• Tidak ada hasil yang ditemukan

45 52. Titik Sugara Amirul Amalia Lilis Maghfuroh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "45 52. Titik Sugara Amirul Amalia Lilis Maghfuroh"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN

Titik Sugara,

Amirul Amalia, Lilis Maghfuroh

…………...……….…… …… . .….

ABSTRAK

…… … ...………. …… …… . .…. Deteksi dini kanker merupakan usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum tumbuh, masih kecil, masih lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. Untuk melakukan tindakan medis promotif dan preventif sehingga dapat menyelamatkan jiwa penderita dari karsinoma serviks salah satunya dengan pap smear dan metode terbaru IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) masalah penelitian ini adalah meningkatnya jumlah penderita kanker leher rahim dengan judul gambaran pengetahuan tentang deteksi dini kanker leher rahim pada wanita dewasa awal di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan.

Pada penelitian ini menggunakan Desain Deskriptif dengan Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk prosentase dan narasi. jumlah populasi 122 orang dan menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan diambil seluruh wanita dewasa (21-40) tahun di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan yang memenuhi kriteria semua wanita dewasa yang bersedia diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dan analisa data dengan menggunakan metode deskriptif dengan tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk prosentase dan narasi.

Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah wanita dewasa mempunyai pengetahuan cukup yaitu 62 orang atau 58,5 % tentang deteksi dini kanker leher rahim. Dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilaksanakan di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa sebagian wanita dewasa mempunyai pengetahuan cukup tentang deteksi dini kanker leher rahim.Responden yang mempunyai pengetahuan cukup perlu adanya peningkatan informasi serta penyuluhan dini petugas kesehatan yang berkompeten sehingga penderita tidak jatuh dalam kondisi yang jelek. Semakin dini pemeriksaan itu dilakukan maka semakin kecil wanita dewasa beresiko terkena kanker serviks.

Kata kunci : pengetahuan, kanker keher rahim, deteksi dini.

PENDAHULUAN

.……. . Deteksi dini Kanker merupakan usaha untuk menemukan adanya Kanker yang masih dapat di sembuhkan, yaitu Kanker yang belum tumbuh, masih kecil, masih Lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu. (Dhaniati Lis, 2009)

Kanker leher rahim merupakan penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim (serviks). Kanker leher rahim

(serviks) atau karsimona serviks uterus merupakan kanker pembunuh wanita nomor dua didunia setelah kanker payudara (Seksfile, 2007).

(2)

Di negara maju, masalah penemuan lesi prakanker serviks telah menjadi bagian dari pelayanan rutin kesehatan masyarakat, sehingga diharapkan kejadian kanker serviks akan semakin berkurang atau dijumpai dalam keadaan stadium dini. Untuk melakukan tindakan medis promotif dan preventif sehingga dapat menyelamatkan jiwa penderita dari karsimona serviks salah satunya dengan pap smear ( Maunaba, Ida Bagus 2001 : 632)

Tetapi kini ada metode terbaru yang lebih murah dengan tingkat keakuratan tinggi, yakni tes IVA yang ditemukan oleh Dr. dr. Dwiyana Ocviyanti, SpOG (K). (Diananda, Rama 2008 : 56)

Menurut Yayasan Kanker Lndonesia (YKI), penyakit ini telah merenggut lebih dari 250.000 perempuan didunia dan terdapat lebih dari 15.000 kasus Kanker Serviks baru, yang kurang lebih merenggut 8.000 kematian di Indonesia setiap tahunnya. ( Diananda, Rama ,2008 : 56 )

Berdasarkan data yang didapat dari survei awal di Poli Onkologi RSU dr. Soegiri Lamongan Tahun 2008 jumlah penderita kanker leher rahim tiap bulannya selama bulan April sebanyak 25 orang, Mei 25 orang serta Juni 29 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker leher rahim setiap bulannya meningkat. Dan berdasarkan survey oleh peneliti di dusun plalangan desa plosowahyu dari 10 responden 2 ( 20% ) yang belum tahu dan 8 ( 80% ) yang belum tahu tentang deteksi dini kanker leher rahim.

Sampai saat ini masih ada anggapan yang berkembang dimasayarakat bahwa kanker adalah suatu penyakit keganasan yang sulit disembuhkan bahkan sulit dalam pelaksanaan penanggulangannya.sosial ekonomi masyarakat yang kurang baik, kurang gizi, kebersihan dimana lingkungan yang jelek menyebabkan angka kejadian dari kematian ibu akibat kanker leher rahim semakin bertambah. Sementara satu-satunya penyakit kanker yang hanya bisa dicegah adalah kanker leher rahim, asalkan diketahui secara dini.

Tingkat pengetahuan dan kesadaran akan penyakit kanker leher rahim masih kurang dipahami masyarakat. Oleh karena

kesibukan dan tidak adanya sumber dana yang bersangkutan tidak kontrol ulang kembali, sehingga penderita sudah datang dalam keadaan stadium lanjut. Sehingga sangat memungkinkan mempengaruhi meningkatnya penderita kanker leher rahim. (yayasan penanggulangan kanker leher rahim : 2001 :1).

Deteksi dini kanker merupakan salah satu upaya yang paling efektif. jika kanker ini dapat dideteksi sedini mungkin maka angka kesembuhannya sangat tinggi. Maka dari itu diperlukan suatu upaya untuk mengubah anggapan masyarakat tersebut untuk meningkatkan betapa pentingnya deteksi dini kanker leher rahim, karena dapat mempertahankan derajat kesehatan secara optimal dan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, dengan jalan melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang cepat, tepat dan sesuai target sasaran yang diharapkan.

Dengan fenomena yang ada di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Gambaran Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pada Wanita Dewasa awal di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu, Kabupaten Lamongan Tahun

2009”

METODE PENELITIAN

.… … .… Dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo,Soekidjo, 2005:138)

Populasinya adalah seluruh Wanita Dewasa diDusun Plalangan Desa Plosowahyu Kabupaten Lamongan sebesar 122 orang.

(3)

HASIL

.

PENELITIAN

1. Data Umum

1) Karakteristik Responden

(1) Karakteristik responden berdasarkan umur.

Karakteristik responden berdasarkan umur pada wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009.

No Umur Frekuensi Prosentase

1 ditunjukkan bahwa hampir setengahnya responden berumur 36-40 tahun yaitu orang 48 atau 45,2% dan sebagian kecil responden yang berumur 21,25 tahun yaitu 14 orang atau 13%.

(2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009

No Pendidikan Frekuensi Prosentase 1

Dari hasil tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden berpendidikan SMA yaitu 46 orang tua 43% dan sebagian kecil responden

yang berpendidikan sarjana yaitu 6 orang atau 6%.

(3) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1

Dari hasil tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hampir setemgahnya responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 45 orang atau 42,2% dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS yaitu 4 orang atau 3%.

(4) Karekterisrik responden berdasarkan paritas

Karakteristik responden berdasarkan paritas wanita dewasa memperoleh hasil yang digambarkan pada tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Di Dusun Plalangan Desa Plososwahyu Kecamatan Lamongan Tahun 2009

No Jumlah anak Frekuensi Prosentase

1

(4)

tidak mempunyai anak yaitu 12 orang atau 11,3 %.

2. Data Khusus

Distribusi pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2009.

Tabel 5 Distribusi pengetahuan responden tentang deteksi dini kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu

Kecamatan Lamongan

Kabupaten Lamongan bulan September 2009

No Pengetahuan Jumlah Prosentase

1. Baik 37 34,9%

2. Cukup 62 58,5%

3. Kurang 7 6,6%

Jumlah 106 100%

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah mempunyai pengetahuan cukup yaitu 62 orang atau 58,5 % dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu 7 orang atau 6,6 %. Dapat diuraikan dengan sub variabel sebagai berikut :

1) Pengetahuan responden tentang pengertian kanker leher rahim

Tabel 6 Distribusi responden tentang kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009

No Pengetahuan

tentang Pengertian

Jumlah Prosentase

1. Baik 65 61,3%

2. Cukup 35 33,0%

3. Kurang 6 5,6%

Jumlah 106 100%

Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden atau 61,3 % memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil responden 6,5 % telah memiliki pengetahuan kurang tentang kanker leher rahim.

2) Pengetahuan responden tentang penyebab kanker leher rahim

Pengetahuan responden tentang penyebab kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan tahun 2009 dari hasil penelitian memperoleh temuan sebagai tampak pada tabel berikut :

Tabel 7 Distribusi responden tentang penyebab kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009

No Pengetahuan

tentang Penyebab

Jumlah Prosentase

1. Baik 73 68,8%

2. Cukup 26 24,5%

3. Kurang 7 6,6%

Jumlah 106 100%

Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden atau 68,8% memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil responden 6,6% telah memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang penyebab kanker leher rahim.

3) Pengetahuan responden tentang tanda dan gejala kanker leher rahim

(5)

Tabel 8 Distribusi responden tentang tanda dan gejala kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009

No Pengetahuan tentang tanda dan gejala

Jumlah Prosentase

1. Baik 72 67,9%

2. Cukup 29 27,3%

3. Kurang 5 4,7%

Jumlah 106 100%

Dari tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden atau 67,9% memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebagian kecil responden 4,7% memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang tanda dan gejala kanker leher rahim.

4) Pengetahuan responden tentang pencegahan kanker leher rahim

Pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan tahun 2009.

Tabel 9 Distribusi responden tentang pencegahan kanker leher rahim di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada bulan September 2009

No Pengetahuan tentang pencegahan

Jumlah Prosentase

1. Baik 40 37,7%

2. Cukup 59 55,6%

3. Kurang 7 6,6%

Jumlah 106 100%

Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden atau 55,6%

memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 6,6% memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang pencegahan kanker leher rahim.

PEMBAHASAN

.… .…

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diproses melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, Soekidjo, 2003: 121).

Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa responden sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup sebesar 58,5% dan sebagian kecil mempunyai pengetahuan kurang sebesar 6,6%. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan seseorang dimana hasil penelitian sebagian besar pendidikan responden adalah SMA. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi dari petugas kesehatan, media massa mengenai berita kesehatan yang berhubungan dengan deteksi dini kanker, ataupun dari masyarkat sendiri yang tidak ada motivasi untuk mencari informasi mengenai deteksi dini kanker.

Pengetahuan penderita tentang deteksi dini meliputi : pengetahuan tentang kanker leher rahim, penyebab kanker leher rahim, tanda dan gejala kanker leher rahim, pencegahan kanker leher rahim sebagaimana hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pengetahuan wanita dewasa tentang kanker leher rahim

Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. (Waqid, kkk, 2007: 31)

(6)

leher rahim 61,3% dan pengetahuan kurang 5,6%.

Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan.

2) Pengetahuan wanita dewasa tentang penyebab kanker leher rahim

Menurut Depkes (1998:72) bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku individu terhadap masalah kesehatan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pengetahuan tentang kesehatan sehingga kesadaran untuk melakukan perawatan diri semakin tinggi dan dengan pendidikan diharapkan terdapat peningkatan perilaku sehat

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui pengetahuan baik tentang penyebab kanker leher rahim sebesar 68,8% dan pengetahuan kurang 6,6%. Hal ini disebabkan oleh pendidikan responden yang sebagian besar berpendidikan SMA.

Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan.

3) Pengetahuan Wanita dewasa tentang tanda dan gejala kanker leher rahim Semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pola pengethuan yang dimiliki (Kuncoroningrat,2003:67). Menurut WHO Wanita berpendidikan lebih mampu berkomunikasi dan pada giliranya mampu menyeleksi informasi yang mereka butuhkan dari petugas pelayanan kesehatan (Widyaningrum, 1999:10)

Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang tanda dan gejala

67,9 dan sebagian kecil responden 4,7%. Hal ini disebabkan oleh pendidikan responden yang sebagian besar adalah berpendidikan SMA.

Menurut WHO wanita berpendidikan lebih mampu berkomunikasi dan pada gilirannya lebih mampu menyeleksi informasi yang mereka butuhkan dari petugas pelayanan (Widyaningrum, 1999: 10).

Berdasarkan uraian diatas sebagian besar wanita dewasa berpendidikan menengah keatas. Selain itu wanita dewasa telah mempunyai modal untuk mencari kesembuhan dengan jalan periksa atau kontrol ke petugas kesehatan yang berkompenten untuk mendapatkan pengobatan.

4) Pengetahuan Wanita dewasa tentang pencegahan kanker leher rahim

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh usia responden. Hasil penelitian yang menunjukkan penderita sebagian besar berusia 36-40 tahun, sehingga semakin tua umur seseorang maka fungsi dan ketajaman memori akan mengalami penurunan secara perlahan. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan dalam aspek fisik dan psikologis mental. (Waqid, dkk, 2007: 31).

Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang pencegahan kanker leher rahim, yaitu sebanyak 55,6% dari jumlah responden.

Hal ini bisa disebabkan karena dua kemungkinan yaitu dari petugas kesehatan yang meliputi kurangnya informasi dan penyuluhan petugas

KESIMPULAN DAN SARAN

. 1. Kesimpulan

1) Lebih dari setengah responden mempunyai pengtahuan baik tentang pengertian kanker leher rahim.

(7)

3) Lebih dari setengah responden mempunyai pengetahuan baik tentang tanda dan gejala kanker leher rahim. 4) Lebih dari setengah responden

mempunyai pengetahuan cukup tentang pencegahan kanker leher rahim.

2. Saran

Diharapkan mampu meningkatkan upaya peningkatan kegiatan, penyebarluasan informasi tentang kesehatan khususnya kanker leher rahim

Masyarakat hendaknya melakukan pemeriksaan pap smear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) secara rutin dan hendaknya lebih memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang deteksi dini yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan kanker leher rahim.

Diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang kanker leher rahim.

Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dengan upaya pencegahan melalui deteksi dini kanker leher rahim dengan sampel yang lebih representatif sehingga memperoleh hasil yang lebih berkualitas.

. . .

DAFTAR PUSTAKA

. . .

Aditya, (2009). Ca Cervix. Diakses tanggal 30 Juli jam 19.55 WIB.http//patuaditya blngspot.com

Alimul, H (2007). Metode Penelitian Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto,S.(2003) Metode penelitian suatu pendekatan praktek Edisi Revisi,jakarta : Rhineka cipta

Andrijono (2009). Kanker Serviks Edisi kedua. Jakarta : FKUI.

Anonim (2009).Pusat Promosi Kesehatan. Diakses tanggal 30 Juli jam 20.00 WIB http://www.promosikesehatan.com.

Azrul, A (2003). Metodologi Penelitian Kedoteran Dan Kesejahteraan Masyarakat. Batam: Bina Rupa Aksara.

Dhaniati Lis, (2009). Dorong Deteksi Dini Kanker Serviks. Bandung diakses tanggal 27 Agustus 2009 jam 13.03 WIB.

Diananda, Rama (2008). Mengenak Seluk Beluk Kanker. Jakarta : Kata Hati.

Draft modul pelatihan (2007). Kanker serviks dan payudara.

Hanifa W, (1999).Ilmu KandunganEdisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Ika Puspitasari, (2007). Mencegah Kanker Leher Rahim. Diakses tanggal 30 Juli jam 19.00 WIB (www.imcv.org)

Ika Sarengat, (2007). KankerServiks.dokter.indo.net.id

Kuncoroningrat (2003) Pendidikan dan perilaku kesehatan.Jakarta : Rhineka cipta

Manuaba, Ida Bagus Gde, (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

Mansyoer, Arif (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescullapius.

Nursalam, (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

(8)

Notoatmodjo, Soekidjo (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Bhineka Cipta.

Rachmad Yuliadi,(2008). Bahaya Kanker Serviks Bagi Wanita. Diakses tanggal 2 Agustus 2009 jam 15.00 WIB.www.kespro.info

Rasidi Imam, (200). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta: EGC

Seksfile, (2007).Kanker Leher Rahim Bisa Dicegah. Diakses tanggal 30 Juli jam 18.00 WIB. Diakses tanggal 30 Juli jam 18.00 WIB. (http:www.unsjournals.com)

Sobar, Alex (2003). Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Suharsini, Arikunto (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Waqid, dkk (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Tabel 2Distribusi
Tabel 7Distribusi responden tentang
Tabel 8Distribusi responden tentang

Referensi

Dokumen terkait

Melihat pembangunan ekonomi Kota Makassar telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan karena diimbangi dengan belanja modal daerah dalam meningkatkan

Isi dari jual beli tanah juga harus rasional atau adil sesuai dengan konteks itikad baik sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata, Kedua, para hakim dalam

Membuat sistem manajemen untuk membantu mempermudah pengelolaan arsip sewa toko dan tlasaran pada UPT Pasar Minulyo Kab.. DASAR

Status perkawinan dan status ekonomi mempengaruhi konsumsi ikan wanita dewasa, yaitu status perkawinan berpeluang 1,13 kali lebih tinggi mengkonsumsi ikan dibandingkan dengan

Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh tayangan media televisi edukasi dan pola asuh orang tua terhadap

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kepuasan Penumpang Dalam Menggunakan Jasa Transportasi PO Sari Kencana5.

Pajak penghasilan merupakan salah satu penerimaan negara terbesar.Sebagian besar wajib pajak yang membayar pajak penghasilan adalah wajib pajak orang pribadi.Untuk