• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK CIPTA indonesia dalam TUGAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAK CIPTA indonesia dalam TUGAS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

COPYRIGHTS AND RELATED

RIGHT

Erza Tania Dewanti

031411133023

Hak Kekayaan Intelektual

A-1

(2)

ARTICLE 27 UNIVERSAL DECLARATION OF

HUMAN RIGHTS

Setiap orang mempunyai hak kemerdekaan

berpartisipasi dalam kehidupan budaya

masyarakatnya, menikmati seni dan mengambil

bagian dan mengambil manfaat dari kemajuan

ilmu pengetahuan.

Setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas kepentingan moral dan materiil

yang merupakan hasil ciptaan seorang pencipta di

bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.

(3)

UU & INSTRUMEN HK INTERNASIONAL

UU No. 28/2014 Tentang Hak Cipta;

The Berne Convention for The Protection of Literary and Artistic

Works (1886)

Rome Convention for The Protection of Performers, Producers of

Phonograms and Broadcasting Organization (1961)

Geneva Convention for The Protection of Producers of Phonograms

Againts Unauthorized Duplication of Their Phonograms

Brussel Convention Relating to The Distribution of Program Carrying

Signals Transmitted by Sattelite (1974)

World Intellectual Property Organization Internet Treaties

Copyright Treaty and Performances and Phonograms Treaties (1996)

(4)

PENCIPTA

Seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri

atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan

berdasarkan yang

bersifat khas dan pribadi.

(Pasal 1 Angka 2 UU No. 28 Tahun 2014)

CIPTAAN

Setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni,

dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan,

pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian

yang

diekspresikan dalam bentuk nyata.

(Pasal 1 Angka 3 UU No. 28 Tahun 2014)

(5)

IDE DAN EKSPRESI

No Copyright

CR

(c)Rahmi Jened-FHUA2002 5

IDEA

PLOT

THEME

OUTLINE

(6)

STANDARD OF COPYRIGHTS’

ABILITY

1. Originality

2. Creativity

3. Fixation

(7)

PERBANDINGAN

PERLINDUNGAN HAK CIPTA

COMMON LAW

John Locke

The Fruit of Labour

Authorship right

Ciptaan (copyrighted

works)

Fixation ©, originality

dan creativity rendah

Restricted right

Penggunaan yang wajar

Fair dealing/fair use)

CIVIL LAW

GW. Hegel

The Personality Theory

The right to copy

Creator

Originality dan creativity

tinggi, fixation kurang

Hak ekseksklusif

(exclusive rights)

Pembatasan hak cipta

(limitation)

(8)

HAK CIPTA

Hak eksklusif

Pencipta yang

timbul secara

otomatis berdasarkan prinsip deklaratif

setelah suatu ciptaan

diwujudkan dalam

bentuk nyata

tanpa mengurangi

pembatasan

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

(Pasal 1 Angka 1 UU No. 28 Tahun 2014)

(9)

DIMENSI HAK CIPTA

a. Hak Ekonomi (

economic rights

)

B. Hak moral (moral right)

(10)

HAK MORAL (

MORAL RIGHT

)

a) The right to attribution (hak kualitas kepemilikan) yaitu hak dicantumkan (dikenal) namanya sebagai pencipta dan mencegah orang atau pihak lain yang mencoba mengakui sebagai pencipta.

b) The right to integrity (hak atas integritas) yaitu hak untuk menolak suatu pengrusakan, perubahan dan tindakan lain yang dapat merusak reputasi dan

kehormatam pencipta.

c) The right to divulge (hak untuk memperkenalkan

karyanya pada masyarakat) yaitu hak pencipta untuk memutuskan jika dan bilamana suatu karya dibuka pada masyarakat.

d) The right to withdraw (hak untuk menarik karyanya) yaitu hak pencipta untuk menarik suatu karya dari khasanah publik.

(11)
(12)
(13)

HAK TERKAIT

Hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang

merupakan hak eksklusif bagi pelaku

pertunjukkan, producer fonogram, atau

lembaga penyiaran

(14)

PERALIHAN HAK CIPTA

pewarisan;

hibah;

wakaf;

wasiat;

perjanjian tertulis; atau

sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(Pasal 16 Ayat 2 UU No. 28 Tahun 2014)

(15)

CIPTAAN YANG DILINDUNGI

Ciptaan yang dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu

pengetahuan, seni, dan sastra, terdiri atas:

buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan

semua hasil karya tulis lainnya;

ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;

alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu

pengetahuan;

lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;

drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan

pantomim;

karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar,

ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;

karya seni terapan;

karya arsitektur;

(16)

peta;

karya seni batik atau seni motif lain;

karya fotografi;

Potret;

karya sinematografi;

terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi,

aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;

terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi

ekspresi budaya tradisional;

kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca

dengan Program Komputer maupun media lainnya;

kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut

merupakan karya yang asli;

permainan video; dan

Program Komputer.

(17)

THREE STEP TEST

1. Criterion 1: Basic rule: limitation must be certain special cases; 2. Criterion 2: First condition delimiting the basic rule: No conflict

with a normal exploitation-compulsory licences impossible; 3. Criterion 3: Second condition delimiting the basic rule: no

unreasonable prejudice to legitimate interests-compulsory licences possible;

(18)

PENGGUNAAN WAJAR

(LIMITATION

ATAU

FAIR

DEALING/FAIR USES )

Sumber disebutkan

Tidak untuk tujuan komersial

Tidak merugikan kepentingan yang wajar dari

Pencipta

(19)

CONTOH KASUS

Buku“Angkatan 2000 Dalam Sastra

Indonesia” oleh

Korrie Layun Rampan

,

menuai protes dari beberapa pengarang

yakni Nur Zain Hae, Wowok Hesti Prabowo,

Sylviana dan Soni Farid Maulana dari 76

(tujuh puluh enam) orang sastrawan yang

karyanya (berjumlah 413 karya) dimuat

dalam buku tersebut.

(Iwan Gunadi, “ Mempersoalkan Royalty

Karya Sastra” , Republika, 17 Juni 2001);

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

PRODUK MULTIMEDIA

film (US $67,7 Milyar),

video ( US $ 120,2 Milyar), TV program (US$107 Milyar),

TV transmission service (US$ 151 Milyar), recorded music (US$3,84 Milyar),

karaoke (US$ 240 Milyar),

magazines (US $83,7 Milyar), books (US $ 85,3 Milyar),

newspapers (US $1555,2 Milyar),

radio dan billboard advertising (US $47,8 Milyar), video games (US$ 28,8 Milyar),

internet dan acces fees (US$40,2 Milyar), Lain lain (US$84,5 Milyar).

(27)

LISENSI

Lisensi sukarela (

voluntary licensing

);

Lisensi Tidak Suka-rela (

non

Voluntary Licensing

);

Lisensi Wajib (

Compulsory Licensing

)

(28)

LISENSI WAJIB

Menteri dengan pertimbangan Dewan Hak Cipta dapat:

Mewajibkan Pemegang Hak Cipta untuk melaksanakan

sendiri penerjemahan dan/atau Perbanyakan Ciptaan

tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia dalam waktu

yang ditentukan

mewajibkan Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan untuk

memberikan izin kepada pihak lain dalam hal Pemegang

Hak Cipta yang bersangkutan tidak melaksanakan sendiri

atau melaksanakan sendiri kewajiban

menunjuk pihak lain untuk melakukan penerjemahan

dan/atau Perbanyakan Ciptaan tersebut dalam hal

Pemegang Hak Cipta tidak melaksanakan kewajiban

(Pasal 86 Ayat 1 UU No. 28 Tahun 2014)

(29)

JANGKA WAKTU LISENSI WAJIB

• 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Ciptaan di bidang ilmu pengetahuan dan sastra selama karya tersebut belum

pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

• 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya buku di bidang

matematika dan ilmu pengetahuan alam dan buku itu belum pernah diperbanyak

• 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya buku di bidang ilmu sosial dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia;

• 7 (tujuh) tahun sejak diumumkannya buku di bidang seni

dan sastra dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia.Penerjemahan atau Perbanyakan tidak untuk diekspor ke wilayah Negara lain Kompensasi tetap diberikan mengacu pada Keppres

(30)

JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN

Karya Cipta Utama, selama hidup Pencipta dan terus

berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah

Pencipta meninggal dunia,

Karya Cipta Derivatif 50 (lima puluh) tahun sejak

diumumkan

Perhitungan dimulai sejak 1 Januari untuk tahun

berikutnya setelah Ciptaan tersebut diumumkan,

diketahui oleh umum, diterbitkan, atau setelah

Pencipta meninggal dunia.

(31)

KEBERLAKUAN UNDANG-UNDANG

semua Ciptaan warga negara, penduduk, dan

badan hukum Indonesia;

semua Ciptaan bukan warga negara Indonesia,

bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan

hukum Indonesia yang diumumkan untuk

pertama kali di Indonesia;

semua Ciptaan bukan warga negara Indonesia,

bukan penduduk Indonesia, dan bukan badan

hukum Indonesia, dengan ketentuan:

negaranya mempunyai perjanjian bilateral mengenai perlindungan Hak Cipta dengan Negara Republik

Indonesia; atau

negaranya dan Negara Republik Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam perjanjian multilateral yang sama mengenai perlindungan Hak Cipta.

(Pasal 2 UU No. 28 Tahun 2014)

(32)

PENETAPAN SEMENTARA

PENGADILAN

Atas permintaan pihak yang merasa dirugikan karena pelaksanaan Hak

Cipta atau Hak Terkait, Pengadilan Niaga dapat mengeluarkan

penetapan sementara untuk:

mencegah masuknya barang yang diduga basil pelanggaran Hak Cipta

atau Hak Terkait ke jalur perdagangan;

menarik dari peredaran dan menyita serta menyimpan sebagai alat

bukti yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait

tersebut;

mengamankan barang bukti dan mencegah penghilangannya oleh

pelanggar; dan/atau

menghentikan pelanggaran guna mencegah kerugian yang lebih besar.

(Pasal 106 UU No. 28 Tahun 2014)

(33)

KETENTUAN PIDANA

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan/atau Pasal52 untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak

ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(34)

KETENTUAN PIDANA

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya

yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Setiap Orang yang tanpa persetujuan dari orang yang dipotret atau ahli

warisnya melakukan Penggunaan Secara Komersial, Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi atas Potret sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 untuk kepentingan reklame atau periklanan untuk Penggunaan Secara Komersial baik dalam media elektonik maupun non elektronik, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf e untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(35)

KETENTUAN PIDANA

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak

ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a, huruf b, dan/atau huruf f, untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak

ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf c, dan/atau huruf d untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk Pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf c untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(36)

KETENTUAN PIDANA

Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf a, huruf b, dan/atau huruf d untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) yang dilakukan dalam bentuk Pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan/atau huruf d untuk Penggunaan Secara Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal

25 ayat (2) huruf d yang dilakukan dengan maksud Pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(37)

KETENTUAN PIDANA

Setiap Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki izin

operasional dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal

88 ayat (3) dan melakukan kegiatan penarikan Royalti

dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun

dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00

(satu miliar rupiah).

(Pasal 112 – Pasal 119 UU No. 28 Tahun 2014)

(38)

GILLIAN DAVIES

Among the users of today

are the authors of tomorrow

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial

Bangsa yang memperkosa hak bangsa lain atau orang yang memperbudakkan sesama manusia telah melakukan kesalahan.Tetapi kesalahan tidak boleh ditimpakan kepada si gagah

tiap garansi atau jaminan pinjaman kepada seseorang, badan hukum lain, jika jumlah yang dijamin untuk masing-masing transaksi adalah lebih besar dari 50% dari

Karangan ini diarahkan untuk mengungkapkan hal-hal yang telah mendasari predikat yang dipautkan pada penduduk ini dari dua sisi itu agar dapat dipahami mengapa predikat ini

41 1806546 Avida Camila Zahra Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP 42 1807962 Asma Haifa Nurul Adilah Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK 43 1807651 Muhammad Husnan Fadhli Pendidikan

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu penjelasan materi, belajar dalam kelompok, penilaian,

1) Orientasi kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya,

Disarankan kepada guru fisika, dalam menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan pendekatan multi kecerdasan, guru harus benar-benar dapat menarik