• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEPARATION. (Pengolahan Mineral) RIRINA DARA OLEH : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEPARATION. (Pengolahan Mineral) RIRINA DARA OLEH : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH 2015"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SEPARATION

(Pengolahan Mineral)

OLEH :

RIRINA DARA

1204108010061

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH

(2)

Separation

Merupakan proses pemisahan mineral. Dibagi 6 macam proses pemisahan, yaitu:

1. Sorting (pemilahan)

2. Konsentrasi gravitasi (gravity concentration)

3. Konsentrasi dengan media berat (dense/heavy medium separation) 4. Konsentrasi elektrostatik (electrostatic concentration)

5. Konsentrasi magnetik (magnetic concentration) 6. Konsentrasi secara flotasi (flotation concentration)

1. Sorting (Pemilahan)

Proses pemisahan dilakukan dengan tangan atau secara manual dengan memilah-milah sesuai ukuran bongkahannya. Apabila terdapat dan terlihat bukan mineral berharga maka dipisahkan untuk dibuang.

Proses Manual Sorting

2. Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration)

Proses pemisahan mineral secara gravitasi masih tetap digunakan saat ini terutama untuk endapan plaser (timah, emas, pasir besi dll). Metode ini bekerja berdasarkan perbedaan Berat Jenis (BJ) antara mineral berharga dengan mineral gangue. Umumnya

(3)

mineral-mineral bijih (berharga) memiliki berat jenis yang tinggi, sedangkan mineral tidak berharga berat jenisnya rendah.

Konsentrasi gravitasi adalah salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan galian yang operasinya mempergunakan sifat perbedaan densitas dari mineral-mineral yang akan dipisahkan.

Pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya dalam suatu medium fluida, dengan menggunakan perbedaan kecepatan pengendapan. Berdasarkan gerakan fluida, ada tiga cara pemisahan secara gravitasi :

a. Fluida tenang, contoh: DMS/ HMS (Dense/ Heavy Medium Separation)

b. Gerak fluida horizontal, contoh: sluice box, meja goyang (shaking table), spiral

concentrator

c. Aliran fluida vertikal, contoh: jigging

Konsentrasi gravitasi pada mineral-mineral yang mempunyai perbedaan massa jenis yang menyolok sehingga terjadi kelompok mineral dengan massa jenis tinggi dan kelompok mineral dengan massa jenis rendah dan salah satu dari kelompok mineral tersebut akan menjadi konsentrat.

Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut:

a. Hindered settling classification, yaitu klasifikasi pengendapan terhalang

b. Differential acceleration, yaitu terjadi pada awal pengendapan, partikel yang berat

mengendap lebih dahulu

c. Consolidation trickling, yaitu terjadi pada akhir pengendapan, partikel-partikel kecil

berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat jenisnya.

(4)

Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu:

Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar tinggi

Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor

Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang

Beberapa alat atau concentrator yang umum digunakan adalah: a) Jig Concentrator

Harga Fob: US $ 5200-19500 / Unit

Pelabuhan: Xiamen/Shenzhen

Jumlah Pesanan Minimum: 1 Unit/unit

Kemampuan Suplai: 100 Unit/unit per Minggu b) Shaking Table

(5)

Harga Fob: US $ 800-1880 / Set

Pelabuhan: Qingdao, Tianjin, Shanghai Jumlah Pesanan Minimum: 1 Set/set

Kemampuan Suplai: 200 Set/set per Bulan

(6)

Harga Fob: US $ 250-1800 / Set

Pelabuhan: Xiamen/Shenzhen/Shanghai Jumlah Pesanan

Minimum: 1 Set/set untuk spiral konsentrator Kemampuan Suplai: 10000 Set/set per Tahun untuk spiral

konsentrator

(7)

Harga Fob: US $ 5000-8000 / Set

Pelabuhan: Shenzhen and Xiamen

Jumlah Pesanan Minimum: 1 Set/set

Kemampuan Suplai: 100 Set/set per Bulan

3. Konsentrasi Dengan Media Berat (Dense/Heavy Medium Concentration)

(8)

Dense medium separation (DMS) merupakan proses konsentrasi yang bertujuan memisahkan mineral berat dari pengotornya, biasanya mineral ringan dengan menggunakan media pemisahan yang tidak hanya terdiri dari air saja. Dua produk yang dihasilkan berupa apungan (float) dan endapan (sink). Secara skematik pemisahan pada proses DMS ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Skema pemisahan pada proses DMC

Teknik pemisahan antara apungan dan endapan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain :

1. Medium yang diam

2. Medium yang selalu diaduk

3. Memakai dua medium yang berbeda densitasnya 4. Pemisahan dengan bantuan gaya sentrifugal 5. Digunakan cairan berat sebagai medium

6. Autogenous media (mineral itu sendiri sebagai media).

B.

Media Pemisahan

Secara umum media pemisahan yang akan digunakan harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

Stabil/ tidak bereaksi

Mudah diperoleh kembali (di-recovery)

Mudah dipisahkan dari produk sink/float

Media pemisahan ini bisa berupa campuran antara air dengan mineral-mineral (padatan) tertentu yang mempunyai berat jenis

(9)

cukup tinggi dan berukuran sangat halus sehingga membentuk suspensi atau berupa larutan berat yang mempunyai berat jenis yang juga cukup tinggi.

Persyaratan mineral (padatan) agar dapat digunakan sebagai media pemisahan, disamping syarat-syarat yang telah disebutkan di atas adalah:

Mempunyai kekerasan tertentu

Tidak mudah mengendap

Tidak mengotori mineral yang akan dipisahkan

Sifat kimia stabil

Berat jenis tinggi Contohnya:

• Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 – 2,20 ton/m3. • Air + ferrosilikon dengan kerapatan 2,90 – 3,40 ton/m3. • Air + magnetit + ferrosilikon dengan kerapatan 2,20 – 2,90.

• Larutan berat seperti tetra bromo ethana (b.j. = 2,96), bromoform (b.j. = 2,85) dan methylene jodida (b.j. = 3,32). Tetapi larutan berat ini harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai untuk percobaan-percobaan di laboratorium.

Peralatan yang dipakai:

o Drum Separator

(10)

Drum Separator US $ 2000-15000 / Set

Certification: CE, ISO,BV,SGS

Application: Ore,metallurgy,construction industry and chemical industry ect.

Warranty: 12 months

Cone Separator US $ 1-1500 / Set

application: gold mining certificate: ISO9001:2000

(11)

warranty: 1year

Jiangxi Hengchang Mining Machinery Manufacturing Co., Ltd.

4. Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)

A. Prinsip Pemisahan

Konsentrasi elektrostatik merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat mudah dan sukarnya mineral untuk menghantarkan arus listrik (sifat konduktor dan non-konduktor). Konsentrasi elektrostatik adalah salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan galian yang operasinya mempergunakan sifat perbedaan kemampuan untuk menghantarkan arus listrik dari mineral-mineral yang akan dipisahkan.

Konduktor adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik (elektron), sedangkan non-konduktor bersifat sebaliknya. Hambatan pemakaian proses ini antara lain:

 Hanya untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu besar

 Proses harus kering sehingga timbul masalah dengan debu yang berterbangan.

Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain:

Magnetite (Fe3O4)  Galena (PbS)  Kasiterit (SnO2)  Pyrite (FeS2)  Molybdenite (MoS2)  Ilmenite (FeTiO3)

Wolframite [(Fe,M) WO4]

Pemisahan berdasarkan sifat konduktivitas bahan ini dibagi dua: a. Electrodynamic separation (high tension separation)

(12)

Electrodinamyc Separator

Harga

Fob: US $ 2800-52000 / Set

Ganzhou Gelin Mining Machinery Co., Ltd.

US $ 7800-20000 / Set

(13)

application: ilmenite, titanium, zircon, rutile, monazite ect. Certification: CE/SGS

Warranty: 1year

Type: electrostatic separator,plate/roll

5. Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)

Konsentrasi magnetik merupakan proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan yang dimiliki oleh bahan (mineral). Prinsip pemisahan dengan memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan material ini dapat digambarkan secara skematik.

Skema pemisahan mineral dengan metode magnetik

Sifat kemagnetan (magnetic susceptibility) bahan dapat dibagi atas:

o

Paramagnetic yaitu bahan-bahan yang dapat tertarik oleh medan magnet. Contoh : hematite, ilmenite, pyrrhotite

o

Diamagnetic yaitu bahan-bahan yang tidak tertarik oleh medan magnet. Contoh : kwarsa, feldspar

o

Ferromagnetic yaitu bahan-bahan yang sangat kuat untuk ditarik medan magnet. Contoh : besi, magnetite

Konsentrasi magnetik adalah salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan galian yang operasinya mempergunakan sifat perbedaan kemagnetan dari mineral-mineral yang akan dipisahkan.

Peralatan yang dipakai disebut magnetic separator yang terdiri dari:

(14)

b. Wet drum low density magnetic separator yang arah alirannya dapat berbentuk concurrent, countercurrent, counter rotation

Dan letak dari magnetnya bisa berbentuk suspended magnets, suspended magnets with continuous removal, cobbing drum.

Induced Roll Dry Magnetic Separator US $ 1100-46500 / Set

Production Capacity: 0.2-38m3/min Certification: CE, ISO9001:2008,BV Warranty: 1 year

Type: Magnetic Separator

Wet Drum Low Intensity Magnetic Separator US $ 1000-1000000 / Set

(15)

Certification: ISO;CE Warranty: one year

Type: Magnetic Separator

Shanghai Sievo Heavy Equipment Co., Ltd.

6. Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration

Konsentrasi flotasi mendominasi proses pengolahan mineral pada tambang tembaga, emas dan logam dasar skala besar. Hal ini disebabkan karena proses ini tidak tergantung pada densitas dan perbedaan gaya gravitasi serta mudah dikendalikan melalui reagenreagen tertentu dalam merubah sifat permukaan mineral.

Selain pada logam, flotasi juga dapat diterapkan pada instalasi pengolahan batubara yang berkukuran halus. Dalam industri pengolahan mineral, umpan untuk proses flotasi terlebih dahulu melalui penggerusan dan pengayakan. Karena operasinya dalam kondisi basah, maka penanganan material hasil pengolahan memerlukan perhatian khusus.

Konsentrasi flotasi adalah salah satu tahap operasi dalam pengolahan bahan galian yang operasinya mempergunakan sifat perbedaan kemampuan dibasahi oleh air/udara dari mineral-mineral yang akan dipisahkan.

Dalam pengolahan bahan galian, flotasi didefinisikan sebagai metoda fisika kimia untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga dengan cara mengapungkan salah satu mineral ke permukaan pulp. Proses pemisahan mineral berharga dari yang tidak berharga dengan cara pengapungan ini didasarkan pada sifat permukaan mineral apakah suka terhadap udara (takut air) atau suka terhadap air (takut udara). Mineral yang diapungkan adalah mineral yang tidak dibasahi (suka udara) disebut mineral

hydrophobic, sedangkan mineral yang tidak diapungkan adalah mineral yang dibasahi (suka air) disebut mineral hidrophilic.

(16)

Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung dengan baik yaitu adanya partikel-partikel tertentu (yang akan diapungkan) menempel pada gelembung udara kemudian bersama-sama naik ke permukaan. Syarat agar hal ini dipenuhi antara lain:

o Ukuran partikel harus cukup kecil

o Ukuran partikel untuk proses flotasi biasanya lebih kecil dari 65 mesh tetapi lebih besar dari 10 m, kecuali untuk batubara ukuran terkecilnya bisa sampai 20 mesh.

o Gelembung harus cukup besar

o Sifat-sifat fisik yang menentukan apakah partikel menempel pada gelembung atau tidak

Partikel yang akan diapungkan harus bersifat hidrophobic, sedangkan partikel yang tidak diapungkan harus bersifat hidrophilic. Keterapungan (floatability) dari suatu partikel ditentukan oleh kecenderungannya untuk menempel pada permukaan gelembung udara, dan ini terutama tergantung pada sifat-sifat permukaan partikel. Massa jenis dan sifat-sifat fisika lainnya memegang peranan yang sangat kecil.

Perlekatan partikel pada gelembung udara dalam media air tergantung pada laju penipisan air antara gelembung dan permukaan partikel.

Proses perlekatan partikel pada gelembung udara dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :

1. Partikel - gelembung udara saling mendekati, menghasilkan suatu lapis tipis diantaranya. Di daerah ini partikel bergerak menurut hukum hidrodinamika

2. Penipisan lapis tipis air. Daerah ini disebut lapis diffusion bonding

3. Hilangnya lapis tipis air. Gerakan partikel dikendalikan oleh gaya interaksi lapis rangkap dan gaya interaksi molekul. Perlekatan diawali dengan terbentuknya kontak tiga fas yang dengan cepat meluas.

(17)

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa syarat utama berlangsungnya flotasi denganbaik adalah adanya partikel yang bersifat hidrofobik (suka udara) dan partikel lainnya bersifat hidrofilik (suka air). Mineral-mineral yang bersifat suka udara (tidak dibasahi) terdapat di alam dalam jumlah yang sangat terbatas, misalnya S (sulfur) dan batubara. Hampir semua mineral di alam ini dapat dibasahi sehingga untuk memperoleh mineral yang tidak dapat dibasahi maka perlu ditambahkan reagen kimia.

Reagen kimia digunakan dalam proses flotasi untuk menciptakan suatu kondisi agar proses flotasi berlangsung dengan baik. Setiap reagen kimia yang ditambahkan mempunyai fungsi yang spesifik. Ada tiga kelompok utama reagen kimia yang biasa digunakan dalam proses flotasi yaitu kolektor, frother (pembuih), dan modifier.

B.1 Kolektor

Kolektor merupakan reagen kimia yang dapat mengubah permukaan mineral yang semula hidrofilik (dapat dibasahi) menjadi hidrofobik (tidak dapat dibasahi).

Banyaknya pemakaian (dosis) kolektor yang dipakai tergantung pada faktor-faktor berikut :

1. Total luas permukaan partikel yang akan diselimuti (merupakan fungsi dari kadar dan ukuran partikel). Semakin besar kadar maka pemakaian akan semakin banyak dan semakin halus ukuran partikel maka pemakaian juga semakin banyak.

2. Ion-ion yang ada dalam pulp yang berinteraksi dengan kolektor. Ion-ion ini mengganggu sehingga perlu dihilangkan terlebih dulu sebelum penambahan kolektor. Ion-ion ini disebut ion-ion pengganggu.

3. Tingkat oksidasi permukaan mineral. Jika seluruh permukaan mineral teroksidasi maka kolektor tidak lagi bekerja dengan baik

(18)

(tidak berfungsi). Jadi bijih sulfida yang masih segar harus disimpan dengan baik agar tidak teroksidasi.

B.2 Frother (Pembuih)

Frother merupakan reagen kimia yang digunakan dalam proses flotasi yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga mudah membentuk gelembung yang relatif stabil.

Selama masa pengapungan, gelembung yang terbentuk harus stabil/ tidak pecah dan setelah keluar dari sel flotasi gelembung tersebut pecah sehingga partikel-partikel yang menempel pada gelembung tersebut bisa ditampung. Jika setelah keluar dari sel flotasi gelembung masih tetap stabil atau gelembung belum pecah maka akan menyulitkan dalam penanganan material yang diapungkan maupun penanganan untuk proses berikutnya seperti drying (pengeringan), filtering, dan lain-lain. Disamping dapat menstabilkan gelembung, frother yang baik harus dapat larut dalam air (mempunyai daya larut yang tinggi).

B.3 Modifier

Modifier atau regulator merupakan reagen kimia lain (selain kolektor dan frother) yang ditambahkan dalam proses flotasi yang berfungsi mengatur lingkungan yang sesuai dengan lingkungan flotasi sehingga selektifitas kolektor menjadi bertambah baik dan dengan demikian dapat memperbaiki recovery (perolehan) proses flotasi. Modifier terdiri dari macam-macam reagen, yaitu: pH

regulator, depresant, activator, dan dispersant.

pH Regulator : reagen kimia yang berfungsi untuk mengatur pH lingkungan flotasi. pH regulator perlu ditambahkan dalam proses flotasi karena mineral mengapung dengan baik pada pH tertentu, reagen lebih stabil pada pH tertentu, dan kolektor juga bekerja dengan baik pada pH tertentu. pH dimana mineral-mineral dapat mengapung dengan baik disebut pH kritis. pH kritis dari suatu mineral tergantung pada macam kolektor yang dipakai dan

(19)

konsentrasi (jumlah pemakaian) dari kolektor. Ada dua jenis pH

regulator, yaitu:

1. pH regulator asam, yaitu pH regulator dalam lingkungan asam. Contoh: H2SO4

2. pH regulator basa, yaitu pH regulator dalam lingkungan basa. Contoh: lime (CaO), soda abu (Na2CO3), NaOH

Depresant : reagen kimia yang berfungsi untuk mencegah interaksi kolektor terhadap mineral tertentu sehingga mineral tersebut tetap bersifat hidrofilik agar tidak terapungkan. Beberapa contoh depresant adalah:

1. ZnSO4 → untuk mendepress sphalerit (ZnS) pada pH cukup tinggi (sekitar pH = 9-11)

2. NaCN → untuk mendepress sphalerit, pirit, Au, Ag

Activator: reagen yang berfungsi membantu kolektor agar interaksi kolektor dengan mineral tersebut bekerja dengan baik. Contoh activator adalah:

1. CuSO4 → ion-ion Cu++ diadsorpsi (diserap) oleh permukaan mineral yang sebelumnya bekerja kurang baik dengan kolektor. Dengan diserapnya ion-ion Cu++ pada permukaan mineral akhirnya mineral tersebut menjadi hidrofobik (suka udara)

2. Na2S.9H2O → ion-ion S2- diadsorp oleh permukaan mineral sulfida yang berubah menjadi oksida sehingga permukaan mineral menjadi sulfida lagi.

Dispersant: reagen kimia yang berfungsi untuk melepas penempelan partikel-partikel halus (slimes coating) pada permukaan mineral yang akan diapungkan. Contoh: sodium silikat (mNa2O.nSiO2) → penambahan sodium silikat tidak boleh berlebihan karena mempunyai efek terhadap gelembung udara (gelembung udara cepat pecah).

(20)

C.1 Conditioning dan Aerasi

Operasi atau proses flotasi sebenarnya terdiri dari dua tahap, yaitu:

1. Conditioning

Conditioning merupakan tahapan dari flotasi dimana permukaan mineral yang berada dalam pulp diolah dengan reagen kimia sedemikian rupa sehingga apabila diberi udara maka mineral tertentu akan mengapung dan mineral lainnya akan tenggelam agar proses flotasi berlangsung dengan baik. Proses conditioning

dilakukan dalam alat yang disebut conditioner. Mekanisme yang diperlukan pada conditioning yaitu:

o Pengadukan

o Reagen terdispersi (tersebar) ke seluruh pulp

o Kontak berulang-ulang antara molekul-molekul reagen dengan partikel-partikel mineral

o Harus cukup waktu kontak agar interaksi reagen dengan partikel berlangsung baik. Waktu yang diperlukan di sini disebut waktu conditioning

o Tidak ada udara yang masuk

2. Proses aerasi

Proses aerasi merupakan tahapan proses flotasi dengan memasukkan aliran udara ke dalam pulp yang telah mengalami conditioning, sehingga timbul gelembung-gelembung udara dalam pulp. Pada proses aerasi ini partikel-partikel mineral yang bersifat hidrofobik (suka udara) akan menempel pada gelembung udara kemudian naik ke atas dan keluar bersama-sama. Apungan ini selanjutnya ditampung, gelembung udara pecah dan tinggal padatannya. Partikel-partikel mineral yang bersifat hidrofilik (suka air) akan tetap tenggelam dan menjadi produktan berupa endapan. Dengan demikian dapat dipisahkan antara apungan (froth) dan endapan (sink). Mekanisme operasi flotasi dan zona-zona yang terjadi dalam proses flotasi dapat digambarkan.

(21)

Mekanisme flotasi dan zona-zona dalam proses flotasi (contoh pada mesin flotasi denver sub-A)

C.2 Jenis-jenis Proses Flotasi Jenis-jenis proses flotasi antara lain:

1. Flotasi ruah (bulk flotation)

Flotasi ruah merupakan proses flotasi yang mengapungkan sekelompok mineral. Produkta berupa konsentrat dan tailing. Sebagai contoh adalah bijih kompleks Pb-Cu-Zn. Jika pada bijih kompleks ini dilakukan flotasi ruah maka akan didapatkan konsentrat dan tailing. Konsentrat tetap mengandung Pb-Cu-Zn tetapi dengan kadar yang lebih tinggi.

2. Differential flotation

Pada differential flotation, dilakukan proses flotasi secara bertahap terhadap konsentrat dari flotasi ruah. Flotasi tahap pertama akan dihasilkan apungan berupa misalnya konsentrat Pb dan endapan yang masih banyak mengandung Cu dan Zn. Pada tahap kedua, endapan diolah (dilakukan proses flotasi) untuk menghasilkan apungan berupa konsentrat Cu dan endapan yang masih banyak mengandung Zn. Pada tahap ketiga dilakukan proses flotasi pada endapan yang masih banyakmengandung Zn, dihasilkan apungan berupa konsentrat Zn dan endapan yang merupakan tailing akhir. 3. Selective flotation

(22)

Pada selective flotation, dilakukan proses flotasi seperti pada proses

differential flotation tetapi tanpa dilakukan proses flotasi ruah terlebih dahulu. Berbeda dengan differential flotation, pada selective flotation pada setiap tahapnya dilakukan dalam jumlah yang besar sehingga peralatan yang dipakai juga lebih banyak. Beberapa proses flotasi yang lain, secara skematik dapat dilihat pada gambar:

Skematik beberapa proses flotasi a. Froth flotation

b. Ultraflotation

c. Oil atau emultion flotation

d. Agglomerate atau floc flotation

e. Liquid-liquid atau ekstraksi 2-liquid

C.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Proses Flotasi

Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses flotasi adalah sebagai berikut:

1. Ukuran partikel

Jika ukuran partikel terlalu besar maka partikel sulit untuk tertempel dan terbawa ke atas oleh gelembung udara, sedangkan kalau partikel terlalu halus maka sifat permukaan memberikan efek atau pengaruh yang hampir sama antara partikel yang akan diapungkan dan partikel yang tidak diapungkan. Dengan demikian jika ukuran partikel mineral terlalu besar atau terlalu kecil maka recovery (perolehan) akan lebih kecil. Ukuran partikel untuk proses flotasi

(23)

biasanya lebih kecil dari 65 mesh tetapi lebih besar dari 10 m, kecuali untuk batubara ukuran terkecilnya bisa sampai 20 mesh. 2. Persen padatan

Persen padatan pulp yang optimum untuk flotasi mineral umumnya adalah 25%. Untuk flotasi batubara persen padatan sebesar 25% ini terlalu tinggi. Umumnya persen padatan untuk flotasi batubara berkisar antara 3-20%, dengan rata-rata sekitar 7%. Bilamana ukuran partikel lebih kasar maka persen padatan juga tinggi, dan sebaliknya jika ukuran partikel lebih halus maka persen padatan juga harus lebih rendah.

3. Derajat oksidasi

Derajat oksidasi mineral akan mempengaruhi sifat keterapungan mineral tersebut. Sifat keterapungan akan menurun dengan adanya pengaruh oksidasi pada permukaan mineral. Tingkat oksidasi akan semakin besar dengan semakin meningkatnya dan lamanya mineral berada di udara terbuka.

4. pH pulp dan karakteristik air

Secara umum nilai pH pulp dan jumlah garam terlarut dalam air yang digunakan pada proses flotasi merupakan faktor yang penting. Sifat permukaan mineral bisa berbeda pada harga pH yang berbeda sehingga sangat mempengaruhi perolehan dari proses flotasi. Adanya lempung atau slimes dalam air dapat mencegah pengapungan mineral. Hal ini dapat dikendalikan dengan penggunaan reagen kimia yang cocok sehingga slime tersebut dapat digumpalkan kemudian dikeluarkan, atau dengan penggunaan air bersih dalam sirkit flotasi.

5. Reagen flotasi

Reagen flotasi baik jenis maupun jumlah (dosisnya) seperti telah dijelaskan sebelumnya akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses flotasi. Jenis maupun jumlah reagen flotasi baik itu kolektor, frother, maupun modifier harus betul-betul sesuai penggunaannya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

(24)

Kecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udara pada proses flotasi akan

optimal pada harga-harga tertentu.

Peralatan yang dipakai:

• Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi antara lain : - Agitair cell

- Denver cell - Krupp cell

- Outokumpu cell

- Wemco-Fagregren cell

• Pneumatic flotation yang terdiri dari variasi : - Column cell

- Cyclo cell - Davcra cell - Flotaire cell

Referensi

Dokumen terkait