• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA STAND UP COMEDY DI METRO TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA STAND UP COMEDY DI METRO TV"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM

ACARA “STAND UP COMEDY” DI METRO

TV

Reinaldo Sutandi

Reinaldo, Jl.Rambutan Barat III/7A, 081316660474, reinaldo.sutandi@yahoo.com Rahmat Edi Irawan, S.Pd.., M.Ikom

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah Untuk mengetahui bagaimana tahapan proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi dalam program acara “Stand Up Comedy”. METODE PENELITIAN dengan menggunakan Analisis data kualitatif. ANALISIS dilakukan dengan menggunakan tehnik triangulasi dari hasil wawancara serta data-data sekunder. HASIL YANG DICAPAI adalah mengetahui proses produksi dari acara ‘Stand Up Comedy’ serta mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari program acara tersebut. SIMPULAN telah mengikuti ketentuan proses produksi yang ada di setiap stasiun televisi, yakni yang mana dimulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. RS Kata Kunci

proses, produksi, program ‘Stand Up Comedy’

ABSTRACT

RESEARCH GOAL, is to know how the stages of the pre-production, production to post-production in the event program "Stand Up Comedy". METHODS using qualitative data analysis. Analysis performed using triangulation techniques from interviews and secondary data. The results achieved are aware of the production process of the show 'Stand Up Comedy' and know the strengths, weaknesses, opportunities and threats of the program. CONCLUSION has followed the provisions of the existing production process at every television station, which is the start of pre-production, production and post-production. RS

Keyword

(2)

PENDAHULUAN

Stand Up Comedy sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Awalnya dipopulerkan oleh Dono, Kasino dan Indro. Kemudian diangkat oleh Taufik Savalas ke media televisi, namun sangat disayangkan stand-up comedy yang ada di Indonesia tidak berlangsung lebih lama karena kurangnya penerusnya sehingga stand-up comedy pun terkubur dari media televisi di Indonesia. Kehadiran stand-up comedy kembali nampak semenjak dibangunnya comedy cafe di kawasan Jakarta Selatan. Dibantu oleh Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono melalui jejaring sosial yaitu Twitter dan Youtube, stand-up comedy pun dipopulerkan kembali. Melihat semakin tingginya antusiasme masyarakat akan Stand Up Comedy di Indonesia maka Metro TV pun menyajikan acara Stand Up Comedy Show.Acara dimana menyajikan para comic dapat menunjukkan kelebihan mereka dalam membawa humor dan suasana kepada penonton.

Alasan penulis mengangkat topik penelitian “Analisis Proses Produksi Program Acara “Stand Up Comedy” Di Metro TV, dikarenakan penulis ingin mengetahui bagaimana proses produksi dari program acara tersebut, dan ingin mengetahui mengenai proses produksi lebih dalam lagi.

Kajian Pustaka

No. Nama Peneliti / Judul Penelitian / Publikasi

Topik Permasalahan

Analisa Penelitian

1. Priscillia Prilly / Pengaruh program acara stand up comedy show terhadap minat menonton (studi kasus pengunjung comedi cafe) 1. Apakah acara stand up comedy show dapat meningkatk an minat menonton khususnya 1. Hanya membahas pengaruh dari program acara stand up comedy

(3)

pengunjung comedy cafe

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya sebuah penelitian sosial dilakukan untuk memahami berbagai hal berkaitan dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat. Agar tujuan penelitian ini dapat mengetahui bagaimana proses produksi dari program “Stand Up Comedy” di MetroTV yang termasuk dalam genre variety comedy show, maka peneliti akan menggunakan metodologi penelitian kualitatif.

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data – data, jadi ia juga bisa bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian yang bersifat longitudinal, genetik dan klinis.Penelitian survai biasanya termasuk dalam penelitian ini.Penelitian ini bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat dari populasi.

Metode Pengumpulan data dengan Data Primer dan Data Sekunder, dengan Metode Wawancara langsung dan Metode Observasi langsung, di dukung dengan pengambilan data-data yang sudah ada ( dari internet dan pihak metro tv)

Teknik analisis data dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan dan dokumen., lalu menyusunnya dalam satuan-satuan yang

(4)

kemudian di kategorisasikan, dan melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan teknik trianggulasi.

HASIL DAN BAHASAN

METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tangggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh dengan surat izin no. 800/mp/pm/1999, yang dikeluarkan pada tanggal 25 oktober 1999 oleh Menteri Penerangan RI. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani.

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik.Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Stasiun TV ini pada awalnya hanya memusatkan acaranya pada siaran berita saja, namun perkembangannya, stasiun TV ini juga memasukkan unsur hiburan ke dalam program – proramnya.Metro TV terdiri dari 70 % berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif.

Visi dan Misi Metro Tv : Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, denganmenjunjung tinggi moral dan etika. Untuk

(5)

memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikanpandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas

Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

Stand Up Comedy Show adalah acara komedi tunggal yang ditayangkan oleh Metro TV. Acara ini mulai ditayangkan pada pertengahan September 2011. Pada bulan November 2011, acara ini pindah jam tayang menjadi hari Rabu, pukul 22.30 dari yang sebelumnya ditayangkan setiap hari Kamis, pukul 22.30.

Kru ‘Stand Up Comedy Show’ :

• Eksekutif Produser : Brilianto

• Produser : Lanny Bergman

• Asisten Produksi : Stevano, Ae, Bayu • Koordinator Artis : Fanny, Rifka

• Sekretariat Produksi: Novita, Dewi, Santi, Lia

• Promo : Dewi M, Cory

• Pengarah Progran : Rio

• Koordinator Editor : Ronald Talisman

• Editor : Aam Kamal

• Penjadwalan : Natalia, Eko T, Andri • Penanggung Jawab : I.B.Tedja

• Koordinator : Suryahandana • Pengarah Teknis : Isnaeni

• Penata Gambar EFP: Adit, Ardi, Lucki, Siska • Penata Suara : Bambang • Penata Cahaya : Zaenal

(6)

• Grafis : Joseph, Prabowo • Kendali Siar : Rhino, Hartadi

• VTR : Adi

• TO : Syamsul, Dwi, Feri

Adapun beberapa informan yang telah penulis wawancara adalah sebagai berikut :

1. Executive Producer (EP) dari program acara “Stand Up Comedy” bernama Brillianto K. Jaya. Lulusan dari IKJ jurusan penyutradaraan televisi ini pernah bekerja sebagai produser di TV One sebelum kemudian berpindah ke MetroTV dan dipercaya sebagai executive producer pada beberapa program.

2. Producer (P) dari program acara “Stand Up Comedy” adalah Lanny

3. Production Assistant dari program “Stand Up Comedy” adalah Dwi Puspita Rini.

-Analisis SWOT pada tahapan Pra Produksi program ini, naskah lawakan yang mereka kirimkan kepada tim produksi di seleksi dengan ketat, dan tema yang dipilih pun selalu up to date, tidak hanya itu-itu saja.

-Analisis SWOT pada tahapan produksi, pada tahapan ini banyak terjadi improvisasi dari komik yang membuat suasana pada tahapan produksi menjadi semakin hidup dan ramai tawa dari para penonton, dan penonton pun tidak segan untuk ikut berinteraksi dengan komik.

-Analisis SWOT pada tahapan Pasca produksi, pada tahapan ini tim produksi menambahkan

efek-efek yang menarik, seperti efek-efek video yang membuat komik terlihat konyol dan lucu, lalu efek-efek suara yang membuat bahan lawakan komik semakin hidup, dan pengemasan keseluruhan yang membuat acara ini terlihat menarik.

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, simpulan yang didapat adalah :

• “Stand Up Comedy” merupakan sebuah program comedy show. Program ini berisikan tentang lawakan-lawakan dari para komik baik yang sudah senior maupun komik-komik baru..

• Tidak hanya memberikan sekedar lawakan, program “Stand Up Comedy” ini juga turut mengangkat kembali program comedy show yang sudah lama ada, dan memunculkan komik-komik baru yang ada di Indonesia.

• Dalam produksinya, program “Stand Up Comedy” telah mengikuti ketentuan proses produksi yang ada di setiap stasiun televisi, yakni yang mana dimulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi

• Pada proses pra produksi program “Stand Up Comedy”, tim produksi melakukan tahap proses pra produksi yang mana dimulai dengan menentukan ide dari tim produksi, dan menyempurnakan naskah, pemilihan artis dan tema, tema dari program ini biasanya di ambil dari news yang sedang hits atau event-event yang sedang berjalan, setelah ide dan tema sudah di setujui oleh EP, production assistant akan mengirimkan ide dan tema tersebut kepada para komik agar para komik bisa mempersiapkan bahan atau ide komedi yang akan dibawakan. Setelah itu para komik mengirimkan bahan atau ide komedi mereka melalui email ke tim produksi, lalu tim produksi akan mengatur jadwal untuk melakukan seleksi dengan cara mengumpulkan semua komik yang telah dipilih, dan mereka harus membawakan bahan atau ide komedi mereka di depan tim produksi, dari situ tim produksi akan memilih komik-komik yang layak untuk di tampilkan. Terakhir tim produksi akan mempersiapkan semua keperluan untuk memulai proses produksi.

• Pada tahapan produksi, tim “Stand Up Comedy” selalu melakukan evaluasi atau meeting sebelum dan sesudah proses produksi, dan pada tahap produksi, yang sangat menentukan dari proses produksi ini adalah para komik dan penonton. Banyak hal-hal yang terjadi dari proses

(8)

produksi ini, salah satunya spontanitas dari komik yang membuat penonton tidak dapat menahan tawa yang berlebihan dan membuat suasana menjadi sangat ramai oleh tawaan.

• Pada tahapan pasca produksi, pengemasan yang diinginkan adalah banyaknya gimmick – gimmick yang dilakukan oleh para komik, dan sangat disayangkan pada proses ini banyak scene-scene yang harus di buang dikarenakan durasi yang berlebih dari bahan komedi si komik.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis akan memberikan beberapa masukan, diantaranya :

• Mencari bakat-bakat komik baru yang berbeda dari komik-komik yang sudah ada. • Memperkaya kreatif untuk mendapatkan ide-ide dan tema yang menarik.

• Menambahkan jam tayang.

REFERENSI

Bungin, H.M.B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta :Kencana

Cangara, Hafied. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta :Rajawali Pers.

Changara,H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :Kencana Prenada Media Group.

Effendi, O.U. (2003).Ilmu Teori & Filsafa tKomunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Elvinaro, Ardianto. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi,.Bandung :Simbiosa Rekatama Media.

Moleong, Lexy. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :Rosdakarya.

Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran :Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta :Kencana.

Mulyana, D. (2006). Ilmu Komunikasi :Suatu Pengantar. Bandung :Remaja Rosdakarya.

(9)

Nurudin. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi Massa. Jakarta :Rajawali Pers.

Rahmawati, I & Dodoy Rusnadi. (2011). Berkarier di Dunia Broadcast. Jakarta :Laskar Askara.

Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Jakarta :Pinus Book Publisher.

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT.Grasindo

RIWAYAT PENULIS

Nama : Reinaldo Sutandi

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 21 Desember 1991

Pendidikan Terakhir : S-1 Binus University, Jurusan Komunikasi Pemasaran (Broadcasting) 2013

Status Pekerjaan : Marketing

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4-8 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas model 3D pada PhotoModeler Scanner Pengambilan sudut yang kecil ini disebabkan oleh adanya halangan untuk mengambil data

Pada Tabel 15 terlihat bahwa karakteristik petani yang berhubungan nyata dan positif dengan persepsi petani terhadap varietas padi dari aspek keunggulan teknis

NTP-Padi terhadap biaya produksi dan barang modal juga menunjukan penurunan (koefisien regressi -0,22), yang mengindikasikan bahwa dalam periode tahun 2006-2008 laju peningkatan

Perairan laut NKRI yang memiliki Dokumen RTRLN *) *) *) BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Program Penyelenggaraa n Informasi Geospasial Pemetaan Tata Ruang dan Atlas

Hipotesis ketiga yaitu saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen membeli sepeda motor pada APP KTM RODA TIGA di Sidoarjo dapat

Tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan pada imbal hasil obligasi pemerintah di Bursa Efek Indonesia, karena semakin tingginya tingkat suku bunga maka penerbit

Sedatif dan hipnotik adalah senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat sehingga menimbulkan efek sedasi lemah sampai tidur pulas (Siswandono dan Soekarjo, 2000).. Pada dosis

Barbiturat terutama bekerja pada reseptor GABA dimana barbiturat akan menyebabkan hambatan pada reseptor GABA pada sistem saraf pusat, barbiturat menekan