• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA MA

MAZRO'ILLAH LUBUKLINGGAU

Disusun Oleh Nurkholis 2011.01.0031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU

(2)
(3)
(4)

DECISION SUPPORT SYSTEM DESIGN AND PERFORMANCE ASSESSMENT OF EMPLOYEES USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TO MA MAZRO'ILLAH LUBUKLINGGAU

Nurkholis1, Hendra Di Kesuma2, Alfiarini 3

1Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

2,3Dosen Tetap STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

ABSTRACT

Analytical Hierarchy Process (AHP) is often used in terms of helping decision-making, when faced with a decision that a has criteria and a lot of eand a lot of alternatives. Where the decision-making certainly has a lot of alternative weights. One of the problem areas that can be solved with AHP method is the determination of the best employee performance. Where the criteria in question is comprised of the following criteria: Achievement, Attendance, and loyalty. These criteria will be determined weight of local, with the alternative consisting of existing employees. After determining the weight of each criterias, then the next step is to be determined the weight of each alternative for each criterion in order to obtain global weight.

(5)

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA MA

MAZRO'ILLAH LUBUKLINGGAU

Nurkholis1, Hendra Di Kesuma2, Alfiarini 3

1Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

2,3Dosen Tetap STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

Intisari

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sering digunakan dalam hal membantu pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan itu dihadapkan pada adanya sejumlah kriteria dan sejumlah alternatif. Dimana kriteria yang ada dalam pengambilan keputusan itu tentunya memiliki sejumlah bobot alternatif. Salah satu bidang permasalahan yang dapat diselesaikan dengan metode AHP ini adalah penentuan kinerja karyawan terbaik. Di mana kriteria yang dimaksud adalah terdiri dari kriteria : Prestasi, Kehadiran, dan loyalitas. Kriteria ini nantinya ditentukan bobot lokalnya, dengan alternatif terdiri dari karyawan yang ada. Setelah ditentukan bobot dari tiap kriteria,maka langkah selanjutnya adalah akan ditentukan bobot dari tiap alternatif untuk masing-masing kriteria sehingga diperoleh bobot global.

PENDAHULUAN

Teknologi yang semakin berkembang pada saat ini sangat mendukung kebutuhan suatu instansi. Baik untuk mewujudkan efektifitas dan efesiensi kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Terutama sistem yang dapat membantu dalam memberikan kepuasan, agar keputusan yang dikeluarkan instansi lebih relevan dan dapat diterima semua pihak.

Karyawan merupakan sumber daya yang penting menentukan keberhasilan suatu kinerja. Karyawan yang berkualitas akan memudahkan satuan kerja dalam mencapai tujuannya baik dalam

hal pengabdian maupun pelayanan, upaya

meningkatkan kualitas kinerja. Pangkat merupakan kududukan yang menunjukkan tingkat seseorang karyawan berdasarkan Jabatanya dalam rangkaian

susunan kepegawaian dan digunakan dasar

penggajian, serta sebagai dorongan kepada

karyawan untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdian. Oleh karena hal tersebut perlu adanya penilaian kinerja karyawan pada suatu insatnasi.

MA Mazro’illah yang berlokasi di Marga

Mulya Lubuklinggau yang berada dibawah

naungan Kementerian Agama, dengan jumlah 20 karyawan yang banyak dibutuhkan tenaga kerja bagian tenaga Pengajar yang memiliki kinerja yang baik dan handal sehinga dapat menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas yang ada di Instansi tersebut. Sistem pendukung keputusan adalah sebuah alternatif solusi atau alternatif tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan guna menyelesaikan suatu masalah, sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Sistem pendukung keputusan berfungsi untuk beberapa hal antara lain, sebagai pemahaman secara komprehensif terhadap

secara sistematis, dapat membimbing dalam penerapan teknik-teknik pengambilan keputusan, dan meningkatkan kualitas suatu keputusan (Saragih, 2013). Sistem pendukung keputusan yang ditawarkan yaitu dengan menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam

menyelesaikan persoalan tersebut. Persoalan bisa

diselesaikan dengan menggunakan sistem

perangkingan berdasarkan kriteria-kriteria

karyawan .

Peran sistem Pendukung keputusan sangat

dibutuhkan guna meningkatkan efesiensi

pengambilan keputusan dan Peran sistem

pendukung keputusan akan membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuan dari penilaian kinerja karyawan. Seperti kenaikan pangkat, tanpa

mengesampingkan parameter-parameter yang

sudah ditentukan oleh pihak instansi. Selama ini penilaian kinerja karyawan Ma Mazro’illah

dilakukan oleh petugas penilaian yang

berkoordinasi dengan kepala Sekolah, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan penghitungan manual tanpa menggunakan suatu sistem. Perhitungan yang dilakukan tanpa penentuan kriteria penilaian kinerja karyawan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis melatar belakangi untuk merancang dan membangun sebuah sistem pendukung keputusan sebagai alat yang dapat memberikan kemudahan dan efektif dalam pengolahan data, menentukan keputusan sehingga dapat membantu dalam memberikan keputusan dengan hasil yang maksimal.

Berdasarkan Permasalahan diatas maka Penulis

mengangkat Judul “RANCANG BANGUN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

(6)

HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA MA MAZRO'ILLAH LUBUKLINGGAU ’’.

LANDASAN TEORI

Metode Analytical Hierarkhi Process

(AHP) adalah sebuah metode memecah

permasalahan yang kompleks/rumit dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi bagian-bagian komponen. Mengatur bagian atau variabel ini menjadi suatu bentuk susunan hierarki, kemudian

memberikan nilai numerik untuk penilaian

subjektif terhadap kepentingan relative dari setiap variabel dan mensintesis penilaian untuk variabel mana yang memiliki prioritas tertinggi yang akan mempengaruhi penyelesaian dari situasi tersebut. AHP menggabungkan pertimbangan dan penilaian pribadi dengan cara yang logis dan dipengaruhi imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hierarki dari suatu masalah yang berdasarkan logika, intuisi dan juga pengalaman untuk memberikan pertimbangan. AHP merupakan suatu proses mengidentifikasi, dan memberikan

perkiraan

interaksi

sistem

secara

keseluruhan.

Tahapan Metode Analytical Hierarchy

Process

Prosedur dalam metode AHP terdiri dari beberapa tahap diantaranya (Tominanto, 2012): 1) Menyusun hirarki dari permasalahan yang

dihadapi.

Penyusunan hirarki yaitu dengan menentukan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. Level berikutnya terdiri dari kriteria-kriteria untuk menilai atau mempertimbangkan alternatif-alternatif yang

ada dan menentukan alternatif-alternatif

tersebut. Setiap kriteria dapat memiliki

subkriteria dibawahnya dan setiap kriteria dapat memiliki nilai intensitas masing-masing. 2) Menentukan prioritas elemen.

a) Langkah pertama dalam menentukan

prioritas elemen adalah membuat

perbandingan berpasangan, yaitu

membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang di berikan dengan menggunakan bentuk matriks. Matriks bersifat sederhana, berkedudukan kuat yang menawarkan kerangka untuk memeriksa

konsistensi, memperoleh informasi

tambahan dengan membuat semua

perbandingan yang mungkin dan

menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk merubah pertimbangan. Proses perbandingan berpasangan dimulai dari level paling atas hirarki untuk memilih kriteria, misalnya C, kemudian dari level dibawahnya diambil elemen-elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, A3, A4,

A5, maka susunan elemen-elemen pada sebuah matrik seperti tabel 2.4 berikut:

Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 A3 A4 A5 A1 1 A2 1 A3 1 A4 S 1 A4 1

b) Mengisi matrik perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan

untuk merepresentasikan kepentingan

relatif dari satu elementerhadap elemen lainnya yang dimaksud dalam bentuk skala dari 1 sampai dengan 9. Skala ini mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk pertimbangan dalam perbandingan berpasangan elemen pada setiap level hirarki terhadap suatu kreteria di level yang lebih tinggi. Apabila suatu elemen dalam matrik dan dibandingkan dengan dirinya sendiri, maka diberi nilai 1. Jika i dibanding j mendapatkan nilai tertentu, maka j dibanding i merupakan

kebalikkannya. Berikut ini skala

kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai tingkat kepentingan suatu elemen dengan elemen lainnya.

c) Sintesis

Pertimbangan-pertimbangan terhadap

perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas.

i) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap

kolom pada matriks.

ii) Membagi setiap nilai dari kolom

dengan total kolom yang

bersangkutan untuk memperoleh

normalisasi matriks.

iii) Menjumlahkan nilai dari setiap matriks dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.

iv) Mengukur konsistensi.

Konsistensi penting untuk

mendapatkan hasil yang valid dalam

dunia nyata. AHP mengukur

konsistensi pertimbangan dengan

rasio konsistensi (consitency ratio). Nilai Konsistensi rasio harus kurang dari 5% untuk matriks 3x3, 9% untuk matriks 4x4 dan 10% untuk matriks yang lebih besar. Jika lebih dari rasio dari batas tersebut maka nilai perbandingan matriks di lakukan

kembali. Langkah-langkah

menghitung nilai rasio konsistensi yaitu:

(7)

Tata usaha karyawan Mulai Kepala Sekolah karyawan Hasil Seleksi Pengambilan keputusan Selesai Tidak Hasil seleksi karyawan A Data karyawan Hasil pemilihan YA Setuju Seleksi Pendataan Data karyawan X X X Y

a) Mengkalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya. b) Menjumlahkan setiap baris. c) Hasil dari penjumlahan baris

dibagikan dengan elemen

prioritas relatif yang

bersangkutan.

d) Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada, hasilnya disebut eigen value (λ max). e) Menghitung indeks konsistensi

(consistency index) dengan

rumus:

CI = (λ maks-n)/n ……… (i)

Dimana CI= Consistensi

Index

λ max= Eigen Value n= Banyak elemen f) Menghitung konsistensi ratio

(CR) dengan rumus: CR = CI/RC ………(i i) Dimana CR= Consistency Ratio

CI= Consistency Index IR= Index Random

Consistency

ANALISIS DAN PERANCANGAN Flow of Document yang berjalan

Flow of Document yang ditawarkan

Gambar 2 Flow Of Document yang ditawarkan Pada Prosedur kerja untuk menentukan penilain kinerja karyawan MA Mazro’illah Lubuklinggau diawali dengan adanya permintaan penilaian dari Kepala Sekolah. Tim penilai kemudian melakukan penentuan kriteria, bobot kriteria dan karyawan yang akan digunakan dalam penilaian. Hasil penyusunan tersebut ditujukan ke

pihak Kepala Sekolah untuk mendapatkan

persetujuan. Jika tidak mendapat persetujuan maka data tersebut akan dikembalikan ke bagian tim penilai untuk dilakukan revisi dengan melakukan konfirmasi, sedangkan jika telah mendapatkan persetujuan maka dilakukan penilaian.

Kemudian tim penilai akan meminta data karyawan dan menginputkannya kedalam sistem. Tim penilai kemudian melakukan penilaian terhadap karyawan berdasarkan kriteria Kehadiran, Prestasi dan Loyalitas. Hasil dari penilaian tersebut dimasukkan ke dalam sistem. Tim penilai melakukan proses pemilihan dengan menggunakan metode AHP. Diagram Konteks Karyawan Kepsek Tata_Usaha 0 SPK Rancang bangun sistem pendukung keputusan Penilain kinerja

karyawan Data_Karyawan Data_Alternarif Nilai_perbandingan Matreik_pe rbandingan Maetrik_nilai_ kriteria Matrik_penju malahan_seti ap_baris Matrik_Ra sio Konsisten si Hasil_pemilihan Info_data_karyawan

Karyawan Sistem Tata Usaha Kepala Sekolah

Input Data Karyawan Proses SPK Penialain Kinerja Karyawan Data Kriteria Data Alternatif Nilai Perbandingan Lap Hasil Pemilihan Selesai Data Hasil Pemilihan Mulai Db AHP

(8)

Diagram konteks menggambarkan alur data secara umum dan keseluruhan dari setiap entitas yang ada ke proses. Pada diagram konteks dijelaskan dengan lengkap dimana Karyawan memberikan data karyawan pada sistem, Tata usaha memberikan data criteria dan data metrik perbandingan dan kepala sekolah akan menerima hasil perhitungan SPK dan info data kinerja karyawan yaitu: Metrik perbandingan,metrik nilai perkireteria, metrik penjumlahan setiap baris, hasil akhir, hasil survey dan dan hasil pemilihan.

DFD Level 1 Karyawan 1 Pengolah an_Data_ Pegawai Tata_usaha 2 Pengolah an_Kriteri a 3 Metrik_Perband ingan Data_Karyawan Kd_Karyawan Kd_Karyawan Karyawan Kriteria Metrik Metrik_kriteria Metrik_Penjumlahan Metrik_Rasio Akhir Kepsek 4 Laporan Data_Kriteria Kd_kriteria

Kd_kriteria Kd_kriteria

Kd_metrik Kd -kriteri a Kd_p erjuml ahan K d_ ra si o Kd_hasil Kd_metrik Kd_metrik Kd_perjum lahan Kd_perjumlahan Kd -perkriteria Kd -perkriteria Kd_rasio Kd_rasio Kd_hasil Kd_hasil Lap_Hasil Pemilihan Matrik_Perbandingan Matrik_Nilai_Kriteria Penjumlahan_Matriks_Setia p_baris Kd_Karyawan Data_metrik_perb andingan Kd_Karyawan Info_data_karyawan Gambar 4 DFD level 1 Gambar 5 ERD Rancangan Tabel Tabel Karyawan. Nama Tabel: Karyawan

Fungsi : Untuk menyimpan data

karyawan.

Tabel 1 Tabel karyawan

N o

Nama Field Type Size Ket

1 .

Kd Varchar 16 Kd karyawan

2 Nama Varchar 30 Nama

Karyawan

3 Sebutan Varchar 10 Sebutan

Karyawan

4 Tempat Lahir Varchar 30 Tempat Lahir

5 Tanggal

Lahir

Varchar 8 Tanggal Lahir

6 Jenis

Kelamin

Varchar 1 Jenis Kelamin

7 Pendidikan Varchar 5 Pendidikan

Halaman Utama

Gambar 6 Halaman Utama

Halaman home adalah halaman utama sistem, pada halaman ini user dapat memilih salah satu menu yang ada sesuai dengan kebutuhan . menu utama terdiri dari, menu data, menu proses dan menu keluar.

a. Menu Data

Menu Data terdapat dua menu yaitu menu kriteria dan menu karyawan.

(9)

Menu data proses terdapat 4 menu yaitu, menu matrik berdasarkan perkriteria, menu matrik perkriteria, menu matrik akhir dan menu matrik hasil.

c. Menu Keluar

Pada menu keluar yaitu menu yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi penilaian kinerja karyawan pada MA Mazro’illah Lubuklinggau.

Proses Perhitungan

Gambar 7 Proses Perhitungan

Laporan Hasil Perhitunga SPK

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini telah di uraikan dalam penilaian kinerja karyawan pada MA

Mazro’illah Lubuklinggau, maka penulis

menyimpulkan bahwa :

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1) Dengan adanya SPK diharapkan dapat dapat

meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat memberi penilaian. Sehingga pemberian penilaian kinerja karyawan bersifat objektif.

2) Sistem pendukung keputusan penilaian

kinerja karyawan menggunakan bahasa

pemograman Visual Basic, yang

diharapkan dapat mendukung dan

meningkatkan pengambilan keputusan,

namun tidak untuk menggantikan

keputusan.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1) Aplikasi ini adalah menggunakan bahasa

pemograman Visul Basic 6.0 yang berbasis

Desktop, diharapkan bisa dikembangkan

dengan bahasa pemograman PHP dan berbasis Web.

2)

Untuk masa mendatang diharapkan agar

program aplikasi dapat lebih ditingkatkan kemampuannya khususnya melalui

penambahan kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Rosa dan M. Shalahuddin., 2013, Rekayas

Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika :Bandung

.

Hartati Saragih Sylvia. 2013. Penerapan

Metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) pada pemilihan Laptop. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma, Vol. IV.No 2.

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi : Yogyakarta Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi.

Andi : Yogyakarta

Ladjamudin, 2005. Perancangan, Rancangan

Membangun sebuah system. Ladjamudin. Yogyakarta.

(10)

Melati Ika Irma. 2011. Faktor yang mempengruhi

Kinerja Karyawan. Fakultas Ekonomi

Ubiversitas Diponogoro Semarang.

McLeod. 2002. Perancangan , Rancangan

Membangun sebuah system. Ladjamudin. Yogyakarta.

Micheal S. Scott Morton. 1970. Management

Decision Sistem. Beberapa pendapat mengenai

pengertian Decision Support System,

dikemukakan oleh beberapa ahli. Yogyakarta. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat

Lunak. Andi : Yogyakarta.

Turban. 2011. Management Decision Sistem. Beberapa pendapat mengenai pengertian

Decision Support System, dikemukakan oleh

beberapa ahli. Yogyakarta.

Tominanto, 2012. Sistem pendukung keputusan dengan metode Analytical Hierarchy Proces (AHP) untuk penentuan Prestasi Kinerja Karyawan. Jurnal INFOKES. Vol. 2 No 1.

Gambar

Gambar 2 Flow Of Document yang ditawarkan  Pada  Prosedur  kerja  untuk  menentukan  penilain  kinerja  karyawan  MA  Mazro’illah  Lubuklinggau  diawali  dengan  adanya  permintaan  penilaian  dari  Kepala  Sekolah
Diagram  konteks  menggambarkan  alur  data  secara  umum  dan  keseluruhan  dari  setiap  entitas  yang  ada  ke  proses
Gambar 7 Proses Perhitungan  Laporan Hasil Perhitunga  SPK

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan layang meliputi nisbah kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan

Penelitian serupa yang pernah ditulis sebelumnya adalah penelitian yang ditulis oleh Adisty Anggaranti mahasiswa Universitas Indonesia dengan judul Dampak

Semoga Alloh Ta'ala menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang menerima dan mengikuti da'wah Tauhid yang diserukan oleh Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang urgensi kartu nikah dalam peraturan menteri agama nomor 20 tahun 2019 tentang pencatatan pernikahan pandangan kepala

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diungkapkan pada bab I tentang hubungan antara disiplin dalam pembelajaran praktik dengan hasil belajar siswa pada mata

Lebih rinci lagi dapat diidentifikasi bahwa pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain berada pada

dengan judul “Sistem Keamanan Dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile - Universitas Komputer Indonesia (2016)” Perancangan aplikasi ini

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh