L/O/G/O
PEMBELAJARAN MATEMATIKA K-2013
Pokoknya Pendekatan Saintifik
WAHIDIN
Pendidikan Matematika
FKIP UHAMKA
Matematika UHAMKA
Berpikir Kreatif
Cerdas fisik
Cerdas otak
Cerdas hati
Cerdas finansial
Matematika UHAMKA
Keseimbangan Diri
Profesional
Pedagogik
Kepribadian
Sosial
Matematika UHAMKA
Kompetensi Guru
Berubah
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Latar Belakang Masalah
Hasil belajar matematika siswa belum memuaskan
Minat siswa terhadap pelajaran matematika rendah
Konsep matematika abstrak sedangkan pikiran siswa konkrit
Aktivitas siswa terdiri atas menonton gurunya menyelesaikan soal di papan tulis, kemudian meminta siswa bekerja sendiri dalam buku teks atau LKS (Turmudi, 2008)
Jika belajar hanya dari melihat 30%, mendengar dan melihat 50%, mengatakan-komunikasi mencapai 70%, dan belajar dengan
melakukan dan mengkomunikasikan mencapai 90% (Suherman, 2004)
Kegiatan pembelajaran identik dengan aktivitas siswa,
tidak cukup dengan mendengar dan melihat (Silberman, 2011)
Alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk menanamkan konsep agar mudah dimengerti oleh siswa (Rohayati, 2010)
Tuntutan Kurikulum 2013
Rumusan Masalah
Bagaimana mem-belajar-kan matematika
dengan model/metode yang dipilih dalam
kerangka pendekatan saintifik?
Matematika UHAMKA
Teori Pembelajaran Aktif
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Aktivitas berasal dari kata aktif sebagai lawan dari pasif (cenderung diam). Aktif ini dapat berkaitan dengan berpikir, berbicara, dan
berbuat, yang pada saat bersamaan ketiganya dapat terjadi secara beriringan. Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan (Armani, 2012).
Menurut Hornby, active is in the habit of doing thing, energetic.
Teori Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif memberikan kesempatan kepada anak didik (individu atau kelompok) untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, sehingga dapat melakukan, menemukan fakta,
mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata (Asmani, 2012).
Johnson dan Rising : belajar dapat mengingat sekitar tigaperempatnya dari yang diperbuat” (Ruseffendi, 2006)
Piaget, Bruner dan Dienes: manipulasi benda-benda konkrit merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika.
Ernest : belajar matematika adalah pertama dan paling utama adalah aktif, dengan siswa belajar melalui permainan, kegiatan, penyelidikan, proyek, diskusi, eksplorasi, dan penemuan (Turmudi, 2008).
Guru mengerjakan matematika bukan mengajarkan matematika.
Matematika UHAMKA
Bedakan
• Pendekatan Pembelajaran: Melihat pembelajaran sebagai
proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya
• Model Pembelajaran: melihat pembelajaran sebagai suatu
disain yang menggambarkan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa
• Metode Pembelajaran: berfokus pada proses
belajar-mengajar untuk bahan ajaran dan tujuan pembelajaran tertentu yang lebih terbatas
• Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di kelas yang
mengacu pada metode tertentu
Matematika UHAMKA
Model, Pendekatan, dan Metode
Saintifik
Problem Base Learning
Discovery Learning
Motivasi
Riset Eksperimen atau PTK
Lesson Study
Berbasis sekolah
Berbasis MGMP
Seminar MGMP berprosiding
Jurnal MGMP
Lomba praktik pembelajaran K-13
Menulis buku
Kepangkatan dan karir guru
Matematika UHAMKA
Dasar Pemilihan Metode
Kegiatan pembelajaran diarahkan pada
pencapaian tujuan belajar
Karakteristik mata pelajaran (materi ajar)
Kemampuan siswa
Kemampuan guru
Fasilitas/media pembelajaran
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
PENDEKATAN
SAINTIFIK
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran matematika, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah (scientific appoach) .
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk (semua) materi ajar.
Memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangnya sense of inquiry, dan
kemampuan berpikir kreatif (Alfred De Vito, 1989)
15
Matematika UHAMKA
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
16
Kriteria Pendekatan Saintifik
Matematika UHAMKA
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
17
Matematika UHAMKA
18
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan (Tahu Bagaimana)
19
Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika?
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Alur Pendekatan Saintifik
Associating
(menalar)
Experimen-ting
Pembelajaran Saintifik
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR
Mengamati
(Observing) Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat) Menanya
(Questioning) Mengajukan pertanyaan dari yang faktual Berawal dari bimbingan guru mandiri (kebiasaan) bersifat hipotesis Mencoba
(Experimenting)
Menentukan data/infromasi yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan
Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen) Mengumpulkan data
Menalar
(Associating) Mengolah data kategori, hubungan kategori, menyimpulkan hasilDimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure
Mengkomunika sikan
(Networking)
Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
Pembelajaran Bilangan
Matematika UHAMKA
1
Mengamati
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Mengumpulkan data/informasi yang teramati dari fakta penataan bilangan pada kalender
Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender
1
Mengamati
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik terus mengamati bilangan-bilangan pada pojok persegi atau persegi panjang yang mereka amati dan
2
Menanya
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Mengajukan pertanyaan/masalah berbasis fakta penataan bilangan pada kalender
Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender
2
Menanya
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Kenapa penjumlahan bilangan-bilangan pada pojok persegi atau persegi panjang secara diagonal hasilnya sama?
Hipotesis: semua penjumlahan bilangan-bilangan pada pojok persegi/persegi panjang secara diagonal hasilnya sama
3
Menalar
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Penataan kalender berdasarkan urutan bilangan asli
Misalkan 1 = n berarti 2 = n + 1
3 = n + 2 16 = n + 15 17 = n + 16
3
Menalar
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Andaikan bilangan pojok kiri atas adalah n, maka dapat disusun bilangan-bilangan persegi/persegi panjang berikut
n n + 1 n + 7 n + 8
4
Mencoba
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan yang dilalui oleh kedua diagonal persegi/persegi panjang, yang
4
Mencoba
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan pada pojok belah ketupat, yang ternyata memberikan hasil yang
5
Mengkomunikasikan
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik menyajikan dalam bentuk lain
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik membuat generalisasi “jumlah yang sama disebabkan oleh sifat bilangan asli berurutan”
Interpretasi hasil yang diperoleh “bahwa ini berlaku untuk penataan bilangan pada kalender”
Membuat jejaring dengan materi lain dan konsep lain “nilai tengah, rata-rata, permainan matematika, dan math magic”
Perluasan materi untuk pola bilangan, barisan dan deret aritmetika, serta KPK dan FPB bilangan bulat. Untuk hal ini dapat menggunakan proses saintifik yang baru/lain.
Saintifik Barisan
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Saintifik KPK
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Saintifik FPB
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Setiap dung adalah ding. Ada lima ding
yang juga dong. Tidak ada dung yang
dong. Jika banyaknya ding adalah 15
dan tiga di antaranya tidak dung dan
tidak dong, maka tentukan banyaknya
dung.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Project Base Learning
Project Based Learning (PjBL): metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. PD melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar
PjBL: metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Definisi Konseptual
headymatic@yahoo.com
PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan
komplek yang diperlukan PD dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai
dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing PD dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung PD dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL:
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha PD
Definisi Konseptual
headymatic@yahoo.com
Meningkatkan motivasi belajar PD untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
Membuat PD menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks
Meningkatkan kolaborasi
Mendorong PD untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi
Meningkatkan keterampilan PD dalam mengelola sumber
Kelebihan PjBL
headymatic@yahoo.com
Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada PD dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan PD
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata
Melibatkan para PD untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga PD maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelebihan PjBL
headymatic@yahoo.com
Memerlukan banyak waktu dan biaya
Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional (instruktur memegang peran utama di kelas)
Banyaknya peralatan yang harus disediakan
PD yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
Ada kemungkinan PD yang kurang aktif dalam kerja kelompok
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan PD tidak bisa
memahami topik secara keseluruhan
Kelemahan PjBL
headymatic@yahoo.com
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan PD pada mata pelajaran matematika secara jelas
Sistem Penilaian
headymatic@yahoo.com
3 hal yang perlu dipertimbangkan:
Kemampuan pengelolaan; kemampuan PD dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan
Relevansi; kesesuaian dengan mata pelajaran,
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran
Keaslian; proyek yang dilakukan PD harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek PD
Sistem Penilaian
headymatic@yahoo.com
Pembelahan Sel Amuba
headymatic@yahoo.com
Informasi
pembelahan sel sebagi objek
belajar
matematika melalui PjBL dengan saintifik
Pembelahan Sel Amuba
headymatic@yahoo.com
Suatu amuba berkembang biak dengan cara membelah diri menjadi 2 bagian setiap 10 menit. Jika saat ini terdapat specimen sebuah
amuba dalam laboratorium Biologi SMP Muhammadiyah Pasarebo, maka berapa banyaknya amuba setelah 1jam kemudian ?
Specimen amuba dapat diamati dengan mikroskop
1
Mengamati
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik mengamati
OBJEK NYATA
specimen amuba dengan mikroskop setiap 10
menit
Awal 10’ kemudian 10’ kemudian (20’ kemudian dari awal)
10’ kemudian (30’ kemudian dari awal)
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Peserta didik mengamati jumlah amuba dari awal
sampai 30 menit kemudian, yaitu 1, 2, 4, dan 8 amuba
Awal 10’ 20’ 30’
1
2
4
8
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
1
Mengamati
Peserta didik mengamati OBJEK MATEMATIKA
Peserta didik memprediksi (menghitung) banyaknya amuba pada 10 menit berikutnya
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
1
Mengamati
10’ kemudian
Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
2
Menanya
Matematika UHAMKA
Proses matematisasi RME
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
3
Menalar
Proses membaca pola
U
1= 1
U
2= 1 × 2 = 2
U
3= 2 × 2 = 4
U
4= 4 × 2 = 8
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
4
Mencoba
Proses meniru pola kemudian mencoba untuk
suku berikutnya
ketika ditanya U
2014,
maka kita harus
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
5
Mengkomunikasi
Proses generalisasi pola
Waktu Suku Banyak r Penurunan rumus Kesimpulan
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
3
Menalar kembali
Proses melihat pola kemudian generalisasi
U
1= 1 = 2
0= 2
1 – 1U
2= 2 = 2
1= 2
2 – 1U
3= 4 = 2
2= 2
3 – 1U
4= 8 = 2
3= 2
4 – 1U
5= 16 = 2
4= 2
5 – 1…
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
Matematika UHAMKA
PBL: sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan PBL, peserta
didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (
real world
)
59
Definisi Konseptual
Matematika UHAMKA
1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
Peserta didik yang belajar memecahkan suatu
masalah maka mereka akan menerapkan
pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha
mengetahui pengetahuan yang diperlukan
Belajar dapat semakin bermakna dan dapat
diperluas ketika peserta didik berhadapan
dengan situasi di mana konsep diterapkan
60
Kelebihan
Matematika UHAMKA
2) Dalam situasi PBL, peserta didik
mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan secara simultan dan
mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan
3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik
dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar,
dan dapat mengembangkan hubungan
interpersonal dalam bekerja kelompok.
61
Kelebihan
Matematika UHAMKA
1. Konsep Dasar (
Basic Concept
)
Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau
link
dan
skill
yang diperlukan
dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer
pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran
62
Langkah Operasional
Matematika UHAMKA
2. Pendefinisian Masalah (
Defining the
Problem
)
Fasilitator menyampaikan skenario atau
permasalahan dan peserta didik melakukan
berbagai kegiatan
brainstorming
dan semua
anggota kelompok mengungkapkan pendapat,
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara
bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai
macam alternatif pendapat
63
Langkah Operasional
Matematika UHAMKA
3. Pembelajaran Mandiri (
Self Learning
)
PD mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi (artikel tertulis yang
tersimpan di perpustakaan, web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan)
Tahap investigasi bertujuan: (1) agar PD mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang
relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut
haruslah relevan dan dapat dipahami.
64
Matematika UHAMKA
4. Pertukaran Pengetahuan (
Exchange knowledge
)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya PD
berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi
capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan
ini dapat dilakukan dengan cara PDberkumpul
sesuai kelompok dan fasilitatornya.
65
Matematika UHAMKA
5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian.
66
Matematika UHAMKA
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk
mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu.
Kemudian PD diminta mencatat masalah-masalah yang muncul.
Setelah itu tugas guru adalah meransang PD untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan PD untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
67
Contoh Penerapan
Matematika UHAMKA
Memanfaatkan lingkungan PD untuk memperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi PD untuk belajar diluar kelas. PD diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan PD
dalam rangka mencapai penguasaan SK, KD dan materi pembelajaran.
68
Contoh Penerapan
Matematika UHAMKA
69
FASE-FASE PERILAKU GURU
I. Orientasi PD kepada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan
Memotivasi PD untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih
II. Mengorganisasikan
PD Membantu PD mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
III. Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok
Mendorong PD untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
IV. Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Membantu PD dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman
V. Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
Tahapan PBL
Matematika UHAMKA
Penilaian aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude) dengan bobot disesuaikan
Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian
Penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran
70
Matematika UHAMKA
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan
authentic assessment: portfolio, self-assessment, dan peer-assessment.
• Self-assessment: dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
• Peer-assessment: di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil
penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya
71
Matematika UHAMKA
Sebuah perusahaan ban
mengeluarkan aturan bahwa setiap pemakaian ban yang diproduksinya harus diganti setelah ban tersebut melakukan lima juta putaran.
Bagaimana seorang pengendara mengetahui bahwa ban tersebut sudah waktunya untuk diganti?
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
PBL dengan Saintifik
Siswa mengamati objek nyata (ban mobil), kemudian mengaitkan dengan konsep matematika yang pernah
dipelajari
Siswa mengamati objek matematika yang nampak pada ban, seperti
bentuk melingkar (lingkaran atau tabung)
Siswa mengamati (nyata, gambar
atau video) bagian mobil, bahwa ada speedometer. Termasuk informasi dari buku
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
a. Dapatkah konsep lingkaran dilibatkan dalam permasalahan ban?
b. Unsur apa saja yang ada pada lingkaran?
c. Dapatkah permasalahan ini
diselesaikan tanpa menggunakan konsep lingkaran?
d. Adakah alat yang bisa dipasang untuk mengetahui banyaknya putaran ban mobil?
e. Apa maksud dari perubahan angka
pada speedometer? Dapat bertanya ke bengkel.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Siswa mendapatkan informasi bahwa perubahan angka pada spedometer disebabkan oleh gerak putaran ban
Angka pada spedometer dalam km
Putaran ban dalam m
1 m = 1/1000 km
Jadi 1 putaran ban = … km
Besarnya km ada di spedometer
Sehingga bisa mengetahui kapan ban harus diganti
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Misalkan 1 putaran ban = 2 m 5000000 putaran = 10000000 m
= 10000 km
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 10000 km, maka ban harus segera
diganti.
Betapa repotnya kalau kita harus
mengukur semua keliling (1 putaran) ban, maka diperlukan cara yang lebih praktis.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
a. Kita dapat mengukur 1 putaran ban dengan menggunakan tali
(mengelilingi ban mobil), kemudian mengukur panjang tali tersebut.
b. Dapat pula kita mendorong mobil sampai ban bergerak 1 putaran,
kemudian mengukur jarak tempuhnya. c. Dapat pula menggelindingkan ban lain
yang sejenis, kemudian menghitung 1 gelindingan sebagai 1 putaran.
Misalkan 1 putaran ban = 2 m 5000000 putaran = 10000000 m
= 10000 km
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 10000 km, maka ban harus segera
diganti.
Betapa repotnya kalau kita harus
mengukur semua keliling (1 putaran) ban, maka diperlukan cara yang lebih praktis.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Misalkan dari hasil Mencoba poin a, b, atau c di atas, diperoleh bahwa 1 putaran ban = 2,4 m
5000000 putaran = 12000000 m = 12000 km
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 12000 km, maka ban harus segera
diganti.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Melakukan proses mengetahui panjang
(jarak) satu putaran ban mobil dengan cara a, b, atau c.
Mendemonstrasikan proses mengukur dan perhitungan di dihadapan siswa lain secara lisan dan tertulis.
Menyediakan variasi jenis ban (mobil, motor, sepeda) sebagai bahan percobaan siswa
dalam mencari data/informasi.
Muncul istilah putaran dan gelindingan yang sepedan dengan keliling ban, sehingga
diarahkan kepada konsep keliling lingkaran.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Mengukur diameter ban, d = 63 cm
Menghitung keliling ban
K = d = 22/7 x 63 cm = 198 cm
5000000 K = 990000000 cm = 9900000 m
= 9900 km
Jadi ban sudah harus diganti apabila
spedometer menunjukkan angka 9900 km.
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
d1
d2
½ d1
d2
Persegipanjang
L
Matematika UHAMKA
d1
d2
½ d1
d2 Persegipanjang
L
Matematika UHAMKA
a b
t
a b
a + b
½ t
Persegipanjang
L
Matematika UHAMKA
a b
t
L
1L
2+
L
1+ L
2= L
Matematika UHAMKA
2r
K
2
L
L
L
Matematika UHAMKA
4r
¼ K
(
(
2
Matematika UHAMKA
Sebuah kerucut
dengan jari-jari 7 cm dan tinggi 10 cm
Apabila ada kerucut lain yang tingginya 2014 kali tinggi kerucut ini, maka tentukan volumenya.
Apabila ada kerucul lain yang jari-jarinya 2014 kali jari-jari kerucut ini, maka tentukan volumenya.
Tiga kerucut dengan jari-jari alas sama, tetapi tinggi berbeda (t, 2t, 3t)
Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
Matematika UHAMKA
Tiga kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alas berbeda (r, 2r, 3r)
Apakah ada
hubungan
antara volume kerucut tersebut?Matematika UHAMKA
Tiga kerucut dengan tinggi berbeda (t, 2t, 3t) dan jari-jari alas berbeda (r, 2r, 3r)
Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
Matematika UHAMKA
Siswa diminta mencari apakah ada hubungan atau suatu ketentuan mengenai perubahan volumenya
Siswa disuruh mengamati dan memahami permasalahan diatas dan didorong untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Guru dapat mengarahkan pengamatan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, siswa diharapkan memberikan jawaban (dapat berupa dugaan)
Selanjutnya guru mengarahkan jawaban / dugaan itu pada penemuan konsep yang dipelajari
Berdasarkan hasil pengamatan siswa guru meminta untuk menyususn suatu generalisasi mengenai perubahan volume kerucut jika
jari-jarinya tetap sedangkan tingginya berubah menjadi kesimpulan, ataupun sebaliknya
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
Jaring-jarring Tabung
headymatic@yahoo.com
Jaring-jarring Limas
headymatic@yahoo.com
Masalah OE
Gunakan empat buah angka 4
dengan beberapa tanda +, –, ×, ÷, dan ( )
untuk menyatakan bilangan 0 sampai 9
headymatic@yahoo.com
Open-ended: salah satu pendekatan pembelajaran yang menyajikan satu masalah dengan lebih dari satu penyelesaian ataupun cara penyelesaian (Shimada, 1997)
Dasar keterbukaan masalah: (1) prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar, (2) hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan (3) cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
Definisi
headymatic@yahoo.com
Guru memilih menggunakan Open-Ended, pada saat ia menginginkan siswanya:
aktif berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas
merasa puas karena mampu menuangkan ide-idenya sendiri dalam pembelajaran di kelas
memiliki pengalaman belajar matematik yang menyenangkan
mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi
Tujuan
headymatic@yahoo.com
Membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran dan lebih sering memberikan ide-idenya
Memberi kesempatan yang lebih pada siswa untuk
menggunakan secara komprehensif pengetahuan dan kecakapan matematika mereka
Memampukan setiap siswa, bahkan yang memiliki
pencapaian terendah sekalipun, untuk memberikan respon terhadap masalah dalam beberapa cara yang signifikan
Memotivasi siswa untuk membuktikan secara intrinsik
Memperkaya pengalaman siswa dalam menemukan dan mendapat persetujuan dari rekannya sesama siswa,
merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi mereka.
Kelebihan
headymatic@yahoo.com
Adalah tidak mudah mempersiapkan masalah matematika yang bermakna
Adalah tidak mudah bagi guru menghadapkan masalah dengan berhasil. Kadang siswa merasa sulit mengerti caranya memberi respon dan menjawab yang signifikan secara matematik
Siswa-siswa yang memiliki kesanggupan lebih tinggi dapat ragu-ragu atas jawabannya
Siswa dapat saja tidak puas dalam pembelajaran karena kesulitan mereka menyimpulkan cara atau solusi yang benar terhadap permasalahan
Keterbatasan
headymatic@yahoo.com
A. Dalam proses persiapan
1) Rencanakan tujuan pembelajaran
2) Persiapkan masalah** yang sesuai dengan tujuan dan
dikonstruksi sesuai untuk pendekatan OE dengan menanyakan. Beberapa pertanyaan berikut :
a) Apakah masalah berbobot dan bernilai secara matematik?
b) Apakah tingkat kesulitan masalah cocok untuk para siswa?
c) Apakah masalah melibatkan beberapa “feature” matematik yang dapat dikembangkan lebih jauh? d) Apakah masalah itu menarik bagi siwa ?
Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com
A. Dalam proses persiapan
3. Prediksikan beberapa cara penyelesaian atau solusi yang mungkin diberikan oleh siswa
4. Rencanakan suatu metode untuk mengajukan masalah dengan memperhatikan waktu
5. Rencanakan kriteria evaluasi yang mencakup Fluency, Flexibility, dan Originality
Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com
B. Dalam pembelajaran di kelas.
1. Ajukan masalah** sesuai dengan metode yang sudah
direncanakan dengan memperhatikan waktu pembelajaran. Perhatikan hal berikut:
a) Dorong siswa untuk focus pada masalah yang diberikan b) Tambahkan beberapa data untuk keperluan
generalisasi dengan cara mengajukan beberapa masalah yang bervariasi
c) Berikan contoh yang tidak membatasi pola berpikir siswa
d) Berikan masalah yang konkrit
Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com
B. Dalam pembelajaran di kelas
2. Organisasi kelas
a) Karena pendekatan OE lebih menekankan pada
pemikiran siswa secara individu, guru harus berhati-hati agar tidak memberi orientasi khusus pada siswa secara keseluruhan berdasarkan pendapat-pendapat siswa yang khas
b) Tipe pembelajaran dapat merupakan kombinasi dari kerja perorangan dan diskusi kelas
3. Buat catatan dari seluruh respon siswa, pendekatan,
atau solusi terhadap masalah yang diberikan dari setiap individu atau kelompok siswa untuk dipelajari (lihat LAS)
Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com
B. Dalam pembelajaran di kelas
4. Buat kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari siswa. Guru atau siswa perlu mencatat di papan tulis apa yang mereka lakukan dikelas secara individu atau kelompok agar dapat dilihat oleh seluruh siswa. Jika siswa memberikan terlalu banyak pendapat, guru perlu barkonsentrasi pada satu sudut pandang agar dapat menuntun pada satu kesimpulan. Kesimpulan ini perlu untuk pembelajaran selanjutnya.
5. Lakukan evaluasi kelas sesuai dengan yang sudah dipersiapkan (fluency, flexibility and originality)
Guru Melakukan
headymatic@yahoo.com
** Tiga jenis soal dalam pendekatan open-ended
1. Finding Relations. Siswa diminta untuk menemukan beberapa aturan matematika
2. Classifying. Siswa diminta untuk mengklasifikasikan sesuai dengan perbedaan karakteristik, yang mana mengharuskan mereka untuk memformulasikan
beberapa konsep matematika
3. Measuring. Siswa diminta untuk mengukur kepastian suatu fenomena
Jenis Soal
headymatic@yahoo.com
dipotong sebarang
persegipanjang yang kelilingnya 40 cm
persegi semula yang
belum diketahui ukurannya
1
Mengamati
headymatic@yahoo.com
Cara memotong ubin vertikal atau horisontal?
Bagaimana cara menentukan ukuran ubin semula dan potongannya?
Mungkinkah hasil potongannya berbentuk persegi?
Berapa luas ubin semula?
Berapa luas ubin hasil potongannya?
Berapa banyak kemungkinan ukuran ubin semula?
K = 2(p + l) = 40 cm p + l = 20 cm
Ukuran ubin merupakan bilangan bulat
Tidak jadi masalah jika dipotong secara vertikal atau horisontal
Tidak mungkin potongan ubin berukuran 10 cm
Paling kecil ukuran ubin semula adalah 11 cm
Paling besar ukuran ubin semula adalah 19 cm
No p l Luas ubin semula
1. 10 10 Tidak mungkin, karena membentuk persegi, sementara persegipanjang yang dimaksud merupakan hasil potongan dari ubin yang awalnya berbentuk persegi
2. 11 9 Ubin berukuran 11 cm, sehingga luasnya = 121 cm2
3. 12 8 Ubin berukuran 12 cm, sehingga luasnya = 144 cm2
4. 13 7 Ubin berukuran 13 cm, sehingga luasnya = 169 cm2
5. 14 6 Ubin berukuran 14 cm, sehingga luasnya = 196 cm2
6. 15 5 Ubin berukuran 15 cm, sehingga luasnya = 225 cm2
7. 16 4 Ubin berukuran 16 cm, sehingga luasnya = 256 cm2
8. 17 3 Ubin berukuran 17 cm, sehingga luasnya = 289 cm2
9. 18 2 Ubin berukuran 18 cm, sehingga luasnya = 324 cm2
10. 19 1 Ubin berukuran 19 cm, sehingga luasnya = 361 cm2
5
Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
OE Lainnya
9 cm 7 cm
Matematika UHAMKA
OE Lainnya
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
Rp
52.500,-Rp
65.000,-headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
1
Mengamati
Siswa mengamati objek nyata
Siswa mengamati objek matematika 2x + 2y = 65000
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
2
Menanya
Berapa harga masing-masing baju dan topi?
Buatlah model matematika dari gambar di atas
Selesaikan model matematika dengan eliminasi dan substitusi
Selesaikan model matematika dengan grafik
Selesaikan model matematika dengan pola
Rp 32.500,- Rp 32.500,-Rp 20.000,-Rp
10.000,-Rp
22.500,-Rp 52.500,-Rp
65.000,-headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
4
Mencoba
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
5
Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
5
Mengkomunikasi
2x + 2y = 65000 x + 3y = 52500
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
Perhatikan gambar kanguru yang sedang membilang sambil meloncat pada ubin bernomor
1
Mengamati
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
Ubin yang dipijak kanguru bernomor 1, 6, 11, 16
1. Berapa nomor (ubin) yang diloncati kanguru?
2. Bilangan berapa yang dipijak oleh kanguru pada loncatan yang ke-100?
3. Pada loncatan ke berapa kanguru melampaui bilangan 2014?
4. Adakah pola loncatan ganjil atau genap?
5. Jika meloncat maju 5 ubin kanguru mundur 2 ubin, maka tentukan nomor ubin yang dipijak pada loncatan maju ke 10?
2
Menanya
headymatic@yahoo.com
Hasil mengamati, kanguru memijak ubin 1, 6, 11, 16
Pasti setelah itu 21, 26, 31, 36, 41, …yang merupakan penambahan (loncatan) 5 ubin
Ada pola, loncatan ganjil memijak ubin dengan satuan 6 dan genap dengan satuan 1
Pada loncatan ke-100 pasti memijak ubin bernomor ….1
Ubin bernomor 2014 akan dilampaui pada loncatan dari 2011 ke 2016, jadi loncatan ganjil
Kanguru meloncat maju 5 ubin dan mundur 2 ubin, sama saja dengan maju 3 ubin.
3
Menalar
headymatic@yahoo.com
Perhatikan ubin-ubin bernomor 6, 11, 16, 21, 26, …
Loncatan L1 = 6
L2 = 11 = 6 + 5 = L1 + 5 L3 = 21 = 11 + 5 = L2 + 5 L4 = 26 = 21 + 5 = L3 + 5 L5 = 31 = 26 + 5 = L4 + 5 …
Ln = Ln – 1 + 5
Yang merupakan proses rekursif
4
Mencoba
headymatic@yahoo.com
Loncatan L1 = 4 Di sini proses
menalar muncul lagi, sehingga
mencoba dan menalar dapat saling beriringan/
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
5
Mengkomunikasi
Proses generalisasi pola
Loncatan Penurunan rumus Kesimpulan
L1 6 = 5 + 1 = 1 x 5 + 1 Rumus suku ke-n
PP Aritmatika Sosial
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
PjBL dengan OE
headymatic@yahoo.com
Matematika UHAMKA
Sabtu 4 Juni 2011, ketika penulis bersama mahasiswa tingkat 3 S1-PGSD FKIP UHAMKA, muncul sebuah persoalan “Anggota KMK yang disurvey, diperoleh data sebanyak 12 orang yang menggunakan HP dengan kartu telkomsel dan sebanyak 21 orang yang menggunakan kartu indosat. Tentukan banyaknya anggota KMK yang disurvey?”
RME dengan OE
headymatic@yahoo.com
Berikan penjelasan, dalam hal apa bangun-bangun segitiga dan segiempat pada geoboard di bawah ini memiliki
kesamaan?
RME dengan OE
headymatic@yahoo.com
Simpulan
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
5M dalam pendekatan saintifik dapat berurutan, beriringan, dan bersamaan
PBL, PjBL, DL, Inquiry, RME, OE, PP dapat berkolaborasi dengan pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik akan lebih kuat dengan bantuan media benda konkrit, alat peraga dan TIK
Saran
Matematika UHAMKA
headymatic@yahoo.com
Dalam menerapkan pendekatan saintifik harus dimulai dari yang sederhana
Terapkan model pembelajaran Kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika di kelas melalui PTK, Lesson Studi, dan Supervisi kepsek
L/O/G/O
Terima Kasih
headymatic@yahoo.com
081381353591