• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 5 TAHUN 2015

TENTANG

KRITERIA PIHAK TERTENTU DAN TATA CARA PENGENAAN TARIF RP0,00 (NOL RUPIAH) ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Informasi Geospasial, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial tentang Kriteria Pihak Tertentu dan Tata Cara Pengenaan Tarif Rp0,00 (Nol Rupiah) atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Informasi Geospasial;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687);

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5214);

(2)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5566);

5. Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial;

6. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial;

(3)

7. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2012 tentang Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospasial, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2012 tentang Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospasial;

8. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 5 Tahun 2012 tentang Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 5 Tahun 2012 tentang Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial;

Memperhatikan : Surat Menteri Keuangan Nomor S-875/MK.02/2014 Tanggal 24 Desember 2014 Perihal Persetujuan Rancangan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial tentang Kriteria Pihak Tertentu dan Tata Cara Pengenaan Tarif Rp0,00 (Nol Rupiah) atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Informasi Geospasial;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG KRITERIA PIHAK TERTENTU DAN TATA CARA PENGENAAN TARIF RP0,00 (NOL RUPIAH) ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.

(4)

Pasal 1

(1) Terhadap pihak tertentu atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan Informasi Geospasial yang peruntukannya tidak bersifat komersial dapat dikenai tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah).

(2) Pihak tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Lembaga tinggi negara; b. Kementerian/lembaga; c. Tentara Nasional Indonesia;

d. Kepolisian Negara Republik Indonesia; e. Pemerintah daerah;

f. Institusi pendidikan; g. Institusi penelitian; dan h. Institusi lainnya.

(3) Pihak tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenai tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah) dalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. untuk melaksanakan tugas kenegaraan dan/atau pemerintahan;

b. untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;

c. untuk kepentingan proses belajar mengajar; d. untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat;

dan/atau

e. dalam rangka melaksanakan kewajiban/ komitmen internasional.

(5)

Pasal 2

(1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi penerimaan dari: a. penjualan produk Informasi Geospasial Dasar; b. penjualan produk Informasi Geospasial Tematik; c. penjualan buku/pedoman terkait Informasi

geospasial; dan

d. penjualan produk penginderaan jauh.

(2) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci lebih lanjut sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Kepala ini.

Pasal 3

(1) Pengenaan tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah) hanya diberikan 1 (satu) kali untuk 1 (satu) jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.

(2) Pengenaan tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk biaya pengiriman.

(3) Biaya pengiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan kepada pemohon.

Pasal 4

(1) Permohonan pengenaan tarif sebesar Rp0,00 (nol rupiah) oleh pihak tertentu dilakukan secara tertulis.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya harus memuat paling sedikit: a. identitas pemohon;

b. jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dimohonkan; dan

c. alasan permohonan.

(6)

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh:

a. Pimpinan Lembaga Negara atau yang mewakili paling rendah setingkat eselon I untuk Lembaga Negara;

b. Menteri/Pimpinan Lembaga atau yang mewakili paling rendah setingkat eselon I untuk Kementerian/Lembaga;

c. Pimpinan Tentara Nasional Indonesia atau yang mewakili paling rendah setingkat eselon I untuk Tentara Nasional Indonesia;

d. Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau yang mewakili paling rendah setingkat eselon I untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia;

e. Gubernur/Bupati/Walikota atau yang mewakili paling rendah sekretaris daerah untuk Pemerintah Daerah;

f. Rektor atau yang mewakili paling rendah setingkat Wakil Rektor untuk perguruan tinggi; g. Kepala Sekolah untuk Institusi Pendidikan

setingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, atau sekolah menengah atas;

h. Pimpinan Institusi Penelitian untuk Institusi Penelitian; atau

1. Pimpinan Institusi Lainnya untuk Institusi Lainnya.

Pasal 5

(1) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditujukan kepada Kepala Badan Informasi Geospasial.

(2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan Informasi Geospasial memberikan persetujuan atau penolakan.

(7)

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan atau penolakan terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Keputusan Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial.

Pasal 6

(1) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mendapatkan persetujuan, maka Pemohon harus menandatangani persetujuan penggunaan (E nd User License Agreement) pada saat penyerahan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dimohonkan.

(2) Persetujuan Penggunaan (End User License Agreement) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya harus memuat:

a. kewajiban pihak tertentu untuk menginformasikan kepada Badan Informasi Geospasial apabila terdapat Informasi yang tidak sesuai kondisi sebenarnya, atau lebih terkini, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan; dan/atau

b. kewajiban pihak tertentu untuk menyerahkan salinan hasil penelitian atau informasi geospasial turunan yang dihasilkan kepada Badan Informasi Geospasial untuk dimasukkan ke dalam Katalog Informasi Geospasial Nasional, apabila jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dimohonkan akan digunakan dalam kegiatan penelitian atau menghasilkan informasi turunan.

(3) Dalam hal salinan hasil penelitian atau informasi geospasial turunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b akan digunakan untuk kepentingan lainnya, diatur lebih lanjut dalam bentuk kesepakatan antara Badan Informasi Geospasial dengan penyelenggara penelitian atau informasi geospasial turunan.

(8)

Pasal 7

Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Cibinong

pada tanggal 5 Februari 2015 KEPALA

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, ttd.

PRIYADI KARDONO

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum,

ttd.

(9)

NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

KRITERIA PIHAK TERTENTU DAN TATA CARA PENGENAAN TARIF RP0,00 (NOL RUPIAH) ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

KRITERIA PIHAK TERTENTU DAN TATA CARA PENGENAAN TARIF RP0,00 (NOL RUPIAH) ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN I. PENJUALAN PRODUK INFORMASI GEOSPASIAL

DASAR

A. Jaring Kontrol Geodesi (cetakan)

1. Jaring Kontrol Horizontal Nasional Per Titik 2. Jaring Kontrol Vertikal Nasional Per Titik 3. Jaring Kontrol Gayaberat Nasional Per Titik B. Digital Elevation Model (DEM)

1. Skala 1:1.000 Per M2

2. Skala 1:2.500 Per Km2

3. Skala 1:5.000 Per Km2

4. Skala 1:10.000 Per Km²

C. Data Hasil Pengukuran

1. Pengamatan pasang surut per jam selama satu bulan

Per Stasiun 2. Pengamatan pasang surut per jam selama satu

tahun

Per Stasiun

D. Raw Data Stasiun Tetap Global Positioning System (GPS)/ Continuously Operating Reference

Station(CORS)

Per Hari

E. Konstanta Harmonik Pasang Surut Tahunan Per Stasiun

(10)

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN F. RTK (Real Time Kinematik) Online Correction

1. Harian Per Pengguna

2. Bulanan Per Pengguna

3. Tahunan Per Pengguna

G. DGPS (Differensial Global Positioning System) Online Correction

1. Harian Per Pengguna

2. Bulanan Per Pengguna

3. Tahunan Per Pengguna

H. Peta Rupabumi Indonesia

1. Digital jenis vektor Hipsografi

a. Skala 1:1.000 Per Nomor

Lembar Peta (NLP) Per M²

b. Skala 1:2.500 Per Nomor

Lembar Peta (NLP) Per Km²

c. Skala 1:5.000 Per Nomor

Lembar Peta (NLP) Per Km²

d. Skala 1:10.000 Per Nomor

Lembar Peta (NLP) Per Km²

2. Cetakan Per Nomor

Lembar Peta (NLP) I. Peta Lingkungan Pantai Indonesia

1. Digital jenis vektor Hipsografi Skala 1:10.000

Per Nomor Lembar Peta (NLP)

2. Cetakan Per Nomor

Lembar Peta (NLP) J. Peta Lingkungan Laut Nasional

Cetakan

Per Nomor Lembar Peta (NLP)

(11)

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN II. PENJUALAN PRODUK INFORMASI GEOSPASIAL

TEMATIK A. Cetakan

Peta Tematik dan/atau Integrasi Tematik Per Nomor Lembar Peta (NLP) B. Plot Peta Vektor (Garis) Minimal Ukuran A3 diatas

bahan:

1. Kertas HVS Per Cm2

2. Kertas Glossy Per Cm2

3. Vynil Albatros Per Cm2

C. Plot Peta Raster (Image) diatas bahan:

1. Kertas HVS Per Cm2

2. Kertas Glossy Per Cm2

3. Vynil Albatros Per Cm2

D. Buku Atlas Sumberdaya dan Lingkungan

1. Ukuran A1 49 s.d 100 Halaman Per Buku

2. Ukuran A1 101-200 Halaman Per Buku

3. Ukuran A1 lebih dari 200 Halaman Per Buku 4. Ukuran A2 49 s.d 100 Halaman Per Buku

5. Ukuran A2 101-200 Halaman Per Buku

6. Ukuran A2 lebih dari 200 Halaman Per Buku 7. Ukuran A3 49 s.d 100 Halaman Per Buku

8. Ukuran A3 101-200 Halaman Per Buku

9. Ukuran A3 lebih dari 200 Halaman Per Buku 10. Ukuran A4 49 s.d 100 Halaman Per Buku

11. Ukuran A4 101-200 Halaman Per Buku

12. Ukuran A4 lebih dari 200 Halaman Per Buku 13. Ukuran A5 49 s.d 100 Halaman Per Buku

14. Ukuran A5 101-200 Halaman Per Buku

15. Ukuran A5 lebih dari 200 Halaman Per Buku

E. Atlas Elektronik Per CD

(12)

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN III. PENJUALAN BUKU/PEDOMAN TERKAIT INFORMASI

GEOSPASIAL

A. Ukuran A4 49 s.d. 100 Halaman Per Buku

B. Ukuran A4 101 - 150 Halaman Per Buku

C. Ukuran A4 di atas 150 Halaman Per Buku

D. Ukuran A5 49 s.d. 100 Halaman Per Buku

E. Ukuran A5 101 - 150 Halaman Per Buku

F. Ukuran A5 di atas 150 Halaman Per Buku

IV. PENJUALAN PRODUK PENGINDERAAN JAUH

A. Mosaik Citra Radar hasil scan dan plot Per Lembar

B. Foto Udara Hitam Putih Per Lembar

C. Diapositif Film Per Lembar

KEPALA

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, ttd.

PRIYADI KARDONO

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat (5), Pasal 24 ayat (3) dan Pasal 25 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang

(2) Besaran biaya/tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 89 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di