syariah
IKNB
Prinsip Dasar Fiqih Muamalah
Aspek Syariah Saham Syariah
Aspek Syariah Sukuk
PRINSIP DASAR FIQIH MUAMALAH
Fiqih
Ibadah Muamalah
Prinsip Syariah di Pasar Modal
•Mengatur hubungan manusia dengan Allah Subhana Wa Ta’ala
•Semua TIDAK BOLEH dilakukan
KECUALIyang ada perintah atau ketentuannya
•Mengatur hubungan antara sesama manusia
•Semua BOLEH dilakukan
KECUALI jelas ada larangannya
SAHAM
Landasan Dibolehkannya Saham
Keputusan Muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun
1992 di Jeddah:
ةكرشلا ماظن هب ىضتقي ام ةاعارم عم هنهر وأ مهسلا عيب زوجي
“Boleh menjual atau menjaminkan saham dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku pada
perseroan.”
Pendapat Dr. Wahbah al-Zuhaily
اعرش زئاج مهسلأب لماعتلا
....
“Bermuamalah dengan (melakukan transaksi atas)
saham hukumnya boleh…
LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM
Fatwa DSN-MUI No. 40 tahun 2003 (Pasal 4
ayat 2)
“Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimana
tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak istimewa.”
LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM
Fatwa DSN-MUI No. 40 tahun 2003 Pasal 3 Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik
1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah.
2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;
b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; dan
d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya; 3. Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untuk
menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan.
4. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa
kegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance Officer. 5. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktuwaktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.
LANDASAN DIBOLEHKANNYA SAHAM
Sharia Standard No. 21: Financial Paper (Shares and
Bonds) yang diterbitkan AAOIFI (Accounting and
Auditing Organization of Islamic Financial
Institution)
Paragraph 2/1
“The issuance of shares is permitted if the objectives
for which the corporation was established are
Paragraph 3/2
It is permitted to buy and sell shares of corporations, on a spot or deferred basis which delay is permitted, if the
activity of the corporation is permissible irrespective of its being an investment (that is, the acquisition of the share
with the aim of profiting from it) or dealing in it (that is, with the intention of benefiting from the difference in price)
Paragraph 3/7
It is permitted to the buyer of a share to undertake
transaction in it by way of sale to another and the like after the completion of the formalities of the sale and the transfer of liability to him even though the final settlement in his
favor has not been made.
Fatwa No. 80/DSN-MUI/VI/2011 tentang Penerapan
Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek
Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek
Pembeli boleh menjual Efek setelah akad jual beli di nilai sah waulupun settlement di T+3 berdasarkan prinsip qabdh hukmi
Mekanisme jual beli Efek bersifat ekuitas
menggunakan akad bai’ al-musawamah (mekanisme tawar menawar yang berkesinambungan untuk
mencapai harga pasar wajar)
BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG
Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad tersebut tidak cacatTaghrir adalah upaya
mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun
tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk melakukan transaksi.
Contohnya:
1) Front Running
BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG
Taghrir adalah upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk melakukan transaksi
Contohnya:
1) Wash sale (Perdagangan semu yang tidak mengubah kepemilikan)
BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG
Tanajusy/Najsy adalah tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud
membelinya, untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya Ikhtikar adalah membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali pada saat harganya lebih mahal
Contohnya:
1) Pump and Dump 2) Hype and Dump
3) Creating fake demand/supply (Permintaan/Penawaran Palsu)
BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG
Ihtikar
adalah membeli suatu barang yang sangat
diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan
menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali
pada saat harganya lebih mahal
Contohnya:
1) Pooling interest 2) Cornering
BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG
Ghisysy adalah penjual menjelaskan/memaparkan keunggulan/keistimewaan barang yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya
Contohnya:
1) Marking at the close 2) Alternate trade
Ghabn Fahisy merupakan ghabn tingkat berat, seperti jual-beli atas barang dengan harga jauh di bawah harga pasar. Ghabn
adalah ketidakseimbangan antara dua barang (obyek) yang dipertukarkan dalam suatu akad, baik segi kualitas maupun kuantitasnya
BENTUK TRANSAKSI YANG DILARANG
Bai’ al-Ma’dum adalah jual beli yang obyek (mabi’)-nya tidak ada pada saat akad, atau jual beli atas barang (efek) padahal penjual tidak memiliki barang (efek) yang dijualnya
Contohnya: Short Selling (bai’ al-maksyuf/jual kosong)
Riba adalah tambahan yang diberikan dalam pertukaran
barangbarang ribawi (al-amwal al-ribawiyah) dan tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan
pembayaran secara mutlak
SUKUK
Pengertian Sukuk
Landasan Dibolehkannya Sukuk
Asset Based dan Asset Backed Sukuk
Hakikat Underlying Asset
PENGERTIAN SUKUK
1. Asal Kata
Sukuk berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata كص dengan bentuk jamaknya (plural) adalah كوكص , yang berarti ‘certificate’.
2. Sharia Standard yang dikeluarkan oleh AAOIFI
Sukuk diartikan sebagai Investment Sukuk(رامثتسلإا كوكص), yang berarti sertifikat yang merepresentasi kepemilikan atas aset atau manfaat.
LANDASAN DIPERBOLEHKANNYA SUKUK
Hasil Pleno ke-4 Majma’ Fiqh Al-Islami di Jeddah tahun 1988
“Any combination of assets (or the usufruct of such
assets) can be represented in the form of written financial instruments that can be sold at a market price, provided that the composition of the group of assets represented by the sukuk consists of a majority of tangible assets.”
Sharia Standard AAOIFI No. 17: Investment Sukuk
ASSET BASED VS. ASSET BACKED
• ASSET BASED SUKUK
the sukuk holders rely on the obligor for the principal and return, in the same way as they would under corporate bond issue have no legal recourse to the underlying asset.
• ASSET BACKED SUKUK
sukuk holders rely on the asset of the sukuk issuer for the security sukuk holders’ claims are secured by the
HAKIKAT UNDERLYING ASSET
Membedakan Sukuk dengan Surat Hutang
Pendapatan yang dihasilkan Sukuk berasal dari
income stream underlying
-nya.
Terbebas dari Riba: Karena setiap kelebihan
KESESUAIAN SYARIAH
Sukuk yang dierbitkan wajib disertai dengan pernyataan
kesesuaian syariah dari Dewan Pengawas Syariah (DPS)
atau Tim Ahli Syariah (TAS)
Anggota DPS atau TAS wajib memiliki izin ASPM.
Pernyataan kesesuaian syariah atas Sukuk merupakan:
dokumen tambahan yang wajib disertakan dalam
Pernyataan Pendaftaran
KESESUAIAN SYARIAH
Sukuk tidak lagi menjadi Efek Syariah jika:
tidak lagi memiliki aset yang menjadi dasar Sukuk;
dan/atau
terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah,
dan/atau aset yang menjadi dasar Sukuk, yang
menyebabkan bertentangan dengan Prinsip Syariah di
Pasar Modal.
Jika terjadi demikian, Sukuk berubah menjadi utang
piutang dan Emiten wajib menyelesaikan kewajibannya
kepada pemegang Sukuk.
FATWA TERKAIT SUKUK
• Fatwa DSN-MUI Nomor 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
• Fatwa DSN-MUI Nomor 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
• Fatwa DSN-MUI Nomor 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
• Fatwa DSN-MUI Nomor 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
• Fatwa DSN-MUI Nomor 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
• Fatwa DSN-MUI Nomor 95/DSN-MUI/VII/2004 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wakalah
• Ketetapan Dewan Syariah Nasional - MUI No. 01/DSN-MUI/III/2012
• Ketetapan Dewan Syariah Nasional - MUI No. 01/DSN-MUI/III/2012 tentang Kriteria Proyek Sesuai dengan Prinsip Syariah.
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.69 tentang SBSN
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No.70 tentang Metode Penerbitan SBSN
REKSADANA
SYARIAH
Fatwa Reksadana Syariah
FATWA REKSA DANA SYARIAH
Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan
Investasi Untuk Reksa Dana Syariah
”Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yang diyakini halal”
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI)
DPS melakukan review atas seluruh dokumen:
1. Dokumen Perjanjian Kontrak Investasi Kolektif 2. Prospektus, yang merupakan informasi tertulis
sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.
Tugas Dewan Pengawas Syariah
1. Mengawasi
2. Memberikan Nasihat
3. Memberikan pertimbangan pemanfaatan dana sosial 4. Edukasi/Promosi/Product Dev
SUPERVISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Supervisi setelah penerbitan
Supervisi ini mencakup:
1. Penyeleksian Portofolio Efek: penyaringan saham 2. Monitoring Portofolio: investasi pada efek yang
telah ditetapkan.
3. Portfolio Purification: Pemurnian portofolio, yaitu melakukan penyisihan (tafriq) atas pendapatan dari pendapatan yang diterima yang masih
SELEKSI PORTOFOLIO
Saham Sukuk Pasar Uang Syariah
Seleksi Saham: 1. Core Business Screening 2. Financial Ratio Screening Investasi hanyalah pada sukuk
Pasar Uang yang digunakan adalah
Pasar Uang berdasarkan prinsip
syariah.
Diterbitkan oleh OJK/ Penerbit DES
MONITORING PORTOFOLIO
Monitoring Portofolio
Efek yang dibeli sesuai dengan kebijakan yang telah
disetujui DPS
Tidak melakukan transaksi yang terlarang secara syariah:
shortselling, margin trading
1. Cek Laporan Portofolio
2. Cek Rincian Transaksi
Adakan interview Portofolio Manager
PURIFIKASI
•
Fatwa No.20 Pasal 11(2):”Hasil investasi yang
dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yang diyakini halal.
• Standard No. 21 AAOIFI pada butir 3/4/5: “It’s obligatory to eliminate
prohibited income specific to the share that is mixed up with the earnings of the corporations…”
Hasil dari purifikasi digunakan sebagai dana sosial untuk kemaslahatan umat sesuai persetujuan DPS
PURIFIKASI
Purifikasi dapat terjadi dari:
1. Pendapatan jasa giro dari rekening kas pada Bank Kustodian, hal ini karena pada saat ini masih banyak Reksa Dana Syariah yang menggunakan jasa Bank Kustodian Konvensional.
2. Pendapatan Dividen pada perusahaan yang merupakan perusahaan yang mixed (seperti perusahaan konglomerasi) atau terdapat pendapatan bunga Emiten ybs sehingga dalam dividen mengandung unsur yang tidak sesuai dengan syariah
LAPORAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Laporan Dewan Pengawas Syariah mencakup:
a. Monitoring Portofolio Reksa Dana Syariah
b. Proses Purifikasi c. Dana Purifikasi dan
Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr Wb
Direktorat Pasar Modal Syariah – Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro Djojohadikusumo Lt. 2