• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Komposisi penduduk menurut Mata pencaharian penduduk. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Komposisi penduduk menurut Mata pencaharian penduduk. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4. Komposisi penduduk menurut Mata pencaharian penduduk

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Desa Bojongsari sebagian penduduk desa bermata pencaharian dalam bidang Pertanian. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3 Struktur mata pencaharian penduduk Desa Bojongsari No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

1 Petani 1.290

2 Buruh tani 90

3 Pegawai Negri Sipil 37

4 Pengrajin indutri rumah tangga 4

5 Pedagang keliling 8 6 Peternak 2 7 Montir 7 8 Dokter swasta 2 9 Bidan swasta 2 10 Perawat swasta 1

11 Pembantu rumah tangga 5

12 TNI/POLRI 16

13 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 22 14 Pengusaha kecil dan menengah 226 15 Jasa pengobatan alternatif 1

Jumlah 3.199

Sumber : Data Monografi Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 3.3, menunjukkan sebagian besar bermata pencaharian sebagai Petani yaitu (1.290) jiwa. Mata pencaharian yang paling sedikit digeluti oleh penduduk di Desa Bojongsari adalah pengobatan alternatif dan perawat swasta (1) jiwa

(2)

5. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan mendapatkan upah yang tinggi. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Bojongsari dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Table 3.4 Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Bojongsari tahun 2013

Sumber : Data Monografi Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 3.4 diketahui bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Desa Bojongsari secara keseluruhan dapat dikatakan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah NO Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase

(%) 1 Usia 3-6thn belum TK 128 5,3 2 Usia 3-6thn sudah TK 136 5,7 3 Usia 7-8thn putus sekolah 14 0,6 4 Usia 7-8thn sedang sekolah 127 5,3 5 Usia 18-56thn tidak pernah sekolah 8 0,3 6 Usia 18-56thn pernah sekolah SD tidak lulus

127 5,3 7 Tamat SD/sederajat 562 23,5 8 Usia 12-56thn tidak tamat SMP 259 10,8 9 Usia 18-56thn tidak tamat SMA 248 10,3 10 Tamat SMP/sederajat 510 21,3 11 Tamat SMA/sederajat 204 8,6 12 Tamat D-1/Sederajat 12 0,6 13 Tamat D-2/sederajat 7 0,3 14 Tamat D-3/sederajat 16 0,7 15 Tamat S-1/sederajat 27 1,2 16 Tamat S-2/sederajat 3 0,2 Jumlah 2.388 100

(3)

penduduk yang menamatkan pendidikannya pada jenjang sekolah dasar SD, yaitu sebesar (23,5%) 562 jiwa, sedangkan penduduk yang menamatkan jenjang pendidikan tingkat SMP dan SMA yaitu sebesar (21,5% ) 510 jiwa dan (8,6%) 204 jiwa.

6. Sarana dan Prasarana kesehatan

Di Desa Bojongsari tersedia beberapa sarana dan prasarana kesehatan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan untuk akseptor/ PUS setempat. Berbagai sarana dan prasaran kesehatan di Desa Bojongsari dapat di lihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Distribusi keadaan sarana dan prasarana kesehatan di Desa Bojongsari

No. Sarana dan prasarana Jumlah Prosentase (%)

1. Poliklinik Desa 1 12,5

2. Puskesmas 1 12,5

3. Apotek 2 25

4. Tempat Praktek Dokter 2 25

5. Bidan Desa 2 25

Jumlah 8 100

Sumber : Data Monografi Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa jumlah sarana dan prasarana Di Desa Bojongsari sudah cukup memadai. Untuk jumlah Poliklinik Desa, Puskesmas, Apotek, Tempat prakter Dokter, masing-masing sebanyak 1, 1, 2 dan . Selain itu juga terdapat Bidan Desa untuk melayani para akseptor/PUS dalam menjalankan program Keluarga Berencana. Jarak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk, sehingga akan lebih mudah untuk mendapat pelayanan dari petugas.

(4)

B. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

a. Umur PUS

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dapat diketahui bahwa umur pasangan usia subur (PUS) saat dilakukan pemberian kuesioner. Berdasarkan antara umur 15-49 tahun dimana pasangan laki – laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Berikut ini data disajikan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.1 Distribusi Usia Pasangan Usia Subur (PUS) di Kampung Pagutan Desa Bojongsari

No. Usia Subur (tahun) Peremp uan (Orang) Prosentase (%) Laki-laki (orang) Prosentase (%) 1. 15 – 24 5 16 4 12,5 2. 25 – 34 11 34 10 32 3. 35 – 44 13 41 12 37,5 4. 45 – 49 3 9 3 9 5. > 49 0 0 3 9 Jumlah 32 100 32 100

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa umur sebagian besar perempuan berumur antara 35 – 44 tahun sebanyak 13 orang (41%) dan hanya 5 orang (16%) perempuan yang berumur 15 – 24 tahun dan lebih dari 49 tahun. Sebagian besar laki-laki berumur antara 35 – 44 tahun sebanyak 12 orang (37,5%) dan hanya ada 4 orang (12,5%) yang berumur 15 – 24 tahun.

(5)

b. Pendidikan PUS

Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan tentang manfaat, kelebihan dan kelemahan, demikian halnya dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik KB. Dari data pendidikan PUS disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Tingkat pendidikan responden No. Pendidikan responden Peremp uan (Orang) Prosentase (%) Laki-laki (orang) Prosentase (%) 1. SD 7 22,3 6 18,75 2. SMP 10 31 8 25 3. SMA 15 46,7 18 56,25 4. Perguruan Tinggi 0 0 0 0 Jumlah 32 100 32 100

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Pada Tabel 4.2 diketahui bahwa pendidikan sebagian besar perempuan adalah SMA sebanyak 15 orang (46,7%) dan hanya 10 orang (31%) perempuan yang berpendidikan akhir SMP. Sebagian besar laki-laki berpendidikan akhir SMA sebanyak 18 orang (56,25%) dan 8 orang (25%) berpendidikan SMP.

c. Tingkat pekerjaan PUS

Tingkat pekerjaan juga turut menentukan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Dalam penelitian ini responden di Dusun Pagutan Desa Bojongsari mempunyai pekerjaan yang berbeda – beda mulai dari buruh sampai PNS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.

(6)

Tabel 4.3 Pekerjaan PUS No. Pekerjaan responden Peremp uan (Orang) Prosentase (%) Laki-laki (orang) Prosentase (%) 1. Buruh 1 3 1 3 2. Peternak 0 0 0 0 3. Pedagang 10 31 9 28 4. Pegawai pabrik 6 19 6 19 5. Petani 4 13 7 22 6. PNS 0 0 0 7. Wiraswasta 0 9 28 8. Ibu rumah tangga 11 34 0 0 Jumlah 32 100 32 100

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Pada Tabel 4.3 diketahui bahwa pekerjaan sebagian besar perempuan adalah ibu rumah tangga sebanyak 11 orang (34%) dan hanya 1 orang (3%) perempuan yang memiliki pekerjaan buruh. Sebagian besar laki-laki memiliki pekerjaan sebagai pedagang dan wiraswata sebanyak 9 orang (28%) dan 1 orang (3%) berprofesi sebagai buruh

d. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga juga turut menentukan dalam pemilihan alat kontrasepsi. Dalam penelitian ini PUS di Dusun Pagutan Desa Bojongsari memiliki anggota keluarga 2 sampai 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

(7)

Tabel 4.4 Jumlah anggota keluarga PUS

No. Jumlah Anak Frekuensi Prosentase (%)

1. 2 22 69

2. 3 5 16

3. 4 3 9

4. 5 2 6

Jumlah 32 100

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas PUS memiliki jumlah anak sebanyak 2 orang artinya memiliki anak dua sebanyak 22 orang (69%). Sedangkan yang mempunyai anak 5 orang sebanyak 2 PUS, artinya ada yang belum ikut manjalankan KB dari pemerintah yang mengharuskan 2 anak cukup.

e. Pengetahuan PUS

Tingkat pengetahuan tentang penggunaan alat kontrasepsi yang telah ditanyakan pada responden meliputi pengertian mengenai alat kontrasepsi suntik KB.

Pengetahuan responden dikelompokkan menjadi 4 jawaban yaitu sangat mengetahui, mengetahui, kurang mengetahui, dan tidak mengetahui. Skor untuk jawaban sangat mengetahui adalah 4, skor untuk jawaban mengetahui 3, sedangkan untuk jawaban kurang mengetahui skornya 2, dan untuk skor tidak mengetahui adalah 1. Tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada Tabel 4.10.

(8)

Tabel 4.5 Pengetahuan tentang alat kontrasepsi

No. Pertanyaan Sangat

mengetahui Mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui 1. Pengertian mengenai alat kontrasepsi suntik KB 11 21 0 0 Jumlah 11 21 0 0 Prosentase (%) 35 65

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa responden telah memiliki pengetahuan tentang alat kontrasepsi yang mereka pakai. Hal ini terlihat dari jawaban reaponden pada kategori mengetahui 35% dan kategori sangat mengetahui sebesar 65%.

f. Faktor pendapatan dan dukungan suami

Faktor pendapatan dan dukungan suami yang telah ditanyakan pada PUS meliputi faktor biaya, dukungan dari keluarga dan faktor jarak dalam mendapatkan pelayanan. Faktor pendapatan dan dukungan suami responden dikelompokkan menjadi 4 jawaban yaitu sangat mempengaruhi, cukup mempengaruhi, kurang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi. Skor untuk jawaban sangat mempengaruhi adalah 4, skor untuk jawaban cukup mempengaruhi 3, sedangkan untuk jawaban kurang mempengaruhi skornya 2, dan untuk skor tidak mempengaruhi adalah 1. Faktor pendapatan dan dukungan suami responden dapat dilihat pada Tabel 4.6

(9)

Tabel 4.6 Faktor pendapatan dan dukungan suami No. Pertanyaan Sangat

mempengaruhi Cukup mempengaruhi Kurang mempengaruhi Tidak mempengaruhi 1. Faktor biaya 0 0 0 32 2. Dukungan dari keluarga 11 29 3 0 3. Faktor jarak dalam mendapatkan pelayanan 32 0 0 0 Jumlah 43 29 3 32 Prosentase (%) 134 90 9 100

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut diketahui bahwa Faktor pendapatan dan dukungan suami mempengaruhi keputusan PUS dalam menggunakan alat kontrasepsi. Hal tersebut terlihat dari hasil jawaban PUS pada kategori sangat mempengaruhi sebesar 134% dan kategori tidak mempengaruhi sebesar 100%. G. Tempat Mendapatkan alat Kontrasepsi

Faktor pemilihan alat kontrasepsi suntik yang telah ditanyakan pada PUS meliputi tempat mendapatkan alat kontrasepsi, alat kontarsepsi yang digunakan dan alasan menggunakan alat kontrasepsi. diketahui bahwa sebagian besar PUS mendapatkan alat kontrasepsi dari puskesmas sebanyak 32 orang (100%). Dan dapat diketahui bahwa sebagian besar PUS memakai alat kontrasepsi suntik sebanyak 32 orang (100%). (Data primer Desa Bojongsari 2013).

(10)

Tabel 4.7 Alasan menggunakan alat kontrasepsi suntik

No. Alasan Jumlah Prosentase (%)

1. Aman dan nyaman 0 0

2. Praktis 10 32 3. Tahan lama 0 0 4. Disetujui suami 11 34 5. Terjangkau 8 25 6. Ikut-ikutan 3 9 7. Tidak tahu 0 0 Jumlah 32 100

Sumber : Data primer Desa Bojongsari, 2013

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa alasan sebagian besar PUS memiliki alasan menggunakan alat kontrasepsi suntik karena disetujui suami sebanyak 11 orang (34%), yang memiliki alasan praktis, terjangkau dan ikut-ikutan, tidak menyebabkan komplikasi dan ekonomis atau murah masing-masing sebanyak 10 orang (32%), 8 orang (25%), 3 orang (9%).

Pembahasan

Menurut hasil penelitian diatas alat kontrasepsi suntik tersebut diketahui bahwa sebagian besar PUS mendapatkan alat kontrasepsi dari puskesmas sebanyak 32 orang (100%). Jadi, PUS di Dusun Pagutan Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari secara keseluruhan mendapatkan alat kontrasepsi di puskesmas terdekat.

Mayoritas PUS memiliki 2 anak sebanyak 22 orang (69%). Sedangkan yang mempunyai 3 anak sebanyak 5 orang (16%), 4 anak sebanyak 3 orang (9%) ,dan 5 anak sebanyak 2 orang (6%) PUS. Hal ini berarti bahwa masih ada PUS yang belum ikut manjalankan KB dari pemerintah yang mengharuskan 2 anak cukup.

(11)

PUS memiliki alasan menggunakan alat kontrasepsi karena disetujui suami sebanyak 11 orang (34%), yang memiliki alasan praktis, terjangkau dan ikut-ikutan, tidak menyebabkan komplikasi dan ekonomis atau murah masing-masing sebanyak 10 orang (32%), 8 orang (25%), dan 3 orang (9%). Hal ini berarti bahwa di dusun Pagutan kebanyakan PUS lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi karena lebih praktis, terjangkau, dan disetujui oleh suami.

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan program KB di Dusun Pagutan yaitu yang mempunyai 2 anak sebanyak 22 orang ( 69 % ), 3 anak sebanyak 5 orang ( 16 % ), 4 anak sebanyak 3 orang ( 9 % ), dan yang mempunyai 5 anak sebanyak 2 orang ( 6 % ) jadi tingkat keberhasilan penggunaan alat kontrasepsi suntik di Dusun Pagutan sebesar 69%.

Alasan atau faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi KB suntik adalah karena disetujui suami sebanyak 11 orang (34%), yang memiliki alasan praktis, terjangkau dan ikut-ikutan, tidak menyebabkan komplikasi dan ekonomis atau murah masing-masing sebanyak 10 orang (32%), 8 orang (25%), dan 3 orang (9%). Hal ini berarti bahwa di dusun Pagutan kebanyakan PUS lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi suntik karena lebih praktis, terjangkau, dan disetujui oleh suami.

B. Saran

1. Bagi akseptor Keluarga Berencana kategori PUS di Desa Bojongsari, sebaiknya lebih aktif dalam mencari tahu atau informasi tentang KB terutama KB suntik. Yang mana di Desa Bojongsari informasi KB dirasa masih kurang atau belum merata.

(13)

2. Bagi Pemerintah Desa Bojongsari perlu penambahan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk difungsikan sebagaimana mestinya dan menghidupkan kembali lembaga pemerintah yang menangani masalah keluarga berencana (BKKBN).

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan objek lain untuk mengetahui frekuensi penggunaan alat kontrasepsi di objek yang bersangkutan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anna Glasier dan Ailsa Gebbie 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan. BKKBN Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari 2014

BKKBN, 1988 Alat Kontrasepsi Hormonal, Jakarta.

Consuelo G. Sevilla Dkk, 2006 Pengantar metode Penelitian.

Koes irianto 2014, Pelayanan Keluarga Berencana Dua anak Cukup. Riduwan, 2001 Skala Pengukuran Variabel – Variabel Penelitian.

Ristiyani Ita 2014, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi keluarga berencana didesa Somagede kecamatan Somagede Kabupaten

Banyumas.

Sulistio Erna, 2010 Penerapan Regresi Logistik Multinominal Pada Pemilihan Alat Kontrasepsi Wanita (Sudi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal). Skripsi S – 1 Program Studi Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.

Sayekti Wulan Daru Retnan, 2011. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Studi Pada Wus Non Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Tandang). Skripsi D – 3 Program Studi D III Kebidanan Semarang, Semarang.

Surakhmad Winarno. 1980 Penelitian Ilmiah. Unggul, 2006 (Studi Kasus Penggunaan alat kontrasepsi di Desa Pakuncen Kec.Bobotsari Kab.Purbalingga). Skripsi S – 1 Program Studi Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.

www.amirsabri.blogspot.com/2013/05/keluarga-berencana-kb-menurut-pandangan.com (Diakses pada tanggal 17-12-2013 jam 18:30)

www.bkbppbanjarnegara.com/profile-2/visi-dan-misi-2/ (Diakses pada tanggal 18-01-2014 jam 08:23)

www.cara-kesehatan.co.id/2013/03/macam-alat-kontrasepsi.html (diakses pada tanggal 17-12-2013 jam 18:47)

www.//doktersehat.com/pengertian-dan-tujuan-keluarga-berencana-kb/#ixzz2nj6zigLn (Diakses pada tanggal 18-01-2014 jam 08:30)

(15)

www.pangeranrajawawo.com/2012/08/faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan.html (Diakses pada tanggal 13-12-2013 jam 14:59)

www.//penjagahati-zone.blogspot.com/2011/04/pengertian-variabel-dan-jenis-jenis.html (Diakses pada tanggal 23-12-2013 jam 19:06)

www.//sofiadianhusada.blogspot.com/2012/08/keluarga-berencana-kb-dan-tujuannya.html (Diakses pada tanggal 18-01-2014 jam 09:02)

Gambar

Table 3.4 Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan  di  Bojongsari tahun 2013
Tabel 3.5 Distribusi keadaan sarana dan prasarana kesehatan di  Desa Bojongsari
Tabel 4.2 Tingkat pendidikan responden  No.  Pendidikan  responden  Perempuan  (Orang)  Prosentase (%)  Laki-laki  (orang)  Prosentase  (%)  1
Tabel 4.3 Pekerjaan PUS   No.  Pekerjaan  responden  Perempuan  (Orang)  Prosentase (%)  Laki-laki  (orang)  Prosentase  (%)  1
+5

Referensi

Dokumen terkait