(1)
Bahwa manusia tidak
dibenarkan memutlakkan
sesuatu apapun selain Tuhan YME itu sendiri. Mengakui
Tuhan YME sebagai yang
mutlak berarti meyadari bahwa Tuhan tidak dapat dijangkau
(2)
Tuhan tidak dapat dikenali,
tetapi harus diinsafi sedalam-dalamnya bahwa Dia-lah asal dan tujuan hidup (pusat
orientasi), dengan konsekuensi bahwa manusia harus
(3)
Tidak memutlakkan
sesuatu apapun selain
Tuhan YME berarti tidak
(4)
Pandangan hidup yang benar adalah manusia merupakan
puncak ciptaan Tuhan.
Manusia berkedudukan lebih tinggi dari makhluk Tuhan
(5)
Sebagai makhluk tertinggi,
manusia mesti menjaga harkat dan martabatnya. Manusia tidak boleh menempatkan dirinya di
lebih rendah dari gejala apapun di alam semesta (seperti mitologi)
atau menempatkan diri lebih
tinggi dari orang lain (misalnya
(6)
Manusia diciptakan
sebagai makhluk kebaikan (fitrah).Karena itu manusia mesti berprasangka baik
kepada sesamanya dan berbuat baik untuk
(7)
Alam diciptakan untuk kepentingan dan
(8)
Manusia mesti menjaga
(9)
Perbuatan baik kepada sesama manusia adalah jalan terdekat menuju
(11)
Manusia dalam pandangan Tuhan hanya berarti bila ia mengupayakan sendiri
(12)
Manusia mesti menyadari bahwa semua
perbuatanya, baik dan buruk, besar dan kecil akan
(13)
Karena manusia mesti
bertanggung jawab sendir di hadapan Tuhan, maka ia mesti menjalani hidup yang rukun,
saling menghargai, saling membantu, tenggang rasa.
(14)
Manusia mesti sadar bahwa
Tuhan menciptakan kehidupan dalam keragaman (pluralitas) dalam etnis, bangsa dan
agama.Tidak tidak
menghendaki keseragaman (monolitik). Perbedaan
(15)
Manusia mesti yakin bahwa
Tuhan Maha Hadir.Ia menyertai dan bersama setiap
pribadi/Individu di manapun