• Tidak ada hasil yang ditemukan

FDI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FDI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FDI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

TAHUN 2008-2016: ADRL DAN ANALISIS KAUSALITAS

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai hubungan kausalitas antara FDI dan

pertumbuhan ekonomi.Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat meningkatkan FDI inflow ke Indonesia.Juga sebaliknya FDI inflow dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia dipilih karena merupakan negara yang masuk dalam middle income oleh World Bank, selain itu pemilihan tahun mulai 2008 dikarenakan saat itu sedang terjadi krisis global yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melemah, namun Indonesia mampu terselamat kan dengan nilai ekspor yang rendah dibanding negara lain.

Keyword: PertumbuhanEkonomi, FDI, danEkspor

1. PENDAHULUAN

Terdapat banyak argumen yang membahas mengenai hubungan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi.Bagi negara berkembang seperti Indonesia FDI dianggap mampu

membantu merangsang pertumbuhan ekonomi.Pemerintah di Indonesia misalnya, berusaha agar Foreign Direct Investment (FDI) terus mengalir sehingga akan meningkatkan kegiatan

manufaktur di Indonesia. Banyak studi yang membahas mengenai FDI dan pertumbuhan

ekonomi dengan melihat arah hubungan mereka.Bisa saja FDI yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi yang memicu datangnya FDI.

Dalam penelitian (Frimpong, Oteng-Abayie&other.2006) mempelajari hubungan kausal antara FDI dan pertumbuhan ekonomi di Ghana.Mereka menemukan tidak adanya hubungan kausal antara FDI dan pertumbuhan ekonomi di Ghana.Namun, dalam penelitian lain disebutkan bahwa adanya hubungan kausal dua arah antara FDI dan pertumbuhan ekonomi (Afolabi&Bakar. 2016) dan (Keho. 2015) di Nigeria dan Afrika Selatan. Jika terdapat kausalitas langsung dari pertumbuhan ekonomi pada FDI, maka dalam hal ini pertumbuhan pendapatan dijadikan alat untuk menarik FDI inflow.Sedangkan bila hubungan kausalitas langsung itu berasal dari FDI pada pertumbuhan ekonomi, berarti FDI menstimulasi pertumbuhanekonomi, meningkatkan gross modal tetap, dan tenaga kerja (Borensztein, De Gregorio, and Lee. 1998; Lim and Maisom. 2000; Zhang. 2001).Perbedaan tersebut memang bisa saja terjadi karena FDI tidak otomatis langsung memberi keuntungan tetapi tergantung dari kapasitas pengembangan tiap negara (Zhao & Du. 2007).

(2)

pemilihann tahun dimulai pada 2008 dikarenakan pada tahun tersebut terjadi krisis global di dunia yang jugamempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.Hal ini disebabkan karena Amerika dengan negara konsumsi terbesar, mengurangi impor dari negara mitra sehingga negara yang memeliki hubungan ekspor dengan Amerika mengurangi jumlah produksi besar-besaran.Namun, negara Indonesia menjadinegara di Asia Pasifik yang terkenadampak paling kecil

dibandingkannegara Asia Pasifik lainnya karena nilai ekspor Indonesia ke Amerika cenderung kecil. Hal inilah yang menjadi research-gap dengan penelitian terdahulu.

2. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2. 1 FDI-led growth hypothesis

Hipotesis yang pertama yaitu FDI-led economic growth atau FDI mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi.Hipotesis ini didasarkan pada teori pertumbuhan endogen yang dipelopori oleh Paul M Romer pada tahun 1986 dan Robert Lucas pada tahun 1988 yang mana mengkritik teori pertumbuhan neoklasik Solow yang tidak bisa menjelaskan dengan baik pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.Teori pertumbuhan endogen dikaitkan dengan transfer teknologi, dimana tanpa adanya teknologi maka sulit untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, modal tenaga kerja, dan modal yang mendorong pertumbuhan ekonomi( Borensztein, De Gregorio, and Lee 1998; Lim and Maisom 2000).

Teori ini berasumsi bahwa proses pertumbuhan ekonomi berasal dari tingkat industri dimana industri tersebut memproduksi secarakonstan. Romer berasumsi bahwa cadangan modal dapat meningkatkan output dalam industri yang akan meluas pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Studi lain (See Shakar&Aslam, 2015 serta Borensztein, De Gregorio, dan Lee 1998) juga membahas aliran FDI dapat memicu pertumbuhan ekonomi melalui transfer

teknologi.Sehingga FDI yang diikuti dengan perkembangan faktor lain seperti teknologi, modal tenaga kerja, modal finansial akan memicu produktivas yang tinggi yang juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

2.2 Growth-led FDI Hypothesis

(3)

2.3 HubunganTimbalBalik

Menurut Seetanah & Khadaroo (2007) ada kemungkinan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan timbal balik.Hal ini disebabkan karena besarnya pangsa pasar yang memicu kenaikan pertumbuhan ekonomi yang mana juga meningkatkan aliran masuk FDI sehingga meningkatkan profitabilitas ekonomi.

2.4 FDI-Pertumbuhan Ekonomi dilihat dari prinsip Circular-cumulatif-causation

Prinsip ekonomi politik Circular Cumulative Causation (CCC) berkaitan erat dengan hubungan FDI dan pertumbuhan ekonomi. Bahwa prinsip tersebut menggambarkan adanya aspek yang saling berkaitan dan mampu menimbulkan efek tertentu. Atau yang lebih tepat pada topic ini dilihat dari sisi causation atau sebab akibat. Sebab akibat dalam hal ini bisa berupa FDI memicu pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan ekonomilah yang memicu FDI.

FDI merupakan bagian dari Investasi yang mana hal tersebut membawa nilai baik bagi pertumbuhan ekonomi. FDI yang masuk ke Indonesia akan memicu adanya aktifitas ekonomi mulai dari pembuatan pabrik misalnya, hal ini akan memberi efek kumulatif ekonomi dengan adanya tenaga kerja bangunan, tenaga kerja kontruksi, rumah makan dekat pabrik, penginapan untuk para pekerja. Kumulatif dari kegiatan ekonomi tersebut akan memicu pertumbuhan yang akan berdampak pada percepatan ekonomi nasional.

Namun, bisa terjadi bila FDI inflow terjadi pada negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Karena pada dasarnya FDI merupakan bentuk investasi, maka tujuan utama investor dalam menanam saham di suatu negara adalah untuk mendapat keuntungan. Maka dari itu, investor akan memilih tempat dimana ia akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil dari suatu negara.

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian akan membahas mengenai metode apa yang digunakana pada artikel ini. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan penjabaran hasil dari regresi data pada eviews. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yang telah tersedia pada web World Bank. Data yang digunakan merupakan data sekunder negara Indonesia yang didapat dari data World Bank . Periode yang akan digunakan dalam artikel ini 2008-2016 sehingga berbentuk time series. Terdapat tiga variabel dalam artikel ini yaitu,

pertumbuhanekonomi(TGDP), foreign direct investment (TFDI), ekspor (TEXP).

(4)

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pengujian pertama dengan menguji data ketiga variabel melalui unit root test untuk melihat kointegrasi antara variabel FDI dan export. Probabilitas yang digunakan dalam artikel ini 0.05. Pada pengujian unit root test level, tidak menghasilkan kointegrasi karena nilai probabilitas variabel FDI dan export di atas 0.05.Setelah itu, dilanjutkan pengujian unit root test 1st difference

yang juga tidakmemperlihatkan adanya kointegrasi kedua variabel tersebut.Terakhir pengujian unit root test 2sd difference dengan hasil sebagai berikut:

Unit root test 2sddifference

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process) Series: TEXP, TFDI, TGDP

Date: 11/19/17 Time: 21:14 Sample: 2008 2016

Exogenous variables: Individual effects

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 18

Cross-sections included: 3

Method Statistic Prob.**

PP - Fisher Chi-square 30.8973 0.0000 PP - Choi Z-stat -4.28056 0.0000

** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Intermediate Phillips-Perron test results D(UNTITLED,2)

Series Prob. Bandwidth Obs Date: 11/19/17 Time: 21:17 Sample: 2008 2016

Included observations: 9

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.676680 1.573325 1.065692 0.3276

TEXP 0.090819 0.068892 1.318280 0.2355 TFDI 0.159023 0.261363 0.608437 0.5652

(5)

Prob(F-statistic) 0.295794

Berdasarkannilaiprobabilitassemuavariabel<

0,05makadapatdisimpulkanterdapatkointegrasiantara TDGP, TFDI, TEXP.

PengujianberikutnyayaituGranger Causality

untukmelihatsiginifikansiantaravariabel.Hasil test Granger sebagaiberikut:

Pairwise Granger Causality Tests Date: 11/19/17 Time: 21:33 Sample: 2008 2016

Lags: 2

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

TFDI does not Granger Cause TEXP 7 7.19330 0.1221 TEXP does not Granger Cause TFDI 8.37665 0.1066

TGDP does not Granger Cause TEXP 7 3.03386 0.2479 TEXP does not Granger Cause TGDP 4.72688 0.1746

TGDP does not Granger Cause TFDI 7 8.42833 0.1061 TFDI does not Granger Cause TGDP 9.57898 0.0945

Berdasarhasildiatasadabeberapahasilyaitu :

a. variabel FDI secara statistic tidak signifikan mempengaruhi export dan begitu pula sebaliknya variabel ekspor secara statistic tidak signifikan mempengaruhi FDI yang dibuktikan dengan nilai probabilitas lebih besar dari probablitias yang ditentukan yaitu 0.05 dengan masing-masingnilaisebesar 0.1221 dan 0.1066. Hal ini menyimpulkan tidak terjadi kausalitas apapun untuk kedua variabel.

b. variabel GDP secara statistic tidak signifikan mempengaruhi export dan begitu pula sebaliknya variabel ekspor secara statistic tidak signifikan mempengaruhi GDP yang dibuktikan dengan nilai probabilitas lebih besar dari probablitias yang ditentukan yaitu 0.05 dengan masing-masing nilai sebesar 0.2479 dan 0.1746 Hal ini menyimpulkan tidak terjadi kausalitas apapun untuk kedua variabel.

c. variabel GDP secara statistic tidak signifikan mempengaruhi FDI dan begitu pula sebaliknya variabel FDI secara statistic tidak signifikan mempengaruhi GDP yang dibuktikan dengan nilai probabilitas lebih besar dari probablitias yang ditentukan yaitu 0.05 dengan masing-masing nilai sebesar 0.1061 dan 0.0945. Hal ini menyimpulkan tidak terjadi kausalitas apapun untuk kedua variabel.

Selanjutnya uji VECM sebagai berikut:

(6)

Included observations: 7 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

TGDP

TGDP(-1) -0.127740

(0.19169) [-0.66640]

TGDP(-2) 0.220840

(0.19822) [ 1.11410]

C -2.422218

(1.63355) [-1.48279]

TEXP 0.325877

(0.06567) [ 4.96206]

TFDI -0.636071

(0.21617) [-2.94244]

R-squared 0.930802 Adj. R-squared 0.792406 Sum sq. resids 0.112654 S.E. equation 0.237333 F-statistic 6.725659 Log likelihood 4.520147 Akaike AIC 0.137101 Schwarz SC 0.098465 Mean dependent 4.249020 S.D. dependent 0.520896

Berdasarkannilai R-squared

dapatdisimpulkanadanyahubungankuatantaraketigavariabeldiatasdigambarkandengannilai r-squared 0.93.jikadilihatdarihubunganjangkapanjang, antara GDP

danekspormemilikihubunganjangkapanjangdilihatdarinilai t-stat yang positif.

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

5 10 15 20 25 30 35 40

TEXP TFDI TGDP

5. KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN BATASAN

Kesimpulan yang didapat jika dilihat maka ada hubungan timbal balik antara FDI dan pertumbuhan ekonomi.Saat perekonomian dalam kondisi baik, maka FDI akan cenderung meningkat, sedangkan bila FDI menurun kondisi pertumbuhan ekonomi juga melemah. Hal ini membuktikan hipotesis timbal balik antara GDP-FDI.

Saran yang diperlukan untuk Indonesia melalui kebijakan yang dibuat pemerintah lebih seimbang dalam memicu tumbuhnya pertumbuhan ekonomi dan membuat kebijakan insentif untuk para investor.Misalnya saja kebijakan penambahan produktivitas ekspor yang akan mendorong pertumbuhanmelalui subsidi bahan baku.

Batasan yang perlu dibuat untuk hasil artikel ini adalah selain Investasi Langsung luar negeri yang notabenya sering dalam bentukf isik di Indonesia, ada juga investasi tidak langsung seperti portofolio yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi langsung memang sering menimbulkan efek pengganda terutama di area industri investasi.Namun, FDI juga semestinya membawa eksternalitas negatif seperti penurunan kualitas lingkungan di area sekitar, pencemaran udara, air dan tanah, mengurangi lahan produktif seperti sawah, dll.Sehingga perlu adanya batasan dan aturan yang dibuat agar Indonesia tidak menjadi “lahan parkir” investor.

DAFTAR PUSTAKA

Afolabi, L. O., &Bakar, N. A. A. (2016). “causal link between Trade, political Instabiliti, FDI and economic growth-Nigeria evidence”. Journal of Economics Library, 3(1), 100-110.

(8)

Frimpong, J. M., Oteng –Abayie, E. F., & others. (2006). “Bivariate causality analysis betweesFDi inflows and economic growth in Ghana”.Mpra.Paper, 351.

Keho, Y. (2015). “Foreign direct investment, exportd, and economi growth: Some African evidence”. Journal of applied economics & business research, 5(40.

Lim, C.C., &Maisom, A. (2009).“Contribution of private foreign investment in the Malaysian manufacturing sector 1977-1995”.Faculty of Economics and Management Working Paper, University Putra Malaysia, Malaysia.

Seetanah, B., &Khadaroo, A.J. (2007). “Foreign direct investment and growth: New evidences from Sub-Saharan African countries”. University of Mauritius, 27

World Bank.org.id

Zhang, K. H. (2001). “How does foreign direct inevstmenr affect economic growth in China? Economics of transition, 9(3), 679-693.

Gambar

Grafik GDP, FDI danEksporperiode 2008- 2016

Referensi

Dokumen terkait

mempengaruhi pembiayaan murabahah (MRB_X1) dan begitu juga sebaliknya variabel pembiayaan murabahah (MRB_X1) secara statistik tidak mempengaruhi financing to deposit ratio

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel ekspor Indonesia pada tahun 1979 – 2018 tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan arah

Variabel total pembiayaan perbankan syariah pada lag pertama memiliki hubungan positif terhadap GDP riil dalam jangka panjang, dan signifikan secara statistik pada

Variabel total pembiayaan perbankan syariah pada lag pertama memiliki hubungan positif terhadap GDP riil dalam jangka panjang, dan signifikan secara statistik pada

Jika suatu daerah ingin meningkatkan output totalnya, hal ini dapat dilakukan dengan mendorong ekspor serta melihat pengaruh krisis global yang mempengaruhi perekonomian

Variabel-variabel yang mempengaruhi penawaran ekspor kayu lapis Indonesia adalah Produksi, GDP negara tujuan, sedangkan kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap

Variabel bebas inflasi dan tingkat pengangguran tidak sepenuhnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 3,678 lebih kecil

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ekspor dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan investasi dan pengeluaran pemerintah tidak