Dalam usaha untuk memperoleh suatu kesimpulan Statistik, biasanya
didahului dengan pengandaian atau dugaan mengenai populasi yang
bersangkutan.
Pengandaian atau dugaan ini yang mungkin betul atau mungkin juga salah
disebut
Hipotesa Statistik
atau
Hipotesa
.
Hipotesa ( H
0)
inilah yang akan diteliti dengan menggunakan karakteristik,
apabila
penelitian berdasarkan sampel dalam batas-batas tertentu
memperlihatkan ke
sesuai
an
dengan
H
0, maka
H
0diterima
, tetapi apabila
tidak
memperlihatkan ke
sesuai
an
dengan
H
0,maka
H
0ditolak
.
Dengan ini berarti antara
H
0dengan penelitian terdapat suatu perbedaan
yang berarti.
Jadi tugas kita adalah, apakah berdasarkan penelitian kita menerima H
0atau
H
1. Menerima H
0mengakibatkan menolak H
1dan sebaliknya.
Langkah/cara menentukan menerima H
0atau menolak H
1disebut
Pengujian
Hipotesa
. Berdasarkan pengujian maka kesimpulan dapat dibuat.
H
0dan H
1tergantung pada jenis parameter yang akan diuji.
Pangsa pasar TV layar datar di Indonesia semakin cerah. Oleh sebab itu, setiap perusahaan TV meluncurkan produk dengan fasilitas yang canggih. Presdir LG Electronics menyatakan bahwa setiap bulannya memproduksi minimal 90.000 unit dan
isalnya
M
Dari data diatas H0 dan H1 dapat ditentukan sbb:
H
0: p = 0,20 gunakan uji 2 pihak
H
1: p 0,20 (two tail test)
Tidak ditolak H0
Tolak H0 Tolak H0
b
Tidak ditolak H0 Tolak H0
Tidak ditolak H0 Tolak H0
c
H
0
: p < 0,20 gunakan uji sepihak
H
1: p > 0,20 (
one tail test
)
Apabila setelah dilakukan pengujian ternyata H
ditolak maka
Dua macam kekeliruan/kesalahan dalam hipotesa :
Selama penelitian yang pada umumnya hanya berdasarkan pada sebuah
sampel akan terjadi:
1. Jika H
0benar dan dari penelitian kita
me-nerimanya
, maka keputusan yang
dibuat adalah benar.
2. Jika H
0salah dan dari penelitian kita
me-nolaknya
, maka keputusan yang
dibuat adalah benar.
3. Jika H
0benar tetapi dari penelitian kita menolak-nya, maka kesimpulan
yang diambil adalah suatu kekeliruan.
Kekeliruan / kesalahan dalam Hypotesa:
Pengandaian
Hasil Pengujian
H0 benar H0 salah
H0 diterima T e p a t Kesalahan tipe II ( β )
H0 ditolak Kesalahan tipe I ( α )
Penanggulangannya :
Yang lazim adalah setiap pengujian harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga kekeliruan/ kesalahan
dan
pada waktu membuat kesimpulan dapat ditekan
sekecil mungkin.
Langkah-langkah dalam pengujian Hypotesa :
1. Menentukan H
0dan H
1,
2. Menentukan tes satu pihak atau dua pihak
(berdasarkan soal).
3. Menghitung nilai Z atau t.
4. Melakukan uji statistik sesuai dengan parameter H
0nya
5. Menentukan kriteria (batasan-batasan) untuk
menerima/ menolak H
0.
MACAM-MACAM PENGUJIAN
HIPOTESA
1.
Pengujian Hipotesa Rata-rata
2.
Pengujian Hipotesa Proporsi
3.
Pengujian Hipotesa Selisih Rata-rata
Rumus-rumus yang digunakan:
b. Sampel kecil ( n
≤
30 )
bila σ tidak diketahui digunakan s
1. Hipotesa Rata-rata
1.
Menurut PT. Telkom rata-rata pembicaraan telpon adalah 4 menit. Untuk
menguji pernyataan tsb diambil sampel ukuran 100 dan ternyata diperoleh
rata-rata 3,4 menit dengan deviasi standar 2,8 menit. Ujilah apakah
pernyataan dari PT Telkom tsb benar .
ontoh soal
C
C
awab
J
J
0
H1 : 4
2. n = 100
= 5% Z½(1-)=Z 0,4750 = 1,96
3.
4. Kriteria:
– Z½ Z Z½ H0 tidak ditolak Z < – Z½ atau Z > Z½ H0 ditolak
5. Ternyata
Z < – Z½ H0 ditolak
Menurut PT.Telkom rata-rata pembicaraan telepon tidak sama dengan 4 menit
1429
,
2
4
4
,
3
100 8 ,
2
n
x
Z
2. Dari sebuah iklan, bahwa lampu neon merk A yang dihasilkan cukup baik.
Iklan ini dibuat produsen berdasarkan kenyataan, bahwa lampu tsb dapat
dinyalakan terus dengan baik paling lama 180 jam.
Untuk menguji pernyataan ini diuji sebanyak 36 lampu dan dinyalakan terus
hingga mati (tidak menyala). Ternyata dari pengujian tsb diperoleh rata-rata
menyala 174 jam dengan simpangan baku 10 jam.
Apakah pengujian yang dilakukan berhasil memperlihatkan bahwa lampu
neon tsb cukup baik sesuai dengan yang diiklankan?
awab
J
J
1. H0 : ≤ 180 H1 : > 180
2. n = 36
= 5% Z½-= Z 0,4500=1,645 = 1,65
3.
4. Kriteria:
Z Z H0 tidak ditolak Z > Z H0 ditolak
5. Ternyata
Z < Z H0 tidak ditolak
6. Kesimpulan:
Hasil penelitian memperlihatkan memang benar dan sesuai lama menyala lampu Bahwa lampu merk A dapat dinyalakan terus dengan baik paling lama 180 jam Bahwa lampu merk A dapat dinyalakan terus dengan baik lebih besar dari 180 jam
6
,
3
180
174
36
10
n
x
Z
b. Sampel kecil ( n
≤
30 )
2. Hipotesa Proporsi
a. Sampel besar ( n > 30 )
n
Z
nx
)
1
(
n
t
nx
)
1
(
3.
Suatu pabrik pembuat peralatan olah raga menyatakan bahwa minimum
95% produksinya dapat bertahan sampai 100 kali pemakaian. Dari suatu
sampel random sebanyak 500 peralatan produk pabrik tsb, ternyata 400
yang mampu bertahan untuk 100 kali pemakaian. Ujilah, apakah
pernyataan pabrik tersebut dapat diterima!
ontoh soal
C
C
awab
J
J
Diketahui
p
= 95%
n
= 500
x
= 400
1. H0 : p 0,95
Pabrik menyatakan bahwa minimum 95% produksinya dapat bertahan sampai 100 kali pemakaian Pabrik menyatakan bahwa lebih kecil 95% produksinya dapat bertahan sampai 100 kali pemakaian
4. Berdasarkan pengalaman bahwa sekitar 30% saja dari pengunjung toko
akan melakukan pembelian. Akhir-akhir ini pemilik toko telah menduga
adanya perubahan, sehingga ia melakukan pengujian dengan sampel 400
orang dan 132 diantaranya membeli barang ditoko tsb. Apakah dugaan
adanya perubahan dari % yang berbelanja di toko benar-benar terjadi.
awab
J
J
Diketahui
p
= 30%
n
= 400
x
= 132
1. H0 : p = 30%
H1 : p ≠ 30%
2. n = 400 x = 132 x/n = 132/400 = 0,33
= 5% Z½(1-) = ± 1,96
3.
4. Kriteria:
– Z½ Z Z½ H0 tidak ditolak Z < – Z½ atau Z > Z½ H0 ditolak
5. Ternyata
Sekitar 30% dari pengunjung toko akan melakukan pembelian
Tidak sama dengan 30% dari pengunjung toko akan melakukan pembelian
b. Sampel besar ( n > 30 ) Bila σ12 = σ
22 dan tidak diketahui besarnya
3. Hipotesa Selisih Rata-rata
a.
Sampel besar ( n>30 )
Bila σ
12≠ σ
22
dan diketahui besarnya
d. Sampel kecil ( n ≤ 30 ) Bila σ12 & σ
22 tidak diketahui besarnya tetapi diket σ12 σ22
c.
Sampel kecil ( n
≤
30 )
Bila σ
12≠ σ
22
diketahui besarnya
ontoh soal
C
C
5. Seorang pemilik toko yang menjual dua macam lampu merek A dan B,
berpendapat bahwa tidak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola
lampu kedua merek tsb. Guna menguji pendapatnya itu, kemudian
dilakukan eksperimen dengan jalan menyalakan 100 buah bola lampu
merek A dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai sampel acak. Ternyata
bola lampu merek A dapat menyala rata-rata selama 952 jam, sedangkan
merek B selama 987 jam , masing-masing dengan simpangan baku sebesar
85 jam dan 92 jam. Ujilah pendapat tersebut.
awab
J
J
Diketahui
Merk A
Merk B
n
=
100
50
0 I II
H1 : I II
2. = 5% Z½(1-) = 1,96
3.
4. Kriteria:
– Z½ ≤ Z ≤ Z½ H0 diterima
Z < – Z½ atau Z > Z½ H0 ditolak
5. Ternyata
Z > Z½ H0 ditolak
6. Kesimpulan:
Ternyata terdapat perbedaan yang nyata tentang lama menyala dua jenis lampu I dan II.
952
987
0
2
,
25
50 ) 92 ( 100
) 85
( 2
2
dengan metode biasa dan 10 orang dengan model terprogram. Pada
akhirnya pelatihan diberikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas
pertama mencapai nilai rata-rata 80 dengan simpangan baku 4 dan kelas
kedua nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis
kedua metode pelatihan dengan alternatif keduanya tidak sama. Gunaka
taraf nyata 10%. Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal
dengan varians yg sama.
awab
J
J
Diketahui
Metode Biasa
Metode Terprogram
n
=
12
10
x
=
80
75
H1 : I II
2. = 10% t(1-);20= 1,7247
3.
4. Kriteria:
– t1- ≤ Z ≤ t1- H0 diterima pelatihan tidak sama.
Contoh:
7. Suatu penyelidikan yang dilakukan disuatu kota, ternyata dari 100 kaum Ibu
ada 68 orang yang menyenangi kecap ABC, dibandingkan dengan 32 orang
yang lebih menyenangi kecap PQR. Kemudian dilakukan penyelidikan di
kota lain terhadap 300 kaum Ibu, ternyata 216 orang menyenangi kecap
ABC dan sisanya PQR. Ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan atau
tidak mengenai % dari kaum Ibu yang menyenangi ABC dikedua kota itu.
awab
J
J
Diketahui
Daerah I
Daerah II
ABC
ABC
n
=
100
300
x
=
68
216
4.Kriteria:
– Z
½ Z Z
½ H
0tdk ditolak
Z < – Z
½ atau Z > Z
½ H
0ditolak
5. Ternyata
– Z
½ Z – Z
½ H
0tidak ditolak
6. Kesimpulan:
1. Suatu penelitian telah dilakukan di kota “A” dan Kota “B”, mengenai Ibu rumah tangga yang memakai sabun detergent. Dari 100 Ibu Rumah Tangga di kota “A” terdapat 56 orang yang biasa memakai sabun cuci dengan bio aktif, sedangkan sisanya lebih suka memakai sabun cuci biasa. Di kota "B“ dari 150 Ibu RT yang diteliti ternyata sebanyak 70 orang menyatakan lebih senang menggunakan sabun cuci biasa sedangkan sisanya menggunakan sabun cuci dengan bio aktif. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, ujilah apakah ada perbedaan yang nyata mengenai % dari kelompok Ibu RT yang senang menggunakan sabun cuci dengan bio aktif di kedua kota tsb.
2. Seorang pejabat dari Direktorat Jenderal Pajak berpendapat, bahwa % wajib pajak
yang belum membayar pajak dari dua daerah adalah sama. Untuk menguji pendapat itu, telah diteliti sebanyak 200 orang wajib pajak dari daerah A, ternyata ada 7 orang yang belum membayar pajak. Sedangkan dari 400 orang wajib pajak
dari daerah B, ada 10 orang yang belum membayar pajak. Dengan menggunakan
= 10%, ujilah pendapat tersebut.
3. Seorang pedagang ingin menbandingkan kekuatan/lama menyala dari dua jenis
lampu , yaitu lampu listrik jenis “I” dan lampu listrik jenis “II” . Dari data sampel
atihan soal
L
4. Pengusaha mobil mengatakan dengan 1 ltr bensin mobilnya dapat menempuh 20 km. Untuk membuktikannya dicoba sampel 10 kendaraan dengan 1 ltr bensin, hasilnya memberikan rata-rata jarak tempuh 19,4 km dan deviasi standar 0,9 km. Ujilah untuk rata-rata 20 km dengan alternatif kurang dari 20 km.
5. Seorang pengusaha menyatakan bahwa kemampuan sekretarisnya
menyelesaikan pekerjaan hanya 90% saja. Dikantor tersebut terdapat 20 sekretaris. Dari ke 20 orang ini diuji tentang kebenaran pernyataan pengusaha tsb. Ternyata diketahui bahwa rata-rata dari sekretaris mampu mengerjakan
pekerjaan sebesar 88%. Ujilah dengan menggunakan = 2%.
6. Ingin diketahui rata-rata pendapatan para pedagang dari daerah “X” dan daerah