• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerjemah Bahasa Isyarat Tangan Berbasis Raspberry Pi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerjemah Bahasa Isyarat Tangan Berbasis Raspberry Pi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerjemah Bahasa Isyarat Tangan Berbasis

Raspberry Pi

Eric Septian Hermawan dan Aan Darmawan

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jl. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia

eric.septianh@gmail.com; aan.darmawan@eng.maranatha.edu

Abstrak: Bahasa Isyarat adalah bahasa yang digunakan penyandang tuna rungu untuk berkomunikasi. Namun tidak semua orang mengerti Bahasa isyarat. Sehingga dibuatlah penerjemah bahasa isyarat tangan berbasis Raspberry Pi. Bahasa isyarat yang diterjemahkan adalah sistem isyarat bahasa Indonesia (SIBI). Proses penerjemahan menggunakan pemrosesan gambar dari tangan yang sedang melakukan bahasa isyarat yang direkam melalui webcam dengan menggunakan metoda analisa kontur convex hull dan convexity defects. Sistem ini dapat menerjemahkan bahasa isyarat dengan keberhasilan rata-rata sebesar 83,08% dengan waktu rata-rata yang dibutuhkan sebesar 1,307 detik. Untuk orang yang berada di luar

database tingkat keberhasilan hanya sebesar 7,69%. Sehingga sistem ini bersifat spesifik terhadap penggunanya

Kata kunci: Bahasa Isyarat, Raspberry Pi, webcam, analisis kontur, convex hull, convexity defects

Abstract: Deaf community use sign language as their main communication language. However, using language that not everybody understands, will cause a difficulty to communicate. Hence it is needed translator tool as communication media. Because of that, hand sign language translator based on Raspberry Pi is made. Translating process is using image of hand sign language (recorded by webcam) using contour analysis method, convex hull and convexity defects. The result is translator system successfully made and well-functioning. Average success rate of this system is 83.08% with average translate time is 1.307 second. For people that outside of the database average success rate is only 7.69%. So, this translator system is a system that specific to only one user.

Keywords: Sign language, Raspberry Pi, webcam, contour analysis, convex hull, convexity defects.

I.

P

ENDAHULUAN

Masyarakat tuna rungu pada umumnya menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi utamanya. Bahasa isyarat menggunakan orientasi, bentuk dan gerakan tangan, lengan, tubuh serta ekspresi wajah. Tetapi cara komunikasi ini sering menyulitkan karena tidak

ISSN 1979-2867 (print)

Electrical Engineering Journal

(2)

semua orang mengerti bahasa isyarat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya penerjemah yang mudah sehingga lebih dapat dimengerti oleh masyarakat umum.

Penggunaan komputer pada penelitian ini adalah single board computer Raspberry Pi. Single board computer merupakan sebuah board yang memiliki microprocessor, memory, input/output (I/O), dan fitur lain yang layaknya sebuah komputer. Alasan penggunaan Raspberry Pi dalam penelitian ini adalah harganya relatif murah dan ukurannya yang lebih kecil dibandingkan komputer biasa, sehingga dapat diaplikasikan dimana saja dan dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Sebagai alat bantu untuk mengenali juga digunakan kamera webcam sebagai penangkap gambar dari bahasa isyarat yang kemudian diproses dalam Raspberry Pi sehingga bahasa isyarat dapat terbaca. Metoda analisa yang digunakan adalah analisa kontur dengan menggunakan convex hull dan convexity defects.

II.

P

ERANCANGAN

II.1.

Bahasa Isyarat

[1]

Bahasa isyarat merupakan bahasa yang memanfaatkan komunikasi visual, dalam hal ini adalah bahasa isyarat tangan, yang merepresentasikan setiap huruf atau frase. Setiap huruf atau frase dapat direpresentasikan dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi, dan gerak tangan, lengan atau tubuh, serta ekspresi wajah. Ada beberapa standar bahasa isyarat yang digunakan di berbagai belahan dunia, contohnya untuk Amerika memiliki bahasa isyarat American Sign Language (ASL) (Gambar 1.a), Inggris memiliki British Sign Language. Untuk Indonesia digunakan sistem isyarat sendiri, yang disebut dengan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) (Gambar 1.b). Dalam penelitian ini digunakan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).

(a) (b)

Gambar 1.a. American Sign Language (ASL) b. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)

II.2.

Raspberry Pi

[2]

Raspberry Pi (Gambar 2) merupakan sebuah single board computer; sebuah komputer yang sudah terintegrasi dalam satu buah papan dengan ukuran sebesar kartu kredit. Walaupun ukurannya kecil, fitur yang ada pada Raspberry Pi ini sudah seperti pada komputer. Keluaran untuk menampilkan gambar dari komputer ini sudah menggunakan High-Definition Media

(3)

Interface (HDMI), memiliki Video Graphic Array (VGA) untuk memproses gambar, dan banyak fitur lain layaknya sebuah komputer biasa hanya dengan ukuran yang jauh lebih kecil.

Gambar 2. Raspberry Pi

II.3.

Bahasa Pemrograman Python

[3]

Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi untuk segala kebutuhan yang didesain untuk menegaskan kode yang dapat dibaca. Syntax pada Python membuat programmer untuk mengekspresikan konsep dengan barisan kode yang lebih sedikit, yang lebih mudah dimengerti oleh programmer.

Struktur dasar dalam pemrograman Python biasanya memuat tiga bagian, bagian pertama merupakan deklarasi dari library tambahan yang akan digunakan di dalam program, bagian kedua merupakan deklarasi function (dinyatakan dengan “def fungsi()”), dan bagian ketiga merupakan bagian program utama yang akan dijalankan ketika program dieksekusi. Beberapa hal penting mengenai Python:

1.

Pengelompokan

statement telah selesai dengan indentasi (memisahkan blok

program dengan spasi) sebagai pengganti pengurungan mulai dan akhiran.

2.

Tidak ada deklarasi argumentasi atau variabel yang diperlukan, tipe variabel

otomatis akan menyesuaikan dengan isi dari variabel tersebut, misalnya jika x

= „10‟ maka tipe variabel x adalah

string, sedangkan bila x = 10.0 maka tipe

variabel x adalah float.

3.

Comment pada python menggunakan tanda „#‟ atau diapit dengan tanda kutip

tiga kali.

4.

Program bersifat

indentation sensitive, artinya setiap baris memiliki

indentation tertentu, bila tidak sesuai maka program akan menampilkan error.

II.4.

OpenCV

[4]

OpenCV (Open Source Computer Vision) adalah library dalam pemrograman yang ditujukan untuk computer vision, dikembangkan oleh Intel, dan saat ini didukung oleh Willow Garage dan Itseez. OpenCV ini dapat digunakan secara gratis menggunakan lisensi BSD. Library ini bersifat cross platform, dapat digunakan dalam beberapa bahasa pemrograman seperti C, C++ dan Python. Library ini terdiri dari fungsi-fungsi computer vision dari API (Application Programming Interface) untuk image processing baik high level maupun low level dan sebagai optimisasi aplikasi real time.

(4)

II.5.

Analisis Kontur

[5][6]

Kontur merupakan kurva yang menyatukan semua titik sepanjang batas yang memiliki intensitas atau warna yang sama. Kontur merupakan alat yang berguna untuk analisis bentuk dan deteksi dan pengenalan objek. Untuk menganalisa kontur dari gambar bahasa isyarat tangan, digunakan convex hull dan convexity defects.

A.

Convex Hull

Convex hull merupakan salah satu struktur geometri yang banyak digunakan dalam analisis geometri. Convex hull merupakan poligon konveks terkecil pada bidang yang mengandung semua bagian dari S, dan S (S = {p1, p2, …, pN}) merupakan titik yang berada pada bidang, ilustrasi seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Ilustrasi dari convex hull

B.

Convexity Defects

Gambar 4. Ilustrasi convex hull (garis hitam) dan convexity defects (area kotak-kotak) padagambartangan

Setelah menentukan convex hull, maka convexity defects merupakan bagian dari “kekurangan” antara poligon yang dibentuk dengan titik atau kontur yang berada di dalamnya. Bentuk kontur tangan dapat dianalisa menggunakan metoda ini, untuk setiap convexity defects yang berada di dalam kontur tangan, terdapat titik mulai (ps), titik kedalaman (pd), titik akhir

(5)

pada gambar tersebut merupakan convex hull dari tangan. Setiap bagian A sampai dengan H merupakan convexity defects relatif terhadap convex hull.

III.

P

ERANCANGAN DAN

R

EALISASI

Sistem yang direalisasikan digambarkan pada Gambar 5 dalam diagram blok berikut.

Gambar 5. Diagram blok sistem

Sistem ini (menggunakan Raspberry Pi) menangkap posisi tangan suatu huruf bahasa isyarat melalui webcam dan disimpan dalam bentuk gambar, kemudian pada gambar dilakukan thresholding dalam bidang HSV untuk memisahkan objek tangan dengan objek yang lainnya, berikutnya noise gambar dikurangi dengan image morphology, selanjutnya dilakukan pencarian kontur dari gambar tersebut sehingga diperoleh titik convex hull dan convexity defects, selanjutnya data ini digunakan untuk mencari jumlah jari dan besar sudut antar jari yang akan dibandingkan dengan database yang telah dibuat sebelumnya. Hasil dari proses tersebut kemudian ditampilkan pada layar monitor. Bahasa isyarat yang digunakan adalah Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Sistem ini tidak dapat mendeteksi huruf M dan N, namun untuk huruf tersebut dapat dideteksi apabila tanpa latar belakang tangan. Tampilan gambar dari keluaran proses sistem ini ditunjukkan pada Gambar 6 dan proses analisa yang digunakan adalah jumlah jari dan sudut antar jari, bagian dari gambar tersebut yang diberi kotak merah.

(6)

Diagram alir dari sistem ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:

1.

Video streaming mulai dijalankan sesuai resolusi video yang telah diset sebelumnya.

2.

Program memeriksa apakah video ditampilkan atau tidak, kalau tidak maka program berakhir, bila ya maka dilanjutkan proses berikutnya.

3.

Program menunggu masukan berupa tombol dari pengguna, untuk memproses satu frame dari video.

4.

Saat pengguna menekan tombol, frame kemudian disimpan ke dalam sebuah variabel.

5.

Proses yang selanjutnya adalah proses penerjemahan bahasa isyarat (subroutine

HandTracking)

6.

Apabila proses penerjemahan selesai maka program diakhiri

Start

Video Capture; Set Video Height

and Width End VideoCapture == True N Y Save image Process image ? N Y HandTracking (image)

Gambar 7. Tampilan keluaran system

IV.

D

ATA

P

ENGAMATAN

D

AN

A

NALISIS

Sebelum pengujian, dilakukan pencatatan database bahasa isyarat untuk huruf A-Z (huruf M dan N tanpa menggunakan latar belakang tangan) terhadap seseorang sebagai referensi (referensi hanya dilakukan terhadap seorang saja, karena dalam penelitian ini perancangan alat masih dirancang untuk perorangan). Pengujian dilakukan dengan orang yang dicatat datanya

(7)

sebagai database referensi melakukan lagi gerak bahasa isyarat untuk huruf A-Z (huruf M dan N tanpa menggunakan latar belakang tangan), masing-masing huruf diuji sebanyak lima kali percobaan dan hasilnya ditampilkan pada Tabel 1. Percobaan berikutnya bertujuan menguji daya adaptasi sistem terhadap gerakan tangan orang lain, sistem diujikan terhadap 5 orang lain (datanya di luar database referensi) melakukan gerak bahasa isyarat, masing-masing huruf sebanyak 5 kali dan hasilnya ditampilkan pada Tabel 2.

TABEL 1.DATA PENGAMATAN GERAKAN BAHASA ISYARAT DARI ORANG DALAM DATABASEREFERENSI

Huruf Hasil Percobaan ke Rata-rata waktu

pendeteksian Persentase Keberhasilan 1 2 3 4 5 A A - A A A 1.169 s 80% B B B B B B 1.070 s 100% C C - C C H 1.233 s 60% D D D D - D 1.397 s 80% E E E E E E 1.158 s 100% F F F F F F 1.368 s 100% G G G G G L 1.373 s 80% H H H H H H 1.526 s 100% I I I I I I 1.306 s 100% J J J J - J 2.200 s 80% K K K K K - 1.081 s 80% L L L L L L 1.576 s 100% M M M M M M 1.376 s 100% N N N N N N 1.091 s 100% O O O N - O 1.126 s 80% P P P P P - 1.077 s 80% Q Q Q L - Q 1.333 s 60% R R - R R R 2.214 s 80% S S - S - - 1.190 s 40% T T T T - T 1.353 s 80% U - U U U U 1.169 s 80% V V V V V V 1.071 s 100% W W W W W S 1.031 s 80% X X X X X X 1.146 s 100% Y - Y Y Y Y 1.090 s 80% Z Z Z Z - Z 1.243 s 80% Rata-rata : 1.307 s 83.85%

(8)

TABEL 2.DATA PENGAMATAN GERAKAN BAHASA ISYARAT DARI ORANG DI LUAR DATABASEREFERENSI

Huruf Hasil Percobaan (orang ke) Persentase

Keberhasilan (1) (2) (3) (4) (5) A - A G/L - - 20% B - - P G - 0% C S/Q C/U Q/C U - 25% D P/G - B - - 0% E - - - 0% F - - - 0% G D/B - B - B 0% H - H - - H 0% I - G - - - 0% J - - - 0% K - - - 0% L S/Q L/G Q/L Q S 25% M - - - 0% N - - - 0% O O G - N O 40% P G P - L P 40% Q Q - - L Q 40% R R - - - - 20% S S S - - - 40% T T - - - - 20% U U - U S Q 40% V S V - - U 20% W - W K Y - 20% X - - - 0% Y Q/U Q S - - 0% Z - - - 0% Rata-rata 13.46%

Sistem penerjemah bahasa isyarat tangan berbasis Raspberry Pi memiliki rata-rata waktu penerjemahan sebesar 1,307 detik. Proses penerjemahan ini memiliki tingkat keberhasilan rata-rata untuk orang yang berada di dalam database sebesar 83,85%.

Tingkat keberhasilan rata-rata untuk orang yang berada di luar database sebesar 13,46%. Hal ini disebabkan karena karakteristik tangan setiap orang berbeda, dari ketebalan tangan, panjang tangan dan perbedaan struktur tangan, seperti jari yang sedikit bengkok yang mempengaruhi data sudut jari tangan.

V.

K

ESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dan data yang didapatkan dapat disimpulkan:

1. Sistem penerjemah bahasa isyarat tangan berbasis Raspberry Pi dengan metode convex hull dan convexity defects memiliki tingkat keberhasilan sebesar 83,85% untuk orang

(9)

yang datanya berada di dalam database, sedangkan untuk orang yang datanya di luar database sebesar 13,46% sehingga sistem penerjemah ini bersifat spesifik terhadap pengguna yang berada di dalam database.

2. Rata-rata waktu pemrosesan sebesar 1,307 detik sehingga sistem ini tidak dapat digunakan untuk sistem yang real time karena jika untuk satu frame waktu prosesnya 1,307 detik maka misalkan untuk frame rate 10 FPS saja akan mengakibatkan adanya lag sebesar 13,07 detik.

D

AFTAR

R

EFERENSI [1]http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyarat

[2]M. Richardson, S. Wallace, Getting Started with Raspberry Pi, USA: O‟Reilly Media, 2013 [3]M. Lutz, Learning Python3th Ed., USA: O‟Reilly Media, Inc., 2007

[4]B. Bradski, A. Kaehler, Learning OpenCV, USA: O‟Reilly Media, 2008

[5]J. Sklanksy, “Measuring Concavity on a Rectangular Mosaic”, IEEE Transactions on computers, Vol. c-21:12, 1972

Gambar

Gambar 1.a. American Sign Language (ASL)        b. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)
Gambar 2. Raspberry Pi
Gambar 4. Ilustrasi convex hull (garis hitam) dan convexity defects (area kotak-kotak) pada gambar tangan
Gambar 5. Diagram blok sistem
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini membahas mengenai hasil pengujian tegangan pada masing-masing flex sensor untuk setiap karakter (huruf dan angka), hasil pengujian sarung tangan penerjemah

Pengontrol robot soccer akan menggunakan Raspberry Pi 3 sebagai komputer mini yang akan mengontrol robot secara otomatis berdasarkan masukan video dari

Dengan menggunakan Raspberry Pi ini input data dari sensor akan di proses dan dikirimkan ke Arduino uno untuk mengendalikan tegangan pada motor pengering tangan.. Dari

Tujuan dari makalah ini adalah membuat alat yang dapat menerjemahkan bahasa isyarat SIBI abjad (A~Z) menggunakan sensor flexible dengan media sarung tangan,

Dengan menggunakan Raspberry Pi ini input data dari sensor akan di proses dan dikirimkan ke Arduino uno untuk mengendalikan tegangan pada motor pengering tangan.. Dari

Alat yang akan dibuat tersebut, nantinya akan dapat menerjemahkan bahasa isyarat melalui pergerakan jari – jari tangan menjadi sebuah huruf (A – N) dan angka (1 – 10) sesuai

Kurangnya media yang mengedukasi tentang bahasa isyarat tangan di Indonesia menyebabkan minimnya minat masyarakat yang mau mempelajari bahasa isyarat tangan agar dapat

Atas permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu sistem GPS Tracker dari Raspberry Pi yang mampu mendapatkan posisi dari modul GPS yang dipasangkan ke Raspberry Pi yang merupakan sebuah