EVALUASI PROYEK
1. WAHIDAH MIFTAKHUL 2. DEWI YUNISA MAHARANI 3. UTARI WIDYANING PUTRI 4. QONITA LIYANA MASRURI 5. IRA MEGA WATI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi Proyek dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi kelayakan bisnis pada proyek bisnis), yang merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi proyek: 1.) Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation), 2.) Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project evaluation), 3.) Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project evaluation) dan 4.) Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project
evalution study) (Tiwa et al., 2016).
Menurut Hamdani (2104), dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek yang secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Aspek-aspek analisis kelayakan terdiri dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi, sosial dan budaya, aspek lingkungan dan aspek finansial.
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pada aspek pasar dan pemasaran mempelajari tentang : permintaan, penawaran, harga, perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan.
2. Aspek teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Analisis secara teknis berhubungan dengan proyek (penyediaan) dan output (produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa. 3. Aspek manajemen
Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi.
4. Aspek Hukum
Aspek ini mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis serta jaminan-jaminan yang bisa disediakan bila akan menggunakan sumber dana berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat dan izin. 5. Aspek sosial, ekonomi dan budaya
Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang akan dinilai adalah seberapa besar bisnis mempunyai dampak sosial, ekonomi, dan budaya terhadap masyarakat secara keseluruhan
6. Aspek lingkungan
7. Aspek finansial
Analisis finansial dalam suatu usaha dilakukan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh finansial dari suatu usaha yang dijalankan terhadap pelaku usaha tersebut atau secara privat. Selain itu, analisis finansial juga berperan dalam mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas dari suatu bisnis, sehingga dapat diketahui apakah suatu bisnis layak atau tidak layak untuk dijalankan. Analisis secara finansial menggunakan perhitungan kriteria investasi yang terdiri dari empat bagian, yaitu: NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C, PP (Payback Period).
Menurut Tonoro (2010), tujuan evaluasi proyek pada dasarnya adalah untuk mengetahui atau menilai kelayakan dari suatu usaha, apakah menguntungkan atau tidak bila dilaksanakan. Tujuan analisis proyek yaitu membantu mengambil keputusan dalam menentukan pemilihan penanaman investasi didalam suatu proyek yang tepat. Jadi sebelum suatu proyek akan dilaksanakan atau dikerjakan, terlebih dahulu perlu diadakan perhitungan-perhitungan besarnya biaya serta berapa besarnya manfaat (benefit) yang aqkan dihasilkan dari proyek tersebut. selain itu tujuan dari analisis evaluasi proyek usaha adalah untuk mengetahui usaha layak dijalankan atau tidak. Analisis tersebut merupakan bagian dari perencanaan usaha.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pendirian dan profil usaha?
2. Bagaimana kondisi berdasarkan aspek teknis, manajemen, pemasaran, sosial ekonomi, hukum dan lingkungan pada usaha?
3. Bagaiamana analisis finansial jangka pendek dan jangka penjang pada usaha?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah pendirian dan profil usaha.
2. Untuk mengetahui kondisi berdasarkan aspek teknis, manajemen, pemasaran, sosial ekonomi, hukum dan lingkungan pada usaha.
3. Untuk mengetahui analisis finansial jangka pendek dan jangka panjang pada usaha.
2. METODE PELAKSANAAN
2.1 Waktu Pelaksanaan
2.2 Lokasi dan Objek Praktikum 2.3 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2011), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
2.3.1 Observasi
Menurut Djaelani (2013), observasi berasal dari kata observation yangberarti pengamatan. Metode observasi dilakukan dengan cara mengamatiperilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang diteliti.Kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yangsebenarnya terjadi. Dengan pengamatan peneliti dapat melihat kejadiansebagaimana subyek yang diamati mengalaminya, menangkap, merasakanfenomena sesuai pengertian subyek dan obyek yang diteliti.
pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation.
2.3.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (Sugiyono, 2015).
Wawancara disebut juga sebagai kuisioner lisan, yaitu suatu dialog yangdilakukan oleh pewawancara atau oleh peneliti untuk memperoleh informasi baikberupa data maupun keterangan dari responden. Wawancara merupakan salahsatu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akankehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanyalangsung kepada responden. Teknik pengumpulan data dengan wawancaradapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukanmelalui tatap muka maupun dengan menggunakan telpon (Arikunto, 2002).
2.3.3 Dokumentasi
diperlukan guna melengkapi hal-hal yang dirasa belum cukup. Belum cukup dalam hal data-data yang telah diperoleh melalui pengumpulan lewat dokumen/catatan yang ada. Serta data-data tersebut dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Selain itu Peneliti juga melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen tertulis, peraturan perundang-undangan, dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain oleh subjek. Dokumentasimerupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Dengan metode ini, peneliti mengumpulkan data dari dokumen yang sudah ada, sehingga penulis dapat memperoleh catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian. Catatan-catan tersebut seperti : gambaran umum sekolah, struktur organisasi sekolah dan personalia, keadaan guru dan peserta didik, catatan-catatan, foto-foto dan sebagainya. Metode dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang belum didapatkan melalui metode observasi dan wawancara (Herdiansyah, 2010).
2.4 Teknik Analisis Data
digunakan dipertimbangkan dengan baik. Kerangka yang benar dengan teknik pengumpulan data yang valid dan reliabel akan menjadi rusak apabila diolah dan dianalisis secara tidak benar. Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Hasil analisis dituangkan dalam bentuk laporan sementara sebelum menulis keputusan akhir. (Yusuf, 2017)
Analisis data berarti menginterpretasi data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu. Analisis data kuantitatif adalah analisis data terhadap data-data yang mengandung angka-angka atau numerik tertentu. Analisis data kuantitatif biasanya menggunakan statistik-statistik yang beragam banyaknya. Analisis data kualitatif tidak menganalisis data-data yang berupa angka. Penelitian kualitatif biasa digunakan untuk pendekatan penelitian historis, penelitian kepustakaan, penelitian eksploratif dan penelitian-penelitian lain yang tidak memerlukan analisis terhadap angka-angka. Analisis data deskriptif berarti mengalisis data untuk permasalahan variabel-variabel mandiri. Peneliti tidak berkamsud untuk menganalisis hubungan atau keterkaitan antar variabel (Juliandi et al., 2014)
2.4.1 Analisis Data Deskriptif Kualitatif
pengumpulan data yang valid dan reliabel akan menjadi rusak apabila diolah dan dianalisis secara tidak benar. Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Hasil analisis dituangkan dalam bentuk laporan sementara sebelum menulis keputusan akhir. (Yusuf, 2017)
Analisis data berarti menginterpretasi data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu. Analisis data kuantitatif adalah analisis data terhadap data-data yang mengandung angka-angka atau numerik tertentu. Analisis data kuantitatif biasanya menggunakan statistik-statistik yang beragam banyaknya. Analisis data kualitatif tidak menganalisis data-data yang berupa angka. Penelitian kualitatif biasa digunakan untuk pendekatan penelitian historis, penelitian kepustakaan, penelitian eksploratif dan penelitian-penelitian lain yang tidak memerlukan analisis terhadap angka-angka. Analisis data deskriptif berarti mengalisis data untuk permasalahan variabel-variabel mandiri. Peneliti tidak berkamsud untuk menganalisis hubungan atau keterkaitan antar variabel (Juliandi et al., 2014)
2.4.2 Analisis Data Deskriptif Kuantitatif
Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai suatu fenomena yang sedang diteliti. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2017).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sejarah pendirian dan Profil usaha 3.2 Analisis data deskriptif kualitatif 3.2.1 Aspek Teknis
3.2.2 Aspek Manajemen 3.2.3 Aspek Pemasaran
3.2.4 Aspek Sosial dan Ekonomi 3.2.5 Aspek Hukum