• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Pengaruh Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer Sebagai Tulangan Eksternal Terhadap Keruntuhan Geser dengan Efek Samping Peningkatan Lentur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Pengaruh Penambahan Carbon Fiber Reinforced Polymer Sebagai Tulangan Eksternal Terhadap Keruntuhan Geser dengan Efek Samping Peningkatan Lentur"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB  II

TINJAUAN  PUSTAKA

2.1 Beton Bertulang

  Beton merupakan campuran dari semen portland, agregat kasar, agregat halus

dan air. Yang dimana pada dasarnya beton menahan tekan tetapi lemah terhadap

tarik, oleh karena itu beton di padukan dengan baja tulangan yang kuat terhadap tarik

sehingga didapatlah satu kesatuan beton bertulang yang lazim kita gunakan pada

konstruksi umum.

 

2.2 Kelebihan Beton Bertulang Sebagai Struktur

Beton bertulang banyak digunakan dalam konstruksi/struktur yang sangat

penting. jenis-jenis pekerjaan yang mengunakan beton bertulang misalnya jembatan,

gedung, dinding penahan tanah, bendungan dan lain-lain.

Beton bertulang memiliki beberapa keuntungan dalam pengunaanya, yaitu :

1. Beton mempunyai kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

material yang lainnya.

2. Beton betulang sangat baik dalam struktur bangunan yang berhubungan langsung

dengan air, dibeberapa kasus dapat kita lihat bahwa beton menjadi penutup/

pelindung yang saik baik pada tulangan didalamnya sehingga terhindar dari

korosi. Disamping itu dalam hal peristiwa kebakaran, struktur yang mengunakan

bahan beton sebagai konstruksinya hanya mengalami kerusakan pada permukaan

(2)

3. Struktur yang menggunakan beton bertulang sangat kaku/kokoh

4. Dalam hal pemeliharaan, beton sangat mudah dang relatif rendah

5. Beton memiliki umur layan yang sangat tinggi, dalam hal ini beton memiliki

kemampuan tetap sampai masa layannya

6. Beton merupakan bahan yang ekonomis untuk struktur seperti pondasi tapak,

dinding basement, tiang tumpuan jembatan dan bangunan-bangunan sejenis yang

memerlukan beban gravitasi sebagai struktur

7. Ciri khas beton yang sangat mudah untuk dibentuk dalam bentuk cetakan yang

sangat beragam atau dengan kata lain beton dapat kita bentuk sesuai dengan

keiingginan kita.

8. Material pembentuk beton (pasir, kerikil, air) dapat dengan mudah kita jumpai di

daerah-daerah, yang hanya memerlukan sedikit semen dan tulangan baja yang

berasal dari pabrikan atau tempat lain.

9. Keahlian buruh dalam membangun konstruksi beton bertulang lebih tinggi

dibangdingkan dengan keahlian dalam membangun konstruksi lainya, dalam hal

ini konstruksi baja.

2.3 Kelemahan Beton Sebagai Struktur

Disamping memiliki beragam kelebihan, beton bertulang juga memiliki

beberpa kelemahan, yaitu:

1. Kuat tarik beton sangat rendah, akan tetapi memiliki kuat tekan yang sangat tinggi

(3)

2. Beton memerlukan bekesting untuk menahan beton tersebut sampai mengeras,

penggunaan bekesting ini memerlukan biaya yang mahal.

3. Beton memerlukan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan kekuatan 100%,

sehingga beberapa pekerjaan konstruksi yang lain terhambat

4. Beton bertulang mempunyai berat yang sangat besar sehingga mempengaruhi

struktur yang memiliki bentang yang sangat panjang

2.4 Bahan tambahan (Admixture)

Pemilihan beton bertulang sebagai bahan konstruksi ini membuat para

ahli-ahli beton untuk mengembangkan dan menciptakan bahan-bahan tambahan

(admixture) bagi beton bertulang tersebut.

Bahan tambahan ini merupakan bahan yang dianggap penting sekarang ini

karena dengan menggunakan bahan tambahan pada beton bertulang akan serba

praktis, lebih efisien, ekonomis (dalam hal tertentu) tanpa ada pengurangan mutu

beton dan pengurangan nilai estetika konstruksi yang mengunakan beton bertulang

tersebut. Pengunaan bahan tambahan ini dimaksudkan untuk memperbaiki beton

yang rusak karena faktor eksternal, dan menambah sifat beton tersebut (kekuatan)

sesuai dengan yang diinginkan.

2.5 Fiber Reinforced Polymer

Fiber Reinforced Polymer (FRP) merupakan sejenis pelat tipis yang

didalamnya terdapat serat-serat carbon dan fiber.

(4)

1. Meningkatkan kapasitas axial, flexture (lentur) dan shear (geser) pada existing

struktur yang diperkuat

2. Dapat meningkatkan daktalitas untuk meningkatkan ketahanan struktur terhadap

gempa

3. Meningkatkan durabilitas (daya tahan) struktur terhadap pengaruh lingkungan dan

cuaca luar yang ekstrim (air laut dan kimia)

4. Memperpanjang ketahanan struktur terhadap fatique (fatique life)

5. Meningkatkan kekuatan struktur untuk mengurangi defleksi (under service dan

design load) (buyukozturk et al, 2004; taljsten and elfgren, 2000)

Material FRP yang umum digunakan di industri konstruksi adalah :

1. Glass FRP strength of composite fibre in the primary

(5)

No Property Requiremen

5 Suitability for contact with water intended for

Elongation at break (%) 2.2 1.7 1

Tensile modulus (GPA) 26.1 40 95

Tabel 2.1 Perbandingan performance Carbon, Glass dan Aramid

Besi Fy = 240 dan 400MPa

Bentuk FRP yang sering dipakai pada perkuatan struktur adalah:

1.Plate/composite

2.Fabric/wrap

Bentuk plate lebih efektif dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok maupun

plat pada dinding, sedangkan bentuk wrap lebih efektif dan efesien untuk perkuatan

geser pada balok serta meningkatkan kapasitas beban axial dan geser pada kolom.

Ada beberapa keuntungan penggunaan FRP sebagai perkuatan struktur, antara lain:

1.Kuat tarik sangat tinggi

(6)

3.Pelaksanaan sangat mudah dan cepat

4.Memungkinkan untuk tidak menutup lalu lintas (misalnya jembatan)

5.Tidak memerlukan area yang luas)

6.Tidak memerlukan joint, meskipun bentang yang dipakai cukup panjang

7.Tidak berkarat (non logam)

Selain keuntungan, terdapat juga beberapa kerugian dari pemakaian FRP, antara lain:

1.Kurang tahan terhadap suhu yang tinggi, dengan suhu sekitar 70∘C, Bahan

perekat epoxy resin akan berubah dari kondisi keras menjadi lunak, bersifat plastis

daya lekatnya akan menurun

2.Pengerusakan dari luar (umumnya pada fasilitas umum)

3.Kurang tahan terhadap sinar ultra violet

Sehingga untuk mengatasi kekurangan material ini diperlukan proteksi, misalnya

dengan pelapisan atau penutupan dengan menggunakan mortar. Penggunaan FRP

pada bangunan yang mungkin terjadi kebakaran harus dibatasi kenaikan kapasitas

lenturnya agar nantinya jika terjadi kegagalan atau kerusakan pada FRP karena suhu

yang sangat tinggi, komponen struktur diharapkan masih bisa bertahan memikul

beban selama kebakaran berlangsung, sekitar 30% dari beban hidup (Triwiyono,

2006)

2.6 Standart Pedoman Perencanaan

Pedoman yang diguanakn dalam melakukan perencanaan balok beton

(7)

Di dalam ACI 440, selain faktor redusi kekuatan , juga terdapat faktor reduksi

lainya, yaitu :

1.Faktor reduksi partial untuk FRP yaitu :

Lentur : 0.85

Geser : 0.95 (wrap 4 sisi) atau 0.85 (wrap 3 atau 2 sisi)

Kolom : 0.90 (bulat); 0.50 (bujur sangkar) atau berdasarkan test (persegi)

2.Faktor reduksi untuk material FRP akibat pengaruh lingkungan (Ce), dipakai

sebagai dasar perencanaan untuk kuat tarik ultimate dan regangan ultimate.

3.pada perencanaan geser tegangan FRP dibatasi maximum sebesar 0.004

Kondisi penempatan Carbon Glass Aramid

Di luar ruangan 1.0 0.8 0.9

Di dalam ruangan 0.9 0.7 0.8

Tabel 2.2 Faktor reduksi lingkungan Ce

Di dalam technical report no.55, digunakan faktor keamanan partial sebagai berikut:

f1 = fIu * / (𝜸mf.𝜸mm.𝜸mE)

𝜸mf : faktor keamanan partial untuk kekuatan

𝜸mm : faktor keamanan partial untuk proses pembuatan atau pelaksanaan

(8)

Tabel 2.3 Faktor keamanan parsial untuk kekuatan

Tabel 2.4 Faktor keamanan parsial untuk modulus elastisitas

Nilai yang di rekomendasikan sebagai faktor keamanan partial yang digunakan

sebagai desain perkuatan komposit berdasarkan clarke.

Type of system (and method of aplication or manufacture)

Addidtional Pertial safety Factor, 𝜸 mm

Plate

Pultruded 1.1

Prepeg 1.1

Preformed 1.2

(9)

Type of system (and method of

aplication or manufacture) Addidtional Pertial safety Factor, 𝜸 mm

Tabel 2.5 Rekomendasi nilai keamanan untuk desain

2.7 Geser dan Tarik diagonal Pada Balok

Komposit Beton bertulang telah beberapa kali diteliti dari perkuatan dalam

bentuk geser dalam beberapa investigasi (anil, 2006; Mosallam and banerjee, 2007;

Triantafillou, 1998) dan dalam beberapa aplikasi lapangan telah dilanjutkan di

beberapa negara (Kachlakev and McCurry, 2000; Seible, 1995).

Meskipun belum seorangpun yang mampu menentukan dengan tepat daya tahan

beton terhadap tegangan geser murni, hal ini menjadi penting karena tegangan geser

murni mungkin terjadi dalam struktur beton. karena kekuatan tarik beton lebih kecil

dari kekuatan geser, maka beton akan runtuh sebelum kekuatan gesernya tercapai,

akan tetapi, pengujian kuat geser beton selama bertahun-tahun selalu menghasilkan

(10)

2.8 Tegangan Geser Beton

Dalam perencanaan beton bertulang terhadap gaya lintang ternyata sesuai

dengan lentur murni, karena hal inilah yang menentukan perilaku dari struktur

tersebut dalam keruntuhannya.

pada gambar berikut dapat dilihat sebuah balok yang diberikan beban terpusat (F)

dan perletakan pada kedua ujungnya ditumpu bebas. Karena dari beban yang bekerja

pada balok tersebut dapat kita gambarkan diagram momen dan lintang nya, lalu arah

lenturan dinyatakan dalam simbol.

Gambar 2.1 Bidang momen dan lintang saat pembebanan

Dalam gambar dianggap beban sendiri pada balok diabaikan, dan kedua perletakan

diangap sendi dan rol. maka pada kedua perletakan terdapat gaya lintang yang

memiliki nilai konstan, dimana V=F, sedangkan gaya lintang di tengah bentah adalah

nol. Momen lentur yang ada di tengah bentang memili nilai M = F.a dan momen

(11)

Selama F masih kecil maka beton bertulang belum mengalami keretakan dan sesuai

dengan lentur murni serta beton bersifat sebagai bahan yang homogen.

Bentuk Distribusi pada tegangan geser (V) sepaham dengan mekanika

struktur. Gambar distribusi tegangan geser dari balok persegi dengan lebar b dan

tinggi h.

Gambar 2.2 Distribusi Tegangan Geser

Maka sesuai dengan gamabar tegangan geser diatas berlaku rumus tegangan geser,

yaitu :

Dimana: V = Gaya lintang

S = momen statis dari bagian yang tergeser terhadap garis netral

b = lebar balok

I = momen inersia

(12)

Maka bila beban F ditingkatkan, pada daerah tarik akan terjadi retakan dan material

pun menjadi tidak homogen.

Gambar 2.3 Pola retak pada balok saat pembebanan

Maka dari gambar diketahui bahwa tegangan geser tersebut bergantung kepada :

1.Jumlah tulangan yang ada

2.Bentuk busur tekan untuk gelagar yang “pendek” dan “lebar” lain daripada yang

“ramping” antara lain dari perbandingan a/h

3.Ukuran daerah tekan, demikian pula dengan besar momen dan kualitas beton.

Sedangkan pergeseran beton ditahan oleh :

1.Aksi pasak oleh tulangan memanjang (Vd).

2.Komponen vertikal gaya geser yang tedapat pada retak miring akibat permukaan

(13)

sehinggan pada retakan akan terjadi pembelahan material. Gaya geser (VA) pada

retak miring dinamakan interlocking.

3..Komponen vertikal gaya geser pada daerah tekan yang belum retak (VCZ).

4.Gaya Ts yang terdapat pada tulangan yang ada.

Dalam menguraikan pengaruh-pengaruh serta teknik perhitungan, maka ditetapkan

bahwa gaya lintang yang bekerja pada penampang beton yang di tinjau harus

memalui perencanaan sehingga didapatlah :

Vs ≤∅ Vn

maka dengan memperhitungakan gaya lintang yang terjadi pada penampang beton

yang di tinjau, dan dengan memperhitungakan faktor beban yang terjadi, maka

didapatlah :

Vu = 1,2VD + 1,6 VL

(14)

Vs adalah kekuatan geser nominal yang dihitung secara

Va = Vc + Vs; dengan

Vc = kekuatan geser nominal sumbangan beton

Vs = kekuatan geser sumbangan tulangan geser

∅ = faktor reduksi kekuatan

2.9 Analisa Kuat Geser Balok Yang Bertulangan Geser

Mekanismes Analogi Rangka (vakwerkanologi)

analogi rangka merupakan konsep lama dari struktur beton bertulang. Konsep

ini menyatakan bahwa balok beton bertulang dengan tulangan geser dikatakan

berperilaku seperti rangka batang sejajar statis tertentu dengan sambungan sendi.

Beton lentur dianalogikan sebagai batang atas rangka batang, sedangkan tulangan

tarik sebagai batang bawah. Web rangka batang tersusun dari sengkang sebagai

batang tarik vertikal dan bagian beton antara retak tarik diagonal mendekati

(15)

45∘bekerja sebagai batang tekan diagonal. Tulangan geser yang digunakan

berperilaku seperti batang web dari suatu rangka batang.

Meskipun analogi rangka batang telah digunakan bertahun-tahun untuk menjelaskan

perilaku balok beton bertulang dengan tulangan web, tetapi tidak menjelaskan

dengan tepat bagaimana gaya geser dipindahkan. Maka penulangan geser akan

meningkatkan kekuatan geser dari suatu unsur pada balok, akan tetapi penulangan

sedemikan bentuknya hanya saja akan menyumbangkan sedikit perlawanan geser

sebelum terbentuknya retak miring.

Retak diagonal akan terjadi dalam balok dengan tulangan geser pada beban

yang hampir dama jika retak tersebut terjadi dalam balok ukuranyang sama tetapi

tulangan geser. Adanya tulangan geser hanya dapat diketahui setelah retak mulai

terbentuk. Pada saat itu, balok harus mempunyai tulangan geser yang cukup untuk

melawan gaya geser yang tidak ditahan oleh beton.

Setelah retak geser terbentuk dalam balok, hanya sedikit geser yang dapat

ditransfer melaui retak tersebut kecuali jika web dipasang untuk menjebatani celah

tersebut. jika tulangan tersebut ada, beton pada kedua sisi retak akan dapat

dipertahankan supaya tidak terpisah. Beberapa keuntungan dapat diambil, termasuk:

1.Baja tulangan yang melalui memikul geser secara langsung, Vcz.

2.Tulangan mencegah retak semakin besar dan hal ini memungkinkan beton

mentrasfer geser sepanjang retak melalui kuncian agregat, Va.

3.Sengkang yang membungkus keliling inti beton berperilaku seperti gelang (hoop)

(16)

sengkang mengikat tulangan memanjang ke dalam inti beton dari balok dan

menahannya dari tarikan selimut beton, Vd.

4.Dengan mengikat beton di kedua sisi retak, tulangan web membantu mencegah

retak untuk bergerak ke dalam daerah tekan dari balok. Aksi pasak pada sengkang

dapat memindahkan suatu gaya kecil menyebrangi retak, dan aksi ikat

(confinement) dari sengkang pada beton tekan dapat meningkatkan kekuatan

beton.

Gambar 2.6 Grafik distribusi geser dalam pada balok dengan tulangan geser

Jenis umum dari penulangan geser, seperti pada gambar adalah (1) sengkang

yang tegak lurus dengan tulangan memanjang; (2) sengkang yang membuat sudut

45∘atau lebih dari tulangan memanjang; (3) pembengkokan dari tulangan

memanjang sehingga as dari bagian yang dibengkokan membuat sudut 30∘atau

(17)

Gambar 2.7 Jenis tulangan geser

Sengkang miring atau diagonal yang hampir segaris dengan arah tegangan

utama lebih efisien dalam memikul geser dan mencegah atau memperlambat

terbentuknya retak diagonal. Tetapi sengkang semacam ini biasanya dianggap tidak

praktis digunakan di Amerika Serikat karena diperlukan upah kerja yang tinggi untuk

menempatkan sengkang tersebut.

2.10 Konstribusi FRP Dalam Memikul Geser

Nilai dari kuat geser dengan perkuatan FRP dapat dihitung dengan

menjumlahkan seluruh kontribusi perkuatan geser dari FRP, tulangan baja dan beton

itu sendiri. Dan pada faktor reduksi Ψ harus dikalikan dengan kontribusi FRP pada

sistem perkuatan. Dengan   kata   lain,   berdasarkan   analogi   rangka   lembaran   FRP  

memikul  gaya  geser  yang  bekerja  dengan  menambahkan  Vf   (ACI  commiGee  report  

(18)

Vn

=

(

Vc

+

Vs

+

Ψ

Vf

)

Dengan :

∅ = Faktor reduksi kekuatan 0,65

Ψ = Faktor reduksi untuk tambahan FRP

Gambar 2.8 metode Wraping

Ψ

f =0,95

Dibalutkan keseluruhan

Ψ

f =0,85

Dibalutkan dua bagian atau

tiga bagian

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan  performance Carbon, Glass dan Aramid
Tabel 2.3 Faktor keamanan parsial untuk kekuatan
Tabel 2.5 Rekomendasi nilai keamanan untuk desain
Gambar 2.1 Bidang momen dan lintang saat pembebanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

U ovom ´cu radu prvo predstaviti teorijsku pozadinu raˇcunanja broja trokuta i klinova te raznih matematiˇckih mjera baziranih na tim pojmovima u neusmjerenom grafu koriste´ci

Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam Tahun 2008/2009.. Sedangkan untuk tingkat kesesuaian tentang birokrasi yang diterapkan di akademik terhadap semua mahasiswa kriteria

Monoterapi yang paling banyak diresepkan pada subjek dengan gagal jantung adalah BB dengan 7 subjek atau 6,90 % dari total peresepan pada subjek dengan gagal jantung,

Salah satu metode untuk memperoleh informasi tentang pergerakan satwa yaitu penggunaan radio tracking. Penggunaan radio tracking dalam penelitian pergerakan katak sampai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang jasa, komitmen manajemen dan

Di RS PKU Muhammadiyah, Propofol banyak digunakan sebagai induksi anestesi dan anestesi pemeliharaan yang bervariasi.Evaluasi penggunaan anestesi umum bertujuan untuk mengetahui

Hyvä yhteishenki koettiin tärkeänä asiana Hiirosenkotiin tehdyssä opinnäytetyössä sekä aikaisemmissa vertailututkimuksissa, joten tähän tulee panostaa myös

Analisis yang pertama yaitu meliputi pesan yang terkandung dalam film Tanda Tanya “?” ini, kemudian tentang konsep Islam yang ingin ditampilkan dalam film,