• Tidak ada hasil yang ditemukan

MK KEPEMIMPINAN SEKTOR PUBLIK 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MK KEPEMIMPINAN SEKTOR PUBLIK 2018"

Copied!
234
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN

SEKTOR PUBIK

(2)

Small minds discuss people,

Average minds discuss

events, Great minds discuss

ideas.

(Pikiran anak kecil

membicarakan ORANG,

Pikiran remaja

membicarakan PERISTIWA,

Pikiran dewasa

membicarakan GAGASAN)

(3)

KATA KUNCI URGENSINYA KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN (SESUATU YANG DILAKUKAN, MAUPUN YANG TIDAK

DILAKUKAN)

Hati-hati dalam mengambil KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN;

Jika salah, maka salahlah semuanya, Jika baik, maka baiklah semuanya.

Jika kamu tidak sanggup mengatakan sesuatu dengan

lisanmu, dengan tangan dan tindakanmu, maka lebih baik DIAM (walaupun itu selemah-lemah iman manusia)

Pikirkan dulu dengan benar, dengan mengumpulkan

berbagai informasi dan data sebelum memutuskan --- apakah kejadian itu SEBAB atau AKIBAT --- Apakah ujian, cobaan, dan peringatan dari Allah ?

Jangan mengambil keputusan dan kebijakan dalam

keadaan MARAH, EMOSI, DAN TERGESA-GESA .... PASTI

(4)

KEMAMPUAN S1, S2, S3

S1 S2 S3

Cognitif Knowledge;

Discriptive; Translantive; Interpretative texs (What, To Know)

Explanative, Analysis

Contexs (Why) Conceptual and Theoritical Map; Phylosophical Competency;

Methodological & Research Maping (How)

Theoritical

Understanding & Using

Theoritical Maping Theoritical Extracting

(menyarikan); Purposing

(mengkritisi); Redundancy

(penajaman, pengulangan)

Construction Theory Reconstruction & Deconstruction Theory

(5)

STATE OF THE ART ILMU SOSIAL

(6)

FENOMENA/PERISTIWA KONSEP TEORI

Pemberian Kewenangan Pemerintahan Pusat Ke Daerah; Kota/Kab ke Kecamatan/Desa

Otonomi Daerah (Penyerahan),

Pelimpahan, Pengikut sertaan/Pembantuan

Desentralisasi , Dekonsentrasi, Medebewind Vs Sentralisasi

Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Kedermawanan

(Charity), Subsidi, Hibah, Blockgrand, CSR

Ketergantungan, Negara

Kesejahteraan Pembangunan pasar

tradisional menjadi pasar modern

Revitalisasi, Rehabilitasi, Pembangunan (pasar)

Perubahan

(Change Theory)

Ada orang yang

memberikan uang/ hadiah dengan motif pamrih

Suap, Nyogok, Gratifikasi, Korupsi

Abuse of Power, Domination

Masyarakat turun kejalan menggugat kenaikan

UMP/UMK, dsb

Protes, Demonstrasi, Perlawanan (Resistency, Rebelion),

(7)

LITERATUR

(8)

REFERENSI

Davis, Keith and Newstrom, John.W,

1993,

Perilaku Dalam Organisasi

,

Edisi Ketujuh, Jilid 1 dan 2, Erlangga,

Jakarta.

Gibson, James L, dan Ivancevich, John.M,

dan

Donelly,

James.H,

1996,

Organisasi:

Perilaku,

Struktur,

Proses

, Edisi kedelapan, Jilid 1,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Locke, Edwin.A, 1991,

The Essence of

Leadership

, An Imprint of Macmillan,

(9)

Luthans, Fred, 1995, Organizational Behavior, Sevent Edition, McGraw-Hill, Inc, New York.

Nahavandi, Afsaneh, 2000, The Art and Science of Leadership, Second Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey Robbins, Stephen.P, 1996, 2001, Perilaku

Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1 dan 2, Prenhallindo, Jakarta.

(10)

Bowen, Erin E, 2013, Global Technology Leadership: A Case for Innovative

Education Praxis, Social and Behavioral Science, 75: 163-171

Davila, Anabella et al, 2013, Global Leadership, Citizenship and

Stakeholder Management. Organizational Dynamics, 42:183-190

Mendenhall, Mark E, et al, 2013, Defning Global in Global Leadership, Journal of World Business. 47:493-503

Sharkey, Linda et al, 2012, Winning with Transglobal Leadership, New York,

(11)

Fadel Muhammad, 2008, Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah, Kompas Gramedia, Jakarta

---,2011, Pengantar Kepemimpinan, Selaras Media Kreasindo, Malang

---, 2012, Kepemimpinan: Kekuasaan dan Pengaruh, Selaras Media Kreasindo, Malang

---, 2009, Pengantar Kewirausahaan,

Selaras Media Kreasindo, Malang

---, 2018, Peran Kewirausahaan Sektor Publik Model Fadel untuk Peningkatan Kualitas Kinerja Pemerintah Daerah,

(12)

Wilfridus

Taus,

2016,

Strong

Leadership

and

Performance

Budgeting: Teori dan Praktek,

Kepemimpinan

Birokrasi

di

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

ANDA MENCARI

PENYEBABNYA

(WHY)?

Atau

ANDA

LANGSUNG

MENYALAHKAN

SAPINYA

(18)

Aku juga

manusia

….mas!

(19)

KEPEMIMPINAN

ADALAH MEMBANGUN MANUSIA DAN MASA

(20)

PEMBANGUNAN MANUSIA

Pembangunan manusia lahir dan

batin (

Human Development/Human

centered Development

)?

Adalah proses memperluas

(21)

Ada tiga pilihan sebagai indikatornya,

yaitu:

panjang umur dan sehat,

berpendidikan, dan akses ke

sumberdaya yang dapat memenuhi

standar hidup yang layak

(

Human

Development Index

)

Pilihan lain yang dianggap pendukung

tiga pilihan diatas:

kebebasan politik,

HAM, dan penghormatan hak

pribadi

(

personal self respect

)

Pembangunan manusia sangat terkait

dengan

kualitas hidup

(

quality of life

)

Kesadaran untuk bekerja keras Vs

(22)
(23)

KONSEP

DECISION MAKING

HUMAN/PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI

MOTIVASIPOWERGAYAKONFLIKSIFAT

ANCAMTERORBOIKOT

(24)

KEPEMIMPINAN

• Sebagai

proses

untuk mendorong orang

lain untuk bertindak dalam rangka

mencapai tujuan bersama (Gary Yukl)

• Sebagai

hubungan

di mana seseorang

pemimpin mempengaruhi orang lain untuk

bekerja sama dengan sepenuh hati

(25)

• Sebagai

pengaruh

hubungan antar

pribadi, yaitu merupakan situasi untuk

mengarahkan melalui proses komunikasi

ke arah pencapaian tujuan (Robert

Tannenbaum)

• Sebagai

seni

(

the art

) mempengaruhi para

bawahan, dimana para bawahan

(26)

• Tiga elemen kepemimpinan: (1) sebagai

konsep

hubungan

(

relational);

(2) sebagai

proses

dalam melaksanakan sesuatu; (3)

mendorong/

memotivasi

orang lain untuk

(27)

WHAT IS LEADERSHIP ?

(

Edwin.A.Locke, 1991

)

Leadership as the process

of inducing

others to take actions toward a common

goal.

This definition subsumes three elements:

1. Leadership is a

relational

concept.

(28)

APA ITU KEPEMIMPINAN ?

• Kepemimpinan adalah

proses

mendorong orang lain

untuk

melakukan tindakan atau pekerjaan

dalam mencapai tujuan yang telah

disepakati bersama (MBO =

(29)

TIPOLOGI STRATEGI MANAGEMENT

• MBPr = MANAGEMENT BY PROCESS

• MBG = MANAGEMENT BY GOALS

• MR = MANAGEMENT RATIONAL

• MBO = MANAGEMENT BY OBYEKTIF

• MBP = MANAGEMENT BY PRESSURE =

TRYAL BY THE PRESS (KEKUATAN MEDIA

MASSA)

(30)

1. Kepemimpinan adalah

konsep hubungan

(

relational)

; Hanya ada apabila ada

hubungan dengan orang lain; Seseorang

dengan pengikutnya; Jika tidak ada

pengikut (f

ollowers

), tidak ada pemimpim.

Implisit didalamnya bahwa pemimpin

yang efektif apabila ia berusaha tahu

bagaimana inspirasi dari para

(31)

2

.

Leadership is a

process

. In order to lead,

the leader must do something. As has

observed, leadership is more than simply

holding a position of authority. Although a

formalized position of authority may

greatly facilitate the leadership process,

simply occupying such a position is not

sufficient to make someone a leaders

3. Leadership requires

inducing

others to

take action. Leaders induce their followers

to act in numerous ways, such as using

legitimate authority, modeling (setting an

example), goal setting, rewarding and

punishing, organizational restructuring,

(32)

2.

Kepemimpinan

adalah proses

. Dalam hal

ini pemimpin harus melakukan sesuatu

yang lebih besar dan tidak sesederhana

posisi kewenangannya. Walaupun secara

formalitas, posisi kewenangannya

mungkin memberikan fasilitas yang lebih

besar dalam proses kepemimpinannya

yang membedakan dengan yang lain

3. Kepemimpinan adalah

mendorong orang

lain untuk melakukan sesuatu

, dengan

menunjukkan caranya sesuai tupoksi,

pemodelan dengan contohnya, tujuannya,

imbalan dan hukumannya, restrukturasi

(33)

KEPEMIMPINAN

(Agus Suryono, 2011)

• Fenomena kepemimpinan adalah sesuatu

yang melekat pada keberadaan organisasi,

bahkan bisa dianggap sebagai inti dari

organisasi itu sendiri

• Sistem organisasi, hanya bisa berjalan

baik apabila ia dikendalikan oleh para

(34)

• kajian tentang kepemimpinan dalam organisasi (Publik) dapat dianggap sebagai salah satu

kebutuhan dan upaya strategis untuk membangun perspektif yang konstruktif

tentang bagaimana seharusnya kekuasaan dikelola, dan bagaimana seyogianya

melahirkan pemimpin-pemimpin organisasi yang handal, (1) yang mampu melayani

masyarakat demi tegaknya keadilan, (2) memberdayakan masyarakat agar

kemandirian mereka terus menguat, (3) serta membangun untuk meningkatkan

(35)

• Oleh karena itu, pemimpin dapat

didefinisikan

sebagai seseorang yang

terus menerus membuktikan bahwa ia

mampu mempengaruhi sikap dan tingkah

laku orang lain, lebih dari kemampuan

orang lain untuk mempengaruhi dirinya.

• Kepemimpinan adalah sebuah konsep

yang merangkum berbagai segi dari

interaksi pengaruh

antara pemimpin

(36)

• Disini diasumsikan bahwa suasana

kepemimpinan hanya mungkin terbentuk dalam suatu lingkungan yang secara dinamis dengan melibatkan hubungan di antara sejumlah orang. Artinya, suasana kepemimpinan hanya

terbangun melalui ikatan hubungan yang timbal balik antara pemimpin dengan para pengikut

• Seseorang hanya bisa mengklaim dirinya sebagai pemimpin jika ia memiliki sejumlah

pengikut. Selanjutnya, antara pemimpin dan para pengikut terjalin ikatan emosional dan rasional

(37)

• Pada umumnya, pemimpin yang biasanya

memperkenalkan atau bahkan

merumuskan nilai-nilai dan tujuan

(organisasi)

• Karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki,

pemimpin cenderung menjadi panutan

(38)

PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

(Leadership Approach)

Dalam studi kepemimpinan terdapat

dua pendekatan

untuk menjelaskan

proses kelahiran pemimpin yang

secara dominan mempengaruhi

perkembangan teori kepemimpinan:

1. Pertama,

personality trait

approach

; dan

(39)

Personality Trait

Approach

Pendekatan pertama berangkat dari

asumsi tentang adanya sifat-sifat

dan bakat kepribadian tertentu yang

dimiliki oleh seseorang, baik sebagai

bawaan kelahiran maupun sebagai

hasil dari pengalamannya sendiri,

yang kemudian membentuk

(40)

Pendekatan ini melahirkan teori

the

great man

atau

the event making

man

yang memfokuskan perhatian

hanya pada kajian faktor-faktor

subyektif yang melekat pada

keberadaan dan penampilan

(41)

Situational Interactional

Approach

.

Pendekatan kedua menekankan pada situasi

lingkungan, dimana berlangsung interaksi sosial, politik, ekonomi dan budaya, sebagai faktor determinan bagi lahirnya seorang pemimpin

Pendekatan ini berangkat dari asumsi bahwa

seorang pemimpin lahir sebagai produk dari situasi lingkungan yang secara kebetulan

mempertemukan dua gejala: (1) kualitas kepribadian seseorang, dan (2) tuntutan situasi yang membutuhkan kehadiran

(42)

Pendekatan yang melahirkan teori

manusia yang luar biasa (

the

eventful man

) ini tidak menolak

pentingnya faktor kepribadian

Faktor kepribadian hanya tergeser

dari posisi determinan menjadi

kontributif, karena yang menjadi

faktor determinannya adalah

(43)

Oleh karena itu, faktor kontributif lain

yang layak dianalisa bersama faktor

kepribadian pemimpin adalah: (1)

lingkungan sosial dan lingkungan

fisik di mana interaksi kelompok

berlangsung, (2) tuntutan kebutuhan

kolektif yang perlu diatasi, dan (3)

(44)

Untuk menjamin objektivitas dalam studi

kepemimpinan, kombinasi dari dua

pendekatan tersebut perlu dilakukan. Tetapi ini tidak semudah memadukan dua warna di atas kertas kosong

Artinya, harus ada kejelasan tentang bobot

determinasi dan kontribusi dari semua faktor yang diasumsikan terlibat dan berpengaruh secara signifikan dalam proses

kepemimpinan. Dan ini yang menyebabkan mengapa teori kepemimpinan belum

memiliki legitimasi yang kuat dalam

(45)

ENAM VARIABEL POKOK STUDI

KEPEMIMPINAN

1.Kepribadian (

personality

)

2.Peranan (

role

)

3.Organisasi (

organization

)

4.Tugas (

task

)

5.Nilai-nilai (

values

), dan

(46)

EMPAT KARAKTERISTIK

KEPEMIMPINAN

1.Kepemimpinan sensistif

2.Kepemimpinan responsif

(47)

KEPEMIMPINAN SENSITIF

Ditandai oleh kemampuan untuk

secara dini memahami dinamika

perkembangan masyarakat,

mengerti apa yang mereka

butuhkan, serta mengusahakan agar

ia menjadi pihak pertama yang

(48)

Memberi perhatian tidak selalu berarti

memenuhi kebutuhan. Karena, dalam keadaan di mana organisasi (birokrasi pemerintah)

tidak atau belum mampu memenuhi

kebutuhan masyarakatnya, maka cara lain

yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin yang sensitif adalah mengkomunikasikan

kepada masyarakat tentang adanya

(49)

Sikap keterbukaan atau transparansi

dari karakter kepemimpinan yang

seperti ini akan semakin

mendekatkan pemerintah kepada

masyarakatnya. Dengan tingkat

kepekaan yang tinggi, suatu birokrasi

pemerintahan akan mampu tampil

sebagai pihak yang menyelesaikan

masalah, bukan sumber

(50)

KEPEMIMPINAN RESPONSIF

Karakter kepemimpinan ini tidak jauh berbeda

dari yang pertama. Hanya saja, jika dalam konteks kepemimpinan yang sensitif sang

pemimpin lebih aktif mengamati dinamika

masyarakat dan secara kreatif berupaya memahami kebutuhan mereka, maka

kepemimpinan yang responsif lahir

berhadapan dengan masyarakat yang cenderung lebih aktif.

Pemimpin responsif lebih banyak berperan

(51)

Pemimpin dianggap berkarakter

responsif jika ia menghayati suatu

sikap dasar untuk mendengar suara

rakyat, mau menggunakan energi

dan waktunya untuk secara cepat

menjawab setiap pertanyaan,

menampung setiap keluhan,

memperhatikan setiap tuntutan

dan mernanfaatkan setiap

(52)

la juga sigap dalam mengambil

keputusan. sehingga dapat

mencegah terjadinya berbagai ekses

yang tidak diharapkan akibat dari

kesengajaan untuk tidak

menganggap suara rakyat sebagai

sesuatu yang serius hanya karena,

misalnya, suara itu disalurkan lewat

surat atau sekelompok kecil utusan.

Hal yang terakhir ini seringkali terjadi

disebabkan oleh sifat arogansi

(53)

KEPEMIMPINAN DEFENSIF

Karakter kepemimpinan ini berbeda

dibanding dua karakter sebelumnya. la

ditandai oleh sikap egoistik, merasa paling benar, walaupun pada saat yang sama

memiliki kemampuan argumentasi yang tinggi dalam berhadapan dengan

masyarakat.

Komunikasi antara pemimpin publik

(pemerintah) dengan masyarakatnya cukup terpelihara. Tetapi, pada umumnya pemimpin publik (pemerintah) selalu mengambil posisi sebagai pihak yang lebih benar dan lebih

(54)

• Karena itu, keputusan dan penilaiannya atas sesuatu isyu lebih patut selalu diikuti oleh

masyarakat.

Posisi masyarakat lemah, sekalipun tetap

tersedia ruang bagi mereka untuk bertanya, menyampaikan keluhan, aspirasi, tuntutan, dan semacamnya.

Biasanya, sikap kepemimpinan defensif

melekat pada keberadaan seseorang yang pintar atau merasa dirinya pintar.

• la cenderung mendominasi pembentukan opini publik yang mengesankan bahwa

(55)

Pendapat kritis masyarakat selalu

berhadapan dengan counter argument

dari sang pemimpin, dan biasanya

argumen tandingan itu memang sangat masuk akal.

Karakter kepemimpinan seperti ini bisa

berhasil dalam suatu jangka waktu tertentu. Tetapi, ketika berhadapan dengan masyarakat yang semakin

(56)

KEPEMIMPINAN REPRESIF

• Karakter kepemimpinan ini cenderung sama egois dan arogannya dengan

karakter yang defensif. Tetapi, ia lebih buruk lagi karena tidak memiliki

kemampuan argumentasi atau justifikasi dalam mempertahankan keputusan atau penilaiannya terhadap sesuatu isu ketika berhadapan dengan masyarakat.

Monopoli atas kebenaran dilakukan secara

(57)

• Dalam benak sang pemimpin, kekuasaan

identik dengan kebenaran, sehingga semakin besar suatu kekuasaan, semakin besar pula kebenaran yang dimilikinya

Akibatnya, ia mudah curiga dan cemburu

kepada setiap orang atau kelompok

masyarakat yang bersikap kritis atau yang memiliki potensi untuk naik sebagai

rivalnya, karena mereka dianggap sebagai ancaman terhadap kebenaran.

• Gangguan terhadap kekuasaan (abuse of power) adalah gangguan terhadap kebenaran itu

(58)

KONKLUSI

Bahwa karakter kepemimpinan (baik

dalam organisasi publik maupun

bisnis) selalu memiliki pengaruh

(59)

• Oleh karena itu, kepemimpinan yang sensitif

akan mendorong tingkahlaku masyarakat yang akrab dan menghormati pemerintah

Kepemimpinan yang responsif akan

mendorong tingkahlaku masyarakat yang melihat pemerintah sebagai mitra yang bertanggung jawab

Kepemimpinan yang defensif akan mendorong lahirnya tingkahlaku masyarakat yang merasa

kurang percaya diri, dan

Kepemimpinan yang represif akan mendorong lahirnya tingkahlaku masyarakat yang frustrasi dan penuh keterpaksaan, dan akhirnya menjadi

(60)

• Secara khusus, praktek kepemimpinan dalam organisasi, dimana hubungan

pemimpin-pengikut sering diterjemahkan sebagai hubungan atasan-bawahan, maka akan

kesulitan membuat garis pemisah yang tegas antara dominasi dan kepemimpinan

• Dalam skala tertentu, kepemimpinan organisasi memang berlangsung dalam struktur yang hirarkis. Pada sisi lain,

kepemimpinan organisasi menuntut kemauan dan kemampuan dalam mengembangkan

(61)

Dengan kata lain, perpaduan antara

perilaku dan pendekatan

manajerial-birokratis dengan perilaku

demokratis akan melahirkan

kepemimpinan organisasi yang

efektif

Pengembangan perilaku

k:epemimpinan yang berkualitas

(62)

EMPAT KAPASITAS

KEPEMIMPINAN PUBLIK

(DEMOKRATIS)

1. Kepekaan terhadap situasi

lingkungan, yaitu kemampuan untuk

membaca perkembangan yang terjadi di sekitarnya, sehingga bisa secara tepat mengantisipasi kecenderungan

perubahan yang akan dihadapi.

2. Penjagaan atas moral masyarakat, yaitu kemampuan untuk menahan diri agar tidak terjebak melakukan sesuatu yang dapat menciptakan atau

(63)

3. Keterbukaan pikiran, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa dalam interaksi politik dan birokrasi, khususnya dalam

pertarungan kepentingan (beting on the

strong), tidak ada kebenaran yang bersifat tunggal, dan tidak ada sesuatu kelompok yang memiliki hak monopoli atas

kebenaran. Kebenaran selalu bersifat

relatif, bermuka banyak, dan karena itu tidak mungkin di monopoli oleh sesuatu kelompok. Kebenaran dalam organisasi selalu berkaitan dengan penafsiran

(64)

Pada setiap penafsiran selalu terdapat

peluang untuk benar. Maka, kapasitas untuk melihat segala sesuatu dengan pikiran terbuka, merupakan jalan

lurus menuju toleransi atas perbedaan pendapat yang menjadi salah satu ciri dari praktek demokrasi

Hal ini juga menjadi modal untuk

bersikap jujur menerima pendapat pihak lain jika ternyata lebih

(65)

4. Menjadi seorang pendengar,

mempelajari, dan menterjemahkan

suara orang banyak dengan baik, yaitu kemampuan untuk dekat dan mau repot

mengurus kepentingan orang banyak .Sebab dalam demokrasi, dukungan orang banyak merupakan salah satu kunci pokok bagi keberhasilan seorang pemimpin. Tetapi, dukungan hanya mungkin diperoleh jika ada kemauan dari pemimpin untuk

mendengar suara mereka, mempelajari harapan dan aspirasi mereka, serta

(66)

UKURAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN PUBLIK (DEMOKRATIS)

Melalui keberhasilan seseorang

membawakan fungsi-fungsi utama

pemerintahan itu sendiri, yakni:

pelayanan (

service

),

pemberdayaan (

empowerment

),

dan pembangunan (

development

).

Dalam

fungsi pelayanan

terkandung

(67)

Dalam fungsi pemberdayaan

terkandung tujuan untuk

mewujudkan masyarakat mandiri,

dan

Dalam fungsi pembangunan

terkandung tujuan untuk

(68)

KONSEP

(69)

Giddens, Anthony, 1973,

The Class

Structure of the Advanced Societies

,

London, Hutchinson.

---, 1998,

The Third Way:The

Renewal of Social Democracy

, dalam

Ketut Arya Mahardika (penerjemah), 1999,

Jalan Ketiga Pembaharuan Demokrasi

Sosial

, Jakarta, Gramedia Pustaka

(70)

---, 2000,

The Third Way and Its

Critiques

,

dalam Imam Khoiri

(penerjemah), 2003,

Jalan Ketiga dan

Kritik-Kritiknya

, Yogyakarta, IRCiSoD.

---,2000 ,

Kapitalisme dan teori

(71)

KASUS/ PERISTIWA/ FAKTA

Resepsi acara keluarga dan acara warga

menggunakan fasilitas umum (fasum) dan menutup jalan umum (publik dan sosial)

Parade mobil gede (moge) dan mobil ferary

memacetkan jalan (raya) dan dikawal oleh polisi Palwan

Mobil ambulance (rumah sakit, yayasan,

organisasi) kebal hukum seenaknya melintas dalam keramaian

Pejabat, petinggi negara, tamu negara yang

lewat (termasuk keluarganya) kebal hukum jalan raya

Suporter sepak bola AREMA --- kebal (imun)

(72)

Penggunaan mobil dinas/mobil kantor – Uang rakyat

Acara karnaval, bersih desa, acara

keagamaan memacetkan jalan umum

Acara (politik) kenegaraan libur massal

-melanggar aturan bisnis dan kerja produktif

Pelanggaran masyarakat terhadap

penegakan aturan dan rambu-rambu lalu lintas

Pedagang Kaki Lima (PKL) dan jalan trotoar

untuk pejalan kaki umum (publik)

Lemahnya penegakan hukum? Dan

(73)

WILAYAH PUBLIK

(UNIT ANALISIS ORGANISASI/

KELEMBAGA AN)

WILAYAH BISNIS/ SWASTA/PRIV

ATE (UNIT ANALISIS INDIVIDU/AKT

OR/AGENCY)

WILAYAH SOSIAL/

KEMASYARAKATA N (UNIT ANALISIS

KELOMPOK/ GROUP) SPHERE

OF

INFLUENC E

(WILAYAH PENGARU

(74)

WILAYAH PUBLIK (Pendekatan

Politik)

WILAYAH BISNIS/ SWASTA/PRIVATE

(Pendekatan Ekonomi) WILAYAH

SOSIAL/

KEMASYARAKATA N

(Pendekatan Budaya/Ideologi) PENDEKATA

N SOSIAL - DEMOKRATI

S

(75)

WILAYAH PUBLIK

WILAYAH BISNIS/ SWASTA WILAYAH

SOSIAL/

KEMASYARAKATA N

PENDEKATAN DETERMINASI

POLITIK

(76)

WILAYAH PUBLIK

WILAYAH BISNIS/ SWASTA WILAYAH

SOSIAL/

KEMASYARAKATA N

PENDEKATAN KEPEMERINT

AHAN

(GOVERNANC E) – FIVE

HELIX

WILAYAH MEDIA SOSIAL

(IT)

WILAYAH LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

(77)

WILAYAH PUBLIK WILAYAH

BISNIS/ SWASTA

WILAYAH SOSIAL/

KEMASYARAKATA N

PENDEKATA N D0MINASI

(78)

HUBUNGAN IDEOLOGI, EKONOMI TERHADAP POLITIK

Super Structure IDEOLOGI Determination (Relatively in the last instance/Hybrida

Autonomous) (sesaat)

POLITICAL

(79)

ACTION THEORY

(Talcott Parson)

Super Structure BUDAYA Kaya nilai, norma, ideologi

(mind, abstrak)

SOSIAL

POLITIK

(80)

FUNGSI AGIL

A = Adaptation = Fungsi Ekonomi

G = Goals Attainment = Fungsi

Politik

(81)

TEORI DOMINASI

TIPE PERTAMA:

IDEOLOGI/POLITIK EKONOMI= Paksaan (coercion) yang melahirkan adu domba atau intimidation (Altuser, Michell, Galtung)

TIPE KEDUA:

EKONOMI IDEOLOGI/POLITIK= Eksploitasi yang melahirkan kesadaran semu atau false conciousness (Marxian)

TIPE KETIGA:

BUDAYA IDEOLOGI/POLITIK DAN EKONOMI= Supremasi budaya/SARA yang melahirkan

(82)

EKONOMI POLITIK DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

DAN/ATAU

KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK

(83)

EKONOMI ADALAH

MASALAH SEMUA BANGSA DAN

NEGARA

TERGANTUNG SISTEM POLITIK

SEBAGAI

ALAT KEPENTINGAN KEKUASAAN DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(KEBIJAKAN EKONOMI)

(84)

WILAYAH PUBLIK

WILAYAH BISNIS/ SWASTA

WILAYAH SOSIAL/

KEMASYARAKATA N

PENDEKATAN EKONOMI-POLITIK DAN/ ATAU

POLITIK - EKONOMI

(85)

KEKUASAA N (POWER)

WILAYAH PUBLIK (PUBLIC SPHERE)

WILAYAH PRIBADI (PRIVATE

SPHERE)

KEKAYAAN (WEALTH/RIC

H)

WILAYAH PENDIDIKAN (EDUCATION

SPHERE) ?

KEUNIKAN INDONESIA ?

Science and Technology

(Iptek) + Moral (Mental)

WILAYAH KELOMPOK

(GROUP SPHERE)

KELOMPOK KEPENTINGAN

(Parpol, Ormas, Birokrasi,

(86)

KEKAYAAN

MILIK PUBLIK (Pemerintah, Rakyat, Swasta,

NGo, Media

Ideologi Komunis – Sosialis (Left)

Ideologi Kapitalis –

Liberal (Right) Ideologi

Kontempor er (New

Left)

Ekonomi Politik #

(87)

PUBLIK MERUPAKAN

KELOMPOK SOSIAL

PUBLIK = kelompok sosial yang

teratur, terstruktur, dan memiliki

tujuan yang jelas

CROWD = kelompok sosial yang

tidak teratur, tidak terstruktur dan

tidak bertujuan yang jelas

(88)

PUBLIK

Suatu kelompok manusia yang

memiliki minat dan perhatian

yang sama pada sesuatu hal,

berkumpul dalam waktu yang

relatif lama, teratur dan rutin,

serta

memiliki kesadaran

tentang suatu tata tertib yang

berkembang dalam sistem hidup

(89)

Tinjauan struktural (Statis):

berarti negara, pemerintah,

public policy, public afairs

Tinjauan fungsional

(Dinamis

)

:

berarti umum,

masyarakat, manajemen publik,

public service, stakeholder,

(90)

KONSEP PUBLIK (PUBLIC)

ISTILAH PUBLIC sering digunakan

dalam konteks :

Public interest

Public opinion

Public goods

Public law

Public sector

Public transport

Public Figur

Public education

Public service

broadcasting

Public accountability

Public toilets

(91)

• Kata “public” dapat dipahami dalam kontek

lawan katanya, yaitu “private”, Misal :

hubungan (kekuasaan) negara (publik)

dan swasta (private),

hubungan public goods dan private

goods,

hubungan kepentingan publik dan

kepentingan swasta, serta

hubungan sektor publik dan sektor

(92)

Perkembangan selanjutnya dari

pengertian “public” lebih mengarah pada

bidang pemerintahan, yakni bahwa sektor

publik menyangkut

aspek-aspek bidang

sosial dan ekonomi yang secara teknis

tidak dapat (tidak layak) ditangani

secara swasta (private).

Pengertian publik juga terkait dengan

Interest sebagian besar warga masyarakat

untuk merumuskan

artikulasi

(93)

SEKTOR PUBLIK =

BIROKRASI

(94)

SISTEM NILAI DALAM ORGANISASI PUBLIK, BISNIS DAN SOSIAL

ORGANISASI kekuasaan semudah mungkin 2. Gunakan

kekuasaan

seefektif mungkin 3. Pertanggung

jawabkan kekuasaan

seformal mungkin

1. Beli dan terima semurah dan semudah mungkin 2. Buat dan bikin

dengan biaya sehemat mungkin 3. Jual dan bagi

semahal mungkin

1. Kesadaran akan hak dan kewajiban, merumuskannya menjadi kebutuhan dan tuntutan

2. Kepedulian terhadap masalah organisasi publik dan privat 3. Mengelola otonomi masyarakat 4. Konsumerisme (hak konsumen

dan perjuangan memenuhi dan melindunginya), hak korban untuk diselamatkan, dan hak mangsa untuk

mempertahankan diri

(95)

SEKTOR PUBLIK Vs SEKTOR BISNIS

DARI PERSPEKTIF STRATEGI

FITUR STRATEGIS SEKTOR BISNIS SEKTOR PUBLIK

TUJUAN STRATEGIS TUJUAN FINANSIAL NILAI (VALUES)

OUTCOME

DIINGINKAN

STAKEHOLDERS KEY SUCCESS

FACTORS

Daya Saing

Laba, Pertumbuhan, Nilai Saham

Inovasi, Kreativitas, Pengakuan

Kepuasan Pelanggan Stakeholders, Market, Owners

1. Growth Rate, Earning, Market Share

2. Keunikan

3. Advanced Technology

Efektivitas Misi

Efesiensi, Penurunan Biaya

Akuntabilitas Publik, Integritas, Fairness Kepuasan Pelanggan Taxpayers, Legislators, Publik

1. Best Management Practices

2. Sameness, Economies of Scale

(96)

UNIT ANALISIS

INDIVIDU UNIT ANALISIS KELOMPOK UNIT ANALISIS ORGANISASI

-Persepsi

-Kepribadian -Sikap

-Motivasi -Proses

pembelajaran -Sistem nilai -Analisis trend -Pengambilan keputusan

-Dinamika kelompok -Komunikasi -Konflik

-Kekuasaan dan Politik

-Kepemimpinan

-Struktur organisasi

-Desain program -Sistem evaluasi hasil kerja

-Imbalan (reward system)

(97)

INDIKATOR SUASANA HARMONIS

ORGANISASI PUBLIK

• Adanya goodwill (citra positif) publik terhadap organisasi publik

• Adanya opini publik atau pengertian publik

yang positif terhadap kebijakan organisasi publik

• Adanya kepercayaan publik atas kemampuan dan prestasi yang diperoleh organisasi publik

• Adanya kerjasama dan jaringan kerja (net working) publik yang harmonis dalam

melaksanakan program-program kerja organisasi publik

Adanya dukungan dan bantuan publik atas

(98)

TANTANGAN MASA DEPAN

KEPEMIMPINAN DALAM

(99)

EMPAT TANTANGAN TATAKELOLA

PEMERINTAHAN DI JAWA TIMUR

(Prof. Dr. Mas’oed Said. PhD –

Program

Nawa Bhakti Satya

-

2018)

1. MASALAH KEPEMIMPINAN Versus TINDAK PIDANA KORUPSI

2. MASALAH ANGGARAN DAERAH (FINANCIAL) 3. MASALAH JARINGAN KERJA/ KOORDINASI

KERJA (NETWORKING)

(100)

PERBANDINGAN ISTILAH

GOVERNMENT DAN GOVERNANCE

ASPEK GOVERNMENT GOVERNANCE Pengertian Berarti badan atau lembaga yang

dijalankan oleh suatu organ tertinggi dlm negara

Berarti cara,penggunaan,dan Pelaksanaan

Sifat hubungan Hirarkhis, pemerintah diatas dan warga negara ada dibawah

Hirarkhis, setara dalam Kedudukan dan berbeda dalam fungsi

Komponen yg terlibat

Pemerintah sbg subyek institusi yang dominan

Sektor publik, Sektor swasta, Sektor masyarakat

Pemegang peran dominan

Sektor Pemerintah Semua memegang peran sesuai dng fungsi masing-2

Efek/Dampak Kepatuhan warga negara Partisipasi warga negara

Hasil akhir yg

(101)

GOVERNMENT (PEMERINTAH) GOVERNANCE (KEPEMERINTAHAN)

Dalam mengelola berbagai kehidupan

berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, di dominasi oleh instansi pemerintah dan aparatur negara

Dalam mengelola kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan)

lainnya, tidak hanya instansi pemerintah atau aparatur negara

Stakeholder (pemangku kepentingan) yang seharusnya terlibat dalam pengelolaan hanyalah terbatas pada kelembagaan/

institusi pemerintah dan sebagian golongan masyarakat (namun perannya sangatlah kecil dan dibatasi)

Stakeholder dalam proses pengelolaan

dapat meliputi: Government institution, Civil society, Private sector, Social media, LSM/ Non Governmental Organization

Prinsip-prinsip pengaturan pemerintahan dan penegakan hukum (law enforcement) pada umumnya masih lemah dan belum bekembang dengan baik

Prinsip-prinsip good governance (tata pemerintahan

yang baik) mulai dilaksanakan dan dikembangkan,

antara lain tujuh prinsip: DEMOKRATIS, EFESIENSI,

AKUNTABEL, TRANSPARAN, SUPREMASI HUKUM,

RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN (KAYA FUNGSI,

MISKIN STRUKTUR), APARAT (SDM) BIROKRASI YANG

(102)

PERSAMAAN DAN

PERBEDAAN

(103)

LEADERS

OR

MANAGERS

(104)

PRODUCES CHANGE

PRODUCES PREDICTIABILITY AND ORDER

(105)

LEADER

---ENVISION MOTIVATES MAKES DECISION

(106)

BUREAUCRATIC

LEADERSHIP

:

TO THE EXTENT THAT BUREAUCRACY IS

IN PRACTICE THE SIMPLE APPLICATION FROM THE TOP DOWN, IT IS NOT

LEADERSHIP.

TO THE EXTENT THAT IT EXEMPLIFIES

CONFLICT, POWER, VALUES, AND CHANGE IN ACCORDANCE WITH LEADER-FOLLOWER NEEDS, IT

(107)

MAKE

CREATE

INNOVATE

(108)

CHARACTERISTIC OF MANAGERS Versus LEADERS

(Luthans, 1995)

MANAGERS LEADERS

Administers A copy

Maintains

Focus a systems and structure Relies on control

Short range view Ask how and when Eye on the bottom line Imitates

Accept the statusquo Classic good soldier Does things right

Innovates An original Develops

Focuses on people Inspires trust

Long range perspective Ask what and why

Eye on the horizon Originates

Challenges the statusquo Own person

(109)

MANAJER LEADER

•Garis komando

(hirarkhi atas bawah)

•Subordinat •Ada SK atau

ditunjuk

•Ada pengikut

(follower)

•Sharring of

power

•Pengakuan dari

follower

(110)
(111)

KARAKTERISTIK

PROFESIONALISME

Para profesional selalu mendasarkan

keputusannya pada prinsip-prinsip

umum (rasional dan obyektif)

Para profesional mencapai statusnya

karena prestasi, bukan karena

favoritisme atau askripsi, dsb

(112)

APA YANG DIKERJAKAN

MANAJER/LEADER?

(113)

BE THE LEADER OF YOUR SELF,

BEFORE LEAD OTHERS

(Jadikanlah kamu mampu

sebagai pemimpin dirimu sendiri, sebelum kamu

(114)

MEMIMPIN DIRI SENDIRI = KEMAMPUAN INTERNAL(IQ, EQ, SQ, CQ)

(115)

APA YANG DIKERJAKAN OLEH PARA

MANAJER/PEMIMPIN?

• Fungsi-fungsi manajemen

• Peran- peran manajemen

• Ketrampilan manajemen

• Kegiatan manajerial yang efektif Versus

sukses

(116)

PERAN DAN KEAHLIAN MANAJER

(H. Mintzberg)

PERAN MANAJER (ROLE OF MANAGER) :

1. Interpersonal Role 2. Informational Role 3. Decesional Role

KEAHLIAN MANAJER (SKILL OF MANAGER):

1. Conceptual Skill 2. Human Skill

(117)

FUNGS-FUNGSI MANAJER/PEMIMPIN

• PERENCANAAN: mendefinisikan tujuan, menegakkan strategi, dsn mengembangkan rencana untuk

mengkoordinasikan kegiatan

• PENGORGANISASIAN: menetapkan tugas-2 yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan,

bagaimana tugas-2 itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan harus diambil

• MEMIMPIN: memotiasi bawahan, mengarahkan orang-2 lain, memilih saluran-2 komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik-konflik.

• PENGAWASAN: memantau kegiatan-2 untuk

memastikan kegiatan itu sedang dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap

(118)

PERAN-PERAN MANAJEMEN/PEMIMPIN

• PERAN ANTAR PRIBADI: menajer dituntut untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya

seremonial (upacara) dan simbolik

• PERAN INFORMASIONAL: manajer menerima dan mengumpulkan informasi dari organisasi-2 dan lembaga-2 diluar organisasi mereka sendiri • PERAN KEPUTUSAN: meliputi 4 peran

keputusan yang berkisar pada penentuan pengambilan pilihan (1. peran wiraswasta/

entrepreneur/proyek/program, 2. penanganan kerusuhan, 3. pengalokasi SDM, fisik dan

(119)

KETRAMPILAN MANAJEMEN/PEMIMPIN

• KETRAMPILAN TEKNIS: kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian spesialisasi

• KETRAMPILAN MANUSIAWI: kemampuan bekerjasama dengan memahami dan

memotivasi orang-2 lain, baik perorangan maupun dalam kelompok

(120)

ALOKASI KEGIATAN MANAJER MENURUT WAKTU

MANAJER RATA-RATA

% MANAJER SUKSES

% MANAJER EFEKTIF

%

1.Manajemen Tradisional

1.Membentuk

Jaringan 2.Komunikasi 3.Manajemen

Tradisional 4.Manajemen SDM 2.Manajemen SDM

3.Manajemen Tradisional 4.Membentuk Jaringan

44% 26%

19%

11%

(121)

KEAHLIAN/KECAKAPAN

MANAJER/PEMIMPIN

Konseptual Human Relation Teknikal

Top Manager

Middle Manager

(122)

ALOKASI KEGIATAN MANAJER/PEMIMPIN MENURUT WAKTU

MANAJER RATA-RATA

% MANAJER SUKSES

% MANAJER EFEKTIF

%

1.Manajemen Tradisional

1.Membentuk

Jaringan 2.Komunikasi 3.Manajemen

Tradisional 4.Manajemen SDM 2.Manajemen SDM

3.Manajemen Tradisional 4.Membentuk Jaringan

44% 26%

19%

(123)

Keterangan:

• MANAJEMEN TRADISIONAL: mengambil keputusan, merencanakan dan mengawasi (melaksanakan fungsi-fungsi manajemen)

• KOMUNIKASI: mempertukarkan informasi rutin dan memproses dokumen, komitmen dan

kepuasan dari bawahan yang dipimpin • MANAJEMEN SDM: memotivasi,

mendisiplinkan, mengelola konflik, pengisian staff dan melatih; sistem prosedur

pendayagunaan tenaga

• MEMBENTUK JARINGAN: bersosialisasi,

(124)

• MANAJER YANG SUKSES didefinisikan dalam cepatnya promosi dalam organisasi.

Pembentukan jaringan memberikan paling besar kepada sukses manajer; kegiatan manajemen SDM memberikan sumbangan yang paling kecil. • MANAJER YANG EFEKTIF didefinisikan dalam

kuantitas dan kualitas kinerja mereka dan

(125)

PEKERJAAN MANAJER/PEMIMPIN

• Mengenali kembali (mininjau ulang) fungsi,

peran, ketrampilan, dan kegiatan terhadap

manajemen.

(126)

PERUBAHAN

KEAHLIAN/KEMAMPUAN MENURUT

UMUR (%)

Golongan

Umur Kemampuan Melihat Kemampuan Menguasai Gerak

Kemampuan

Daya Ingat Daya MenilaiKemampuan

10 -17 100 88 95 72

18 – 29 95 100 100 100

30 – 49 93 97 92 100

50 – 69 76 92 82 87

70 - 89 46 71 55 69

(127)

MANAJER /PEMIMPIN

EFEKTIF DAN BERHASIL

EFEKTIF (EFFECTIVE) BERHASIL (SUCCESSFUL) 1. Communication

Management

2. Human Resources Management

3. Traditional Management 4. Net Working

Management (Speed of Promotion)

1. Net Working

Management (Speed of Promotion)

2. Communication Management

3. Traditional Management 4. Human Resources

(128)

KETERANGAN :

COMMUNICATION MANAGEMENT =

Komitmen dan kepuasan dari bawahan yang dipimpin (kualitas dan kuantitas)

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT = Sistem dan prosedur pendayagunaan SDM TRADITIONAL MANAGEMENT = Berkaitan dengan fungsi-2 manajemen (POAC,

POSDCoRB)

NET WORKING MANAGEMENT = Berkaitan jaringan/pertalian kerja sebagai aktivitas

(129)

KARAKTERISTIK

PROFESIONALISME (PEMIMPIN)

Para profesional selalu mendasarkan

keputusannya pada prinsip-prinsip

umum (rasional dan obyektif)

Para profesional mencapai statusnya

karena prestasi, bukan karena

favoritisme atau askripsi, dsb

(130)

PEMIMPIN DAN

(131)

PENGERTIAN MOTIVASI

(THE MEANING OF MOTIVATION)

Berasal dari bahasa latin “MOVERE”

yang artinya “TO MOVE” (untuk

melangkah lebih lanjut)

Dipergunakan secara bersamaan

dengan istilah: DESIRE, WANTS,

WISHES, AIMS, GOALS, NEEDS,

DRIVES, MOTIVES, dan INCENTIVES

Motivasi adalah proses yang diawali

adanya deficiency (kekurangan)

dalam hal phisik maupun kejiwaan

atau kebutuhan akan aktivitas

(132)

Suatu pernyataan “internal

mental” seseorang yang

menyebabkan perilaku tertentu

Suatu aktivitas manajemen atau

sesuatu yang dilakukan oleh

manajer/leader untuk mengajak

(133)

HIRARCHY OF NEEDS

ABRAHAM MASLOW (1970)

AC

Basic Needs (defciency needs)

Stimulation

(134)

KETERANGAN :

1. Actualization = pengakuan diri

2. Self Esteem and Esteem by others = harga diri dan harga diri orang lain

3. Love and Belongingness = rasa cinta dan rasa ikut memiliki (kebutuhan sosial)

4. Savety and Security = keselamatan dan keamanan

5. Physiological = kebutuhan jasmani dan rochani

6. Cognitive = olah pikir (pengetahuan)

(135)

KETERANGAN :

E = Existence Needs R = Relatedness Needs G = Growth Needs

(136)

SUPER MAN

TUGAS

PIMPINAN/MANAJER

HUMAN BEING/BASIC

Motivasi 90% - 100 % (serba bisa, irrasional)

Motivasi 30% - 90% (sebagai power Motivation)

Motivasi 0% - 30% (karena ada kebutuhan, rasa ingin tahu, dan rasa suka sebagai

manusia normal/sehat) 0%

100%

(137)

POWER MOTIVATION

(KEKUATAN MOTIVASI)

T

R T

KEKUATAN MOTIVASI

TINGKAT KESULITAN (TANTANGAN)

Mudah

Sulit

50%

Tugas Pimpinan/Manajer

(138)

PERUBAHAN-PERUBAHAN

DALAM KEKUATAN MOTIVASI

Tingkat kepuasan kebutuhan

Terhalangnya pemuasan kebutuhan

Perbedaan kognisi (persepsi)

Kondisi frustrasi

Kekuatan motivasi yang bertambah

atau kebutuhan yang semakin naik

Karena terikat oleh aktiva tujuan

(139)

Beberapa petunjuk bagi pemimpin

dalam memotivasi anggota

1. Kenali perbedaan kebutuhan

anggota.

Setiap anggota memiliki kebutuhan

dan kepentingan yang berbeda. Oleh

karena itu perlakuan terhadap setiap

anggota hendaknya berbeda pula.

(140)

2. Tetapkan tujuan yang harus dicapai

dan beri feedback.

(141)

3. Libatkan anggota dalam pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan mereka.

Anggota dapat dilibatkan dalam pengambilan

keputusan tentang penetapan tujuan, pemilihan tunjangan, pemecahan masalah produktivitas

dan kualitas kerja, dll. Pelibatan ini dapat meningkatkan motivasi dan komitmen mereka terhadap organisasi, sehingga diharapkan

(142)

4. Kaitkan reward dengan performance. Reward harus dibuat berdasarkan

performance dan hubungan ini harus jelas. Jika anggota mempersepsikan

hubungan ini cukup erat, maka kondisi ini akan meningkatkan kepuasan kerja dan menurunkan turnover dan

ketidakhadiran kerja.

(143)

5. Tetapkan sistem pembayaran yang

adil.

Sistem pembayaran hendaknya juga

disesuaikan dengan keterampilan,

(144)

PEMIMPIN,

(145)

“Setiap kalian adalah

pemimpin, dan setiap

pemimpin itu

bertanggungjawab atas

yang di pimpinnya”

(146)

“ Dan Dialah yang

menjadikan kamu

penguasa (pemimpin)

bumi dan sebagian kamu

ditinggikan Tuhan berapa

derajat dari yang lain,

karena Tuhan hendak

menguji kamu tentang haq

dan dalam melaksanakan

tugas kewajibannya”

(147)

“Apabila berangkat

dalam perjalanan tiga

orang, maka hendaklah

mengangkat salah

seorang dari mereka

menjadi pemimpin”

(148)

Peran Pemimpin

adalah

Melaksanakan

Fungsi-Fungsi

(149)

“Apabila amanat itu telah

disia-siakan, maka tunggulah saat

kehancurannya.

Sahabat bertanya-tanya:

bagaimana menyia-nyiakannya?

Jawab Rosulullah: Apabila suatu

jabatan diserahkan kepada

orang-orang yang bukan

ahlinya”.

(150)

Pemimpin adalah

mereka-mereka yang memiliki

sumber-sumber

kekuasaan

dan memerankan

perilaku

politik

dalam organisasi

(151)

“POLITIK ADALAH

KEKUASAAN DAN

KEPENTINGAN;

TETAPI KEKUASAAN DAN

KEPENTINGAN TIDAK HARUS

(152)

DI DALAM POLITIK TIDAK ADA

ISTILAH SAHABAT ATAU MUSUH,

KALAH ATAU MENANG, YANG

ADA ADALAH KEPENTINGAN DAN

KEKUASAAN

(153)

POLITIK ADALAH ILMU

TENTANG PERSEPSI

(154)

POWER TENDS TO CORRUPT AND

ABSOLUTELY

(John Acton)

Kekuasaan yang berlebihan akan

(155)

POST POWER SYNDROMA

(Parkin, 1950)

Mengalami syndroma

(156)

APA SAJA YANG DIANGGAP

BERNILAI/BERMANFAAT OLEH MASYARAKAT?

1. Kekuasaan (power)

2. Kekayaan (wealth)

3. Pendidikan (education)

4. Informasi/Penerangan (einleigment)

5. Kesehatan (health)

(157)

8.

Kejujuran (honesty)

9. Keadilan (justment)

10.Saling hormat menghormati (respect)

11.Kepatuhan (obedience)

12.Keamanan (security)

13.Kemerdekaan (liberty)

(158)

SEMBILAN NILAI INTEGRITAS

1. JUJUR

2. PEDULI

3. MANDIRI

4. DISIPLIN

5. TANGGUNG JAWAB

6. KERJA KERAS

7. SEDERHANA

8. BERANI

(159)
(160)

KEKUASAAN DAN

POLITIK

Merupakan salah satu upaya individu atau

sub unit (kerja) untuk menyelesaikan

konfik (latent, manifest) dan stress kerja sesuai keinginannya

Muncul sebagai salah satu akibat dari

situasi statusquo dan clique (kubu-kubuan)

Muncul sebagai salah satu akibat dari

pergantian kepemimpinan/manajer,

berkait dengan reorganisasi dan relokasi sumber-2 organisasi (yang

(161)

KEKUASAAN

(POWER)

Adalah kemampuan seseorang atau

sekelompok orang untuk

mempengaruhi orang lain, baik

sebagai individu maupun sebagai

kelompok

Indikator kekuasaan melibatkan dua

orang atau lebih dan adanya

hubungan ketergantungan yang

(162)

Karakter kekuasaan mencakup

sistem pengaruh (

infuence system

),

sistem kepatuhan (

obedience

system

), penggunaan kewenangan

(

autority

), dan saling ketergantungan

(

dependencity

)

Kekuasaan dapat bermakna sebagai

sesuatu yang terikat nilai (berkait

dengan kepentingan, amanat atau

mandat) dan bebas nilai (neutral,

wajar)

(163)

JENIS KETERGANTUNGAN KERJA

1. Ketergantungan yang dikelompokkan/ Horizontal (Pooled Interdependency)

A B

- Mengelompok - Konfik terbuka

(manifest)

2. Ketergantungan Berurutan/ Vertikal (Sequency Interdependency)

A B - ( latency) Konfik tertutup

3. Ketergantungan Timbal Balik/ Mutualis (Reciprocal Interdependency)

A B

(164)

KEKUASAAN DALAM ORGANISASI

Fenomena Kekuasaan

(Power)

Alat mencapai tujuan

Kinerja dan kepuasan

Amanah/mandat Bersifat etis

Bebas Nilai (Values Free)

Terikat Nilai (Values Bound)

Sbg tujuan

Sbg Kepentingan Bersifat non etis

Menimbulkan perilaku politik sebagai aktivitas untuk memanipulasi kekuasaan

Kekuasaan = hak

Tanggungjawab = kewajiban Pimpinan Bawahan

Hak>Kw = otoriter

Hak<Kw = humanisasi Hak=Kw = Demokrasi

Kewenangan (otority)

Rendah (persuasif)

(165)

SUMBER-SUMBER KEKUASAAN

DALAM ORGANISASI

Pelaku/Aktor Kekuasaan karena:

-Legitimasi -Imbalan -Paksaan -Keahlian -Kharisma/

Referen -Informasi -Koneksi/

Nepotisme/ Askripsi

Karakteristik orang yang Dipengaruhi:

- Kepribadian

- Jenis Kelamin (gender) - Budaya/Tradisi

Situasi Lingkungan:

-Ketidak Pastian

-Kemampuan faktor pengganti -Keterpusatan

-Pengendalian informasi -Pengendalian atas sumber -Pengendalian atas keputusan

(166)

Keterangan :

Kekuasaan tidak berjalan konstan,

tetapi elastis/selalu berubah,

terutama karena faktor perubahan

pengaruh eksternal/ lingkungan luar

yang memunculkan dinamika

kekuasaan (gelombang

kekuasaan/

struggle power

)

Referent Power

= daya tarik,

kharismatik

Keterpusatan = sejauhmana

sumber-sumber disediakan oleh

Referensi

Dokumen terkait

(external reward) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya. i) Teknik dan proses mengajar yang bermacam–macam adalah efektif

Benda AB tepat di titik fokus maka sinar-sinar yang datang dari benda dipantulkan oleh cermin cekung sejajar sumbu utama sehingga tidak terbentuk bayangan, atau

mengalami depresi berhubungan dengan kekurangan dari asupan vitamin B6,. tingkat rendahnya asupan vitamin B6 secara teoritis menyebabkan

Dalam pengelolaan PNBP untuk menandaklanjuti saran perbaikan dari Badan Pemeriksa Keuangan RI (2015) dalam temuan PNBP adalah dengan diterbitkannya Peraturan

Pemberian vinase yang telah diinkubasi dapat meningkatkan luas daun dan bobot kering total panen dibandingkan tanpa vinase tetapi tidak meningkatkan hasil cabai

[r]

perkembangan kognisi, kondisi afeksi (emosi, motif, minat dan sikap), faktor eksternal meliputi pengalaman dan pengetahuan, pendidikan, dan lingkungan, dan faktor

Jika barisan jumlahan parsial tersebut konvergen ke suatu limit , kita katakan bahwa deret tersebut konvergen dan jumlahannya adalah..