• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. MlLIi - Uji Kualitas Fisika Dan Kimia Karet Tutup vial Sediaan Injeksi yang Digunakan Oleh Beberapa Pabrik Farmasi Di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "a. MlLIi - Uji Kualitas Fisika Dan Kimia Karet Tutup vial Sediaan Injeksi yang Digunakan Oleh Beberapa Pabrik Farmasi Di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

SK RIPSI

S U L I A N A N I N G S I H

UJI KUALITAS FISIKA DAN KIMIA KARET TUTUP VIAL

SEDIAAN INJEKSI YANG DIGUNAKAN OLEH

BEBERAPA PABRIK FARMASI Dl SURABAYA

f f z Z A ' /

S(/ l

a .

M l L I i

p b r p u m a k a a n

UN I V i^lTAS AJKLANGGA 1 £ R a b a y a

F A K U LTA S FAR M ASI

UN1 VERSI TAS AI R LAN GGA

(2)

UJI KUALITAS FISIKA DAN KIMIA KARET TOTUP VIAL

SEDIAAN INJEKSI YANG DIGUNAKAN OLEH

BEBERAPA PABRIK FARMASI DI SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :

Suliananingsih

058^X06W

LABORATORIUM TEKNOLOQI FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANQGA

(3)

UJI KUALITAS FISIKA DAN KIMIA KARET TUTUP VIAL

SEDIAAN INJEKSI YANG DIGUNAKAN OLEH

BEBERAPA PABRIK FARMASI DI SURABAYA

SKRIPSI

DIBUAT UNTUK MEMENUHI SYABAT-SYABAT MUN'CAPAI GELAR SARJANA FARMASI

PADA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

1969

Oleh :

Sullanaaingelh 058^106ifif

Dlettujui oleh pembimbing ;

Era* _jtugu6_tlna Adame Pembimbing Utama

(4)

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan syukur yang tiada terhingga ke hadi-

rat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih dan

kemurahanMya kepada kami dalam menyelesalkan skripsi ini

sebagai syarat untuk mencapai gelar earjana pada Fakultas

Farmasi Universitas Airlangga.

Dalam menyelesalkan skripsi ini kami menerima ba-

nyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesem-

patan ini perkenankanlah kami menyampaikan rasa terima

kasih kami yang sedalam-dalamnya kepada :

- Almamater Universitas Airlangga , khususnya Fakultas

Farmasi yang telah mendidik dan memberl kesempatan

kepada kami untuk menimba ilmu pengetahuan.

- Xbu pembimbing kami, yang telah meluangkan waktu, tena-

ga dan pikirannya untuk membimbing kami dalam menyele-

saikan skripsi ini.

- Segenap staf doeen Laboratorium Teknologi Farmasi dan

Panitia Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

yang telah memberikan banyak bantuan dan petunjuk da­

lam menyelesalkan skripsi ini.

- Kepala .Laboratorium Teknologi Farmasi dan Laboratorium

Kimia Analiais Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

yang telah memberikan fa6ilitas kepada kami dalam me-

nyelesaikan skripsi ini.

(5)

yang telah memberikan bantuan demi terlaksananya pene-

litlan ini.

Akhirnya kami persembahkan ekripsi ini kepada Alma-

mater Fakultae itermasi Universitas Airlangga tercinta,de-

ngan harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat mem-

berikan sumbangan informasi dalam pengembangan ilmu penge

tahuan dan penelitian di maea yang akan datang khususnya

masyarakat farmasi.

•Surabaya, Juni 1989

(6)

DAFTAR ISI

3.i*. Tinjauan terhadap data pengujian .... 22

IV. HASIL PEMERIKSAAN ... 23

i+.l. Uji fisis karet tutup vial ... 23

4.2. Uji kimiawi karet tutup vial ... 2if

(7)

Halaman

VI. KESIKPULAN ... W

VII. SAKAN-SARAN ... If8

VIII. RINGKASAN ... k9

IX. DAFTAR PUSTAKA ... 51

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi modern mengakibatkan semakin

berkembang pula dunia pengobatan, termasuk pengobatan de-

ngan sediaan injeksi.C obat suntlk ).

Pada pembuatan sediaan injekei perlu diperhatikan

tentang stabilitas zat berkhasiat, karena stabilitas zat

berkhaslat akan mempengaruhi sediaan secara keseluruhan.

Yang dimaksud dengan sediaan injeksi yang stabil ialah

apabila sediaan tersebut masih berada dalam batas yang

dapat diterima selama selang waktu yang ditentukan, se-

hingga pada saat penggunaan sediaan tersebut maupun sela-

ma penyimpanan masih menunjukkan sifat dan karakteristik

yang sama seperti pada waktu pembuatan. (12)

Stabilitas suatu sediaan tidak hanya ditentukan oleh

bahan aktif dan bahan penolongnya, tetapi juga oleh ke -

masannya. Maka penelitian tentang bahan pengemasnya perlu

dilakukan, karena bahan pengemas dengan kualitas rendah

dapat menurunkan stabilitas sediaan.

Farmakope Indonesia edisi III mensyaratkan bahwa wa-

dah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi obat yang di -

simpan di dalamnya, balk secara fi6ika maupun secara ki -

mia, yang dapat mengakibatkan perubahan potensi, mutu dan

kemurniannya. Jika perubahan tidak dapat dihindarkan, ma­

(9)

sehingga menyebabkan obat yang disimpan tidak memenuhi

syarat baku. (2)

Vial raerupakan wadah dosis berganda, yang ditutup

dengan tutup yang dibuat dari karet atau plastik,yang pa­

da pusatnya terdapat diafragma yang memungkinkan penusuk-

an dengan jarum suntik dan pengambilan isinya, Tutup vial

ini dibuat sedemikian rupa sehingga jarum suntik dapat

dengan mudah ditusukkan tanpa melepaskan bagian-bagiannya

dan dapat menutup kembali setelah jarum suntik dicabut.

Karet tutup vial dibuat dari karet alam atau sinte -

tis atau bahan lain yang cocok.Karet mentah bersifat sen-

sitif terhadap perubahan temperatur dan mempunyai elas -

tisitas yang rendah, maka untuk memperbaiki sifat-sifat

fisika dan kimianya ditambahkan bahan-bahan tertentu.

Formula karet tutup vial secara kualitatif dan kuan-

titatif umumnya tidak diketahui dengan pasti* Dan Farma -

kope-Farmakope tidak memua$ secara terperinci syarat-

syarat yang harus dipenuhi tentang karet yang akan dipa -

kai sebagai penutup wadah sediaan injeksi.

Dari berbagai hasil penyelidikan, diketahui bahwa

karet bukan merupakan bahan inert, karena karet melepas - •*

kan berbagai zat ke dalam larutan, diantaraaya ion-ion

logam, amoniak, zat-zat pereduksi. Karet dapat bereaksi

dengan bahan obat dalam sediaan, dan karet dapat wenyerap

berbagai zat dari dalam larutan.(18) Maka sebaiknya karet

(10)

hanya melepaskan sejumlah kecil zat-zat yang tidak di -

inginkan, dan mengabsorpei zat-zat dari larutan yang kon-

tak dengan tutup vial dalam jumlah yang seminimal mung-

kin. (3)

Pada penelitian ini, dilakukan uji kualitas baik se-

cara fisika maupun kimiawi terhadap karet tutup vial yang

digunakan dalam pengema6an sediaan injeksi oleh beberapa

pabrik farmasi di Surabaya* ^ari data yang diperoleh di -

tinjau apakah karet tutup vial tersebut memenuhi kriteria

terhadap kualitas yang ditentukan, sehingga dapat diketa-

hui sampal sejauh mana kualitas karet tutup vial yang di-

pakai m&sih layak digunakan untuk pengemasan sediaan in -

(11)

BAB XI

TINJAUAN PUSTAKA

2.1* Sediaan ln.leksi.

Menurut Farmakope Indonesia, injeksi adalah se-

diaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi a-

tau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan

lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan de­

ngan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau mela-

lui kulit atau selaput lendir. Injeksi diracik de -

ngan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan

sejumlah obat ke dalam wadah dosis tunggal atau wa

dah d&sis berganda. (.2)

Sediaan injekei dikemas dalam wadah dosis tung­

gal dan wadah dosis berganda. Wadah dosis tunggal

merupakan wadah tertutup kedap untuk menyimpan se-

jumlah obat steril yang digunakan secara parenteral

sebagai dosis tunggal, dan bila telah dibuka tidak

dapat ditutup kembali dengan jaminan bahwa stabili -

tasnya masih dapat dipertahankan. Wadah dosis ber -

ganda merupakan wadah tertutup kedap yang memungkin-

kan pengambilan kembali isinya tanpa perubahan jum -

lah, kualitas atau kemurnian dari - bagian sediaan

yang tertinggal.

Wadah dosis tunggal biasanya disebut ampul,yang

(12)

kondisi aeeptis. Wadah dosis berganda ditutup de­

ngan tutup yang dibuat dari karet atau plastik, yang

memungkinkan penusukan jarum suntik tanpa perubahan

atau kerusakan tutup, setelah penarikan kembali ja -

rum suntik dari tutup wadah, rnaka tutup akan menutup

kembali sehingga isinya terlindung dari kontaminasi

udara.

2.2* Karet tutup wadah.(7.1b)

Tutup wadah dosis berganda dibuat dari karet

alam atau karet sintetis dengan kualitas yang baik,

dan merupakan tutup yang tahan terhadap penyimpanan,

sterilisasi, permeasi kelembaban dan uap air. Tutup

yang digunakan untuk sediaan injeksi yang mengandung

minyak dibuat dari bahan yang tahan terhadap minyak.

2.3. Karet alaa.(5.8.14)

Karet alam merupakan polimer dari isopren,beru-

pa zat padat alastis yang diperoleh dari getah ta -

naman karet. Getah berupa cairan seperti susu yang

lengket, yang mengandung 30 “ *f0 % karet mentah.

-Sifat-sifat karet mentah :

- elastisitanya rendah.

- bila didinginkan menjadi keras, dan bila dipanas -

kan menjadi lunak dan lengket.

(13)

Maka untuk memperbaiki sifat-sifat fisika kimianya

dan untuk merapermudah pembuatan ditambahkan bahan -

bahan :

a. Bahan vulkanisasi ( vulcanising agent )•

Digunakan untuk menurunkan plastisitas dan me -

ningkatkan elastisitas.

Bahan yang digunakan adalah sulfur, peroksida or-

ganik.

Vulkanisasi dapat dilakukan dengan dua cara :

- Vulkanisasi pana6 ( Heat vulcanising ).

Bila tidak ada accelerator diperlukan- + 8 %

sulfur, untuk karet keras diperlukan 25 - 30 %

sulfur* Campuran ini dipanaskan selama + 6 jam

pada temperatur 150 °C.

- Vulkanisasi dingin ( Cold curing ).

Karet diolah dalam keadaan dingin dengan sulfur

monoklorida dalam bentuk uap atau larutan dalam

karbon disulfida. Pengolahan dengan cara ini

dapat meninggalkan asam klorida dalam produk ,

maka karet yang diolah dengan cara ini tidak

digunakan sebagai tutup untuk beberapa jenis

sediaan tertentu.

b* Pemercepat (accelerator ),

(14)

mengurangi jumlah sulfur yang digunakan.

Bahan yang digunakan :

- Thiazole ( 2 mercaptobenzthiazole, M.B.T.).

- Thiurams ( tetramethyl thiuram disulphide,

T.M.T.).

- Dithiocarbamate ( Zinc dimethyldithiocarbamate)

c. Pengaktif C activator ).

Digunakan untuk meningkatkan aktivitas accelera -

tor.

Bahan yang digunakan :

- Asam stearat atau Seng stearat untuk M.B.T.

- Seng oksida untuk T.M.T.

d. Pengisi ( filler ).

Pengisi yang ditambahkan pada karet ada dua ma-

cam :

- Reinforcing filler.

Digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat fisis

dari karet.

Contoh : Seng oksida, Magnesium karbonat, Kal -

sium karbonat, Carbon black,

yang dapat meningkatkan daya tahan

terhadap goresan dan daya rentang.

(15)

Digunakan untuk mempermudah pembuatan dan me-

ngurangi harga. Tetapi kadang-kadang dapat mem­

pengaruhi kekerasan dan daya tahan terhadap zat

kimia.

Contoh : pemutih, talk, asbes.

e. Pelunak ( softener ).

Digunakan untuk mempermudah pencampuran pengisi

dan untuk memperoleh kekerasan yang..diinginkan

pada produk akhir.

Bahan yang digunakan :

- minyak terpentin.

- minyak mineral.

f. Antioksidan C antoxidant ).

Digunakan untuk menghindari fcerjadinxa oksidasi

oleh cahaya dan panas.

Bahan yang digunakan »

turunan amina aromatis dan fenol ( seperti phe­

nyl betanaphthylamine dan para hydroxydiphenyl)

g. Pewarna ( pigment ).

Digunakan untuk memberikan warna yang diinginkan.

Pada umumnya berupa zat warna mineral, tetapi Be­

(16)

h. Special ingredient.

- Paraffin wax.

Digunakan untuk melindungi terhadap pengaruh

okeigen dan absorpsi air.

- Roein.

Digunakan untuk meningkatkan daya lekat pada

plester dan tape.

i. Pelicin ( lubricant ).

Digunakan untuk mempermudah pengeluaran tutup wa-

dah dari cetakan.

Bahan yang digunakan :

- Seng stearat.

- Talk. I

2./*. Karet sintetie. (1,10)

Sifat-sifat karet sintetis :

- Lebih tahan terhadap temperatur tinggi, tetapi ku-

rang tahan terhadap temperatur rendah.

- Lebih tahan terhadap cahaya dan oksidasi.

- Lebih sukar diproses.

- Lebih mahal.

Bahan karet yang digunakan untuk tutup wadah sediaan

steril :

(17)

Merupakan polimer dari isobutylene dengan 1 - 3 %

isoprene atau butadiene.

Sifat - sifat :

- Permeabilitas terhadap uap air dan udara sangat

rendah.

- Daya tahan terhadap uap air lebih basar daripa-

da karet alam atau karet sintetis yang lain.

- Terjadi dekomposisi secara lambat pada tempera-

tur di atas 130 °C.

- Daya tahan terhadap minyak dan pelarut tidak

baik.

b. Karet nitril.

Merupakan polimer dari butadiene-acrylonitrile.

Sifat-sifat :

- Tahan terhadap minyak.

- Tahan terhadap panas.

- Tahan terhadap penyimpanan yang lama.

c. Karet kloropren.

Merupakan polimer dari 1 sif chloroprene.

Sifat - sifat :

- Tahan lama.

- Tahan terhadap minyak.

- Mempunyai stabilitas terhadap panas sampai pada

(18)

- Absorbs! dan permeabilitas terhadap air lebih

rendah daripada karet alam.

d. Karet silikon.

Dibuat dari polimerisasi cairan methyl silicone ,

dengan menggunakan halida anorganik sebagai kata-

lis, kemudian divulkanisasi dengan peroksida or -

ganik.

Si fat - si fat :

- Tahan terhadap panas sampai pada suhu lebih

dari 250 °C.

- Absorbs! dan permeabilitas terhadap air rendah.

- Daya regang rendah.

Sifat - sifat karet yang baik untuk sediaan farmasi.

(1)

a* hempunyai kualitas yang baik selama penyimpanan.

Semua jenis karet mengalami kerusakan bila disim-

pan dalam waktu lama. Karet akan menjadi keras,

retak atau lengket karena teroksidasi, maka karet

yang digunakan sebagai tutup harus mempunyai kua­

litas tinggi, yang dalam kondisi normal tidak ru-

sak selama bertahun-tahun.

b. Mempunyai kekerasan dan elaetisitas yang baik.

(19)

lu-nak untuk memungkinkan penusukan dengan jarum sun­

tik. Setelah penarikan kembali jarum suntik dari

tutup wadah, maka bekas tusukan harus dapat menu-

tup sendiri untuk mencegah masuknya mikroorganis-

ma dari udara. Daya menutup sendiri ini tergan-

tung pada elastisitas karet tutup wadah yang di

gunakan.

Tahan terhadap 6terilisasi.

Karet tutup wadah yang berkualitas rendah akan

menjadi lengket dan kurang kenyal setelah diste -

rilisasi, tetapi karet tutup wadah yang baik da -

pat diotoklaf beberapa kali tanpa kerusakan yang

berarti.

Tidak permeabel terhadap uap air dan udara.

Sediaan injeksi yang sangat sensitif terhadap ok-

sigen paling baik dikemas dalam wadah dosis tung-

gal, yang ditutup dengan jalan melebur ampul dan

udara diganti dengan gas inert. Jika dipakai wa -

dah bertutup karet, maka karet tutup wadah harus

tidak permeabel terhadap oksigen.

Tidak melepaskaa zatzat yang tak diinginkan da

-lam jumlah yang berarti.

(20)

bermigrasi ke permukaan tutup wadah, dan ini da -

pat terbawa dari tutup oleh 6ediaan bila terjadi

kontak antara tutup dengan sediaan, sehingga se -

diaan menjadi berwarna, keruh, tokslk atau inak -

tif.

- Warna.

Z»at warna yang dipakai pada karet tutup wadah

harus tahan cucian terhadap air pada temperatur

otoklaf.

- Kekeruhan.

Kekeruhan biasanya disebabkan oleh pelicin pada

cetakan ( seperti Seng stearat ), tetapi juga

dapat terjadi karena adanya sulfur ( yang di -

tambahkan pada saat vulkanieaei ),pengisi (yang

ditambahkan pada saat pembuatan), bahan - bahan

berminyak dan reaksi antara bahan karet dengan

sediaan.

- Toksisitas*

Meskipun belum ada bukti bahwa adanya bahan -

bahan yang dilepaskan karet tutup wadah ke da -

lam sediaan dapat menimbulkan efek toksik pada

manu&ia, kemungkinannya tidak dapat diabaikan.

- Inaktivasi.

(21)

beberapa sediaan injeksi, maka sebaiknya karet

tutup wadah tidak melepaskan asam atau basa ke

dalam sediaan. Karet yang divulkanisasi dengan

cara panas lebih banyak dipakai sebagai tutup

daripada yang divulkanisasi secara dingin, ka -

rena yang divulkanisasi secara dingin dapat me-

ninggalkan asam klorida di dalam karet.

1*. Bahan-bahan sediaan yang terekstraksi dalam j u m ­

lah yang tak berarti,

Salah satu masalah dari karet sebagai bahan untuk

tutup adalah kemampuannya untuk menyerap bahan-

bahan dari sediaan. Hal ini terutama terjadi de -

ngan pengawet, dimana konsentrasinya dapat berku-

(22)

BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN

BAB III

3.1. Bahan.

- Karet tutup vial.

- Natrium karbonat

( Pharmaceutical grade )

p.a. (E.Merck)

- Disposable syringe "Terumo" dengan jarum suntik

ukuran 2 0.G x li".

- Otoklaf "Electric Steroclave",

- Neraca analitik "Sartorius" model 2^/*2.

- pH meter "Metrohm Herisau" Zwitzerland.

(23)

3*3- Mfttode penelitian.

3.3.1. Perencanaan jenelitlan.

Pada penelitian ini sampel yang dipakai ada -

lah karet tutup vial yang diperoleh dengan jalan

membeli dari pabrik farmasi yang ada di kota Sura­

baya yang memproduksi sediaan injeksi dalam bentuk

vial. Karet tutup vial tersebut ada lima jenis,

masing-masing dengan ukuran sebagai berikut :

Jenis Diameter

Dari sampel tersebut kemudian dilakukan uji

fisis dan uji kimiawi terhadap kualitanya, sehing­

ga dapat diketahui apakah karet tutup vial terse -

but memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

3*3*2* Pencucian karet tutup vial. (1)

Karet tutup vial direbus dalam larutan Natrium

karbonat Z % yang mengandung 0,1 % Natrium lauril-

(24)

kali dengan air suling, lalu diotoklaf selama 30

menit pada temperatur 121 °C, kemudian dikeringkan

selama satu hari pada temperatur 65 °C.

3.3.3. Uji fisis karet tutup vial. (1)

3*3«3»1. Ketahanan terhadap sterilisasi.

Setelah pencucian, karet tutup vial diperiksa ,

raaka karet tutup vial tidak boleh lengket , dan

harus bebas dari debu, serat, partikel-partikel

karet yang terlepas, noda lemak, noda pigmen dan

bahan-bahan asing.

3•3*3.2. Fragmentasi.

Digunakan vial dan jarum suntik dalam keadaan

terbalik. Vial diisi setengah bagian dengan air

suling, kemudian ditutup dengan karet tutup vial.

Tiap tutup ditusuk lima kali dengan jarum sun­

tik, dengan luas daerah penusukan sekecil mung -

kin. Kemudian isi vial disaring melalui kertas

earing, kemudian fragmen dihitung dengan mata.

Tes ini dilakukan terhadap 20 tutup vial, dan

setiap kali dipakai jarum yang baru jika salah

satu jarum menjadi tumpul.

Pada tiap' tutup vial tidak boleh terdapat lehih

(25)

3-3»3*3* Daya menutup sendiri.

Dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Vial diisi air setengah bagian volumenya, ke­

mudian ditutup dengan karet tutup vial dan

dibalik, kemudian diinjeksikan udara yang se-

tara dengan volume yang ada di dalamnya de -

ngan jarum suntik. Setelah itu jarum suntik

dicabut dengan cepat, maka tidak boleh ada

semburan air dari lubang bekas tusukan jarum,

atau terdapat tetesan air dari permukaan tu -

tup vial.

b. Vial diisi dengan larutan metilen biru sete -

ngah bagian volumenya, kemudian ditutup de­

ngan karet tutup vial. Tutup vial ditusuk de­

ngan jarum suntik sebanyak 25 tusukan dalam

suatu lingkaran dengan diameter 5 Kemudi­

an vial diletakkan dalam keadaan terbalik di

dalam wadah berisi air, dan didiamkan selama

li jam, maka tidak boleh ada tanda-tanda ke -

bocoran di dalam air atau. pada tutup vial

( yang ditandai dengan perubahan warna air

dalam wadah dari tak berwarna menjadi biru ).

3 *3«3«4« Permeabilitas terhadap uap air.

Vial diisi dengan Kalsium klorida anhidrat seba­

(26)

vial dan disimpan di bawah kondisi dengan kelem-

baban tinggi ( mengandung lebih dari 80 % uap a-

ir ) selama tiga bulan.

Pemeriksaan pertambahan berat dilakukan dengan

jalan menimbang tiap 2 minggu sekali.

3«3»4« U.ii kimiawi karet tutup vial, (2,10,16)

Cara pemeriksaan karet tutup vial :

Karet tutup vial dididihkan dalam air suling

selama lima menit, kemudian didinginkan , setelah

dingin karet tutup vial dipotong-potong dengan u -

kuran 1 x 2 x 3 mm« Karet tutup vial yang telah

dipotong-potong tadi diambil sebanyak 5 gram, di -

tambah 200 ml air bebas logam berat, kemudian di -

otoklaf selama 30 menit pada temperatur 120 °C,

setelah itu larutan didekantir, dan dilakukan pe -

meriksaan terhadap larutan tersebut,

3«3«*t«l» Warna, bau dan rasa.

Larutan diperiksa terhadap warna, bau dan rasa -

nya, maka :

- Larutan harus jernih dan tidak berwarna.

- Larutan tidak berbau atau berbau belerang le -

mail

(27)

Larutan diperiksa pH-nya, maka bila dibanding -

kan dengan air suling perbedaannya tidak lebih

dari 2,0 satuan pH.

3«3*4.3. 2at pereduksi.

20,0 ml larutan paling banyak boleh mereduk -

si 1,50 ml larutan Kalium permanganat 0,01 N.

Cara : 20,0 ml larutan ditambah 20,0 ml 0,01 N

larutan Kalium permanganat, didiamkan se-

lama 15 menit pada temperatur kamar, ke -

mudian ditambah 0,1 gram Kalium Iodida

dan 2,0 ml asam sulfat encer, dan diti -

trasi dengan larutan thiosulfat 0,01 N. .

Kemudian ditentukan Kalium permanganat

yang diperlukan.

3«3«4*4* Logam berat.

2 gram karet tutup vial yang sudah diotoklaf ta-

di dicuci dengan 30 ml air bebas logam berat,ke­

mudian dikocok dengan 20 ml air bebas logam be -

rat. Diambil dari larutan ini 2 ml dan ditambah-

kan beberapa tetes larutan dithizone.

Larutan tidak boleh memberikan reaksi positif

terhadap larutan dithizone ( tidak boleh merubah

(28)

3»3»4*5« Klorida.

30,0 ml larutan ditambah 10,0 ml aeam nitrat en-

cer P, diencerkan dengan air suling seaukupnya

hingga 50,0 ml, ditambah 1,0 ml larutan Perak

nitrat P, eegera diaduk dengan pengaduk kaca,

didiamkan selama 5 menit.

Opalesensi yang terjadi tidak lebih kuat dari

opalesensi pembanding. -Amati dengan arah tegak

lurus terhadap tabung.

Opalesensi pembanding : Dipipet 1,0 ml asam klo­

rida 0,01 N. dan 10,0 ml asam nitrat encer P. Di-

encerkan dengan air secukupnya hingga 50,0 ml ,

ditambahkan 1,0 ml larutan Perak nitrat P, aduk-

aduk dengan pengaduk kaca, didiamkan selama 5

menit.

3 . 3 . 6 . NH^

Cara yang digunakan :

a. Dengan pereaksi Nessler.

10 ml larutan ditambah 3 tetes pereaksi

Nessler, dicampur, didiamkan selama 5 menit.

Adanya amonia akan wenimbulkan endapan ber -

warna coklat-kuning.

b. Melalui destilasi mikro ( dengan kertas lak -

(29)

Sejumlah larutan ditambah larutan Natrium hi-

droksida k N dipanaskan hati-hati dengan nya-

la api kecil, uap yang timbul diperiksa de -

ngan kertas lakmus.

Adanya amonia akan memberikan \mrna biru in -

tensif.

Ekstrak6i dengan air.

5 gram karet tutup vial yang telah dipotong-po -

tong diekstraksi dengan direfluk selama I* jam

dengan 200 ml air, kemudian diuapkan sampai ke -

ring, maka residu tidak boleh lebih dari jumlah -

yang ditentukan.

Sisa penguapan 200 ml air penyari tidak boleh

lebih dari 20 mg.

3»4» Tin.lauan terhadap data pengu.iian.

Data hasil uji kualitas baik secara fisika maupun

kimiawi dibuat tabel dan ditinjau apakah memenuhi

kriteria atau tidak terhadap kualitas karet tutup

(30)

HASIL PEMERIKSAAN

U.1i fisie karet tutup vial.

1. Ketahanan terhadap sterilisasi.

Hasil pemeriksaan karet tutup vial terhadap

sterilisasi, ke lima jenis karet tutup vial yang

diperiksa memenuhi kriteria yang ditentukan.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada

tabel 1.

2* Fragmentasi.

Hasil pemeriksaan uji fragmentasi karet tutup

vial, ke lima jenis karetnrtutup vial yang diperik­

sa memenuhi kriteria yang ditentukan.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada

tabel II.

3* Daya menutup sendiri.

3.1. Berdasarkan ada tidaknya semburan air dari lu -

bang bekas tusukan jarum suntik dan jumlah te -

tesan air pada permukaan karet tutup vial.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ke lima

jenis karet tutup vial yang diperiksa memenuhi

kriteria yang ditentukan.

(31)

pa-da tabel III

3 . 2 . Dengan menggunakan larutan metilen biru.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ke lima

jenis karet tutup vial yang diperiksa memenuhi

kriteria yang ditentukan.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat

pada tabel IV.

4. Permeabilitas terhadap uap air.

Hasil pemeriksaan permeabilitas terhadap uap

air dapat dilihat pada tabel V.

U.li kimiawi karet tutup vial.

1. Warna, bau dan rasa.

Hasil pemeriksaan terhadap warna, bau dan ra­

sa dapat dilihat pada tabel VI.

2. pH.

Hasil pemeriksaan pH menunjukkan bahwa ke li­

ma jenis karet tutup vial yang diperiksa memenuhi

kriteria yang ditentukan,

.Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada

(32)

4.2.3* Daya pereduksi.

Hasil pemeriksaan daya pereduksl pada karet

tutup vial dapat dilihat pada tabel V.III.

if.2.4* Logam berate

Hasil pemeriksaan logam berat pada karet tu -

tup vial menunjukkan bahwa ke lima jenis karet tu­

tup vial menunjukkan adanya logam berat, yang di -

tandai dengan berubahnya warna •. larutan dithizone

dari hijau menjadi merah. .

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada

tabel IX.

4.2.5. Klorida.

Hasil pemeriksaan klorida pada karet tutup

vial menunjukkan bahwa ke lima jenis karet tutup

vial memberikan opalesensi yang lebih lemah dari -

pada pembanding.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada

tabel X.

if.2.6. NHj.

if.2.6.1. Dengan pereaksi Kessler.

Hasil pemeriksaan NH^ pada karet tutup vial

dengan pereaksi Nessler menunjukkan bahwa ke li­

(33)

-rikan ondapan berwarna coklat-kuning.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pa­

da tabel XI.

^•2.6.2. Melalui destilasi mikro.

Hasil pemeriksaan NH^ pada karet tutup vial

melalui destilasi mikro menunjukkan bahwa ke li­

ma jenis karet tutup vial yang diperiksa tidak

merubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat

pada tabel XII.

4*2.7* Ekstraksi dengan air.

Hasil pemeriksaan karet tutup vial terhadap

ekstraksi dengan air, ke lima jenis karet tutup

vial yang diperiksa menunjukkan jumlah yang ter -

ekstraksi dengan air memenuhi kriteria yang diten­

tukan.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada

(34)
(35)

TABEL XI

HASIL PEMERIKSAAN UJI FRAGMENTASI KARET TUTUP VIAL

Saripel ■ Jumlah fragmen Pustaka Keterangan

Al-20

-Bl-20

-Ci-20

Dl-20 1 pada notiga *13

1 pada no.15 1 pada no.19

tidak lebih d a r i tiga fragmen

semua memenuhi

(36)

HASIL PEMERIKSAAN DAYA MENUTUP SENDIRI KARET TUTUP VIAL

TABEL III

Sampel Tanda kebocoran- tanda Pustaka Keterangan

Al-20

HASIL PEMERIKSAAN DAYA MENUTUP SENDIRI KARET TUTUP VIAL

Sampel Tanda - tanda

kebosoran Pustaka Keterangan

•'•aX_20

-Bl-20 - warna air

n tetap / semua

1-20 tidak ber- memenuhi

ubah Dl-20

(37)

HASIL PEMERIKSAAN PERMEABILITAS TERHADAP UAP AIR PADA KARET TUTUP VIAL

V.l. Karet tutup vial jenis A.

TABEL V

Hasil penimbangan ( gram )

Minggu

ke A.l, A.2 A.3 A. 4 A.5

0 14,8400 14,7600 14,6000 14,7217 14,9805

2 14,842? 14.7640 14,8034 14,7261 14,9849

4 14,8470 14,7690 14,8080 14,7314 14,9898

6 14,8503 14,7721 14,8116 14,7351 14,9921

8 14,8538 14,7755 14,8152 14,7393 14,9979

10 14,8574 14,7789 14,8186 14,7435 -15,0035

12 14,8605 14,7820 14,8215 14,7471 15,0070

V.2. Karet tutup vial jenis B

Hasil penimbangan ( gram )

Minggu

ke B.l B.2 B.3 B.4 B-5

0 14,6353 14,8062 15,0603 14,8120 14,7295

2 14,6387 14,8110 15,0640 14*8152 14,7335

4 14,6427 14,8152 15,0674 14,8190 14,7371

6 14,64 6I 14,8187 15,0706 14,8225 14,7403

8 14,6490 14,8220 15,0729 14,8253 14,7431

10 14,6512 14 ,8 2 5 2 15,0752 14,8270 14,7457

(38)

V.3* Karet tutup vial jenis C.

Hasil penimbangan ( gram ) :

Minggu

ke C.l C.2 C.3 0.4 C.5

0 - 14,9357 15,5264 15,2653 15,0815 15,0655

2 14,9407 15,5294 15,2686 15,0840 15,0670

4 14,9432 15,5325 15,2712 15,0872 15,0700

6 14,9476 13,5351 15,2739 15,0913 15,0727

8 14,9505 15,5364 15,2755 15,0924 15,0740

10 14,9532 15,5379 15,2774 15,0942 15,07^9

12 14,9558 15,5400 15,2800 15,0979 15,0782

V.4. Karet tutup vial jenis D.

Hasil penimbangan ( gram ) :

Minggu

ke D.l D.2 D.3 D.4 D.5

0 15,5455 15,5350 15,5493 15,6693 15,6087

2 15,5470 15,5366 15,5510 15,6734 15,6123

4 15,5494 15,5390 15,5535 15,6752 15,6156

6 15,5498 15,5392 * 15,5539 15,6755 15,6167

8 15,5506 15,5402 15,5545 15,6767 15,6168

10 15,5511 15,5419 15,5562 15,6779 15,6180

(39)

V.5* Karet tutup vial jenis £.

Hasil penimbangan ( gram )

Minggu

ke E.l £.2 £.3 E.4 E.5

0 13,9560 16,2220 15,3489 15,0911 14,9931

2 15,9395 16,2238 15,3522 15,0928 14,9964

4 15,9603 16,2248 15,3536 15,0940 U *9994

6 15,9624 16,2261 15,3555 15,0957 15,0022

8 15,9645 16,2269 15,3575 15,0983 15,0033

10 15,9655 16,2281 15,3586- 15,0988 15,0041

12 15,9688 16,2305 15,3605 15,1008 15,0070

(40)

HASIL PEMERIKSAAN WARNA, BAU DAN RASA

TABEL VI

VI.1. Hasil pemeriksaan warna larutan.

Sampel Warna Pustaka

i

Keterangan .

Al-5

-1 VJI

-larutan jern^h semua

CT *1-5 _ dan memenuhi

tidak berwarna

Dl-5

-*1-5 —

VI.2. Hasil pemeriksaan bau larutan.

Sampel Bau Pustaka Keterangan

*1-5

-Bl-5

-tidak berbau semua

C1 =1-5 atau berbau memenuhi

belerang lemah

Dl-5

-El-5

(41)

VI#3. Haeil pemeriksaan rasa larutan.

Sampel Rasa Pustaka Keterangan

Al-5 pahit tidak memenuhi

BI-5 pahit

tidak beraea

tidak memenuhi

CX-5 pahit atau berasapahit lemah tidak memenuhi

Dl-5 pahit lemah memenuhi

(42)

TABEL VIX

HASIL PEMERIKSAAN pH LARUTAN

Sampel ,larutanJ?u £embandingpH Pustaka Keterangan

Al-5 7.0 7,0

*1-5 7,0 7,0 perbedaan pH

tidak lebih semua

cl-5 7,0 7*0 dari 2,0 memenuhi

satuan pH

d1-5 7,0 7,0

(43)

HASIL PEMERIKSAAN DAYA PEREDUKSI PADA KARET TUTUP VIAL

TABEL VIII

VIII.1* Karet tutup vial jenis A.

Sampel

2 20,06 21,60 1,55 semua

tidak

3 20,10 21,60 1,53 memenuhi

(1,50 ml

4 20,10 21,60 1,53 0,0100N)

5 20,08 21,60 1,55

VIII.2. Karet tutup vial jenis B

ml ml ml

Thiosulfat Thiosulfat Thiosulfat

Sampel untuk untuk untuk Keterangan

sampel blanko pereduksi

(0,010210 (0,0102N) (0,0100N)

1 20,00 21,60 1,63

2 20,10 21,60 1,53 semua

tidak

3 20,10 2 1,6 0 1,53 memenuhi

(1,50 ml

k 20,10 21,60 1,53 0,0100N)

(44)

VIII.3* Karet tutup vial jenis C.

1 20,00 21,60 1,63

2

19,82

21,60 1,82 semua

tidak

3 19,93 21,60 1,70 memenuhi

(1, 3 0 ml

h 19,90 21,60 1,73 0 ,0100N)

5 19,95 21,60 1,68

VIII. if. Karet tutup vial jenis D*

ml ml ml

Thiosulfat Thiosulfat ■ Thiosulfat

Sampel untuk untuk untuk Keterangan

sampel blanko pereduksi

(U,0102N) (0,0102N) (OjOlOQH)

1 21,25 21,60 0,36

2 21,^0 21,60 0,20 semua

memenuhi

3 21,38 21,60 0,22 (1, 5 0 ml

0 ,0100N)

k 21,^0 21,60 0,20

(45)

VIII.5* Karet tutup vial jenis E.

2 21,53 21,60 0,07 semua

memenuhi

3 21,40 21,60 0J.2Q (1, 5 0 ml

0,0 10 0N)

k 21,53 21,60 0,07

(46)

TABEL XX

HASIL PEMERIKSAAN LOGAM BERAT PADA KARET TUTUP VIAL

__________________ '______'_____________ ' ____ i______ ’

Sampel H^sil pengamatan Pustaka Keterangan

ai-5 merah

Bl-5 merah

warna hijau semua

Cl-S merah larutan di- tidak

thizone te- memenuhi

Dl-5 merah

tap.

(47)

TABEL X

HASIL PEMERIKSAAN KLORIDA PADA KARET TUTUP VIAL

Sampel Opalesampelsensi Opalesensi

pembanding . Pustaka Keterangan

Al-5 ++ i +++++

Bl-5 - ++ +++++ : Opalesensi

tidak lebih semua

Cl-5 + +++++ kuat dari opalesensi memenuhi

Dl-5 ++ +++++ t

pembanding

E

1-5 +++ +++++

Keterangan : +

++ +++ ++++ +++++

: lemah sekali. : lemah.

: agak kuat• : kuat.

(48)

HASIL PEMERIKSAAN NH^ PADA KARET TUTUP VIAL DENGAN PEREAKSI NESSLER

TABEL XI

'Sampel Hasil pengamatan * Pustaka Keterangan

Al-5

-% - 5

-tidak

menim-C-, bulkan endap- semua

1-5 an berwarna memenuhi

coklat-kuning

^ - 5 • •

---

---TABEL XII

HASIL PEMERIKSAAN NH^ PADA KARET TUTUP VIAL MELALUI DESTILASI MIKRO

Sampel Hasil pengamatan PUstaka Keterangan

(49)

HASIL PEMERIKSAAN KARET TUTUP VIAL TERHADAP

EKSTRAKSI DENGAN AIR

TABEL XXII

XIII.1. Karet tutup vial jenis A.

Sampel.

(gram) Jumlah yang terekstraksi (gram)

Keterangan

1 17,1790 17,1717 0,0073

2 18,0391 18,0333 0,0058 memenuhi

(tidak le­

3 21,5042 21,4977 0,0065 bih dari

0,0200 g)

4 20,9970 20,9901 0,0069 •

5 . 20,9920 20,9857 0,0063

XIII.2. Karet tutup vial jenis B.

(gram) Jumlah yang terekstraksi (gram)

Keterangan

1 16,3310 16,3275 0,0035

2 21,6426 21,6395 0,0031 memenuhi

(tidak le­

3 20,7398 20,7346 0 ,0 0 52 bih dari

0,0200 g)

4 21,5034 21,5007- 0,0027

(50)

XIII.3* Karet tutup vial jenis C.

1 16,3642 16,5541 0,0101

2 20,2238 20,2142 ■ 0,0096 memenuhi

(tidak le­

3 20,9906 20,9805 .0,0101 bih dari

4 21,7187 21,7092 ' 0,0095 0,0200 g)

5 23,2648 23,2756 0,0092

.XIII.4* Karet tutup vial jenis D. \

Berat wadah

Sampel + hasil Berat wadah Jumlah yang Keterangan

ekstraksi (grgm) terekstraksi

(gram) (gram)

1 18,0434 18,0320 0,0114

2 ■ 22,1560 22,1459 0,0101 memenuhi

(tidak le­

3 22,1671 22,1552 0,0119 bih dari

0,0200 g)

4 23,9325 23,9219 0,0106

(51)

XIII.5* Karet tutup vial jenis E

Sampel .

Berat wadah + hasil ekstraksi

Cgram)

Berat wadah (gram)

Jumlfth yang terekstraksi

(gram)

Keterangan

1 £2,0374 22,0313 0,0039

2 22,1381 22,1324 0,0057 memenuhi

(tidak le­

3 21,3043 21,499** 0,0049 . bih dari

4 22,4487 22,4398 0,0089

0,0200 g)

(52)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan uji kualitas karet tu­

tup vial sediaan injeksi yang digunakan oleh beberapa pa-

brik farmasi di Surabaya, Uji kualitas yang dilakukan me-

liputi uji fisis dan uji kimiawi.

Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh dapat diketa -

hui bahwa pada uji fisis karet tutup vial, ke lima jenis

karet tutup vial tersebut memenuhi kriteria untuk uji

terhadap sterilisasi, fragmentasi dan daya menutup sendi­

ri, sedang untuk uji permeabilitas terhadap uap air ke

lima jenis karet tutup vial tersebut tidak memenuhi kri -

teria yang ditentukan, hal ini terlihat dengan adanya per

tambahan berat pada penimbangan tiap selang waktu dua

minggu. Permeabilitas terhadap uap air ini pada tiap-tiap

jenis karet tutup vial tidak sama tergantung dari bahan -

bahan yang digunakan dan pembuatannya.

Pada uji kimiawi karet tutup vial, ke lima jenis ka­

ret tutup vial memenuhi kriteria untuk uji terhadap warna

dan bau larutan, pH , klorida, dan ekstraksi dengan

air. Dan ke lima jenis karet tutup vial tidak memenuhi

kriteria yang ditentukan untuk uji terhadap logam berat.

Hal ini dapat terjadi karena pada pembuatan karet tutup

vial sering ditamuahkan bahan-oahan tertentu ..untuk mem -

(53)

pembuatannya, seperti telah diketahui bahwa karet mentah

bersifat sensitif terhadap perubahan temperatur dan mem -

punyai elastisitas yang rendah. Dan untuk mengatasi hal

ini dapat dilakukan dengan jalan merebus karet tutup vial

tersebut dengan HC1, dengan maksud untuk mengikat logam

yang dilepaskan oleh karet tutup vial tersebut. Sedang

untuk uji terhadap daya pereduksi hanya karet tutup vial

jenis D dan £ saja yang memenuhi kriteria yang ditentukan,

sedang karet tutup vial jenis A, B dan C tidak, hal ini

dapat diatasi dengan jalan sebe'lum digunakan karet tutup

vial tersebut direbus dengan oksidator dengan maksud un -

tuk menetralisir daya pereduksi dari karet tutup vial,se-

hingga dengan demikian karet tutup vial tersebut memenuhi

kriteria terhadap daya pereduksi. Untuk uji terhadap rasa

hanya karet tutup vial jenis D dan E yang memenuhi krite­

ria yang ditentukan, sedang karet tutup vial jenis A , B

(54)

BAB VI

KESIMPULAN

Dari haeil penelitian yang dilakukan dapat disimpul-

kan bahwa karet tutup vial jenis A, B, C, D dan E belum

(55)

RINGKASAN

BAB VIII

Stabilitas suatu sediaan tidak hanya ditentukan oleh

stabilitas zat berknasiatnya saja, tetapi juga dipenga -

ruhi oleh kem^6annya, karena bahan pengemas yang berkua -

litas rendah dapat menurunkan stabilitas sediaan.

Vial merupakan wadah dosis berganda yang ditutup de­

ngan tutup yang dibuat dari karet atau plastik. Karet tu­

tup vial dibuat dari karet alam atau sintetis atau bahan

lain yang cocok, yang pada pembuatannya ditambahkan ba -

han-bahan tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat fisika

dan kimianya. Telah diketahui bahwa karet bukan merupakan

bahan yang inert, karena karet dapat.melepaskan berbagai

zat ke dalam larutan, dapat bereaksi dengan bahan obat

dalam sediaan dan dapat menyerap berbagai zat dari dalam

larutan.

Pada penelitian ini telah dilakukan uji kualitas se­

cara fisika dan kimia terhadap karet tutup vial yang di -

gunakan oleh beberapa pabrik farmasi di Surabaya. Mula -

mula dilakukan pencucian karet tutup vial, kemudian sete-

lah dicuci karet tutup vial tersebut diuji kualitasnya

baik secara fisis maupun kimiawi, kemudian dari data yang

diperoleh ditinjau apakah karet tutup vial tersebut meme­

nuhi kriteria yang ditentukan.

(56)

vial ternyata belum memenuhi keseluruhan kriteria yang

ditentukan. Karet tutup vial jenis A, B. dan C tidak meme­

nuhi kriteria untuk uji permeabilitas terhadap uap? air,

rasa larutan, daya pereduksi dan logam berat* Sedang ka -

ret tutup vial jenis D dan £ tidak memenuhi kriteria un -

tuk uji permeabilitas terhadap uap air dan uji terhadap

(57)

BAB IX

DAFTAR PUSTAKA

1. Cooper and Gunn*s. 1975* Dispensing for Pharmaceutical

Student. 12th edition.; Pitmon Medical Publishing Co.;

London, pp. 372 - 380.

2. Departemen Kesehatan flepublik Indonesia. 1979. Farma -

foope Indonesia^.Ed. III. Jakarta, pp. 13, 803*

3. Departement of Pharmaceutical Sciences of The Pharma -

ceutical Society of Great Britain. 1973* British Phar­

maceutical Codex.: The Pharmaceutical Press : London ,

pp. 708, 925.

4. Gilbert, S. Banker and Christopher T. Rhodes.; Modern

Pharmaceutics, Volume 7.Marcel Dekker Inc : New York

and Basel, pp. 461 - 464•

5* Sopyer.,_John E. 1976. Dispensing of Medication. 8th

edition.; Mack Publishing Company, pp. 273 - 275*

6. Howard, C Ansel. 1972. Introduction to Pharmaceutical

Dosage Form.: Lea and Febiger : Philadelphia, pp. 144“

151

7. Jenkins, Glenn.L. 1966. Clinical Pharmacy. A Text-book

for Dispensing Pharmacy: The Blakiston Division , Me

Graw-Hill Book Company : New York, Toronto, Sydney ,

London, p. 206.

8. Martin, E.W. 1971* Dispensing of Medication. 7*^ edi -

(58)

9. Martin and Cook. 1961. Remingtons Practice of Pharma­

cy. 12th edition.; Mack Publishing Company : fiaston ,

Pennsylvania, pp. 390 - 392.

10. Munzel, Buchi, Schults. 1959. Galenlsches Praktikum ,

ein lehr und 0 Bungsbuch.; Wissenschaftliche Verlags-

gesellscaft M.B.M. : Stuttgart, pp* 34 - 43«

11. Parrott, Eugene.L. 1970. Pharmaceutical Technology. ;

Fundamental Pharmaceutics Burgess Publishing Company:

Minneapolis, pp. 283 - 290.

12. Proceeding Konggres Ilmiah Farmasi XIX. 1980. Mening­

katkan Stabilitas Obat.; BPP ISXI : Yogyakarta, pp .

19, 20, 37, 38.

13• Sjamsiah, Siti. 1970. Masalah Stabilitas Sediaan-Se -

diaan Farmasi.; Bulletin ISFI Jatim, pp. 10, 11.

14. Sprowls. 1970. Prescription Pharmacy. Second edition.

J.B. Lippincott Company : Philadelphia, Toronto ,

pp. 487 - 489.

15* Sprowls, Joseph B, 1974- American Pharmacy. 6 ^ edi -

tion.; J.B. Lippincott Company : Philadelphia, Toron­

to, pp. 4 72, 473, 4&1*

16. The United State Pharmacopeia,^***1 edition. 1980. ;

The United States Pharmacopeial Convention , Inc.

Rockville Wd., pp. 909, 9 17 - 919.

17. Turco, Salvatore and Robert E. King. 1979. Sterile

Dosage Forms. 2nd edition.; Lea and Febiger : Phila -

(59)

18. Wattimena, J R dan Tan Slang Gwan, 1966- Dasar - Da -

sar Pembuatan dan Resep-Resep Obat suntik X. Tarate

Bandung , hal. 47 - 53*

19. Willig, Sidney, H. et al. 1975. Good Manufacturing

Practice for Pharmaceuticals, Volume 2.; Marcell

Gambar

tabel 1.2* Fragmentasi.
SKRIPSItabel VII.UJI KUALITAS FISIKA DAN KIMIA KARET TUTUP VIAL.....
tabel IX.4.2.5. Klorida.
tabel XIII.
+7

Referensi

Dokumen terkait