• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

41

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak, Luas Wilayah dan Pemanfaatan Lahan

Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara garis 110023’ - 110000’30’’ Bujur Timur dan antara garis 07010’ - 07000’35’’ Lintang Selatan. Luas wilayah sekitar 82.616 ha terbagi atas 20 Kecamatan dan 288 Desa/Kelurahan, yang sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan elevasi antara 500 – 1.450 m diatas permukaan laut (Kantor Statistik Kabupaten Temanggung, 2004). Topografi wilayah Kabupaten Temanggung hampir 60 % mempunyai kemiringan lereng diatas 15 % (Ropik et al., 2004).

Jenis tanah terdiri atas 6 jenis, yaitu : (a) Latosol coklat seluas 26.563 ha (32,13 %) membentang di tengah-tengah wilayah Kabupaten Temanggung dari arah barat laut ke tenggara. (b) Latosol coklat kemerahan seluas 7.879 ha (9,53 %) membentang sebagian besar di bagian timur – tenggara. (c) Latosol merah kekuningan seluas 29.209 ha (35,33 %) membentang di bagian timur dan barat. (d) Regosol seluas 16.873 ha (20,14 %) membentang sebagian di sekitar Kali Progo dan lereng-lereng terjal. (e) Andosol seluas 2.149 ha (2,60 %) membentang di aluvial antara bukit.

Kabupaten Temanggung yang luasnya 82.616 ha, sebagian besar ( 78,5 %) atau seluas 64.860 ha merupakan lahan pertanian dan 9.121 ha (11 %) merupakan kawasan pemukiman, dan seluas 8.635 ha (10,5 %) terpakai untuk sarana umum termasuk untuk perkantoran. Khusus lahan pertanian, diantaranya 20.644 ha (31,8 %) adalah lahan sawah dan 44.216 ha (68,2 %) merupakan lahan kering atau kebun termasuk lahan usahatani tembakau. Berdasarkan data potensi lahan diatas, menunjukkan bahwa Kabupaten Temanggung didominasi oleh sektor pertanian, khususnya pertanian lahan kering (kebun) yang komoditas utamanya adalah tembakau. Pemanfataan lahan Kabupaten Temanggung tertera dalam Tabel 4.

Wilayah Kabupaten Temanggung mempunyai sarana dan prasarana perhubungan yang cukup baik, sarana transportasi darat dengan Semarang (ibu kota Propinsi) dan Kabupaten sekitarnya tersedia dengan sangat memadai. Hubungan informasi dan telekomunikasi dengan luar daerah dilakukan oleh Perum Pos dan Giro

(2)

42

serta Perumtel yang sudah tersebar sampai ke Kecamatan. Informasi siaran TVRI pusat dan daerah, TV swasta dan siaran RRI dapat diterima di seluruh Wilayah Kabupaten Temanggung.

Tabel 4. Pemanfaatan Lahan Kabupaten Temanggung (dalam ha)

Lahan Pertanian No Kecamatan Luas Wilayah *) Pemukiman Jalan Perkan toran, Fasum dll

Sawah Kebun Jumlah

1 Parakan 5.196 313 1.224 1.612 2.836 2 Kledung 138 247 3.582 3.829 3 Bansari 134 620 2.262 2.882 4 Bulu 5.480 372 1.364 3.970 5.334 5 Temanggung 10.132 847 1.891 1.333 3.224 6 Tlogomulyo 237 376 3.017 3.393 7 Tembarak 4.300 290 754 1.720 2.474 8 Ngadirejo 5.603 284 1.504 3.253 4.757 9 Tretep 7.156 188 45 3.621 3.666 10 Wonoboyo 225 810 2.683 3.493 11 Kedu 3.963 492 2.188 943 3.131 12 Candiroto 11.741 447 1.195 2.490 3.685 13 Selopampang 212 789 883 1.672 14 Kranggan 794 1.424 2.535 3.959 15 Pringsurat 5.728 1.156 646 1.900 2.546 16 Kaloran 6.192 689 1.437 2.599 4.036 17 Kandangan 9.915 994 1.516 1.588 3.104 18 Jumo 7.210 351 1.291 691 1.982 19 Gemawang 451 643 1.781 2.424 20 Bejen 507 680 1.653 2.333 Jumlah 82.616 9.121 221,68 **) 8.547 20.644 44.216 64.860 Sumber : Diolah dari Temanggung dalam Angka 2004 (BPS Kab Temanggung, 2005) Ket : *) = sebelum pemekaran wilayah Kecamatan

**) = Jalan makadam dan tanah transportasi dari ibu kota kecamatan ke desa- desa (dalam km jalan), setara 88 ha

4.2. Penduduk dan Mata Pencaharian

Jumlah penduduk pada tahun 2003 adalah 673.912 jiwa (Tabel 5), dengan kepadatan 768 jiwa per km2 . Kepadatan tertinggi di Kecamatan Parakan yaitu 2.068 jiwa per km2 dan kepadatan terendah 254 per km2 yaitu di Kecamatan Bejen. Sebagian besar penduduk (253.982 KK) bermata pencaharian sebagai petani atau 37,73 % dari jumlah penduduk (Tabel 6), pedagang 12,65 % dan yang lainnya bermata pencaharian dalam sektor jasa, industri, bangunan dan pengangkutan.

(3)

43

Tabel 5. Perkembangan Penduduk (dalam orang)

Jumlah Penduduk thn 2003 Kelahiran Kematian Migrasi

No Kecamatan L P Jml L P Jml L P Jml Keluar Masuk Jml

1 Parakan 22.793 23.465 46.258 351 148 - 39 2 Kledung 12.413 12.282 24.695 97 39 35 -3 Bansari 10.725 10.650 21.375 174 88 9 -4 Bulu 20.335 19.949 40.284 30 15 56 5 Temanggung 34.972 36.731 71.703 1.015 351 3 12 6 Tlogomulyo 9.723 9.926 19.649 146 71 4 -7 Tembarak 12.892 13.006 25.898 145 86 92 -8 Ngadirejo 23.992 24.408 48.400 290 85 - -9 Tretep 9.032 9.249 18.281 99 46 - -10 Wonoboyo 11.233 11.478 22.711 32 17 64 -11 Kedu 24.536 24.645 49.181 517 163 8 -12 Candiroto 14.141 14.811 28.952 322 130 10 -13 Selopampang 8.366 8.506 16.872 55 14 19 -14 Kranggan 19.484 20.251 39.735 356 168 20 -15 Pringsurat 21.552 21.713 43.265 322 202 29 1 16 Kaloran 20.033 20.771 40.804 59 31 23 -17 Kandangan 21.858 22.099 43.957 315 162 42 7 18 Jumo 12.955 13.069 26.024 159 57 40 -19 Gemawang 14.043 14.268 28.311 36 30 27 -20 Bejen 8.725 8.832 17.557 123 56 138 -Jumlah 333.803 340.109 673.912 4.643 (0.69 %) 1.959 (0,29 %) 619 (0,09 %) 59 (0,008 %)

Sumber : Diolah dari Temanggung dalam Angka 2004 (BPS Kab Temanggung, 2005) Ket : Rata-rata kelahiran selama 1993 – 2003 sebanyak 1,06%

(4)

44

Tabel 6. Jumlah Penduduk Kabupaten Temanggung

Jumlah Penduduk 2003 (org) Angkatan Kerja (org)

No. Kecamatan L P Jml L P Jml Jml Petani (KK) Jml Petani Tembakau (KK) 1 Parakan 22.793 23.465 46.258 14.740 14.656 29.396 8.966 4.391 2 Kledung 12.413 12.282 24.695 8.024 8.742 16.766 6.565 4.810 3 Bansari 10.725 10.650 21.375 6.932 6.952 13.884 5.818 5.110 4 Bulu 20.335 19.949 40.284 13.142 12.459 25.601 17.646 7.161 5 Temanggung 34.972 36.731 71.703 22.624 23.942 46.566 13.960 4.498 6 Tlogomulyo 9.723 9.926 19.649 6.287 8.980 15.267 6.946 4.800 7 Tembarak 12.892 13.006 25.898 8.336 8.124 16.460 12.350 1.138 8 Ngadirejo 23.992 24.408 48.400 15.514 15.244 30.758 15.759 8.345 9 Tretep 9.032 9.249 18.281 5.842 5.776 11.618 9.492 4.800 10 Wonoboyo 11.233 11.478 22.711 7.262 7.170 14.432 11.973 1.859 11 Kedu 24.536 24.645 49.181 15.862 15.393 31.255 18.381 653 12 Candiroto 14.141 14.811 28.952 9.148 9.071 18.219 14.420 1.792 13 Selopampang 8.366 8.506 16.872 5.410 5.312 10.722 7.989 1.630 14 Kranggan 19.484 20.251 39.735 12.601 12.648 25.249 15.230 -15 Pringsurat 21.552 21.713 43.265 13.933 13.563 27.496 18.603 -16 Kaloran 20.033 20.771 40.804 12.958 12.972 25.930 18.512 30 17 Kandangan 21.858 22.099 43.957 14.131 13.803 27.934 20.242 70 18 Jumo 12.955 13.069 26.024 8.377 8.162 16.539 10.683 520 19 Gemawang 14.043 14.268 28.311 9.079 8.912 17.991 11.797 -20 Bejen 8.725 8.832 17.557 6.077 6.872 12.949 8.650 -Jumlah 333.803 340.109 673.912 216.279 218.753 435.032 253.982 51.607

Sumber : Diolah dari Temanggung dalam Angka 2004 (BPS Kab Temanggung, 2005)

(5)

45

Penduduk berusia produktif (15 – 60 tahun) sebesar 64,55 % dengan pendidikan 39,54 % lulus SD dan 2,47 % berpendidikan diploma/sarjana.

Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6, menunjukkan bahwa dari jumlah penduduk 673.912 jiwa pada tahun 2003, diantaranya 435.032 jiwa atau 64,5 % merupakan usia angkata kerja atau usia produktif, dan 253.982 jiwa bermata pencaharian sebagai petani. Dari jumlah petani tersebut diantaranya 51.607 KK atau 20,3 % sebagai petani tembakau.

Perkembangan jumlah penduduk yang dicerminkan oleh angka kelahiran, kematian dan migrasi memberikan suatu indikasi bahwa penduduk Kabupaten Temanggung cenderung meningkat. Rata-rata kelahiran per tahun mencapai 0,69 % dan angka kematian mencapai 0,29 %. Migrasi penduduk keluar rata-rata per tahun 0,09 % dan migrasi masuk rata-rata per tahun 0,008 %.

4.3. Keadaan Fisik Lingkungan

Secara lebih spesifik, keadaan fisik lingkungan daerah penelitian yang meliputi 4 Kecamatan, tertera pada Tabel 7.

Tabel 7. Keadaan Fisik Lingkungan Lokasi Penelitian

No. Kecamatan Elevasi (m dpl)

Arah Lereng Kemiringan

lereng (%) Curah hujan (mm/th) Bulan basah (perth) Bulan kering (perth) Tipe iklim 1. 2. 3. 4. Tlogomulyo Bulu Kledung Parakan 500 – 1.400 500 – 1.400 500 – 1.400 500 - 900 ke timur ke timur laut ke utara ke utara 0 - > 45 0 - > 45 0 - > 45 0 - > 45 2.359 2.407 3.083 2.407 5 bln 6 bln 6 bln 6 bln 4 bln 3 bln 3 bln 3 bln C2 C2 C2 C2

Data iklim yang digunakan merupakan rata-rata selama 11 tahun yang diperoleh dari 13 stasiun klimatologi yang tersebar di 13 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Temanggung (lihat Lampiran 1). Data tersebut menunjukkan bahwa iklim di sentra produksi tembakau didominasi oleh iklim C2, dengan curah hujan tahunan diatas 2.000 mm, dan bulan kering 3 – 4 bulan (Tabel 7). Iklim di masing-masing lokasi

(6)

46

penelitian memiliki kesamaan, yaitu Losari sama dengan Tlogomulyo mengacu ke stasiun iklim di Temanggung, Wonotirto sama dengan Sunggingsari mengacu ke stasiun iklim di Parakan dan Petarangan sama dengan Gandurejo mengacu ke stasiun iklim di Kledung. Pada Tabel 8 disajikan data curah hujan yang diperoleh dari 10 stasiun pengamat hasil pengamatan selama 15 tahun (1987 – 2002).

Tabel 8. Rata-rata Curah hujan Bulanan (1987 -2002) dalam mm

Stasiun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jml Rata-rata Candiroto Temanggung Ngadirejo Pringsurat Kedu Kledung Parakan Jumo Kandangan Kaloran 324 372 360 373 355 455 387 345 479 394 470 314 306 391 318 400 331 304 422 378 220 248 286 301 258 414 254 254 316 331 237 182 238 226 225 295 234 218 264 266 230 134 138 141 153 163 141 130 162 169 89 89 138 113 119 141 116 127 147 199 54 71 42 65 67 92 90 72 70 157 39 73 59 69 85 76 67 87 108 84 169 129 56 62 88 57 58 87 140 108 148 197 144 201 170 93 168 163 246 214 201 271 214 215 236 215 201 271 310 296 338 321 326 306 301 336 298 314 342 458 2.518 2.402 2.309 2.463 2.375 2.738 2.344 2.373 3.007 3.054 210 200 192 205 198 228 195 198 251 254 Sumber : Ropik dkk (2004)

Sentra produksi tembakau Temanggung meliputi 12 Kecamatan yang berada di kawasan Sub DAS Progo Hulu, dengan melibatkan sekitar 25.500 kepala keluarga (Djajadi dan Murdiyati, 2001). Pada umumnya daerah sentra produksi tembakau mempunyai topografi bergelombang sampai berbukit dan 75 % merupakan lahan tegalan yang berada pada ketinggian 800 – 1.200 m dpl.

4.4. Kondisi Lahan

Pengamatan dan pengambilan data kondisi lahan, dilakukan pada enam lokasi sentra produksi tembakau Temanggung, yaitu di Desa Losari, Wonotirto, Petarangan, Tlogomulyo, Gandurejo dan Sunggingsari. Karakteristik lahan petani pada enam lokasi tersebut meliputi dua elevasi (yaitu diatas 1.000 m dpl dan kurang dari 1.000 m dpl), dan lima kelas tingkat kemiringan lereng (<8, 8-15, > 15-30, > 30-45, dan >45 %). Di sentra produksi tersebut, khusus di Desa Losari dan Tlogomulyo pada umumnya petani melakukan konservasi tanah, dengan membuat teras bangku dari

(7)

47

batu, sedangkan lokasi lainnya tidak melakukan aktivitas konservasi. Data kondisi lahan yang diukur meliputi kondisi sifat kimia dan fisika tanah. Sifat kimia tanah terdiri atas beberapa variabel yaitu : kandungan N, P, K, bahan organik, KTK dan pH tanah, sedangkan sifat fisika tanah meliputi beberapa variabel seperti : porositas, permeabilitas, bobot isi, dan tekstur. Analisis sifat kimia dilakukan di laboratorium Balai Besar Litbang Pasca Panen, Bogor dan analisis fisika tanah dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, Malang. Data lengkap hasil analisis sifat kimia dan fisika tanah disajikan pada Lampiran 8.

Hasil analisis terhadap sampel tanah di enam lokasi pertanaman tembakau menunjukkan variasi kondisi sifat kimia dan fisika tanah yang beragam. Kandungan Nitrogen (N) berkisar antara 0,08 – 0,38 %, Fosfor (P) 8,2 – 21 %, Kalium (K) 8,2 – 29,1 %, bahan organik 5 – 19 %, derajat keasaman tanah (pH) 4 – 6,34, dan KTK 10 – 30 me/100. Permeabilitas 0,0002 – 0,0173 %, porositas 43,9 – 70,9 %, bobot isi 0,7 – 1,7 gram/cm3, dan tekstur tanah masing-masing pasir 24 – 44%, debu 29 – 49% dan liat 13 – 61%.

Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) antar lokasi terhadap beberapa variabel sifat kimia dan fisika tanah menunjukkan bahwa semua variabel sifat kimia dan fisika tanah berbeda sangat nyata/signifikan (P < 0.01) antar lokasi (Lampiran 8). Selanjutnya dari hasil uji beda rerata menggunakan uji beda nyata jujur (HSD Tukey) diperoleh hasil seperti pada Tabel 9.

Berdasarkan hasil yang disajikan pada Tabel 9 tersebut, nampak bahwa terdapat perbedaan karakteristik kondisi lahan antara keenam lokasi pertanaman tembakau. Kadar N di Tlogomulyo berbeda nyata lebih tinggi dibandingkan kelima lokasi lainnya. Sementara kadar P di Losari nyata lebih rendah dibandingkan dengan kelima lokasi lainnya. Konsentrasi K sangat bervariasi antar lokasi yang tertinggi didapatkan di Petarangan. Meskipun pH tanah tidak terlalu besar kisarannya akan tetapi masih menunjukkan perbedaan yang nyata dimana nilai yang tertinggi (pH 6,34) ditemukan di Tlogomulyo. Rata-rata KTK di Losari nyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya.

(8)

48

Adanya perbedaan respon beberapa sifat kimia dan fisika tanah berdasarkan lokasi pertanaman tembakau diduga sangat terkait dengan karakter masing-masing lahan dalam hal elevasi, arah lereng, tingkat kemiringan dan aktivitas konservasi tanah.

Tabel 9. Rata-rata Sifat Kimia dan Fisika Tanah

Lokasi Sifat Lahan Losari (elevasi >1.000m , Lereng timur) Wonotirto (elevasi >1.000 m, lereng timur laut) Petaranga n (elevasi >1.000 m, lereng utara) Tlogo (elevasi <1.000 m, lereng timur) Gandurejo (elevasi <1.000 m, lereng timur laut) Sunggingsar i (elevasi <1.000 m, lereng utara) Kimia Tanah Nitrogen (%) 0.20 a 0.20 a 0.19 a 0.27 b 0.22 a 0.18 a Fosfor (%) 11.44 a 15.35 b 14.42 b 13.88 b 13.95 b 14.09 b Kalium (%) 15.58 ab 13.75 a 21.33 c 16.07 b 13.70 a 14.77 ab Bahan Organik (%) 15.07 a 11.63 b 12.33 b 9.20 c 10.50 ab 11.87 b pH 5.18 bc 5.04 cd 5.28 ab 5.43 a 5.28 ab 4.95 d KTK (me/100) 23.20 a 16.60 bc 15.50 c 15.30 c 18.27 b 15.27 c Fisika Tanah Permeabilitas(% ) 0.0013 a 0.0014 a 0.0035 b 0.0038 b 0.0016 a 0.0042 b Porositas (%) 57.78 a 57.53 a 61.86 b 60.65 ab 62.18 b 59.50 ab Bobot Isi (gr/cm3) 1.12 ab 1.15 a 1.01 c 1.04 bc 1.00 c 1.07 abc Pasir (%) 35.00 bc 36.80 cd 35.50 bc 31.30 a 37.80 d 33.97 b Debu (%) 36.20 a 45.00 c 37.37 ab 39.23 b 37.60 ab 37.43 ab Liat (%) 28.80 a 19.53 c 27.13 ab 29.77 a 24.60 b 28.60 a

Keterangan : Huruf (superscript) yang berbeda dalam baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P < 0,05) berdasarkan uji beda nyata jujur HSD (W. Tukey)

Gambar

Tabel  4.  Pemanfaatan Lahan  Kabupaten Temanggung (dalam ha)
Tabel  5.  Perkembangan Penduduk  (dalam orang)
Tabel  6.  Jumlah Penduduk Kabupaten Temanggung
Tabel 8. Rata-rata Curah hujan Bulanan (1987 -2002)  dalam mm
+2

Referensi

Dokumen terkait

Taip klasių harmonija liaudininkų teorijoje pasidaro objektyviai būtina visuomenės pažangos sąlyga Vardan buržuazinės visuomenės progreso darbininkai privalo

Dari hasil penelitian yang saya lakukan dibagian Enrobing coklat, maka saya menentukan pokok permasalahan yaitu, “ MENANGGULANGI KELEBIHAN PEMAKAIAN COKLAT PADA

Isma Jumriana Nasution yang berjudul “ Perbedaan Kemampuan Komunikasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Selanjutnya, jual beli dianggap sah apabila ma’qud alaih adalah barang yang tetap atau bermanfaat, berbentuk, dapat diserahkan, dapat dilihat oleh orang-orang yang

= 0.000 lebih kecil dari α = 0.05 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara rata – rata kemampuan penalaran matematis mahasiswa kelas eksperimen dengan

Kajian ini bermatlamat meneliti dinamika dan kompleksiti pentadbiran pengawasan dalam pengurusan hutan era autonomi daerah di Indonesia, dengan mengambil kes di

Suatu pemindah haba tiub kelompang yang mempunyai satu laluan kelompang dan dua laluan tiub diperlukan untuk memanas 7.5kg/s air daripada 85 ke 99 ° C menggunakan stim pada