• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI

SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP.NET Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari, Bekti Cahyo, M.Kom,Feby Artwodini M, M.T.

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Email: shinta@suro-boyo.com ABSTRAK

Setiap tahun Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya (Baristand Industri Surabaya) harus mendapatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai dengan target yang telah ditentukan. Untuk mencapai target tersebut manajemen Baristand Industri Surabaya perlu memantau pencapaian PNBP yang didapatkan dari setiap unit Jasa Pelayanan Teknis (JPT). Namun karena adanya keterbatasan untuk mendapatkan informasi yang jelas, akurat, dan real time, manajemen mengalami kesulitan dalam memantau pencapaian PNBP pada tiap-tiap bidang JPT. Hal tersebut menyebabkan pihak manajemen Baristand menginginkan suatu sistem informasi pemantauan PNBP yang terintegrasi dengan subagian Tata Usaha, dan setiap bidang JPT .

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sebuah proses pembangunan perangkat lunak yang terintegrasi yaitu menggunakan aplikasi berbasis web dengan teknologi ASP.NET. Adapun proses-proses pembangunan yang dilakukan adalah inception, elaboration, contruction, dan transition dengan menggunakan standar dokumentasi ReadySET.

Dengan adanya sistem informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak, pihak manajemen Baristand Industri Surabaya dapat meningkatkan kinerjanya dalam monitoring pencapaian sasaran PNBP. Pihak manajemen mampu mendapatkan informasi yang terkait dengan pencapaian PNBP secara real time, tanpa harus menunggu dokumen fisik di akhir bulan sebagai bahan analisa.

Kata kunci : Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), ReadySet, sistem informasi, monitoring.

1. PENDAHULUAN

Setiap tahunnya Baristand Industri Surabaya memiliki target PNBP yang berubah-ubah. Demi mencapai target tersebut manajemen melakukan proses pemantauan pencapaian PNBP setiap bulannya. Dalam proses pemantauan PNBP manajemen membutuhkan beberapa informasi diantaranya, informasi penerimaan seluruh PNBP yang terangkum dalam laporan PNBP, in-formasi penerimaan setiap JPT, informasi jenis permintaan pelayanan terbanyak, dan informasi kepuasan pelanggan.

Saat ini Baristan Industri Surabaya dalam memantau pencapaian PNBP masih menggunakan cara semi manual. Walaupun pada beberapa JPT telah memiliki sistem informasi, namun sistem tersebut tidak terintegrasi dengan seluruh JPT, Tata Usaha (TU), Bendahara dan manajemen PNBP. Kondisi tersebut tidaklah efisien, karena

dalam pembuatan laporan penerimaan PNBP memerlukan dua kali proses. Proses tersebut antara lain, pengolahan laporan penerimaan tiap JPT yang kemudian diolah men-jadi laporan PNBP oleh Bendahara. Laporan ter-sebut kemudian diserahkan pihak manajemen Baristand.

Laporan yang diberikan kepada pihak manajemen merupakan laporan rakapitulasi PNBP yang tidak terperinci dan tidak memenuhi kebutuhan informasi pihak manajemen dalam memantau perkembangan penerimaan setiap JPT. Pihak manajemen masih perlu meminta data rekaman transaksi loket dan hasil kuisioner kepuasan pelanggan kepada masing-masing JPT. Hal ini semakin menghambat pihak manajemen dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan pencapaian target PNBP.

Lambatnya identifikasi faktor penyebab tidak tercapainya PNBP, mengakibatkan

(2)

keterlambatan penanganan factor penghambat kinerja pencapaian PNBP. Secara tidak langsung, hal tersebut akan menyebabkan menurunnya kinerja pelayanan publik kepada masyarakat dan terdapat kemungkinan kehilangan pelanggan. Dengan demikian akan berakibat pada penurunan penerimaan dan tidak tercapainya target PNBP.

Menanggapi pentingnya proses monitoring dan analisa pencapaian PNBP, Baristand Industri Surabaya menginginkan sebuah sistem informasi yang mampu membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sistem informasi tersebut merupakan sistem yang dapat menyediakan laporan terperinci, mampu membantu memantau pencapaian target PNBP.

Salah satu penyelesaian yang ditawarkan adalah dibangunnya Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (Sistem Informasi PNBP) untuk Baristand Surabaya. Sistem Informasi PNBP ini merupakan aplikasi berbasis website, yang mampu mengintegrasikan data administrasi yang berkaitan dengan PNBP kemudian mengolahnya menjadi informasi yang mudah dianalisa. Selain itu aplikasi ini membantu untuk memantau pencapaian PNPB sehingga mem-permudah manajemen dalam mengambil keputusan.

Untuk memaksimalkan fungsi Sistem Informasi PNBP dalam proses bisnis Baristand,maka sebelum pembangunan sistem diimplementasi-kan, diperlukan adanya identifikasi kebutuhan pihak pengguna sistem. Dari hasil identifikasi tersebut barulah sistem dapat dibangun dan kemudian didokumentasikan. Dokumen tersebut berfungsi untuk mempermudah dalam pengerjaan proyek pembangunan dan pengembangan sistem. Format yang digunakan dalam pendokumentasian pembangunan sistem adalah format standar ReadSET.

2. READYSET

ReadySET bukan hanya sebuah standar dokumen untuk proses dokumentasi perangkat lunak yang juga berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh ReadySET itu sendiri. Didalam ReadySET sendiri mempunyai metode yang terdiri dari beberapa tahap, tahapan tersebut antara lain : 1. Inception

2. Elaboration 3. Construction 4. Transition

Berikut ini merupakan keterangan dari tahap pengembangan yang digunakan oleh ReadySET.

1) Selama tahap awal, bermaksud untuk menentukan keseluruhan gambaran dari proyek, mengidentifikasi sederet keperluan perusahaan, membuat software berdasarkan kasus pada perusahaan, dan mendefinisikan proyek dan resiko bisnis dengan menggunakan dengan standarisasi template.

2) Tahap elaborasi menghasilkan produk yang kebutuhan yang terperinci dan menghasilkan deskripsi arsitektural dan desain awal. Karena perekayasa software mempunyai tujuan utamanya yaitu untuk mendefinisikan sederetan golongan analisis yang memadai untuk mendeskripsikan kinerja sistem. 3) Tahap konstruksi memproduksi model

implementasi yang menerjemahkan desain menjadi komponen software yang akan dibuat untuk mengerti gambaran dari system. Pada akhirnya, model tes mendeskripsikan tes yang akan digunakan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis digambarkan dengan tepat pada software yang telah dikonstruksi. 4) Tahap transisi menghantarkan software

dan menilai kinerja produk yang telah diproduksi bagi pengguna akhir berupa software jadi. Dan juga pada tahap ini akan dihasilkan pula panduan dalam instalasi dan penggunaan software tersebut untuk mempermudah pengguna dalam memakai software tersebut. Dari ke-empat tahapan metode yang digunakan oleh ReadySET mengacu pada proses pendokumentasian oleh ReadySET itu sendiri.Berikut ini merupakan peta dokumen template dari ReadySET Pro.

(3)

3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini sebagian mengadopsi metode pengembangan perangkat lunak Unified Process Model (UPM) yang terdiri dari beberapa tahap yaitu Inception, Elaboration, Construction, Transition. Dari seluruh pelaksanaan tahapan-tahpan tersebut didokumentasikan dalam sebuah template dokumentasi standart ReadySet. Berikut ini merupakan tahapan dalam metode penelitian pengerjaan tugas akhir:

1. Gatering data

2. Tahap Awal (Inception) 3. Tahap Perluasan (Elaboration) 4. Tahap Konstruksi (Construction) 5. Tahap Transisi (Transition) 6. Pembuatan Buku Tugas Akhir

4. ANALISA SISTEM

Pengumpulan informasi mengenai proses monitoring perkuliahan didapat dari review dokumen-dokumen transaksi loket jasa pelayanan teknis, review dokumen-dokumen kepuasan pelanggan, review dokumen– dokumen laporan PNBP, wawancara terhadap stakeholder.

Beberapa informasi yang didapat dari hasil pengumpulan informasi adalah, proses monitoring PNBP Baristand Industri Surabaya beserta permasalahan yang dihadapinya dalam menjalankan proses bisnis tersebut. Selain itu didapatkan informasi mengenai aktor-aktor yang terkait dalam proses monitoring pencapaian targer, keadaan lingkungan (bisnis, fisik sistem, teknologi sistem) Baristand saat ini.

4.1. Proses Bisnis Fungsi Monitoring

Pencapaian Target Penerimaan Negara Bukan Pajak

Proses monitoring pencapaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalah proses untuk memantau sejauh mana PNBP didapatkan, dan sejauh mana PNPB mencapai target PNBP. PNBP pada Baristand Industri Surabaya didapatkan melalui penerimaan tiap-tiap unit kerja jasa pelayanan. Hasil dari pemantauan kinerja pencapaian PNBP tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja unit jasa pelayanan pada Baristand Industri Surabaya.

Dalam melakukan monitoring pencapaian target PNBP muncul beberapa permasalahan

diantaranya adalah, minimnya informasi penerimaan, minimnya informasi kepuasan pelanggan, dan minimnya informasi tentang transaksi penerimaan dari setiap JPT. Permasalahan-permasalahan tersebut timbul dikarenakan belum adanya manajemen monitoring pencapaian PNBP.

4.2. Identifikasi permasalahan

Dari aktivitas yang ada ternyata ditemukan permasalahan-permasalahan yang muncul yaitu:

1) Banyak proses / kelengkapan dokumen yang berulang.

2) Rework karena kesalahan ketik / rekap. 3) Kepala Balai tidak dapat memantau

perkembangan pencapaian PNBP secara akurat dan real time, baik pencapaian tiap JPT maupun secara keseluruhan. 4) Hasil pencapaian target PNBP hanya

dapat diketahui Kepala Balai pada akhir bulan setelah laporan PNBP diterima. 5) Integrasi antar unit terkait Perpindahan

dokumen fisik antar unit JPT dan TU. 6) Proses pembuatan laporan PNBP

memerlukan dua kali proses yaitu, proses pembuatan laporan penerimaan pada tiap JPT yang kemudian diolah kembali menjadi laporan PNBP secara keseluruhanpleh Bendahara.

7) Masih lamanya proses pada TU karena adanya berkas laporan penerimaan yang belum lengkap dan harus menunggu kelengkapan dari unit kerja JPT. 8) Pentingnya informasi kepuasan

pelanggan dalam pencapaian PNBP, tidak disertai dengan pendokumentasian yang memudahkan proses analisa kepuasan pelanggan.

9) Proses pendataan pelanggan masih dilakukan dengan cara semi manual. 10)Data perkembangan jumlah pelanggan

tidak dapat diketahui secara real time. 11)Laporan yang datang terlambat sampai

batas akhir pelaporan, sehingga menyebabkan proses analisa hasil pencapaian PNBP terhambat.

4.3. Analisa Kebutuhan

Hasil analisa kebutuhan beserta fungsio-nalitas dapat dilihat sebagai berikut:

• Sistem dapat memasukan data

administrasi loket penerimaan setiap JPT • Sistem dapat memasukkan data

(4)

• Sistem dapat memasukkan data nilai kuisioner

• Sistem dapat memasukkan data target PNBP

• Sistem dapat mengelola data master administrasi loket JPT

• Sistem dapat mengelola data master nilai kepuasan pelanggan

• System dapat mengelola data master pelanggan

• Sistem bisa melihat hasil pencapaian PNBP dalam bentuk laporan

• Sistem dapat menampilkan grafik perkembangan pencapaian target PNBP • System dapat menampilkan grafik

perkembangan nilai kepuasan pelanggan berupa

• Sistem dapat mencetak laporan PNBP

5. DESAIN SISTEM

Penerjemahan kebutuhan sistem dalam suatu aplikasi, baik dari segi pemodelan dari sisi programming dan aplikasi, maupun pemodelan alur data. Pemodelan yang digunakan untuk mendesain adalah UML (Unified Modelling Language) dengan merepresentasikan usecase diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram. Sedangkan untuk desain penyimpanan data digunakan pemodelan ERD (Entity Relational Diagram) yang merepresentasikan entity sebagai tabel dan relatioanal-nya sebagai penghubung antar tabel.

Berikut ini merupakan diagram use case general seluruh aktor berdasarkan use case fungsionalitas.

Gambar 2. Use Case Seluruh Aktor Berdasarkan Use Case Fungsionalitas

Dari serangkaian desain berupa pembentukan ER Diagram, Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, dilakukan pembuatan user interface berupa desain untuk interface form, desain untuk interface table dan desain untuk interface view.

6. UJI COBA DAN EVALUASI

Tujuan secara umum dari uji coba aplikasi ini antara lain,1) mengetahui apakah semua fungsi yang terdapat dalam dokumentasi user needs telah terpenuhi, 2) mengetahui apakah semua fungsi yang ada telah berjalan dengan benar.

6.1. Lingkungan Uji Coba

Spesifikasi komputer yang digunakan untuk menguji Sistem Informasi Penerimaan Negara Bukan Pajak ini antara lain:

1) Spesifikasi komputer aplikasi server dan database server

Processor Core 2 Duo 4 Memory 1 GB

Kapasitas harddisk free sebesar 8 GB Lan Card

Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP

Server database yang digunakan adalah SQL Server 2005

Web Server yang digunakan adalah Internet Information Service (IIS). 2) Spesifikasi komputer client

Processor Intel Centrino Duo Memory 512 MB

Lan Card

Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP

Browser yang digunakan adalah mozilla firefox 3.0

6.2. Skenario uji coba

Skenario uji coba ini disusun berdasarkan beberapa use case yang telah dibuat pada tahap desain. Skenario terdiri dari 2 bagian, yaitu overview dan langkah-langkah untuk menjalankan usecase yang akan diuji. Berikut ini merupakan beberapa skenario uji coba dari sebelas skenario uji coba.

1) Skenario uji coba proses mengelola data loket Standarisasi dan Pengawasan Mutu Produk. Kondisi akhir dari uji uc fungsioal Admin Kepala Balai Kasi JPT Bendahara Tata Usaha Petugas JPT Pengelolahan pengguna Pengelolaan loket Pengelolaan Pelanggan pengelolaan laporan lihat grafik pengelolaan kuisioner nilai kepuasan pelanggan pengelolaan sistem pengelolaan data master sampel pengelolaan data master j enis pelatihan

(5)

coba ini adalah data Standarisasi dan Pengawasan Mutu Produk sudah berhasil ditambahkan dalam database

Standarisasi dan Pengawasan Mutu Produk.

Gambar 3. Hasil Skenario 1 2) Skenario uji coba proses melihat laporan

PNBP. Kondisi akhir dari uji coba ini adalah tampilan laporan PNBP.

Gambar 4. Hasil Skenario 2 3) Skenario uji coba proses melihat Grafik.

Kondisi akhir dari uji coba ini adalah tampilan Grafik PNBP.

Gambar 5. Hasil Skenario 3

Gambar 5. Hasil Skenario 3

7. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat diambil dari pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Penerimaan Negara

Bukan Pajak merupakan sebuah aplikasi yang memiliki fasilitas pengelolaan data penerimaan, data loket jasa pelayanan, data kepuasan pelanggan, data target PNBP yang akan digunakan untuk melakukan monitoring pencapaian target PNBP pada Baristand Industri Surabaya setiap bulan.

2. Didalam sistem ini data disajikan dalam bentuk grafik yaitu grafik untuk melihat grafik pencapaian PNPB.

3. Sistem informasi ini diimplementasikan dengan aplikasi berbasis web dengan menggunakan framework .NET dan bahasa pemrograman C# serta database yang digunakan adalah SQL Server 2005.

(6)

4. Tahap pengembangan aplikasi menggunakan tahap pengembangan dari standar dokumen template ReadySET yaitu berdasarkan tahap inception, elaboration, construction, and transition. Karena tahap yang digunakan tersebut dapat mengurangi resiko kegagalan dari suatu proyek.

5. Pendokumentasian sistem meliputi Project Kick-Off (Target Audience & customer Benefit, User needs & stories, Interviw notes, Interview checklist), System Requirements (SRS, Use case suite, Use cases, Feature set), Design (Design Architecture, Persistance, User interface, Security, Source organization), Product Content (Release notes, Installation/Quick-start Guide, User guide), dengan meng-gunakan standar template dokumen ReadySET.

Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai berikut:

1. Karena uji coba yang dilakukan hanya dari sisi fungsi saja, maka diharapkan pada tahap pengembangan berikutnya dilakukan dokumentasi terhadap uji coba berdasarkan Test Case Suite sesuai standar ReadySET dengan tujuan agar semua use case yang dibuat benar-benar teruji dan mengetahui sistem apakah sudah layak untuk digunakan.

2. Karena datapenerimaan yang digunakan untuk uji coba adalah data fiktif, maka diharapkan kedepannya data yang digunakan adalah data yang se-sungguhnya.

8. DAFTAR PUSTAKA

Baristand Industri Surabaya (t.th). Dipetik 28 Februari 2011, dari http://www.bppi.depperin.go.id/site.SUR ABAYA.html.

Edison, S.(2007) “Membangun Aplikasi Berbasis Web dengan ASP.NET2.0”. Yogyakarta, Penerbit Andi Yogya. Hutabarat, B. I. (2005).“Datawarehousing

dengan menggunakan SQL Server 2005”. Jakarta , PT. Elex Media Computindo.

Method Labs.(2010). Enterprise Software Enginering Templates. Dipetik Februari 2011, dari ReadySETPro: http:// www. Readysetpro.com/eval/eval.html

Pressman, Roger S. (1997). SOFTWARE ENGINEERING : A Practitioner’s Approach. The McGraw-Hill Companies, Inc.

Scott, D.R.K. (2001). Applying use case driven object modelling with UML : An Annotated e-Commerce Example. Publisher Addison Wesley First Edition. Negara, Tim Optimalisasi

Penerimaan.Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) .(2005, Mei). Dipetik Februari 2011, dari http://www.bpkp.go.id/index.php?idunit =14&idpage=619

Wigley,A.Cndy; Wheelwright, Stephen.(2003).”Microsoft .Net Compact Framework”. Washington, Microsoft Press.

(7)

Gambar

Gambar 2.  Use Case Seluruh Aktor Berdasarkan  Use Case Fungsionalitas
Gambar 3. Hasil Skenario 1   2) Skenario uji coba proses melihat laporan

Referensi

Dokumen terkait

Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Contoh 2 yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, apabila dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), uraian tugas Kepala Bidang Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah sebagai berikut :..

G b 11 1.. dikembangkan dengan penambahan unsur-unsur baru pada waktu masuknya pengaruh Hindu. Zaman ini merupakan babak baru dalam periodisasi kebudayaan di Indonesia dan

SMSM’s total outstanding debt amounted to IDR139.8 billion as of March 31, 2002, consisting of IDR100 billion bond issued in 2000 and IDR39.8 billion overdraft facility loan from

pengetahuan dasar para kader posyandu di Kota Semarang, memberi. informasi tingkat perbedaan para kader posyandu sebelum dan

Pensiun Pokok bekas Pejabat Negara (Lembaran Negara Tahun 1977d.

Analisis dan diskusi manajemen ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Selamat Sempurna Tbk dan Entitas Anaknya untuk

Jika terjadi preeklampsia gejala yang dapat dialami oleh mata