PERENCANAAN PRODUK
PARIWISATA
NAMA : ALMA PRILCILIA
NIM : 514100404
HOSPITALITY C
PERMASALAHAN TENTANG ATRAKSI DI
MALIOBORO
Terdiri dari 2 pemikiran yaitu:
NEGATIF DAN POSITIF
-
NEGATIF :
Para seniman yang ingin melihatkan karya mereka dan ciri khas dari
YOGYA ini kurang di bantu dengan pihak-pihak atau para pejabat yang
tinggi untuk di berikan tempat yang nyaman agar mereka melihatkan
oleh para wisatawan yang berkunjung di malioboro .
Kurangnya pengenalan budaya jogja dan ciri khas YOGYA itu sendiri
untuk malioboro.
-
POSITIF :
Daerah Istimewa
Yogyakarta
Seniman Jalanan
Produk Pariwisata ada 3A
antara lain :
-Aksesbilitas
-Amenitas
-Atraksi
3A tersebut adalah
aspek
yang
dapat
mempermudah para wisatawan
berkunjung ke suatu destinasi
dan dapat menjadi moment
yang baik dan indah untuk para
wisatawan
mancanegara
maupun local saat berkunjung
ke destinasi yang mereka tuju .
Produk Pariwisata ada 3A
antara lain :
-Aksesbilitas
-Amenitas
-Atraksi
Salah satu media cetak
tanggal Sabtu Wage 17
Oktober 2015 , memberikan
informasi
tentang rencana
penyegaran wilayah
Malioboro
Salah satu media cetak
tanggal Sabtu Wage 17
Oktober 2015 , memberikan
informasi
menampilkan hasil karya mereka2. Dengan batik pun para wisatawan dapat melihat cara pembuatannya dan cara membatik nya agar bisa menjaga dan melestarikan batik sebagai ikon Indonesia khas JATENG, DIY , dll , agar tidak terklaim oleh Negara lain kembali 3. Diadakan lomba untuk para seniman dan musisi jalanan untuk menampilkan bakat dan potensi mereka dan dapat meiliki penghargaan yang di berikan sebagai tanda agar bisa di pertahankan dan lebih membuat penyemangat agar bisa lebih baik lagi , selain itu pun juga dapat di kenal oleh mancanegara maupun local atas karya mereka
4. Mengadakan acara festival seni dan kebudayaan, food festival, bazaar dan lain-lain yangakan semakin melengkapi daya tarik wisata Malioboro saat ini.
Budaya
Cukup menarik bahwa sebenarnya Kraton (berdiri pada 1756) tidak memasukkan Malioboro sebagai simbol penting dalam tata ruang Kraton. Bahkan ketika Malioboro sisi selatan mulai berkembang, para pengunjung dari luar kota Yogya tidak khusus mendatangi Malioboro tetapi sekadar numpang lewat untuk mengunjungi Kraton atau Loji Kebon.
Tapi pada 1970-an, Malioboro tumbuh menjadi pusat dinamika seni budaya di Yogya. Malioboro menjadi ‘panggung’ bagi para seniman ‘jalanan’, dengan pusatnya Senisono. Mungkin dari sekian orang masih ada ingat dengan julukan Presiden Malioboro pada Umbu Landu Paranggi, lalu (alm) Linus Suryadi dan Emha Ainun Najib. Daya hidup seni jalanan ini akhirnya mandek (berhenti) pada 1990-an setelah gedung Senisono ditutup.
Warisan ‘para seniman ini di Malioboro adalah ‘budaya lesehan’, yang lalu menjadi eksotisme dan merupakan daya jual kekhasan warung-warung di Malioboro. Dalam konteks budaya, bangunan-bangunan bergaya Indies Hindia Belanda, Jawa dan Cina di kawasan ini mungkin masih menjadi peninggalan yang berarti, di tengah munculnya sejumlah bangunan baru bergaya modern, seperti Mal Malioboro.
Budaya
Cukup menarik bahwa sebenarnya Kraton (berdiri pada 1756) tidak memasukkan Malioboro sebagai simbol penting dalam tata ruang Kraton. Bahkan ketika Malioboro sisi selatan mulai berkembang, para pengunjung dari luar kota Yogya tidak khusus mendatangi Malioboro tetapi sekadar numpang lewat untuk mengunjungi Kraton atau Loji Kebon.
Tapi pada 1970-an, Malioboro tumbuh menjadi pusat dinamika seni budaya di Yogya. Malioboro menjadi ‘panggung’ bagi para seniman ‘jalanan’, dengan pusatnya Senisono. Mungkin dari sekian orang masih ada ingat dengan julukan Presiden Malioboro pada Umbu Landu Paranggi, lalu (alm) Linus Suryadi dan Emha Ainun Najib. Daya hidup seni jalanan ini akhirnya mandek (berhenti) pada 1990-an setelah gedung Senisono ditutup.
Warisan ‘para seniman ini di Malioboro adalah ‘budaya lesehan’, yang lalu menjadi eksotisme dan merupakan daya jual kekhasan warung-warung di Malioboro. Dalam konteks budaya, bangunan-bangunan bergaya Indies Hindia Belanda, Jawa dan Cina di kawasan ini mungkin masih menjadi peninggalan yang berarti, di tengah munculnya sejumlah bangunan baru bergaya modern, seperti Mal Malioboro.