• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh harapan, kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Circle K Demangan Baru Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh harapan, kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Circle K Demangan Baru Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Cucu Pratama Yongki Mulyawan NIM : 052214061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Cucu Pratama Yongki Mulyawan NIM : 052214061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu mendampingi dan menyertaiku melalui berkat dan kuasa Nya.

Bapak dan ibu yang telah membesarkanku dengan penuh cinta kasih dan ketulusan, hingga saat ini tetap memberikan support dalam setiap tindakan yang aku lakukan.

Adikku dan mbot yang selalu membantu dan menyemangatiku selalu.

Dosen-dosen yang telah membimbing saya dalam setiap kegiatan perkuliahan sampai penulisan ini selesai.

(6)

v

Tidak ada yang harus ditakutkan dalam hidup ini. Hidup itu hanya perlu dipahami.

(Marie Curie)

Karena iman kita mengerti,

bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat,

telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (Ibrani 11:3).

Dicintai dengan tulus oleh seseorang memberimu kekuatan, mencintai dengan tulus memberimu keberanian. (Lao Tz).

Tidak ada jaminan kesuksesan,

namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan. (Bill Clinton)

Apabila kita takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita. (Henry Ford).

Jika aku dapat meminta hidupku sempurna, Itu merupakan godaan yang sangat menggiurkan,

Namun dengan sangat terpaksa aku akan menolak, karena dengan begitu aku tidak dapat lagi menarik pelajaran dari kehidupan ini.

(7)

vi

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

PENGARUH HARAPAN, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Studi Kasus pada Konsumen Circle K Demangan BaruYogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 30 September 2010 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijazah dikembalikan kepada pimpian Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 5 Oktober 2010 Yang membuat pernyataan

(8)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

Nama : Cucu Pratama Yongki Mulyawan NIM : 052214061

Demi kepentingan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Harapan,

Kualitas Produk dan Kepuasan konsumen terhadap Loyalitas konsumen” Studi

Kasus pada Konsumen konsumen Circle K Demangan Baru Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkodean data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal 5 Oktober 2010. Yang menyatakan,

(9)

viii

Studi Kasus pada Konsumen Circle K Demangan Baru Yogyakarta

Cucu Pratama Yongki Mulyawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh harapan konsumen terhadap loyalitas konsumen; (2) pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen; (3) pengaruh harapan konsumen terhadap kepuasan konsumen; (4) pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen; dan (5) pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada konsumen Circle K dengan jumlah sampel 200 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dilakukan pada bulan November-Desmber 2009. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

(10)

ix

AN ANALYSIS ON INFLUENCE OF EXPECTATIONS, PRODUCT QUALITY AND

CUSTOMER SATISFACTION ON CUSTOMER LOYALTY A Case Study on Consumers of

Circle K Demangan Baru, Yogyakarta

Cucu Pratama Yogki Mulyawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

(11)

x

karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Harapan, Kualitas Produk dan Kepuasan konsumen terhadap

Loyalitas konsumen”: Studi Kasus pada Konsumen konsumen Circle K

Demangan Baru Yogyakarta. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku dengan segala kasih

dan berkat-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

2. Bapak dan ibuku yang tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, nasihat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak

bagiku.

3. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

5. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah

(12)

xi

8. Segenap Dosen dan Staff pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi

Manajemen, karyawan Humas, BAA, Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.

9. Seluruh responden Circle K Demangan Baru Yogyakarta yang telah bersedia

mengisi kuesioner sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

10.Mbot trimakasih atas dukungannya dan selalu menemani disaat susah maupun

senang.

11.Adikku yang selalu memberi semangat moral dan doa, juga selalu

mengganggu dalam setiap pengerjaan tulisan ini.

12.Teman-teman kos yang selalu mau aku repotkan dan selalu membantuku.

13.Mas ribut trima kasih atas pinjaman printernya dan mengajarkan penulisan

yang baik dan benar.

14.Kepokq manukq yang telah bersedia membantu penulis untuk menyebarkan

kuesioner, menemani disaat dingin, panas, atau pun hujan sekalipun sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik.

15.Buat myu dan cerry yang disurga, adul, macan, dan janu, trima kasih atas

pelajaran hidup selama ini yang kalian berikan, yang selalu mengganggu,

(13)

xii

17.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna menyempurnakan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi

rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yoyakarta, 1 Agustus 2010 Penulis

(14)

xiii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

HALAMAN DAFTAR ISI... xiii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manafaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 25

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 27

D. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 31

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 31

D. Variabel Penelitian ... 32

E. Populasi dan Sampel... 35

F. Teknik Pengambilan Sampel ... 36

G. Sumber Data ... 37

H. Teknik Pengumpulan Data... 37

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 38

J. Teknik Analisis Data ... 40

K. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 50

A. Profil Perusahaan ... 51

B. Sejarah perusahaan ... 51

C. Visi dan Misi Perusahaan ... 53

(15)

xiv

E. Variabel Terukur ... 79

F. Persepsi Responden ... 82

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 87

C. Keterbatasan ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(16)

xv

Tabel Judul Halaman

Tabel III.1 Memilih Teknik Estimasi ... 45

Tabel III.2 Goodness-of-Fit Indices ... 49

Tabel V.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel V.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 59

Tabel V.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 59

Tabel V.4 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 60

Tabel V.5 Profil Responden Berdasarkan Penghasilan atau Uang Saku per Bulan ... 61

Tabel V.6 Profil Responden Berdasarkan Lama Menjadi Pelanggan Circle K ... 62

Tabel V.7 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja ... 62

Tabel V.8 Standardized Regression Weight ... 64

Tabel V.9 Hasil Uji Reliabilitas... 66

Tabel V.10 Evaluasi Kriteria Goodness of fit ... 67

Tabel V.11 Evaluasi Kriteria Goodness of fit ... 71

Tabel V.12 Regression Weight ... 73

Tabel V.13 Standardized Regression Weight ... 78

(17)

xvi

Gambar Judul Halaman

Gambar II.1 Konsep Kepuasan Konsumen ... 20

Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 28

Gambar III.1 Diagram Alur (Path Diagram) ... 44

Gambar V.1 Model yang Belum fit ... 68

(18)

xvii Nomer lampiran Judul

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Karakteristik Responden Lampiran 3 Hasil Jawaban Responden

Lampiran 4 Tabulasi Data

Lampiran 5 Hasil Model yang Belum Fit

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi saat ini telah menjangkau berbagai aspek kehidupan,

sebagai akibatnya persainganpun semakin tajam. Dunia bisnis sebagai salah

satu bagiannya juga mengalami hal yang sama. Perusahaan-perusahaan yang

dahulu bersaing hanya pada tingkat lokal atau regional, kini harus pula

bersaing dengan perusahaan dari seluruh dunia. Hanya perusahaan yang

mampu menghasilkan barang atau jasa berkualitas kelas dunia yang dapat

bersaing dalam pasar global.

Dalam dunia persaingan yang semakin ketat seperti ini, salah satu cara

perusahaan mendapatkan konsumen yang mau melakukan pembelian kembali

terhadap produknya adalah dengan memuaskan kebutuhannya, misalnya

dengan memberikan produk yang mutu dan pelayanan yang lebih baik dari

pada para pesaingnya. Produk dengan mutu jelek, harga yang mahal,

penyerahan produk yang lambat bisa membuat pelanggan tidak puas,

walaupun dengan tingkatan yang berbeda (Supranto, 2001:1). Banyak sekali

perusahaan yang berlomba-lomba menyediakan atau menawarkan produk atau

jasa dengan harga yang relatif murah atau dengan pelayanan yang

terus-menerus ditingkatkan. sekalipun harga menjadi pertimbangan konsumen

dalam keputusan pembelian, namun pada kenyataannya anggapan itu tidak

sepenuhnya benar. Banyak konsumen dalam masyarakat moderen seperti saat

(20)

ini lebih mementingkan kepuasan dalam pelayanan daripada pertimbangan

harga.

Konsumen memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas

akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, hal ini akan

menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan

laba dan bahkan kerugian (Supranto, 2001:2).

Memenuhi harapan konsumen dengan memberikan pelayanan yang

semaksimal mungkin baik dalam kualitas produk maupun peningkatan

kualitas pelayanan, semua itu dilakukan guna memenuhi keinginan dan

kepusan konsumen agar konsumen tetap setia atau loyal pada perusahaan,

sehingga perusahaan dapat terus melakukan aktivitasnya sencara

terus-menerus.

Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia perdagangan seperti

minimarket 24 jam sangat gencar di Yogyakarta. Hampir di setiap sudut jalan

tersedia minimarket 24 jam. Beberapa pengusaha melihat kesempatan ini

sebagai lahan tempat menghasilkan keuntungan. Tetapi dengan mendirikan

sebuah minimarket 24 jam, apakah kualitas layanannya dapat membuat

konsumen merasa puas terhadap layanan maupun kualitas produk yang

ditawarkan sehingga konsumennya dapat merasakan kepuasan dan tetap loyal

terhadap minimarket tersebut.

Harapan konsumen sangat bervariasi oleh karena itu perusahaan harus

(21)

menyediakan produk-produk yang berkualitas demi memuskan konsumennya

agar loyalitas konsumen dapat terus terjaga.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengadakan

penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Harapan, Kualitas Produk dan

Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen”: Studi Kasus pada

Konsumen Circle KDemangan Baru Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis merumuskan masalah sebagi berikut:

1. Apakah harapan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ?

3. Apakah harapan konsumen berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ?

4. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ?

5. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen ?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian tidak terlalu luas dan dapat menjawab

permasalahan yang ada, maka penelitian dilakukan pada suatu perusahaan

dagang yang meliputi harapan konsumen, loyalitas konsumen, kualitas

(22)

1. Responden yang diteliti adalah konsumen Circle K Demangan Baru

Yogyakarta, yang pernah membeli atau berbelanja di Circle K Demangan

Baru Yogyakarta.

2. Aspek yang diteliti meliputi kepuasan konsumen, kualitas produk yang ada

di Circle K, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen terhadap Circle

K Demangan Baru Yogyakarta.

3. Dalam penelitian ini variabel harapan konsumen dibatasi pada tangible,

reliability, responsiveness, competence, dan emphaty.

4. Dalam penelitian ini variabel kualitas produk dibatasi pada performance

dan types of feature.

5. Dalam penelitian ini variabel kepuasan konsumen dibatasi pada features,

conformance to specifications, dan perceived quality.

6. Dalam penelitian ini variabel loyalitas konsumen dibatasi pada frekuensi

melakukan pembelian atau kunjungan berulang, merekomendasikan

kepada orang lain, dan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh harapan konsumen terhadap loyalitas

konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.

3. Untuk mengetahui pengaruh harapan konsumen terhadap kepuasan

(23)

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan

konsumen.

5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas

konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak terutama pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu:

1. Bagi Perusahaan.

Bagi perusahaan membantu dalam mempelajari harapan konsumen dengan

menciptakan sebuah layanan dan menyediakan produk yang berkualitas,

agar konsumen merasa puas dan tetap loyal terhadap perusahaan. Hasil

dari penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan sebagai bahan

masukan apabila dalam penelitian ini ditemukan suatu hal yang baru dan

bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat memberikan tambahan wacana ilmiah bagi lingkungan

Universitas Sanata Dharma sebagai acuan dan pertimbangan dalam

(24)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk mendalami dan

menerapkan teori yang sudah di terima di bangku kuliah.

F. Siatematika Penulisan Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini mengemukakan tentang teori-teori yang mendukung

penulisan skripsi, yang meliputi: pengertian manajemen,

manajemen pemasaran, konsep pemasaran, pengertian kualitas,

kualitas produk, harapan konsumen, kepuasan konsumen, dan

loyalitas konsumen, serta berisi tentang penelitian sebelumnya,

kerangka konseptual penelitian, dan hipotesis penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini mengemukakan jenis penelitian, subyek dan obyek

yang diteliti, waktu dan lokasi, variabel penelitian, sampel dan

populasi, teknik pengambilan sampel, definisi operasional, teknik

pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis

(25)

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang

meliputi profil perusahaan, sejarah pengembangan perusahaan,

convenience store, produk dan layanan, dan program promosi.

Bab V : Analisis Data

Dalam bab ini dikemukakan tentang proses penganalisaan data

dengan menggunakan alat analisis SEM (structural equation

modeling) dan pembahasannya dari hasil analisis tersebut.

Bab VI : Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Penelitian

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran

dan keterbatasan yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

terkait serta keterbatasan yang ada dalam penelitian yang

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Manajemen

Pada dasarnya manajemen sangat dibutuhkan oleh semua organisasi,

karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan

akan lebih sulit.

Menurut Stoner (dalam Handoko, 2003:8) manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Ada tiga alasan utama mengapa manajemen sangat dibutuhkan :

a. Untuk mencapai tujuan.

Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.

b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan.

Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan,

sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari

pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan

karyawan, kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja,

asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.

(27)

c. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda.

Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang diperlukan dalam suatu

perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan pemasaran juga

sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Pemasaran

bukan hanya berarti menjual produk atau mempromosikan produk tetapi

memiliki arti yang lebih luas. Saat ini banyak definisi dari pemasaran yang

dikemukakan oleh para ahli ekonomi. Untuk lebih memahami arti

pemasaran dalam penelitian ini maka dikemukakan beberapa arti

pemasaran, diantaranya :

Kotler dan Armstrong (2004:5) mendefinisikan pemasaran adalah

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.

Boyd et al (2000:4) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses

sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan

individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan

(28)

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran

dalam penelitian ini adalah sebuah proses sosial dimana seluruh pihak

yang terkait yaitu konsumen dan perusahaaan dapat memenuhi kebutuhan

melalui penciptaan dan pertukaran produk.

3. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran diperlukan adanya kegiatan manajemen

atau manajerial yang meliputi perencanaan, organisasian, kondisi kerja dan

pengawasan. Kegiatan manajemen pemasaran yang direncanakan dengan

baik, diorganisasikan, dikoordinasikan dan diawasi akan membuahkan

hasil yang memuaskan. Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untuk

memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan dan

menambah jumlah konsumen melalui penciptaan, penyampaian, dan

pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.

Dalam sebuah perusahaan diperlukan kegiatan-kegiatan pemasaran

yang mampu mendukung perkembangan kinerja perusahaan.

Kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara

yang baik yang dikenal dengan istilah manajemen pemasaran. Untuk lebih

memahami pengertian manajemen pemasaran penulis mencoba

memberikan beberapa definisi dari manajemen pemasaran, seperti

dibawah ini: Kotler dan Armstrong (2004:16) mendefinisikan manajemen

pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian

(29)

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan pembeli dengan

sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

Menurut Boyd et al. (2000:18)

Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,

pengimplementasian dan pengendalian program yang telah dirancang

untuk menciptakan dan mempertahankan pertukaran dengan pembeli yang

bertujuan untuk pencapaian tujuan perusahaan.

4. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2005:22) konsep pemasaran menegaskan bahwa

Kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibanding dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep pemasaran tidak hanya menekankan pada kegiatan menjual

produk dan jasa sebanyak-banyaknya saja tetapi berfokus pada kebutuhan

konsumen melalui penciptaan produk dan jasa yang dapat memenuhi

(30)

Menurut Kotler (2005:5) ada 5 konsep yang dapat dilakukan perusahaan

dan organisasi, yaitu:

a. Konsep produk

Konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan

prestasi paling baik serta keistimewaan yang dapat menonjol, oleh

karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus menerus dan

melakukan perbaikan produk.

b. Konsep produksi

Konsumen akan memakai produk yang tersedia dan sesuai dengan

kemampuan, oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi pada

peningkatan efisiensi produk dan distribusi.

c. Konsep penjualan

Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali

organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan secara agresif.

d. Konsep pemasaran

Kunci sukses untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian

keputusan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien pesaing.

e. Konsep pemasaran holistik

Konsep pemasaran holistik berdasarkan pada pengembangan desain

dan pelaksanaan program serta aktivitas yang mengakui keadaan

(31)

pendekatan untuk memasarkan usaha untuk mengakui dan menyatukan

bidang dan kesulitan dalam kerumitan aktivitas pemasaran.

5. Pengertian Kualitas

Kualitas telah menjadi harapan dan impian bagi semua orang baik

konsumen maupun produsen. Menurut Goetsch Davis (dalam Yamit,

2005:8) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan.

Pendekatan yang dikemukan oleh Davis ini menegaskan bahwa

kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk

dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan

kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa

yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.

6. Pengertian Kualitas Produk

Seperti diketahui bahwa kualitas produk bukan suatu yang serba

kebetulan (occur by accident). Untuk mencapai mutu suatu produk,

perusahaan harus membuat perencanaan, melaksanakan, dan

mengawasinya secara total. Kita biasa memandang kualitas suatu barang

atau jasa dari 2 (dua) sisi, yakni sisi sebagai konsumen, dan sisi sebagai

(32)

Dipandang dari sisi konsumen Joseph Juran (dalam

Prawirosentono, 2007:5) berpendapat bahwa kualitas (mutu produk)

berkaitan enaknya barang tersebut digunakan. Artinya, bila suatu barang

secara layak dan baik digunakan berarti barang tersebut bermutu baik.

Dipandang dari sisi produsen, ternyata pengertian kualitas lebih

rumit, karena menyangkut berbagai segi sebagai berikut :

a. Merancang produk (product designing);

b. Memproduksi secara baik sesuai dengan rencana;

c. Mengirim produk ke konsumen dalam kondisi baik (to deliver);

d. Pelayanan yang baik kepada konsumen (good consumer service).

Jadi, ditinjau dari produsen definisi kualitas sebagai berikut,

kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk

bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen

dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.

Dimensi kualitas berfokus pada pemenuhan keinginan dan

kebutuhan konsumen. J.M Juran (dalam Tjiptono dan Diana, 2003:24)

berpendapat bahwa kualitas mempunyai dua aspek utama yaitu:

a. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan konsumen

Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan

meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual,

dapat bersaing dengan pesaing, meningkatkan pangsa pasar dan

(33)

b. Bebas dari kekurangan

Kualitas yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat

mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan

pemborosan, mengurangi pembayaran biaya garansi, mengurangi

ketidakpuasan konsumen, mengurangi inspeksi dan pengujian,

mengurangi waktu pengiriman produk ke pasar, meningkatkan hasil

dan kapasitas serta memperbaiki kinerja penyampaian produk dan jasa.

Berdasarkan dari 2 (dua) aspek kualitas di atas dapat

disimpulkan bahwa penggunaan produk yang berkualitas tidak hanya

menguntungkan konsumen tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan.

Tersedianya fasilitas-fasilitas yang memadai dengan kondisi yang baik

dan kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan pada konsumen

akan menciptakan interaksi yang menguntungkan bagi perusahaan.

Menurut Prawirosentono (2007:8) berdasarkan pada perspektif

kualitas Maka dimensi spesifikasi kualitas suatu produk dapat dibagi

sebagai berikut :

1.) Kinerja (Performance).

Kinerja suatu produk harus dicantumkan pada labelnya, misalnya

isi, berat, kekentalan, komposisi, kekuatan dalam putaran (RPM),

lama hidup penggunaan, dan sebagainya.

2.) Keistimewaan (Types of Feature).

Produk bermutu yang mempunyai keistimewaan khusus

(34)

7. Harapan konsumen

MenurutHill (dalam Febrianti, 2007:103) harapan adalah apa yang

dipikirkan oleh konsumen yang harus disediakan oleh penyedia jasa.

Harapan bukan merupakan prediksi dari apa yang akan disediakan oleh

penyedia jasa. Harapan akan timbul saat konsumen memerlukan suatu

barang atau jasa, orang biasanya melihat apa yang mereka harapkan untuk

dilihat, dan apa yang mereka harapkan untuk dilihat biasanya berdasar atas

kebiasaan dan pengalaman masa lalu.

Harapan konsumen (customer expectations) adalah apa yang

diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap suatu produk dalam

memuaskan atau memenuhi kebutuhannya. Harapan konsumen memiliki

sifat yang tidak tetap atau dapat berubah-ubah mengikuti perkembangan

teknologi, sosial budaya, dan ekonomi. Apa yang diharapkan konsumen

saat ini, belum tentu akan sama dengan masa lalu atau masa yang akan

datang.

Kualitas layanan (service quality) merupakan salah satu faktor dari

harapan konsumen, mempunyai beberapa elemen. Menurut Gilbert (dalam

Samuel, 2006:55), elemen dari harapan konsumen dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

a. Tangible adalah segala sesuatu yang berwujud dan mendukung

operasional suatu layanan jasa seperti: fasilitas fisik, penampilan

karyawan, peralatan atau perlengkapan yang digunakan, bentuk fisik

(35)

b. Realibility adalah kemampuan pengelola atau pelayan jasa dalam

mewujudkan, memberikan layanan jasa sesuai dengan yang telah

dijanjikan, seperti : keakuratan dalam memberi harga, menjaga catatan

keakuratan yang sudah tercapai, dan tepat waktu.

c. Responsiveness adalah kesediaan pengelola atau pelayan untuk

membantu konsumen, termasuk tanggapan akan kebutuhan dan

keinginan pelanggan, seperti: menjawab pertanyaan konsumen,

memberikan pelayanan dengan cepat, memberikan bon pembelian

pada konsumen.

d. Competence adalah jaminan pengetahuan pengelola atau pelayan

mengenai jasa layanan yang diberikan dan kemampuan untuk

menciptakan kepercayaan pada konsumen, seperti: pengetahuan

contact personel, mendengarkan kebutuhan konsumen dan

menjelaskan produk atau jasa yang bisa memenuhi kebutuhan

konsumen, memperkuat reputasi dari badan usaha, mampu menjaga

kerahasiaan data finansial dan sistem keamanan.

e. Emphaty adalah sikap peduli, perhatian, pengertian dari pengelola atau

pelayanan jasa akan kebutuhan dan keinginan konsumen, seperti:

mengenali konsumen lama atau pelanggan setia, mempelajari

kebutuhan spesifik pelanggan dan mengantisipasinya, menyediakan

(36)

8. Kepuasan Konsumen

Banyak perusahaan jasa memberikan pelayanan sudah maksimal

tetapi belum tentu dapat memuaskan konsumen oleh sebab itu perlu

diketahui sejauh mana konsumen puas akan pelayanan yang diberikan.

Kepuasan konsumen adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas

penggunaan produk atau jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan

(Yamit, 2001:78). Kepuasan konsumen adalah tingkat kepuasan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan

dengan harapan yang diinginkan (Tjiptono, 2000:24).

Dari definisi-definisi di atas disimpulkan bahwa kepuasan

konsumen adalah membandingkan antara diharapkan dengan hasil yang

diberikan perusahaan dalam usaha memenuhi harapan konsumen. Menurut

Garvin (dalam Tjiptono, 2000:26) faktor-faktor yang digunakan dalam

mengevaluasi kepuasan barang atau jasa, yaitu :

a. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) merupakan

karakteristik sekunder atau pelengkap.

b. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

merupakan sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar yang telah ditetapkan.

c. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) merupakan citra dan

reputasi barang atau jasa serta tanggung jawab perusahaan. Biasanya

karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri

(37)

mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama, merek, iklan dan

citra perusahaan.

Dalam penelitian ini faktor-faktor atau indikator-indikator yang

digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, meliputi : features,

conformance to specifications, dan perceived quality.

Beberapa manfaat dari kepuasan konsumen (dalam Tjiptono dan Diana,

2003:102) yaitu:

a. Hubungan antara perusahaan dan para konsumen menjadi harmonis.

b. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas konsumen.

d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (world-of-mouth)

yang menguntungkan bagi perusahaan.

e. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata konsumen.

(38)

Kepuasan konsumen dicapai bila perusahaan mampu menciptakan

produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Konsep kepuasan konsumen tercermin melalui gambar berikut ini (dalam

Tjiptono, 1997:130).

Gambar II.1

Konsep Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (dalam Samuel, 2005:77), teknik untuk

pengukuran kepuasan konsumen dapat menggunakan pengukuran secara

langsung dengan pertanyaan atau pernyataan mengenai seberapa besar

mengharapkan suatu atribut tertentu dari seberapa besar yang dirasakan,

responden menilai antara kesesuaian antara apa yang diharapkan dan apa

yang didapatkan dari pelayanan perusahaan. Tujuan perusahaan

Produk

Nilai Produk bagi konsumen

Kebutuhan dan keinginan konsumen

Harapan konsumen terhadap produk

(39)

Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2005:210) empat metode untuk

mengukur kepuasan konsumen, meliputi :

a. Sistem keluhan dan saran

Sistem ini memberikan kesempatan konsumen untuk memberikan

saran, keluhan dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan cara

menyediakan kotak saran, kartu komentar, saluran telepon bebas pulsa.

b. Ghost Shopping (Mystery Shopping)

Salah satu cara mengukur kepuasan konsumen dengan

memperkerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan atau

berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan

pesaing. Tujuannya untuk mengetahui secara langsung bagaimana

karyawannya berinteraksi dengan konsumen.

c. Lost Costumer Analysis

Perusahaan menghubungi para konsumen yang telah berhenti membeli

atau menggunakan produk atau jasa yang telah pindah kepada pesaing.

Tujuannya perusahaan dapat memahami kenapa bisa terjadi dan dapat

mengambil kebijakan perbaikan dan penyempurnaan produk atau jasa.

d. Survey kepuasan konsumen

Sebagian besar riset kepuasan konsumen dilakukan menggunakan

survei, seperti : pos, telepon, email, website, wawancara langsung, dan

lain-lain.

Dalam penelitian ini metode pengukuran kepuasan pelanggan yang

(40)

mengetahui harapan dan persepsi konsumen terhadap jasa yang

ditawarkan perusahaan.

Harapan konsumen merupakan keyakinan konsumen sebelum

mencoba atau membeli suatu barang atau jasa, yang dijadikan standar atau

acuan dalam menilai kinerja yang dihasilkan.

Persepsi konsumen terhadap kualitas merupakan penilaian

menyeluruh atas keunggulan suatu jasa. Namun perlu diperhatikan bahwa

kinerja jasa seringkali tidak konsisten karena konsumen yang

mengkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan, sehingga para konsumen

yang seharusnya menentukan kualitas jasa.

9. Loyalitas Konsumen

Menurut Oliver (dalam Samuel, 2006:56) tingkah laku loyalitas

sebenarnya mulai muncul pada era tahun 1970-an, sesudah suatu periode

dimana sebagian besar penelitian membuktikan bahwa loyalitas adalah

suatu pola pembelian ulang.

Etimologi latin dari loyalitas adalah hukum atau prinsip (loyal

berasal dari kata latin: legalis yang berarti legal atau hukum). Loyalitas

berpijak di atas prinsip-prinsip yang kita miliki dan pegang. Kita tidak

mungkin loyal kepada negara kita, jika dalam diri kita tidak tertanam

prinsip patriotisme. Kita juga tidak mungkin loyal kepada Tuhan, jika

(41)

Loyalitas konsumen adalah salah satu faktor terpenting dalam

menentukan kesuksesan suatu produk tersebut dan keberlangsungan

sebuah perusahaan, dan tanpa adanya loyalitas konsumen dalam pemilihan

suatu produk, maka keunggulan kompetitif yang dimiliki seperti tidak

pernah ada dan tidak akan sukses. Jadi loyalitas konsumen merupakan

kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah

merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya diwaktu yang

akan datang. Tujuh tahap menumbuhkan pelanggan yang loyal (Griffin,

2003:35), yaitu:

a. Tersangka (suspect) adalah orang yang mungkin membeli produk atau

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

b. Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa dan

memilki kemampuan membeli produk atau jasa yang ditawarkan

perusahaan.

c. Prospek yang diskualifikasi adalah prospek yang telah cukup dipelajari

untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan atau tidak

memilki kemampuan membeli produk atau jasa.

d. konsumen pertama kali adalah orang yang telah membeli satu kali,

bisa merupakan konsumen atau bisa menjadi konsumen pesaing.

e. konsumen berulang adalah orang yang telah membeli dua kali atau

lebih produk atau jasa yang sama.

f. Klien adalah apa pun yang dijual dan dapat ia gunakan, orang ini

(42)

g. Penganjur (advocate) adalah seperti klien atau pendukung membeli

apa pun yang dijual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara

teratur. Tetapi penganjur juga mendorong orang lain untuk membeli

dari anda.

Menurut Kotler (dalam Samuel, 2005:77) loyalitas dapat dicapai melalui

dua tahap :

a. Perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam memberikan

kepuasan kepada konsumennya agar konsumen mendapatkan suatu

pengalaman positif, berarti pembelian ulang diprioritaskan pada

penjualan sebelumnya.

b. Perusahaan harus mempunyai cara untuk mempertahankan hubungan

yang lebih jauh dengan konsumennya dengan menggunakan strategi

Forced Loyalty (kesetiaan yang dipaksa) supaya konsumen mau

melakukan pembelian ulang.

Mengukur loyalitas konsumen.

Menurut Storm dan Thiry (dalam Griffin, 2003:31) konsumen yang loyal

ada 3, yaitu:

a. Frekuensi melakukan pembelian atau kunjungan berulang secara

teratur dalam periode tertentu.

b. Merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan barang atau

(43)

c. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur loyalitas

pelanggan, yaitu: frekuensi melakukan pembelian atau kunjungan

berulang dalam periode tertentu, merekomendasikan kepada keluarga,

teman untuk mengunakan barang atau jasa, menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing.

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya

Hatane Samuel, 2006. Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran

Pemasaran Eceran Pengaruhnya terhadap Loyalitas Toko Moderen Dengan

Kepuasan Pelanggan Sebagai Intervening. Studi Kasus pada Hypermarket

Carrefour di Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mengetahui

tingkat harapan pelanggan terhadap pasar moderen yang dapat dijelaskan oleh

pelanggan Carrefour Surabaya. 2) Mengetahui penilaian pelanggan pasar

moderen terhadap aplikasi bauran pemasaran eceran yang dapat

direpresentasikan oleh pelanggan Carrefour. 3) Mengetahui apakah harapan

pelanggan dan aplikasi bauran pemasaran dapat berpengaruh langsung kepada

loyalitas pelanggan pasar moderen di Surabaya. 4) Mengetahui apakah tingkat

kepuasan dapat merupakan mediasi antara harapan pelanggan dan aplikasi

bauran pemasaran eceran terhadap loyalitas pelanggan pasar moderen di

Surabaya.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan toko moderen di

(44)

melalui daftar pertanyaan yang disusun secara sistemetis dengan beberapa

pilihan jawaban yang mudah dipahami. Analisis data dari penelitian ini

menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement

sampling, yaitu peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap

beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud

penelitian. Kriteria-kriteria responden ditetapkan sebagai berikut: 1.

Pelanggan Carrefour serta berdomisili di Surabaya. 2. Usia minimum 25 tahun

(diasumsikan memiliki penghasilan sendiri). Besar sampel yang harus diambil

minimum sebesar n = 384.16 atau 385 partisipan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : 1) Ekspektasi pelanggan

terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh toko moderen ternyata

berpengaruh langsung secara negatif terhadap kepuasan pelanggan dan

loyalitas pelanggan toko moderen. 2) Aplikasi Bauran Pemasaran Eceran yang

dilakukan oleh toko moderen berpengaruh langsung secara positif terhadap

kepuasan pelanggan dan loyalitas toko moderen. 3) Walaupun kedua variabel

bebas Ekspektasi pelanggan dan Bauran Pemasaran Eceran secara bersama

mepengaruhi Loyalitas pelanggan, namun variabel Aplikasi Bauran

Pemasaran mempunyai pengaruh yang lebih dominan. 4) Kepuasan pelanggan

dapat merupakan variabel intervening positif antara Ekspektasi pelanggan dan

(45)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Harapan bukan hanya perlu dikendalikan melainkan perlu terus

dipelihara. Harapan adalah ekspektasi yang disertai oleh getaran-getaran

emosi dan impian. Dengan demikian, harapan konsumen yang positif dapat

menjadi lokomotif penggerak untuk menciptakan perubahan-perubahan yang

dibutuhkan perusahaan dalam menciptakan layanan atau produk yang lebih

baik, karena untuk mencapai kualitas suatu produk, perusahaan harus

membuat perencanaan, melaksanakan, dan mengawasi secara total. Kualitas

suatu barang berkaitan dengan enaknya barang tersebut digunakan atau

dikonsumsi. Artinya, bila barang secara layak dan baik digunakan berarti

barang tersebut bermutu baik. Kurtz dan Boone (dalam Samuel, 2006:57)

beranggapan jika pada saat konsumen membeli dan menggunakan suatu

produk, dan mampu memenuhi bahkan mampu melampau kebutuhan dan

harapannya, maka akan terjadi kepuasan. Semakin puas konsumen terhadap

suatu barang atau jasa semakin konsumen tersebut dapat terus loyal. Menurut

Peter dan Olson (dalam Samuel, 2006:56) konsumen yang dianggap loyal

akan berlangganan atau melakukan pembelian ulang selama jangka waktu

tertentu, dan konsumen yang loyal sangat berarti bagi badan usaha atau

perusahaan karena biaya untuk mendapatkan konsumen baru lebih mahal dari

pada memelihara konsumen lama. Berdasarkan uaraian tersebut di atas penulis

(46)

H3 H4

H1 H5 H2

Gambar II.2

Kerangka Konseptual Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat tentatif atau sementara

karena belum dibuktikan kebenarannya (Nasution, 2003:38). Berdasarkan

landasan teori yang telah dijelaskan dan hasil penelitian terdahulu, maka

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan seperti berikut

ini.

Ada kecenderungan bahwa konsumen dengan tingkat harapan yang

tinggi terhadap kinerja atau kualitas dari suatu produk atau layanan, guna Harapan

Konsumen

Kualitas Produk

Kepuasan Konsumen

(47)

memenuhi kebutuhannya akan mempunyai loyalitas yang rendah. Berdasarkan

alasan tersebut di atas maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

H1 : Harapan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Loyalitas konsumen terhadap produk sangat membantu dalam

pengembangan produk maupun pengembangan perusahaan di masa depan.

Perusahaan menciptakan suatu produk atau layanan yang berkualitas guna

menjaga loyalitas konsumen karena ada kecenderungan, semakin berkualitas

suatu produk maka konsumen akan semakin setia dan percaya terhadap

produk tersebut. Berdasarkan alasan tersebut di atas maka penulis membuat

hipotesis sebagai berikut :

H2 : Kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Dari harapan konsumen dapat dilihat apa yang harus dilakukan dan

dipenuhi perusahaan guna memuaskan konsumen sehingga konsumen merasa

nyaman dan menikmati bahkan setia atau loyal terhadap produk tersebut.

Harapan konsumen yang semakin tinggi akan cenderung membuat kepuasan

konsumen semakin rendah terhadap kualitas dari suatu produk. Berdasarkan

alasan tersebut di atas maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

H3 : Harapan konsumen berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Melalui harapan konsumen perusahaan terus melakukan perbaikan

(48)

berkualitas, dengan semakin tingginya tingkat kualitas suatu produk akan

sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan alasan tersebut

di atas maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

H4 : Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Melihat dari apa yang telah dilakukan perusahaan dalam memuaskan

konsumen melalui penciptaan suatu produk yang berkualitas sangat berguna

menjaga loyalitas konsumen terhadap produk. Ada kecenderungan bahwa

kepuasan konsumen terhadap suatu produk akan membuat konsumen semakin

setia atau loyal terhadap produk tersebut. Berdasarkan alasan tersebut di atas

maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus. Menurut

Surachman (dalam Syamsudin, 2007:175) studi kasus adalah suatu pendekatan

yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Dalam

penelitian ini studi kasus terhadap konsumen Circle K Demangan Baru

Yogyakarta.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2009.

2. Lokasi penelitian dilakukan di Circle KDemangan Baru Yogyakarta.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1 Subyek penelitian adalah satu anggota dari sampel, dimana elemen adalah

satu anggota dari populasi (Sekaran, 2006:123). Subyek dalam penelitian

ini yaitu konsumen yang membeli atau menggunakan produk dan layanan

yang disediakan oleh Circle K.

2 Obyek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti. Objek dalam penelitian

ini adalah harapan konsumen, kualitas produk, kepuasan konsumen, dan

loyalitas konsumen.

(50)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2008:2). Didalam pemodelan SEM, peneliti biasanya bekerja dengan “construct” atau “factor” yaitu konsep-konsep yang memiliki

pijakan teoretis yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan.

Disini seorang peneliti akan menentukan diagram alur dalam artian

berbagai construct yang akan digunakan, dan atas dasar itu akan

digunakan variabel-variabel untuk mengukur construct itu akan dicari.

1. Identifikasi Variabel

Menurut Ferdinand (2002:41) konstruk-konstruk yang dibangun dalam

diagram alur dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :

a. Konstruk Eksogen (Exogenosus Constructs)

Konstruk eksogen dikenal juga sebagai “source variables” atau

“independent variables” yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain

dalam model. Secara diagramatis konstruk eksogen adalah konstruk

yang menuju oleh garis dengan satu ujung panah.

b. Konstruk Endogen (Endogenous Constructs)

Konstruk endogen adalah faktor-faktor yang diperediksi oleh satu atau

beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau

beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya

(51)

2. Definisi Operasional Variabel

a. Harapan Konsumen

Harapan konsumen (customer expectations) adalah apa yang

diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap suatu produk dalam

memuaskan atau memenuhi kebutuhannya.

Menurut Achmad (2005:6) ada tiga (3) level harapan konsumen :

1) Harapan yang paling sederhana dan membentuk asumsi konsumen akan produk, “Must Have” atau “Take for granted”.

2) Harapan dalam bentuk persyaratan dan atau spesifikasi.

3) Harapan dalam bentuk kesenangan.

b. Kualitas Produk

Kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat

suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan

konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan

(Prawirosentono, 2007:6).

c. Loyalitas Konsumen

Persepsi kualitas adalah penilaian subyektif konsumen

mengenai superioritas sebuah produk, pengalaman pribadi terhadap

produk, kebutuhan yang unik, dan situasi konsumsi yang bisa

mempengaruhi penilaian subyektif konsumen terhadap kualitas.

Dimensi ini diukur dari penilaian subyektif konsumen tentang kualitas

merek produk yang lebih pada kualitas secara keseluruhan dari merek

(52)

konsumen adalah komitmen yang mendalam untuk membeli kembali

atau berlangganan produk atau jasa yang lebih disukai secara konsisten

di masa yang akan datang.

Tingkatan keterkaitan konsumen dengan suatu merek

dicerminkan dengan frekuensi pembelian produk suatu merek yang

lebih banyak dibandingkan dengan produk yang sama dengan merek

lain. Ada dua (2) tingkatan loyalitas konsumen yaitu :

1) Pembeli yang Menyukai Merek (Friend of Brand Buyer)

Pembeli yang menganggap produk sebagai teman karena pembeli

memiliki asosiasi, pengalaman atau kesan terhadap kualitas

produk.

2) Pembeli Komit (Commited Buyer)

Pembeli yang memiliki rasa bangga menjadi konsumen dari suatu

merek produk tertentu.

d. Kepuasan Konsumen

Untuk menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen yang

akan dipuaskan bukanlah hal yang mudah, hal ini disebabkan karena

kebutuhan dan keinginan konsumen selalu mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Jika konsumen merasa puas, maka ada

kecenderungan untuk melakukan pembelian ulang (Samuel, 2006:57).

Menurut Kotler (dalam Samuel, 2006:57) jika saat konsumen

membeli dan menggunakan suatu produk, dan mampu memenuhi

(53)

kepuasan. Kepuasan konsumen atau pelanggan dapat diartikan sebagai

perasaan senang atau kecewa (ketidakpuasan) seseorang setelah

membandingkan kinerja (performance) produk dengan apa yang

diharapkan (expectation).

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert. Skala

Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subyek setuju atau tidak

setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut :

1 : Sangat Tidak Setuju

2 : Tidak Setuju

3 : Netral/ragu-ragu

4 : Setuju

5 : Sangat Setuju

Respon terhadap sejumlah item yang berkaitan dengan konsep atau

variabel tertentu kemudian disajikan kepada tiap responden (Sekaran,

2006:31-32).

E. Populasi dan Sampel

Menurut Kuncoro (dalam Samuel, 2006:57-58) populasi adalah

kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi

atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Circle K Demangan

(54)

Sampel yaitu peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi atau

meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi peneliti, secara teknis

umumnya mengalami kesulitan untuk melakukan sensus, jika jumlah elemen

populasinya relatif banyak atau bahkan sulit dihitung (Indriantoro dan

Supomo, 1999:115). Berdasarkan definisi tersebut maka dalam penelitian ini

penulis mengambil 200 responden sebagai sampel.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik non probability sampling, yaitu setiap elemen dalam populasi

tidak memiliki probabilitas yang sama untuk menjadi sampel. Teknik

penentuan sampel secara non probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan metode purposive sampling yang berdasarkan pada ciri-ciri

atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat

dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Narbuko et al, 2007:116). Jadi cirri-ciri atau sifat-sifat yang ada

atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan sampel. Dari

pengertian tersebut dapat diambil sampel berdasarkan cirri-ciri atau sifat-sifat

tertentu dari konsumen Circle K Demangan Baru Yogyakarta, yang telah

(55)

G. Sumber Data

1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui survey lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro,

2003:127). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

harapan, kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas

konsumen.

2. Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga lain dan

dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Secara singkat dapat

dikatakan bahwa data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

pihak lain (Kuncoro, 2003:127).

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuisioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pernyataan

kepada responden yang telah beberapa kali menggunakan produk atau jasa

tertentu.

2. Wawancara yaitu teknik wawancara langsung dengan pelanggan suatu

(56)

I. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur

yang digunakan dalam penelitian layak digunakan atau tidak.

Adapun alat pengkuran tersebut meliputi:

1. Uji Validitas

Validitas (Umar, 2007:59) adalah suatu derajat ketepatan alat ukur

penelitian tentang isi atau arti sebenarnya sehingga dapat menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Mengukur

kevalidan dari suatu item pernyataan dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis faktor. Analisis faktor merupakan salah satu metode

statistika multivariate yang tujuannya untuk meringkas atau mengurangi

variabel yang diperlukan untuk dianalisis. Dalam penelitian ini, uji

validitas yang digunakan adalah uji validitas konstruk yang disebut

confirmatory factor analysis (CFA), maka dari itu indikator dari

masing-masing konstruk harus memiliki faktor loading yang signifikan terhadap

konstruknya.

Validitas konstruk untuk mengukur sampai seberapa jauh ukuran

indikator mampu mereflekesikan konstruk laten teoritisnya. Faktor loading

dianggap signifikan, apabila standardized loading estimate sama dengan

0,50 atau lebih dan idealnya 0,70 (Ghozali, 2008:135). Pada penelitian ini,

(57)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi internal dari

indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat dimana

masing-masing indikator itu menghasilkan sebuah konstruk atau faktor latent yang

umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik sangat

membantu dalam menjelaskan sebuah fenomena yang umum (Ferdinand,

2002:62).

Pendekatan yang dianjurkan dalam menilai sebuah model

pengukuran (measurement model) adalah menilai besaran Composites

Reliability dan Variance Extracted dari setiap konstruk.

Composites Reliability diperoleh melalui rumus berikut ini:

dimana :

1. Std. Loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap

indikator (diambil dari perhitungan AMOS).

2. εj adalah measurement error dari tiap-tiap indikator.

Ukuran reliabilitas yang kedua adalah variance extracted yang

menunjukkan jumlah varians yang berasal dari indikator-indikator yang (∑ Std.Loading)2

Construct Reliability =

(58)

diekstraksi oleh konstruk latent yang dikembangkan. Nilai variance

extracted ini direkomendasikan pada tingkat paling sedikit 0.50.

Variance extracted diperoleh melalui rumus:

dimana :

1. Std. Loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap

indikator (diambil dari perhitungan AMOS).

2. εj adalah measurement error dari tiap-tiap indikator.

J. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah

structural equation modeling (SEM), merupakan suatu teknik modeling

statistika yang paling umun, dan telah digunakan secara luas dalam ilmu

perilaku (behavior science). Menurut Agusty (2002:6) structural equation

modeling (SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang

memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatip “rumit”,

secara simultan. SEM dapat ditunjukan sebagai kombinasi dari analisis faktor,

analisis regresi, dan analisis path.

Menurut Hoyle (dalam Samuel, 2006:59) diagram path atau diagram

lintasan merupakan sarana komunikasi yang efektif untuk menyampaikan ide

konsep dasar dari model SEM. Diagram lintasan jika digambarkan secara ∑ Std.Loading2

Variance - extracted =

(59)

benar dan mengikuti aturan yang ditetapkan, akan dapat diturunkan menjadi

model matematika SEM.

SEM meliputi segala kelompok dari model yang dikenal dengan

banyak nama, antara lain analisis structur covarian, latent variable, analysis,

confirmatory factor analysis, dan LiSREL analysis. Akibat dari sebuah

evolusi dalam multiquation modeling dibangun dari prinsip-prinsip ekonomi

matematika dalam ukuran psikologis dan sosiologi. SEM telah muncul sebagai

alat integral dalam pengelolaan dan riset akademi.

Hubungan yang rumit itu dapat dibangun antara satu atau beberapa

variabel yang dipengaruhi (dependent) dengan satu atau beberapa variabel

yang mempengaruhi (independent).

Masing-masing variabel dependen dan independent dapat berbentuk

faktor (atau konstruk, yang dibangun dari beberapa variabel indikator).

Manfaat structural equation modeling (SEM), sebagai berikut:

1. Mengkonfirmasikan unidimensionalitas dari berbagai indikator untuk

sebuah dimensi, konstruk, atau konseptual.

2. Menguji kesesuaian atau ketepatan sebuah model berdasarkan model

empiris yang diteliti.

3. Menguji kesesuaian model sekaligus hubungan kausalitas antar faktor

(60)

Beberapa konversi yang berlaku dalam diagram SEM, adalah :

1. Variabel Terukur (Measured Variable)

Variabel ini disebut juga observed variables, indicator variables atau

manifest variables, digambarkan dalam bentuk segi empat (4) atau bujur

sangkar. Variabel terukur adalah variabel yang datanya harus dicari

melalui penelitian lapangan.

2. Faktor

Faktor adalah sebuah faktor bentukan, yang dibentuk melalui

indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata. Karena merupakan variabel

bentukan, maka disebut latent variables. Nama lain untuk latent variable

adalah construct atau unobserved variables. Faktor atau konstruk atau

variabel latent ini digambarkan dalam bentuk diagram lingkar atau oval

elips.

Untuk membuat permodelan SEM diperlukan beberapa langkah, yaitu :

1. Pengembangan Model Teoritis

Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah

pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi

teoritis yang kuat. Setelah itu, model tersebut divalidasi secara empirik

melalui komputasi program SEM. Oleh karena itu dalam pengembangan

teoritis, harus dilakukan serangkaian eksplorasi ilmiah melalui telaah

pustaka yang intens guna mendapatkan penjelasan atas model teoritis yang

(61)

disebabkan karena SEM tidak digunakan untuk menghasilkan sebuah

model, tetapi digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis tersebut,

melalui data empirik.

2. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram)

Pada langkah kedua, model teoritis yang telah dibangunnya pada

langkah pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram. Path

diagram tersebut akan mempermudah melihat hubungan-hubungan

kausalitas yang ingin diuji. Sedemikian jauh, diketahui bahwa

hubungan-hubungan kausal biasanya dinyatakan dalam bentuk persamaan. Tetapi

dalam SEM hubungan kausalitas itu cukup digambarkan dalam sebuah

path diagram, dan selanjutnya bahasa program akan mengkonvensi

gambar-gambar persamaan, dan persamaan menjadi estimasi (Ferdinand,

(62)

Gambar III.1

Diagram Alur (Path Diagram) Harapan

Konsumen

Kualitas Produk

Kepuasan Konsumen

Loyalitas Konsumen

Responsiveness

Competence Tangible

Emphaty Reliability

Performance

Types of feature

Features Conformance to

specifications

Frekuensi mengunjungi

Merekomendasi kan kepada

orang lain

Menunjukkan kekebalan

terhadap

(63)

3. Memilih Matrik Input dan Estimasi Model

Perbedaan SEM dengan teknik-teknik multivariate lainnya adalah dalam

input data yang digunakan dalam permodelan dan estimasinya. SEM

hanya menggunakan matriks Varians atau Kovarians atau matriks korelasi

sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya.

Tehnik Estimasi dalam structural equation modeling, adalah :

a. Maximum Likelihood Estimation (ML)

b. Generalized Least Square Estimation (GLS)

c. Unweighted Least Square Estimation (ULS)

d. Scale Free Least Square Estimation (SLS)

e. Asymptotically Distribution-Free Estimation (ADF)

Tabel III.1

Memilih Teknik Estimasi

Pertimbangan Teknik yang

dapat dipilih

Keterangan

Bila asumsi normalitas dipenuhi dan ukuran sampel kecil 100-200

ML ULS dan SLS biasanya tidak menghasilkan uji χ2

, karena itu tidak menarik perhatian peneliti.

Bila asumsi normalitas dipenuhi dan ukuran sampel antara 200-500

ML dan GLS Bila ukuran sampel kurang dari 500, hasil GLS cukup baik.

Bila asumsi normalitas kurang dipenuhi dan ukuran sampel lebih dari 2500

(64)

Dalam penelitian ini Teknik Estimasi dalam structural equation modeling

yang digunakan adalah maximum likehood estimation (ML), karena sampel

yang

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar III.1
Tabel III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh para karyawan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah membantu.. Kepada

Persepsi menentukan seseorang memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk suatu persepsi maka setiap individu harus

Desak Made Malini, dkk: Pengaruh Rendaman Kayu Angin ( Usnea baileyi ) dalam Nira Segar dan Nira Rebus Terhadap Hati Tikus ( Rattus norvegicus ) yang Terpapar Timbal

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor S-594/PK/2018 Tanggal 1 November 2018 Hal Pemberitahuan Rincian Alokasi Transfer Ke

Sedangkan implementasi pemilik usaha Bank Sampah terhadap konsep Eco-commitment, adalah komitmen yang kuat dalam menjalankan usaha, tentunya dapat menjadikan suatu usaha tersebut

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Good Corporate Governance dan Kualitas Audit dalam

Secara khusus, bab IV merangkum beberapa cara pembatasan informasi dalam jaringan yang dilakukan oleh negara, diantaranya dengan cara: pemblokiran yang