KATA PENGANTAR
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui
oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan
kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah. Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional
mempunyai misi salah satunya meningkatkan keprofesionalan dan
akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.
Salah satu dari standar nasional tersebut adalah Standar Penilaian yang
bertujuan untuk menjamin: (a) perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip
penilaian, (b) pelaksanaan penilaian peserta didik secara professional,
terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya;
dan (c) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel,
dan informatif. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah yang
!"" " # $% & "! "' %" ( # " ' ) *# " +" ,"" # -', ) . / "( .. 0 " 1 23& !" #." " #" & " ! " ' / ) *# 4 5 3-', ) . 3" $!" (433)6 Hasil UKK dari peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan dan pemberian sertifikat kompetensi, sedangkan bagi stakeholder akan dijadikan sebagai informasi atas kompetensi yang dimiliki si calon tenaga kerja, untuk itu diperlukan perangkat dan mekanisme untuk memperkuat pengakuan dari pihak stakeholder.
Materi uji pada UKK disusun berdasarkan jenjang kompetensi lulusan SMK pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, okupasi nasional, skema klaster dan paspor keterampilan (Skill Passport). UKK dirancang dalam bentuk Ujian Teori Kejuruan (tes tertulis) dan Praktik Kejuruan berbentuk projek yang dilaksanakan secara individual. Teori Kejuruan mengukur pemahaman peserta didik terhadap landasan pengetahuan di samping untuk menguji analisis, daya nalar dan penyelesaian masalah, sedangkan Praktik Kejuruan mengukur kemampuan peserta uji dalam mengerjakan sebuah tugas atau membuat suatu produk sesuai tuntutan standar kompetensi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENGERTIAN DAN ACUAN NORMATIF ... 1
A. Pengertian ... 1
B. Acuan Normatif... 3
BAB II TUJUAN DAN SASARAN ... 5
A. Tujuan... 5
B. Sasaran ... 5
A. Bentuk Uji Kompetensi Keahlian... 7
B. Perangkat Uji Kompetensi Keahlian ... 7
BAB IV PESERTA UJI DAN SMK PELAKSANA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 9 A. Hak dan Kewajiban Peserta UKK... 9
B. Persyaratan Peserta UKK ... 9
C. Pendaftaran Peserta UKK ... 10
D. SMK Pelaksana UKK ... 10
BAB V PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN ... 11
A. Model Pelaksanaan UKK ... 11
B. Penggandaan dan Pengiriman ... 11
C. Verifikasi Tempat Uji Kompetensi... 12
D. Asesor/Penguji ... 13
E. Mekanisme Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian ... 14
F. Pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian... 15
A. Kriteria Kelulusan ...18
B. Penerbitan Sertifikat Kompetensi ...19
BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI ...20
BAB VIII BIAYA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN ...21
BAB I
PENGERTIAN DAN ACUAN NORMATIF
A. Pengertian
Dalam Pedoman Penyelenggaran Uji Kompetensi Keahlian ini yang dimaksud
dengan:
1. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional
dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah;
2. Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut USBN
adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan
sekolah untuk seluruh mata pelajaran dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar,
kecuali mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok);
3. Uji Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK bertujuan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada level tertentu
sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh di SMK;
4. Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis
melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah
seseorang kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi
atau kualifikasi tertentu;
5. Kisi-kisi UKK adalah acuan untuk mengembangkan dan merakit naskah
soal UKK yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian kualifikasi,
okupasi, skema klaster, sesuai kurikulum yang berlaku;
6. Nama dan Kodefikasi Kompetensi Keahlian yang diujikan sesuai Surat
Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 251/C/KEP/MN/2008 tertanggal 22 Agustus 2008
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor
7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Menengah Kejuruan;
7. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat adalah bagian dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki kewenangan untuk
mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan UKK;
8. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi adalah bagian dari Dinas Pendidikan
Provinsi yang memiliki kewenangan untuk mengoordinasikan persiapan
dan pelaksanaan UKK;
9. Pelaksana Ujian Satuan Pendidikan adalah bagian dari Satuan
Pendidikan yang memiliki kewenangan untuk mengoordinasikan
persiapan dan pelaksanaan UKK;
10. Tempat Uji Kompetensi yang selanjutnya disingkat TUK adalah tempat
kerja dan/atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan uji
kompetensi;
11. Asesor atau Penguji adalah seseorang yang memiliki kewenangan dan
memenuhi persyaratan untuk melakukan dan/atau menilai hasil capaian
kompetensi peserta uji;
12. Sertifikat uji kompetensi adalah bukti pengakuan tertulis atas capaian
kompetensi pada kualifikasi tertentu yang diberikan oleh SMK
terakreditasi yang bekerjasama dengan institusi pasangan;
13. Institusi pasangan adalah dunia usaha/dunia industri sebagai mitra
sekolah yang berbentuk badan usaha atau usaha perseorangan;
14. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan tertulis atas penguasaan
B. Acuan Normatif
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahian (UKK) ini berlandaskan pada peraturan
perundangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;
5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 15);
6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan
Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun
2014-2019;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
8. Peraturan BNSP Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sertifikasi Kompetensi bagi lulusan SMK;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
A. Tujuan
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bertujuan untuk :
1. Mengukur pencapaian kompetensi peserta didik SMK yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran sesuai kompetensi keahlian yang
ditempuh;
2. Memfasilitasi peserta didik SMK yang akan menyelesaikan pendidikannya
untuk kelulusan dari satuan pendidikan;
3. Mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi
pada capaian kompetensi lulusan SMK sesuai Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia atau okupasi atau klaster atau paspor keterampilan
(skill passport);
4. Memfasilitasi kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri dalam rangka
pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri (DUDI).
B. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam Pelaksanaan UKK ini adalah:
1. Terlaksananya proses penilaian bagi seluruh peserta didik SMK kelas 12
atau kelas 13 melalui serangkaian kegiatan uji kompetensi yang
dilaksanakan secara efektif, efisien, dan terukur.
2. Terlaksananya proses penilaian bagi peserta didik SMK kelas 10 dan
kelas 11 dalam rangka sertifikasi kompetensi untuk skema klaster atau
3. Diterbitkannya sertifikat uji kompetensi bagi seluruh peserta uji yang
dinyatakan kompeten sesuai jenis kompetensi/paket keahlian yang
BAB III
BENTUK DAN PERANGKAT UJI KOMPETENSI
KEAHLIAN
A. Bentuk Uji Kompetensi Keahlian
Bentuk UKK tahun pelajaran 2017/2018 untuk kelas 12 dan 13, ditetapkan
sebagai berikut:
1. Ujian Praktik Kejuruan berbentuk proyek/penugasan yang
diselenggarakan SMK bekerjasama dengan Institusi pasangan;
2. Uji Kompetensi dengan ruang lingkup skema sertifikasi yang
diselenggarakan SMK bekerja sama dengan LSP yang telah mendapatkan
lisensi dari BNSP;
3. Ujian Teori Kejuruan berbentuk tes tertulis yang dilaksanakan dalam
Ujian Nasional dengan 2 (dua) media yaitu ujian berbasis kertas (paper based test) dan ujian berbasis komputer (computer based test). Ujian Teori Kejuruan diatur lebih lanjut dalam Prosedur Operasional Standar Ujian
Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Perangkat Uji Kompetensi Keahlian
Perangkat Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas:
1 Kisi-kisi Soal Praktik Kejuruan (KSP)
Kisi-kisi soal ujian Praktik Kejuruan merupakan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan spesifik, operasional dasar, dan pengendalian
mutu yang harus dikuasai peserta uji sesuai kompetensi keahliannya
2 Soal Praktik Kejuruan (SPK)
Soal Praktik Kejuruan adalah tes berbentuk penugasan untuk
mengerjakansatu atau beberapa pekerjaan untuk menghasilkan suatu
produk/jasa.
3 Lembar Pedoman Penilaian Soal Praktik (PPsp)
Lembar Pedoman Penilaian Soal Praktik adalah deskripsi
kompetensi/rubrik yang digunakan sebagai acuan untuk pemberian skor
setiap komponen penilaian. Lembar penilaian memuat komponen
penilaian, sub-komponen penilaian, pencapaian kompetensi, dan kriteria
penilaian.
4 Instrumen Verifikasi Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan (InV)
Instrumen vertifikasi Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan adalah
instrumen yang digunakan untuk menilai kelayakan satuan pendidikan
atau institusi lain sebagai tempat penyelenggaraan ujian Praktik
Kejuruan. Instrumen verifikasi memuat standar persyaratan peralatan
utama, standar persyaratan peralatan pendukung, standar persyaratan
tempat/ruang serta memuat persyaratan penguji yang terdiri atas penguji
internal dan eksternal.
5 Materi Uji Kompetensi (MUK)
Materi Uji Kompetensi (MUK) adalah Perangkat Asesmen kompetensi yang
digunakan dalam pelaksanaan asesmen kompetensi. Perangkat tersebut
disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja yang
dikembangkan dan digunakan oleh LSP terlisensi BNSP yang
BAB IV
PESERTA UJI DAN SMK PELAKSANA UJI
KOMPETENSI KEAHLIAN
A. Hak dan Kewajiban Peserta UKK
1. Hak Peserta UKK
a. Setiap peserta didik yang telah memenuhi persyaratan berhak
mengikuti UKK.
b. Peserta UKK yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah
tidak dapat mengikuti UKK utama dapat mengikuti UKK susulan.
c. Peserta UKK berhak mendapatkan tanda pengakuan terkait
keikutsertaannya dalam UKK sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Kewajiban Peserta UKK
a. Peserta UKK wajib menjalankan seluruh prosedur ujian terkait materi
yang diujikan.
b. Peserta UKK wajib mematuhi tata tertib peserta UKK.
B. Persyaratan Peserta UKK
UKK yang diselenggarakan SMK bekerjasama dengan institusi pasangan:
1. Terdaftar pada tahun terakhir (kelas 12 untuk program 3 tahun dan
kelas 13 untuk program 4 tahun) sebagai siswa SMK;
2. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai semester I (satu)
tahun pertama sampai dengan semester I (satu) tahun terakhir.
UKK yang diselenggarakan SMK bekerjasama dengan LSP:
1. Telah menyelesaikan proses pembelajaran sesuai skema klaster atau
2. Memenuhi persyaratan uji kompetensi sebagaimana tercantum dalam
dokumen skema sertifikasi.
C. Pendaftaran Peserta UKK
Bagi peserta UKK yang diselenggarakan SMK bekerjasama dengan institusi
pasangan:
1. Sekolah pelaksana UKK melaksanakan pendataan calon peserta uji
berdasarkan Dapodik;
2. Panitia UKK melakukan verifikasi data calon peserta UKK;
3. Kepala sekolah menetapkan daftar peserta UKK;
4. Panitia UKK menerbitkan kartu peserta UKK.
Bagi peserta UKK yang diselenggarakan SMK bekerjasama dengan LSP wajib
memenuhi persyaratan pendaftaran yang tercantum dalam dokumen skema
sertifikasi.
D. SMK Pelaksana UKK
1. SMK yang dapat melaksanakan UKK adalah satuan pendidikan
terakreditasi berdasarkan keputusan dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).
2. SMK penyelenggara UKK yang bekerjasama dengan Institusi pasangan
telah memenuhi persyaratan sebagai Tempat Uji Kompetensi melalui
verifikasi kelayakan oleh tim yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan;
BAB V
PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN UJI
KOMPETENSI KEAHLIAN
A. Model Pelaksanaan UKK
1. Dalam Pelaksanaan UKK, Peserta Didik SMK dapat memilih salah satu
dari 4 model ujian berikut:
a. UKK yang diselenggarakan bekerjasama dengan Institusi pasangan,
dalam hal ini dunia usaha dan dunia industri (DUDI) atau Asosiasi
Profesi;
b. UKK yang diselenggarakan oleh LSPP1-SMK yang telah terlisensi
BNSP bagi peserta didik SMK induknya dan SMK lain yang termasuk
dalam jejaring LSPP1-SMK tersebut;
c. UKK yang diselenggarakan oleh LSPP2 yang didirikan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi yang telah terlisensi oleh BNSP yang mempunyai
skema sertifikasi untuk SMK;
d. UKK yang diselenggarakan oleh LSPP3 yang terlisensi BNSP serta
mempunyai skema sertifikasi untuk SMK. LSP ini didirikan oleh
asosiasi industri dan/atau asosiasi profesi dengan tujuan
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja untuk sektor dan atau
profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
B. Penggandaan dan Pengiriman
Dalam pelaksanaan UKK yang dilaksanakan SMK bekerja dengan Institusi
pasangan, penggandaan dan pengiriman perangkat uji dilaksanakan sebagai
berikut.
1. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat mengirimkan Soal Praktik Kejuruan
beserta perangkat uji lainnya ke Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi berupa
2. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi menggandakan CD Soal Praktik
Kejuruan beserta perangkat uji lainnya dan mengirimkannya ke
Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan;
3. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi dan/atau Pelaksana Ujian Tingkat
Satuan Pendidikan melaksanakan pencetakan, penggandaan, dan
pendistribusian naskah UKK sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
Dalam pelaksanaan UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan LSP,
prosedur penggandaan dan distribusi MUK disesuaikan dengan prosedur
yang berlaku di LSP.
C. Verifikasi Tempat Uji Kompetensi
1. Verifikasi TUK dilakukan oleh:
a. Tim yang ditunjuk Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi cabang
kabupaten/kota/UPTD dengan menggunakan instrumen verifikasi
yang telah disiapkan oleh Pelaksana Ujian Tingkat Pusat; atau
instrumen verifikasi yang dikembangkan oleh TUK-SMK bekerjasama
dengan industri; atau
b. Tim yang ditugaskan oleh Ketua LSP terlisensi, dengan
menggunakan instrumen verifikasi yang telah ditetapkan oleh LSP.
2. Personil Verifikasi TUK yaitu:
a. Personil yang ditetapkan Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi cabang
kabupaten/kota/UPTD dengan melibatkan unsur asesor/penguji
b. Penerbitan Surat Keputusan Ketua LSP terlisensi berdasarkan
skema sertifikasi yang akan diujikan setelah mendapatkan
rekomendasi Tim Verifikasi TUK.
4. TUK yang telah diverifikasi dan dinyatakan layak, tidak boleh digunakan
untuk kegiatan pembelajaran hingga pelaksanaan uji kompetensi
dinyatakan selesai.
D. Asesor/Penguji
1. Penguji terdiri dari:
a. Penguji yang berasal dari industri/guru produktif sesuai persyaratan
penyelenggaraan UKK; atau
b. Asesor Kompetensi bersertifikat BNSP.
2. Bagi UKK yang diselenggarakan oleh LSPP1 SMK, maka persyaratan
Asesor Kompetensi merujuk pada Pedoman BNSP.
3. Bagi UKK yang diselenggarakan oleh LSPP2 dan LSPP3, asesor
ditentukan oleh LSP yang bersangkutan berdasarkan pedoman BNSP.
4. Bagi UKK yang diselenggarakan bekerjasama dengan Institusi pasangan,
maka penguji terdiri atas penguji internal dan eksternal:
a. Penguji Internal adalah guru produktif yang relevan dengan
pengalaman mengajar minimal 3 tahun dan diutamakan memiliki
pengalaman kerja/magang di dunia usaha/industri atau pemegang
sertifikat kompetensi keahlian dan asesor;
b. Penguji Eksternal adalah personil dari dunia
usaha/industri/asosiasi profesi/institusi pasangan yang menguasai
metodologi pengujian atau memiliki latar belakang pendidikan
dan/atau asesor yang memiliki sertifikat kompetensi dan
pengalaman kerja yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
E. Mekanisme Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian
1. UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan Institusi pasangan
berlaku mekanisme sebagai berikut.
a. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi melakukan pendataan peserta
didik yang berhak mengikuti UKK.
b. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat bersama unsur pendidik, unsur
dunia usaha/industri, dan unsur perguruan tinggi menyusun
pedoman dan perangkat uji pada tahun pelajaran 2017/2018.
c. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat melaksanakan sosialisasi dan
menyerahkan pedoman dan perangkat uji kepada Pelaksana Ujian
Tingkat Provinsi.
d. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi melaksanakan sosialisasi
pedoman UKK tahun 2018 kepada Pelaksana Ujian Tingkat
Satuan Pendidikan (SMK).
e. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi menugaskan tim untuk
melakukan verifikasi dan menetapkan SMK yang layak menjadi
TUK.
f. Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi menetapkan dan/atau
menugaskan asesor sesuai kriteria yang telah ditentukan;
g. SMK yang ditetapkan sebagai pelaksana UKK melaksanakan ujian
sesuai pola paket yang dipilih dan dalam rentang jadwal yang
ditetapkan.
h. Penguji melakukan uji kompetensi dengan menggunakan
2. Dalam UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan LSP berlaku
mekanisme sebagaimana diatur dalam pedoman pelaksanaan Uji
Kompetensi yang diterbitkan oleh BNSP.
F. Pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian
UKK dilaksanakan pada rentang waktu 19 Maret sampai dengan 28 April 2018, dengan pengaturan sebagai berikut;
1. Pelaksanaan UKK yang dilaksanakan oleh SMK bekerjasama dengan
institusi pasangan:
a. UKK dapat dilaksanakan di industri dan/atau di SMK yang telah
dinyatakan layak sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK);
b. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan menyiapkan bahan,
peralatan, penguji, dan alat/komponen penunjang ujian Praktik
Kejuruan;
c. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan bersama-sama dengan
institusi pasangan dapat menambah atau memodifikasi soal dengan
kriteria/spesifikasi yang lebih tinggi dari soal yang telah disiapkan;
d. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan dapat menggunakan 4
(empat) paket soal UKK yang tersedia atau memilih di antara
keempat paket yang sesuai dengan ketersediaan peralatan dan
bahan, sedangkan yang ditugaskan atau dikerjakan oleh peserta uji
hanya satu paket dari keempat paket tersebut;
e. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan dapat memberikan soal
Praktik Kejuruan kepada peserta uji sebelum pelaksanaan ujian
untuk latihan;
f. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan memberikan
kesempatan kepada peserta uji untuk melakukan orientasi tempat
ujian Praktik Kejuruan, berlatih dan menggunakan peralatan Praktik
Kejuruan sesuai dengan metode pelaksanaan ujian Praktik Kejuruan
2. Pelaksanaan UKK melalui LSP.
a. Pelaksanaan sertifikasi (MMA;MPA;MAK) yang dilaksanakan oleh LSP
berdasarkan Pedoman BNSP 301. Khusus Pelaksanaan sertifikasi
yang dilaksanakan oleh LSPP1-SMK, mengacu pada peraturan
tambahan berupa Peraturan BNSP no. 1 tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Bagi Lulusan SMK
(dapat di-unduh di website http://psmk.kemdikbud.go.id);
b. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik kelas 10 dan
11 dilaksanakan sesuai dengan skema sertifikasi kemasan klaster
atau okupasi berdasarkan capaian pembelajaran yang telah
ditempuh di sekolah;
c. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik kelas 12/kelas
13 dengan skema kemasan klaster atau okupasi atau kualifikasi
level II/III dilaksanakan dalam rangka kelulusan dari satuan
pendidikan.
G. Penilaian dan Penskoran Uji Kompetensi Keahlian
1. Dalam pelaksanaan UKK yang dilaksanakan SMK bekerja sama dengan
Institusi pasangan berlaku mekanisme penilaian dan penskoran sebagai
berikut
a. Penguji melakukan penilaian dengan menggunakan lembar penilaian
yang telah disediakan;
b. Penguji melakukan penilaian sesuai karakteristik Kompetensi
f. Penguji menyerahkan nilai hasil ujian peserta uji kepada Pelaksana
Ujian Tingkat Satuan Pendidikan dan menjaga kerahasiaannya;
g. Penguji dapat melaksanakan ujian remedial bagi peserta didik untuk
komponen yang belum mencapai standar sampai batas tanggal ujian terakhir.
2. Dalam pelaksanaan UKK yang dilaksanakan oleh LSP berlaku mekanisme
penilaian dan penskoran sebagai berikut.
a. Asesor melakukan penilaian dengan perangkat asesmen atau MUK
yang telah disediakan;
b. Asesor memutuskan apakah peserta uji dinyatakan kompeten
berdasarkan kemampuan peserta uji dalam memenuhi
kriteria-kriteria unjuk kerja yang diujikan;
c. LSP berkoordinasi dengan BNSP untuk menerbitkan sertifikat
kompetensi berdasarkan skema yang diujikan sesuai ketentuan yang
berlaku;
d. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan dapat menunjuk salah
seorang guru produktif dan/atau asesor untuk melakukan konversi
dari sertifikat kompetensi yang diperoleh peserta didik melalui
BAB VI
KRITERIA KELULUSAN DAN PENERBITAN
SERTIFIKAT
A. Kriteria Kelulusan
1. Pada UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan institusi
pasangan, penguji memberikan skor untuk setiap komponen penilaian
dalam bentuk angka dari 0 sampai 10 yang kemudian dikonversi ke
dalam skala 0 sampai 100 berdasarkan bobot setiap komponen penilaian.
2. Pada UKK yang dilaksanakan SMK bekerjasama dengan LSP, guru
produktif dan/atau asesor melakukan konversi dari sertifikat kompetensi
yang diperoleh peserta didik melalui sertifikasi di LSP ke dalam skala 70
sampai 100.
3. Pelaksana Ujian tingkat satuan pendidikan menghitung nilai Uji
Kompetensi Keahlian dengan menggabungkan nilai Teori Kejuruan dan
Praktik Kejuruan dengan komposisi 30% Teori Kejuruan dan 70% nilai
Praktik Kejuruan.
4. Peserta uji dinyatakan lulus UKK jika gabungan nilai Teori Kejuruan dan
Praktik Kejuruan minimal 70.
5. Pelaksana Ujian tingkat satuan pendidikan mengumumkan kelulusan
B. Penerbitan Sertifikat
1. Secara umum bentuk sertifikat dalam uji kompetensi dibagi menjadi 3
yaitu :
a. Sertifikat kompetensi untuk skala kualifikasi nasional diterbitkan
dengan logo Garuda Pancasila;
b. Sertifikat kompetensi untuk skema okupasi nasional diterbitkan
dengan logo Garuda Pancasila;
c. Sertifikat kompetensi untuk skema klaster diterbitkan dengan logo
BNSP;
d. Sertifikat uji kompetensi diterbitkan oleh SMK terakreditasi
menggunakan logo kombinasi logo Tut Wuri Handayani dan/atau
logo institusi pasangan penyelenggara uji kompetensi.
2. Pelaksana Ujian Tingkat Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan dunia
usaha/industri/asosiasi profesi atau institusi pasangan yang terlibat
dalam ujian Praktik Kejuruan menyiapkan penerbitan sertifikat uji
kompetensi.
3. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko sertifikat
kompetensi dapat disesuaikan berdasarkan masukan dari dunia
usaha/dunia industri atau institusi pasangan.
4. Isi sertifikat kompetensi minimal memuat identitas peserta uji, nama
kompetensi keahlian, dan daftar kompetensi/unit-unit kompetensi yang
telah diujikan dan dinyatakan kompeten.
5. Sertifikat uji kompetensi hanya diberikan kepada peserta uji yang lulus.
6. Sertifikat uji kompetensi diterbitkan oleh dunia usaha/industri/asosiasi
profesi atau institusi pasangan yang terlibat dalam ujian UKK atau
Satuan Pendidikan terakreditasi dan ditandatangani oleh Penguji.
7. Bagi peserta uji melalui LSP yang terlisensi, maka penerbitan sertifikat
dilakukan oleh LSP yang bersangkutan;
BAB VII
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat dan Provinsi melakukan pemantauan UKK
yang dilaksanakan oleh SMK atau LSP di SMK.
2. Pelaksanaan pemantauan dapat melibatkan institusi terkait sesuai
dengan kebutuhan.
3. Pelaksana Ujian Tingkat Pusat melakukan evaluasi dan menetapkan
BAB VIII
BIAYA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
KEAHLIAN
1. Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan UKK bersumber dari anggaran
Satuan Pendidikan, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara,
Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah yang bersangkutan dan/atau
sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Satuan Pendidikan tidak
membebankan biaya pelaksanaan UKK pada peserta didik, orang
Daftar Nama dan Kode Kompetensi Keahlian SMK Uji
Kompetensi Keahlian Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
1 Teknik Konstruksi Baja 1058 V
2 Teknik Konstruksi Baja 7463 V 3 Teknik Konstruksi Kayu 1076 V
4 Teknik Konstruksi Kayu 1965 V 5 Teknik Konstruksi Batu dan Beton 1049 V
6 Teknik Konstruksi Batu dan Beton 1974 V 7 Teknik Gambar Bangunan 1023 V
8 Teknik Gambar Bangunan 1983 V
9 Teknik Furnitur 1085 V
10 Teknik Furnitur 1992 V
11 Teknik Survei dan Pemetaan 1014 V
12 Geomatika 1805 V
13 Teknik Plambing dan Sanitasi 1094 V
14 Teknik Plambing dan Sanitasi 7018 V 15 Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 1165 V
16 Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 7027 V 17 Teknik Distribusi Tenaga Listrik 1112 V
18 Teknik Transmisi Tenaga Listrik 1156 V
19 Teknik Jaringan Tenaga Listrik 7036 V 20 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1103 V
21
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik 1814 V
22 Teknik Otomasi Industri 1743 V
23 Teknik Otomasi Industri 7045 V 24 Teknik Pendinginan dan Tata Udara 1218 V
25 Teknik Pendingin dan Tata Udara 7054 V
26 Teknik Pemesinan 1254 V
27 Teknik Pemesinan 7063 V
28 Teknik Pengelasan 1227 V
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
40 Teknik Sepeda Motor 1316 V
41 Teknik Sepeda Motor 7312 V
42 Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 1307 V
43 Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 7338 V 44 Teknik Alat Berat 1298 V
45 Teknik Alat Berat 7329 V
46 Teknik Ototronik 1752 V
47 Teknik Ototronik 7454 V
48 Air Frame dan Power Plant 1352 V
49
Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
dan Rangka Pesawat Udara 1832 V 50 Pemesinan Pesawat Udara 1325 V
51 Pemesinan Pesawat Udara 7125 V 52 Konstruksi Badan Pesawat Udara 1343 V
53 Konstruksi Badan Pesawat Udara 7134 V 54 Konstruksi Rangka Pesawat Udara 1334 V
55 Konstruksi Rangka Pesawat Udara 7143 V 56 Kelistrikan Pesawat Udara 1378 V
57 Kelistrikan Pesawat Udara 7152 V 58 Elektronika Pesawat Udara 1387 V
59 Elektronika Pesawat Udara 7169 V
60
Pemeliharaan dan Perbaikan
Instrumen Elektronika Pesawat Udara 1369 V
61
Pemeliharaan dan Perbaikan
Instrumen Elektronika Pesawat Udara 7178 V 62 Teknik Konstruksi Kapal Baja 1396 V
63 Teknik Konstruksi Kapal Baja 7347 V 64 Teknik Konstruksi Kapal Kayu 1449 V
65 Teknik Konstruksi Kapal Kayu 7489 V 66 Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass 1778 V
67 Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass 7498 V 68 Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 1414 V
69 Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 7374 V 70 Teknik Pengelasan Kapal 1405 V
71 Teknik Pengelasan Kapal 7383 V 72 Kelistrikan Kapal 1423 V
73 Kelistrikan Kapal 7392 V
74
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
78 Teknik Pemintalan Serat Buatan 1485 V
79 Teknik Pemintalan Serat Buatan 7232 V 80 Teknik Pembuatan Benang 1494 V
81 Teknik Pembuatan Benang 7249 V 82 Teknik Pembuatan Kain 1503 V
83 Teknik Pembuatan Kain 7258 V 84 Teknik Penyempurnaan Tekstil 1512 V
85 Teknik Penyempurnaan Tekstil 7267 V 86 Persiapan Grafika 1538 V
87 Persiapan Grafika 7187 V
88 Produksi Grafika 1547 V
89 Produksi Grafika 7196 V
90 Geologi Pertambangan 1556 V
91 Geologi Pertambangan 7276 V 92 Teknik Instrumentasi Logam 1592 V
93 Teknik Instrumentasi Logam 7205 V
94 Kontrol Proses 1574 V
95 Kontrol Proses 7214 V
96 Kontrol Mekanik 1583 V
97 Kontrol Mekanik 7223 V
98 Kimia Analisis 1627 V
99 Kimia Analisis 7285 V
100 Kimia Industri 1609 V
101 Kimia Industri 7294 V
102 Nautika Kapal Penangkap Ikan 1663 V
103 Nautika Kapal Penangkap Ikan 5512 V 104 Teknika Kapal Penangkap Ikan 1672 V
105 Teknika Kapal Penangkap Ikan 5529 V 106 Nautika Perikanan Laut (SUPM) 1938
107 Teknika Perikanan Laut (SUPM) 1947 108 Nautika Kapal Niaga 1645 V
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
120
Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan
Petro Kimia 1734 V
121
Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan
Petrokimia 1876 V
122 Teknik Audio -Video 1174 V
123 Teknik Audio Video 7427 V
124 Teknik Elektronika Industri 1192 V
125 Teknik Elektronika Industri 7436 V 126 Teknik Mekatronika 1707 V
127 Teknik Mekatronika 7445 V
128 Teknik Elektronika Komunikasi 1894 V
129 Teknik Energi Hidro 7472 V
130 Teknik Energi Surya dan Angin 1912 V 131 Teknik Energi Biomassa 1929 V 132 Teknik Transmisi Telekomunikasi 2045 V
133 Teknik Transmisi Telekomunikasi 2169 V
134 Teknik Suitsing 2036 V
135 Teknik Suitsing 2178 V
136 Teknik Jaringan Akses 2027 V
137 Teknik Jaringan Akses 2187 V 138 Rekayasa Perangkat Lunak 2072 V
139 Rekayasa Perangkat Lunak 2134 V 140 Teknik Komputer dan Jaringan 2063 V
141 Teknik Komputer dan Jaringan 2143 V
142 Multi Media 2089 V
143 Multimedia 2152 V
Program Radio dan Pertelevisian 2125 V
149 Keperawatan 3014 V
150 Keperawatan 3076 V
151 Keperawatan Gigi 3023 V
152 Keperawatan Gigi 3085 V
153 Analisis Kesehatan 3032 V
154 Analis Kesehatan 3094 V
155 Farmasi 3049 V
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
158 Farmasi Industri 3112 V
159 Perawatan Sosial 3058 V
160 Pekerjaan Sosial 3129 V
161 Seni Lukis 4054 V
162 Seni Lukis 4605 V
163 Seni Patung 4036 V
164 Seni Patung 4712 V
165 Desain Komunikasi Visual 4347 V
166 Desain Komunikasi Visual 4623 V
167
Desain Produk Interior dan
Landscaping 4472 V
168 Desain Interior 4534 V
169 Desain dan Produksi Kria Tekstil 4063 V
170 Desain dan Produksi Kriya Tekstil 4649 V 171 Desain dan Produksi Kria Kulit 4072 V
172 Desain dan Produksi Kriya Kulit 4658 V 173 Desain dan Produksi Kria Keramik 4089 V
174 Desain dan Produksi Kriya Keramik 4667 V 175 Desain dan Produksi Kria Logam 4098 V
176 Desain dan Produksi Kriya Logam 4676 V 177 Desain dan Produksi Kria Kayu 4107 V
178 Desain dan Produksi Kriya Kayu 4685 V 179 Seni Musik Klasik 4365 V
180 Seni Musik Klasik 4694 V
181 Seni Musik Non Klasik 4125 V
182 Seni Musik Non Klasik 4703 V
183 Seni Tari Jawatimuran 4134 Seni etnis
184 Seni Tari Makasar 4143 Seni etnis
185 Seni Tari Bali 4214 Seni etnis
186 Seni Tari Minang 4152 Seni etnis
187 Seni Tari Sunda 4205 Seni etnis
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
199 Seni Karawitan Bali 4312 Seni etnis 200 Seni Karawitan Minang 4276 Seni etnis 201 Seni Karawitan Sunda 4285 Seni etnis 202 Seni Karawitan Betawi 4498 Seni etnis 203 Seni Karawitan Surakarta 4294 Seni etnis 204 Seni Karawitan Yogyakarta 4303 Seni etnis 205 Seni Karawitan Banyumasan 4329 Seni etnis
206 Seni Teater 4338 V
207 Pemeranan 4507 V
208 Tata Artistik 4516 V
209 Usaha Perjalanan Wisata 4409 V
210 Usaha Perjalanan Wisata 4543 V 211 Akomodasi Perhotelan 4418 V
212 Akomodasi Perhotelan 4552 V
213 Jasa Boga 4427 V
214 Jasa Boga 4569 V
215 Patiseri 4436 V
216 Patiseri 4578 V
217 Kecantikan Kulit 4445 V
218 Tata Kecantikan Rambut 4587 V 219 Kecantikan Rambut 4454 V
220 Tata Kecantikan Kulit 4596 V
221 Busana Butik 4463 V
222 Tata Busana 4525 V
223
225 Agribisnis Tanaman Perkebunan 5183 V
226 Agribisnis Tanaman Perkebunan 5432 V
227
229 Agribisnis Ternak Ruminansia 5094 V
230 Agribisnis Ternak Ruminansia 5458 V 231 Agribisnis Ternak Unggas 5103 V
232 Agribisnis Ternak Unggas 5467 V 233 Agribisnis Aneka Ternak 5298 V
234 Agribisnis Aneka Ternak 5476 V 235 Perawatan Kesehatan Ternak 5254 V
No Nama Kompetensi/Paket Keahlian Kode Kurikulum Keterangan 2006 2013
238 Teknologi Budidaya Perikanan (SUPM) 5414
239 Budidaya Perikanan 5378 V
240 Budidaya Krustacea 5396 V
241 Agribisnis Rumput Laut 5067 V
242 Budidaya Rumput Laut 5538 V 243 Mekanisasi Pertanian 5058 V
244 Alat Mesin Pertanian 5307 V 245 Teknik Tanah dan Air 5316 V 246 Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 5032 V
247 Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 5494 V 248 Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan 5049 V
249 Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan 5565 V
250
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
(SUPM) 5405
251 Pengawasan Mutu 5156 V
252
Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dan
Perikanan 5503 V
253 Penyuluhan Pertanian 5245 V
254 Kehutanan 5129 V
255
Teknik Inventarisasi dan Pemetaan
Hutan 5325 V
256 Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan 5334 V
257
Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi
Hutan 5343 V
258 Teknik Produksi Hasil Hutan 5352 V 259 Administrasi Perkantoran 6045 V
260 Administrasi Perkantoran 6063 V
261 Akuntansi 6018 V
262 Akuntansi 6072 V
263 Perbankan 6027 V
264 Perbankan 6089 V
265 Perbankan Syariah 6107 V