• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA - Raden Intan Repository"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi(S.E)

Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

AAN KHOIRIYAH NPM 1351020159

Progam Studi: Perbankan Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

(2)

i

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH PADA BMT MEKAR ABADI AJI SEJAHTERA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

AAN KHOIRIYAH NPM 1351020159

Progam Studi : Perbankan Syariah

Pembimbing I : Ahmad Habibi S.E, M.E Pembimbing II : Erike Anggraini D.B.A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

(3)

ii

ABSTRAK

Bauran pemasaran adalah suatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri atas empat kelompok, yaitu : produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Strategi pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan guna memperoleh dan mempertahankan nasabah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera 2. Bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera Dalam Perspektif Ekonomi Islam.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga, promosi dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera. Penelitian ini menggunakan empat variabel independen yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi dengan satu variabel dependenya itu keputusan pembelian. Dalam kaitannya dengan keputusan pembelian, dalam penelitian ini menitikberatkan pada faktor-faktor yang dapat menyebabkan nasabah melakukan keputusan pembelian, yaitu faktor produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan diimplementasikan kepada 68 nasabahBMT Mekar Abadi Aji Sejahterasebagai sampel penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yaitu uji reliabilitas dan uji validitas, uji asumsi klasik, uji t dan uji F, Koefisien determinasi R2serta analisis regresi linear berganda.

Dari hasil penelitian ini adalah diketahui bahwa variabel-variabel independen, yakni Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3) dan Tempat (X4)

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependent, yakni keputusan pembelian konsumen (Y). Hal ini didapatkan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung> Ftabel sebesar 34, 590 > 2,52 artinya keempat variabel tersebut memiliki

pengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera. Dari keempat dimensi bauran pemasaran, diketahui bahwa dimensiyang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera adalah promosi. Dapatdilihat bahwa nilai tertinggi pada tabel thitung yaitu

(4)
(5)
(6)

v MOTTO







Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu dimuka bumi,

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas izin dan ridha-Nya yang telah memudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini, penulisan skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku, ayahanda Imam Muhtarom dan ibunda Mudrikah tercinta yang senantiasa memberikan do’a, pengorbanan, kasih sayang, semangat,

motivasi serta inspirasi kepadaku.

2. Adik-adikku tercinta Isti Fani Fadhillah dan Muhammad Hilmi Alfarizi yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepadaku.

(8)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis mempunyai nama lengkap Aan Khoiriyah dilahirkan di Tirta Kencana pada 25 Juni 1995. Putri pertama dari tiga bersaudara atas pasangan Bpk. Imam Muhtarom dan ibu Mudrikah. Riwayat pendidikan yang telah diselesaikan adalah :

1. SDN 03 Tirta Kencana Tulang Bawang Barat diselesaikan tahun 2007.

2. SMP TMI Pondok Pesantren Roudhatul Qur’an Metro diselesaikan tahun 2010.

3. MAN 1 (MODEL) Bandar Lampung selesai pada tahun 2013.

(9)

viii

kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Bauran PemasaranTerhadap Pengambilan Keputusan Nasabah

Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera”dapat diselesaikan.Shalawat serta

salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga keluarga, sahabat, serta para umat yang senantiasa istiqomah berada di jalan-Nya.

Skripsi ini merupakan bagian dan persyaratan untuk menyelesaikan studi pendidikan program strata satu (S1) di Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Atas terselesaikannya skripsi ini tak lupa saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut berperan dalam proses penyelesaiannya. Secara rinci saya ungkapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Dr. Moh. Bahrudin selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang senantiasa mengayomi mahasiswa.

(10)

ix

5. Tim Penguji Munaqosah Bapak H. Supaijo S.H.,M.H. selaku ketua, Bapak Hanif, S.E., M.M. selaku penguji 1, Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E. selaku penguji 2, dan Bapak Ahmad Hazaz Syarif M.E.I. selaku sekretaris.

6. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu dan pelajaran kepada penulis selama proses perkuliahan. 7. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang memberikan

pelayanan yang baik dalam mendapatkan informasi dan sumber refrensi, data dan lain-lain.

8. Kedua orang tuaku, ayahanda Imam Muhtarom dan ibunda Mudrikah tercinta yang senantiasa memberikan do’a, pengorbanan, kasih sayang, semangat,

motivasi serta inspirasi kepadaku.

9. Sahabat-sahabatku, Ellis Hermika Putri, Niken Ayu Wulandari, Kurniati Muharrom Amir, Arfianti Nur Sa’idah, Hassyati Nur Fajrina, Dinar

(11)

x

11. Teman-teman KKN Kelompok 133 Tahun 2016 di Desa Tanjung Rusia Timur, Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu.

12. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktunya.

13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu untuk menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan dalam menulis skripsi. Untuk itu kepada para pembaca kiranya dapat memberi masukan dan saran-saran guna melengkapi hasil penelitian ini. Penulis berharap hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan yang berarti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman di abad modern seperti saat ini.

Bandar Lampung, 24 Oktober 2017 Penulis

(12)

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

PERSETUJUAN... iii

PENGESAHAN... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

RIWAYAT HIDUP... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1

B. Alasan Memilih Judul ... 2

C. Latar Belakang Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran ... 13

1. Pengertian Pemasaran ... 13

2. Pemasaran dalam Islam ... 14

B. Bauran Pemasaran ... 18

1. Produk ... 20

2. Harga ... 23

3. Promosi ... 25

4. Saluran Distribusi ... 29

5. Kajian Islam Tentang Bauran Pemasaran ... 31

C. Keputusan Pembelian ... 36

1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 36

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 37

3. Kajian Islam Tentang Keputusan Pembelian ... 38

E. Kerangka Pemikiran ... 40

F. Penelitian Terdahulu ... 41

G. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENLITIAN A. Metode Pendekatan Penelitian ... 45

B. Sumber Data ... 46

1. Data Primer ... 46

(13)

xii

C. Definisi Oprasional ... 47

D. Alat Pengumpulan Data ... 50

1. Kuisioner ... 51

2. Wawancara ... 51

3. Dokumentasi ... 51

E. Populasi dan Sampel ... 52

1. Populasi ... 52

2. Sampel ... 52

F. Teknik Pengolahan Data ... 52

1. Editing ... 53

2. Coding ... 53

3. Tabulasi Data ... 53

G. Teknik Analisa Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ... 61

B. Gambaran Umum Responden ... 66

C. Gambaran Distribusi Jawaban Responden ... 69

D. Hasil dan Pembahasan ... 74

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74

2. Uji Asumsi Klasik ... 77

3. Hasil Uji Hipotesis ... 81

4. Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 97

B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Nasabah BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera Periode

2013-2017 ... 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 40

Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel ... 47

Tabel 4.1 Anggota Permodalan Awal ... 63

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 68

Tabel 4.3 Usia Responden ... 68

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden... 69

Tabel 4.5 Pendapatan Responden ... 69

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Produk ... 70

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Harga ... 71

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Promosi . 72 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Saluran Distribusi ... 72

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Keputusan Konsumen ... 73

Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel X (Bauran Pemasaran) ... 74

Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Konsumen)... 75

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas ... 76

Tabel 4.14 Uji Normalitas Menggunakan Runs Test ... 77

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas ... 78

Tabel 4.16 Uji Autokorelasi ... 79

Tabel 4.17 Uji Regresi Berganda... 81

Tabel 4.18 Uji Regresi Berganda... 83

Tabel 4.19 Uji F ... 86

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Izin Pra Riset Lampiran 2 Surat Balasan Izin Riset Lampiran 3 Kuisioner Penelitian Lampiran 4 Data Responden Nasabah Lampiran 5 Data Statistik Microsoft Exel Lampiran 6 Distribusi Jawaban Responden Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 8 Uji Asumsi klasik

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebelum penulis menguraikan pembahasan lebih lanjut, terlebih dahulu akan dijelaskan istilah dalam skripsi ini untuk menghindari kekeliruan bagi pembaca. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan tersebut disini diperlukan adanya pembatasan terhadap arti kalimat dalam skripsi ini. Dengan harapan memperoleh gambaran yang jelas dari makna yang dimaksud. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera”Adapun beberapa

istilah yang perlu penulis uraikan yaitu sebagai berikut :

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.1

Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri.2

Keputusan Konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih diantara pilihan-pilihan diantara mereka. Proses pengambilan keputusan yang

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ke-2 Jakarta: (Balai Pustaka,2009), h. 102

2

(18)

dilalui konsumen ketika mereka memperoleh, mengkonsumsi, dan menggunakan produk, jasa, serta ide-ide. Disini lima tahap pengambilan keputusan telah diidentifikasi: penenalan masalah, pencarian, evaluasi alternatif, pilihan dan evaluasi pascaakuisisi (postacquisition).3

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil kebawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.4

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan memilih judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera” yaitu sebagai berikut:

1. Secara Objektif

a. Persaingan yang ketat antar lembaga keuangan dibidang perbankan

mengharuskan setiap lembaga keuangan mengoptimalkan strategi dalam memasarkan produknya, dengan menggunakan bauran pemasaran sebagai usaha untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk. Maka dari itu penelitian ini penting

3

Mowen, John dan Micheal Minor, Perilaku Konsumen, edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 2

4

(19)

dilakukan untuk mempertahankan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk dan untuk meningkatkan penjualan bagi perusahaan.

b. Ekonomi Islam mengatur segala aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya termasuk didalamnya dalam hal berbisnis. Dalam berbisnis haruslah sesuai dengan ketentuan syariah atau sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW yang tentunya akan menjamin kehidupan manusia yang lebih sejahtera.

c. BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera merupakan salah satu lembaga keuangan syariah. Selain itu, belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan nasabah pada BMT Mekar Abadi Aji sejahtera.

2. Secara Subjektif

a. Judul yang diajukan sesuai dengan bidang keilmuan yang sedang penulis pelajari saat ini, yakni berhubungan dengan jurusan Perbankan Syariah.

(20)

C. Latar Belakang Masalah

Sejak beberapa tahun terakhir ini keberadaan dan perkembangan lembaga keuangan syariah ditengah masyarakat sedemikian pesat. Hal ini ditandai oleh semakin banyak nya outlet-outlet lembaga keuangan syari’ah maupun Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Apresiasi serta respon masyarakat terhadap lembaga

keuangan syari’ah cukup menggembirakan, meskipun belum secara menyeluruh.

Disisi lain tingkat kesadaran (khususnya masyarakat muslim) akan keberadaan lembaga keuangan yang sejalan dengan prinsip syari’ah dari waktu kewaktu

semakin meningkat.

(21)

deposito. Prinsip oprasional yang ditetapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah Wadi’ah dan Mudharabah.5

Provinsi Lampung BMT mulai ada dengan dirintisnya Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK), maka pada tahun 1996 lahirlah BMT swadaya dengan berdiri 30 BMT. Sedang pada tahun 1998 dengan bantuan Pemerintah provinsi ketika itu mebantu berdiri nya 17 BMT, berkembang kembali pada tahun 1999 dengan melahirkan 60 BMT serta diberi modal lima ratus ribu per BMT. Ditahun yang sama muncul 75 BMT dengan pemberian modal sebesar satu koma lima juta rupiah tiap BMT. Pada tahun selanjutnya Pemerintah juga memberi bantuan modal terhadap 60 BMT yang baru berdiri dengan kisaran modal yang sama. Pada tahun 2002 lahir lagi 60 BMT di Provinsi Lampung dengan pemberian modal awal dua juta rupiah tiap BMT. Dengan berjalan nya waktu lahirlah BMT-BMT baru dan berkembang dengan baik seperti BMT-BMT Asyifa di Metro, BMT-BMT Mentari di Kota Gajah, BMT Pringsewu, dan BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera di Kota Gajah.

Salah satu BMT yang ada di Provinsi Lampung adalah BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera yang berkantor pusat di Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah. Salah satu cabang BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ini berada di Desa Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat. BMT ini pun tidak sendirian beberapa BMT lainya ada disekitaran

5

(22)

BMT tersebut. Seperti BMT Assyafi’iyah BMT Fajar BMT Al-Ikhlas BMT

Pujakusuma.

BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ini mempunyai sistem yang pelayanannya dinilai sangat memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi, karna BMT ini menggunakan sistem door to door atau sistem jemput nasabah dalam hal pembiayaan. Tetapi dalam hal simpanan nasabah sendiri yang datang ke outlet BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera. Ada beberapa produk pembiayaan seperti pembiayaan murabahah, pembiayaan murabahah jatuh tempo, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan multijasa. Dalam hal ini pembiayaan murabahah sangat banyak diminati oleh para nasabah pembiayaan lainnya. Dilihat dari jumlah nasabah pembiayaan murabahah dalam tabel berikut ini:6

Tabel 1.1

Data Nasabah Pembiayaan Pada BMT MASS Periode 2013-2017

No Tahun Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah Jatuh Tempo

Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Multijasa

1. 2013 52 1 1 1

2. 2014 452 2 67 8

3. 2015 519 2 161 15

4. 2016 599 8 255 19

5. 2017 684 10 256 19

*Sumber : Data Jumlah Nasabah BMT MAAS sampai bulan april

Terkait dengan kondisi BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera tampak konsumen cenderung berminat pada produk pembiayaan murabahah, bisa dilihat dari tabel 1.1 menyebutkan bahwa jumlah nasabah pembiayaan murabahah paling

6

(23)

banyak banyak peminatnya dari pada pembiayaan murabahah jatuh tempo, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan multijasa.7

Memasarkan suatu produk haruslah dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka. Sebab, Allah SWT sangat membenci transaksi jual beli yang mengandung unsur bathil, dzalim dan paksaan demi mendapatkan keuntungan yang besar. Dalam Q.S An-Nisa’ {4} : 29 Allah berfirman :













































Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyanyang kepadamu”.(Q.S. An-Nisa’ {4} : 29)8

Dalam pemasaran terdapat berbagai strategi antara lain Bauran Pemasaran. Dalam menentukan bauran pemasaran, harus diuraikan terlebih dahulu dalam garis besar mengenai strategi yang spesifik dalam hubungannya dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri atas empat kelompok, yaitu : product, price, promotion and price atau distribution. Philip Kotler mendefinisikan marketing mix sebagai perangkat

variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan diinginkannya dalam pasar sasaran.

7

Andi Robiawan, Op.Cit., 28 Maret 2017 8

(24)

Secara sederhana, petentuan marketing mix ditujukan agar setiap kegiatan pemasaran dapat berlangsung dengan sukses, produknya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, diberi harga yang terjangkau oleh konsumen lalu didistribusikan, dimana konsumen bisa belanja dan di promosikan melalui media yang dijangkau oleh konsumen.Kegiatan pemasaran perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasaran seefektif mungkin. Dikarenaka keempat unsur (4P) dalam kombinasi tersebut saling berhubungan, masing-masing elemen didalamnya saling mempengaruhi.9

Pada penelitian I Kadek Suarjana, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini, dalam “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian DiIndomaret Kecamatan Tampaksiring – Gianyar” memberikan hasil bahwa ada pengaruh secara simultan maupun parsial mengenai bauran pemasaran tehadap keputusan pembelian konsumen, dimana variabel produk yang paling dominan pengaruhnya.10

Sedangkan dalam penelitian Doni Hariadi menunjukkan hasil bahwa produk, harga, promosi dan saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap

9

Philip Kotler, Dasar-Dasar Manajemen, Alih Bahasa, Wilhemus W. Bakowatun (Jakarta: FEUI, 1987), Cet-ke-3, h.63

10

(25)

keputusan pembelian, dengan nilai determinasi parsial sebagai berikut : produk 15.21%, harga 12.11%, promosi 5.11%, dan tempat (saluran distribusi) 4.94%.11

Dari berbagai penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, seperti produk, harga, promosi dan saluran distribusi atau yang dikenal dengan bauran pemasaran. Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan sebagai pemilikan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Setiap orang pasti pernah mempertimbangkan sesuatu hal sebelum melakukan keputusan pembelian. Sebelum membeli, konsumen terlebih dahulu akan melakukan beberapa alternatif pilihan, apakah akan membeli atau tidak. Jika konsumen kemudian memutuskan salah satunya, maka konsumen sudah melakukan keputusannya. 12

Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan yang oleh Assael disebut need arousal. Kebanyakan penulis menyatakan tahap ini sebagai tahap menyadari adanya masalah (problem recognition). Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan,

maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkannya.13

11

Doni Hariadi, “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 1 No.8, 2012

12

Doni Hariadi, Op-Cit, h. 2 13

(26)

Penelitian ini mencoba untuk menganalisis lebih lanjut tentang “Pengaruh

Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara khusus pembahasan penelitian yang menjadi pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan

Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera ?

2. Bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera

dalam Perspektif Ekonomi Islam ? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.

b. Untuk mengetahui bagaimana Bauran Pemasaran pada BMT Mekar

Abadi Aji Sejahtera dalam perspektif Ekonomi Islam. 2. Manfaat Penelitian

(27)

a. Manfaat teoritis

1) Dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran yang

bermanfaat bagi perkembangan ilmu ekonomi secara umum dan ilmu perbankan syariah khususnya.

2) Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Pada BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera.

3) Dapat bermanfaat selain sebagai bahan informasi juga sebagai literature atau bahan informasi ilmiah selanjutnya.

b. Manfaat praktis

(28)

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Objek

Objek dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran yakni produk, harga, promosi dan tempat/distribusi terhadap pengambilan keputusan nasabah pembiayaan murabahah.

2. Ruang Lingkup Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah nasabah pembiayaan murabahah. 3. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di BMT Mekar Abadi Aji Sejahtera. 4. Disiplin Ilmu

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Salah satu hal penting bagi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh ialah dengan melakukan pemasaran. Pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan guna memperoleh dan mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran harus di kelola dengan sistemik agar tujuan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan target perusahaan. Berbicara mengenai pemasaran, beberapa ahli mendefinisikannya sebagai berikut.

Menurut Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.1 Murti Sumarni dan John Soeprihanto berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.2 Sedangkan menurut American Marketing Asosiasi (AMA) dalam buku Pandji Anoraga, menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan

1

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Keduabelas, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 6

2

(30)

pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional.3stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.4

Dari beberapa definisi diatas, pemasaran dapat diartikan sebagai proses dimana individu atau organisasi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan menciptakan dan menukarkan nilai satu sama lain.

2. Pemasaran Dalam Islam

Dalam Islam, pemasaran adalah bentuk muamalah yang dibenarkan sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah. Menurut Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula mendefinisikan pemasaran syariah adalah sebuah disiplin strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah

3

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.215 4

(31)

dalam Islam.5 Ada 4 karakteristik yang terdapat pada pemasaran syariah yaitu:

a. Ketuhanan ( Rabbaniyah )

Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius. Jiwa seorang marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang bersifat ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaranyang dilakukan.

Dengan konsep ini seorang pemasar syariah akan sangat hati-hati dalam perilaku pemasaranya dan berusaha untuk tidak merugikan konsumen. Apabila seorang pemasar syariah hanya berorientasi pada keuntungan, maka ia dapat merugikan konsumen dengan memberikan janji palsu. Namun seorang pemasar syariah memiliki orientasi maslahah, sehingga tidak hanya keuntungan namun diimbangi pula dengan keberkahan di dalamnya. Dalam Q.S An-Najm ayat 24-25 Allah berfirman:



















Artinya : Atau Apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (24) (Tidak), Maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia (25) (Q.S. An-Najm (53) 24-25)

Dalam Islam, bukanlah suatu larangan apabila seorang hamba mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya. Namun dengan syarat, rencana itu tidak bertentangan dengan syariat Islam.

5

(32)

b. Etis (akhlaqiyyah)

Keistimewaan yang lain dari syariah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatanya. Dalam Q.S At-Taubah: 119 Allah berfirman:





















Artinya :Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (Q.S At-Taubah (9) 119).

Puncak derajatkemanusiaan seseorang dinilai dari kualitas akhlak. Bahkan kualitas keimanan pun juga diukur dari akhlah. Seluas apapun kadar keilmuan seorang tentang islam, sehebat apapun dirinya ketika melakukan ibadah, atau sekencang apapun pengakuannya itu tidak memberi jaminan. Tetap saja, alat ukur yang paling akurat untuk menilai kemuliiaan seseorang adalah dengan kualitas akhlaknya.

c. Realistis (al-waqi’yyah)

Pemasaran syariah bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa arab dan mengharamkan dasi. Namun haruslah tetap berpenampilan bersih, rapih dan bersahaja apapun modelatau gayaberpakaian yang dikenakanya. Dalam Q.S Al-An’am : 143 Allah berfirman :















(33)

Ayat diatas mengajarkan kepada kita, untukmeyakinkan seseorang terhadap kebaikan haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan, data dan fakta.jadi, dalam menjelaskan manfaat produk, nampaknya peranan data dan fakta sangat penting. Bahkan sering data dan fakta jauh lebih berpengaruh dibanding penjelasan.

d. Humanistis (Insaniyyah)

Keistmewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agarderajatnya terangkat,sifat kemanusiaanya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewananya dapat terkekang dengan panduan syariah. Syariah islam adalah humanistis, diciptakan untuk manusia sesuai kapasitasnya tanpa menghiraukan agama, suku, ras, warna kulit, kebangsaan dan status.6

Hal ini berarti bahwa dalam pemasaran syariah, seluruh proses baik proses penciptaan, penawaran, maupun perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam pemasaran dapat dibolehkan.7

Dalam memasarkan suatu produk haruslah dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka. Sebab, Allah SWT sangat membenci transaksi jual beli yang mengandung unsur bathil, dzalim dan paksaan

6

Ibid, h 22-23 7

(34)

demi mendapatkan keuntungan yang besar. Dalam Q.S An-Nisa’ {4} : 29 Allah berfirman :

























































Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah

Maha Penyanyang kepadamu”.(Q.S. An-Nisa’ {4} : 29)8

Islam tidak pernah melarang umatnya untuk melakukan bisnis, bahkan Nabi Muhammad SAW pun telah mencontohkan bisnis sebagai mata pencaharian umatnya. Akan tetapi dalam berbisnis haruslah sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Karena itu Islam memberikan jalan yang terbaik untuk dalam berbisnis dengan mengikuti pesan-pesan Nabi Muhammad SAW, yakni sifat-sifat terpuji.9 Hal ini bertujuan agar bisnis yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, mendapat kemashlahatan didunia dan diakhirat, serta mendapat ridho dari Allah SWT.

8

Ibid, h.65 9

(35)

B. Bauran Pemasaran

Ukuran keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan.10 Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup baik dan berhasil. Pada pemasaran dikenal strategi yang berorientasi pada produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan saluran distribusi (place) yang

terangkum kedalam bauran pemasaran (marketing mix).

Pandji Anoraga mendefinisikan bauran pemasaran adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi.11 Bauran pemasaran menurut Sofjan Assauri ialah sekumpulan keputusan tentang harga, produk, saluran distribusi, komunikasi dan manajemen hubungan pelanggan yang merupakan pengimplementasian strategi pemasaran.12

Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dipasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari : produk, harga, promosi dan tempat.13 Pendapat lain mengatakan, bauran pemasaran yaitu kegiatan mengkombinasikan berbagai kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil yang

10

Kasmir, Kewirausahaan, Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 187 11

Pandji Anoraga, Op.Cit, h. 220 12

Sofjan Assauri, Strategi Marketing: Sustaning Liftime Customer Value, Edisi 1, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 117

13

(36)

paling memuaskan ada empat elemen yang tercakup dalam bauran pemasaran ini di kenal dengan elemen 4P yaitu product, price, place dan promotion.14

Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan taktik dalam mengintegrasikan tawaran, logistik, dan komunikasi produk atau jasa anda. Dengan marketing mix, anda tidak hanya perlu membuat penawaran yang menarik, tetapi juga harus memikirkan taktik yang tepat dalam mendistribusikan dan mempromosikannya. Hal demikian yang dikatakan oleh Hermawan Kartajaya.15

Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai kombinasi dari variabel-variabel produk, harga, promosi dan tempat yang digunakan dalam kegiatan pemasaran guna untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Strategi bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaandalam bidang pemasaran.16

1. Produk

a. Pengertian Produk

Produk berupa jasa dapat diartikan sebagai kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan

14

Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 180 15

Hermawan Kertajaya, Hermawan Kertajaya On Marketing Mix, (Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2016), h. 18

16

(37)

kepemilikan apapun.17Ciri-ciri tersebut dapat diberikan dalam bentuk nyata, jasa, atau ide. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan sesuatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.18 Produk yaitu setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.19

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen baik barang maupun jasa. Cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, dapat memuaskan para konsumennya dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang melalui peningkatan penjualan. Sebuah strategi pemasaran yang tepat diharapkan dapat merangsang penjualan dan perkembangan pasar produk. Keputusan-keputusan produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek, pengemasan dan layanan sesudah penjualan.

17

M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.15

18

Philip kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Ke 13, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 4

19

(38)

b. Pengembangan Produk

Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan pendefinisian manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Manfaat ini dikomunikasikan dan dihantarkan oleh atribut produk seperti mutu, fitur, dan desain.20Selain itu, untuk menambah nilai suatu produk maka perusahaan dapat memberikan suatu merek pada produk yang akan dijualnya.

Untuk merebut calon nasabah, maka bank harus berusaha keras. Nasabah tidak akan datang sendiri tanpa ada sesuatu yang menarik perhatian, sehingga berminat untuk membeli produk bank. Yang paling utama untuk menarik perhatian dan minat nasabah adalah keunggulan produk yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika dibandingkan dengan produk lain dan untuk meberikan keunggulan, maka bankl perlu melakukan strategi produk. Strategi yang dilakukan perbankan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Logo dan Motto

Logo merupakan serangkaian ciri khas suatu bank sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi bank dalam melayani bank. Pertimbangan pembuatan logo dan motto adalah sebagai berikut:

20

(39)

a. Memiliki arti dan maksut yang memiliki makna positif serta bermakna baik bagi kemajuan perusahaan.

b. Menarik perhatian; logo tersebut harus mampu menarik perhatian masyarakat baik secara desain maupu warnanya.

c. Mudah diingat, sehingga ketika konsumen melihat logo tersebut

maka ia akan langsung teringat pada produk perusahaan. 2. Menciptakan Merek

Karena jasa memiliki keanekaragaman, maka setiap jasa harus memiliki nama, tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Nama merupakan salah satu bentuk dari merek. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semua. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor:

a. Mudah diingat

b. Terkesan hebat dan modern c. Memiliki arti

d. Menarik perhatian 3. Menciptakan Kemasan

(40)

4. Keputusan Lebel

Lebel merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.21

2. Harga

a. Pengertian Harga

Harga ialah variabel yang dapat dikendalikan yang menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen.22Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh kosnumen untuk mendapatkan produk.23Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Dalam mengembangkan bauran pemasaran, suatu produk meliputi: daftar harga diskon, potongan harga, periode pembayaran dan persyaratan kredit.24

Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, bisya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sementara itu, harga bagi bank yang berdasarkan pada prinsip syariah adalah bagi hasil.25

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa harga merupakan nilai yang harus diberikan oleh konsumen untuk

21

M. Nur Rianto Al Arif, Op-Cit, h.146-147

22

Pandji Anoraga, Op.Cit., h. 192 23

Nembah F. Hartimbun, Op.Cit., h. 10 24

Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 63 25

(41)

memperoleh suatu produk. Nilai yang dimaksud disini adalah dalam bentuk uang. Harga merupakan jumlah niali yang dapat ditukarkan konsumen dengan manfaat dari menggunakan barang atau jasa yang ada. Harga dalam bank konvensional adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi, biaya iyuran, biaya tagih, biaya sewa, sedangkan dalam bank syariah harga adalah bagi hasil.

b. Tujuan Penentuan Harga

Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:

1. Untuk Bertahan Hidup

Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.

2. Untuk Memaksimalkan Laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanyadapat dilakukan dengn harga murah atau harga tinggi.

3. Untuk Memperbesar market share

(42)

4. Mutu Produk

Tujuan adalah memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.

5. Karena Pesaing

Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan diatas pesaing dan bunga pinjaman dibawah pesaing.

3. Promosi

a. Pengertian Promosi

Promosi ialah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.26Kegiatan promosi merupakan komponen yang dipahami untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetaui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Adapun

26

(43)

kegiatanya adalah: periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas.27

Promosi penjualan adalah suatu tindakan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan peraturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.28

Dari definisi diatas disimpulkan, promosi ialah suatu kegiatan upaya memmbujuk atau mempengaruhi konsumen dalam pembelian atau penggunaan jasa melaului arus informasi. Ada beberapa media promosi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan produknya antara lain: iklan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas.

b. Tujuan promosi

Tujuan promosi menurut Lamb et.al adalah29; 1. Memberikan Informasi (Informing):

a. Meningkatkan kesadaran atas produk baru, kelas produk, atauatribut produk.

b. Menjelaskan bagaimana produk tersebut bekerja. c. Menyarankan kegunaan baru suatu produk. d. Membangun citra suatu perusahaan.

27

Kasmir, Op-Cit, h. 246 28

Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2012), h. 160

(44)

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading): a. Mendorong perpindahan merek.

b. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. c. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli sekarang. d. Merayu pelanggan untuk datang.

3. Mengingatkan (reminding):

a.Mengingatkan konsumen bahwa produk mungkin dibutuhkan dalam waktu dekat ini.

b.Mengingatkan konsumen dimana untuk membeli produk tersebut.

c. Mempertahankan kesadaran konsumen. c. Bauran Promosi

Bauran promosi terdiri dari empat unsur utama, sebagai berikut : 1) Periklanan

Periklanan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank untuk menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.

2) Promosi Penjualan

(45)

3) Publisitas

Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, lomba cedas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melaui berbagai media. 4) Penjualan Pribadi

Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dialkukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Secara khusus personal selling dilakukan oleh petugas customer service atau service assistensi.30 4. Saluran Distribusi

a. Pengertian

Bagi perusahaan non bank penentuan lokasi biasanya digunakan untuk lokasi pabrikatau gudang atau cabang, sedangkan penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih ditekankan kepada penentuan lokasi cabang. Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.31

30

Kasmir, Op-Cit, h. 247-249 31

(46)

Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Adapun indikator dalam penentuan lokasi tersebut adalah lokasi strategis, mudah dijangkau dan suasana aman.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa place adalah lokasi perusahaan melakukan kegiatannya dan bagaimana perusahaan memakai saluran distribusi. b. Pertimbangan Penentuan Lokasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah pertimbangan sebagai berikut:

1. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik 2. Dekat dengan lokasi perkantoran

3. Dekat dengan lokasi pasar

4. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat

5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi32 Setelah lokasi diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan lay out gedung dan ruang kantor. Hilangkan kesan kantor yang tidakn yaman yang akan mengakibatkan nasabah tidak betah berlama-lama berada dikantor. Usahakan layout ruangan senyaman mungkin dengan susunan meja, tempat duduk atau

32

(47)

keindahan lainnya seperti lukisan dan musik, sehingga nasabah merasa nyaman.33

c. Pertimbangan Penentuan Lay Out

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay out gedung adalah: 1. Bentuk gedung yang memberikan kesan elegan dan baik 2. Lokasi parkir yang luas dan aman

3. Keamanan disekitar gedung juga harus diprtimbangkan 4. Tersedia tempat ibadah

5. Tersedia toilet yang bersih dan nyaman 6. Fasilitas penunjang lainnya

Sementara itu, untuk lay out ruangan yang harus diperhatikan adalah:

1. Suasana ruangan terkesan luas dan lega

2. Tata letak kursi dan meja sesuai dengan urutan proses

dokumen

3. Dekorasi dan hiasan dalam ruangan34

5. Kajian Islam Tentang Bauran Pemasaran

Pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam memenuhikebutuhan konsumen, disamping pencapaian tujuan perusahaan. Dalam memenuhi tujuan ini, seorang pemasar muslim harus memastikan bahwa semua aspek kegiatan pemasaran, seperti perencanaan barang dan jasa,harga dan strategi distribusi, seperti halnya

33

Kasmir, Op-Cit, h.243 34

(48)

teknik promosi yang digunakan, haruslah sesuai dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah. Bauran pemasaran bukanlah suatu hal yang baru dalam pemasaran Islam. Bahkan Nabi Muhammad pun menggunakan konsep ini dalam menjalankan bisnisnya (berdagang).

a. Produk

Dalam konsep pemasaran islami, tidak diperbolehkan menjual barang jelek dengan harga yang tinggi, hal ini dikarenakan pemasaran Islami adalah pemasaran yang fair dimana harga sesuai dengan barang/produk. Kualitas produk harus sesuai dengan yang ditawarkan dan dilarang menyembunyikan kecacatan dari produk-produknya.35

Produk yang ditawarkan haruslah susuai selera dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Nabi Muhammad SAW selalu menjelaskan dengan baik kepada semua pembelinya akan kelebihan dan kekurangan produk yang beliau jual. Seandainya terjadi ketidakcocokan, beliau mengajarkan, bahwa pada pelanggan ada hak khiyar, dengan cara membatalkan jual beli, seandainya terdapat segala

sesuatu yang tidak cocok.36































Artinya : “Seungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah,

35

Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., h. 218 36

(49)

dan mereka itulah orang-orang pendusta”. (Q.S An -Nahl{16}:105)37

Kejujuran adalah kunci utama dalam perniagaan Nabi Muhammad SAW.Kejujuran adalah cara yang termurah walaupun sulit dan langka ditemukan sekarang. Jika kita menjual produk dengan segala kelebihan dan kekuranganya kita ungkapkan secara jelas, maka yakin produk itu akan terjual dan juga akan dipercayai oleh konsumen kita. Dan mereka tidak akan meninggalkan kita karena merasa tidak dibohongi dengan ucapan kita.

b. Harga

Dalam ajaran syariah tidak dibenarkan mengambil keuntungan sebesar-besarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan. Hargaharus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara adil, yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarnya.38

Harga yang ditetapkan tidak boleh lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh pesaing atau lebih rendah dari biaya yang dikeluarkan. Tidak diperbolehkannya pembatasan harga komoditi di masa Nabi Muhammad SAW merupakan cerminan pemikiran yang mewakili konsep pricing.39Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

37

Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 279 38

Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2013), h. 212

39

(50)

Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu.”(HR.

Bukhari, dari Abdullah bin Umar Ra.)40

Perang harga tidak diperkenankan Raulullah karena bisa menjadi bumerang bagi para penjual. Secara tidak langsung, Rasulullah Nabi Muhammad SAW melarang untuk melakukan perang harga dengan niat menjatuhkan pesaing, tapi bersainglah secara fair, bukan keunggulan dengan tampil beda dalam kualitas dan layanan yang diberikan.

Dalam melakukan jual beli, harga harus sesuai dengan nilai suatu barang. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan pihak pengusaha karena kepercayaan konsumen akan dapat diraih dengan sendirinya. Harga harus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualan secara adil, yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal, tidak berlebih-lebihan tidak pula merendah-rendahkan, pembeli memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarnya.

Dalam melakukan jual beli, harga harus sesuai dengan nilai suatu barang. Dalam QS. Al Furqon{25}: 67 telah disebutkan sebagai berikut.





























Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), merekatidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al Furqon{25}:67)41

40

Ibid, h. 62 41

(51)

c. Promosi

Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas. Dengan promosi pada dasarnya diharapkan dapat membuat permintaan menjadi inelastis pada saat harga naik dan membuat elastis pada saat harga turun.42Dalam Q.S An-Nisa’ (4) 29 Allah berfirman:

























































Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu,Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”(Q.S An-Nisa’ (4) 29)

d. Saluran Distribusi

Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang aman dan nyaman kepada seluruh konsumennya.43 Hal ini

42

M. Nur Rianto Al Arif, Op-Cit, h. 15 43

(52)

dibutuhkan agar konsumen tidak merasa didzolimi. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Thaha{20}: 112.

























Artinya: “Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang shaleh dania dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuanyang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula)

akan pengurangan haknya.” (QS. Thaha {20}:112)44

Hal yang perlu diperhatikan dari sederetan proses distribusi adalah setiap jaringan, channel, agen dan distributor termasuk dalam kelompok pelanggan. Mereka pun harus mendapatkan layanan yang memuaskan dari pihak perusahaan. Ikatan yang terjalin dengan baik akan semakin mengefektifkan proses distribusi.45

C. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi, parakonsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.46 Menurut Engel et al, menyatakan perilaku pembelian adalah proses keputusan dan tindakan orang-orang yang terlibat dalam pembelian dan penggunaan produk.47Peter dan Olson,

44

Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 319 45

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan SistemOpersional, (Bandung: Gema Insani, 2004), h. 454

46

Philip kotler dan Gary Armstrong, Op.Cit., h. 181 47

(53)

menyatakan keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya.48

Dari definisi diatas dapat disimpulkan, keputusan pembelian ialah proses dan tindakan konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan minatinya. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan masalah dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Perusahaan harus aktif dalam proses mempertahankan konsumen dan disisi lain pelanggan berada pada posisi sebagai pengambil keputusan.Jadi hubungan perusahaan dengan konsumennya adalah mengenai pengambilan keputusan konsumen. Oleh karena itu, agar proses mempertahankan konsumen berhasil, perusahaan perlu mengetahui proses pengambilan keputusan pada konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku pascapembelian.49

a. Pengenalan kebutuhan

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah ataukebutuhan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.

48

Jackson R.S. Weenas., Op.Cit., h. 610 49

(54)

b. Pencarian informasi

Konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhidengan membeli dan mengonsumsi suatu produk.

c. Evaluasi alternatif

Proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuaidengan keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan manfaat kepadanya serta masalah yang dihadapinya.

d. Keputusan pembelian

Pembeli akan menentukan sikap dalam pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak membeli produk tersebut.

e. Perilaku pascapembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan. Konumen yang puas akan membeli produk lagi, memberitakan hal-hal merek dan iklan pesaing, dan akan membeli produk lain dari perusahaan tersebut.

3. Kajian Islam Dalam Keputusan Pembelian

(55)

barang yang akan dibelinya bukan hanya karena menuruti keinginan dan hawa nafsunya.50

Dalam Q.S Al-Maidah{5}:100, Allah menjelaskan bahwa dalam melakukan hal apa pun termasuk dalam keputusan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen harus dapat membedakan antara kebutuhan dengan keinginan, antara yang baik dengan yang buruk tujuannya agar tidak merasa rugi di kemudian hari. Selain itu, kegiatan memanfaatkan atau mengkonsumsi suatu produk yang baik itu sendiri dianggap sebagai kebaikan dalam Islam.51



















































Artinya: “Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan".(Q.S. Al Maidah{5}: 100)52

Selain itu Allah SWT juga berirman dalam Q.S. Al Hujurat{49}: 6.

















































Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasikmembawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas

perbuatanmu itu”.(Q.S. Al Hujurat{49}: 6)53

50

M. Nur Rianto Al Arif, Op.Cit., h. 193 51

Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, Edisi pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h.93 52Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 99

53

(56)

Ayat tersebut sudah cukup menjelaskan bahwa dalam melakukan keputusan pembelian hendaknya kita memeriksa informasi yang kita dapat dengan teliti dan penuh kehati-hatian, serta dapat memberikan penilaian apakah produk tersebut memberikan manfaat baginya atau justru mendatangkan kemudharatan, barulah konsumen dapat memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Ini dilakukan agar konsumen tidak merasa dirugikan, bahkan merasa puas.

Hal demikian sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui konsumen dalam pengambilan keputusan. Dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pemilihan alternatif, pengambilan keputusan dan perilaku pascapembelian.

F. Kerangka Pemikiran

(57)

Dalam pemasaran dikenal istilah marketing mix, yang terdiri dari :Product, Price, Place, Promotion. Jika keempat variabel tersebut sudah mencukupi, maka

tinggal keputusan pembelian konsumen sebagai penentunya. Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti gambar 2.1

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Produk

Harga

Promosi

Tempat

(58)

E. Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan p

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Peneliti dan
Tabel 4.3  Usia Responden
Tabel 4.4  Pekerjaan Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

While most respondents above the age of 40 recalled events pertaining to National Bank scandal in 1987, where Bruneians savings were being allegedly swindled by the bank’s

Kandou Manado pada tahun 2013 dari ketiga variabel yang diteliti yaitu umur ibu, umur kehamilan dan kadar Hb, hanya satu variabel yaitu Kadar Hb yang mempunyai

Pekerjaan sebagai buruh gendong perempuan ini banyak menguras waktu. Salah satunya waktu untuk keluarga dan masyarakat menjadi berkurang karena waktu yang terpakai

Meskipun sektor pertanian mempunyai peranan besar dalam PDRB dan penyerapan tenaga kerja tetapi sektor tersebut belum mampu menjadi sektor penggerak perekonomian ( Leading Sector

Manfaat teoritis, diharapkan hasil penelitian ini mampu menambah wawasan para pembaca dan memudahkan para peneliti dibidang sosial dan dakwah khususnya di Enrekang Sulawesi

Lebih jauh lagi risiko pada proyek adalah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing ( ABC) , apabila dibandingkan dengan metode tradisional