PERKEMBANGAN
- Pengertian Seni Modern dan Kontemporer - Ciri-ciri Seni Modern dan Kontemporer
- Corak seni Modern dan Kontemporer - Aliran-aliran yang - berkembang
-- Perbedaan corak antara seni murni tradisional dan Seni
murni modern/ kontemporer
-- Perbedaan fungsi antara seni murni tradisional dan Seni
murni modern/ kontemporer
Pengertian Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap
berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa
Pengertian Seni Rupa Kontemporer Seni Kontemporer adalah salah satu
cabang
seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama
dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini.
Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
Ciri-ciri Seni Rupa Modern
• Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas. • Tidak terikat pada pakem-pakem
Ciri-ciri Seni Rupa Kontemporer
• Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman. • Tidak adanya sekat antara berbagai
disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Mengutamakan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang baru dan belum ada. Perkembangan corak seni rupa murni modern diawalinya dengan memperhatikan kaidah-kaidah seni rupa seperti komposisi, anatomi, proporsi, perspektif, warna, cahaya, dan tema. Tokoh-tokoh perupa pada saat itu adalah Pelukis Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Rafael Santi, Titian, Donatello, dan Luca Della Robbia. Pada abad ke-19 mulai tumbuh berbagai aliran, seperti Klasikisme, Romantisme, Impresionisme, Realisme dan Monumentalisme
Mulai berkembang pada menjelang berakhir abad ke-20. Corak ini mengutamakan kebebasan berekspresi yang lebih dikenal dengan seni masa kini. Karya-karya seni rupa murni kontemporer bersifat sementara karena hanya dapat dinikmat dalam kurun waktu relatif singkat. Contoh karya tersebut, seperti seni instalasi, patung dari es, patung dari buah-buahan, lukisan dengan kanvas berpuluh-puluh meter, patung pasir dipantai, dan relief dari mentega. Seni instalasi merupakan karya seni yang terdiri dari komposisi dan manipulasi obyek untuk kesan baru.
Klasikisme Romantisme Realisme Surealisme Dadaisme Abstraksionisme Futurisme Kubisme Fauvisme Ekspresionisme Naturalisme Impresionisme
aliran yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Terikat pada norma-norma intelektual yang berlaku; • Bentuk selalu seimbang dan harmoni;
• Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis; • Raut muka tenang dan berkesan agung;
• Menggambarkan kisah/ceritera tentang istana; • Cendrung dilebih-lebihkan.
Aliran ini muncul di Perancis yang dimotori oleh Royal
Academy (sekolah tinggi), selain itu, pelukis yang beraliran ini adalah David pelukis zaman Napoleon dan juga Jan Ingre
(1780-1867)
Aliran yang menentang Classicisme yang cenderung statis.
Aliran Romantis mempunyai ciri-ciri seperti:
• Mengandung ceritera yang dahsyat dan cenderung emosional;
• Penuh gerak secara dinamis;
• Batasan-batasan warna bersifat kontras dan meriah;
• Pengaturan komposisi hidup
• Mengandung kegetiran, menyentuh perasaan. • Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Karya lukisan beraliran romantis yang
sangat terkenal adalah Rakit Medusa karya Theodore Gericould (1791-1824)
aliran ini muncul sebagai protes terhadap aliran
Romantis yang melebih-lebihkan kenyataan. Aliran ini dicetuskan oleh Custavo Coubert, dia
berpendapat bahwa lukisan pada dasarnya seni yang kongkrit, ada dalam kenyataan di
masyarakat. Obyek lukisan menampilkan
figur-figur rakyat biasa. Karya lukisan Custavo Coubert ialah Tukang Batu. Dalam seni patung pun
berkembang gaya realis. Tokoh-tokoh Realisme lainnya adalah Jean Francois, Millet, Honore
Daumer, Rodin (pematung).
Naturalisme, aliran yang mempunyai
konsep bahwa lukisan yang baik adalah lukisan yang sama persis secara visual dengan benda-benda yang dilukisnya atau bersifat alami. Pelukis yang
mengawali aliran ini di Indonesia dan
konsisten dengan aliran Naturalis adalah Wahdi, salah satu karyanya berjudul
Pantai Pananjung.
Impresionisme, aliran ini dalam seni lukis
menampilkan suatu kesan yang mana sangat dipengaruhi oleh cuaca. Pelukis beraliran ini berusaha menangkap efek-efek cahaya dan warna yang terdapat dalam suatu benda.
Pelukisnya cendrung melukis dengan gerak
cepat, karena disebabkan cuaca cepat berubah sehingga dapat menimbulkan kesan yang
berubah pula. Contoh lukisan yang beraliran ini adalah lukisan potret karya Auguste Renoir, Still Life Apples karya Paul Cezanne.Tokoh-tokoh
aliran ini yan lain : Claude Monet, Edgar Degas
Ekspresionisme, aliran ini tidak saja
menekankan bentuk obyek secara visual saja, tetapi juga obyek diungkapkan lewat ekspresi jiwa dan perasaan. Vincent Van Gogh (1853-1890) adalah pencetus aliran ini, ia beralih dari Post Impresionisme ke Ekspresionisme yang banyak menampilkan lukisan potret dan
pemandangan alam dengan warna-warna yang kuat. Karya lukisan Van Gogh, seperti Self
Potrait, Bunga Matahari. Tokoh-tokoh lainnya dalam aliran ini adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde.
Fauvisme, aliran ini betul-betul
membebaskan diri dari batasan-batasan aliran terdahulunya. Aliran ini menekankan penggunaan garis kontur dan warna yang berani. Mereka yang beraliran ini
menggambarkan apa saja yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti yang mereka buat. Tokoh-tokohnya Henri
Matisse, Henri Russeau, Roul Dufy.
Kubisme, aliran yang menekankan
konsep bentuk-bentuk geometri. Semua bentuk yang ada di alam dipengaruhi
oleh perspektif sehingga bidang tertuju pada titik tengah. Aliran ini dilontarkan oleh Henri Matise atas karya-karya
George Braque yang berjudul
Panorama, dalam lukisan tersebut rumah-rumah dilukis dalam bentuk
kotak-kotak kubus. Tokoh-tokoh aliran
Kubis ialah George Braque, Pablo
Picasso, Leo Getel.
Futurisme, aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran Kubis yang
dianggap statis. Aliran Futuris
menggambarkan garis-garis yang dinamis penuh gerak, karena iutlah tema-tema
yang dipilih biasanya tentang kesibukan-kesibukan seperti perang, pesta, arak-arakan, kerusuhan dsb. Tokoh-tokoh aliran ini seperti: Carlo Carta, Buido
Severini, Umberto Baccioni.
Abstraksionisme, aliran abstrak berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasi-asosiasi figurative suatu obyek.
Tokoh aliran ini seperti Malevich, Piet
Mondrian, Wassily Kandinsky, Van der Leek.
Dadaisme, aliran ini membebaskan diri dari kaidah-kaidah seni yang berlaku. Ciri aliran Dadais ialah sinis dan
berusaha melenyapkan ilusi pada karya-karyanya. Tokoh-tokoh aliran ini adalah
Paul Klee, Kurt Scwitters, Tristan Tzara.
Surealisme, aliran ini banyak dipengaruhi oleh teori analisa psikologi mengenai
ketidaksadaran dalam impian. Karya yang
beraliran ini tampak tidak logis, penuh fantasi, seolah-olah melukis alam mimpi saja, seperti yang nampak dalam lukisan Salvador Dali yang berjudul The Dersitenee of Memory, dalam
lukisan ini menampilkan bentuk jam dinding yang tidak logis. Tokoh-tokoh aliran ini adalah
Salvador Dali, Andre Masson, Joan Miro.
Seni Rupa Murni Tradisi Seni Rupa Murni Modern/Kontemporer
•Jarang diketahui perupanya • coraknya umum
• statis, monoton
• bahan dan warna sederhana • terikat norma-norma tradisi
•Identitas Perupa dapat diketahui • coraknya individual
• dinamis, cepat berubah
• bahan dan warna beraneka ragam • kebebasan kreasi dan ekspresi
PERBEDAAN CORAK
Seni Rupa Murni Tradisi Seni Rupa Murni Modern/Kontemporer
• untuk ritual daerah setempat • relief dan patung untuk
memperindah candi, pura dan kuil
• bentuk dan motif hias mengandung makna magis
•untuk pribadi dan sosial
• karya seni sebagai ungkapan ekspresi dan pajangan atau dekorasi ruangan
• bentuk obyek tidak mengandung makna magis
Karya Seni Rupa modern dan Kontemporer
Karya Seni Rupa modern dan Kontemporer
Karya Seni Rupa modern dan Kontemporer
Karya Seni Rupa modern dan Kontemporer
Karya Seni Rupa modern dan Kontemporer