Pembahasan EKPEM
SLIDE 3
SUMBER DANA PEMBANGUNAN
•
Menurut David N.Hyman (1993) upaya pemerintah
dalam rangka membiayai berbagai pengeluaran
pemerintah sesuai dengan fungsi embannya
terkait penyediaan barang dan jasa bagi
masyarakat yang dalam kegiatannya terjadi
melalui proses politik dengan berbagai prosedur
dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu.
•
Secara garis besar
SLIDE 4
PEMBAGIAN MODAL DALAM
PEMBANGUNAN
Ada dibuku
SLIDE 5
BENTUK SUMBER DANA PEMBANGUNAN
•
Migas : minyak bumi, gas alam dan batu bara
•
Non Migas : pajak (pajak terdiri dari 2 : Pajak
Dalam Negeri > pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai, dan pajak bumi dan
bangunan. Pajak Luar Negeri > bea masuk,
pungutan ekspor atau pajak )
•
Utang ; merupakan jumlah uang yang wajib
dibayar pemerintah pusat
•
Modal Asing ; modal yang diperoleh dari
pihak luar prusahaan dan diperoleh dari
pinjaman.
•
Investasi ; pengeluaran penanam modal
maupun perusahaan untuk membeli barang
barang modal dan juga perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang serta jasa yang
tersedia dalam perekonomian. Jenis inestasi ;
investasi langsung dan inestasi tidak
langsung.
•
Hibah ; semua penerimaan negara yang
berasal dari sumbangan swasta dalam negeri
maupun luar negeri
SLIDE 6
Tabungan Sukarela Masyarakat
•
Bagian pendapatan yang diterima masyarakat
yang secara sukarela tidak digunakan untuk
konsumsi.
•
Tabungan masyarakat baru akan memberikan
sumbangan kepada usaha pembangunan apabila :
•
Para peminjam menggunakan tabungan secara
produktif. Yaitu modal yang mereka pinjam untuk
menaikkan produksi barang dan jasa masyarakat.
•
Tabungan di alirkan ke badan- badan keuangan dan
selanjutnya badan-badan keuangan
meminjamkanya kepada para pengusaha yang
ingin melakukan penanaman modal yang produktif.
•
Salah satu Faktor yang menentukan tingkat
SLIDE 7
Anggaran Dana Belanja Defisit Sebagai
Cara Pengerahan Modal
1. Menaikkan Tabungan Pemerintah Melalui
Penghematan
2. Sumber Pembiyaaan Anggaran Belanja Defisit
3. Kelemahan Anggaran Belanja Defisit
4. Melaksanakan Anggaran Belanja Defisit Tanpa
Inflasi
SLIDE 8
INFLASI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Walaupun pembangunan dibiyai dengan cara pembiyaan deficit merupakan salah satu jalan ke luar paling mudah untuk menutupi kekurangan dana pembangunan.
a.Pandangan Golongan Monetaris
Golongan Monetaris menganggap bahwa disebabkan oleh kelebihan dalam penawaran uang dan permintaan agregat masyarakat. Padangan ini sejalan dengan pandangan teori konvensional, yaitu apabila permintaan terus bertambah, sedangkan kapasitas untuk memproduksikan barang-barang telah mencapai tingkat maksimal berarti penawaran tidak dapat ditambah lagi maka inflasi akan terjadi.
b. Pandangan Golongan Strukturalis
Golongan Strukturalis pada hakikatnya berpendapat bahwa inflasi di negara berkembang disebabkan oleh kelemahan dalam struktur ekonomi. Menurut golongan strukturalis, walaupun dalam masyarakat tidak terdapat ekspansi moneter, inflasi dapat juga terjadi.
c. Pandangan Umum Ahli-ahli Ekonomi
SLIDE 9
DANA YANG BERASAL DARI LUAR NEGERI
Seperti telah dinyatakan, sumber lain dari dana untuk pembangunan diperoleh dari luar negeri. Bentuknya dapat dibedakan kepada tiga golongan : bantuan luar negeri, pinjaman, dan penanaman modal asing. Dana luar negeri memberikan dua sumbangan penting kepada usaha pembangunan : (i) sebagai suplemen kepada dana pembangunan yang tersedia di dalam negeri; dan (ii) menambah aliran devisa kedalam negeri.
a. Bantuan Luar Negeri
Aliran modal dari luar negeri dinamakan bantuan luar negeri apabila ia mempunyai dua cirri-ciri berikut: (i) aliran modal yang berlaku bukan didorong oleh tujuan untuk mencari keuntungan dan (ii) dana tersebut diberikan kepada negara penerima atau dipinjamkan dengan syarat yang lebih ringan daripada yang berlaku dalam pasar internasional.
b. Cirri pinjaman Bersayarat Ringan
Besarnya unsure bantuan yang terkandung dalam pinjaman luar negeri tergantung pada syarat – sayarat pembayaran kembali, yaitu :
1.Kepda tenggang waktu (grace period) atau jangka waktu dalam cicilan pembayaran kembali pinjaman tidak perlu dilakukan.
2.Kepada jangka waktu pembayaran kembali ( maturity atau amortazion period)