• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori 2.1.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi - Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Tentang Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori 2.1.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi - Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Tentang Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjun"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teori

2.1.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986 dalam Lubis (2005: 42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, tapi sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun di bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989: 6).

(2)

berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.

Teknologi merupakan sebuah seperangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan. Teknologi selalu memiliki dua aspek, yakni hardware (yang terdiri dari obyek material atau fisik) dan software (terdiri dari

informasi untuk mengoperasikan hardware). Rogers, 1986 dalam buku Agoeng Nugroho (2010: 3) menjelaskan teknologi komunikasi diartikan sebagai perlengkapan hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan, memproses dan tukar-menukar informasi dengan individu-individu.

Seluruh teknologi komunikasi sudah menjangkau pancaindera manusia seperti sentuhan, penciuman, rasa, pendengaran dan penglihatan. Bahkan teknologi komunikasi dapat membawa seseorang individu melintasi batas ruang dan waktu serta mendapatkan informasi yang tidak didapat sebelumnya (McLuhan, 1965). Manusia telah menjadikan teknologi media sebagai jendela dunia atau “a window to the world” dan dapat mengetahui kejadian-kejadian yang jauh jaraknya tanpa kita

hadir langsung di lokasi kejadian (Agoeng Nugroho, 2010: 4).

Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun, istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.

(3)

organisasi, dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain (Lubis, 2005:42).

Severin dan Tankard (2007: 305), mengatakan bahwa teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah video tape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer

dengan komputer pribadi di rumah, internet, World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi yang mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima.

Nasution (1989: 6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai sarana komunikasi mutakhir. Dengan penggunaan satelit misalnya, hampir tidak ada lagi batas jarak dan waktu untuk menjangkau khalayak yang dituju di manapun dan kapan saja diperlukan.

Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006: 111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.

2.1.2. New Media

New Media merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah

(4)

perkembangannya, new media bisa memberikan nilai negatif juga, yaitu dapat mengakses situs yang berbau porno dan kekerasan dengan mudah dan memberikan efek ketagihan bagi penggunanya. Jadi sudah seharusnya perkembangan new media diikuti juga dengan kebijakan orang yang memanfaatkannya.

Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat penting terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media), karena tidak saja menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi sosial media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini nantinya berhubungan dengan dengan persoalan-persoalan difusi inovasi dan adopsi yang dilakukan masyarakat, dan bagaimana pula media baru mendukung pergerakan pembangunan masyarakat sebagai subjek perubahan di masyarakat itu sendiri. (Bungin, 2009: 374).

Kemunculan media baru memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Media baru secara langsung telah merubah pola kehidupan masyarakat, budaya, cara berfikir, dan hampir segala aspek dalam kehidupan manusia. Perkembangan media ini mendapatkan tanggapan yang beragam, ada yang pro dan ada yang kontra. Tanggapan tersebut sah-sah saja dikeluarkan sepanjang pengguna media memahami betul apa dan bagaimana media baru itu sendiri. Menurut Jan Van Dijk dalam bukunya The Network Society, new media are media which are both integrated and interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st

centuries

Pertama, media baru mudah dimanipulasi. Hal ini sering kali mendapat tanggapan negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan informasi dengan bebas. Kedua, media baru bersifat

. Dengan kata lain, media baru adalah media yang memiliki 3 karakteristik utama, yaitu integrasi, interaktif, dan digital. Menurut Fedlman bahwa media baru memiliki setidaknya lima karakteristik yang dapat dilihat.

networkable. Artinya, konten-konten yang terdapat dalam

(5)

lewat jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut sebagai kelebihan, karena media baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna.

Ketiga, media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan konten-konten tersebut dan mempublikasikannya kepada orang lain. Keempat, media baru sifatnya padat. Dimana pengguna hanya membutuhkan space

Kelima, media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Hal tersebut media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku aktif disana (Lutviah, 2011 February 07).

yang kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru. Sebagai contoh, pengguna hanya memerlukan satu komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet untuk dapat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia dalam komputer tersebut.

Secara karakteristik, media baru sangat berbeda karakteristiknya dengan media lama. Pada media lama, interaktivitas tidak terjalin dan jarak diantara komunikator dengan komunikan sangat terlihat sekali. Sebaliknya, media baru membawa potensi hubungan yang interaktif diantara pengguna serta membangun hubungan yang setara antara pengirim dan penerima pesan. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh media baru dapat dilihat sebagai kelebihan atau sisi positif dari media baru. Tapi kita juga tidak boleh menutup mata bahwa media baru juga memberikan beberapa dampak negatif yang harus diwaspadai.

(6)

khawatirkan adalah adanya pihak-pihak tertentu yang menggunakan media baru sebagai alat propaganda dan doktrinisasi. Bagaimanapun, media baru memiliki kemampuan dan daya jangkau yang sangat luas, sehingga besar kemungkinan media ini dimanfaatkan.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa sama seperti media-media lainnya, media baru juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu sebagai pengguna harus selektif dan dengan cermat menggunakan media ini dengan sebaik-baiknya.

2.1.3. Internet Sebagai Media Komunikasi

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Istilah internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa Inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas.

Internet dilahirkan pada puncak Perang Dingin, pada tahun 1969, sebagai jaringan eksperimental yang disebut ARPANET. Pada tahun pertamanya, ARPANET menghubungkan empat pusat komputer universitas, masing-masing di UCLA, di Standford Research Institute (SRI), di Universitas California Santa Barbara (UCSB), dan di Universitas Utah Charley Kline, yang terlibat dalam riset militer untuk U.S. Defense Department’s Advanced Research Project Agency (Badan Proyek Riset Lanjut Departemen Pertahanan Amerika Serikat) (Fidler, 2003: 150).

(7)

1995 semakin meningkat sekitar 10 sampai 15 persen per bulan, akhirnya dipandang oleh para pakar sebagai tuntutan massa untuk memperoleh bentuk baru pertukaran informasi (Fidler, 2003: 154).

Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global, karena di dalam internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan di manapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual (http://mhs.blog.ui.edu/diat.nurhidayat71).

Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan (Ardianto dan Lukiati, 2004: 141).

Membedakan internet dengan teknologi komunikasi yang lainnya yaitu tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Internet merupakan media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang. Internet juga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

(8)

(internet fax), e-mail (electronic mail), e-magazine (electronic magazine), dan seterusnya. Dengan internet pengguna memasuki ruang dan waktu baru yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, kita menjumpai hampir seluruh bentuk media komunikasi yang dikenal berkonvergensi menyatu di sana, membuatnya disebut multimedia.

Sebagian buku mengelompokkan internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorisasikannya sebagai media antar pribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya, karena kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakekat internet yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektronik ke seorang teman, misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antar pribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).

Menurut Severin dan Tankard (2007: 7), ada tiga fitur utama internet, yaitu e-mail (surat elektronik), Newsgroups and Mailing list, serta World Wide Web:

1. E-mail Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan

elektronik, atau e-mail. Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa mengirimkan pesan e-mail. Banyak orang awam melakukannya melalui layanan online, seperti halnya American Online dan Prodigy.

2. Newsgroups and Mailing Lists Newsgroups and Mailing Lists merupakan

(9)

3. World Wide Web World Wide Web yang juga dikenal sebagai WWW atau Web merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat.

2.1.4. Jejaring Sosial (Social Networking)

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954. Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan cepat (http://www.ridwanforge.net/blog/jejaring-sosial-social-networking).

(10)

Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, audio chat, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya

jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Situs-

situs dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube atau Yahoo Messenger. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling berbagi informasi didalamnya. Situs jejaring sosial yang paling terkenal dan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu Facebook dan Twitter. Berikut penjelasan tentang Facebook dan Twitter.

2.1.4.1 Facebook

Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Standford, NYU, Nortwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat elektronik (e-mail) apa pun dapat mendaftar di Facebook.

. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat (e-mail) suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.

Di

Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis.

(11)

facebook. Facebook mampu mengalahkan friendster karena memiliki banyak kelebihan. Facebook menyediakan fitur gabungan antara aplikasi social networking, chatting, blogging, multimedia, photo sharing dan bahkan email.

Berikut adalah beberapa penjelasan dari fitur-fitur utama yang ada pada facebook:

1. Profil

Profil adalah halaman web yang dapat dilihat oleh anggota lain jika mereka melihat profil anda. Profil akan memberi orang lain gambaran tentang diri anda, termasuk hal-hal yang anda sukai.

2. News Feed

Fitur ini diperkenalkan pertama kali sejak 6 September 2006. Dengan adanya news feed, pengguna akan melihat bentuk homepage yang berbeda. Mereka dapat melihat kegiatan teman mereka yang akan terus menerus diperbaharui. News feed ini berisi informasi ringkas termasuk profil, acara mendatang, dan peringatan ulang tahun. News feed juga menunjukkan dialog yang terjadi antar wall.

3. Wall

Menu wall ada disetiap halaman profil pengguna. Menu ini memungkinkan teman kita mengirim pesan singkat di halaman profil kita dan juga menampilkan waktu pesan itu ditulis. Kebanyakan pengguna wall memakai wall temannya untuk meninggalkan catatan singkat yang sifatnya sementara saja. Untuk pesan yang lebih pribadi. Biasanya akan ditulis dalam bentuk pesan (message) yang dikirim ke inbox orang tersebut.

4. Photo

(12)

5. Video

Aplikasi video pada facebook kurang lebih mirip dengan yang ada di Youtube. Anggota dapat mengunggah video dalam hamper semua format, tetapi facebook mensyaratkan ukuran file video tersebut dibawah 100 megabyte atau tidak lebih dari dua puluh menit.

6. Notes

Aplikasi ini tidak berbeda jauh dengan buku harian. Pengguna bisa membuat tulisan, gambar, foto atau file lain di halaman ini. Hal yang pasti, catatan dari pengguna di sini bisa dibaca teman-teman dalam jaringan anda.

2.1.4.2 Twitter

Twitter adalah sebua Inc., yang menawarka penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut ("follower").

Twitter berawal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan ide twitter dimana individu bisa menggunakan SMS layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini dimulai pada tanggal 21 secara terbuka pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter menjadi perusahaan sendiri pada bulan April 2007. Popularitas Twitter mulai meningkat pada tahun 2007 ketika terdapat festival South by Southwest (SXSW). Selama acara tersebut berlangsung, penggunaan Twitter meningkat dari 20.000 kicauan per hari menjadi 60.000. Reaksi di festival itu sangat positif. Pada tanggal 14 September 2010, Twitter mengganti logo dan meluncurkan desain baru dan logo berubah lagi pada tanggal 6 Juni 2012.

(13)

sekolah hingga Presiden Amerika menggunakan situs jejaring sosial tersebut. Salah satu situs jejaring sosial yang berkembang di masyarakat adalah Twitter. Dengan segala keterbatasan yang diberikan oleh Twitter, justru membuat jejaring sosial ini menjadi hits.

menawarkan cara yang sederhana, seketika dan fleksibel. Dikatakan sederhana karena menggunakan layana informasi yang Anda sampaikan langsung disebarluaskan. Selain itu penggunaan tablet pc, hingga handphone monokrom dapat digunakan untuk berbagi tweet. Ada pun beberapa istilah di dalam twitter :

1. Tweet : tweet merupakan pembaharuan atau sering disebut sebagai update

yang dilakukan setiap pemilik account twitter yang memungkinkan semua orang bisa melihat apa yang dituliskan. Baik itu berupa ungkapan, kekesalan, kesenangan, kebingungan dan sebagainya dengan maksimal karakter 140 kata.

2. Followers : adalah orang yang mengikuti kita dan akan menerima setiap

pembaharuan yang dilakukan.

3. Following : adalah orang yang kita ikuti dalam twitter. Ini merupakan

kebalikan dari follower, kita akan menerima setiap update orang yang kita follow.

4. Re Tweet : sering disebut dengan RT adalah menulis ulang tweet orang lain dalam profile kita sendiri dan biasanya diikuti dengan nama orang yang membuat tweet pertama kali.

5. Trending Topics : adalah topik yang sedang hangat di antara pengguna

Twitter sedunia. Biasanya trendingtopics ini akan muncul dan selalu di update pada halaman twitter kita.

6. Direct Message : direct message atau disingkat dengan DM adalah pesan

(14)

7. Tanda @ : tanda @ adalah mem - tag atau mengkhususkan tweet kepada salah satu teman yang kita beri tanda.

8. Hash Tags : hash tags dalam twitter di definisikan dengan tanda #. Tanda pagar ini biasanya digunakan untuk mempermudah pencarian topik yang sedang hangat di twitter. Misalnya topik yang sedang hangat adalah Indonesiaunite, maka untuk mempermudah pencarian tentang topik tersebut kita menulis #Indonesiaunite sebagai keyword.

9. Tweeps : Teman-teman anda selain di Twitter juga di Jejaring sosial lainnya, misal Facebook.

2.1.5. Literasi Media (Media Literacy)

Media literacy pertama kali dikembangkan sebagai alat dalam melindungi

orang-orang dari paparan media. Negara yang pertama kali mendengungkan konsep ini adalah Inggris pada tahun 1930-an. Pada tahun 1980 di Inggris dan Australia media literacy sudah menjadi mata pelajaran tersendiri. Sementara itu di Eropa

pendidikan media literacy diperkenalkan pada kurikulum dasar di negara Finlandia pada tahun 1970 dan pendidikan menengah atas tahun 1977. Di negara Swedia media literacy berkembang sejak tahun 1980, dan di Denmark sejak tahun 1970.

Media literacy diartikan sebagai the ability to access, analyze, evaluate and create messages across a variety of contexts. Media literasi adalah kemampuan untuk

mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan pesan melalui konteks yangberagam. Konsep ini diterapkan pada beragam gagasan yang berupaya untuk menjelaskan bagaimana media menyampaikan pesan-pesan mereka, dan mengapa demikian.

Media Literacy di Indonesia lebih dikenal dengan istilah “melek media”.

(15)

kemampuan untuk menganalisis pesan media yang menerpanya, baik yang bersifat informatif maupun yang menghibur.

Allan Rubin menawarkan tiga definisi mengenai media literacy. Defenisi pertama dari National Leadership Conference on Media Literacy (Baran and Davis, 2003) yaitu kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan. Defenisi kedua dari ahli media, Paul Messaris, yaitu pengetahuan tentang bagaimana fungsi media dalam masyarakat. Defenisi ketiga dari peneliti komunikasi massa, Justin Lewisdan Shut Jally, yaitu pemahaman akan batasan-batasan budaya, ekonomi, politik dan teknologi terhadap kreasi, produksi dan transmisi pesan. Rubin juga menambahkan bahwa definisi-definisi tersebut menekankan pada pengetahuan spesifik, kesadaran dan rasionalitas, yaitu proses kognitif terhadap informasi.

1.

Fokus utamanya adalah evaluasi kritis terhadap pesan. Media literacy merupakan sebuah pemahaman akan sumber-sumber dan teknologi komunikasi, kode-kode yang digunakan, pesan-pesan yang dihasilkan serta seleksi, interpretasi dan dampak dari pesan-pesan tersebut. Di era informasi ini, media literasi menjadi begitu penting, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

2.

Pengaruh media menjadi pusat dari proses demokratisasi. Dalam budaya media secara global, masyarakat membutuhkan tiga kemampuan penting untuk menjadi bagian dari masyarakat yang demokratis: berpikir kritis, mengekspresikan diri dan berpartisipasi. Media literasi membangun tiga hal penting tadi.

(16)

lautan informasi, gambar, pesan-pesan yang kita terima setiap hari dalam hidup kita.

3.

4.

Pengaruh media membentuk cara kita mempersepsi sesuatu, membentuk kepercayaan kita juga perilaku dan yang terpenting media memberi pengaruh yang sangat penting dengan cara kita memahami, menterjemahkan dan bereaksi terhadap apa yang terjadi di dunia sekeliling kita. Dengan mengetahui bagaimana media mempengaruhi kita, kita dapat mengurangi ketergantungan kita kepada media tersebut.

Meningkatnya serbuan komunikasi visual dan informasi. Hidup kita sehari-hari sangat dipengaruhi dengan serbuan visual informasi melalui iklan-iklan produk audio visual maupun visual yang tercetak melalui banyak media. Belajar mengetahui bagaimana membaca dan memahami apa yang ada dibalik gambaran visual itu. Sehingga kita tidak mudah termakan bujuk rayu iklan suatu produk yang digambarkan lewat visualiasi yang dapat mempengaruhi pik

5.

iran kita.

Literasi media dapat juga diterjemahkan sebagai kecakapan bermedia, yaitu sebuah kesadaran dan kecakapan komprehensif untuk menempatkan diri individu dan masyarakat di depan media sebagai pelaku aktif. Dengan adanya kecakapan bermedia, seseorang diharapkan mampu untuk menyeleksi media dan isinya untuk dikonsumsi. Art Silverblatt menyebutkan tujuh elemen dasar yang menjadi

(17)

karakteristik dari literasi media, kemudian Stanley J. Baran (2009: 27-30) menambahinya menjadi delapan. Karakteristik tersebut adalah :

1. Kemampuan dalam berpikir kritis yang memungkinkan para konsumen media massa mengembangkan penilaian independen tentang konten media

2. Pemahaman tentang proses komunikasi massa.

3. Tanggap akan dampak media bagi individu maupun masyarakat. 4. Strategi dalam analisis dan diskusi pesan-pesan media.

5. Pemahaman isi media sebagai naskah yang menyediakan wawasan ke dalam budaya dan kehidupan kita.

6. Kemampuan untuk menikmati, memahami, dan mengapresiasi isi media. 7. Pengembangan tentang keterampilan produksi yang efektif dan sesuai. 8. Pemahaman etis dan kewajiban moral bagi para praktisi media.

Bagi Potter (2008: 9-12) perspektif dibangun oleh struktur pengetahuan (knowledge structure) yang kita miliki. Untuk membangun struktur pengetahuan diperlukan “alat” dan “bahan baku”. Alat adalah keterampilan (skills) kita, sedangkan bahan baku adalah informasi dari media dan dari dunia nyata. Menggunakan secara aktif berarti sadar terhadap pesan, dan secara sadar berinteraksi dengan pesan-pesan tersebut. Kunci media literacy adalah membangun struktur pengetahuan yang baik. Individu perlu memiliki pengetahuan tentang efek media, isi media, industri media, dunia nyata dan diri.

Potter mengajukan ada tiga pilar yang membentuk literasi media, yaitu : 1. Personal Locus, terdiri dari tujuan dan dorongan. Locus merupakan kombinasi

antara kesadaran terhadap tujuan, dorongan, dan energy yang mengarahkan kepada pencarian informasi. Locus beroperasi dalam dua bentuk : sadar dan tidak sadar.

(18)

3. Keterampilan (skill), ada tujuh keterampilan dalam konteks literasi media, yaitu : keahlian untuk menganalisis, mengevaluasi, memilah, menginduksi, mendeduksi, mensintesis dan mengabstraksis pesan- pesan media.

Dalam penelitian Ofcom, Buckingham (2005: 3-4) menjelaskan tiga komponen penting. Pertama, akses yang memiliki dua dimensi: akses fisik ke peralatan dan kemampuan untuk memanipulasi teknologi serta perangkat lunak terkait untuk menemukan konten atau informasi yang dibutuhkan. Kedua, pemahaman (understanding) di dalamnya termasuk analisis dan evaluasi. Ketiga, kreativitas (creativity). Ini menunjukkan bahwa ada potensi besar dari media yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri. Dalam komponen kreativitas memuat unsur-unsur memproduksi (produce), menyebarkan (distribute), dan memublikasikan (publish).

Sementara itu, dari beberapa defenisi yang diadopsi di Kanada, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat pada dasarnya menunjukkan kesamaan fokus terhadap empat komponen utama : akses, analisis, evaluasi dan penciptaan / produksi konten. Menurut Sonia Livingstone (2004: 3), keempat komponen ini secara bersamaan membentuk keterampilan dasar dalam media literacy. Belajar membuat konten membantu seseorang untuk menganalisis pesan media. Keterampilan dalam analisis dan evaluasi membuka pintu untuk pengguanaan media lainnya, memperluas akses, dan sebagainya.

2.1.6. Peran Orang Tua

Peran adalah sesuatu yang menunjukkan kepada beberapa set prilaku yang kurang lebih bersifat homogen, yang didefenisikan dan diharapkan secara normatif dari seorang yang memegang suatu posisi dalam situasi sosial tertentu (Friedman, 1998).

(19)

1. Mencintai dan Dicintai

Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Itu berarti secara konkrit orang tua harus terbuka kepada anaknya agar dapat mengenalinya.

2. Perlindungan hingga merasa aman dan kerasan

Percaya mempercayai adalah syarat mutlak menciptakan suasana aman, yaitu suasana keterbukaan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk ikut berbagi kebahagiaan, keberhasilan, juga kegagalan dan keprihatinan dari keluarga.

3. Bimbingan

Bimbingan berarti orang tua harus menerima kemampuan anak apa adanya. Supaya kemampuan anak berkembang, orang tua harus menciptakan ruang lingkup yang menggairahkan dan merangsang. Kemudian yang perlu dihindari adalah segala hal yang menekan.

4. Diakui

Artinya orang tua harus menghargai pribadi anak. Meskipun anak masih tergantung pada orang tua, ia harus diperlakukan sebagai pribadi yang dihargai hak-haknya.

5. Disiplin

Anak adalah manusia yang didewasakan. Sesuai dengan umumnya sedikit demi sedikit ia harus diajarkan dan dibiasakan hidup sebagai makhluk sosial. Ia harus bergaul dengan orang lain/sesamanya.

(20)

Sebagaian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi masa depan karena keluarga adalah tempat masing-masing kita belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Para ibu dan ayah ataupun orang lain dalam keluarga berinteraksi dengan berbagai macam cara. Hingga derajat tertentu sifat dari interaksi tergantung pada kerakteristik kepribadian dari orang-orang yang berinteraksi.

Semua interaksi dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya memiliki efek terhadap apa yang anak pelajari terhadap hubungannya dengan orang lain. Contohnya, ketika orang tua bermain dengan anaknya, mereka memberikan informasi mengenai bagaimana orang-orang berinteraksi satu sama lain pada situasi sosial, mengikuti suatu prosedur tertentu dan terlibat dalam perilaku kerja sama yang semuanya relevan terhadap kemampuan anaknya untuk menghadapi orang dewasa lain dan teman sebayanya. Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam keluarga diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa percaya diri, dan kepercayaan interpersonal.

Umumnya peran orang tua dan komunikasi yang dilakukan terhadap anaknya tidak hanya menyalurkan perilaku anak tetapi juga sikapnya. Peran juga dapat mempengaruhi nilai-nilai yang dipegang orang tua dan mempengaruhi arah dari pembentukan dan perilaku anak.

2.1.6.1 Peran Ibu

Peran ibu yang diterapkan oleh ibu yang bekerja di luar rumah bisa berbeda dengan peran ibu yang diterapkan oleh ibu yang hanya bekerja di dalam rumah atau sebagai ibu rumah tangga yang dengan waktu penuh dapat mendidik anaknya. Menurut Gunarsa (2000) masing-masing pribadi dapat mengetahui perannya di dalam keluarga anatara lain peran ibu keluarga, yaitu:

(21)

2. Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar dan konsisten, artinya ibu mempertahankan hubungan-hubungan dalam keluarga.

3. Ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak, artinya ibu berperan dalam mendidik dan mengembangkan kepribadian anak.

4. Ibu sebagai contoh dan teladan, artinya dalam mengembangkan kepribadian anak dan membentuk sikap-sikap anak seorang ibu perlu memberikan contoh dan teladan yang dapat diterima, karena anak belajar melalui peniruan terhadap orang lain.

5. Ibu memberi rangsangan dan pelajaran, artinya seorang ibu memberi rangsangan sosial bagi perkembangan anak.

Di dalam keluarga, penggunaan internet oleh anak-anak semakin banyak, bahkan seringkali kita tidak bisa memisahkan dunia anak dengan internet. Mereka adalah generasi digital native, generasi yang lahir dan berkembang di dunia digital. Karena internet juga mempunyai dampak negatif, maka orang tua terutama ibu yang menjadi pendidik utama, harus memahami bagaimana cara untuk mencegah akibat negatif dari penggunaan internet. Jika anak dididik untuk menggunakan internet dengan baik, aman dan sehat, maka hal itu akan menjadi benteng bagi anak untuk menghindari akibta buruk dari internet.

(22)

2.2. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan pada perumusan hipotesa (Nawawi, 1995: 40).

Konsep adalah penggambaran secara tepat tentang fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995: 57).

Konsep atau variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Jejaring Sosial Oleh Remaja Di Lingkungan VII Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia. Peran orang tua dalam penggunaan jejaring sosial meliputi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan dampak media dalam jejaring sosial.

2.3 Model Teoritis

Internet

Jejaring Sosial :

- Facebook - Twitter

Anak

Peran Orang Tua Dalam Literasi Media

(23)

2.4 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk mempermudah penelitian diperlukan suatu operasional variabel terikat, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Peran Orang Tua Dalam Jejaring Sosial

1. Pengetahuan

• Pengetahuan isi media • Pengetahuan efek media 2. Keterampilan

• Mengakses • Menganalisis • Mengevaluasi 3. Dampak media

• Dampak positif • Dampak negatif

Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin 2. Usia

3. Pendidikan 4. Pekerjaan

2.5 Definisi operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama.

(24)

a. Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui oleh orang tua tentang jejaring sosial, yaitu facebook dan twitter.

• Pengetahuan isi media : segala sesuatu yang diketahui oleh

orang tua tentang isi jejaring sosial, yaitu facebook dan twitter. • Pengetahuan efek media : segala sesuatu yang diketahui oleh

orang tua tentang efek atau pengaruh dari jejaring sosial, yaitu facebook dan twitter.

b. Keterampilan : kecakapan orang tua dalam mengakses, menganalisis dan mengevaluasi jejaring sosial yang digunakan oleh remaja.

• Mengakses : mengakses atau menggunakan media jejaring

sosial, yaitu facebook dan twitter.

• Menganalisis : melakukan analisis terhadap isi jejaring sosial

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua tentang jejaring sosial, yaitu facebook dan twitter.

• Mengevaluasi : memberikan penilaian terhadap jejaring sosial

yang digunakan oleh anak.

c. Dampak media : cepat dal

dampak ya maupun dampak negatif.

• Tanggap akan dampak positif : mengetahui dan menyadari dengan cepat dampak positif yang timbul dari jejaring sosial, yaitu facebook dan twitter.

• Tanggap akan dampak negatif : mengetahui dan menyadari

dengan cepat dampak negatif yang timbul dari jejaring sosial, yaitu facebook dan twitter.

B. Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden laki-laki atau perempuan. 2. Usia, yaitu umur atau usia dari responden.

Gambar

Tabel  2.1 Variabel Teoritis

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan ada hubungan pajanan pestisida dengan kejadian dislipidemi pada wanita usia subur di Desa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, secara rinci hasil uji

b) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu... c) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martiningsih yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Serviks Terhadap Perubahan

Wilayah Kota Mojokerto sejak ditetapkan sebagai daerah otonomi pada.. tahun 1950 terdiri dari satu kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Mojokerto

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis haturkan ke kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan Rahmat, Karunia serta Hidayah-Nya, skripsi yang berjudul “Faktor -Faktor

Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Adapunyang menyebabkan penerapan syariah menjadi sangat urgen dalam bisnis jasa konstruksi, antara lain dikarenakan maraknya budaya bisnis yang tidak sehat dalam dunia

Sampai dengan kuartal I-2018 Perseroan mencatatkan volume penjualan logam timah sebesar 5,801 Mton atau mengalami penurunan sebesar 17.2% dari periode yang sama pada tahun