RELASI ISLAM-NEGARA
MENURUT ABDULLAH AHMAD AN-NA`IM
Di S U
S U N Oleh
(070906011) BUDI IRWANSYAH
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh Halaman Persetujuan
Nama : Budi Irwansyah NIM : 070906011 Departemen : Ilmu Politik
Judul : Relasi Islam-Negara menurut Abdullah Ahmad An-Naim
Menyetujui: Ketua
Departemen Ilmu Politik,
NIP. 196806301994032001 Dra. T. Irmayani, M.Si.
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,
(Warjio. Ph.D) (Drs.Tonny P. Situmorang, M.Si NIP. 197408062006041003 NIP. 19621131987031004 )
Mengetahui: Dekan FISIP USU,
(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002 )
i
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK
BUDI IRWANSYAH (070906011)
RELASI ISLAM-NEGARA MENURUT ABDULLAH AHMAD AN-NAIM Rincian isi Skripsi, 73 Halaman, 23 Buku, 4 Situs Internet, 5 Dokumen.
ABSTRAK
Titik tolak gagasan An-Na'im tentang penegakan HAM-nya diawali dari kritik pedasnya terhadap cara berpikir syariah sentris yang menjadi awal dari agenda untuk menjadikan syariah sebagai konstitusi negara. Inilah problem yang dialami oleh Sudan dan berikut juga beberapa negara berpenduduk muslim yang lain. Ketika syariah diterapkan, maka yang teriadi adalah pelanggaran HAM. Sebab, pertama, masalah syariah adalah masalah penafsiran. Ketika syariah ini dijadikan sebagai konstitusi maka sebetulnya yang teriadi adalah pemaksaan sebuah penafsiran yang kompatibel dengan proses hegemoni (setidaknya hegemoni penafsiran). Apabila penduduk yang tinggal di negara tersebut berbeda agama. Jika syariah dipaksakan, maka yang terjadi adalah klasifikasi warga Negara menjadi dua, yaitu warga utama dan warga kelas dua. Dengan demikian, An- Na'im kemudian mengajukan Negara modem dengan konstitusi yang juga modem sebagai pengganti dari syariah. Sebab hanya sistem inilah yang paling menjamin keadilan (fairness). Terkait dengan isu-isu relasi Islam dan negara, An-Na'im menolak keras konsep murtad (riddah atau keluar dari Islam) dan konsep dzimmi. Menurutnya, agama adalah sebuah pilihan. Pluralitas merupakan sebuah keniscayaan, dan perbedaan tidak serta merta disikapi dengan ketidakadilan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
BUDI IRWANSYAH (070906007)
ISLAM-STATE RELATIONS BY ABDULLAH AHMAD AN-NAIM Content: 73Pages, 23 Books, 4 Websites, 5 Document.
ABSTRACT
Starting point the idea of An-Na'im on its human rights begins scathing criticism against Sharia centric way of thinking that became the beginning of the agenda to make sharia as the state constitution. This is the problem faced by Sudan and the following are some other Muslim country. When sharia is applied, then it's happening is a violation of human rights. For, first, the problem is a matter of interpretation of sharia. When sharia is used as the constitution's happening is actually forcing an interpretation that is compatible with the process of hegemony (hegemony interpretation at least).
If the people living in the country of different religions. If sharia enforced, then there is a classification of citizens into two, namely primary residents and second-class citizens. Thus, An-Na'im State then filed a modem with modem constitution as well as replacement of the sharia. Because this is the most just system ensures justice (fairness). Issues related to the relationship between Islam and the state, An-Na'im balked at the concept of apostasy (riddah or out of Islam) and the concept of dhimmi. According to him, religion is a choice. Plurality is a necessity, and the differences are not necessarily addressed by injustice.
iii
Skripsi ini berjudul Relasi Islam dan Negara Menurut Abdullahi Ahmad An-Na'im. Seorang tokoh HAM berkebangsaan sudan. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mencoba untuk mendeskripsikan hubungan Islam-Negara beserta Negara ideal menurut Abdullah Ahmad An-Na'im. Studi ini diarahkan pada penelitian pustaka yang bersifat deskriftif dan analitis, data tentang pemikiran Abdullahi Ahmad An-Na'im ditelusuri dalam karya-karya intelektual. Sementara data yang bertalian dengan sisi analitis dari studi ini ditelusuri dengan summber-sumber primer dan hasil penelitian yang relevan. Setelah berhasil dikumpulkan data dikelompokkan dan dianalisis.
Berdasarkan analisis dari data-data tersebut ditemukan bahwa gagasan-gagasan An-Na'im tentang Islam dan Negara, ia berpendapat Islam merupakan ajaran totalitas tapi dalam bentuk petunjuk-petunjuk pokok saja, dengan kata lain Negara memerlukan agama karena dengan agama, Negara dapat bertindak sesuai dengan tata nilai, etika dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebaliknya agama juga memerlukan Negara untuk dapat berkembang.
Skripsi ini disusun dalam bentuk aplikasi teoritis dan perkembangan kemampuan penulis dalam membuat suatu karya ilmiah yang akan menjadi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan berbgai pihak yang membutuhkannya
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama kali penulis mengucapkan rasa syukurAlhamdulillah kepada Allah
SWT, Tuhan seru sekalian alam. Kerena berkat segala nikmat yang telah Engkau
berikan sampai detik ini sehingga penulis bisa menjalani hidup yang penuh dengan
dinamika dan pelajaran ini untuk dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak.
Kemudian shalawat dan salam kepada manusia sumber segala inspirasi dan
penyelamat umat manusia, Nabi besar Muhammad SAW. Karena apabila beliau
tidak dilahirkan dimuka bumi ini, tidak terbayangkan hamba apakah berada dalam
nikmat keislaman dan mudah-mudahan keiman atau berada dalam posisi
kesyirikan.
Ribuan terima kasih penulis kepada kedua orang tua yang telah melahirkan
serta membesarkan dan tidak pernah berhenti merawat dan membimbing penulis
sampai sekarang ini, ayahanda tercinta Syahril Amrin, BA dan Ibunda tercinta
Masduyun br Marpaung. Semoga setiap langkah dan ucapan penulis selalu dalam
keadaaan membahagiakannya. Selanjutnya penulis sampaikan terima kasih kepada
kakak/abang ku Roslianisyah/bg syofiar batubara perkebunan Wilmar labusel
yang telah menjadi yang baik dan mensuport bagi penulis, Kakak/abang ku Nani
Aprianisyah/M Rudi Harahap di rantau prapat terima kasih atas dukungannya
kepada penulis, Abang/kakak ku Anwar alamsyah/wilda syafrida (almh). Di negeri
lama Tetap semangat dalam menjalani aktifitas, buat kak wilda semoga di terima di
sisi Allah SWT, amin, dan kepada abang/kakak ku iskandarsyah/rika fauziah, di
bandar setia, terima kasih atas segala bimbingannya yang sagat banyak kepada
penulis, dan kepada semua keponakan ku Nela nadhira, Risky irfiansyah, Annisa
nadhira, Lily irfianisyah, Alwiya dan Safwan hasyif sakha. Rajin belajar dan patuh
kepada kedua orang tua serta taat pada Allah SWT.
Selanjutkan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dekan FISIP USU, Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si beserta Bapak
Pembantu Dekan I, Drs. Zakaria Taher, M.Si, Ibu Pembantu Dekan II, Dra.
Rosmiani, Msi, Bapak Pembantu Dekan III, Drs.Edward, M.Si . Terima
kasih banyak telah menjadi pemimpin dikampus, semoga FISIP semakin
baik kedepannya.
2. Ketua Departemen Ilmu Politik, Ibu Dra. T. Irmayani, M.Si. terima kasih bu
telah mendidik penulis dalam busana kedisiplinan, semoga ini menjadi
modal penting bagi penulis untuk beraktifitas di dunia nyata.
3. Sekretaris Departemen Ilmu Politik, Bapak Drs. Antonius Sitepu, M.Si
4. Bapak Warjio.Ph.D sebagai dosen pembimbing yang sangat baik bagi
penulis. Terima kasih banyak pak, atas bimbingan dan naesehatnya.
5. Bapak Drs. Tonny P. Situmorang MA, selaku dosen pembaca dan
sekaligus dosen wali penulis yang telah memberikan banyak nasehat dan
arahan.
6. Kepada seluruh dosen-dosen ilmu politik yang telah mengajarkan penulis
selama 6 (enam) tahunn, bang Ahmad Taufan Damanik, M.Si, bang Faisal
Andri, M.Si, Prof. Subilhar, Dr. Muryanto Amin, M.Si, bu Evi Novida
Ginting, M.Sp, pak Warjio, P.hd, bg Adil Arifin, M.Si, kak Khairul Hasni,
M.Si, bg Indra Fauzan, M.Si, bu Rosmery Sabri, M.Si dan lain-lain.
7. Kepada Kak Emma Sari Dalimunthe, bang Manan dan bang Rusdi terima
kasih banyak atas segala kemudahan administrasi yang diberikan kepada
penulis
8. Kak Siti dijurusan, kak Uci dan seluruh pegaai FISIP USU yang lainnya
terima kasih banyak
9. Kepada senior-seniorku, kang Mono, bang Dadang Darmawan, bang Ade
Hermawan, bang Hedensi Adnin, bang Zaki Syahreza, bang Naldi, bang
Mamek, bang Rolan Ahmadi, bang Zulpan, bang Tata, bang Fufu, bang
Rasadi, bang Arie, bang Eko, bang Rajab, kak Heni, bang Jean Arie, Pakde,
Baday, kak Nia, bedoel, kak Tika, kak Antie, Andien, Riri, Ogek, Amar,
Adel, Ayies, Pak Regar, dan senior-seniorku yang lain terima kasih banyak
telah menjadi guru bagi penulis.
10.Kawan-kawanku Batu Kristal dengan pancaran cahayanya masing-masing,
Afdhal, dedi, ryan, edo, ferdi, ojan, firda, alm. Aya, dika, miftah, rolan, ika,
tri, kiki, dina, akbar, taupik, rozi, vira, wanda, aink, wirda, acong, amir, arif,
penulis telah melewati masa pencarian diri di rumah Hmi Komisariat FISIP
USU
11.Teman teman ilmu politik , irwan riski, rahmad, hendra,asti, dini, desi,
andre, bernad, ulul, kartika, pipin, tiara, citra, adi candra, marco, alim,
cristian, bernad, andrgina, tanjil, jesi, mando, octo, dan banyak lagi, terima
kasih telah menjadi teman diskusi dalam perkuliahan.
12.Teman-teman 2008, doni, amin, bancet, iskandar, siska, cut, cenni, eci,
ririn, aling, mia, ok, randa, cory, bebet, dini, fitri, ridho dll terima kasih atas
interaksi selama ini.
13.Angkatan 2009 rambe, mitha, ramadan ,joni, yudid, Veronica, zulfa, eka,
afgan, sandi, sayed dll terima kasih juga atas interaksinya.
14.Kepada Pengurus HmI Komisariat FISIP USU Periode 2013-2014, stambuk
2010-2011. Janganlah ragu menjadi martir-martir komisariat, yakinlah
semua proses yang dilalui sekecil apapun itu pasti akan sangat bermanfaat
buat kalian.
15.Panitia Temu Ramah 2013, stambuk 2012 selamat mecicipi, memasak dan
merasakan teras HmI Komisariat FISIP USU. Pesanku, jangan sampai teras
saja, masuklah sampai kalian tahu seluruh isi rumah kita, sehingga kalian
tahu bagian mana yang harus diperbaiki.
16.Keluarga besar di Sukaraja, benar-benar sudah sudah menjadi keluarga bagi
penulis, Ibu, Mbak Dian, Mbak Winda, Mas Tri, Bang Raja, para
keponakan yang sebenarnya adek bagi penulis, terima kasih banyak atas
segalanya.
17.Kepada ibunda ummi Hj. Aidatul fauziah hasibuan S.pd, Ust M Najmil
husna, MA, Kakanda Ustzh zulfa yalid, S,H,I. Bg aidil,ahyal Terima kasih
atas segala bimbingan dan nasihatnya
18.Kepada Senior dan teman seperjuanganku di Pesantren Al-husna, bang ijal
selamat menempuh hidup baru, pak kholik, pak harun, bg supri, ust ade
yaya, kak maisyarani, inong ,buk fika, dira, pak ali, buk endang, catur kapan
lagi bro, candra, tuan rasaph, wahidin, abob, ucoks, purnama, zaitun, imam,
semangat dalam melaksanakan aktivitas.
19.Adik-adik ku santri/wati serta seluruh keluarga besar Pondok pesantren
Al-Husna kejarlah cita-citamu setinggi langit.
Isni Meira Siregar. S,Pd, Sebut saja Namanya “Inonk”, seseorang yang
sangat luar biasa bagiku, Terima kasih banyak atas suport dan dukungannya
dalam membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.Semoga kita semua
dalam lindungan Allah SWT, Kepada Hamba Allah lainnya yang belum dapat
dituliskan satu-persatu namanya, terima kasih juga atas segalanya. Alhamdulillah,
begitu banyak orang yang baik pada penulis, dan penulis sangat menghormati dan
menghargainya, semoga kebaikannya dibalas Allah SWT.
Medan, Agustus 2013
Budi Irwansyah
DAFTAR ISI
I.6.2 Tekhnik Pengumpulan data ... 11
I.6.3 Tekhnik Pengolahan Data ... 12
I.6.3 Analisis Data ... 12
I.7 Sistematika Penulisan ... 13
Bab II Habituasi,metodologi, struktur pemikiran Abdullah Ahmad An-Naim ... 15
II.1 biografi Abdullah Ahmad An-naim ... 15
II.2 Sudan dan dinamika sosio-politiknya membingkai kehidupan An-Naim 18 II.3 Karakteristik Pemikiran Abdullah Ahmad An-Naim ... 23
II.4 Konsepsi Negara Islam dan Dasar Teologisnya ... 24
II.4.1 Klasik ... 25
II.4.2 Pertengahan ... 25
II.4.3 Modern ... 26
II.5 Sejarah Lahirnya Wacana Negara Islam ... 31
Bab III Pemikiaran Abdullah Ahmad An-Naim seputar islam dan negara 38 III.1 Konstruksi Ketatanegaraan ideal Abdullah Ahmad An-Naim ... 38
III.1.1 Model Konstitualisme Modern ... 38
III.1.2 Kewarga negaraan Yang Egaliter ... 49
III.1.3 Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi progresif. 53 III.2 Syariah sebagai Pusaran Kritik An-Naim terhadap wacana negara islam ... 57
III.2.1 Kritik An-Naim Terhadap Paham Islam Klasik... 57
III.2.2 Tantangan Utama dalam Rekonstruksi Negara Syariah ... 66