• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik dan Pembuatan dan Makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teknik dan Pembuatan dan Makalah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 1 :

1. Denis Al Karoma 2. Laey Dian Marlinda W 3. Indriani Dwi Rahayu 4. Shofiatul Hanani

TEKNIK PEMBUATAN MAKALAH

Makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah.Makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis dan logis. Berdasarkan sifatnya dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam: makalah deduktif, makalah induktif dan makalah campuran.

ISI DAN SISTEMATIKA

Bagian Awal

Halaman Sampul Daftar isi

Daftar Tabel dan Gambar (jika ada) Bagian Inti

Pendahuluan

Latar Belakang Penulisan Makalah Masalah atau Topik Bahasan Tujuan Penulisan Makalah Teks Utama

Penutup Bagian Akhir

Daftar Rujukan Lampiran Isi Bagian Awal Halaman Sampul

Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalah. Daftar Isi

Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi

(2)

bagian dan judul subbagian yang dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antar bab 2 spasi.

Daftar Tabel dan Gambar

Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengkap. Jika jumlah tabel dan gambar lebih dari satu, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan secara terpisah; tetapi jika dalam makalah hanya terdapat satu tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftatr isi makalah.

Isi Bagian Inti

Sistematika penulisan makalah sebagai berikut.

(1) Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab).

(2) Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad. (3) Penulisan tanpa menggunakan angka atau abjad

TEKNIK PENULISAN MAKALAH PANJANG 1. Alternatif Pertama

Peringkat judul bab dan subbab dinyatakan dengan jenis huruf yag berbeda, cetak miring dan letaknya pada halaman, dan bukan dengan angka, sebagai berikut.

(1) Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tengah (judul bab).

(2) Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua, dan diletakkan di tepi kiri.

(3) Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold, dan diletakkan di tepi kiri.

(4) Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold, dan diletakkan di tepi kiri.

(5) Peringkat 5 ditulis dengan huruf kecil (kecuali huruf awal kata pertama), 1,2 cm dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan titik.

(6) Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir nonhirarkis dinyatakan dengan butir seperti bulat dan kotak. Contoh:

BAB III

METODE PENELITIAN

Yang termasuk peringkat 1 dalah tulisan nan beserta judul babnya, ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan ditempatkan di tengah. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai garis tepi.

INSTRUMEN PENELITIAN

(3)

Paragrafnya dimulai 1,2 cmdari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

Alasan Pemilihan Tes

Judul subbab ini berperingkat 3, ditulis dengan huruf besar dan kecil, bold, dan ditempatkan di tepi kiri. Paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian bars selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

Isi Tes

Judul subbab ini berperingkat 4, ditulis dengan huruf besar dan kecil, bold, rata dengan garis tepi, dan dicetak miring. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selaanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

Tingkat kesulitan butir tes

Judul subbab ini berperingkat 5, ditulis dengan huruf kecil (kecuali huruf awal pada kata pertama), 1,2 cm dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan titik. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudiaan baris selanjutnya divetak mulai dari garis tepi.

Berikut ini adalah contoh butir dari hierarkis. Langkah penyusunan butir tes:

(1) menyusun kisi-kisi tes

(a) Menyusun butir-butir soal sesuai dengan kisi-kisi (b) Menyusun konsep butir soal

(2) menyempurnakan konsep butir soal (3) melakukan uji coba tes

(4) dst

Berikut ini contoh butir nonhierarkis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan butir tes. kesesuain isi dengan kisi-kisi tes

 cakupan isi  sebaran isi  dsb

(4)

2. Alternatif kedua

Penulisan judul bab yang berperingkat 1 dilakukan dengan cara yang sama dengan Alternatif pertama, yaitu ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan ditempatkan di tengah. Peringkat-peringkat selanjutnya dinyatakan dengan angka-angka sebagai berikut:

(1) Peringkat 2 ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan oleh titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

BAB III

METODE PENELITIAN

... ... INSTRUMENTASI PENELITIAN

... ... Alasan Pemilihan Tes

... ... Isi Tes

... ...

Tingkat kesulitan butir tes

(5)

(2) Peringkat 3 ditandai dengan angka 3 digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

(3) Peringkat 4 ditandai dengan angka 4 digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

(4) Peringkat 5 ditandai dengan angka 5 digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

(5) Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir nonhierarkies (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir hierarkies dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1) dan (a); sedangkan butir nonhierarkies dinyatakan dengan built seperti bulatan dan kotak. Contoh penggunaanya lihat penjelasan pada alternative pertama.

Baris pertama pada setiap paragraph baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri. Baris selanjutnya dimulai dari tepi kiri (lurus dengan digit pertama).

Contoh:

BAB III

METODE PENELITIAN

Judul bab ini berperingkat 1 dan ditulis sama dengan yang berlaku pada Alternatif pertama. 3.3 Iinstrumen Penelitian

Judul subbab ini berperingkat 2 yang urutanya ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan oleh tanda titik tetapi tanpa diakhiri dengan titik, dicetak mulai dari garis tepi, ditulis dengan huruf besar kecil, dan dicetak bold. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai garis tepi.

3.3.1 Alasan Pemilihan Tes

Judul subbab ini berperingkat 3 yang urutanya ditandai dengan angka tiga digit yang dipisahkan oleh tanda titik tetapi tanpa diakhiri dngan titik, dicetak mulai dari garis tepi, ditulis dengan huruf besar kecil, dan dicetak bold. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai garis tepi.

3.3.1.1 Isi Tes

(6)

3.3.1.1.1 Tingkat Kesulitan Butir Tes

Judul subbab ini berperingkat 5 yang urutanya ditandai dengan angka lima digit yang dipisahkan oleh tanda titik tetapi tanpa diakhiri dengan titik, dicetak mulai dari garis tepi, ditulis dengan huruf besar kecil, dan dicetak bold. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi. Contoh penyajian butir

hierarkies dan nonhierarkies dapat dilihat pada Alternatif Pertama.

3. Alternatif Ketiga

Penulisan judul bab yang berperingkat 1 sama dengan yang berlaku untuk Alternatif Pertama, yaitu dengan menempatkan di tengah memakai huruf besar semua dean bold. Peringkat-peringkat selanjutnya dinyatakan dengan huruf dan angka sebagai berikut. (1) Peringkat 2 ditunjukkan dengan urutan huruf besar (A, B, C dst.) memakai titik dan

ditullis dengan huruf besar kecil dan bold.

(2) Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3 dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

BAB III

METODE PENELITIAN

……… ……… ………...

3.3 INSTRUMEN PENELITIAN

……… ………

3.3.1 Alasan Pemilihan Tes

……… ………

3.3.1.1 Isi Tes

……… ………

(7)

(3) Peringkat 4 ditunjukkan dengan huruf kecil (a,b,c dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

(4) Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3 dst) mmakai kurung tutup tanpa titik, ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

(5) Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (sepeerti urutan kegiatan dan jadwal) dan butir nonhierarkis (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir hierarkis sinyatakan dengan angka dan huruf kurung seperti (1) dan (a); sedangkan butir nonhierarkis dinyatakan dengan bulit seperti (bulat) dan (kotak).

Baris pertama pada setiap paragraf baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri. Baris selanjutnya dimulai dari tepi kiri.

BAB III

METODE PENELITIAN

Judul bab ini berperingkat 1 dan ditulis sama dengan yang berlaku pada Alternatif Pertama. Paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

C. Instrumen Penelitian

Judul subbab ini berperingkat 2 yang ditandai dengan urutan huruf besar memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris berikutnya dicetak mulai garis tepi.

1. Alasan Pemilihan Tes

Judul subbab ini berperingkat 3 yang ditandai dengan uutan angka memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

a. Isi Tes

Judul subbab ini berperingkat 4 yang ditandai dengan urutan kecil memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

(8)

Judul subbab ini berperingkat 5 yang ditandai dengan urutan angka memaki kurung tutup tanpa titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selnjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

TEKNIK PENULISAN MAKALAH PENDEK

Penulisan aretikel dan judulnya yang akan dikirimkan untuk dimuat di jurnal ilmiah dan makalah pendek (≤ 20 halaman) mengikuti tatacara penulisan yang sama dengan Alternatif Pertama, dengan catatan jumlah peringkatnya dibatasi paling banyak sampai dengan peringkat ke-4 saja, sebagai berikut:

(1) Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua, bold dan diletakkan ditengah (judul artikel).

(2) Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua, bold dan diletakkan ditepi kiri. (3) Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar kecil, bold dan diletakkan ditepi kiri.

BAB III

METODE PENELITIAN

... ... ... ...

C. Instrumen Penelitian

... ... ..

1. Alasan Pemilihan Tes

... ... ..

a. Isi Tes

... ... ..

(9)

(4) Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil, cetak miring, bold dan diletakkan ditepi kiri.

Contoh:

TAKSONOMI PENGAJARAN

Judul artikel (berperingkat 1) ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan ditengah. Jarak antara judul artikel dengan teks dibawahnya adalah 4 spasi.

METODE PENGAJARAN

Judul bagian ini termasuk peringkat 2, ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan ditempatkan ditepi kiri. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

Strategi Penyampaian pengajaran

Judul subbagian ini termasuk peringkat 3, ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ditempatkan rata tepi kiri. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

Media Pengajaran

Judul subbagian ini berperingkat 4, ditulis dengan huruf besar kecil, bold, rata tepi kiri, dan dicetak miring. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

TAKSONOMI PENGAJARAN

... ... ... ...

METODE PENGAJARAN

... ... Strategi Penyampaian Pengajaran

... ... Media Pengajaran

(10)

Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.

(1) Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai judul subbagian seperti berikut.

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1.2 Masalah atau Topik Bahasan 1.3 Tujuan

(2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai

subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya sub-subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menanadai pergantian unsur cukup dilakukan dengan pergantian paragraf. Latar Belakang

Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: (1) dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang

relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak tersebut hal tersebut bisa terjadi;

(2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah;

(3) dimulai dengan suatu kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan maslah atau topik yang aka dibahas dalam masalah.

Masalah atau Topik Pembahasan

Masalah yang menyangkut apa yang akan dibahas dalam makalah. Masalah tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan masalah, tetapi mencakup persoalan yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Tujuan Penulisan Makalah

(11)

pembaca makalah dapat memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.

Teks Utama

Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya bahasa yang baik dan benar. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik beserta subtopiknya dapat dikemukakan seperti berikut.

(1) Mulailah dari ide/ hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang bersifat kompleks/ umum, atau sebaliknya.

(2) Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan perbandingan. (3) Gunakan teknik diagram dan klasifikasi.

(4) Gunakan teknik pemberian contoh. Penutup

Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran. Penulisan bagian penutup makalah dapat menggunakan teknik berikut.

(1) Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan kesimpulan.

(2) Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah. Isi Bagian Akhir

Daftar rujukan

Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Perbaikan kalimat tersebut adalah (55a) Hadiahnya adalah paket tour tempat .… Pada kutipan (56) kata bentukan khususnya memiliki bentuk dasar khusus yang berjenis kata

Selain itu pada tahap pelaksanan kegiatan mulai dari kegiatan peningkatan akses penggunaan air bersih yang aman dan bebas pencemaran, pelaksanaan penyuluhan secara partisipatif

organik dalam tanah, sedangkan mulsa anorganik terbuat dari bahan sintesis yang. tidak dapat terurai (mulsa plastik) dan harganya mahal, namun dapat

Selama ini kan angkutan umum tidak memenuhi syarat dengan adanya BRT ini kan daya tarik tersendiri menggunakan mobil pribadi awalnya akhirnya ah tak naik BRT aja karena ada ac nya

tersertifikasi Dosen tetap yg memenuhi syarat orang 1 DIPA Tersedianya data Lulusan Penyelenggaraan "Tracer Study" Meninggkatkan sumber daya Pendidik dan Kependidikan di

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pemanfaatan filtrat asam jawa untuk menurunkan kadar logam berat timbal pada ikan bader putih, dapat

Berdasarkan Penelitian sebelumnya perbandingan penurunan kadar Cd pada kerang darah (Anadara granosa) dengan perendaman larutan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada

Dalam tubuh kupang Zn terikat dalam protein atau peptida membentuk senyawa metallothionein, dengan adanya asam sitrat yang mempunyai 4 pasang elektron bebas pada