Sukasdi
Penunjang Keefektifan Berbicara
Faktor Nonkebahasaan
1. Ketepatan ucapan.
2. Penempatan tekanan, nada, dan durasi
yang sesuai.
3. Ketepatan pilihan kata. 4. Pemanfaatan majas.
1. Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku. 2. Pandangan harus diarahkan kepada lawan
bicara.
3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain. 4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat.
5. Kenyaringan suara. 6. Kelancaran.
7. Pernalaran.
Persiapan
1. Memilih Topik Pembicaraan
a. Menarik. b. Aktual.
c. Tidak terlalu luas.
d. Diketahui bersama meskipun sedikit.
Rambu-Rambu dalam Berbicara
1. Menguasai masalah yang dibicarakan. 2. Mulai berbicara kalau situasi sudah
mengizinkan.
3. Pengarahan yang tepat akan memancing
perhatian pendengar.
4. Berbicara harus jelas dan tidak terlalu
cepat.
5. Memperhartikan pandangan mata dan
gerak-gerik yang membantu.
6. Berlaku sopan, hormat, dan
memperlihatkan rasa persaudaraan.
Lafal Standar
1.
1. Mencontoh lafal penutur yg dianggap mendekati
kebakuan.
2. Melafalkan bunyi-bunyi fonem dan kata secara jelas (misal bunyi f dlm kata aktif, positif, dsb., bunyi z dlm kata zakat, izin, dsb. bunyi s dalam kata kompleks, konteks, dsb. bunyi u dlm kata unit, universal, komputer; bunyi g dlm kata
urgensi, gender; pengucapan singkatan BBC, IBF, IBM, AC, WC.
Penyampaian pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara
1. Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa
kita mampu meyakinkan orang lain.
2. Memiliki pengetahuan yang luas
menguasai materi dengan baik.
3. Memiliki perbendaharaan kata yang
cukup supaya lancar dalam memyampaikan informasi.
4. Melakukan pelatihan yang intensif.
1. Berpakaian rapi dan bersih, tetapi tidak bergaya pamer (misal: dengan perhiasan atau aksesori yang berlebihan).
2. Menggunakan kata-kata yang sopan,
tidak terkesan angkuh, selingilah pidato yang panjang dengan humor.
4.
4. Tidak perlu merasa rendah diri meskipun berpidato di hadapan orang-orang
terkemuka.
5. Harus menjaga jangan sampai ucapan kita menyinggung martabat suatu
agama.
6. Menggunakan kata-kata dan kalimat
1 Menentukan topik dan tujuan.
2. Menganalisis pendengar dan situasi. 3. Memilih dan menyempitkan topik. 4. Mengumpulkan bahan.
5. Membuat kerangka uraian.
Bagian-bagian dalam Pidato
Bagian Pengantar
Bagian Isi
1. Salam pembuka dan sapaan
kepada hadirin.
2. Pendahuluan (ucapan terima
kasih,
ungkapan
kegemberiaan,
ungkap-an
1. Mengemukakan pernyataan yang mengejutkan atau luar biasa.
2. Mengajukan pertanyaan.
3. Mengacu pada hal yang pribadi. 4. Menggunakan kutipan.
1. Merupakan inti pidato.
2. Menjadi fokus utama di dalam pidato
1. Menyampaikan simpulan atau rangkuman isi
pidato supaya mudah diingat pendengar. 2. Mengulang tema.
3. Memberikan ilustrasi atau cerita. 4. Menyampaikan harapan
(anjuran/imbauan/ajakan kepada pendengar).
1. Perlu menjaga kestabilan ucapan.
2. Melafalkan atau mengucapkan fonem dan
kosakata secara jelas.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Cara Menguraikan Pidato
Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan Situasi
Berdasarkan Tujuan
Menghibur
Memberi Tahu
Berdasarkan Situasi
Pidato Resmi
Pidato Setengah Resmi
Berdasarkan Pendekatan
Intelektual
Moral
1. Menerangkan . 2. Mendefnisikan.
3. Menanyakan dan menjawab. 4. Membandingkan.
5. Memberi contoh. 6. Memberi bukti. 7. Memberi ulasan.
1. Menyingkat atau menyimpulkan. 2. Memuji pendengar.
3. Menyampaikan ungkapan-ungkapan yang lucu.
4. Menyampaikan ungkapan-ungkapan yang terkenal.
1. Pembicara tidak tahu kapan harus berhenti.
2. Pembicara sulit berhenti.
3. Pembicara menutup pidato dengan basa
1. Datang terlambat.
2. Berpakaian sekenanya.
3. Memulai pidato dengan minta maaf (berarti tidak siap).
4. Berdiri seperti patung. 5. Memaksakan melucu. 6. Kasar dan porno.
9. Menggunakan istilah teknis. 10. Berbicara monoton.
11. Terlalu sering tertegun.
12. Sampai marah-marah (emosi). 13. Lupa waktu.
14. Berkepanjangan menutup pidato. 15. Langsung meninggalkan
Laksanakan pidato dengan ketentuan sebagai berikut! 1. Tugas pidato ini adalah tugas kelompok.
2. Tentukan topik yang menarik dan aktual!
3. Buat teks pidato untuk dibawakan selama kurang lebih 10 menit!
4. Bukalah pidato semenarik mungkin dengan kiat tertentu!
5. Gunakan majas dan pantun! 6. Selingi pidato dengan humor!
3. Tunjuk salah seorang sebagai wakil kelompok untuk maju di depan kelas!
4. Tunjuk empat orang panelis yang berperan sebagai ahli (misalnya, sosiolog, ahli agama, ahli
komunikasi, atau ahli psikologi)!
5. Setiap panelis membuat bahan paparan sekitar dua halaman.
5. Tunjuk dua orang notulis!
Bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan
untuk mendapatkan suatu
pengertian, kesepakatan, dan
1. Ada masalah yang dibicarakan.
2. Ada seseorang yang bertindak
sebagai pemimpin diskusi.
3. Ada peserta sebagai anggota
diskusi.
4. Setiap anggota mengemukakan
pendapatnya dengan teratur.
5. Putusan atau simpulan (jika ada)
1. Menarik perhatian: aktual, bermanfaat, langka.
2. Mengandung nilai diskusi (bukan hanya ya atau tidak).
1. Memahami dan memecahkan masalah yang tidak
dapat diselesaikan secara perseorangan. 2. Menetapkan kesepakatan tertentu.
3. Melihat gagasan-gagasan terbaik sebagai pemikiran bersama .
4. Menerima sesuatu yang tidak mungkin diperoleh
hanya dari membaca atau mendengarkan ceramah.
1. Bersih, rapi, dan cukup luas.
2. Penerangan cukup (untuk malam). 3. Tidak bising.
4. Diisi peralatan yang diperlukan. 5. Suasana yang menguntungkan (menyenangkan dan aman).
Jenis Diskusi
1. Diskusi Kelompok 2. Diskusi Panel
3. Simposium
4. Seminar
5. Lokakarya (Workshop) 6. Konferensi
7. Kongres
8. Rapat Kerja 9. Kolokium
Diskusi Kelompok
1. Jumlah peserta sekitar sepuluh orang.
2. Masalah yang dibicarakan sederhana.
1. Melibatkan beberapa panelis yang mnempunyai keahlian dalam bidang masing-masing.
2. Para panelis bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya
mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar.
3. Diskusi dipimpin oleh seorang moderator.
4. Pendengar diberi kesempatan untuk
1. Suatu pertemuan dengan beberapa pembicara mengemukakan pidato singkat tentang topik atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama.
2. Pemrasaran harus menyampaikan makalah
mengenai suatu masalah yang disorot dari sudut keahlian masing-masing.
3. Masalah yang dibahas mempunyai lingkup yang luas sehingga perlu ditinjau dari berbagai
sudut/aspek ilmu untuk memperoleh perbandingan.
4. Dapat diadakan sanggahan umum terhadap suatu prasaran.
5. Peserta dapat menyampaikan pendapat secara langsung melalui moderator.
6. Tidak diambil suatu simpulan.
1. Pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli (guru besar, pakar, dsb.).
2. Pertemuan untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasaran dan tanggapan
melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah tersebut. 3. Ruang lingkup masalah yang dibahas terbatas
dan tertentu.
4. Ada simpulan atau putusan.
1. Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk
membahas masalah praktis atau bersangkutan
dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya.
2. Masalah yang dibahas mempunyai ruang
lingkup terbatas/tertentu dan dikupas secara mendalam.
3. Peserta berasal dari orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut.
4. Masalah dibahas mulai prasaran, tanggapan, dan diskusi secara mendalam jika perlu
5. Biasanya diikuti oleh orang-oang yang seprofesi.
6. Biasanya diadakan untuk mengevaluasi suatu proyek yang sudah dilaksanakan.
7. Biasanya diadakan untuk melakukan
pembaharuan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
1. Pembicaraan, rapat, musyawarah, atau
pertemuan (antara wakil beberapa negara) untuk berunding, bertukar pendapat, atau membahas suatu masalah yang dihadapi bersama demi kepentingan bersama.
2. Konferensi diadakan apabila muncul masalah serius yang perlu segera
1. Kongres atau rapat besar atau istilah lainnya muktamar adalah pertemuan besar para wakil organisasi (politik,
sosial,
profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai
pelbagai masalah.
1.Rapat kerja merupakan pertemuan wakil-wakil pejabat suatu instansi untuk membahas masalah yang
berkaitan dengan tugas atau fungsi instansi tersebut. Masalah yang
dibahas adalah program kerja yang akan dilaksanakan.
2.Rapat kerja biasanya dipimpin oleh kepala instansi yang
1. Kolokium merupakan pertemuan keahlian. Kolokium tidak diawali
dengan pidato singkat seperti pada simposium.
2. Para pakar yang diundang hanya memberi jawaban atas pertanyaan peserta tentang topik yang
1. Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat
(prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu.
2. Merupakan model diskusi yang sifatnya mendekati santai.
1. Mengarahkan acara.
2. Mengumumkan masalah yang akan didiskusikan.
3. Menjelaskan tujuan dan maksud diskusi.
4. Mengumumkan tata tertib.
5. Membuka acara, menentukan
acara yg akan dilaksanakan, siapa
yg akan berbicara, memperkenalkan pembicara, menentukan lamanya
6. Menjamin kelangsungan, kelancaran, dan ketertiban diskusi (memegang kendali
pelaksanaan acara).
7. Memberi kesempatan kepada semua peserta. 8. Menjaga agar minat peserta tetap besar
(memberikan stimulans atau dorongan berupa anjuran dan ajakan agar peserta betul-betul mengambil bagian dalam diskusi tersebut). 9. Menjaga agar diskusi bergerak maju.
10. Membuat catatan selama diskusi.
11.Menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan serta mengumumkan hasil diskusi .
1. mempunyai perhatian yang penuh
terhadap topik diskusi;
2. mempunyai pengetahuan yang luas
tentang topik diskusi;
3. berwibawa dan tidak memihak;
4. harus dapat merangsang diskusi jika
terjadi kemacetan;
5. memperingatkan anggotanya jika
Jujur Terhadap Apa yang Tidak Diketahui
1.Membatasi anggota yang terlalu
banyak bicara.
2.Bersikap bersahabat.
3.Menjadi pendengar yang baik. 4.Berpikiran terbuka.
5.Mengerti maksud di balik sifat dan
sikap peserta.
Pantangan bagi Pemimpin Diskusi
1.Terlambat memulai diskusi 2.Terlalu banyak berbicara 3.Bersikap sombong
4.Mencela, mengritik, atau mencemooh peserta diskusi
5.Membicarakan kejelekan orang lain 6.Memaksakan pendirian
7.Terlambat mengakhiri diskusi
1. Mencatat nama peserta dan
pertanyaannya.
2. Mencatat hal-hal khusus yang timbul. 3. Membacakan/melaporkan
kesepakatan diskusi bila diminta.
4. Membuat simpulan sementara hasil
diskusi.
5. Membuat laporan lengkap setelah
1. Memikirkan lebih dahulu masalah yang didiskusikan
2. Mempelajari masalah dari berbagai sumber
3. Mempelajari kembali keterangan yang sudah diperoleh
4. Melatih diri menyampaikan pendapat
1. Ikut ambil bagian dalam diskusi
2. Mendukung pendapat dengan alasan
yang kuat
3. Berbicara hanya kalau dipersilakan
4. Berbicara dengan benar, lancar, tegas,
dan tidak panjang lebar
5. Mendengarkan dengan penuh perhatian
6. Berpikir pisitif
Laksanakan diskusi panel dengan ketentuan sebagai berikut!
1. Tugas diskusi ini adalah tugas kelas.
2. Tentukan topik yang menarik dan aktual! 3. Tunjuk salah seorang sebagai moderator! 4. Tunjuk empat orang panelis yang berperan sebagai
ahli (misalnya, sosiolog, ahli agama, ahli komunikasi, atau ahli psikologi)!
5. Setiap panelis membuat bahan paparan sekitar dua
halaman.
5. Tunjuk dua orang notulis!
Tugas Pewara
1.Menyusun acara.
2.Mengecek kesiapan acara. 3.Membawakan acara.
4.Memantau ketertiban dan
kelancaran acara.
1. Mengumpulkan keterangan ttg berbagai
hal yang berkaitan dengan acara.
2. Menyusun acara dan alternatif lain bila
acara tidak seperti yg direncanakan.
3. Berlatih.
4. Memeriksa situasi/ruang tempat acara.
1. Busana
Busana harus sesuai dengan
a. tempat acara dan
b. waktu pelaksanaan acara.
2. Suara
a. Harus jelas terdengar oleh semua hadirin. b. Tidak terganggu batuk atau serak.
3. Bahasa harus sesuai dengan situasi
1)Siapa audiennya.
2)Di mana tempatnya. 3)Apa acaranya.
4. Sikap yang harus dijaga
1) Murah senyum, tetapi wajar
2) Sebaiknya memegang kertas catatan
3) Berdiri secara benar (tidak memasukkan
tangan ke saku atau di belakang)
4) Tidak mengambil posisi duduk yg sejajar
5) Tidak menyalami tamu yang baru turun dari podium.
6) Tidak batuk di depan pengeras suara. 7) Tidak menggunakan hesitasi, seperti
“e…” atau “anu …”.
8) Tidak berpegang pd pengeras suara yg sudah berstandar.
9) Tidak berbicara saat hadirin sedang bertepuk tangan.
5. Menutup acara dengan baik
1)Menyampaikan ucapan terima kasih. 2)Menyampaikan permohonan maaf. 3)Jika ada pengumuman tambahan.
4)Sampaikan pengumuman itu setelah
Pewara sebaiknya memiliki kepribabadian seperti berikut.
a. Ekstrover (berikap terbuka) ,mereka yang
suka mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan kepada orang lain secara terbuka;
b.Generalis memiliki banyak pengetahuan
umum yang memungkinkan dia dapat berbicara tentang banyak hal;
c. Fleksibel luwes/mudah menyesuaikan diri
dengan situasi;
d.Friendly bersahabat atau mudah bergaul dan
1. Memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang luas.
2. Cerdas
a. Tahu apa yang dikatakan.
b. Sanggup mengambil keputusan
dengan cepat.
c. Mampu membuat pesan dengan jelas,
d. memiliki rasa humor e. sabar,
f. imajinatif (sbg bekal untuk
mendukung kreativitas spy acara menjadi lebih segar),
g. antusiasme (kesungguhan di dalam menjalankan perannya),
Laksanakan sebuah acara dengan ketentuan sebagai berikut! 1. Tugas ini adalah tugas kelompok.
2. Tentukan acara yang akan dilaksanakan dan usahakan agar ada acara
resmi dan tidak resmi!
3. Buat teks protok0l dari pembukaan sampai penutup! 4. Gunakan pantun dalam membawakan acara!