• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kinerja Pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Pegawai Telekomunikasi Seluler Kota Ambon) Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Evaluasi Kinerja Pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Pegawai Telekomunikasi Seluler Kota Ambon) Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Pe"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

Evaluasi Kinerja Pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler

Menggunakan Metode

Simple Additive Weighting

(Studi Kasus : Pegawai Telekomunikasi Seluler Kota Ambon)

Tugas Akhir

Disusun oleh :

Chenda Pattiselanno

682013065

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

7 1. Pendahuluan

Pada dasarnya seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya diharapkan untuk menunjukkan suatu prestasi yang terbaik yang bisa ditunjukkan oleh pegawai tersebut. Dalam penelitian ini saya memfokuskan pada pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel). Kisel adalah anak perusahaan PT Telkomsel yang bergerak dibidang penyedia jasa Distribution Channel (Penjualan dan Distribusi), General Service (Layanan Umum) dan Telco Infrastructure (Layanan Infrastuktur Telekomunikasi), dengan jaringan kantor operasional sebanyak 54 buah kantor wilayah atau cabang yang tersebar dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Provinsi Papua dan didukung oleh 4.039 orang anggota dengan mayoritas anggota adalah Pegawai PT Telkomsel.

Di dalam visi yang tertulis ―Menjadi Koperasi terbaik di Indonesia‖, tentu saja memerlukan berbagai faktor pendukung guna mencapai visi tersebut. Salah satunya adalah Kinerja Pegawai. Kinerja pegawai merupakan faktor penting dan utama dalam sebuah perusahaan. Karena hal inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan. Apabila para pegawainya berkinerja buruk maka yang akan terjadi adalah kemerosotan perusahaannya, namun jika pegawainya merupakan pegawai yang rajin dan senang berinovasi maka yang terjadi adalah kemajuan bagi perusahaan tersebut.

Pada Kisel Kota Ambon, ada beberapa divisi guna mencapai target dari perusahaan, yaitu Divisi Bisnis yang didalamnya terdapat divisi TIS (Telco Infrastructure) Layanan Infrastuktur Telekomunikasi dan GIS (General Service) Layanan Umum, dan divisi kedua yaitu Divisi Support yang didalamnya terdapat Divisi Keuangan dan Hrd. Dalam pencapaian target setahun ada beberapa divisi yang revenue atau pendapatan-nya tidak mencapai target, ini berkaitan dengan Kinerja Pegawai dan Performance Management yang dilakukan apakah sudah sedemikian baik. Hal ini yang menarik perhatian saya untuk meneliti mengenai Evaluasi Kinerja Pegawai Kisel Kota Ambon. Dimana penelitian ini juga akan saya jadikan sebagai topik untuk memenuhi Tugas Akhir saya dalam menempuh gelar strata 1.

Penelitian ini akan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Churchman dan Ackoff (1954) adalah yang pertama kali menggunakan Metode SAW untuk menangani masalah pemilihan portofolio. Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya. Keunggulan dari metode Simple Additive Weighting dibandingkan dengan metode sistem pendukung keputusan yang lain terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan.

2. Tinjauan Pustaka

―Sistem Penilaian Dosen Teladan Menggunakan Metode Simple Additive

(8)

8 penting dalam berkembangnya sebuah institusi pendidikan. Selain itu juga bertujuan untuk memberikan reward terhadap dosen-dosen yang berkualitas sebagai tanda ucapan terima kasih atas dedikasi dan kinerja terhadap institusi tersebut. Disamping itu juga dapat diketahui dosen yang kurang berkualitas, sehingga institusi dapat membinanya. Metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting(SAW) yang merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah multi-attribute decision making(MADM). Kriteria yang digunakan antara lain loyalitas, kerjasama, kepemimpinan, tanggung jawab, kepribadian dan pengajaran. Hasil dari penelitian ini adalah dengan menerapkan sistem pengambilan keputusan menggunakan metode SAW yang hasilnya disajikan berupa grafik sangat membantu seorang administrasi untuk menentkan penilaian dosen dalam pemberian reward. Pencarian data dosen lebih mudah dan penilaian dosen dapat dipantau. Penilaian berdasarkan kinerja dosen bukan unsur kedekatan dosen dengan atasan.

Selanjutnya penelitian mengenai ―Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kerja Pegawai pada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard‖. Oleh Natassya Amalia Anza, Eko Darwiyanto, Gede Agung A. W, Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. Tujuan Penelitian ini adalah mengukur performa Pegawai dengan indikator yang di tentukan oleh perusahaan. Aplikasi penilaian kerja yang di bangun adalah aplikasi yang akan menerima data masukan dari pihak manajemen yang kemudian akan diproses dengan sebuah formula sehingga menghasilkan nilai skor pencapaian yang kemudian akan dibandingkan dengan target pencapaian baik pada level indikator hingga level divisi. Metode yang digunakan adalah Balanced Scorecard, dimana pemanfaatan metode BSC untuk menilai kinerja Pegawai. Dimana penilaian Pegawai ini akan diuraikan dari level divisi yang diturunkan nilai kpi per-divisinya kemudian dibagi menjadi kpi per-posisi (atau jabatan) yang ada, kemudian barulah posisi tersebut diturunkan lagi menjadi orang-orang yang menjabat pada posisi tertentu hingga akhirnya nilai kinerja Pegawai akan dikalkulasi dari level Pegawai (perorang) hingga kontribusi Pegawai tersebut terhadap divisi naungannya. Hasil dari penelitian ini adalah Pendekatan metode Balanced Scorecard dapat digunakan secara efektif pada aplikasi penilaian kinerja pada perusahaan konsultan IT dengan elemen yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, karena kalkulasi yang dilakukan berjalan dan menghasilkan nilai yang tepat berdasarkan nilai aktual yang dicapai per-Pegawai.

(9)

9 Selanjutnya penelitian mengenai ―Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel di Kota Palembang dengan Metode Simple Additive Weighting(SAW)‖. Oleh Dwi Citra Hartini, Endang Lestari Ruskan dan Ali Ibrahim, Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Unsri. Tujuan Penelitian ini adalah Memberikan kemudahan bagi para calon pengunjung agar dengan mudah memperoleh informasi spesifik mengenai hotel-hotel yang ada di Kota Palembang, memberikan kemudahan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang untuk mengetahui informasi terbaru mengenai hotel yang ada di Kota Palembang. Metode yang digunakan adalah Metode Simple Additive Weighting(SAW) karna dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini hotel yang sesuai dengan apa yang diinginkan calon pengunjung. Hasil dari penelitian ini adalah sistem baru yang terdiri dari beberapa modul seperti halaman-halaman atau antarmuka pemakai, laporan sebagai sarana untuk menampilkan data dalam bentuk laporan, dan file-file data lainnya.

Analisa korelasi merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi, koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan, arah hubungan, dan hubungan tersebut siginifikan atau tidak dari setiap variabel. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) yang banyak digunakan untuk menganalisa hubungan dua variabel atau lebih yang berskala interval atau rasio. Pada penelitian ini, sebagai patokan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antara dua variabel digunakan patokan dari sugiyono (2007). Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dari sugiyono dapat dilihat pada Tabel 4.

(10)

10 Penelitian dilakukan pada Koperasi Telekomunikasi Seluler(Kisel) Ambon, Maluku. Kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui informasi-informasi yang dapat menjadi fokus bahan penelitian yang akan dilakukan. Dan diberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan hal-hal yang diketahui, berupa kuisioner atau angket. Data dalam penelitian ini merupakan data primer (data yang dikumpulkan berdasarkan wawancara, observasi dan kuisioner), kemudian data sekunder diperoleh dari sumber lain yaitu studi pustaka dan data dokumenter, dll.

(11)

11 Teknik pengumpulan data yang dilakukan, sebagai berikut :

Gambar 3. Tahapan Penelitian

Dimulai dengan studi awal di Koperasi Telekomunikasi Seluler(Kisel) Ambon dengan melihat visi, misi Kisel. Studi pustaka yang terkait dengan evaluasi kinerja pegawai dengan melihat arah pengembangan perusahaan yang akan dilakukan anak perusahaan Telkomsel ini. Pengumpulan data (observasi dan wawancara). Pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada narasumber-narasumber yang dianggap dapat memberikan penjelasan langsung ataupun data sebagai pelengkap data dalam penelitian. Pengolahan dan evaluasi data. Data diperoleh dari observasi dan wawancara kemudian data diolah dan dievaluasi atau dinilai dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting. Mendapatkan temuan dan memberikan rekomendasi. Dari hasil pengolahan data dan hasil wawancara dapat dijadikan sebagai temuan penelitian

Mulai

Studi awal di Koperasi Telkomunikasi

Pengolahan dan Evaluasi Data Studi Pustaka terkait

Evaluasi Kinerja Pegawai

Mendapatkan temuan dan Memberikan rekomendasi

Selesai Pengumpulan Data (Observasi, Wawancara,

(12)

12 berdasarkan hasil perhitungan penilaian atau evaluasi kinerja pegawai, Kemudian dari hasil tersebut dapat diberikan rekomendasi sesuai dengan kebutuhan yang perlu dilakukan perbaikan.

Dari banyaknya kriteria yang didata dapat dicantumkan, diambil enam kriteria sebagai contoh untuk penerapan metode simple additive weighting (SAW) dalam Evaluasi Kinerja Pegawai Kisel Kota Ambon. Ke-enam kriteria ini diambil berdasarkan wawancara dengan narasumber ibu Syeni Sambuaman selaku Hrd Kisel serta didukung dengan sumber lain. Masing-masing kriteria saling berkaitan satu dengan yang lainnya, untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari masing-masing Kriteria tersebut maka dibuat bobot untuk pengukurannya. Pemberian bobot dilakukan berdasarkan sumber lain. Dilakukan skala nominal atau skala peringkat untuk menunjukan pembedaan juga urutan atau tingkatan objek yang diukur

(13)

13 dicapai, strategi yang ingin dijalankan, keputusan apa yang dapat di ambil dalam pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja pegawai. Bobot kriteria sikap dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria sikap berhubungan dengan kemampuan memposisikan diri agar mampu memahami tugas dan tanggung jawab, hubungan dan relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaan.

Bobot Kriteria Kerjasama Tim

Kerjasama Tim Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja pegawai. Bobot kriteria kerjasama tim dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria kerjasama tim berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja secara serasi dengan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.

Bobot Kriteria Tanggung Jawab

Tanggung Jawab Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

(14)

14

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja pegawai. Bobot kriteria orientasi pada pelanggan dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria orientasi pada pelanggan merupakan keyakinan bahwa kepuasan dan kebutuhan pelanggan adalah prioritas perusahaan.

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja pegawai. Bobot kriteria kualitas pekerjaan dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria kualitas pekerjaan dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

Tabel A. Data Penilaian Pegawai

Alternatif diambil 5 data pegawai sebagai sampel contoh penerapan metode SAW dengan tujuan untuk menemukan penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut yang menjadi kriteria. Langkah berikut adalah memberikan nilai pada setiap alternatif (Ai) pada setiap Kriteria (Cj) yang mana hasil dari pembobotan dapat

(15)

15 Setelah menentukan bobot nilai pada tabel A diatas, maka proses selanjutnya adalah kita menentukan matrix keputusan X, matrix keputusan X didapatkan dari proses menyalin kembali nilai kriteria yang sudah ditentukan bobot nilainya, kemudian hasil tersebut akan dipakai untuk perhitungan menjadi nilai matrik R.

Matrix X : berdasarkan tingkat kepentingan masing–masing kriteria yang dibutuhkan, sehingga nilai W pada Koperasi Telekomunikasi Seluler Ambon ditetapkan sebagai berikut W = {4 4 4 4 4}. Kemudian proses dilanjutkan dengan menormalisasi matriks X menjadi matriks R. Setelah kita menemukan nilai dari matriks X maka proses akan dilanjutkan untuk dapat mendapatkan hasil matriks R. Tabel B. menjelaskan pergolongan kriteria yang dipakai dalam perhitungan yang dimana kelima kriteria tersebut tidak memiliki cost namun kelimanya memiliki nilai benefit. Tabel B. Menjelaskan Penggolongan kriteria yang dipakai.

Tabel B. Menjelaskan Penggolongan kriteria yang dipakai

(16)

16 {{ }}

b) Attitude/Sikap, C2

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

c) Kerjasama Tim, C3

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

d) Kriteria Pengalaman Kerja, C4

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

e) Pengalaman Tanggung Jawab, C5

{ }

(17)

17

Dari hasil perhitungan Matrix X dikarenakan keenam kriteria tersebut tidak memiliki cost namun kelimanya memiliki nilai benefit maka Matrix R didapat dari hasil

Proses selanjutnya yaitu melakukan proses perankingan dan dari hasil perankingan maka diperoleh :

V1=18, V 2 = 21, V3 = 24, V4 = 17, dan V5 = 16 . Nilai terbesar terdapat pada V3 . Dengan

demikian alternative A3 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik dikarenakan nilai dari alternative A3 merupakan nilai yang sesuai dengan tingkatan nilai yang menjadi tingkatan kepentingan dibutuhkan. Dari hasil perhitungan data pegawai diatas diketahui bahwa alternatif A3 terpilih sebagai alternatif terbaik.

(18)

18 Tabel Z. Hasil Korelasi Kriteria Pegawai.

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(19)

19 pelanggan dan kualitas pekerjaan, sedangkan tingkat signifikansi koefisien korelasi dari kriteria kerjasama tim, oreintasi pada pelanggan dan kualitas pekerjaan terhadap tanggung jawab memiliki nilai 0.004, 0.009, dan 0.002 yang mana probabilitannya jauh dari 0.01 atau 0.05, maka determinasi kriteria tanggung jawab terhadap kerjasama tim, orientasi pada pelanggan dan kualitas pekerjaan signifikan. Sedangkan, nilai korelasi antara tanggung jawab dengan kriteria komunikasi dan sikap menunjukan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara kriteria tanggung jawab dengan komunikasi dan sikap dan memiliki nilai signifikansi 0.110 dan 0.152 yang mana probabilitannya lebih dari 0.01 atau 0.05, maka dapat dikatakan bahwa determinasi kriteria komunikasi dan sikap terhadap kerjasama tim tidak signifikan.

Dari Hasil analisa dan interpretasi data tabel korelasi kriteria pegawai. Dapat dikatakan bahwa hanya kriteria tanggung jawab yang memiliki pengaruh yang kecil terhadap kriteria lain. Sedangkan, kriteria lain seperti kriteria komunikasi, sikap, kerjasama tim, orientasi pada pelanggan, dan kualitas pekerjaan memiliki nilai keterhubungan yang besar bahkan dapat dikatakan bahwa determinasi antara kriteria-kriteria terseput saling signifikan hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing kriteria yang mana probabilitanya jauh lebih kecil dari 0.01 atau 0.05.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil pembahasan yang terlah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan : Adapun Evaluasi Kinerja Pegawai yang di lakukan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat membantu dalam penilaian kinerja untuk mencapai tujuan perusahaan Kisel tersebut. Selanjutnya, pada kriteria tanggung jawab memiliki hubungan kecil dengan kriteria lain walaupun nilai total dari kriteria tanggung jawab merupakan nilai tertinggi dari nilai total kriteria lainya yaitu yaitu 92 (total dari jumlah kriteria untuk masing-masing pegawai). Nilai baik dari kriteria tanggung jawab ini tak dapat mempengaruhi kriteria lain secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya beberapa devisi yang revenue atau pendapatan-nya tidak mencapai target ini berkaitan dengan kurangpendapatan-nya rasa tanggung jawab, rasa tanggung jawab dimaksudkan ialah tanggung jawab dari pegawai terhadap kriteria lain yaitu komunikasi, sikap, kerjasama tim, orientasi pada pelanggan, dan kualitas pekerjaan.

6. Daftar Pustaka

[1] FAKTUR ROHMAN & AHMAD BAGUS SETIAWAN, 2015.

Sistem Penilaian Dosen Teladan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting(SAW) di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. STMIK AMIKOM Yogyakarta. ISSN : 2302-3805.

[2] NATASSYA AMALIA ANZA, EKO DARWIYANTO & GEDE AGUNG A.W, 2016. Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kerja Pegawai pada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard. e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 | Page 879. ISSN : 2355-9365

[3] YENI MULYANI, CACA EMILE SUPRIANA, DS & ANGGORO ARI NURCAHYO, DS, (2017).

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Dosen Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.

[4] DWI CITRA HARTINI, ENDANG LESTARI RUSKAN & ALI IBRAHIM.

(20)

20 [5] Priyatno, Duwi, (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS, Yogyakarta : Gava Media.

[6] Ariyanto, (2012). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Studi Kasus di Pamella Swalayan. FM-UINSK-BM05—7/R0. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

[7]Ridwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : ALFABETA [8] LPM, 2014, Pedoman Penilaian Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.

[9] Ades Galih Anto, Hindayanti Mustafidah, Aman Suyad, (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode SAW. Jurnal Informatika(JUITA) Vol.III, Nomor 4, Nopember 2015, ISSN : 2086-9398.

Gambar

Tabel 4 : Patokan Sugiyono
Gambar 3. Tahapan Penelitian
Tabel A. Data Penilaian Pegawai
Tabel B. Menjelaskan Penggolongan kriteria yang dipakai
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan aktiviti Tanggungjawab Sosial Korporat (CSR), pihak syarikat perniagaan Aqua Danone Mambal Plant melakukan kerjasama dengan pemegang taruh lain

Nilai ini dipilih karena pada saat motor listrik digunakan dengan besarnya BHP sebesar 1,82 Kw dapat menggunakan energi dari panel surya sebesar 5,52 Kw, sehingga nantinya

Instrumen yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah: (1) lembar validasi yang diisi oleh dua dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya

Government Accountability Office (GAO) ada 6 poin yang dapat dipenuhi yaitu menggambarkan semua aktivitas (Capturing all activities), mengurutkan semua aktivitas (Sequencing

Hal yang sama juga terjadi pada lava yang termuda dari Gunungapi Ruang yang menjadi semakin basa dan komposisi Na2O + K2O yang berbeda dengan lava tertua dan

Selanjutnya energi panas akan menghasilkan tekanan yang dapat menimbulkan gaya dorong melalui nosel roket, sehingga roket dapat bergerak ke arah berlawanan dengan arah dorong

Dalam tahap pengolahan data, yang dilakukan adalah analisa dan pembahasan meliputi nilai emisi CO 2 power plant Tambak Lorok per tahun, perhitungan jenis dan jumlah

Berdasarkan angka tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat DKI Jakarta merasakan adanya peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan pendapatan yang