• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Krisisekonomi global yang terjadi pada saat ini telah menghasilkan. dapat meningkatkan kinerja manajemen perusahaan agar dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Krisisekonomi global yang terjadi pada saat ini telah menghasilkan. dapat meningkatkan kinerja manajemen perusahaan agar dapat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisisekonomi global yang terjadi pada saat ini telah menghasilkan

dampak yang luar biasa pada pasar keuangan dan juga mempengaruhi banyak

perusahaan di seluruh dunia.Secara khusus, kebanyakan perusahaan harus

dapat meningkatkan kinerja manajemen perusahaan agar dapat

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan bisnis

yang sangat ketat di era globalisasi.Manajemen perusahaan harus dapat

berusaha semaksimal untuk membuat keputusan investasi yang baik sehingga

perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari calon investor.

Investasi adalah kegiatan menanamkan modal untuk dinikmati di masa

mendatang dengan harapan jumlah investasi yang ditanamkan sekarang bisa

bertambah nilainya seiring waktu yang telah disepakati bersama.Beberapa

macam-macam aset yang digunakan untuk berinvestasi adalah aset rill dan

aset financial. Calon investor akan membeli aset financial karena aset ini

gampang diperjual belikan untuk kebutuhan mendadak.

Kegiatan aktivitas dalam berbinis khususnya investasi, laporan keuangan

merupakan sarana informasi penting dalam menilai posisi keuangan.Laporan

keuangan berguna dalam pengambilan keputusan bisnis investasi yang mana

nantinya dapat memaksimalkan nilai investasi yang di alirkan para

(2)

kinerja suatu perusahaan dan laba sebagai parameternya dengan

menggunakan laporan keuangan investor berkepentingan untuk melihat resiko

yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka

lakukan.Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli investasi tersebut dalam artian laporan keuangan bisa

menjadi salah satu faktor untuk melakukan sebuah bisnis investasi.

Perkembangan industri makanan dan minuman pada saat ini sangat pesat,

hal ini dikarenakan perilaku masyarakat pada saat ini menyukai makanan

instan dan fast food, dikarenakan proses pembuatan yang cepat dan mudah

dalam pengolahan produknya. Perusahaan yang memproduksi makanan

instan dan fast food menjadi terus berlomba untuk mengembangkan produk

yang mereka miliki agar bisa terus bersaing dengan kompetitor.

Penelitian ini menggunakan perusahaan sektor makanan dan minuman

sebagai objek penelitian. Sektor makanan dan minuman dipilih karena inovasi

makanan dan minuman sangat cepat dan perusahaan terus bersaing untuk

memunculkan produk baru agar konsumen tertarik untuk membeli produk

mereka. Terjadinya persaingan yang ketat ini dibuktikan dari prosentase

pertumbuhan penjualan dari perusahaan sektor makanan dan minuman selama

(3)

Gambar 1.1

Rasio Pertumbuhan Penjualan

Berdasarkan gambar 1.1 menjelaskan pertumbuhan penjualan pada

perusahaan sektor manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

terdaftar pada bursa efek Indonesia terus mengalami fluktuasi pertumbuhan

penjualan dari tahun ketahun, pada tahun 2015 rata rata pertumbuhan

penjualan 4.77% dari tahun 2016, pada tahun pertumbuhan penjualan

meningkat sebesar 12.62%, kemudian pada tahun 2017 mengalami penurunan

menjadi 5.17% kemudian pada tahun 2018 pertumbuhan penjualan kembali

mengalami peningkatan menjadi 6.64%, kemudian pada tahun 2019 kembali

menurun menjadi 0.420%. fluktuasi pertumbuhan penjualan ini membuktikan

sengitnya persaingan penjualan antar perusahaan sektor makanan dan

minuman. Pertumbuhan penjualan merupakan kenaikan penjualan perusahaan

dari waktu ke waktu, dengan menggambarkan kemampuan perusahaan

0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% Pertumbuhan Penjualan 2015 2016 2017 2018 2019

(4)

mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomianya

dan sektor usaha Kasmir (2010). Pertumbuhan penjualan dari perusahaan

sektor makanan dan minuman secara rata rata mengalami penurunan dari

tahun ke tahun, hal ini akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi

pada perusahaan sektor makanan dan minuman. Selain pertumbuahan

penjualan keputusan investasi juga dipengaruhi oleh bebrapa faktor lain, yaitu

profitabilitas dan likuiditas.

Gambar 1.2

Rasio ROA

Berdasarkan gambar 1.2 menjelaskan bahwa rata rata Return on asset dari

perusahaan sektor manufaktur sub sektor makanan dan minuman 5 tahun

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, pada tahun 2015 nilai rata rata ROA

sebesar 10.8% pada tahun 2016, rata rata ROA 14,7% kemudian pada tahun

2017 13,8% pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 12.9% dan pada

0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00% ROA 2015 2016 2017 2018 2019

(5)

tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 14,6%. menurut Kasmir

(2010:196), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen dalam suatu perusahan. Semakin tinggi rasio

maka akan semakin baik. Selain profitabilitas keputusan investasi juga dapat

dipengaruhi oleh leverage dan likuiditas.

Gambar 1.3

Rasio Leverage

Berdasarkan gambar 1.3 tingkat leverage pada perusahaan sektor

manufaktur sub sektor makanan dan minuman selama 5 tahun terahir

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun pada tahun 2015 tingkat leverage

sebesar 0.487 kemudian pada tahun 2016 tingkat leverage sebesar 0.418

kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi 0.387 dan pada tahun 2018

menjadi 0.369, dan pada tahun 2019 menjadi 0.348. Leverage menurut

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 Leverage 2015 2016 2017 2018 2019

(6)

Sudana (2011:22) merupakan rasio keuangan yang menunjukkan seberapa

besar proporsi penggunaan hutang dalam membiayai pendanaan perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat leverage yang ada pada

perusahaan maka akan semakin besar risiko investasi yang di lakukan pada

perusahaan. Keputusan investasi juga dipengaruhi oleh tingkat likuiditas dari

sebuah perusahaa.

Gambar 1.4

Rasio Likuiditas

Berdasarkan gambar 1.4 tingkat likuiditas perusahaan sektor manufaktur

sub sektor makanan dan minuman selama 5 tahun terahir terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, pada gambar 1.4 menunjukkan pada tahun

2015 tingkat likuiditas sebesar 2.35 kemudian pada tahun 2016 tingkat

likuiditas sebesar 2.741, pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar

2.836 dan pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan menjadi 3.208

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Likuiditas 2015 2016 2017 2018 2019

(7)

dan pada tahun 2019 3.256. Menurut Kasmir (2015:156) Current ratio

merupakan rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban

lancarnya. Semakin tinggi tingkat likuiditas pada sebuah perusahaan maka

akan semakin baik pula. Tingkat likuiditas yang tinggi akan mempengaruhi

minat investor untuk melakukan investasi pada sebuah perusahaa.

Berdasarkan uraian diatas dan permasalahan yang terjadi pada perusahaan

sektor makanan dan minuman selama 5 tahun terahir maka penulis tertarik

untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Profitabilitas, Leverage,

Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan dan Kesempatan Investasi terhadap Keputusan Investasi (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Periode 2015 – 2019)”.

B. Perumusan Masalah

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang terdapat hasil penelitian

yang tidak konsisten atas pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas,

pertumbuhan penjualan dan kesempatan investasi terhadap keputusan

investasi.Selain itu terdapat fenomena gap seperti yang telah di uraian

sebelumnya. Maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas, leverage, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan

kesempatan investasi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

investasi pada perusahaan perusahaan sektor manufaktur sub sektor

(8)

2. Diantara profitabilitas, leverage, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan

kesempatan investasi variabel manakah yang dominan terhadap keputusan

investasi padaperusahaan sektor manufaktur sub sektor makanan dan

minuman?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat di atas maka

permasalahan yang akan bahas peneliti dibatasi pada pengaruh profitabilitas,

leverage, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan kesempatan investasi

terhadap Keputusan Investasi Studi pada perusahaan sektor manufaktur sub

sektor makanan dan minuman BEI selama tahun 2015 – 2019.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian

sebagai berikut:

1. Untuk mengukur secara parsial profitabilitas, leverage, likuiditas,

pertumbuhan penjualan dan kesempatan investasi terhadap keputusan

investasi perusahaan perusahaan sektor manufaktur sub sektor makanan

dan minuman.

2. Untuk mengukur variabel manakah yang lebih dominan berpengaruh

terhadap keputusan investasi perusahaan sektor manufaktur sub sektor

(9)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dipertimbangkan oleh pihak perusahaan dalam

pengambilan keputusan, terutama keputusan investasi pada sebuah

perusahaan.

2. Bagi Investor

Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam

melakukan investasi saham pada perusahaan sektor manufaktur sub sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah variabel yang paing

berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, dan penelitian ini dapat

menjadirefrensi bagi penelitian yang berkaitan dengan faktor faktor yang

Gambar

Gambar 1.2  Rasio ROA
Gambar 1.3  Rasio Leverage
Gambar 1.4  Rasio Likuiditas

Referensi

Dokumen terkait

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor MK 97/PUU-XI/2013 Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Gambar 1, menunjukkan proses penyembunyian pesan dimana di bagian pertama, dilakukan proses embedding hiddenimage yang hendak disembunyikan secara rahasia ke dalam stegomedium

Apakah Struktur Modal, Profitabilitas, dan keputusan investasi berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang

Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman

Peranan pendidikan militer Jepang yang disebut Gyugun sendiri mempunyai manfaat yang luar biasa bagi para perwira Gyugun nantinya dalam perjuangan di Palembang, pada

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Penunjukan yang sangat singkat ini terjadi, karena dianggap telah diketahui oleh umum bahwa lagu Indonesia Raya ialah lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman yang

Universitas Halu Oleo tahun akademik kedua dan ketiga lebih banyak yang mengalami kualitas tidur yang kurang dengan pola tidur dan stres emosional sebagai faktor