• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ODITURAT MILITER DALAM MENANGANI PERKARA DESERSI YANG DILAKUKAN SECARA IN ABSENSIA (STUDI KASUS ODITURAT MILITER II-10 SEMARANG) - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANAN ODITURAT MILITER DALAM MENANGANI PERKARA DESERSI YANG DILAKUKAN SECARA IN ABSENSIA (STUDI KASUS ODITURAT MILITER II-10 SEMARANG) - Unika Repository"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANAN ODITURAT MILITER DALAM MENANGANI

PERKARA DESERSI YANG DILAKUKAN SECARA

IN

ABSENSIA

(

STUDI KASUS ODITURAT MILITER II-10 SEMARANG

)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan

program Pendidikan Sarjana Strata I Hukum

Disusun Oleh :

YOHANES CHRISMA BAGOES

05.20.0033

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2011

(2)

2 PERSETUJUAN

PERANAN ODITURAT MILITER II-10 SEMARANG DALAM

MENANGANI PERKARA DESERSI YANG DILAKUKAN SECARA IN

ABSENSIA

(STUDI KASUS DI ODITURAT MILITER II-10 SEMARANG)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan program pendidikan

Sarjana Strata I Hukum

Disusun Oleh :

NAMA : YOHANES CHRISMA BAGOES

NIM : 05.20.0033

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

(Petrus Soerjowinoto, SH, MH.)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2011

Ii

(3)

3

PENGESAHAN

Skripsi ini disusun oleh :

Nama : Yohanes Chrisma Bagoes

NIM : 05.20.0033

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal :

Susunan Dewan Penguji

Dosen Penguji :

i.

Petrus Soerjowinoto,SH.,MHum

ii.

Dr. Marcella Elwina S., SH.,CN.,Mhum

iii.

L. Eddy Wiwoho,SH.,MHum

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Ilmu Hukum

Pada tanggal :

Val. Suroto, SH. M.Hum

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Katolik Soegijapranata

Iii

(4)

4

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Serahkanlah perbuatanmu pada Tuhan, maka

terlaksanakanlah segala rencanamu. (Amsal 16:3).

Kepribadian adalah karunia, karakter adalah kemenangan.

(Hartman).

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia

yang memelihara kamu

(I Petrus 5 : 8)

Kupersembahkan untuk

:

Tuhan Yesus Kristus

Bapak Budi Rianto, Ibu Robiyati dan Asih tercinta

Erlangga, teman sekaligus adik yang selalu menyemangatiku

Dosen Fakultas Hukum

Sahabat-sahabat yang selalu membantuku

Teman-teman

Angkatan

2005

Semua pihak yang telah mendukungku

Iv

(5)

5

ABSTRAKSI

Salah satu tindak pidana militer yang terkait dengan kinerja prajurit TNI adalah desersi yang dilakukan secara in absensia. Tindakan desersi yang dilakukan secara in absensia dapat dikategorikan tindak pidana militer murni, menurut Pasal 87 ayat (1) KUHPM, yaitu dengan meninggalkan dinas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, meninggalkan tugas kedinasan secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa seizin komandannya. Mengenai proses pemidanaannya berdasarkan Pasal 85 KUHPM, seorang prajurit dapat dijatuhi hukuman kurungan hingga pemecatan dinas. Untuk menangani kasus desersi dan melaksanakan kompetensi peradilan militer terdapat lembaga yang menangani penuntutan dan penyidikan dalam lingkungan TNI yang disebut Oditurat Militer.

Dengan alasan tersebut maka penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut : bagaimana peranan Oditurat Militer dalam menangani perkara desersi yang dilakukan secara in absensia ? hambatan apa saja yang sering dihadapi Oditurat Militer dalam menangani perkara desersi yang dilakukan secara in absensia ? Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut ? Skripsi ini dibuat dengan memakai metode pendekatan kualitatif, spesifikasi penelitiannya deskriptif analisis, objek penelitian menggunakan petikan putusan dan berkas tuntutan pidana dari 3 perkara desersi yang dilakukan secara in absensia. Metode pengumpulan data yang memakai studi pustaka yang berhubungan dengan peranan Oditurat Militer dalam menangani perkara desersi dilakukan secara in absensia. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai, sedangkan metode analisis data menggunakan analisis kualitatif.

Hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan Oditurat Militer yaitu melakukan penyidikan terhadap perkara tertentu atas perintah Oditurat Jenderal, melengkapi berkas perkara dengan melakukan pemeriksaan tambahan terhadap syarat-syarat formal dan materiil berkas perkara sebelum diserahkan kepada pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, dan melakukan penangkapan atau melakukan penggeledahan dengan seizin Ankum. Mengenai hambatan-hambatan yang sering dijumpai pihak pihal Oditurat Militer dapat dibagi menjadi 2 yaitu hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal yang sering dialami mengenai keterbatasan dalam menangani kasus-kasus yang masuk ke dalam wilayah penanganan Oditurat Militer dan keterbatasan dalam upaya pemanggilan terdakwa selama 3 kali namun terdakwa tetap tidak dapat hadir, sedangkan hambatan eksternal yaitu ketidakhadiran terdakwa tersebut mengakibatkan terjadinya tunggakan penyelesaian perkara dan upaya pencarian terdakwa yang memakan waktu lama mengakibatkan Oditurat Militer memberikan perhatian ekstra terhadap satu perkara in absensia yang ditangani. Untuk mengatasi semua hambatan yang dialami, Oditurat Militer mengadakan persidangan perkara desersi yang dilakukan secara in absensia dan memberikan hasil putusannya persidangan kepada komandan kesatuan asal terdakwa serta bekerjasama dengan Polisi Militer dan pihak Kesatuan asal Terdakwa untuk melakukan pencarian terhadap Terdakwa.

Kesimpulan berisi peranan Oditurat Militer dalam menangani perkara desersi yang dilakukan secara in absensia. Dimana peranan Oditurat Militer dilaksanakan dalam bidang penyidikan, penuntutan, meneliti kelengkapan syarat-syarat formal dan materiil berkas perkara dan melakukan penangkapan dengan seizin Ankum. Mengenai hambatan internal yaitu keterbatasan jumlah oditur dalam menangani kasus-kasus yang masuk ke dalam wilayah penanganan Oditurat Militer dan keterbatasan dalam upaya melakukan pemanggilan terdakwa selama 3 kali namun terdakwa tetap tidak dapat hadir, sedangkan untuk hambatan eksternal yaitu ketidakhadiran terdakwa tersebut mengakibatkan terjadinya tunggakan penyelesaian perkara serta upaya pencarian terdakwa yang terkadang memakan waktu lama, dan saran untuk Oditurat Militer adalah sebaiknya pihak Oditurat Militer II-10 Semarang bekerjasama dengan pihak Polisi Militer serta pihak kesatuan asal terdakwa untuk menemukan terdakwa yang

(6)

6 melakukan desersi, mengadakan persidangan desersi tersebut secara in absensia dan memberikan hasil putusan persidangan kepada komandan kesatuan asal terdakwa.

Kata kunci : Peran, Oditurat Militer, Desersi, dan In absensia. v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANAN ODITURAT MILITER DALAM MENANGANI PERKARA DESERSI SECARA IN ABSENSI (STUDI KASUS DI ODITURAT MILITER II-10 SEMARANG)”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk memenuhi kewajiban dan sebagai syarat dalam menyelesaikan studi program Sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Sedangkan kegunaan skripsi ini yaitu untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu hukum khususnya dalam hukum pidana pada Fakultas Hukum Unika Soegijapranata Semarang secara khusus dan seluruh kalangan akademisi pada umumnya, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya dalam hukum pidana khususnya mengenai peranan Oditurat Militer dalam menangani perkara desersi yang dilakukan anggota TNI secara in absensia, dan yaitu agar masyarakat lebih mengetahui tentang peranan Oditurat Militer dalam menangani perkara desersi yang dilakukan anggota TNI secara in absensia. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengembangan disiplin ilmu hukum serta memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang proses penyelesaian perkara tindak pidana militer murni.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini, penulis membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk serta pemberian data yang terkait dalam pembuatan skripsi ini. Pada

(7)

7 kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

vi

1. Bapak Prof. Dr. Yohanes Budi Widianarko, MSc Selaku Rektor UNIKA Soegijapranata Semarang.

2. Bapak Val. Suroto, S.H., M.Hum, Selaku Dekan Fakultas Hukum UNIKA Soegijapranata.

3. Bapak Petrus Soerjowinoto, S.H., M.Hum, Selaku dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan masukan kepada penulis dalam pembuatan skripsi. 4. Bapak Ignatius Hartyo Purwanto, S.H., M.Hum, Selaku dosen wali yang

senantiasa memberikan semangat serta dukungan selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum UNIKA Soegijapranata.

5. Bapak Kolonel Laut Sarwoko, S.H Selaku Ketua Oditurat Militer II-10 Semarang yang telah berkenan memberikan izin penelitian.

6. Ibu Letkol Laut Estiningsih, S.H., M.Hum, Bapak Mayor CHK Sentot Rahadiyono, S.H., Bapak CHK Sugiman, S.H, Selaku Oditur Militer di Oditurat Militer II-10 Semarang.

7. Bapak Mayjend TNI Drs Burhan Dahlan, S.H, M.Hum dan Bapak Kapten POM Abdul Rouf yang telah berkenan memberikan waktu dan bantuannya untuk membimbing penelitian saya.

8. Bapak Budi Rianto, Ibuku Robiati dan kekasihku Veronica Asih tercinta yang memberikan doanya demi kelancaran skripsiku.

9. Adikku I Gusti Erlangga, Agnesia Shianty, Gregorius Aji, Ignatius Bagoes yang selalu setia menyemangati penulis.

10. Ignatius Delta, Robertus Boby, Albertus Kerwin, Y. Sabar Aryanto, Lidya Desy, Ari Dirgantara, Ignatius Bondan, Jefri Jogi sebagai teman sekaligus sahabat yang selalu setia mendampingi penulis dalam suka dan duka.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan dukungan langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 15 Januari 2011

(8)

83 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ABSTRAKSI...

(9)

84 BAB I PENDAHULUAN...

A.Latar Belakang Masalah... B.Perumusan Masalah... C.Tujuan Penulisan... D.Kegunaan Penelitian... E.Metode Penelitian...

1. Metode Pendekatan...

a. Spesifikasi

Penelitian...

b. Obyek

Penelitian... 2. Metode Pengumpulan Data... Studi Kepustakaan... Wawancara... F. Sistematika Penulisan... BAB II TINJAUAN PUSTAKA... A. Pengertian tentang TNI...

B. Pengertian tentang Peranan...

5. Pengertian

Peranan...

6. Macam

Peranan... C. Pengertian tentang Oditurat Militer...

1. Pengertian Oditur Militer... 2. Tugas dan Wewenang Oditurat Militer... D. Pengertian tentang Tindak Pidana Militer...

1. Pengertian Tindak Pidana...

(10)

85 2. Unsur-unsur Tindak Pidana... 3. Tindak Pidana Militer... E. Pengertian tentang Desersi... F. Pengertian tentang In Absensia... G. Pengertian tentang Hambatan...

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... A.Peranan Oditurat Militer II-10 Semarang Dalam Menangani Perkara Desersi Secara In Absensia...

B.Hambatan-hamabatan Yang Sering Dialami Oleh Pihak Oditurat Militer II-10 Semarang Dalam Menangani Perkara Desersi In Absensia dan Cara Menanggulangi Hambatan Tersebut...

BAB IV Penutup... A.Kesimpulan... B.Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

Referensi

Dokumen terkait

FV = Kecepatan arus bebas (km/jam), kecepatan kendaraan yang tidak dipengaruhi oleh kendaraan lain (yaitu kecepatan dimana pengendara merasakan perjalanan yang

Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kecerdasan logika matematika anak dengan pengenalan warna dan bentuk diperoleh hasil sebagai berikut; pada siklus

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 11 Tahun 2001 tentang Larangan Peredaran Minuman Beralkohol di wilayah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah

D-3 Perpajakan, sekaligus Dosen pembimbing yang dengan teramat sabar selalu meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada

Sedangkan pada pasien rawat inap dengan lama hari rawat tidak ideal sebagian besar memiliki asupan lemak yang deisit pula yaitu sebanyak 10 orang (76,9 %).. Asupan

Silabus adalah rancangan pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Hasil Uji Statistik Kadar SGPT Tikus Pada Kontrol Normal, Kontrol Negatif, Kontrol Positif, dan Perlakuan Dengan Ekstrak Etanol Buah Karika Dosis 120 mg/kgBB, 240 mg/kgBB, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi dan peran para pemangku kepentigan yaitu Instasi pemerintah, Swasta dan Masyrakat yang di kategorikan sebagai kelompok