BUKAN SEKEDAR TATA LETAK
Lay out adalah tehnik penataan letak semua pendukung space/gedung baik yang terlihat ataupun yang tidak terlihat. Kedudukan layout dalam konsep Retail Modern berhadapan langsung dengan keputusan pembelian konsumen. Retailer sejak awal sudah menentukan target
konsumennya, layout akan menjadi kesatuan utuh dengan citra dari sebuah toko berkonsep Retail Modern.
Pada aplikasinya layout terdiri dari susunan rak, terpajangnya produk, lampu
penerangan/dramatis yang sesuai, kasir, signage yang komunikatif, teknik grouping yang sesuai karakter/target konsumen dan korelasi antar produk, pendingin ruangan yang memadai, speaker yang bagus, lokasi gudang, lokasi kantor, lokasi pengiriman barang, hingga kabel-kabel jaringan, listrik dan pretelan kecil lainnya. Dan secara langsung beberapa hal yang terkait pada layout seperti
speaker, pendingin ruangan, juga membentuk atmosfir toko.
Orientasi terbesar dari lay out adalah terpajangnya produk dengan baik pada selling area. Pengunjung tidak bingung maka untung mudah diraih. Kadang kalanya produk mampu “berbicara sendiri” jika mendapatkan penanganan yang tepat. Kini, produsen pun semakin berlomba untuk mengkreasikan kemasan produk yang menarik, unik dan komunikatif apalagi yang memang berurusan display di dalam rak.
Setidaknya ada dua hal yang harus menjadi pertimbangan penting dalam memulai melakukan pekerjaan menata letak.
1. Berkeliling
Apa jadinya jika produk-produk yang sudah cantik terpajang dan mampu “berbicara” tidak terlihat oleh pengunjung? Jawabannya mustahil jika memang produk tersebut tidak masuk dalam list belanja! Ada trik yang selalu digunakan para Retailer yakni meletakan barang yang paling dicari dengan masuk agak ke dalam. Dengan begitu para pengunjung akan melakukan sedikit perjalanan dan melewati display yang sudah mulai menggoda, baik dari segi kerapihan atau signage yang menarik karena menggunakan berbagai macam penawaran seperti diskon, dsb.
2. Beri Jalan Yang Lapang
Maksimalkan space yang tersedia dengan menyeimbangkan antara ruang produk dengan ruang berbelanja. Ruang jalan berbelanja yang sempit serta produk dan rak yang terlalu banyak dapat membuat konsumen lelah. Jika sudah lelah rasanya ingin segera cepat keluar. Potensi cross seliing menjadi sangat rendah. Triknya adalah, jika space tidak terlalu luas maka jumlah produk yang terpajang dari peewakilan jenis, dan lainnya, jangan terlalu banyak dan menggunakan terlalu banyak rak. Manfaatkan gudang dengan efektif untuk menampung perputaran barang jualan.
Kesimpulannya, jika pengunjung menjadi target untuk berkeliling namun dalam prakteknya menjadi lelah karena pandangan serta ruang gerak yang sempit, menjadi layout yang terealisasi pun tidak terlalu efektif.