• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Subjek penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan antara pimpinan dengan bawahan, stuktur tugas, kuasa dalam posisi sebagai pemimpin. Sedangkan kinerja pegawai terdiri dari tujuh dimensi, yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, inisiatif kerja, kreativitas kerja, pengetahuan kerja, dapat diandalkan dan dapat bekerjasama.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian dan Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut (Singarimbun dan Effendi, 1989: 5) : “Metode ini memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi dengan menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis“.

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Variabel terikatnya (dependent) adalah kinerja pegawai diberi simbol (Y), selanjutnya variabel bebas (independent) adalah gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi, yaitu hubungan pimpinan

(2)

dengan bawahan, dengan simbol (X1), struktur tugas dengan simbol (X2), dan

kuasa dalam posisi sebagai pemimpin, dengan simbol (X3).

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Menurut (Singarimbun, 1989:48), variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Agar tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai nilai variabel yang akan diuji dalam penelitian ini, maka sebaiknya peneliti memberikan batasan-batasan setiap nilai variabel secara konkrit dan jelas, yang akan diuraikan dalam operasionalisasi variabel berikut:

1. Gaya Kepemimpinan, yaitu pola tingkah laku yang disukai oleh seorang pemimpin (Kepala Dinas) Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara, dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi perilaku bawahan agar dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Kinerja, yaitu tingkat keberhasilan para pegawai dalam melaksanakan tugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil kerja mengenai tugas tertentu.

Untuk lebih jelasnya variabel dalam penelitian ini dapat di operasionalisasi sebagai berikut:

(3)

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel

1

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR No Pertanyaan

X Gaya Kepemimpinan (Fred Fidler 2008:121) 1 Hubungan pemimpin-bawahan 1 Komunikasi Hubungan kerja Dapat dipercaya Dapat diandalkan Kerjasama 1 2 3 4 5

2 Struktur tugas 2 pelaksanaan tugas penyelesaian tugas metode yang digunakan langkah penyelesaian pekerjaan petunjuk teknis

uraian rinci tentang tugas

6 7 8 9 10 11 3 Kekuasaan sebagai pemimpin

3 perintah pelaksanaan tugas rambu-rambu pelaksanaan tugas perhatian dari bawahan ketaatan bawahan 12 13 14 15 2 Y Kinerja Pegawai (Robbins, 2007:248)

1 Kualitas Kerja 1 Kerapihan Kecepatan Kecakapan

1 2 3

2 Kuantitas Kerja 2 jumlah tugas yang diselesaikan membandingkan hasil kerja dengan kesediaan waktu

4

5 3 Pengetahuan 3 persiapan pelaksanaan

penguasaan tugas

6 7 4 Kehandalan 4 kemampuan menyelesaikan

pekerjaan

hasil pekerjaan yang dapat diandalkan

8

9

5 Inisiatif 5 inisitatif terhadap evaluasi tindak lanjut dari hasil evaluasi

10 11

6 Kreativitas 6 membuat langkah kerja pemanfaatan IPTEK

12 13 7 Kerjasama 7 harmonisasi dalam kerjasama

kerjasama dalam menyelesaikan tugas bersama

14 15

3.2.3. Populasi dan Sampel

Populasi menurut (Riduan dan Akdon, 2005:227) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sementara (Harun Al Rasyid, 2005:74) menyatakan bahwa “Populasi adalah objek psikologis yang memiliki kesamaan ciri”. Lebih

(4)

lanjut (Akdon, 2005:144) menyatakan bahwa “Populasi yang secara kwantitatif jumlahnya cukup besar sering tidak mungkin dijangkau seluruhnya, tidak saja karena biayanya akan sangat besar dan waktu yang lama tapi juga hasilnya belum tentu objektif”. Keadaan seperti itu mengharuskan dari sejumlah populasi ditetapkan ukuran sampel yang menjadi sumber data sesungguhnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dikaitkan dengan populasi penelitian yang tengah dilakukan maka dapat disampaikan bahwa populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai ada pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, ditampilkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2.

Jumlah dan Jenjang Kepangkatan

No Nama Unit Kerja Populasi

1. Sekretaris 1

2. Kasubag 3

3. Kelompok Jabatan Fungsional 8

4. Kepala Seksi 8

5. Kelompok Unit Pelaksana 2

6. Staf 124

JUMLAH 146

Sumber: Dinas PU Kab. Halbar, Maluku Utara

Dari tabel 3.2. di atas dapat dibaca bahwa populasi penelitian adalah seluruh pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, berjumlah 146 orang.

Sementara Sampel penelitian mengacu pada pendapat Arikunto, (2003:37) bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Dilain pihak, Sugiyono,

(5)

Dimana N = Banyaknya responden

n = Jumlah sampel yang akan diambil e = Error yang ditoleransi = 10 %

(2008:57) memberikan pengertian “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sedangkan sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Sampel dari populasi diharapkan dapat mencerminkan seluruh populasi. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel yang diambil dari populasi, maka semakin baik hasil penelitian. Anggapan tersebut tidak selalu benar, karena hal tersebut bergantung kepada homogenitas yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi.

Adapun dalam penarikan sampel yang digunakan adalah stratified Random

Sampling”. Disebut pengambilan sampel stratified apabila menyeleksi anggota

sampel berdasarkan strata. Artinya menyeleksi anggota sampel pada alokasi ukuran sampel menurut kepangkatan atau golongan pegawai pada tiap unit kerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Namun di dalam proses penarikan sampel tersebut ditentukan berapa besar ukuran sampel yang akan diambil, dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2004:49), yaitu:

N n =

1 +N (e)2

Besarnya ukuran sampel terpilih adalah sebagai berikut:

(6)

146

n = = 59.35 (dibulatkan menjadi 60)

1 + 146 (0,1)2

Jadi ukuran sampel terpilih adalah 60 orang pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Selanjutnya melalui teknik Disproportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan sampling ini karena anggota populasi heterogen (tidak sejenis). Artinya, hanya berlaku bagi anggota populasi dari staf yang ditentukan ukuran sampelnya, sementara unit kerja dengan strata yang lebih tinggi, ditentukan ukuran sampel sesuai dengan jumlah populasi, yaitu strata 1 sampai 5, ukuran sampel diambil dari ukuran populasi. Untuk lebih jelasnya, digambarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Berdasarkan Unit Kerja

Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Maluku Utara Stratifikasi Nama Unit Kerja Populasi Sampel

1 Sekretaris 1 1

2 Kasubag 3 3

3 Kelompok Jabatan Fungsional 8 8

4 Kepala Seksi 8 8

5 Kelompok Unit Pelaksana 2 2

6 Staf 124 38

JUMLAH 146 60

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Provinsi Maluku Utara

Berdasarkan hasil penentuan penarikan ukuran sampel dengan teknik

disproportionate stratified random sampling, maka didapat ukuran sampel

(7)

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

3.2.4. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini, meliputi: 1. Jenis Data:

a. Data Primer, yaitu data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian. Data primer harus dapat terjaring pada daftar isian atau kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner yang akan diisi responden dan juga melakukan wawancara untuk melengkapi data yang terekam atau kurang lengkap dari data isian.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan maupun dokumentasi.

2. Sumber Data:

Menggunakan klasifikasi 3 (tiga) P, seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2003:114), yaitu:

a. Person: sumber data berupa orang

b. Place: sumber data berupa tempat (diam dan bergerak)

c. Paper: sumber data berupa simbol (angka, hurup, gambar, dan lainnya).

3.2.5. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, dalam bentuk data primer, yaitu data yang langsung didapat

(8)

dari para pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Teknik pengumpulan data untuk penelitian lapangan ini terdiri dari:

1) Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan buku, laporan-laporan, literatur dan sumber pustaka lain untuk memperoleh data sekunder yang akan dijadikan landasan teoritis, terutama yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan kinerja para pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

2) Observasi lapangan, yaitu bagaimana cara pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan terhadap kejadian yang sedang berlangsung di objek penelitian dan ditulis sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya yang terjadi di lapangan, dengan lokasi penelitian.

3) Angket atau kuesioner, yaitu cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sendiri dengan alat bantu yang dipilih adalah kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup (fixed alternative questions). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk pertanyaan yang kemungkinan jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada dengan memberikan tanda silang atau

checklist pada jawaban tersebut. Skala yang digunakan dalam kuesioner

ini adalah Skala Likert, yaitu alat untuk mengukur sikap dari keadaan yang sangat negatif ke jenjang yang sangat positif, untuk menunjukkan

(9)

sejauh mana tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan oleh peneliti.

4) Wawancara, merupakan proses interaksi dan komunikasi antara peneliti dengan responden. Adapun responden yang akan diwawancarai adalah responden tertentu yang terpilih. Di samping pihak-pihak lainnya yang dianggap dapat melengkapi data yang dibutuhkan sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.2.5. Teknik Pengujian Data

Dalam suatu penelitian validitas dan reliabilitas suatu hasil penelitian bergantung pada instrumen yang digunakan. Jika alat ukur tersebut tidak valid dan tidak reliable, maka hasilnya tidak menggambarkan keadaan yang sesunguhnya. Kuesioner yang diberikan kepada responden merupakan kuesioner yang berisi instrumen-instrumen yang harus diuji kehandalannya, maka kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.

3.2.5.1. Analisis Item (Butir)

Sebelum item digunakan dalam penelitian, akan diuji coba terlebih dahulu kepada responden di luar responden yang diteliti, penulis menyebarkan kepada sekitar 30 responden di luar responden yang telah ditetapkan. Melalui item analisis ini dapat diperiksa apakah item bisa digunakan atau tidak. Bisa atau tidaknya item digunakan dilihat dari discriminal index dalam bentuk koefesien

(10)

2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 n n Y R n n X R n n Y R X R r i i i i s

rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman

R(x) = Rank untuk X (skor item)

R(y) = Rank untuk Y (skor total untuk item)

N = Ukuran Sampel

Item-item yang dipakai adalah item-item yang memiliki nilai korelasi positif di atas 0.3.

3.2.5.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada di dalam kuesioner. Suatu pernyataan dikatakan sahih jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Seperti yang dikemukakan oleh (Singarimbun, 2004:124), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data atau alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti yang lain tetap memberikan hasil yang sama (Forcese dan Riche dalam Rahmat, 2004:17).

Mengenai hal ini akan dilakukan uji Cronbach untuk melihat

konsistensi internal yang sekaligus menentukan Construct Validity dengan rumus sebagai berikut:

(11)

2 2 1 1 t i S S k k dimana

= Koefisien Reliability Cronbach

K = Banyaknya item

Si = Varians dari item ke-i (i = banyaknya item)

St = Varians Total (semua item digabungkan)

Sekumpulan item dinyatakan valid dan reliable jika nilai tersebut lebih besar dari 0,7 (Kaplan yang dikutip oleh Rahmat, 2004). Untuk melihat validitas dan reliabilitas, data yang diperoleh dari lapangan yang tingkat pengukurannya ordinal, dinaikan menjadi interval.

3.2.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.7.1 Analisis Data

Untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Kepada setiap jawaban diberi skor, dengan tingkat pengukuran ordinal. Nilai yang digunakan adalah dari lima sampai satu, dengan catatan bahwa pernyataan bersifat positif, dan pemberian nilai dari satu sampai dengan lima apabila pernyataan-pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner bersifat negatif.

Analisis data yang dilakukan terhadap perumusan masalah yang bersifat deskriptif adalah dengan menggunakan rumus persentase. Sementara untuk

(12)

melakukan uji hipotesis adalah dengan menggunakan statistik parametrik dengan

Path Analysis. yang mensyaratkan skala pengukuran minimal interval. Oleh

karena itu, sebelum dilakukan analisis data, data yang diperoleh dalam skala ordinal akan dinaikkan terlebih dahulu ke dalam skala interval. Seperti ditegaskan oleh (Harun Al Rasyid, 1994:131) bahwa untuk menaikkan skala ordinal menjadi interval digunakan Method of Successive Interval dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perhatikan banyaknya responden yang memberikan respon yang ada (f) 2. Membagi setiap bilangan pada frekuensi dengan jumlah responden

sehingga diperoleh proporsi.

3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan sehingga diperoleh proporsi komulatif.

4. Dari proporsi komulatif dicari nilai Z dengan menggunakan tabel distribusi normal.

5. Dari nilai Z, dicari nilai density dengan menggunakan tabel ordinal distribusi normal.

6. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus:

(Density at Lower) – (Density at Upper Limit)

SV = --- (Area under Upper Limit) – ( Area under Lower Limit

Keterangan:

(13)

Density at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas

Area Under Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas

Area Under Lower Limit : Daerah di Batas Batas Bawah

7. SV yang dinilai kecil diubah menjadi sama dengan satu (1), kemudian SV yang lain ditambah dengan nilai pengubah tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan SV yang baru (skala interval) dengan rumus.

Y = SV + SVmin + 1

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Variabel gaya kepemimpinan terdiri dari tiga dimensi yaitu (1) dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan; (2) dimensi struktur tugas; dan (3) dimensi kuasa dalam posisi sebagai pimpinan sebagai variabel bebas (independent) dan variabel kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, sebagai variabel terikat (dependent).

Adapun model hubungan antar variabel yang akan dianalisis dapat dilihat dalam gambar berikut, yaitu menentukan diagram jalur.

(14)

Bagan 3.1. Diagram Jalur Keterangan :

X1 = Dimensi Hubungan Pimpinan dengan Bawahan

X2 = Dimensi Struktur Tugas

X3 = Dimensi Kuasa dalam Posisi sebagai Pemimpin

Y = Kinerja Pegawai

Є = Epsilon

rx1x2 = Koefisien korelasi variabel dimensi hubungan pimpinan dengan

bawahan– X1 dengan dimensi struktur tugas – X2, yang

menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut.

rx1x3 = Koefisien korelasi variabel dimensi hubungan pimpinan dengan

bawahan – X1 dengan dimensi kuasa dalam posisi sebagai

pemimpin – X3, yang menggambarkan intensitas keeratan

hubungan antara kedua variabel tersebut.

rx2x3 = Koefisien korelasi variabel dimensi struktur tugas – X2 dengan

dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin – X3, yang

menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara kedua rx1x2 rx2x3 X1 X3 Y X2 rx1x2 PyЄ Pyx1 Pyx2 Pyx3

(15)

variabel tersebut.

Pyx1 = Koefisien jalur dimensi hubungan pimpinan dengan bawahan –

X1 terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang

menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Pyx2 = Koefisien jalur dimensi struktur tugas – X2 terhadap variabel

kinerja pegawai - Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Pyx3 = Koefisien jalur dimensi kuasa dalam posisi sebagai pemimpin –

X3 terhadap variabel kinerja pegawai - Y, yang

menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Py(x1….x3) = Koefisien determinasi dimensi hubungan pimpinan dengan

bawahan, struktur tugas, kuasa dalam posisi sebagai pimpinan, (X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai -Y, yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung.

Diagram tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

1. Hubungan antara X1, X2 , X3 ke Y merupakan hubungan kausal

2. Hubungan antara (X1 ke X2), (X1 ke X3), (X2 ke X3), merupakan hubungan korelasional

Adapun proses penghitungan Uji Hipotesis adalah dengan menggunakan

Path Analysis, (Harun Al-Rasyid, 1997) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat persamaan struktural, yaitu:

y yx

yx yx

Y 1 1 2 2 3 3

(16)

1 1 1 1 3 2 3 2 1 3 1 2 1 1 3 2 1 y rx y rx x rx y rx x rx x rx R Y

3. Mengeluarkan Matriks Korelasi antar variabel independen, yaitu :

1 1 1 3 2 3 1 2 1 1 3 2 1 x rx x rx x rx R

4. Menghitung Matriks Invers R1-1 yaitu :

33 23 22 13 12 11 1 1 3 2 1 C C C C C C R

5. Menghitung Koefisien Jalur dengan rumus sebagai berikut:

3 2 1 33 23 22 13 12 11 3 4 2 4 1 4 3 2 1 ryx ryx ryx C C C C C C x x x x x x 6. Menghitung 3 2 1, , Y 2

R

, yaitu koefisien determinasi total

X1, X2, X3 terhadap Y dengan rumus sebagai berikut:

3 2 1 3 2 1 3 2 1 4 2 , , , , x y r x y r x y r x y x y x y x x x x R

(17)

7. Menghitung pengaruh variabel lain (Px4 ) dengan rumus sebagai berikut: 3 2 1 2 4 1 R y x

8. Menguji Koefisien Jalur secara parsial (individual) dengan rumus sebagai berikut:

Ho : 1

Y

P

= 0 ( Xi tidak berpengaruh terhadap Y)

H1 :

P

Y 1 0 ( Xi berpengaruh terhadap Y) Statistik uji yang digunakan adalah:

1 1 3 2 1 1 2 k n c R p t ii Y Y X X X

i =1,2,3… k = banyaknya variabel bebas.

9. Menghitung Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

(a) Pengaruh X1 terhadap Y

 Pengaruh Langsung = (Pyx1)2

 Pengaruh Tidak Langsung melalui X2 dan X3.

(b) Pengaruh X2 terhadap Y

 Pengaruh Langsung = (Pyx2)2

 Pengaruh Tidak Langsung melalui X1 dan X3

(c) Pengaruh X3 terhadap Y

 Pengaruh Langsung = (Pyx2)2

(18)

Pengaruh total X1, X2, X3, secara bersama-sama terhadap Y = Pengaruh total X1 terhadap Y + pengaruh total X2 terhadap Y + dan pengaruh total X3 terhadap Y terhadap Y.

Di dalam proses penghitungannya penulis menggunakan program SPSS Versi 16.0 dan program Excel 2007.

3.3 Tempat dan Jadwal Penelitian

Rencana penelitian dilakukan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang diperkirakan akan membutuhkan waktu antara bulan Pebruari sampai Bulan Nopember 2013.

(19)

58

Time Schedule Penelitian Tahun 2013

NO. KEGIATAN PENELITIAN Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nop

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi Lapangan 2. Persiapan Sumber Buku 3. Hasil Penelitian Terdahulu 4. Penulisan BAB 1 5. Bimbingan BAB 1, 2, 3 6. Revisi BAB 1 2,3 7. Revisi BAB 1,2,3 8. Persiapan Seminar UP 9. SEMINAR UP 10. Revisi Hasil Seminar UP 11. Persiapan Kuesioner 12. Penyebaran Kuesioner 13. Pengolahan Data Penelitian 14. Analisis Data dan Deskripsi 15. Penulisan Bab 4 dan 5

16 Bimbingan Tesis 17. Penyempurnaan Tesis

18 Persiapan Administrasi UT 19. UJIAN TESIS

Referensi

Dokumen terkait

Informasi perjalanan karir musisi dalam dan luar negeri dari awal hingga puncak kesuksesannya dengan memutar karya-karya dari musisi yang bersangkutan.. lagu) dengan

Berkaitan dengan uraian sebelumnya, di dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah yang disusun, yaitu bagaimana EHQWXN PLWH ³0LVWHUL *DQJ .HUDPDW´ yang

parathormon. Laju Penurunan fungsi ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronis berkaitan dengan gangguan yang mendasari, ekskresi protein dalam urin, dan adanya

Dalam kelas BIPA ada beberapa prinsip yang harus diterapkan, yaitu berbicaralah dengan semua pembelajar dengan bahasa Indonesia (jangan hanya berbicara dengan pembelajar

Tidak terpenuhinya nilai OEE di perusahaan tersebut karena nilai dari Quality Rate pada pperusahaan tersebut yang sangat rendah yaitu sebesar 50,1%sehingga perlu dilakukan

“ Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melindungi Usaha Tani yang dilakukan oleh Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dalam

Di dalam Kaba Cindua Mato, diceritakan hiduplah seorang raja yang bernama Bundo Kanduang, dia diceritakan sebagai orang tua yang arif dan pemimpin yang

ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya. Pustakawan bekerjasama dengan pustakawan lain dalam upaya