• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

EFISIENSI POMPA SPIRAL DENGAN DIAMETER SELANG

1 INCI DAN PANJANG SELANG 22 METER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin

Program Studi Teknik Mesin

Diajukan oleh : Candra Wicaksono

105214015

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

(2)

ii

EFFICIENCY OF SPIRAL PUMP WITH 1 INCH OF HOSE

DIAMETER AND 22 METERS LENGTH OF HOSE

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Teknik Degree

In Mechanical Engineering Study Program

By:

Candra Wicaksono 105214015

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2015

(3)
(4)
(5)

v

(6)
(7)

vii INTISARI

Air merupakan bagian penting dalam kehidupan. Sumber air yang terletak lebih rendah dari permukiman membuat masyarakat memerlukan pompa. Pompa spiral adalah solusi dari permasalahan tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pompa spiral dengan diameter selang 1 inci dan panjang selang 22 meter pada setiap ketinggian output.

Penelitian ini menggunakan pompa spiral dengan diameter badan pompa sebesar 0,5 meter dan diameter selang 1 inci dengan panjang selang 22 meter. Parameter yang divariasikan adalah ukuran corong input pompa menggunakan corong panjang dengan kapasitas 1260 ml dan corong pendek dengan kapasitas 740 ml, putaran pompa dengan variasi 3, 5, 7, 9 dan 11 rpm dengan ketinggian 4,18; 5,18 dan 6,18 meter

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh efisiensi terbaik pompa spiral yang dihasilkan yaitu sebesar 55,55% pada putaran 3 rpm, menggunakan corong panjang dan ketinggian output 6,18 meter. Pada ketinggian 5,18 meter efisiensi terbaik adalah 46,44% dan ketinggian 4,18 meter efisiensi terbaik adalah 54,8%. Efisiensi pompa cenderung turun pada setiap kenaikan putaran baik menggunakan corong panjang maupun pendek.Debit paling besar diperoleh pada ketinggian

output 4,18 meter pada putaran 11 rpm dengan corong pendek, debit yang

diperoleh yaitu 4,68 liter/menit.

(8)

viii

ABSTRACT

Water is an important part of life. Water resources that located lower than housing make inhabitants need the pumps. Spiral pump is a solution to this problem. This study aims to determine spiral pump’s efficiency with a hose with one inch in diameter and a hose with twenty-two meters in length for each output height.

This study uses a spiral pump with 0.5 meters of pump body; tube diameter is 1 inch, and 22 meters of pump length. Varied parameter is the size of pump’s input funnels with long funnels capacity is 1260 ml and short funnels capacity is 740 ml, pump rotation with varieties of 3, 5, 7, 9, and 11 rpm with heights of 4.18; 5.18 and 6.18 meters.

From the result of the study obtained the best efficiency of spiral pump is 55.55% at 3 rpm rotation, using long funnels and output height is 6.18 meters. At the height of 5.18 meters the best efficiency is 46.44% and at the height of 4.18 meters the best efficiency is 54.8%. Pump’s efficiency tend to decrease each time the rotation increase both when using long and short funnels. The greatest disharge is obtained at the height of output at 4.18 meters at 11 rpm rotation with short funnels; obtained debit is 4.68 liter/min.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFISIENSI POMPA SPIRAL DENGAN DIAMETER SELANG 1 INCI DAN PANJANG 22 METER”

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si, M.Sc. sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ir. PK Purwadi, M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma

3. RB. Dwiseno Wihadi, S.T, M.Si. selaku dosen pembimbing Skripsi. 4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas kuliah, bimbingan, serta fasilitas yang diberikan selama masa kuliah.

5. Suwasono, S.Pd dan Etty Widyaningsih selaku orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun material.

(10)

x

6. TemanJulius Debby Kristiyanto, Aloysius Chrisdiantoko Putro, Gregorius Rudi Setyawan, dan Adi Rooswanto yang telah menjadi partner dalam pembuatan alat.

7. Seluruh teman-teman Teknik Mesin, yang tidak dapatdisebutkan satu per satu.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penelitian. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya perkembangan energi terbarukan.

Yogyakarta, 19 Februari 2015

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI DAN DEKAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

INTISARI ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Batasan Masalah ... 3 1.4. Tujuan Penelitian ... 3 1.5. Manfaat penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1.Tinjauan Pustaka ... 4

(12)

xii

2.2.1. Pergerakan Kolom Air dan Udara... 8

2.2.2. Tumpahan (spillback) ... 8

2.3. Persamaan yang digunakan ... 9

2.3.1. Debit ... 9

2.3.2. Daya Input Pompa spiral ... 10

2.3.3. Torsi ... 11

2.3.4. Tekanan Udara dalam Selang ... 12

2.3.5. Daya output pompa spiral ... 12

2.3.6. Efisiensi Pompa spiral... 13

BAB III METODE PENELITIAN... 14

3.1. Alat dan Bahan Penelitian ... 14

3.2. Komponen Utama Pompa spiral ... 17

3.3. Prinsip Kerja Pompa spiral ... 20

3.4. Putaran Pompa ... 21

3.5. Alat Ukur Debit ... 22

3.6. Data Penelitian ... 23

3.7. Menentukan Tinggi Output ... 24

3.8. Menentukan Daya Input ... 25

3.9. Menentukan Daya Output ... 25

3.10. Diagram Alir Penelitian ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1. Hasil Penelitian ... 28

(13)

xiii

4.3. Grafik Pembahasan ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel4.1. Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 4,18 meter menggunakan corong panjang. ...29 Tabel 4.2.Datahasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 4,18 meter

menggunakan corong pendek. ...29 Tabel 4.3.Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 5,18 meter

menggunakan corong panjang. ...29 Tabel 4.4.Datahasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 5,18 meter

menggunakan corong pendek. ... 30 Tabel 4.5.Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 6,18 meter

menggunakan corong panjang. ... 30 Tabel 4.6.Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 6,18 meter

menggunakan corong pendek. ... 30 Tabel 4.7.Hasil perhitungan 𝑄, 𝑃𝑖𝑛, 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖, 𝑃𝑜𝑢𝑡 dan 𝜂 pada ketinggian output

4,18 meter dengan corong panjang. ... 34 Tabel 4.8.Hasil perhitungan 𝑄, 𝑃𝑖𝑛, 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖, 𝑃𝑜𝑢𝑡 dan 𝜂 pada ketinggian output

4,18 meter dengan corong pendek. ... 34 Tabel 4.9.Hasil perhitungan 𝑄, 𝑃𝑖𝑛, 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖, 𝑃𝑜𝑢𝑡 dan𝜂 pada ketinggian output5,18

meter dengan corong panjang. ... 34 Tabel 4.10.Hasil perhitungan 𝑄, 𝑃𝑖𝑛, 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖, 𝑃𝑜𝑢𝑡 dan𝜂 pada ketinggian output

5,18 meter dengan corong pendek. ... 35 Tabel 4.11.Hasil perhitungan 𝑄, 𝑃𝑖𝑛, 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖, 𝑃𝑜𝑢𝑡 dan𝜂 pada ketinggian output

6,18 meter dengan corong panjang. ... 35 Tabel 4.12.Hasil perhitungan 𝑄, 𝑃𝑖𝑛, 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖, 𝑃𝑜𝑢𝑡 dan𝜂 pada ketinggian output

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Aliran air dalam pipa pompa Wirtz ... 6

Gambar 2.2. Pompa Wirtz ... 7

Gambar 2.3.Penampang V-Notch ... 10

Gambar 2.4. Contoh Sambungan Star ... 10

Gambar 2.5. Sambungan Star pada Motor Listrik ... 11

Gambar 3.1. Instalasi Pompa spiral... 16

Gambar 3.2.Sambungan Mampu Putar (Rotary Joint)... 18

Gambar 3.3. Corong Pendek ... 19

Gambar 3.4.Corong Panjang ... 20

Gambar 3.5. Alat Ukur Debit (V-notch) ... 22

Gambar3.6. Bak Penampung V-Notch... 23

Gambar 3.7.Tinggi Output ... 24

Gambar 3.8.Diagram Alir Pengambilan Data ... 26

Gambar 4.1.Grafik Hubungan Efisiensi dan Putaran Pompa dengan menggunakan Corong Panjang ... 36

Gambar 4.2.Grafik Hubungan Efisiensi dan Putaran Pompa dengan menggnakan Corong Pendek. ... 37

Gambar 4.3.Grafik Hubungan Putaran dan Debit pada Corong Panjang ... 38

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bagian penting dalam kehidupan. Segala makhluk hidup memerlukan air untuk kehidupan sehari-hari.Selain sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, air juga digunakan dalam sektor pertanian, peternakan, perindustrian dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya air digunakan dalam bentuk teknologi lain contohnya sebagai pembangkit listrik. Masyarakat yang bermukim didaerah yang persediaan airnya melimpah tidak perlu bersusah payah mencari sumber air untuk kehidupan mereka sehari-hari. Sesuai dengan hukum fisika, air akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Masyarakat hanya memerlukan pipa-pipa untuk mengalirkan air ke rumah-rumah penduduk ataupun lahan pertanian. Sedangkan untuk masyarakat yang bermukim didaerah pegunungan dengan sumber air yang berada dibawah tempat tinggal mereka, maka dibutuhkan peralatan mekanis yang dapat mengalirkan air dari sumber yang berada dibawah permukiman penduduk.

Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digunakan untuk mengalirkan fluida. Pompa dapat digunakan untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi atau dari suatu tempat ke tempat dengan jarak tertentu dan dengan ketinggian tertentu. Jenis pompa yang umum digunakan adalah dengan menggunakan motor listrik atau motor bakar untuk dapat bekerja mengalirkan air. Namun, pada

(17)

kenyataannya kondisi masyarakat tidak semua cukup dalam hal finansial maupun sumber daya listrik, maka hal ini dapat menghambat produktivitas masyarakat pedesaan, khususnya yang bermukim didaerah perbukitan maupun pegunungan yang jauh dari sumber mata air.

Oleh karena itu dibutuhkan pompa alternatif yang tidak memerlukan energi lain ataupun yang membutuhkan biaya untuk bekerja memompa air. Pompa spiral (Spiral Pump) adalah sebuah pompa yang tidak memerlukan energi luar sebagai sumber tenaga penggerak. Selain tidak memerlukan energi lain dan bebas biaya operasional, pompa spiral memiliki beberapa kelebihan, yaitu: dapat bekerja secara kontinyu, mudah dalam operasional pemakaian,biasa menaikkan air ke tempat yang lebih tinggi dan tidak memerlukan bahan bakar.

Unjuk kerja pompa spiral dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: diameter selang, kecepatan putar pompa, panjang selang, ukuran gayung / corong, tinggi angkat air (output), diameter badan pompa.

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan judul penelitian efisiensipompaspiral dengan diameter selang 1 inci dan panjang selang 22 meter.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana efisiensi pompa spiral dengan diameter selang 1 inci dan panjang selang 22 meterjika dilakukan variasi terhadap putaran pompa spiral, ukuran corong input pompa spiraldan tinggi output keluaran air?

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Membuat pompa spiral dengan diameter selang 1 inci dengan variasi pada panjang corong input pompa.

2. Mengetahui efisiensi pompa spiral dengan diameter selang 1 inci dan panjang selang 22 meter pada setiap variasi putaran dan ketinggian output pompa.

1.4 Batasan Masalah

Untuk membatasi penelitian ini penulis membatasi spesifikasi pompa sesuai berikut :

1. Diameter badan pompa spiral sebesar 0,5 meter.

2. Diameter selang yang dililitkan pada pompa spiral yaitu 1 inci dengan panjang selang 22 meter.

3. Corong yang digunakan adalah corong panjang dengan volume 1260 ml dan corong pendek dengan volume 740 ml.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan pompa tanpa menggunakan bahan bakar fosil atau energi lain.

2. Membantu perkembangan teknologi energi terbarukan.

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian pompa spiral pada tahun 1997 oleh Suharto, Rahadi danAhmad, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Bagian penting dari pompa spiral berupa kumparan pipa plastik pada suatu silinder. Besarnya ketinggian dan debit yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan lilitan selang, diameter pipa plastik serta tenaga aliran sungai yang tersedia. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada putaran 17 rpm air mencapai ketinggian maksimal 15 meter dengan debit hanya 0,226 liter/menit, pada putaran 52 rpm pompa spiral mampu menaikkan air setinggi 27,07 meter dengan debit 12,973 liter/menit, dan pada putaran 70 rpm pompa spiral mampu menaikkan air hingga 43,80 meter dengan debit 13,735 liter/menit (Suharto dkk, 1997).

Penelitian selanjutnya oleh Kassab, Abdel , dan Basier. Penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya kecepatan rotasi pompa meningkatkan laju aliran air sampaimencapai ketinggian maksimum tergantung pada rasio terendam pompa. Jika rasio terendam pompa meningkat maka laju aliran pompa akan mencapai maksimum tergantung pada kecepatan putar pompa, kemudian menurun sampai nol ketika pompa sepenuhnya tenggelam. Rasio terendam pompa memiliki efek kecil pada head statis maksimum, hampir konstan tetapi menurun drastis menjadi nol ketika pompa terendam rasiomencapai 100%. Peningkatan jumlah

(20)

kumparan akan meningkatkan head pompa, sedangkan debit pemompaan yang dihasikan hampir konstan.(Kassab dkk, 2005)

2.2. DasarTeori

Pompa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut diantaranya adalah air, minyak pelumas, dan fluida lainnya.

Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan melalui perantara pipa (saluran) atau selang. Zat cair tersebut diantaranya adalah air, minyak pelumas, dan fluida lainnya. Pompa bekerja dengan prinsip perbedaaan tekanan pada bagian hisap dan bagian tekan.Perbedaan tekanan tersebut terjadi karena putaran impeller pompa yang mengakibatkan sisi hisap menjadi vakum. Perbedaan inilah yang akan mengalirkan zat cair ke tempat yang lain. Pompaakan terjadi perubahan dari energi mekanik menjadi energi fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energi fluida ini disebut head atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami perubahan yaitu head tekan, kecepatan dan potensial. Selain dapat memindahkan cairan, pompa juga dapat berfungsi sebagai untuk meningkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian pemompaan.(Djati

Nursuhud, 2006).

Pompa spiral pertama kali ditemukan pada tahun 1746 oleh H.A. Wirtz, Swiss. Dalam penelitian terbaru Peter Tailer, kurator museum Windfarm di Martha’s Vineyard, Massachusetts, membongkar penemuan 240 tahun yang

(21)

memiliki potensi besar dan rendah biaya yaitu pompa spiral. Pompa spiral Wirtz dibuat dengan melilitkan pipa. Dalam lilitan pipa tersebut terdapat rangka yang dihubungkan pada poros rotasi dengan mesin. Pada gambar 1dan 2 menunjukkan gambaran pompa yang diambil dari buku A Descriptive and Historical Account of

Hydraulic and Other Machines for Raising Water, Thomas Ewbank, 1849, New

York.

(22)

Gambar 2.2.Pompa Wirtz (Ewbank, 1849)

Pompa Wirtz dirancang sedemikian rupa sehingga pada setiap pompa berputar menggayung setengah dari volume luar lilitan, disetiap aliran air dalam pipa terdapat udara yang terhisap dan menekan air, dengan cara ini air dalam lilitan pipa mendapat tekanan dari udara yang terjebak dalam lilitan sehingga memberikan tekanan air pada pompa.

Prinsip kerja pompa spiral adalah berdasarkan tekanan air dan udara saat pompa berputar. Ketika pompa berputar maka air akan tergayung masuk kedalam pipa, seiring pompa berputar menimbulkankolom air (water slug) karena pada saat gayung/corong pada ujung pompa tidak menyentuh air terdapat udara yang masuk kedalam pipa, sehingga udara selama pompa berputar menekan air dan menghasilkan tekanan dalam lilitan. Tekanan ini terbentuk dalam inti lilitan dan air terdesak keluar melalui pipa penghantar (delivery pipe). Gayung (scoop) seharusnya dapat menggayung setengah dari volume lilitan pipa. Selama air dalam proses pemompaan tekanan dari selang output akan mendesak kebawah,

(23)

semakin air naik keatas maka tekanan akan semakin berkurang dan kolom air akan semakin besar karena air yang berada diatas sudah keluar dari selang.

2.2.1. Pergerakan Kolom Air dan Udara

Pada saat pompa berputar dan diasumsikan bahwa lilitan selang (kumparan) sebagai pipa diam yang lurus dimana terdapat kolom air dan udara yang bergerak sepanjang pipa. Kolom air dan udara bergerak dalam pipa selama pompa berputar mulai dari input menuju output. Udara akan terkompresi oleh tekanan air ketika mendekati output. Oleh karena itu setiap titik pada pipa akan memiliki panjang kolom udara yang berbeda. Demikian juga pada kolom air kecuali apabila perubahan panjang kolom ini disebabkan oleh air yang bergerak dari satu kolom menuju pada kolom yang ada di depannya. Dalam satu revolusi badan pompa susunan kolom akan sama. (Mortimer, G.H., &Annable, R., 1984)

2.2.2. Tumpahan (spill back)

Kolom air yang bergerak sepanjang kumparan mendapat tekanan dari air yang masuk ke dalam kumparan. Kolom udara tersebut menyebabkan tekanan yang berlebih pada kolom air. Tekanan udara yang dihasilkan oleh air dan kemudian udara yang terkompresi ini mengembang dan menekan air yang berada dibelakangnya kemudian tumpah melalui input.(Mortimer & Annable, 1984)

(24)

2.3. Persamaan yang digunakanuntuk perhitungan antara lain: 2.3.1. Debit

Jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap satu satuan waktu disebut debit aliran dan diberi notasi Q. Debit diukur dalam volume zat cair tiap satuan waktu sehingga satuannya adalah meter kubik per detik (m3/s) atau satuan yang lain (liter/detik). Debit diukur dengan persamaan berikut (Triatmodjo, 2014):

Q = 𝑣. 𝐴 (2.1)

Dengan Q adalah debit air 𝑣 (m/s) adalah laju kecepatan air, 𝐴 (m2) adalah luas penampang yang di lewati oleh air.

Besar debit yang dihasilkan oleh pompa spiral ini tidak kontinyu karena siklus pemompaan dimana terjadi jeda air udara air. Oleh karena itu air hasil pempompaan ditampung dalam bak V-notch yang diatas V-notch diletakkan sensor ketinggian air untuk menghitung ketinggian dari ujung sensor dari permukaan air pada V-notch.

Untuk mengolah data yang didapat menggunakan persamaan sebagai berikut (Streeter & Benjamin, 1985):

Qt = 8 15 2𝑔 𝑡𝑎𝑛 𝜃 2𝐻 5 2 (2.2)

dengan Qt (m3/s) adalah debit air. 𝑔 (m/s2) adalah gaya gravitasi. θ

adalah sudut takik V-notch. 𝐻(meter) adalah tinggi permukaan air dari dasar V-notch.

(25)

Gambar 2.3. Gambar penampang V-notch(Bengtson, 2011)

1.3.2 Daya Input

Daya input pompa menggunakan motor listrik untuk membuat pompa berputar. Motor listrik yang digunakan adalah motor listrik 3 fasa dengan sambungan star. Sambungan STAR disusun dengan menyambungkan terminal X, Y, Z ( atau U2, V2, W2) menjadi satu titik.

(Bondan, 2013)

(26)

Gambar 2.5. Sambungan star pada motor listik

Daya input pompa spiral diperoleh dari daya motor penggerak pompa spiral (Wildi, 2006):

Pin= 𝐼𝑎.𝑉𝑎 3 + 𝐼𝑏. 𝑉𝑏 3 + 𝐼𝑐. 𝑉𝑐 3 (2.3)

dengan, P adalah daya input pompa, Va adalah tegangan listrik di

kabel a danb, Vb adalah tegangan listrik di kabel b dan c, Vc adalah tegangan

listrik di kabel a dan c, dan Ia adalah arus listrik di kabel a, Ib adalah arus

lisrtik di kabel b, dan Ic adalah arus lisrtik di kabel c.

1.3.3 Torsi

Dengan mengetahui daya yang bekerja pada motor listrik maka torsi bisa diketahui.

Torsi yang bekerja dapat dirumuskan sebahai berikut(Wildi, 2006) :

𝑇 =

𝑃.9,55

(27)

dengan, T (Nm) adalah torsi yang bekerja, P (watt) adalah daya yang bekerja pada motor listrik dan n (rpm) adalah putaran.

1.3.4 Tekanan Udara dalam Selang

Apabila suhu dalam suatu gas dengan massa tertentu dikonstankan, sedangkan volumenya berubah, maka tekanan gas tersebut juga berubah. Sehingga hasil kali tekanan dan volumenya tetap konstan. Secara matematis dituliskan dengan persamaan (Sears, 1962):

𝑃𝑉 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (2.5)

Jika terdapat 2 macam gas yang berbeda dalam suhu yang sama hukum Boyle dapat pula dituliskan:

𝑃1. 𝑉1 = 𝑃2. 𝑉2 (2.6)

dengan, P1 adalah tekanan awal, V1 adalah volume awal, P2 adalah

tekanan akhir, dan V2 adalah volume akhir.

1.3.5 Daya Output

Daya output pompa spiral dapat dirumuskan sebagai berikut (Dietzel,

1992):

Pout = 𝜌 . 𝑔 . ℎ . 𝑄 (2.7)

dengan, Pout adalah daya yang keluar dari pompa spiral, ρ adalah

masa jenis air, 𝑔 adalah percepatan gravitasi, h adalah tinggi pemompaan, dan Q adalah debit yang dihasilkan oleh pompa spiral.

(28)

1.3.6 Efisiensi Pompa Spiral

Untuk mengetahui efisiensi pompa spiral menggunakan rumus sebagai berikut(Wildi, 2005):

𝜂 =

𝑃𝑜𝑢𝑡

𝑃𝑖𝑛

𝑥100%

(2.8)

dengan, 𝑃𝑜𝑢𝑡 adalah daya yang dikeluarkan oleh pompa spiral, dan 𝑃𝑖𝑛 adalah daya yang dihasilkan oleh pompa spiral.

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rangkaian pompa spiral dengan badan pompa sebesar 50 cm, diameter selang spiral sebesar 1 inci, dan panjang selang 22 meter. Selain pompa spiral, alat-alat lain yang digunakan sebagai penunjang dalam pengujian pompa spiral secara umum meliputi :

1. Pompa spiral

Merupakan komponen utama dalam penelitian. 2. Motor listrik

Digunakan untuk menggerakkan pompa spiral. Motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan pompa adalah motor listrik 3 fase berdaya 1 HP dengan putaran maksimum 1400 rpm.

3. inverter

Pipa yang digunakan untuk mengatur frekuensi listrik yang masuk ke dalam motor listrik. Inverter yang digunakan adalah model Danfoss VLT

Micro DriveFC 51- 2,2 kW 400V- AC Inverter drive speed controller.

4. Gearbox Roda gigi cacing

Digunakan untuk mentransmisikan daya motor listrik dan untuk menurunkan putaran motor listrik. Gear box ini mempunyai perbandingan

(30)

roda gigi sebesar 1:40 apabila putaran poros input berputar 40 putaran maka poros output berputar 1 putaran.

5. Transmisi rantai

Digunakan sebagai penghubung antara motor listrik, gear box dan pompa spiral.

6. Selang sebagai saluran output

Dalam menyalurkan air keluaran pompa, dibutuhkan selang air guna menyalurkan air dari pompa spiral menuju tempat bak penampungan sesuai ketinggian yang diinginkan.

7. Tachometer

Digunakan untuk mengetahui putaran yang di inginkan pada pompa spiral. 8. Voltmeter

Digunakan untuk mengetahui tegangan listrik yang terjadi pada motor listrik pada putaran tertentu.

9. Bak v-notch

Bak ini berfungsi untuk menampung hasil dari pemompaan maupun air limbah. Pada bak ini terdapat v-notch yang berguna untuk mengukur debit limbah maupun debit hasil.

10. Sensor ketinggian air

Sensor ini berfungsi untuk mengukur ketinggian air pada v-notch yang terdapat di bak penampung output. Alat ini menggunakan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi dengan cara pemantulan suara oleh transmiter dan di tangkap oleh receiver. Respon itu dieksekusi oleh sensor sebagai

(31)

komponen mikrokontroler sederhana atau bisa di katakan sebagai otak dari sistem alat ini.

11. Tang Ampere (Clamp Meter)

Digunakan untuk mengukur arus listrik yang terjadi pada motor listrik.

12. Notebook

Notebook digunakan sebagai alat pencatat data, menyimpan dan mengolah data yang didapatkan oleh sensor tinggi permukaan air tersebut. Data ketinggian yang didapatkan dari sensor langsung masuk ke dalam notebook.

Pompa spiral dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1.Gambar skema susunan alat yang digunakan dalam penelitian pompa

(32)

Keterangan gambar : 1) Inverter. 2) Motor listrik. 3) Rantai. 4) Gearbox. 5) Gear. 6) Pompa spiral. 7) Selang output.

8) Bak penampungan output. 9) Sensor ketinggian air. 10) Notebook.

3.2. Komponen Utama Pompa spiral 1. Kerangka badan pompa

Kerangka badan pompa merupakan tempat untuk melilitkan selang. Kerangka menggunakan plat dan besi strip dengan tebal 3,3 mm diameter silinder ini sebesar 0,5 m.

2. Poros Penggerak (Drive Shaft)

Poros penggerak terbuat dari besi stainless steel berdiameter 25,4 mm, dengan panjang 750 mm yang berfungsi sebagai poros penggerak pompa sekaligus untuk saluran keluar (output) yang terhubung dengan rotary joint.

(33)

3. Bantalan (Bearing)

Bantalan berfungsi sebagai penahan antara poros pompa dengan dudukan pompa ataupun dalam rotary joint, menggunakan bearing ukuran 6502 dengan diameter luar bearing sebesar 52 mm.

4. Sambungan Mampu Putar (Rotary Joint)

Sambungan Mampu Putar ini terbuat dari aluminum berdiameter 63 mm. Pada komponen ini kebocoran tidak boleh terjadi karena akan menghilangkan tekanan yang dihasilkan pompa untuk menaikkan air. Pada ujung rotary joint akan terhubung dengan selang output yang menuju ke bak V-notch.

Gambar 3.2. Rotary Joint 5. Sil Perapat

Sil digunakan untuk mencegah kebocoran pada rotary joint, maka digunakan sil pada bagian dalam rotary joint. Pada sisi bagian dalam rotary

(34)

6. Selang

Selang berfungsi sebagai pemompa air yang akan dililitkan pada kerangka badan pompa. Pada pompa ini menggunakan selang berdiameter 1 inci dengan panjang selang 22 meter.

7. Corong Pompa spiral

Corong pada pompa spiral berfungsi untung mengambil atau menciduk air yang akan dinaikkan oleh pompa spiral. Corong ini terbuat dari plat besi dengan tebal 1 mm dengan diameter corong 8,5 cm. Panjang corong divariasikan menjadi dua, yaitu :

1. Corong pendek

Corong pendek dengan panjang badan corong adalah 9 cm, dan kapasitas 740 ml.

Gambar 3.3. Corong pendek 2. Corong panjang

Corong panjang dengan badan corong adalah 18 cm, dengan kapasitas 1260 ml.

9 cm

8,5cm

9 cm 8 cm

(35)

Gambar 3.4. Corong panjang

3.3. Prinsip Kerja Pompa Spiral

Pompa Spiral adalah pompa yang sederhana baik konstruksi maupun pada saat pengoperasian.Pompa ini terdiri atas lilitan selang fleksibel yang dililitkan pada bagian luar sepanjang kerangka silinder (badan pompa). Pada salah satu ujung selang terdapat corong yang digunakan sebagai saluran masuk kedalam selang, sedangkan pada ujung yang lain terhubung dengan saluran output yang kemudian diteruskan ke rotary joint dan menuju ke selang output. Pada saat pompa berputar maka corong akan mengambil air dan masuk kedalam selang. Seiring pompa berputar maka akan ada udara yang terjebak masuk kedalam selang karena corong tidak pada posisi menggayung air. Hal ini menimbulkan kolom-kolom air didalam selang. Kolom-kolom-kolom ini bergerak di sepanjang lilitan selang kemudian mengalir menuju saluran output melalui rotary joint dan menuju ke bak V-notch. Bersama dengan air, udara yang masuk kedalam selang tertekan oleh air. Semakin mendekati saluran keluaran, maka tekanan ini akan semakin besar. Setelah air keluar melalui saluran keluar maka udara yang tertekan itu akan mengembang dan mendorong air yang berada diatasnya. Tekanan dalam saluran

8 cm

18 cm

8,5 cm

(36)

semakin mendekati bak V-notch akan semakin berkurang karena udara telah keluar bersama dengan air. Tekanan udara dalam selang ini yang digunakan untuk menaikkan air ketika melewati saluran output dan menuju ke bak V-notch.

3.4. Putaran Pompa Spiral

Putaran pompa spiral dilakukan berakibat terjadi variasi pada debit hasil pompa spiral. Pengaturan pompa spiral dilakukan dengan menggunakan inverter yang berfungsi untuk mengatur jumlah frekuensi listrik yang masuk pada pompa spiral, dan menggunakan roda gigi cacing karena putaran yang digunakan merupakan putaran rendah. Sebagai contoh apabila dinginginkan putaran pompa 7 rpm maka pada putaran poros input gearbox menunjukkan angka +280 rpm, kemudian angka tersebut dihitung dengan perbandingan rasio pada gear box sebesar 1:40 sehingga didapatkan putaran pompa 7 rpm. Pengukuran ini dilakukan sebanyak dua kali karena putaran motor bisa berubah-ubah. Oleh karena itu diambil rata-rata dari hasil pengukuran putaran tersebut. Namun, didalam tabel dan grafik yang dicantumkan adalah angka pembulatan dari hitungan rata-rata putaran tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan putaran pompa: 1. Putaran 3 rpm

2. Putaran 5 rpm 3. Putaran 7 rpm 4. Putaran 9 rpm 5. Putaran 11 rpm

(37)

3.5. Alat Ukur Debit

Dalam penelitian pompa spiral ini, peneliti menggunakan alat ukur berupa V-notch. Penggunaan alat ukur debit tersebut dikarenakan pada saat pompa spiral bekerja aliran air yang terjadi tidak kontinyu. Gambar untuk alat ukur debit dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut.

Gambar 3.5. Gambar alat ukur debit (V-notch) sudut θ yang digunakan adalah 60o

dan tan θ/2 = 0,58

hs merupakan data ketinggian yang dicatat oleh sensor. Dari data hshasil,

kemudian dirata-rata dan hasil dari rata-rata tersebut diolah guna mendapatkan Hv untuk Hvhasil. Hvhasil dapat dihitung dengan cara :

Hv = Htotal – hs (3.1)

dengan Htotal untuk bak hasil adalah 146,5 mm (0,1465 meter).

hs

Htotal

Hv

(38)

Gambar 3.6.Gambar bak penampungan V-notch

Gambar 3.6 menunjukkan beberapa sekat yang berada di bak v-notch. Sekat tersebut berfungsi untuk meredam gelombang air yang dihasilhan oleh debit hasil pompa spiral, agar sensor debit dapat membaca ketinggian dengan baik.

3.6. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu :

1. Variabel bebas :

a. Variasi ketinggian output yaitu :4,18 meter; 5,18 meter; dan 6,18 meter. b. Variasi corong yaitu : corong panjang, dan corong pendek.

c. Variasi putaran pompa yaitu : 3 rpm, 5 rpm, 7 rpm, 9 rpm, 11 rpm. 2. Variable terikat yaitu debit air hasil (Q)

(39)

Pengambilan data dengan alat ukur debit berupa V-notch (hs) dilakukan setiap 1 detik selama 5 menit pada setiap variasi, sehingga data ketinggian (hs) yang didapatkan untuk setiap variasi sebanyak 300 data sampai 320 data. Data hs yang diperoleh tersebut adalah hshasil. Dari 320 data hs tersebut

kemudian dirata untuk mendapatkan nilai hs yang valid.Setelah rata-rata dari hshasil diperoleh, kemudian menghitung tinggi Hv dengan rumus

(3.1). Dari nilai Hv yang diperoleh tersebut, kemudian diolah kembali

menggunakan rumus (2.2) untuk memperoleh debit air hasil (Q).

3.7. Menentukan tinggi output (h)

Dalam perhitungan untuk mendapatkan efisiensi pompa spiral, tinggi output sangat mempengaruhi. Tinggi output air (h) diukur dari posisi bak panampungan bagian bawah pada pompa spiral sampai selang output pada bak tampungan

output. Tinggi output air dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.7. Tinggi output (h) h

(40)

3.8. Menentukan Daya Input

Pompa spiral memerlukan daya input yang berasal dari motor listrik yang kemudian akan digunakan untuk memutar pompa karena tidak memungkinkan jika pengambilan data dilakukan disungai. Motor listrik yang digunakan adalah motor induksi 3 fase, dimana tegangan dan kuat arus pada masing-masing kabel berbeda. Penulis menggunakantang ampere (clamp meter) untuk mengukur arus pada setiap kabel, dan tegangan dengan menggunakan multimeter. Data dari hasil pengukuran kuat arus dan tegangan ini kemudian diolah menggunakan persamaan 2.3.

Berikutnya, karena daya input diketahui maka torsi dapat diketahui. Perhitungan torsi dengan menggunakan persamaan 2.4.

3.9. Menentukan Daya Output

Daya output pompa spiral yang dihasilkan tidak sepenuhnya selang terisi air, maka diasumsikan dalam penelitian ini selang hanya terisi air setengah dari diameter lilitan pompa, dari asumsi ini maka hasil perhitungan dari persamaan 2.7 dibagi dua.

(41)

3.10. Diagram Alir Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian sesuai dengan diagram alir penelitian pompa spiral. Adapun diagram alir penelitian pompa spiral sebagai berikut :

VARIASI

KETINGGIAN OUTPUT 4,18, 5,18, 6,18 meter

VARIASI

CORONG PENDEK, PANJANG

VARIASI PUTARAN 3, 5, 7, 9, 11 rpm PENGAMBILAN DATA CEK PENGOLAHAN DATA BELUM PEMASANGAN POMPA SPIRAL

SELESAI

(42)

Penjelasan diagram alir penelitian pompa spiral :

Setelah pemasangan pompa spiral dengan ketinggian output 4,18 meter, corong pendek, putaran 3 rpm selesai, dilakukan pengambilan data kemudian dilakukan pengecekan. Jika pompa spiral belum bekerja dengan baik maka pada instalasi pompa akan dilakukan perakitan ulang, namun jika pompa spiral dapat bekerja dengan baik maka akan dilakukan pengambilan data. Ketika data pada variasi pertama dengan ketinggian output 4,18 meter, corong pendek, putaran 3 rpm selesai diambil, maka langkah selanjutnya yaitu mengganti putaran pompa menjadi 5 rpm. Jika data pada variasi tersebut sudah didapatkan, selanjutnya melakukan penggantian terhadap putarannya menjadi 7 rpm, lalu 9 rpm dan terahkir hingga putaran 11 rpm. Jika data pada variasi kelima sudah didapatkan, selanjutnya mengubah corong pada pompa spiral menjadi corong panjang, namun putarannya di kembalikan mulai dari putaran 3 rpm. Langkah tersebut dilakukan terus menerus hingga semua variasi dilakukan. Jika semua variasi sudah dilakukan dan semua data sudah didapatkan, maka data yang diperoleh kemudian diolah dan dilakukan pembahasan.

(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang alat didapatkan ketinggian antara sensor dengan permukaan air pada bak V-notch (hs), tegangan listrik di setiap fase motor listrik

(V), arus yang terjadi pada motor lisrik (I). Data yang didapatkan kemudian diolah untuk mendapatkan debit hasil, daya masukan, dan efisiensi pada setiap variasi yang dilakukan. Namun oleh karena adanya gangguan angin serta kotoran berupa dedaunan yang masuk kedalam alat ukur, maka terdapat data yang kurang baik. Dalam perhitungan, data yang kurang baik tersebut kemudian dihilangkan tetapi tidak melebihi setengah dari jumlah data yang didapatkan. Data yang didapatkan dari alat ukur debit kemudian diambil rata-ratanya saja dan dimasukkan ke dalam tabel hasil penelitian guna mengurangi banyaknya tabel yang ada. Tabel yang tersedia dibagi menjadi 2, yaitu tabel hasil penelitian meliputi rata-rata tinggi air output (hshasil), dan Hvhasil, tabel perhitungan meliputi

debit hasil (Q), serta hasil data tegangan motor listrik (V), arus listrik (I), putaran pompa spiral (n), serta perhitungan daya motor, dan efisiensi pompa spiral

(44)

Tabel 4.1 Hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian hasil 4,18 meter dan corong panjang. No Putaran (rpm) Ia (A) Ib (A) Ic (A) Va (v) Vb (v) Vc (v) Rata-rata hshasil (mm) Hvhasil (m) 1 3 0,06 0,07 0,08 150 150 150 138,378 0,00812 2 5 0,25 0,25 0,24 175 175 175 133,656 0,01284 3 7 0,34 0,34 0,35 200 200 200 130,806 0,01569 4 9 0,44 0,44 0,45 230 230 230 127,792 0,01870 5 11 0,5 0,5 0,51 260 260 260 126,415 0,01943

Table 4.2 Hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian hasil 4,18 meter dan corong pendek. No Putaran (rpm) Ia (A) Ib (A) Ic (A) Va (v) Vb (v) Vc (v) Rata-rata hshasil (mm) Hvhasil (m) 1 3 0,07 0,07 0,06 150 150 150 138,613 0,00788 2 5 0,24 0,23 0,22 175 175 175 133,186 0,01331 3 7 0,36 0,31 0,34 200 200 200 130,463 0,01603 4 9 0,39 0,4 0,44 230 230 230 127,596 0,01890 5 11 0,5 0,48 0,48 260 260 260 126,415 0,02008

Table 4.3 Hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian hasil5,18 meter dan corong panjang. No Putaran (rpm) Ia (A) Ib (A) Ic (A) Va (v) Vb (v) Vc (v) Rata-rata hshasil (mm) Hvhasil (m) 1 3 0,07 0,06 0,06 150 150 150 139,797 0,00670 2 5 0,22 0,20 0,22 175 175 175 138,223 0,00827 3 7 0,37 0,36 0,35 200 200 200 136,505 0,00999 4 9 0,44 0,45 0,43 230 230 230 132,188 0,01431 5 11 0,49 0,52 0,49 260 260 260 131,529 0,01497

(45)

Table 4.4 Hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian hasil 5,18 meter dan corong pendek. No Putaran (rpm) Ia (A) Ib (A) Ic (A) Va (v) Vb (v) Vc (v) Rata-rata hshasil (mm) Hvhasil (m) 1 3 0,06 0,07 0,05 150 150 150 140,191 0,00630 2 5 0,22 0,22 0,2 175 175 175 136,467 0,01003 3 7 0,34 0,36 0,34 200 200 200 132,774 0,01372 4 9 0,43 0,45 0,42 230 230 230 130,875 0,01562 5 11 0,51 0,52 0,48 260 260 260 129,657 0,01684

Table 4.5 Hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian hasil 6,18 meter dan corong panjang. No Putaran (rpm) Ia (A) Ib (A) Ic (A) Va (v) Vb (v) Vc(v ) Rata-rata hshasil (mm) Hvhasil (m) 1 3 0,06 0,05 0,06 150 150 150 140,083 0,00641 2 5 0,21 0,18 0,18 170 170 170 135,653 0,01084 3 7 0,34 0,30 0,36 200 200 200 131,901 0,01459 4 9 0,47 0,45 0,48 230 230 230 129,929 0,01657 5 11 0,51 0,49 0,49 260 260 260 127,928 0,01857

Table 4.6 Hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian hasil 6,18 meter dan corong pendek. No Putaran (rpm) Ia (A) Ib (A) Ic (A) Va (v) Vb (v) Vc (v) Rata-rata hshasil (mm) Hvhasil (m) 1 3 0,06 0,06 0,07 150 150 150 140,173 0,00632 2 5 0,22 0,25 0,23 175 175 175 135,990 0,01050 3 7 0,37 0,34 0,34 200 200 200 132,741 0,01375 4 9 0,43 0,43 0,42 230 230 230 130,512 0,01598 5 11 0,53 0,53 0,51 260 260 260 128,800 0,01769

(46)

4.2. Contoh Perhitungan

Perhitungan debit hasil (Q), daya masukan (Pin), torsi (T), daya keluaran

(Pout) dan efisiensi pompa (𝜂) dilakukan dengan mempergunakan data-data seperti

tersaji pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5,dan Tabel 4.6,. Data lain yang dipergunakan yaitu:

percepatan gravitasi (g) : 9,8 m/s2

sudut θ : 60o

tan θ/2 : 0,58

massa jenis air (ρ) : 1000 kg/m3

Sebagai contoh perhitungan debit hasil (Qt), data yang dipergunakan yaitu

data dengan putaran 3 rpm, corong panjang dan ketinggian output 4,18 meter. (data lain pada Tabel 4.1). Hvhasil yaitu 0,008121 meter.

Qt=8 15 2𝑔 𝑡𝑎𝑛 𝜃 2𝐻𝑣 5 2 Qt= 8 15 2.9,81 𝑡𝑎𝑛 60 2 0.00812127 5 2 Qt= 0,486706 liter/menit

Hasil perhitungan untuk data debit yang lain, secara lengkap disajikan pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12,.

(47)

Sebagai contoh pehitungan daya motor (Pin), data yang dipergunakan

yaitu data dengan putaran 3 rpm, corong panjang dan ketinggian output 4,18meter. (data lain pada Tabel 4.1). yaitu Ia=0,5A, Ib=0,5A, Ic= 0,5A dan

Va=145v, Vb=145v, Vc=145v. Pin = 𝐼𝑎.𝑉𝑎 3 + 𝐼𝑏. 𝑉𝑏 3 + 𝐼𝑐. 𝑉𝑐 3 Pin= 0,06.150 3 + 0,07. 150 3 + 0,08. 150 3 Pin =18,19 watt

Hasil perhitungan untuk data daya masukan yang lain, secara lengkap disajikan pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12,.

Sebagai contoh pehitungan torsi (T), data yang dipergunakan yaitu data dengan putaran 3 rpm, corong panjang dan ketinggian output 4,18 meter. (data lain pada Tabel 4.1). putaran yaitu 3 rpm.

𝑇 = 𝑃𝑖𝑛. 9,55 𝑛

𝑇 = 18,18 . 9,55 3

T = 56,48 Nm

Hasil perhitungan untuk data torsi yang lain, secara lengkap disajikan pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12,.

(48)

Sebagai contoh pehitungan daya keluaran (Pout), data yang dipergunakan

yaitu data dengan putaran 3 rpm, corong panjang dan ketinggian output 4,18 meter. Pompa berisi setengah air dan setengah udara maka dalam daya out dibagi dua. (data lain pada Tabel 4.1).

Pout= 𝜌 .𝑔 .ℎ .𝑄

2

Pout

=

1000 .9,8 .4,18 .0,486706

2

Pout = 9,96871 watt

Hasil perhitungan untuk data daya masukan yang lain, secara lengkap disajikan pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12,.

Sebagai contoh pehitungan efisiensi (𝜂), data yang dipergunakan yaitu data putaran 3 rpm dan ketinggian output 4,18 meter. (data lain pada Tabel 4.1).

𝜂 =𝑃𝑜𝑢𝑡

𝑃𝑖𝑛 𝑥100%

𝜂 =9,96871

18,19 𝑥100%

𝜂 = 54,81%

Hasil perhitungan untuk data daya masukan yang lain, secara lengkap disajikan pada Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12,.

(49)

Table 4.7 Hasil perhitungan Q, Pout, T, Pin dan 𝜂 pada dengan ketinggian hasil

4,18 meter dan corong panjang. No Putaran (rpm) Debit (l/menit) Pout (watt) Torsi (Nm) Pin (watt) Efisiensi (%) 1 3 0,486 9,968 56,48 18,19 54,81 2 5 1,530 31,351 142,80 74,77 41,93 3 7 2,526 51,747 162,26 118,93 43,50 4 9 3,919 80,279 190,22 179,27 44,78 5 11 4,311 88,317 196,79 226,67 38,96

Table 4.8 Hasil perhitungan Q, Pout, T, Pin dan 𝜂 pada dengan ketinggian hasil

4,18 meter dan corong pendek. No Putaran (rpm) Debit (l/menit) Pout (watt) Torsi (Nm) Pin(watt) Efisiensi (%) 1 3 0,452 9,263 54,01 17,32 53,48 2 5 1,674 34,302 133,16 69,72 49,20 3 7 2,666 54,622 159,11 116,62 46,83 4 9 4,023 82,404 173,31 163,33 50,45 5 11 4,681 95,882 190,27 219,16 43,74

Table 4.9 Hasil perhitungan Q, Pout, T, Pin dan 𝜂 pada dengan ketinggian hasil

5,18 meter dan corong panjang. No Putaran (rpm) Debit (l/menit) Pout (watt) Torsi (Nm) Pin (watt) Efisiensi (%) 1 3 0,301 7,642 52,16 16,45 46,44 2 5 0,510 12,953 123,51 64,66 20,03 3 7 0,817 20,755 170,14 124,71 16,64 4 9 2,006 50,922 186,00 175,28 29,05 5 11 2,245 56,993 195,49 225,17 25,31

(50)

Table 4.10 Hasil perhitungan Q, Pout, T, Pin dan 𝜂 pada dengan ketinggian hasil

5,18 meter dan corong pendek. No Putaran (rpm) Debit (l/menit) Pout (watt) Torsi (Nm) Pin (watt) Efisiensi (%) 1 3 0,258 6,569 49,01 15,59 42,14 2 5 0,825 20,955 123,51 64,66 32,40 3 7 1,807 45,869 163,84 120,09 38,19 4 9 2,498 63,428 183,18 172,63 36,74 5 11 3,014 76,510 196,79 226,67 33,75

Table 4.11 Hasil perhitungan Q, Pout, T, Pin dan 𝜂 pada dengan ketinggian hasil

6,18 meter dan corong panjang. No Putaran (rpm) Debit (l/menit) Pout (watt) Torsi (Nm) Pin (watt) Efisiensi (%) 1 3 0,270 8,179 46,10 14,72 55,55 2 5 1,003 30,378 105,54 55,95 54,30 3 7 2,108 63,844 156,97 115,47 55,29 4 9 2,894 87,650 195,91 185,91 47,14 5 11 3,848 116,547 193,52 223,67 52,10

Table 4.12 Hasil perhitungan Q, Pout, T, Pin dan 𝜂 pada dengan ketinggian hasil

6,18 meter dan corong pendek. No Putaran (rpm) Debit (l/menit) Pout (watt) Torsi (Nm) Pin (watt) Efisiensi (%) 1 3 0,260 7,893 54,91 17,32 45,57 2 5 0,927 28,078 134,08 70,73 39,70 3 7 1,8182 55,060 164,53 121,24 45,41 4 9 2,646 80,140 184,07 173,96 46,06 5 11 3,412 103,343 203,68 235,67 43,85

(51)

4.3. Grafik Pembahasan

Dari hasil penelitian di atas, untuk penjelasan dari Tabel 4.7, Tabel 4.8, Tabel 4.9, Tabel 4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12, tentang hubungan antara debit, putaran,daya masukan, torsi, daya keluaran dan efisiensi adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Efisiensi dan Putaran Pompa dengan menggunakan Corong Panjang

Grafik diatas menjelaskan tentang hubungan antara efisiensi dengan putaran pompa spiraldengan menggunakan corong panjang pada ketinggian output 4,18 meter 5,18 meter 6,18 meter. Efisiensi terbesar diperoleh pada ketinggian output 6,18 meter dengan putaran 3 rpm, dengan besar efisiensi 55,55%. Semakin tinggi putaran pompa, efisiensi cenderung semakin menurun karena air yang masuk kedalam corong banyak yang keluar. Sedangkan pada ketinggian output 5,18 meterpadaputaran 3 rpm efisiensi pompa yang diperoleh sebesar 46,44% dan pada ketinggian output 4,18 meter diperoleh efisiensi sebesar 54,8 %.

0 10 20 30 40 50 60 3 5 7 9 11 E fis iens i (%) Putaran (rpm)

ketinggian output 4,18 m ketinggian output 5,18 m ketinggian output 6,18 m

(52)

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Efisiensi dan Putaran Pompa dengan menggunakan Corong Pendek.

Grafik diatas menjelaskan tentang hubungan antara efisiensi dengan putaran pompa spiraldengan menggunakan corong pendek pada ketinggian

output 4,18 meter 5,18 meter 6,18 meter. Efisiensi paling besar diperoleh

pada ketinggian output 4,18 meter pada putaran 3 rpm sebesar 53,48 %. Semakin tinggi putaran pompa efisiensi cenderung semakin menurun karena air yang masuk kedalam corong banyak yang keluar. Sedangkan pada ketinggian output 5,18 meterpada putaran 3 rpm efisiensi yang diperoleh sebesar 42,14 % dan pada ketinggian output 6,18 meter diperoleh efisiensi sebesar 45,57 %.

Semakin tinggi putaran pompa, maka efisiensi akan semakin turun. Hal ini terjadi karena dengan semakin tinggi putaran maka daya yang diperlukan pompa juga akan semakin tinggi, maka efisiensi akan turun.

0 10 20 30 40 50 60 3 5 7 9 11 E fis iens i (%) Putaran (rpm)

ketinggian output 4,18 m ketinggian output 5,18 m ketinggian output 6,18 m

(53)

Selain dari grafik efisiensi ditunjukkan pula grafik yang lain yang mendukung dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik hubungan debit dan putaran dengan corong panjang.

Grafik diatas menjelaskan tentang hubungan antara debit dengan putaran pompa spiraldengan menggunakan corong panjang pada ketinggian output 4,18 meter 5,18 meter dan 6,18 meter. Debit paling besar diperoleh pada ketinggian output 4,18 meter pada putaran 11 rpm, debit yang diperoleh yaitu 4,31 liter/menit. Dengan naiknya putaran pompa maka debit yang di peroleh juga akan naik pada masing-masing ketinggian. Sedangkan pada ketinggian output 5,18 meter debit air paling besar diperoleh pada putaran 11 rpm yaitu 2,24 liter/menit dan pada ketinggian output 6,18 meter diperoleh debit air paling besar yaitu 3,84 liter/menit pada putaran 11 rpm. Dengan demikian semakin tinggi putaran pompa maka debit yang dihasilkan semakin besar.

0 1 2 3 4 5 3 5 7 9 11 Debit ( l/m enit ) Putaran (rpm)

ketinggian output 4,18 m ketinggian output 5,18 m ketinggian output 6,18 m

(54)

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Putaran dengan Debit pada Corong Pendek

Grafik diatas menjelaskan tentang hubungan antara debit dengan putaran pompa spiraldengan menggunakan corong pendek pada ketinggian

output 4,18 meter 5,18 meter 6,18 meter. Debit paling besar diperoleh

pada ketinggian output 4,18 meter pada putaran 11 rpm, debit yang diperoleh yaitu 4,68 liter/menit. Dengan naiknya putaran pompa maka debit yang di peroleh juga akan naik pada masing-masing ketinggian. Sedangkan pada ketinggian output 5,18 meter debit tertinggi diperoleh pada putaran 11 rpm yaitu 3,01 liter/menit dan pada ketinggian output 6,18 meter diperoleh debit paling besar yaitu 3,41 liter/menit pada putaran 11 rpm. Dengan demikian semakin tinggi putaran pompa maka debit yang dihasilkan semakin besar.

0 1 2 3 4 5 6 3 5 7 9 11 D e b it (l /m e n it) Putaran (rpm)

ketinggian output 4,18 m ketinggian output 5,18 m ketinggian output 6,18 m

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan pada pompa spiral dengan diameter selang 1 inci dan panjang selang 22 meter dengan variasi tinggi output, variasi panjang corong input, dan variasi putaran pompa, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Efisiensi terbaik pompa spiral yang dihasilkan yaitu sebesar 55,55% pada putaran 3 rpm, menggunakan corong panjang dan ketinggian output 6,18 meter. Pada ketinggian 5,18 meter efisiensi terbaik adalah 46,44% dan ketinggian 4,18 meter efisiensi terbaik adalah 54,8%. Efisiensi pompa cenderung turun pada setiap kenaikan putaran baik menggunakan corong panjang maupun pendek.

2. Debit paling besar diperoleh pada ketinggianoutput 4,18 meter pada putaran 11 rpm dengan corong pendek, debit yang diperoleh yaitu 4,68 liter/menit. Debit pompa akan cenderung naik pada setiap kenaikan putaran pompa. 5.2.Saran

1. Menambah variasi untuk panjang selang, variasi diameter selang, dan variasi daridiameter badan pompa spiral.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Bengtson, Harlan., 2011, Low Cost Easy to Use Spreadsheets for Engineering

Calculations Available at Engineering Excel Spreadsheets jialis jour,

http://engineeringexcelspreadsheets.com. ( Diunduh pada 17 November 2014 )

Bondan, 2013, Star Delta pada Motor Induksi 3 Phasa, https://gtp45.wordpress.com. (Diunduh Pada 5 November 2014)

Dongoran, J.G, 2012. http://repository.usu.ac.id. Diunduh pada 4 April 2014. Giancoli, D.C. FISIKA Edisi Kelima. (1999). Penerbit Erlangga. Jakarta

Kassab, S.Z., Abdelnaby, A.A., and Abdelbasier, E..I., (2005) : Coil Pump

Performance Under Variable Operating Conditions, Ninth International

Water Technology Conference, Sharm El-Sheikh, Egypt. Vol. 22, pp.655-672.

Mortimer, G.H., and Annable, R., 1984, "The Coil Pump - Theory and Practice"

Journal of Hydraulic Research, Vol. 22, No. 1, pp. 9-22.

Pudjanarsa, A., Nursuhud, D. (2006) Mesin Konversi Energi. Andi.Yogyakarta. R. Alba-Flores, 2008, Fundamental of Mecanics, http://web.alfredstate.edu.

(Diunduh pada 5 November 2014).

Sears, F.W. (1962). Mekanika Panas dan Bunyi. Cikapundung. Bandung

Sreeter, L. V., Benjamin, E.W., (1985), Mekanika Fluida, Penerbit Erlangga, Jakarta

(57)

Suharto, B. Rahadi, B. Ahmad, A.M., 1997, Pembuatan dan Pemasyarakatan

Pompa Spiral Sebagai Alernatif Penyediaan Air Irigasi dan Intensifikasi

Pertanian Lahan Kering,http://perpustakaan.bappenas.go.id. (Diunduh

pada 15 September 2014)

Tailer, Peter. (2005). The Spiral Pump, a High Lift, Slow Turning Pump. http://lurkertech.com/water/pump/tailer/, Diunduh pada 12 Februari 2014. Thompson, P.L., Milonova, S., Reha, M., Mased, F., Tromble, I., (2011) : Coil

Pump Design for a Community Fountain in Zambia, International Journal

for Service Learning in Engineering, 1, 33-45.

Triatmodjo, B., 1993, Hidraulika 1, Beta Offset, Yogyakarta.

Wildi, T. (2006).Electrical Machines, Drives and Power Systems Sixth

(58)

LAMPIRAN 1. Gambar

Gambar 1. Pompa spiral

(59)

Gambar 3. Motor Listrik

(60)

Gambar 5. Inverter

(61)

Gambar 7.Tang ampere

(62)

Gambar 9. Bak v-notch dan sensor debit

2. Sampel DataKetinggian yang Dibaca Sensor pada Bak V-NotchPompa Spiral

Corong pendek, ketinggian hasil 4,18 meter, putaran 3 rpm

Corong pendek, ketinggian hasil 5,18 meter, putaran 3 rpm 14/11/2014 10:21:06 139 55 13/11/2014 9:48:10 143 71 14/11/2014 10:21:07 139 55 13/11/2014 9:48:11 143 71 14/11/2014 10:21:08 139 55 13/11/2014 9:48:12 143 71 14/11/2014 10:21:09 143 54 13/11/2014 9:48:13 145 71 14/11/2014 10:21:10 143 54 13/11/2014 9:48:14 140 72 14/11/2014 10:21:11 143 54 13/11/2014 9:48:15 143 72 14/11/2014 10:21:12 141 55 13/11/2014 9:48:16 143 72 14/11/2014 10:21:13 140 54 13/11/2014 9:48:17 142 72 14/11/2014 10:21:14 136 55 13/11/2014 9:48:18 143 71 14/11/2014 10:21:15 134 55 13/11/2014 9:48:19 142 72 14/11/2014 10:21:16 138 55 13/11/2014 9:48:20 138 72 14/11/2014 10:21:17 138 54 13/11/2014 9:48:21 141 71 14/11/2014 10:21:18 138 55 13/11/2014 9:48:22 141 71

(63)

14/11/2014 10:21:19 139 54 13/11/2014 9:48:23 138 72 14/11/2014 10:21:20 138 55 13/11/2014 9:48:24 136 71 14/11/2014 10:21:21 138 55 13/11/2014 9:48:25 135 72 14/11/2014 10:21:22 138 55 13/11/2014 9:48:26 138 72 14/11/2014 10:21:23 133 55 13/11/2014 9:48:27 138 72 14/11/2014 10:21:24 138 55 13/11/2014 9:48:28 131 71 14/11/2014 10:21:25 138 55 13/11/2014 9:48:29 131 72 14/11/2014 10:21:26 133 55 13/11/2014 9:48:30 131 72 14/11/2014 10:21:27 133 55 13/11/2014 9:48:31 134 72 14/11/2014 10:21:28 133 55 13/11/2014 9:48:32 134 72 14/11/2014 10:21:29 138 55 13/11/2014 9:48:33 131 72 14/11/2014 10:21:30 138 54 13/11/2014 9:48:34 131 72 14/11/2014 10:21:31 136 54 13/11/2014 9:48:35 138 72 14/11/2014 10:21:32 136 54 13/11/2014 9:48:36 139 71 14/11/2014 10:21:33 134 55 13/11/2014 9:48:37 138 71 14/11/2014 10:21:34 129 55 13/11/2014 9:48:38 138 71 14/11/2014 10:21:35 134 55 13/11/2014 9:48:39 134 72 14/11/2014 10:21:36 130 54 13/11/2014 9:48:40 134 72 14/11/2014 10:21:37 135 54 13/11/2014 9:48:41 135 71 14/11/2014 10:21:38 131 54 13/11/2014 9:48:42 139 72 14/11/2014 10:21:39 138 55 13/11/2014 9:48:43 139 72 14/11/2014 10:21:40 138 55 13/11/2014 9:48:44 139 72 14/11/2014 10:21:41 139 55 13/11/2014 9:48:45 137 71 14/11/2014 10:21:42 139 55 13/11/2014 9:48:46 140 71 14/11/2014 10:21:43 138 55 13/11/2014 9:48:47 138 71 14/11/2014 10:21:44 134 55 13/11/2014 9:48:48 141 72 14/11/2014 10:21:45 135 55 13/11/2014 9:48:49 139 71 14/11/2014 10:21:46 135 55 13/11/2014 9:48:50 141 72 14/11/2014 10:21:47 139 55 13/11/2014 9:48:51 141 71 14/11/2014 10:21:48 139 55 13/11/2014 9:48:52 141 72 14/11/2014 10:21:49 136 55 13/11/2014 9:48:53 138 72 14/11/2014 10:21:50 140 54 13/11/2014 9:48:54 138 71 14/11/2014 10:21:51 141 55 13/11/2014 9:48:55 138 72 14/11/2014 10:21:52 140 55 13/11/2014 9:48:56 138 72 14/11/2014 10:21:53 141 55 13/11/2014 9:48:57 138 72 14/11/2014 10:21:54 141 54 13/11/2014 9:48:58 138 71 14/11/2014 10:21:55 141 55 13/11/2014 9:48:59 143 71 14/11/2014 10:21:56 141 55 13/11/2014 9:49:00 139 72 14/11/2014 10:21:57 141 55 13/11/2014 9:49:01 143 72 14/11/2014 10:21:58 141 55 13/11/2014 9:49:02 143 72 14/11/2014 10:21:59 141 55 13/11/2014 9:49:03 144 71 14/11/2014 10:22:00 140 55 13/11/2014 9:49:04 144 71

(64)

14/11/2014 10:22:01 142 55 13/11/2014 9:49:05 144 71 14/11/2014 10:22:02 142 55 13/11/2014 9:49:06 140 72 14/11/2014 10:22:03 141 55 13/11/2014 9:49:07 140 72 14/11/2014 10:22:04 141 55 13/11/2014 9:49:08 145 71 14/11/2014 10:22:05 141 55 13/11/2014 9:49:09 145 71 14/11/2014 10:22:06 138 54 13/11/2014 9:49:10 144 72 14/11/2014 10:22:07 138 55 13/11/2014 9:49:11 144 72 14/11/2014 10:22:08 138 55 13/11/2014 9:49:12 145 71 14/11/2014 10:22:09 138 54 13/11/2014 9:49:13 146 71 14/11/2014 10:22:10 141 55 13/11/2014 9:49:14 145 72 14/11/2014 10:22:11 141 54 13/11/2014 9:49:15 145 72 14/11/2014 10:22:12 141 54 13/11/2014 9:49:16 141 71 14/11/2014 10:22:13 141 54 13/11/2014 9:49:17 141 71 14/11/2014 10:22:14 140 55 13/11/2014 9:49:18 145 72 14/11/2014 10:22:15 141 54 13/11/2014 9:49:19 141 71 14/11/2014 10:22:16 137 54 13/11/2014 9:49:20 141 71 14/11/2014 10:22:17 139 55 13/11/2014 9:49:21 141 72 14/11/2014 10:22:18 139 55 13/11/2014 9:49:22 141 72 14/11/2014 10:22:19 139 55 13/11/2014 9:49:23 146 72 14/11/2014 10:22:20 139 54 13/11/2014 9:49:24 141 71 14/11/2014 10:22:21 134 55 13/11/2014 9:49:25 146 71 14/11/2014 10:22:22 134 55 13/11/2014 9:49:26 142 71 14/11/2014 10:22:23 138 55 13/11/2014 9:49:27 147 71 14/11/2014 10:22:24 135 55 13/11/2014 9:49:28 142 72 14/11/2014 10:22:25 130 55 13/11/2014 9:49:29 146 72 14/11/2014 10:22:26 134 55 13/11/2014 9:49:30 147 71 14/11/2014 10:22:27 130 55 13/11/2014 9:49:31 147 71 14/11/2014 10:22:28 129 55 13/11/2014 9:49:32 141 72 14/11/2014 10:22:29 134 55 13/11/2014 9:49:33 141 71 14/11/2014 10:22:30 135 54 13/11/2014 9:49:34 145 72 14/11/2014 10:22:31 136 55 13/11/2014 9:49:35 140 72 14/11/2014 10:22:32 135 55 13/11/2014 9:49:36 143 72 14/11/2014 10:22:33 135 55 13/11/2014 9:49:37 142 72 14/11/2014 10:22:34 136 55 13/11/2014 9:49:38 141 71 14/11/2014 10:22:35 138 55 13/11/2014 9:49:39 138 72 14/11/2014 10:22:36 138 55 13/11/2014 9:49:40 141 72 14/11/2014 10:22:37 133 55 13/11/2014 9:49:41 138 72 14/11/2014 10:22:40 138 55 13/11/2014 9:49:44 138 71 14/11/2014 10:22:41 134 54 13/11/2014 9:49:45 138 72 14/11/2014 10:22:42 139 55 13/11/2014 9:49:46 138 72 14/11/2014 10:22:43 139 55 13/11/2014 9:49:47 138 72 14/11/2014 10:22:44 140 54 13/11/2014 9:49:48 136 72

(65)

14/11/2014 10:22:45 139 55 13/11/2014 9:49:49 136 72 14/11/2014 10:22:46 139 55 13/11/2014 9:49:50 133 72 14/11/2014 10:22:47 139 55 13/11/2014 9:49:51 129 72 14/11/2014 10:22:48 133 55 13/11/2014 9:49:52 133 72 14/11/2014 10:22:49 133 55 13/11/2014 9:49:53 131 71 14/11/2014 10:22:50 139 55 13/11/2014 9:49:54 131 72 14/11/2014 10:22:51 138 55 13/11/2014 9:49:55 131 72 14/11/2014 10:22:52 133 55 13/11/2014 9:49:56 138 72 14/11/2014 10:22:53 138 55 13/11/2014 9:49:57 138 71 14/11/2014 10:22:54 138 55 13/11/2014 9:49:58 139 72 14/11/2014 10:22:55 139 54 13/11/2014 9:49:59 139 72 14/11/2014 10:22:56 134 55 13/11/2014 9:50:00 140 72 14/11/2014 10:22:57 135 54 13/11/2014 9:50:01 140 72 14/11/2014 10:22:58 139 55 13/11/2014 9:50:02 140 72 14/11/2014 10:22:59 136 54 13/11/2014 9:50:03 141 72 14/11/2014 10:23:00 140 54 13/11/2014 9:50:04 141 72 14/11/2014 10:23:01 139 55 13/11/2014 9:50:05 142 71 14/11/2014 10:23:02 135 55 13/11/2014 9:50:06 139 71 14/11/2014 10:23:03 135 55 13/11/2014 9:50:07 142 71 14/11/2014 10:23:04 140 55 13/11/2014 9:50:08 141 72 14/11/2014 10:23:05 140 54 13/11/2014 9:50:09 141 72 14/11/2014 10:23:06 141 55 13/11/2014 9:50:10 139 71 14/11/2014 10:23:07 141 55 13/11/2014 9:50:11 141 72 14/11/2014 10:23:08 141 55 13/11/2014 9:50:12 141 72 14/11/2014 10:23:09 141 55 13/11/2014 9:50:13 138 72 14/11/2014 10:23:10 141 55 13/11/2014 9:50:14 142 72 14/11/2014 10:23:11 141 55 13/11/2014 9:50:15 142 72 14/11/2014 10:23:12 138 55 13/11/2014 9:50:16 138 71 14/11/2014 10:23:13 140 55 13/11/2014 9:50:17 138 71 14/11/2014 10:23:14 140 55 13/11/2014 9:50:18 143 72 14/11/2014 10:23:15 140 55 13/11/2014 9:50:19 143 72 14/11/2014 10:23:16 140 55 13/11/2014 9:50:20 143 72 14/11/2014 10:23:17 141 55 13/11/2014 9:50:21 143 72 14/11/2014 10:23:18 141 55 13/11/2014 9:50:22 144 71 14/11/2014 10:23:19 141 55 13/11/2014 9:50:23 144 71 14/11/2014 10:23:20 141 55 13/11/2014 9:50:24 140 71 14/11/2014 10:23:21 140 55 13/11/2014 9:50:25 144 72 14/11/2014 10:23:22 139 55 13/11/2014 9:50:26 144 71 14/11/2014 10:23:23 140 55 13/11/2014 9:50:27 144 71 14/11/2014 10:23:24 140 55 13/11/2014 9:50:28 144 71 14/11/2014 10:23:25 139 55 13/11/2014 9:50:29 144 72 14/11/2014 10:23:26 140 54 13/11/2014 9:50:30 145 72

(66)

14/11/2014 10:23:27 140 54 13/11/2014 9:50:31 146 71 14/11/2014 10:23:28 139 55 13/11/2014 9:50:32 145 72 14/11/2014 10:23:29 139 55 13/11/2014 9:50:33 141 71 14/11/2014 10:23:30 139 55 13/11/2014 9:50:34 146 71 14/11/2014 10:23:31 139 55 13/11/2014 9:50:35 146 72 14/11/2014 10:23:32 139 55 13/11/2014 9:50:36 141 71 14/11/2014 10:23:33 139 55 13/11/2014 9:50:37 145 71 14/11/2014 10:23:34 139 55 13/11/2014 9:50:38 145 71 14/11/2014 10:23:35 139 55 13/11/2014 9:50:39 146 71 14/11/2014 10:23:36 139 55 13/11/2014 9:50:40 146 71 14/11/2014 10:23:37 139 55 13/11/2014 9:50:41 144 72 14/11/2014 10:23:38 139 55 13/11/2014 9:50:42 144 72 14/11/2014 10:23:39 139 55 13/11/2014 9:50:43 143 72 14/11/2014 10:23:40 139 54 13/11/2014 9:50:44 143 71 14/11/2014 10:23:42 139 54 13/11/2014 9:50:46 141 71 14/11/2014 10:23:43 139 55 13/11/2014 9:50:47 140 72 14/11/2014 10:23:44 139 55 13/11/2014 9:50:48 139 71 14/11/2014 10:23:45 139 55 13/11/2014 9:50:49 134 72 14/11/2014 10:23:46 134 54 13/11/2014 9:50:50 138 71 14/11/2014 10:23:47 133 55 13/11/2014 9:50:51 136 72 14/11/2014 10:23:48 138 54 13/11/2014 9:50:52 131 71 14/11/2014 10:23:50 136 54 13/11/2014 9:50:54 133 72 14/11/2014 10:23:51 135 55 13/11/2014 9:50:55 134 72 14/11/2014 10:23:52 136 55 13/11/2014 9:50:56 134 71 14/11/2014 10:23:53 137 54 13/11/2014 9:50:57 129 72 14/11/2014 10:23:54 138 55 13/11/2014 9:50:58 134 72 14/11/2014 10:23:55 138 55 13/11/2014 9:50:59 134 72 14/11/2014 10:23:56 138 55 13/11/2014 9:51:00 131 72 14/11/2014 10:23:57 139 54 13/11/2014 9:51:01 135 72 14/11/2014 10:23:58 138 54 13/11/2014 9:51:02 135 72 14/11/2014 10:23:59 134 55 13/11/2014 9:51:03 138 72 14/11/2014 10:24:00 138 55 13/11/2014 9:51:04 134 71 14/11/2014 10:24:01 138 55 13/11/2014 9:51:05 134 72 14/11/2014 10:24:02 135 54 13/11/2014 9:51:06 139 71 14/11/2014 10:24:03 139 54 13/11/2014 9:51:07 140 71 14/11/2014 10:24:04 138 54 13/11/2014 9:51:08 140 72 14/11/2014 10:24:05 133 55 13/11/2014 9:51:09 139 71 14/11/2014 10:24:06 133 55 13/11/2014 9:51:10 140 71 14/11/2014 10:24:07 139 54 13/11/2014 9:51:11 141 72 14/11/2014 10:24:08 138 55 13/11/2014 9:51:12 141 71 14/11/2014 10:24:09 138 55 13/11/2014 9:51:13 143 71 14/11/2014 10:24:10 139 54 13/11/2014 9:51:14 139 71

Gambar

Gambar 2.1.Aliran air dalam pipa pompa Wirtz(Ewbank, 1849)
Gambar 2.2.Pompa Wirtz (Ewbank, 1849)
Gambar 2.3. Gambar penampang V-notch(Bengtson, 2011)
Gambar 2.5. Sambungan star pada motor listik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena aliran air yang dikeluarkan pompa hidram baik melalui katup limbah maupun lubang output bersifat intermittent atau tidak tetap, maka alat ukur debit yang

Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana debit hasil sebuah pompa hidram jika dilakukannya variasi

Dari perbandingan data pada variasi ketinggian air 1 cm, variasi kondenser ditutup terpal dan variasi reflektor diperoleh efisiensi aktual siang tertinggi (η aktual

(2014) melakukan penelitian tentang karakteristik water heater dengan panjang pipa 12 meter, diameter 0,5 inchi dan bersirip yang bertujuan untuk (a) Membuat water heater

Grafik hubungan antara Daya dengan torsi pada Gambar 4.10 dalam tiga variasi kincir berikut dapat terlihat bahwa kincir angin dengan variasi lapisan sudu berlapis seng

Dari data yang diperoleh dari penelitian didapat hasil debit pemompaan tertinggi 1,987 liter/detik, daya pemompaan tertinggi 1,039 watt, efisiensi pompa tertinggi

Pompa termal adalah salah satu alternatif untuk menggantikan cara tradisional dalam memperoleh air. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah membuat model pompa air energi

Setelah masing-masing variasi ditampilkan dalam bentuk grafik, berikut ini adalah grafik untuk semua variasi percobaan pitch angle 10 o , 20 o ,30 o yang ditampilkan pada