• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kabupaten Kutai Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kabupaten Kutai Timur"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

3.1

(2)

3.1

ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN

PENATAAN RUANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

3.1.1

Arahan pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Kutai Timur

Arahan RPJMN terhadap pembangunan bidang Cipta Karya, antara lain:

1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0% melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan peningkatan keswadayaan masyarakat di 7.683 kelurahan.

2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui (i) pembinaan dan pengawasan khususnya BGN; (ii) penyusunan NSPK dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau; dan (iii) menciptakanbuilding codes.

3. Tercapainya akses air minum yang aman menjadi 100% melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

4. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada tingkat kebutuhan dasar melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

3.1.2

Arahan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Timur

A. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur

Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur. Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten Kutai Timur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPIJM Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Timur (KSK) yang didasari sudut kepentingan

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) ditetapkan dengan kriteria:

(3)

b. memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi yang ada di wilayah kabupaten;

c. dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional dan/atau provinsi, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;

d. dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki:

1) potensi ekonomi cepat tumbuh;

2) sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi; 3) potensi ekspor;

4) dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi; 5) kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

6) fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;

7) fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau

8) kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten;

e. dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, antara lain kawasan yang merupakan:

1) tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya; 2) prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;

3) aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; 4) tempat perlindungan peninggalan budaya;

5) tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau 6) tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

f. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain:

1) fungsi bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan posisi geografis sumber daya alam strategi, pengembangan teknologi kedirgantaraan, serta tenaga atom dan nuklir;

(4)

3) fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan; 4) fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau

5) fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

g. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup seperti:

1) tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

2) kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

3) kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;

4) kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro; 5) kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup; 6) kawasan rawan bencana alam; atau

7) kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

h. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan wilayah kabupaten;

i. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;

Berdasarkan kriteria tersebut, Kawasan Strategis Kabupaten yang ada di Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut.

 Kawasan strategis dari sudut pandang pertumbuhan ekonomi, terdiri dari : a) Kawasan Food Estate Kutai Timur

b) Kawasan Industri Berbasis Ekonomi

 Kawasan startegis dari sudut pandang fungsi dan daya dukung lingkungan, yaitu kawasan lindung geologi berupa kawasan karst kelas I.

Kawasan Food Estate Kutai Timur

(5)

memenuhi kabupaten disekitarnya. Kawasan Food Estate ini berlokasi di (empat) kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Busang, Kecamatan Karangan dan Kecamatan Sandaran.

Lokasi-lokasi tersebut ditetapkan berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur yang kemudian diusulkan kepada Bupati Kabupaten Kutai Timur untuk mendapatkan persetujuan. Kawasan-kawasan yang menjadi Kawasan Food Estate tersebut setidaknya telah memiliki criteria sebagai berikut.

 Berada di kemiringan lereng yang datar (0 – 8 %)  Tidak tumpang tindih dengan penggunaan lahan lain  Berada pada area penggunaan lain (APL)

 Memiliki dan atau dekat dengan sumber air sebagai sarana pengairannya  Kesesuaian dengan jenis tanah peruntukan pertanian

Kawasan Ekonomi Berbasis Industri

(6)

Kawasan Industri dan Pelabuhan Maloy

Tabel 3.1

(7)

Biaya yang diperlukan, untuk tahap I meliputi kegiatan pengerukan alur laut, pelabuhan CPO dan pembangunan kawasan industri khusus Maloy beserta prasarana dasar lainnya diperkirakan menghabiskan dana Rp 3.135.072.812.214. Pembangunan lanjutan tahap II meliputi kegiatan pengerukan alur laut, pelabuhan CPO dan pembangunan kawasan industri khusus Maloy beserta prasarana dasar direncanakan menghabiskan biaya Rp1.475.683.305.000. Lantas tahap III diperkirakan menghabiskan dana Rp1.715.000.000.000. Rencana sumber pembiayaan pelabuhan yang diprediksi menelan biaya Rp 6 triliun lebih itu berasal dari sektor swasta, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

(8)
(9)

a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: i. Arahan pengembangan pola ruang:

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

(10)
(11)
(12)

ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

b. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

c. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

3.1.3

Arahan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Kabupaten Kutai

Timur

Kabupaten Kutai Timur merupakan bagian dari Wilayah Pengmbangan Strategis (WPS) di Pulau Kalimantan, yaitu bagian dari WPS 2. Kawasan Balikpapan-Samarinda-Maloy. Arahan WPS 2. Kawasan Balikpapan-Samarinda-Maloy terhadap pembangunan infrastruktur bidang CK di Kabupaten Kutai Timur antara lain dalam pengembangan wilayahnya Kabupaten Kutai Timur harus mendukung pembangunan Kawasan Balikpapan-Samarinda-Maloy. Untuk Lebih jelasnya dilihat pada Gamabr 3.2 dan Gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.2

WPS 2. Kawasan Balikpapan-Samarinda-Maloy

(13)

Gambar 3.3

Infrastuktur PUPR untuk mendukung Kawasan Pusat Pertumbuhan dan Hinterland Balikpapan-Samarinda-Maloy

Sumber: Referensi WPS oleh BPIW, 2016

3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Timur

Visi pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

“Terwujudnya Kemandirian Kutai Timur yang

Memiliki Daya saing pada Sektor Agribisnis dan Agroindustri”

Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Beriman dan Bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa;

2. Mewujudkan Dayasaing Daerah melalui Penguatan Komoditas dan Produk Unggulan

Desa pada sektor Agribisnis dan Agroindustri;

3. Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Suprastruktur Dasar yang berkualitas

secara merata;

4. Meningkatkan Pengelolaan Ruang untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang lebih

Baik, Lebih Sehat, dan Nyaman bagi Kehidupan Manusia; dan

5. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional, Kredibel dan Berorientasi

(14)

Penjabaran misi pembangunan Kabupaten Kutai Timur 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Beriman dan Bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa

Kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Kutai Timur relatif masih berada pada papan bawah kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Timur. Indikasinya adalah nilai Indeks Pembangunan Manusia yang hanya berada pada urutan ke 8 dari 10 kabupaten/kota Kalimantan Timur. Masih rendahnya nilai IPM Kutai Timur menunjukkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang juga masih rendah. Sikap mental masyarakat, di sisi lain berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Penyediaan infrastruktur dan suprastruktur dasar pendidikan, kesehatan dan ekonomi hanya dapat menstimulan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Artinya sikap mental masyarakat, yang merupakan cerminan kepatuhan kepada nilai dan norma spiritual keagamaan menjadi pondasi bagi perubahan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Kutai Timur. Peningkatan IPM dengan demikian menjadi Misi Pertama pembangunan Kabupaten Kutai Timur. Berbagai upaya akan dilakukan untuk mengubah sikap mental dan spiritual keagamaan masyarakat, yang ditengarai di tahun-tahun akhir ini mulai melemah dan mengendur. Beberapa upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia ini bertujuan: 1) Menyiapkan kualitas sumberdaya manusia agar memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan komptensi daerah, dan 2) Mendorong masyarakat untuk lebih mengedepankan pemahaman dan pengimplementasian nilai dan norma spirituil keagamaan.

2. Mewujudkan Dayasaing Daerah melalui Penguatan Komoditas dan Produk

Unggulan Desa pada sektor Agribisnis dan Agroindustri

(15)

Peningkatan dayasaing agribisnis dan agroindustri ini, mencakup beberapa sistem, yaitu: (a) pengadaan sarana produksi pertanian, (b) usahatani (on farm), (c) pengolahan hasil pertanian (off farmatauagroindustry), (d) pemasaran, dan (e) sarana dan prasarana penunjang, kelembagaan, politik dan lingkungan. Dengan demikian dapat diharapkan peningkatan dayasaing sektor agribisnis dan agroindustri, yang meliputi; 1) peningkatan dan pemantapan kecukupan pangan di setiap kecamatan, 2) pemantapan dayasaing komoditas unggulan agribisnis dan agroindustri, 3) optimalisasi peran stakeholder pembangunan pada sektor agribisnis dan agroindustri, 4) peningkatan pendapatan perkapita dan penurunan tingkat kemiskinan, terutama di pedesaan.

3. Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Suprastruktur Dasar yang berkualitas

secara merata

Ketimpangan hasil-hasil pembangunan terutama pada penyediaan dan kelengkapan infrastruktur dan suprastruktur dasar antar kota dan desa menjadi fenomena penyebab munculnya misi ketiga pembangunan Kabupaten Kutai Timur. Ketimpangan yang cukup lebar antar desa dan kota di Kabupaten Kutai Timur disebabkan karena intensitas kegiatan ekonomi masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas, terpusat pada wilayah perkotaan. Penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya infrastruktur dan suprastruktur dasar yang memadai, terutama di wilayah pedesaan.

Pembangunan infrastruktur dan suprastruktur secara merata merupakan faktor yang penting untuk mendorong konektivitas yang merupakan kunci pertumbuhan suatu wilayah dan menjadi salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi dan dayasaing. Penyediaan infrastrukur dan suprastruktur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan dayasaing produk, mempercepat gerak ekonomi, serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

(16)

sektor agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kutai Timur.

4. Meningkatkan Pengelolaan Ruang Untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan Yang

Lebih Baik, Lebih Sehat, dan Nyaman Bagi Kehidupan Manusia

Pengelolaan ruang menjadi penting terutama pada wilayah perkotaan, yang elatif masih kurang tersentuh dalam pembangunan di masa lalu. Penyediaan ruang terbuka hijau dan ruang publik lainnya menjadi sebuah keharusan, sebagai konsekuensi munculnya misi ke empat pembangunan Kabupaten Kutai Timur. Kondisi lingkungan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih nyaman menjadi point penting dalam pengelola ruang. Di sisi lain, konsentrasi pengelolaan ruang dan penciptaan kualitas lingkungan yang lebih baik pada wilayah pedesaan, akan diarahkan pada konsep pembangunan yang memenuhi syarat ekologis dan ekonomis, secara bersamaan. Beberapa upaya yang harus dilakukan bermuara pada efektifitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang, yang tercermin dari meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan (IKL), dan menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca. Untuk mewujudkan hal itu, perlu dilakukan beberapa hal, yaitu; 1) Penetapan batas wilayah administrasi dengan kabupaten/kota yang berbatasan wilayah administratif antar kecamatan dan antar desa, 2) Penataan kawasan strategis kabupaten, meliputi kawasan budidaya pertanian dalam arti luas (kawasan pangan, kawasan pertanian dan perkebunan, kawasan perikanan dan kelautan, kawasan pengembangan ternak dan kawasan kehutanan), 3) Penataan dan pengembangan kawasan konservasi, kawasan lindung, hutan kota dan ruang terbuka hijau, dan 4) Memfasilitasi sertifikasi lahan masyarakat.

5. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Profesional, Kredibel dan

Berorientasi pada Pelayanan Publik

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan pro rakyat sebagai pengimplementasian prinsip-prinsip dasar good governance. Jika prinsip-prinsip dasar good governance dapat diimplementasikan dengan baik, makaindikasinya minimal adalah; 1) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, dan 2) meningkatnya kualitas pelayanan publik.

(17)

fokus dari reformasi birokrasi. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik.

Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat, peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi, pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu, pembenahan dan penataan manajemen kepegawaian juga perlu dilakukan, serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mengawalpencapaian tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan publik.

Tujuan dan Sasaran :

(18)

Tabel 3.3 Misi III:

Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Suprastruktur Dasar yang Berkualitas Secara Merata

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat, terutama konektivitas antar wilayah, air bersih, energy listrik dan sanitasi pemukiman

Meningkatnya status desa pada Indeks

Pembangunan Desa (IPD) dan Indeks Desa

Membangun (IDM)

Strategi 1: (1.1)

Pengembangan kawasan

Kebijakan 1 (K1):

Pengembangan kawasan pemukiman Kebijakan 2 (K2):

Pengembangan kawasan industri

Strategi 2(S1.2):

Peningkatan panjang dan kualitas jalan serta jembatan dalam wilayah kabupaten

Kebijakan 1 (K1):

Peningkatan panjang jalan dalam wilayah kabupaten

Kebijakan 2 (K2);

Peningkatan panjang jembatan dalam wilayah kabupaten

Kebijakan 3 (K3):

Peningkatan kualitas jalan dan jembatan dalam wilayah kabupaten

Strategi 3 (S1.3):

Peningkatan cakupan layanan air bersih dalam wilayah kabupaten

Kebijakan 1 (K1):

Peningkatan pengelolaan sumber air dan cadangan air baku (Desa Mandiri Air Bersih) Kebijakan 2 (K2):

Peningkatan penyediaan sarana air bersih Strategi 4 (1.4):

Peningkatanrasio elektrifikasi

Kebijakan 1 (K1):

Peningkatan tenaga pembangkit listrik Strategi5 (S1.5):

Pengembanganmoda transportasi orang dan barang

Kebijakan 1 (K1):

Peningkatan pengelolaan angkutan

denganketerpaduan antar moda transportasi darat

Kebijakan 2 (K2):

Pembangunan dan peningkatan fasilitas pelabuhan

Strategi6 (S1.6):

Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi

Kebijakan 1 (K1):

(19)

Strategi 7 (S1.7):

Pengembangan sarana prasarana pemerintah

Kebijakan 1 (K1):

Peningkatan fasilitas pemerintahan yang representative

Tabel 3.4 Misi IV:

Mewujudkan Pengelolaan Ruang untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Lebih Baik, Lebih Sehat, dan Lebih Nyaman bagi Kehidupan Manusia

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mengefektifkan perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang nyaman bagi kehidupan

1. Penataan Ruang dan Wilayah. Strategi 1 (S1.1):

Sinkronisasi operasional penataan ruang wilayah.

Kebijakan 1 (K1):

Sinergisitas konsep penataan ruang (RTRW) Kabupaten Kutai Timur dengan RTRW nasional, provinsi dan antar

kabupaten/kota. Kebijakan 2 (K2):

Pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjamin

kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan

Kebijakan 3 (K3):

Penataan sertifikasi lahan masyarakat

2. Pengendalian lingkungan dan Penanggulangan bencana daerah

Strategi 1 (S2.1):

Pengendaliandan penegakanhukum lingkungan

Kebijakan 1 (K1):

Pengelolaan dan perlindungan sumber mata air

Kebijakan 2 (K2):

Peningkatan ketaatan terhadap hukum dan peraturan lingkungan Strategi 2 (S2.2):

Penanggulangan Bencana Daerah.

Kebijakan 1 (K1):

Pencegahan dan Penanganan sejak dini potensi bencana daerah

(20)

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Penanganan dan pengendalian bencana daerah.

Kebijakan 3 (K3):

Pemulihan dan penanganan pasca bencana daerah.

Strategi 3 (S2.3):

Peningkatan kapasitas personal dan kelembagaan penanggulangan bencana

Kebijakan 1 (K1):

Penciptaan kelembagaan penanggulangan bencana. Kebijakan 2 (K2):

Peningkatan kapasitas

masyarakat terhadap

penanganan bencana

3. Menurunnya tingkat emisi Strategi 1 (S3.1):

Peningkatan kualitas lingkungan

Kebijakan 1 (K1):

Peningkatan konservasi dan hutan lindung.

(21)

Prioritas Pembangunan :

Pencapaian visi, misi, dan tujuan dan sasaran Pembangunan Kabupaten Kutai Timur 2016-2021 memerlukan prioritas pembangunan. prioritaspembangunan diperlukan untuk mendukung capaian visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut agar pembangunan dapat berjalan secara terencana, terpadu dan memungkinkan pencapaian hasil secara efektif dan efisien. Terkaitdengan prioritas pembangunandalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran Pembangunan Kabupaten Kutai Timur 2016-2021 adalah seperti terlihat pada Gambar 3.4 berikut ini:

Gambar 3.4

Prioritas Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021

Visi, misi, tujuan, dan sasaran Pembangunan Kabupaten Kutai Timur diarahkan ke dalam tiga kata kunci, yaitu: 1) Desa Membangun, 2) Dayasaing Agribisnis dan Agroindustri, dan 3) Kemandirian yang diterjemahkan sebagai Desa Mandiri. Pencapaian tiga aspek ini memerlukan fokus yang memungkinkan pencapaian,dimana Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah menetapkan prioritas pembangunan yang bertumpupada:

1) Peningkatan pelayanan dasar, 2) Peningkatan infrastruktur,

3) Peningkatan produksi pangan dan komoditas unggulan, 4) Peningkatan nilai tambah komoditas unggulan,

5) Peningkatan daya saing produk unggulan,

6) Peningkatan Pelayanan Publik dan penyelenggaraan pemerintahan.

(22)

menciptakan daya saing agribinis dan agroindustri untuk menuju kemandirian Kutai Timur.

Indikasi Rencana Program Prioritas:

Rencana program prioritas disusun untuk mencapai visi, misi dan tujuan Kabupaten Kutai Timur periode 2016-2021. Berikut adalah rencanan program prioritas berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut.

A. Misi 3 - Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Suprastruktur Dasar yang

Berkualitas Secara Merata.

Dalam rangka pencapaian misi meningkatkan penyediaan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang berkualitas secara merata ditetapkan tujuan yaitu memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat, terutama koneksivitas antar wilayah, air bersih, energi listrik dan sanitasi pemukiman dengan beberapa sasaran yaitu :

1. Meningkatnya status desa pada Indeks Pembangunan Desa dan Indeks Desa Membangun

2. Meningkatnya panjang dan kualitas jalan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan dan antar desa

3. Meningkatnya cakupan layanan air bersih terutama di pedesaan

4. Meningkatnya sanitasi lingkungan masyarakat dengan titik fokus penanganan sampah dan drainase

5. Meningkatnya fasilitas pemerintahan kecamatan dan desa yang representatif 6. Meningkatnya rasio elektrifikasi melalui PLN

7. Berkembangnya moda transportasi orang dan barang 8. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi

Pencapaian sasaran yang ditetapkan akan dilakukan melalui pelaksanaan program prioritassebagai berikut:

1. Program pemenuhan kebutuhan air bersih

2. Program pembangunan infrastruktur pemukiman kawasan pedesaan dan perkotaan 3. Program peningkatan pembangunan fasilitas pemerintahan kecamatan dan desa 4. Program pembangunan jembatan dan jalan yang menghubungkan semua kecamatan

dan desa di wilayah hulu, tengah, dan pesisir 5. Program pembangunan pelayanan umum

(23)

8. Program pengendalian banjir melaui normalisasi sungai-sungai alam dan sistem drainasi kota

9. Program fasilitasi pembangunanpower plantdalam memenuhi kebutuhan listrik 10. Program fasilitasi percepatan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan

Internasional Maloy

11. Program pelayanan kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin/pemberian bantuan pembangunan perumahan

B. Misi 4 - Mewujudkan Pengelolaan Ruang untuk Mewujudkan Kualitas

Lingkungan yang Lebih Baik, Lebih Sehat, dan Lebih Nyaman bagi Kehidupan

Manusia.

Dalam rangka pencapaian misi mewujudkan pengelolaan ruang untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih nyaman bagi kehidupan manusia ditetapkan tujuan yaitu mengefektifkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang nyaman bagi kehidupan dengan beberapa sasaran yaitu :

1. Penataan Ruang dan Wilayah

2. Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan 3. Menurunya tingkat emisi gas rumah kaca

Pencapaian sasaran yang ditetapkan akan dilakukan melalui pelaksanaan program prioritassebagai berikut :

1. Penetapan batas wilayah administrasi dengan kabupaten/kota yang berbatasan wilayah administratif antar kecamatan dan antar desa

2. Penataan kawasan strategis kabupaten, meliputi kawasan budidaya pertanian dalam arti luas (kawasan pangan, kawasan pertanian dan perkebunan, kawasan perikanan dan kelautan, kawasan pengembangan ternak dan kawasan kehutanan)

3. Penataan dan pengembangan kawasan konservasi, kawasan lindung, hutan kota dan ruang terbuka hijau

4. Fasilitasi sertifikasi lahan masyarakat

(24)

3.2

RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

KABUPATEN KUTAI TIMUR

3.2.1

Rencana Kawasan Permukiman (RKP) Kabupaten Kutai Timur

A. Konsep dan Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan di Kabupaten

Kutai Timur

1. Konsep penanganan yang tepat untuk kawasan permukiman kumuh Sangatta Utara adalah pemugaran, peningkatan infrastruktur jalan dan drainase, penyehatan lingkungan, pengendalian banjir kawasan, pengendalian ancaman kebakaran, preservasi dan pengembalian aturan sempadan sungai.

2. Konsep penanganan yang tepat untuk kawasan permukiman kumuh Sangatta Selatan adalah pemugaran, peningkatan infrastruktur jalan dan drainase, penyehatan lingkungan, pengendalian banjir kawasan dan pengembalian aturan sempadan sungai.

3. Konsep penanganan yang tepat untuk kawasan permukiman kumuh Bengalon adalah pemugaran, pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan infrastruktur jalan dan drainase, pengadaan sarana proteksi kebakaran, pengendalian banjir kawasan, pengendalian ancaman kebakaran, preservasi dan pengembalian aturan sempadan sungai.

B. Strategi Penanganan Dan Skenario Pelaksanaan Kegiatan Sampai Dengan

Pencapaian Kota Bebas Kumuh

1. Strategi dan Program Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

Sangatta Utara

a. Aspek Fisik

 Strategi Penanganan

 Pengembangan sistem jaringan drainase yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan DAS Sangatta;

 Pengembangan sistem jaringan jalan dalam kerangka peningkatan aksesibilitas antar kawasan permukiman;

 Pengendaliaan Daerah Manfaat Sungai yang diikuti dengan penyiapan jalur hijau Sungai Sangatta;

(25)

 Pembangunan akses prasarana dan sarana air limbah sistem on sitedanoff site;  Pengembangan kawasan permukiman sehat melalui pembangunan rumah layak

huni;

 Program Penanganan

 Pembangunan sistem jaringan drainase;

 Peningkatan aksesibilitas antar kawasan permukiman;

 Penataan daerah manfaat Sungai Sangatta melalui penyiapan jalur hijau;  Pengembangan sistem pengelolaan air limbah;

 Pengamanan kawasan permukiman kumuh Sangatta Utara terhadap ancaman kebakaran;

 Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah; dan  Pembangunan permukiman layak huni.

b. Non-Fisik

 Strategi Penanganan

 Peningkatan kualitas SDM melaui bantuan swasta (CSR);

 Penguatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan;

 Penguatan kesadaraan masyarakat terhadap pemeliharaan infrastruktur berbasis pemberdayaan masyarakat;

 Pelatihan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM); dan  Pemberdayaan masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.

 Program Penanganan

 Pelibatan swasta dalam peningkatan kualitas SDM;

 Pengembangan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan;  Pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur;

 Penguatan modal sosial dalam pembangunan; dan  Pengembangan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat.

 Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara Terletak di Desa Sangatta Utara

2. Strategi dan Program Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

Sangatta Selatan

a. Aspek Fisik

 Strategi Penanganan

(26)

pengelolaan DAS Sangatta;

 Pengembangan sistem jaringan jalan dalam kerangka mendukung peningkatan aksesibilitas antar kawasan permukiman;

 Pengendaliaan DAS yang diikuti dengan penyiapan jalur hijau Sungai Sangatta;  Pengendalian kawasan permukiman kumuh kepadatan tinggi yang diikuti dengan

pengamanan ancaman kebakaran kota;

 Pembangunan akses prasarana dan sarana air limbah sistem On Site dan Off Site; dan

 Pengembangan kawasan permukiman sehat melalui pembangunan rumah layak huni.

 Program Penanganan

 Pembangunan sistem jaringan drainase;

 Peningkatan aksesibilitas antar kawasan permukiman;  Penataan DAS Sungai Sangatta;

 Pengembangan sistem pengelolaan air limbah;

 Pengamanan kawasan permukiman rawan ancaman kebakaran;  Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah; dan  Pembangunan permukiman layak huni.

b. Non-Fisik

 Strategi Penanganan

 Peningkatan kualitas SDM melaui bantuan swasta (CSR);

 Penguatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan;

 Pengembangan kesadaraan masyarakat terhadap pemeliharaan infrastruktur berbasis pemberdayaan masyarakat;

 Pelatihan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLBM); dan  Pemberdayaan masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.

 Program Penanganan

 Pelibatan swasta dalam peningkatan kualitas SDM;

 Pengembangan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan;  Pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur;

 Penguatan modal sosial dalam pembangunan; dan  Pengembangan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat.

(27)

Selatan dan Singa Geweh.

3. Strategi dan Program Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

Bengalon

a. Aspek Fisik

 Strategi Penanganan

 Pengembangan sistem jaringan drainase yang terintengasi dengan sistem pengelolaan DAS Bengalon;

 Pengembangan sistem jaringan jalan dalam kerangka mendukung peningkatan aksesibilitas antar kawasan permukiman;

 Pengendaliaan DAS yang diikuti dengan penyiapan jalur hijau Sungai Bengalon;  Penanganan persampahan kawasan kumuh Bengalon melalui sistem pengelolaan

sampah terpadu;

 Pengendalian kawasan permukiman kepadatan tinggi yang diikuti dengan pengamanan ancaman kebakaran; dan

 Pengembangan kawasan permukiman sehat melalui pembangunan rumah layak huni.

 Program Penanganan

 Pembangunan sistem jaringan drainase;

 Peningkatan aksesibilitas antar kawasan permukiman;  Penataan DAS Bengalon;

 Pengembangan sistem pengelolaan air limbah;

 Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan;  Pembangunan dan penataan permukiman layak huni; dan

 Pengamanan kawasan permukiman kumuh rawan ancaman kebakaran. b. Non Fisik

 Strategi Penanganan

 Peningkatan kualitas SDM melaui bantuan swasta (CSR);

 Penguatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan;

 Pengembangan kesadaraan masyarakat terhadap pemeliharaan infrastruktur berbasis pemberdayaan masyarakat;

(28)

 Program Penanganan

 Pelibatan swasta dalam peningkatan kualitas SDM;

 Pengembangan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan;  Pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur;

 Penguatan modal sosial dalam pembangunan; dan  Pengembangan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat.

 Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Bengalon Terletak di Desa Sepaso dan Sepaso Timur

C. Konsep dan Rencana Penanganan Kawasan Pembangunan Tahap 1

Konsep dan rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan a. Fisik

 Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke aspal, panjang = 660 m dan lebar = 4,00 m, lokasi Sangatta Utara;

 Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton, panjang = 180 m dan lebar = 3,50 m, lokasi Sangatta Utara;

 Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton, panjang = 736 m dan lebar = 4,00 m, lokasi Sangatta Selatan; dan

 Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton, panjang = 566 m dan lebar = 3,50 m, lokasi Sangatta Selatan.

b. Konsep Penanganan

Rehabilitasi (perbaikan), jenis penanganan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi komponen fisik kawasan permukiman kumuh yang telah mengalami kemunduran kondisi atau degradasi, sehingga dapat berfungsi kembali dengan baik.

2. Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum a. Fisik

 Pembangunan jaringan drainase sekunder, Lebar Atas = 3,10M, T = 2,10 M, Panjang = 73 M. Lokasi Sangatta Utara

(29)

b. Konsep Penanganan

Rehabilitasi (perbaikan), jenis penanganan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi komponen fisik kawasan permukiman kumuh yang telah mengalami kemunduran kondisi atau degradasi, sehingga dapat berfungsi kembali dengan baik.

3. Program Kegiatan Non Fisik

 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)  Forum Kabupaten Sehat

 Pengembangan Sistem Jaminan Sosial

 Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif  Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat

D. Program dan Kegiatan Penanganan Kumuh Perkotaan

 Kebutuhan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

(30)

Tabel 3.5 Kebutuhan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Kutai Timur

No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber

Dana Lokasi

2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12

BELANJA MODAL

A Fisik

I Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

1 Pengembangan Kawasan Permukiman

Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke aspal

L = 4 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan

x

Jalan Poros Durian RT 47 Gang Durian III

Gang Durian I Gang Hj. Mariyah Peningkatan kualitas jalan dari

perkerasan ke beton L = 3,5 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan

x P = 79 M

P = 101 M APBN

Gang Durian III Gang Durian II Peningkatan kualitas jalan dari

perkerasan ke beton L = 4 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan

x

Jl. Mulawarman Gang Intan, RT 10 dan RT 21 RW 01 Sejahtera (Depan kantor lurah) Singa Geweh Jl. Pelajar Kampung Baru, RT 21, RW 01 Sejahtera (Singa Geweh)

Jl. Tanjung, RT 11, RT 15 dan RT 19, RW 04 Pantai (Singa Geweh)

Jl. Masabang Ulu, RT 5, Dusun Gunung Teknik Jl. Kampung Palet, RT 02 Peningkatan kualitas jalan dari

perkerasan ke beton L = 3,5 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan

x

Jl. Kampung Palet, RT 02 2 Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Penataan RTH Bantaran Sungai

Sangatta Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan

x x LS APBN Bantara Sungai Sangatta Desa Sangatta Utara Penataan RTH bantaran Sungai

Sangatta x x LS APBN

Bantara Sungai Sangatta Desa Sangatta Selatan 3 Pengembangan Sarana dan

Prasarana Proteksi Kebakaran Penyediaan hydrant kebakaran

Pemda Kabupaten Kutai

Timur x 6 Unit

APBD

(31)

No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber

Dana Lokasi

2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12

x 2 Unit APBD

Kabupaten Bantaran Sungai Sangatta x x x 12 Unit APBD

Kabupaten Kawasan Kumuh Bengalon

II Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

1 Penyehatan Lingkungan Permukiman

Pembangunan drainase sekunder LA = 3.10 M T = 2,10 M

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

x P = 73 M APBN Gang Durian III

Dinas PU Kabupaten Kutai

Timur x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

Pengelolaan sampah terpadu (3R)

Dinas PU Kabupaten Kutai

Timur x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

2 Pengembangan Air Minum Pembangunan sambungan rumah tangga (SR)

Dinas PU dan PDAM

Kabupaten Kutai Timur x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

III Sektor Lain

1 Pengembangan Infrastruktur Jembatan

Pembangunan Jembatan Dinas PU Bina Marga

Provinsi Kalimantan Timur x P = 9 M

APBD

Provinsi Jalan Poros Durian RT 47 Pembangunan Jembatan Dinas PU Kabupaten Kutai

Timur x P = 5 M

APBD

Kabupaten Gang Durian III 2 Pengendalian Banjir Kawasan

Pembangunan Talud Sungai Sangatta

Dinas PU PSDA Provinsi

Kalimantan Timur x LS

APBD

Provinsi Sungai Sangatta Normalisasi Aliran Sungai

Sangatta

Dinas PU PSDA Provinsi

Kalimantan Timur x x LS

APBD

Provinsi Sungai Sangatta Normalisasi Saluran Drainase Dinas PU Kabupaten Kutai

Timur x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon

3 Penataan Kawasan Bantaran Sungai

Rehabilitasi Dermaga Penyeberangan

(32)

No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber

Dana Lokasi

2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12

Pembangunan Tanggul Penahan Erosi Lahan

Dinas PU Kabupaten Kutai

Timur x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon

BELANJA SOSIAL

B Non-Fisik

1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Sosialisasi Perincian STBM Rumah Sehat Penyehatan Air

Dinas Kesehatan Kabupaten

Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

2 Forum Kabupaten Sehat

Sosialisasi

Identifikasi Masalah

Pendampingan ke masyarakat

Dinas Kesehatan Kabupaten

Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

3 Pengembangan Sistem Jaminan Sosial

Sosialisasi sistem jaminan sosial

Dinas Kesejehteraan Sosial

Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

4

Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif

Bantuan modal usaha Dinas Kesejehteraan Sosial

Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

5

Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat

Pelatihan SDM Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat

Badan Kepegawaian Derah

Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

6 Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja Pelatihan ketenagakerjaan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur

x x x x LS APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

7 Penciptaan Iklim Usaha Yang

Kondusif Pelatihan kewirausahaan

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kutai Timur

x x x x LS APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

8

Pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan

Sosialisasi penanggulangan kemiskinan

Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur dan Kelembagaan Masyarakat

x x x x LS APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

9

Pengembangan tata kelola pemerintah yang membidangi kawasan permukiman kumuh

Pelatihan tata kelola kawasan permukiman kumuh

Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

10 Peningkatan Kualitas SDM Pelatihan SDM untuk pengelolaan sampah

Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

(33)

 Program dan kegiatan penanganan kumuh komprehensif dalam pembangunan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman dalam pencegahan tumbuhnya kumuh baru:

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

(PKP) mendapat porsi pembahasan yang

cukup besar berupa partisipasi masyarakat, peran dan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Walaupun tidak dibahas secara eksplisit tentang peran dunia usaha, namun pada beberapa bagian tercantum dengan jelas peluang keterlibatan dunia usaha.

 Program penanganan dan kegiatan pembangunan kapasitas (Capacity Building): Program penanganan dan kegiatan pembangunan kapasitas di kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur, sebagai berikut:

1. Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat

2. Pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan 3. Pengembangan tata kelola pemerintah yang membidangi kawasan permukiman

kumuh

 Program penanganan dan kegiatan pembangunan lingkungan permukiman

Program penanganan dan kegiatan pembangunan lingkungan permukiman di kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur, sebagai berikut:

1.

Akselerasi konsep self help, yaitu meningkatkan status hunian menjadi legal,

agar dapat membangun kepercayaan diri mereka sehingga mampu untuk menolong dirinya sendiri.

2.

Memanfaatkan nilai lokasi, yaitu memanfaatkan nilai/potensi lokal yang

memungkinkan terbukanya sumber dan teknik pembiayaan secara non konvensional danpublic private partnership.

3.

Preservasi Social Fabricdan Community Base Development, yaitu memperbaiki

tatanan sosial, dengan memperhatikan kondisi sosial yang sudah ada; Menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk membangun dan mengelola lingkungannya; Terpenuhinya kebutuhan masyarakat (program peremajaan tidak merugikan masyarakat); dan memperhatikan kondisi masyarakat, di mana peran serta masyarakat dalam pembentukan dan keberhasilan program/proyek sangat besar pengaruhnya.

4.

Cost Recovery,Rationale Subsidy, dan AsasPartnership

a. Perencanaan dan desain fisik harus terjangkau oleh masyarakat;

(34)

terhadap lingkungan; dan atas dasar

d. Kesepakatan para penghuni (rembug warga seluruh komponen masyarakat dan aparat Pemda).

 Program penanganan dan kegiatan pembangunan sosial

Program penanganan dan kegiatan pembangunan sosial di kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur, sebagai berikut :

1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (soialisasi, perincian STBM, rumah sehat dan penyehatan air);

2. Forum Kabupaten Sehat ( sosialisasi, identifikasi masalah dan pendampingan masyarakat);

3. Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat; 4. Pelatihan tata kelola kawasan permukiman kumuh; dan

5. Pelatihan SDM Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat.  Program penanganan dan kegiatan pembangunan ekonomi

Program penanganan dan kegiatan pembangunan ekonomi di kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur, sebagai berikut:

1. Program pengembangan sistem jaminan sosial

Program ini bertujuan untuk melindungi keluarga dan kelompok masyarakat dari keadaan darurat yang dapat menimbulkan terganggunya pendapatan atau konsumsi seperti bahaya kelaparan, musibah bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan sosial.

2. Program pengembangan kewirausahaan dan pkmk berkeunggulan kompetitif Program ini bertujuan untuk mengembangkan perilaku kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKMK. Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya pengetahuan serta sikap wirausaha dan meningkatnya produktivitas PKMK.

3. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

Program ini bertujuan untuk mendorong, memasyarakatkan, dan meningkatkan kegiatan pelatihan kerja dan aspek-aspek yang mempengaruhi peningkatan produktivitas tenaga kerja.

E. Rencana Aksi Penanganan Kumuh Perkotaan 2015-2019

Rencana aksi penanganan kumuh perkotaan yang dihasilkan meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun komponen sektor terkait lainnya, dan disusun sampai dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional (jenis/komponen, volume, kegiatan, lokasi dan pelaku).

(35)

Tabel 3.6 Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Kutai Timur

No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber Dana Lokasi

2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12

BELANJA MODAL

A Fisik

I Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

1 Pengembangan Kawasan Permukiman

Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke aspal L = 4 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

Jalan Poros Durian RT 47 Gang Durian III

Gang Durian I Gang Hj. Mariyah Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton

L = 3,5 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

x P = 79 M

P = 101 M APBN

Gang Durian III Gang Durian II Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton

L = 4 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan x

P = 111 M

Jl. Mulawarman Gang Intan, RT 10 dan RT 21 RW 01 Sejahtera (Depan kantor lurah) Singa Geweh

Jl. Pelajar Kampung Baru, RT 21, RW 01 Sejahtera (Singa Geweh)

Jl. Tanjung, RT 11, RT 15 dan RT 19, RW 04 Pantai (Singa Geweh)

Jl. Masabang Ulu, RT 5, Dusun Gunung Teknik

Jl. Kampung Palet, RT 02 Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton

L = 3,5 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan x

P = 257 M P = 309 M

APBN

Jl. Tanjung, RT 11, RT 15 dan RT 19, RW 04 Pantai (Singa Geweh)

Jl. Kampung Palet, RT 02 2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

Penataan RTH Bantaran Sungai Sangatta

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

x x LS APBN Bantara Sungai Sangatta Desa Sangatta Utara

Penataan RTH Bantaran Sungai Sangatta

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

x x LS APBN Bantara Sungai Sangatta Desa Sangatta Selatan

3 Pengembangan Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran

Penyediaan hydrant kebakaran Pemda Kabupaten Kutai Timur x 6 Unit APBD

Kabupaten Jalan Poros Durian RT 47 Penyediaan hydrant kebakaran Pemda Kabupaten Kutai Timur x 2 Unit APBD

Kabupaten Bantaran Sungai Sangatta Penyediaan hydrant kebakaran Pemda Kabupaten Kutai Timur x x x 12 Unit APBD

Kabupaten Kawasan Kumuh Bengalon

II Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

1 Penyehatan Lingkungan Permukiman

Pembangunan drainase sekunder

LA = 3.10 M T = 2,10 M Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

x P = 73 M APBN Gang Durian III Pembangunan drainase sekunder LA = 1.10 M

T = 0,65 M x P = 2 x 406M APBN

Jl. Tanjung, RT 11, RT 15 dan RT 19, RW 04 Pantai (Singa Geweh) Peningkatan infrastruktur persampahan Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x x LS APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon Pengelolaan sampah terpadu (3R) Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x Ls APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon 2 Pengembangan Air Minum Pembangunan sambungan rumah tangga (SR) Dinas PU dan PDAM Kabupaten Kutai Timur x x x LS APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

III Sektor Lain

1 Pengembangan Infrastruktur Jembatan

Pembangunan Jembatan Dinas PU Bina Marga Provinsi Kalimantan Timur x P = 9 M APBD Provinsi Jalan Poros Durian RT 47 Pembangunan Jembatan Dinas PU Kabuaten Kutai Timur x P = 5 M APBD

Kabupaten Gang Durian III 2 Pengendalian Banjir Kawasan

Pembangunan Talud Sungai Dinas PU PSDA Provinsi Kalimantan Timur x LS APBD Provinsi Sungai Sangatta Normalisasi Aliran Sungai Dinas PU PSDA Provinsi Kalimantan Timur x x LS APBD Provinsi Sungai Sangatta Normalisasi Saluran Drainase Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x x LS APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon 3 Penataan Kawasan Bantaran Sungai

Rehabilitasi Dermaga Penyeberangan

Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Telematika Kabupaten Kutai Timur

x x LS

APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara dan Sangatta Selatan

Pembangunan Tanggul Penahan Erosi Lahan Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x x LS KabupatenAPBD Kawasan Permukiman Kumuh SangattaUtara, Sangatta Selatan dan Bengalon

BELANJA SOSIAL

B Non-Fisik

1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Sosialisasi Perincian STBM Rumah Sehat Penyehatan Air

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur x x x x LS APBD Kabupaten

(36)

No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber Dana Lokasi 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12

2 Forum Kabupaten Sehat

Sosialisasi

Identifikasi Masalah

Pendampingan ke masyarakat

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur x x x x LS APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

3 Pengembangan Sistem Jaminan Sosial Sosialisasi sistem jaminan sosial Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur x x x x LS APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

4 Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK

Berkeunggulan Kompetitif Bantuan modal usaha Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

5 Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat

Pelatihan SDM Kelembagaan Pemerintah dan

Masyarakat Badan Kepegawaian Derah Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

6 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja Pelatihan ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

7 Penciptaan Iklim Usaha Yang Kondusif Pelatihan kewirausahaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kutai

Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

8 Pengembangan kapasitas pemerintah daerah

dalam penanggulangan kemiskinan Sosialisasi penanggulangan kemiskinan

Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur dan

Kelembagaan Masyarakat x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

9 Pengembangan tata kelola pemerintah yang

membidangi kawasan permukiman kumuh Pelatihan tata kelola kawasan permukiman kumuh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur x x x x LS

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

10 Peningkatan Kualitas SDM Pelatihan SDM untuk pengelolaan sampah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur x x x x LS APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

(37)

F. Momerandum Sektor Cipta Karya

Momerandum sektor keciptakaryaan pada penyusunan rencana kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur disusun secara terkoordinasi dan berdasarkan kebutuhan untuk penanganan tahun 2016-2019. Kebutuhan penanganan sektor keciptakaryaan untuk kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur disepakati bersama antara Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Kalimantan Timur, Ketua Tim Pokjanis dan Tim Konsultan Pendamping.

Momerandum sektor keciptakaryaan, berisikan kegiatan bidang cipta karya yang telah mendapat persetujuan untuk dilaksanakan dan siap dibiayai oleh APBN dan APBD dan ditandatangani oleh pihak terkait. Momerandum sektor keciptakaryaan yang dimaksud antara lain pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan, penyehatan lingkungan permukiman dan pengembangan air minum serta kegiatan sektor terkait lainnya. Momerandum keciptakaryaan tersebut meliputi kegiatan fisik, non-fisik, program pembangunan sosial serta program pembangunan ekonomi.

Momerandum sektor keciptakaryaan untuk pelaksanaan RKP-KP Kabupaten Kutai Timur dirinci sebagai berikut :

1. Belanja Modal

Fisik

a. Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

Pengembangan Kawasan Permukiman

o Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke aspal L = 4 m

o Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke aspal L = 4 m dan drainase tersier

o Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton L = 3,5 m o Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton L = 4 m

Penataan Bangunan dan Lingkungan

o Penataan RTH Bantaran Sungai Sangatta

Pengembangan Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran

o Penyediaan hydrant kebakaran sebanyak 20 unit

b. Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

Penyehatan Lingkungan Permukiman

(38)

o Peningkatan infrastruktur persampahan o Pengelolaan sampah terpadu (3R)

o Pembangunan sambungan rumah tangga (SR) c. Sektor Lain

Pengembangan Infrastruktur Jembatan

o Pembangunan jembatan P = 9 M o Pembangunan jembatan P = 5 M

Pengendalian Banjir Kawasan

o Pembangunan takud sungai Sangatta o Normalisasi alisan sungai Sangatta o Normalisasi Saluran Drainase

 Penataan Kawasan Bantaran Sungai o Rehabilitasi Dermaga Penyeberangan o Pembangunan Tanggul Penahan Erosi Lahan 2. Belanja Sosial

Non Fisik

a. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) b. Forum Kabupaten Sehat

c. Pengembangan Sistem Jaminan Sosial

d. Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif e. Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat f. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

g. Penciptaan Iklim Usaha Yang Kondusif

h. Pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan i. Pengembangan tata kelola pemerintah yang membidangi kawasan

permukiman kumuh

j. Peningkatan Kualitas SDM

(39)

Tabel 3.7 Momerandum Program 2016-2019 Kawasan Kumuh Kabupaten Kutai Timur

No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber Dana Lokasi Koordinat

2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BELANJA MODAL

A Fisik

I Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

1 Pengembangan Kawasan Permukiman

Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke aspal L = 4 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan

Permukiman dan Penataan Bangunan

x P = 288 M

APBN

Jalan Poros Durian RT 47 117

031’ 30,583” E -117031’ 32,136” E

Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke

aspal L = 4 m dan drainase tersier x P = 94 M Gang Durian III

117031’ 37,345” E- 117031’ 36,696” E

0029’ 9,273” N-0029’ 6,271 “ N

Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke

beton L = 3,5 m x P = 101 M Gang Durian I

117031’ 37,476” E-117031’ 37,915” E

0029’ 9,726” N - 0029’ 12,98” N Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke

beton L = 4 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan

x P = 111 M

Jl. Mulawarman Gang Intan, RT 10 dan RT 21 RW 01 Sejahtera (Depan kantor lurah) Singa Geweh

117032’ 13,071” E-117032’ 11,894” E 0029’ 0,921” N - 0028’ 57,533 N

x P = 135 M

Jl. Pelajar Kampung Baru, RT 21, RW 01 Sejahtera (Singa Geweh)

117032’ 7,347” E-117032’ 9,345” E 0029’ 0,35” N - 0028’ 56,435” N

x P = 413 M Jl. Masabang Ulu, RT 5,Dusun Gunung Teknik 117

031’ 41,23” E-117031’ 53,93” E

Peningkatan kualitas jalan dari perkerasan ke beton L = 3,5 m

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

x P = 309 M Jl. Kampung Palet, RT 02 117

2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

Penataan RTH Bantaran Sungai Sangatta

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

x x Ls APBN Bantara Sungai Sangatta

Desa Sangatta Utara -Penataan RTH Bantaran Sungai Sangatta

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direjen Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan

x x Ls Bantara Sungai Sangatta

Desa Sangatta Selatan -3 PengembanganPrasarana Proteksi KebakaranSarana dan Penyediaan hydrant kebakaran Pemda Kabupaten Kutai Timur

x 6 Unit APBD

Kabupaten Jalan Poros Durian RT 47 -x 2 Unit KabupatenAPBD Bantaran Sungai Sangatta

-x x 12 Unit APBD

Kabupaten Kawasan Kumuh Bengalon

-II Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

1 Penyehatan Lingkungan Permukiman

Pembangunan drainase sekunder LA = 3.10 M T = 2,10 M

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Cipta Karya, Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Pengembangan Air Minum

x P = 73 M APBN Gang Durian III 117

031’ 41,782” E-117031’ 41,541” E

0029’ 8, 197” N - 0029’ 5,845” N

Pembangunan drainase sekunder LA = 1.10 M

T = 0,65 M x P = 2 x 406 M APBN

Peningkatan infrastruktur persampahan Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x x Ls APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

-Pengelolaan sampah terpadu (3R) Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x Ls APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

-2 Pengembangan Air Minum Pembangunan sambungan rumah tangga (SR) Dinas PU dan PDAM Kabupaten Kutai Timur x x x Ls APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan , Bengalon

-II Sektor Lain

(40)

-No Program Kegiatan Pelaku Tahun Pelaksanaan Volume Sumber Dana Lokasi Koordinat 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jembatan

Pembangunan Jembatan Dinas PU Kabuaten Kutai Timur x P = 5 M APBD

Kabupaten Gang Durian III -2 Pengendalian Banjir Kawasan

Pembangunan Talud Sungai Dinas PU PSDA Provinsi Kalimantan Timur x Ls APBD Provinsi Sungai Sangatta -Normalisasi Aliran Sungai Dinas PU PSDA Provinsi Kalimantan Timur x x Ls APBD Provinsi Sungai Sangatta -Normalisasi Saluran Drainase Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x x Ls APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon

-3 Penataan Kawasan Bantaran Sungai

Rehabilitasi Dermaga Penyeberangan

Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Telematika Kabupaten Kutai Timur

x x Ls

APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara dan Sangatta Selatan

-Pembangunan Tanggul Penahan Erosi Lahan Dinas PU Kabupaten Kutai Timur x x x Ls APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon

-BELANJA SOSIAL

B Non Fisik

1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Sosialisasi Perincian STBM Rumah Sehat Penyehatan Air

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-2 Forum Kabupaten Sehat

Sosialisasi

Identifikasi Masalah

Pendampingan ke masyarakat

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-3 Pengembangan Sistem Jaminan

Sosial Sosialisasi sistem jaminan sosial Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-4 Pengembangan Kewirausahaan dan

PKMK Berkeunggulan Kompetitif Bantuan modal usaha Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-5

Pengembangan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat

Pelatihan SDM Kelembagaan Pemerintah dan

Masyarakat Badan Kepegawaian Derah Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-6 Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja Pelatihan ketenagakerjaan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai

Timur x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-7 Penciptaan Iklim Usaha Yang

Kondusif Pelatihan kewirausahaan

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten

Kutai Timur x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-8

Pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan

Sosialisasi penanggulangan kemiskinan Dinas Kesejehteraan Sosial Kabupaten Kutai Timur

dan Kelembagaan Masyarakat x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-9

Pengembangan tata kelola pemerintah yang membidangi kawasan permukiman kumuh

Pelatihan tata kelola kawasan permukiman

kumuh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls

APBD Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

-10 Peningkatan Kualitas SDM Pelatihan SDM untuk pengelolaan sampah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur x x x x Ls APBD

Kabupaten

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kutai Timur

(41)

G. Rencana Aksi Komunitas

Pertumbuhan permukiman kumuh di perkotaan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat, baik dilihat dari aspek sosial, ekonomi, maupun sarana dan prasarana. Pemerintah perlu memberdayakan masyarakat, sehingga masyarakat secara mandiri dapat ikut serta membangun wilayahnya. Untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh perkotaan, diperlukan penyusunan Rencana Aksi Komunitas dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.

1. Survei Kampung Sendiri (SKS)

Survei Kampung Sendiri (SKS) adalah tahapan atau upaya masyarakat di lokasi kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Kutai Timur untuk memetakan lingkungan permukimannya secara mandiri, sehingga apa yang kurang terpenuhi dilingkungannya dapat terlihat jelas. Dalam pelaksanaan SKS dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik infrastruktur permukiman sampai dengan permasalahan yang dihadapi.

Langkah dalam pelaksanaan Survey Kampung Sendiri (SKS) antara lain, sebagai berikut: a. Pembentukan tim inti perencanaan partisipatif

b. Brifieng dan pelatihan SKS c. Pelaksanaan SKS

d. Diskusi hasil SKS

Sedangkan output yang dihasilkan dalam pelaksanaan SKS antara lain, sebagai berikut: a. Data primer dan sekunder kondisi permukiman, meliputi :

 Data permasalahan kekumuhan

 Data rumah tidak layak huni yang dimiliki dan dihuni oleh pemiliknya

 Data non fisik

 Data identifikasi legalitas lahan

 Data demografi b. Profil permukiman

c. Peta permukiman kumuh skala lingkungan hasil SKS berikut analisisnya

(42)

Penilaian kampung sendiri diharapkan masyarakat dapat menemukenali permasalahan permukimannya secara komprehensif, sebagai berikut:

a. Penyusunan daftar identifikasi masalah yang dilakukan dengan mengkompilasi data dan permasalahan hasil SKS yang kemudian disintesakan dalam permasalahan infrastruktur dan permasalahan permukiman lainnya.

b. Penyusunan pokok masalah, dilakukan dengan pemetaan permasalahan permukiman kumuh dengan menyusun pokok masalah, agar dapat diketahui sebab dan akibat permasalahan yang ada secara komprehensif

2. Pemetaan Swadaya

Pemetaan swadaya merupakan metode pemetaan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan di wilayahnya. Pemetaan swadaya melibatkan:

a. Seluruh anggota masyarakat

b. Masyarakat menentukan sendiri topik pemetaan dan tujuan diadakannya pemetaan swadaya

c. Proses pemetaan yang dihasilkan bertujuan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri d. Masyarakat sebagai penentu dari pemetaan yang dihasilkan

Kesepakatan yang penting didalam penyelenggaraan pemetaan swadaya antara lain sebagai berikut:

a. Kesepakatan bersama pentingnya dilakukan pemetaan swadaya b. Melakukan pertemuan kampung

c. Melakukan kesepakatan tentang apa yang menjadi obyek untuk dipetakan d. Membuat sketsa (gambar kasar)

Tahap pertemuan kampung yang dihasilkan untuk disepakati antara lain sebagai berikut: a. Mensosialisasikan gagasan mengenai pemetaan swadaya kepada seluruh anggota

masyarakat untuk membuat keputusan awal yang penting b. Membuat rencana pemetaan yang akan dilakukan

c. Mengecek informasi yang diperlukan sebelum tahap penyelesaian akhir

d. Mendiskusikan strategi serta rencana tindak lanjut hasil pemetaan yang telah dilakukan

Rencana tindak yang dihasilkan antara lain sebagai berikut: a. Identifikasi Masalah dan Pengumpulan Peta

(43)

b. Perumusan Tujuan dan Penentuan Capaian

Perumusan tujuan dan penentuan capaian yang diharapkan dari rencana tindak lanjut c. Menentukan Indikator Keberhasilan

Hal ini penting untuk mengukur tingkat keberhasilan dari usulan yang ingin dicapai d. Pembagian Peran/Kerja

Pembagian peran sangat penting untuk menentukan siapa melakukan apa? sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.

3.2.2 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Kutai

Timur

A. Rencana Pengembangan SPAM

A.1 Rencana Sistem Pelayanan

Rencana pelayanan air minum di tiap zona bisa berbeda-beda, hal tersebut sesuai dengan sumber daya yang ada serta rencana yang telah ditentukan oleh pihak pemerintah terkait. Pelayanan air minum diantaranya dapat berasal dari PDAM, HIPPAM, KPS, SPAM Regional, ataupun peningkatan dari sisi Bukan Jaringan Perpipaan Terlindungi (BJP Terlindungi). BJP Terlindungi ini terdiri dari pengambilan air tanah dengan menggunakan pompa, sumur terlindungi, ataupun mata air terlindungi. Data dasar mengenai BJP Terlindungi diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur. Peningkatan BJP Terlindungi ini dilakukan ketika peningkatan Jaringan Perpipaan (JP) tidak dapat memenuhi target pelayanan yang telah ditentukan sebelumnya. Namun ketika Jaringan Perpipaan dapat memenuhi target yang diharapkan, maka pelayanan BJP Terlindungi akan mulai dikurangi, karena pada akhirnya BJP Terlindungi akan diarahkan untuk menjadi Jaringan Perpipaan. Sehingga ada kemungkinan pelayanan BJP Terlindungi akan berkurang pada pertengahan tahun perencanaan, kecuali daerah atau Kecamatan yang kurang mendapatkan pelayanan Jaringan Perpipaan. Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada subbab-subbab di bawah ini.

Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan (Zonasi)

Wilayah pelayanan pengembangan SPAM Kabupaten Kutai Timur sesuai dengan arahan rencana struktur ruang dan rencana pola ruang kabupaten dan sesuai dengan perencanaan PDAM Tirta Benua Kutai Timur adalah sebagai berikut:

1. Wilayah Hulu

(44)

Kabupaten Kutai Timur. Area pelayanan ini mencakup wilayah kecamatan: Muara Ancalong, Busang, Muara Bengkal, Muara Wahau, Long Mesangat, Telen, Batu Ampar, dan Kongbeng.

2. Wilayah Tengah

Kecamatan: Sangatta Selatan, Sangatta Utara, Teluk Pandan, Rantau Pulung, Bengalon, Karangan, dan Kaubun.

3. Wilayah Pantai

Kecamatan: Kaliorang, Sangkulirang, dan Sandaran.

(45)

Gambar 3.5

Gambar

Gambar 3.2WPS 2. Kawasan Balikpapan-Samarinda-Maloy
Gambar 3.4Prioritas Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021
Tabel 3.5 Kebutuhan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Kutai TimurTahun PelaksanaanSumber
Tabel 3.6 Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Kutai TimurTahun Pelaksanaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tjokroaminoto tentang Sosialisme adalah suatu kajian terhadap pemikiran dari seorang tokoh mengenai Sosialisme tentang sebuah gagasan politik kemanusiaan yang sangat

SISTEM DTMF SEBAGAI PENGENDALI JARAK JAUH PADA RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS ALAT PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK PENGHASIL PUPUK PADAT.. (2016 : xvii + 65halaman + 46gambar

Pada lansia hal yang menjadi sumber stres bisa berupa : kondisi fisik yang semakin menurun sehingga tidak sekuat pada masa muda dulu dan seringkali diikuti dengan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang psikologi pendidikan terutama yang menyangkut

Namun, sebagai tanda rahmad-Nya dan sebagai bukti kasih sayang-Nya, Dia telah menjelma kepada manusia para Matahari bimbingan-Nya, para lambang keesaan ilahiah-Nya, dan

Kegiatan pengumpulan bukti audit diperoleh dari hasil wawancara dan hasil check list dengan Bagian IT dan karyawan yang berhubungan dengan sistem informasi persediaan, serta

Hasil pengukuran kecernaan bahan pada penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecernaan BKS yang telah dihidrolisis dengan enzim cairan rumen domba sebagai bahan pakan ikan patin

Sales promotion kartu kredit yang memiliki cara pandang optimistis akan memandang suatu penolakkan yang diterima dari calon nasabahnya adalah karena calon nasabahnya