KEPEMIMPINAN
SEKTOR PUBIK
Small minds discuss people,
Average minds discuss
events, Great minds discuss
ideas.
(Pikiran anak kecil
membicarakan ORANG,
Pikiran remaja
membicarakan PERISTIWA,
Pikiran dewasa
membicarakan GAGASAN)
KATA KUNCI URGENSINYA KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN (SESUATU YANG DILAKUKAN, MAUPUN YANG TIDAK
DILAKUKAN)
• Hati-hati dalam mengambil KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN;
Jika salah, maka salahlah semuanya, Jika baik, maka baiklah semuanya.
• Jika kamu tidak sanggup mengatakan sesuatu dengan
lisanmu, dengan tangan dan tindakanmu, maka lebih baik DIAM (walaupun itu selemah-lemah iman manusia)
• Pikirkan dulu dengan benar, dengan mengumpulkan
berbagai informasi dan data sebelum memutuskan --- apakah kejadian itu SEBAB atau AKIBAT --- Apakah ujian, cobaan, dan peringatan dari Allah ?
• Jangan mengambil keputusan dan kebijakan dalam
keadaan MARAH, EMOSI, DAN TERGESA-GESA .... PASTI
KEMAMPUAN S1, S2, S3
S1 S2 S3
Cognitif Knowledge;
Discriptive; Translantive; Interpretative texs (What, To Know)
Explanative, Analysis
Contexs (Why) Conceptual and Theoritical Map; Phylosophical Competency;
Methodological & Research Maping (How)
Theoritical
Understanding & Using
Theoritical Maping Theoritical Extracting
(menyarikan); Purposing
(mengkritisi); Redundancy
(penajaman, pengulangan)
Construction Theory Reconstruction & Deconstruction Theory
STATE OF THE ART ILMU SOSIAL
FENOMENA/PERISTIWA KONSEP TEORI
Pemberian Kewenangan Pemerintahan Pusat Ke Daerah; Kota/Kab ke Kecamatan/Desa
Otonomi Daerah (Penyerahan),
Pelimpahan, Pengikut sertaan/Pembantuan
Desentralisasi , Dekonsentrasi, Medebewind Vs Sentralisasi
Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Kedermawanan
(Charity), Subsidi, Hibah, Blockgrand, CSR
Ketergantungan, Negara
Kesejahteraan Pembangunan pasar
tradisional menjadi pasar modern
Revitalisasi, Rehabilitasi, Pembangunan (pasar)
Perubahan
(Change Theory)
Ada orang yang
memberikan uang/ hadiah dengan motif pamrih
Suap, Nyogok, Gratifikasi, Korupsi
Abuse of Power, Domination
Masyarakat turun kejalan menggugat kenaikan
UMP/UMK, dsb
Protes, Demonstrasi, Perlawanan (Resistency, Rebelion),
LITERATUR
REFERENSI
Davis, Keith and Newstrom, John.W,
1993,
Perilaku Dalam Organisasi
,
Edisi Ketujuh, Jilid 1 dan 2, Erlangga,
Jakarta.
Gibson, James L, dan Ivancevich, John.M,
dan
Donelly,
James.H,
1996,
Organisasi:
Perilaku,
Struktur,
Proses
, Edisi kedelapan, Jilid 1,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Locke, Edwin.A, 1991,
The Essence of
Leadership
, An Imprint of Macmillan,
Luthans, Fred, 1995, Organizational Behavior, Sevent Edition, McGraw-Hill, Inc, New York.
Nahavandi, Afsaneh, 2000, The Art and Science of Leadership, Second Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey Robbins, Stephen.P, 1996, 2001, Perilaku
Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1 dan 2, Prenhallindo, Jakarta.
Bowen, Erin E, 2013, Global Technology Leadership: A Case for Innovative
Education Praxis, Social and Behavioral Science, 75: 163-171
Davila, Anabella et al, 2013, Global Leadership, Citizenship and
Stakeholder Management. Organizational Dynamics, 42:183-190
Mendenhall, Mark E, et al, 2013, Defning Global in Global Leadership, Journal of World Business. 47:493-503
Sharkey, Linda et al, 2012, Winning with Transglobal Leadership, New York,
Fadel Muhammad, 2008, Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah, Kompas Gramedia, Jakarta
---,2011, Pengantar Kepemimpinan, Selaras Media Kreasindo, Malang
---, 2012, Kepemimpinan: Kekuasaan dan Pengaruh, Selaras Media Kreasindo, Malang
---, 2009, Pengantar Kewirausahaan,
Selaras Media Kreasindo, Malang
---, 2018, Peran Kewirausahaan Sektor Publik Model Fadel untuk Peningkatan Kualitas Kinerja Pemerintah Daerah,
Wilfridus
Taus,
2016,
Strong
Leadership
and
Performance
Budgeting: Teori dan Praktek,
Kepemimpinan
Birokrasi
di
ANDA MENCARI
PENYEBABNYA
(WHY)?
Atau
ANDA
LANGSUNG
MENYALAHKAN
SAPINYA
Aku juga
manusia
….mas!
KEPEMIMPINAN
ADALAH MEMBANGUN MANUSIA DAN MASA
PEMBANGUNAN MANUSIA
•
Pembangunan manusia lahir dan
batin (
Human Development/Human
centered Development
)?
•
Adalah proses memperluas
•
Ada tiga pilihan sebagai indikatornya,
yaitu:
panjang umur dan sehat,
berpendidikan, dan akses ke
sumberdaya yang dapat memenuhi
standar hidup yang layak
(
Human
Development Index
)
•
Pilihan lain yang dianggap pendukung
tiga pilihan diatas:
kebebasan politik,
HAM, dan penghormatan hak
pribadi
(
personal self respect
)
•
Pembangunan manusia sangat terkait
dengan
kualitas hidup
(
quality of life
)
Kesadaran untuk bekerja keras Vs
KONSEP
DECISION MAKING
HUMAN/PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI
• MOTIVASI • POWER • GAYA • KONFLIK • SIFAT
• ANCAM • TEROR • BOIKOT
KEPEMIMPINAN
• Sebagai
proses
untuk mendorong orang
lain untuk bertindak dalam rangka
mencapai tujuan bersama (Gary Yukl)
• Sebagai
hubungan
di mana seseorang
pemimpin mempengaruhi orang lain untuk
bekerja sama dengan sepenuh hati
• Sebagai
pengaruh
hubungan antar
pribadi, yaitu merupakan situasi untuk
mengarahkan melalui proses komunikasi
ke arah pencapaian tujuan (Robert
Tannenbaum)
• Sebagai
seni
(
the art
) mempengaruhi para
bawahan, dimana para bawahan
• Tiga elemen kepemimpinan: (1) sebagai
konsep
hubungan
(
relational);
(2) sebagai
proses
dalam melaksanakan sesuatu; (3)
mendorong/
memotivasi
orang lain untuk
WHAT IS LEADERSHIP ?
(
Edwin.A.Locke, 1991)
•
Leadership as the process
of inducing
others to take actions toward a common
goal.
•
This definition subsumes three elements:
1. Leadership is a
relational
concept.
APA ITU KEPEMIMPINAN ?
• Kepemimpinan adalah
proses
mendorong orang lain
untuk
melakukan tindakan atau pekerjaan
dalam mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama (MBO =
TIPOLOGI STRATEGI MANAGEMENT
• MBPr = MANAGEMENT BY PROCESS
• MBG = MANAGEMENT BY GOALS
• MR = MANAGEMENT RATIONAL
• MBO = MANAGEMENT BY OBYEKTIF
• MBP = MANAGEMENT BY PRESSURE =
TRYAL BY THE PRESS (KEKUATAN MEDIA
MASSA)
1. Kepemimpinan adalah
konsep hubungan
(
relational)
; Hanya ada apabila ada
hubungan dengan orang lain; Seseorang
dengan pengikutnya; Jika tidak ada
pengikut (f
ollowers
), tidak ada pemimpim.
Implisit didalamnya bahwa pemimpin
yang efektif apabila ia berusaha tahu
bagaimana inspirasi dari para
2
.
Leadership is a
process
. In order to lead,
the leader must do something. As has
observed, leadership is more than simply
holding a position of authority. Although a
formalized position of authority may
greatly facilitate the leadership process,
simply occupying such a position is not
sufficient to make someone a leaders
3. Leadership requires
inducing
others to
take action. Leaders induce their followers
to act in numerous ways, such as using
legitimate authority, modeling (setting an
example), goal setting, rewarding and
punishing, organizational restructuring,
2.
Kepemimpinan
adalah proses
. Dalam hal
ini pemimpin harus melakukan sesuatu
yang lebih besar dan tidak sesederhana
posisi kewenangannya. Walaupun secara
formalitas, posisi kewenangannya
mungkin memberikan fasilitas yang lebih
besar dalam proses kepemimpinannya
yang membedakan dengan yang lain
3. Kepemimpinan adalah
mendorong orang
lain untuk melakukan sesuatu
, dengan
menunjukkan caranya sesuai tupoksi,
pemodelan dengan contohnya, tujuannya,
imbalan dan hukumannya, restrukturasi
KEPEMIMPINAN
(Agus Suryono, 2011)
• Fenomena kepemimpinan adalah sesuatu
yang melekat pada keberadaan organisasi,
bahkan bisa dianggap sebagai inti dari
organisasi itu sendiri
• Sistem organisasi, hanya bisa berjalan
baik apabila ia dikendalikan oleh para
• kajian tentang kepemimpinan dalam organisasi (Publik) dapat dianggap sebagai salah satu
kebutuhan dan upaya strategis untuk membangun perspektif yang konstruktif
tentang bagaimana seharusnya kekuasaan dikelola, dan bagaimana seyogianya
melahirkan pemimpin-pemimpin organisasi yang handal, (1) yang mampu melayani
masyarakat demi tegaknya keadilan, (2) memberdayakan masyarakat agar
kemandirian mereka terus menguat, (3) serta membangun untuk meningkatkan
• Oleh karena itu, pemimpin dapat
didefinisikan
sebagai seseorang yang
terus menerus membuktikan bahwa ia
mampu mempengaruhi sikap dan tingkah
laku orang lain, lebih dari kemampuan
orang lain untuk mempengaruhi dirinya.
• Kepemimpinan adalah sebuah konsep
yang merangkum berbagai segi dari
interaksi pengaruh
antara pemimpin
• Disini diasumsikan bahwa suasana
kepemimpinan hanya mungkin terbentuk dalam suatu lingkungan yang secara dinamis dengan melibatkan hubungan di antara sejumlah orang. Artinya, suasana kepemimpinan hanya
terbangun melalui ikatan hubungan yang timbal balik antara pemimpin dengan para pengikut
• Seseorang hanya bisa mengklaim dirinya sebagai pemimpin jika ia memiliki sejumlah
pengikut. Selanjutnya, antara pemimpin dan para pengikut terjalin ikatan emosional dan rasional
• Pada umumnya, pemimpin yang biasanya
memperkenalkan atau bahkan
merumuskan nilai-nilai dan tujuan
(organisasi)
• Karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki,
pemimpin cenderung menjadi panutan
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
(Leadership Approach)
•
Dalam studi kepemimpinan terdapat
dua pendekatan
untuk menjelaskan
proses kelahiran pemimpin yang
secara dominan mempengaruhi
perkembangan teori kepemimpinan:
1. Pertama,
personality trait
approach
; dan
Personality Trait
Approach
•
Pendekatan pertama berangkat dari
asumsi tentang adanya sifat-sifat
dan bakat kepribadian tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, baik sebagai
bawaan kelahiran maupun sebagai
hasil dari pengalamannya sendiri,
yang kemudian membentuk
•
Pendekatan ini melahirkan teori
the
great man
atau
the event making
man
yang memfokuskan perhatian
hanya pada kajian faktor-faktor
subyektif yang melekat pada
keberadaan dan penampilan
Situational Interactional
Approach
.
• Pendekatan kedua menekankan pada situasi
lingkungan, dimana berlangsung interaksi sosial, politik, ekonomi dan budaya, sebagai faktor determinan bagi lahirnya seorang pemimpin
• Pendekatan ini berangkat dari asumsi bahwa
seorang pemimpin lahir sebagai produk dari situasi lingkungan yang secara kebetulan
mempertemukan dua gejala: (1) kualitas kepribadian seseorang, dan (2) tuntutan situasi yang membutuhkan kehadiran
•
Pendekatan yang melahirkan teori
manusia yang luar biasa (
the
eventful man
) ini tidak menolak
pentingnya faktor kepribadian
•
Faktor kepribadian hanya tergeser
dari posisi determinan menjadi
kontributif, karena yang menjadi
faktor determinannya adalah
•
Oleh karena itu, faktor kontributif lain
yang layak dianalisa bersama faktor
kepribadian pemimpin adalah: (1)
lingkungan sosial dan lingkungan
fisik di mana interaksi kelompok
berlangsung, (2) tuntutan kebutuhan
kolektif yang perlu diatasi, dan (3)
• Untuk menjamin objektivitas dalam studi
kepemimpinan, kombinasi dari dua
pendekatan tersebut perlu dilakukan. Tetapi ini tidak semudah memadukan dua warna di atas kertas kosong
• Artinya, harus ada kejelasan tentang bobot
determinasi dan kontribusi dari semua faktor yang diasumsikan terlibat dan berpengaruh secara signifikan dalam proses
kepemimpinan. Dan ini yang menyebabkan mengapa teori kepemimpinan belum
memiliki legitimasi yang kuat dalam
ENAM VARIABEL POKOK STUDI
KEPEMIMPINAN
1.Kepribadian (
personality
)
2.Peranan (
role
)
3.Organisasi (
organization
)
4.Tugas (
task
)
5.Nilai-nilai (
values
), dan
EMPAT KARAKTERISTIK
KEPEMIMPINAN
1.Kepemimpinan sensistif
2.Kepemimpinan responsif
KEPEMIMPINAN SENSITIF
•
Ditandai oleh kemampuan untuk
secara dini memahami dinamika
perkembangan masyarakat,
mengerti apa yang mereka
butuhkan, serta mengusahakan agar
ia menjadi pihak pertama yang
• Memberi perhatian tidak selalu berarti
memenuhi kebutuhan. Karena, dalam keadaan di mana organisasi (birokrasi pemerintah)
tidak atau belum mampu memenuhi
kebutuhan masyarakatnya, maka cara lain
yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin yang sensitif adalah mengkomunikasikan
kepada masyarakat tentang adanya
•
Sikap keterbukaan atau transparansi
dari karakter kepemimpinan yang
seperti ini akan semakin
mendekatkan pemerintah kepada
masyarakatnya. Dengan tingkat
kepekaan yang tinggi, suatu birokrasi
pemerintahan akan mampu tampil
sebagai pihak yang menyelesaikan
masalah, bukan sumber
KEPEMIMPINAN RESPONSIF
• Karakter kepemimpinan ini tidak jauh berbeda
dari yang pertama. Hanya saja, jika dalam konteks kepemimpinan yang sensitif sang
pemimpin lebih aktif mengamati dinamika
masyarakat dan secara kreatif berupaya memahami kebutuhan mereka, maka
kepemimpinan yang responsif lahir
berhadapan dengan masyarakat yang cenderung lebih aktif.
• Pemimpin responsif lebih banyak berperan
•
Pemimpin dianggap berkarakter
responsif jika ia menghayati suatu
sikap dasar untuk mendengar suara
rakyat, mau menggunakan energi
dan waktunya untuk secara cepat
menjawab setiap pertanyaan,
menampung setiap keluhan,
memperhatikan setiap tuntutan
dan mernanfaatkan setiap
•
la juga sigap dalam mengambil
keputusan. sehingga dapat
mencegah terjadinya berbagai ekses
yang tidak diharapkan akibat dari
kesengajaan untuk tidak
menganggap suara rakyat sebagai
sesuatu yang serius hanya karena,
misalnya, suara itu disalurkan lewat
surat atau sekelompok kecil utusan.
Hal yang terakhir ini seringkali terjadi
disebabkan oleh sifat arogansi
KEPEMIMPINAN DEFENSIF
• Karakter kepemimpinan ini berbeda
dibanding dua karakter sebelumnya. la
ditandai oleh sikap egoistik, merasa paling benar, walaupun pada saat yang sama
memiliki kemampuan argumentasi yang tinggi dalam berhadapan dengan
masyarakat.
• Komunikasi antara pemimpin publik
(pemerintah) dengan masyarakatnya cukup terpelihara. Tetapi, pada umumnya pemimpin publik (pemerintah) selalu mengambil posisi sebagai pihak yang lebih benar dan lebih
• Karena itu, keputusan dan penilaiannya atas sesuatu isyu lebih patut selalu diikuti oleh
masyarakat.
• Posisi masyarakat lemah, sekalipun tetap
tersedia ruang bagi mereka untuk bertanya, menyampaikan keluhan, aspirasi, tuntutan, dan semacamnya.
• Biasanya, sikap kepemimpinan defensif
melekat pada keberadaan seseorang yang pintar atau merasa dirinya pintar.
• la cenderung mendominasi pembentukan opini publik yang mengesankan bahwa
• Pendapat kritis masyarakat selalu
berhadapan dengan counter argument
dari sang pemimpin, dan biasanya
argumen tandingan itu memang sangat masuk akal.
• Karakter kepemimpinan seperti ini bisa
berhasil dalam suatu jangka waktu tertentu. Tetapi, ketika berhadapan dengan masyarakat yang semakin
KEPEMIMPINAN REPRESIF
• Karakter kepemimpinan ini cenderung sama egois dan arogannya dengan
karakter yang defensif. Tetapi, ia lebih buruk lagi karena tidak memiliki
kemampuan argumentasi atau justifikasi dalam mempertahankan keputusan atau penilaiannya terhadap sesuatu isu ketika berhadapan dengan masyarakat.
• Monopoli atas kebenaran dilakukan secara
• Dalam benak sang pemimpin, kekuasaan
identik dengan kebenaran, sehingga semakin besar suatu kekuasaan, semakin besar pula kebenaran yang dimilikinya
• Akibatnya, ia mudah curiga dan cemburu
kepada setiap orang atau kelompok
masyarakat yang bersikap kritis atau yang memiliki potensi untuk naik sebagai
rivalnya, karena mereka dianggap sebagai ancaman terhadap kebenaran.
• Gangguan terhadap kekuasaan (abuse of power) adalah gangguan terhadap kebenaran itu
KONKLUSI
•
Bahwa karakter kepemimpinan (baik
dalam organisasi publik maupun
bisnis) selalu memiliki pengaruh
• Oleh karena itu, kepemimpinan yang sensitif
akan mendorong tingkahlaku masyarakat yang akrab dan menghormati pemerintah
• Kepemimpinan yang responsif akan
mendorong tingkahlaku masyarakat yang melihat pemerintah sebagai mitra yang bertanggung jawab
• Kepemimpinan yang defensif akan mendorong lahirnya tingkahlaku masyarakat yang merasa
kurang percaya diri, dan
• Kepemimpinan yang represif akan mendorong lahirnya tingkahlaku masyarakat yang frustrasi dan penuh keterpaksaan, dan akhirnya menjadi
• Secara khusus, praktek kepemimpinan dalam organisasi, dimana hubungan
pemimpin-pengikut sering diterjemahkan sebagai hubungan atasan-bawahan, maka akan
kesulitan membuat garis pemisah yang tegas antara dominasi dan kepemimpinan
• Dalam skala tertentu, kepemimpinan organisasi memang berlangsung dalam struktur yang hirarkis. Pada sisi lain,
kepemimpinan organisasi menuntut kemauan dan kemampuan dalam mengembangkan
•
Dengan kata lain, perpaduan antara
perilaku dan pendekatan
manajerial-birokratis dengan perilaku
demokratis akan melahirkan
kepemimpinan organisasi yang
efektif
•
Pengembangan perilaku
k:epemimpinan yang berkualitas
EMPAT KAPASITAS
KEPEMIMPINAN PUBLIK
(DEMOKRATIS)
1. Kepekaan terhadap situasi
lingkungan, yaitu kemampuan untuk
membaca perkembangan yang terjadi di sekitarnya, sehingga bisa secara tepat mengantisipasi kecenderungan
perubahan yang akan dihadapi.
2. Penjagaan atas moral masyarakat, yaitu kemampuan untuk menahan diri agar tidak terjebak melakukan sesuatu yang dapat menciptakan atau
3. Keterbukaan pikiran, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa dalam interaksi politik dan birokrasi, khususnya dalam
pertarungan kepentingan (beting on the
strong), tidak ada kebenaran yang bersifat tunggal, dan tidak ada sesuatu kelompok yang memiliki hak monopoli atas
kebenaran. Kebenaran selalu bersifat
relatif, bermuka banyak, dan karena itu tidak mungkin di monopoli oleh sesuatu kelompok. Kebenaran dalam organisasi selalu berkaitan dengan penafsiran
• Pada setiap penafsiran selalu terdapat
peluang untuk benar. Maka, kapasitas untuk melihat segala sesuatu dengan pikiran terbuka, merupakan jalan
lurus menuju toleransi atas perbedaan pendapat yang menjadi salah satu ciri dari praktek demokrasi
• Hal ini juga menjadi modal untuk
bersikap jujur menerima pendapat pihak lain jika ternyata lebih
4. Menjadi seorang pendengar,
mempelajari, dan menterjemahkan
suara orang banyak dengan baik, yaitu kemampuan untuk dekat dan mau repot
mengurus kepentingan orang banyak .Sebab dalam demokrasi, dukungan orang banyak merupakan salah satu kunci pokok bagi keberhasilan seorang pemimpin. Tetapi, dukungan hanya mungkin diperoleh jika ada kemauan dari pemimpin untuk
mendengar suara mereka, mempelajari harapan dan aspirasi mereka, serta
UKURAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN PUBLIK (DEMOKRATIS)
•
Melalui keberhasilan seseorang
membawakan fungsi-fungsi utama
pemerintahan itu sendiri, yakni:
pelayanan (
service
),
pemberdayaan (
empowerment
),
dan pembangunan (
development
).
•
Dalam
fungsi pelayanan
terkandung
•
Dalam fungsi pemberdayaan
terkandung tujuan untuk
mewujudkan masyarakat mandiri,
dan
•
Dalam fungsi pembangunan
terkandung tujuan untuk
KONSEP
Giddens, Anthony, 1973,
The Class
Structure of the Advanced Societies
,
London, Hutchinson.
---, 1998,
The Third Way:The
Renewal of Social Democracy
, dalam
Ketut Arya Mahardika (penerjemah), 1999,
Jalan Ketiga Pembaharuan Demokrasi
Sosial
, Jakarta, Gramedia Pustaka
---, 2000,
The Third Way and Its
Critiques
,
dalam Imam Khoiri
(penerjemah), 2003,
Jalan Ketiga dan
Kritik-Kritiknya
, Yogyakarta, IRCiSoD.
---,2000 ,
Kapitalisme dan teori
KASUS/ PERISTIWA/ FAKTA
• Resepsi acara keluarga dan acara warga
menggunakan fasilitas umum (fasum) dan menutup jalan umum (publik dan sosial)
• Parade mobil gede (moge) dan mobil ferary
memacetkan jalan (raya) dan dikawal oleh polisi Palwan
• Mobil ambulance (rumah sakit, yayasan,
organisasi) kebal hukum seenaknya melintas dalam keramaian
• Pejabat, petinggi negara, tamu negara yang
lewat (termasuk keluarganya) kebal hukum jalan raya
• Suporter sepak bola AREMA --- kebal (imun)
• Penggunaan mobil dinas/mobil kantor – Uang rakyat
• Acara karnaval, bersih desa, acara
keagamaan memacetkan jalan umum
• Acara (politik) kenegaraan libur massal
-melanggar aturan bisnis dan kerja produktif
• Pelanggaran masyarakat terhadap
penegakan aturan dan rambu-rambu lalu lintas
• Pedagang Kaki Lima (PKL) dan jalan trotoar
untuk pejalan kaki umum (publik)
• Lemahnya penegakan hukum? Dan
WILAYAH PUBLIK
(UNIT ANALISIS ORGANISASI/
KELEMBAGA AN)
WILAYAH BISNIS/ SWASTA/PRIV
ATE (UNIT ANALISIS INDIVIDU/AKT
OR/AGENCY)
WILAYAH SOSIAL/
KEMASYARAKATA N (UNIT ANALISIS
KELOMPOK/ GROUP) SPHERE
OF
INFLUENC E
(WILAYAH PENGARU
WILAYAH PUBLIK (Pendekatan
Politik)
WILAYAH BISNIS/ SWASTA/PRIVATE
(Pendekatan Ekonomi) WILAYAH
SOSIAL/
KEMASYARAKATA N
(Pendekatan Budaya/Ideologi) PENDEKATA
N SOSIAL - DEMOKRATI
S
WILAYAH PUBLIK
WILAYAH BISNIS/ SWASTA WILAYAH
SOSIAL/
KEMASYARAKATA N
PENDEKATAN DETERMINASI
POLITIK
WILAYAH PUBLIK
WILAYAH BISNIS/ SWASTA WILAYAH
SOSIAL/
KEMASYARAKATA N
PENDEKATAN KEPEMERINT
AHAN
(GOVERNANC E) – FIVE
HELIX
WILAYAH MEDIA SOSIAL
(IT)
WILAYAH LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
WILAYAH PUBLIK WILAYAH
BISNIS/ SWASTA
WILAYAH SOSIAL/
KEMASYARAKATA N
PENDEKATA N D0MINASI
HUBUNGAN IDEOLOGI, EKONOMI TERHADAP POLITIK
Super Structure IDEOLOGI Determination (Relatively in the last instance/Hybrida
Autonomous) (sesaat)
POLITICAL
ACTION THEORY
(Talcott Parson)
Super Structure BUDAYA Kaya nilai, norma, ideologi
(mind, abstrak)
SOSIAL
POLITIK
FUNGSI AGIL
A = Adaptation = Fungsi Ekonomi
G = Goals Attainment = Fungsi
Politik
TEORI DOMINASI
TIPE PERTAMA:
IDEOLOGI/POLITIK EKONOMI= Paksaan (coercion) yang melahirkan adu domba atau intimidation (Altuser, Michell, Galtung)
TIPE KEDUA:
EKONOMI IDEOLOGI/POLITIK= Eksploitasi yang melahirkan kesadaran semu atau false conciousness (Marxian)
TIPE KETIGA:
BUDAYA IDEOLOGI/POLITIK DAN EKONOMI= Supremasi budaya/SARA yang melahirkan
EKONOMI POLITIK DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
DAN/ATAU
KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK
EKONOMI ADALAH
MASALAH SEMUA BANGSA DAN
NEGARA
TERGANTUNG SISTEM POLITIK
SEBAGAI
ALAT KEPENTINGAN KEKUASAAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(KEBIJAKAN EKONOMI)
WILAYAH PUBLIK
WILAYAH BISNIS/ SWASTA
WILAYAH SOSIAL/
KEMASYARAKATA N
PENDEKATAN EKONOMI-POLITIK DAN/ ATAU
POLITIK - EKONOMI
KEKUASAA N (POWER)
WILAYAH PUBLIK (PUBLIC SPHERE)
WILAYAH PRIBADI (PRIVATE
SPHERE)
KEKAYAAN (WEALTH/RIC
H)
WILAYAH PENDIDIKAN (EDUCATION
SPHERE) ?
KEUNIKAN INDONESIA ?
Science and Technology
(Iptek) + Moral (Mental)
WILAYAH KELOMPOK
(GROUP SPHERE)
KELOMPOK KEPENTINGAN
(Parpol, Ormas, Birokrasi,
KEKAYAAN
MILIK PUBLIK (Pemerintah, Rakyat, Swasta,
NGo, Media
Ideologi Komunis – Sosialis (Left)
Ideologi Kapitalis –
Liberal (Right) Ideologi
Kontempor er (New
Left)
Ekonomi Politik #
PUBLIK MERUPAKAN
KELOMPOK SOSIAL
•
PUBLIK = kelompok sosial yang
teratur, terstruktur, dan memiliki
tujuan yang jelas
•
CROWD = kelompok sosial yang
tidak teratur, tidak terstruktur dan
tidak bertujuan yang jelas
PUBLIK
•
Suatu kelompok manusia yang
memiliki minat dan perhatian
yang sama pada sesuatu hal,
berkumpul dalam waktu yang
relatif lama, teratur dan rutin,
serta
memiliki kesadaran
tentang suatu tata tertib yang
berkembang dalam sistem hidup
•
Tinjauan struktural (Statis):
berarti negara, pemerintah,
public policy, public afairs
•
Tinjauan fungsional
(Dinamis
)
:
berarti umum,
masyarakat, manajemen publik,
public service, stakeholder,
KONSEP PUBLIK (PUBLIC)
•
ISTILAH PUBLIC sering digunakan
dalam konteks :
Public interest
Public opinion
Public goods
Public law
Public sector
Public transport
Public Figur
Public education
Public service
broadcasting
Public accountability
Public toilets
• Kata “public” dapat dipahami dalam kontek
lawan katanya, yaitu “private”, Misal :
hubungan (kekuasaan) negara (publik)
dan swasta (private),
hubungan public goods dan private
goods,
hubungan kepentingan publik dan
kepentingan swasta, serta
hubungan sektor publik dan sektor
Perkembangan selanjutnya dari
pengertian “public” lebih mengarah pada
bidang pemerintahan, yakni bahwa sektor
publik menyangkut
aspek-aspek bidang
sosial dan ekonomi yang secara teknis
tidak dapat (tidak layak) ditangani
secara swasta (private).
Pengertian publik juga terkait dengan
Interest sebagian besar warga masyarakat
untuk merumuskan
artikulasi
SEKTOR PUBLIK =
BIROKRASI
SISTEM NILAI DALAM ORGANISASI PUBLIK, BISNIS DAN SOSIAL
ORGANISASI kekuasaan semudah mungkin 2. Gunakan
kekuasaan
seefektif mungkin 3. Pertanggung
jawabkan kekuasaan
seformal mungkin
1. Beli dan terima semurah dan semudah mungkin 2. Buat dan bikin
dengan biaya sehemat mungkin 3. Jual dan bagi
semahal mungkin
1. Kesadaran akan hak dan kewajiban, merumuskannya menjadi kebutuhan dan tuntutan
2. Kepedulian terhadap masalah organisasi publik dan privat 3. Mengelola otonomi masyarakat 4. Konsumerisme (hak konsumen
dan perjuangan memenuhi dan melindunginya), hak korban untuk diselamatkan, dan hak mangsa untuk
mempertahankan diri
SEKTOR PUBLIK Vs SEKTOR BISNIS
DARI PERSPEKTIF STRATEGI
FITUR STRATEGIS SEKTOR BISNIS SEKTOR PUBLIK
TUJUAN STRATEGIS TUJUAN FINANSIAL NILAI (VALUES)
OUTCOME
DIINGINKAN
STAKEHOLDERS KEY SUCCESS
FACTORS
Daya Saing
Laba, Pertumbuhan, Nilai Saham
Inovasi, Kreativitas, Pengakuan
Kepuasan Pelanggan Stakeholders, Market, Owners
1. Growth Rate, Earning, Market Share
2. Keunikan
3. Advanced Technology
Efektivitas Misi
Efesiensi, Penurunan Biaya
Akuntabilitas Publik, Integritas, Fairness Kepuasan Pelanggan Taxpayers, Legislators, Publik
1. Best Management Practices
2. Sameness, Economies of Scale
UNIT ANALISIS
INDIVIDU UNIT ANALISIS KELOMPOK UNIT ANALISIS ORGANISASI
-Persepsi
-Kepribadian -Sikap
-Motivasi -Proses
pembelajaran -Sistem nilai -Analisis trend -Pengambilan keputusan
-Dinamika kelompok -Komunikasi -Konflik
-Kekuasaan dan Politik
-Kepemimpinan
-Struktur organisasi
-Desain program -Sistem evaluasi hasil kerja
-Imbalan (reward system)
INDIKATOR SUASANA HARMONIS
ORGANISASI PUBLIK
• Adanya goodwill (citra positif) publik terhadap organisasi publik
• Adanya opini publik atau pengertian publik
yang positif terhadap kebijakan organisasi publik
• Adanya kepercayaan publik atas kemampuan dan prestasi yang diperoleh organisasi publik
• Adanya kerjasama dan jaringan kerja (net working) publik yang harmonis dalam
melaksanakan program-program kerja organisasi publik
• Adanya dukungan dan bantuan publik atas
TANTANGAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN DALAM
EMPAT TANTANGAN TATAKELOLA
PEMERINTAHAN DI JAWA TIMUR
(Prof. Dr. Mas’oed Said. PhD –
Program
Nawa Bhakti Satya
-
2018)
1. MASALAH KEPEMIMPINAN Versus TINDAK PIDANA KORUPSI
2. MASALAH ANGGARAN DAERAH (FINANCIAL) 3. MASALAH JARINGAN KERJA/ KOORDINASI
KERJA (NETWORKING)
PERBANDINGAN ISTILAH
GOVERNMENT DAN GOVERNANCE
ASPEK GOVERNMENT GOVERNANCE Pengertian Berarti badan atau lembaga yang
dijalankan oleh suatu organ tertinggi dlm negara
Berarti cara,penggunaan,dan Pelaksanaan
Sifat hubungan Hirarkhis, pemerintah diatas dan warga negara ada dibawah
Hirarkhis, setara dalam Kedudukan dan berbeda dalam fungsi
Komponen yg terlibat
Pemerintah sbg subyek institusi yang dominan
Sektor publik, Sektor swasta, Sektor masyarakat
Pemegang peran dominan
Sektor Pemerintah Semua memegang peran sesuai dng fungsi masing-2
Efek/Dampak Kepatuhan warga negara Partisipasi warga negara
Hasil akhir yg
GOVERNMENT (PEMERINTAH) GOVERNANCE (KEPEMERINTAHAN)
Dalam mengelola berbagai kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, di dominasi oleh instansi pemerintah dan aparatur negara
Dalam mengelola kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan)
lainnya, tidak hanya instansi pemerintah atau aparatur negara
Stakeholder (pemangku kepentingan) yang seharusnya terlibat dalam pengelolaan hanyalah terbatas pada kelembagaan/
institusi pemerintah dan sebagian golongan masyarakat (namun perannya sangatlah kecil dan dibatasi)
Stakeholder dalam proses pengelolaan
dapat meliputi: Government institution, Civil society, Private sector, Social media, LSM/ Non Governmental Organization
Prinsip-prinsip pengaturan pemerintahan dan penegakan hukum (law enforcement) pada umumnya masih lemah dan belum bekembang dengan baik
Prinsip-prinsip good governance (tata pemerintahan
yang baik) mulai dilaksanakan dan dikembangkan,
antara lain tujuh prinsip: DEMOKRATIS, EFESIENSI,
AKUNTABEL, TRANSPARAN, SUPREMASI HUKUM,
RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN (KAYA FUNGSI,
MISKIN STRUKTUR), APARAT (SDM) BIROKRASI YANG
PERSAMAAN DAN
PERBEDAAN
LEADERS
OR
MANAGERS
PRODUCES CHANGE
PRODUCES PREDICTIABILITY AND ORDER
LEADER
---ENVISION MOTIVATES MAKES DECISION
BUREAUCRATIC
LEADERSHIP
:
TO THE EXTENT THAT BUREAUCRACY IS
IN PRACTICE THE SIMPLE APPLICATION FROM THE TOP DOWN, IT IS NOT
LEADERSHIP.
TO THE EXTENT THAT IT EXEMPLIFIES
CONFLICT, POWER, VALUES, AND CHANGE IN ACCORDANCE WITH LEADER-FOLLOWER NEEDS, IT
MAKE
CREATE
INNOVATE
CHARACTERISTIC OF MANAGERS Versus LEADERS
(Luthans, 1995)
MANAGERS LEADERS
Administers A copy
Maintains
Focus a systems and structure Relies on control
Short range view Ask how and when Eye on the bottom line Imitates
Accept the statusquo Classic good soldier Does things right
Innovates An original Develops
Focuses on people Inspires trust
Long range perspective Ask what and why
Eye on the horizon Originates
Challenges the statusquo Own person
MANAJER LEADER
•Garis komando
(hirarkhi atas bawah)
•Subordinat •Ada SK atau
ditunjuk
•Ada pengikut
(follower)
•Sharring of
power
•Pengakuan dari
follower
KARAKTERISTIK
PROFESIONALISME
•
Para profesional selalu mendasarkan
keputusannya pada prinsip-prinsip
umum (rasional dan obyektif)
•
Para profesional mencapai statusnya
karena prestasi, bukan karena
favoritisme atau askripsi, dsb
APA YANG DIKERJAKAN
MANAJER/LEADER?
BE THE LEADER OF YOUR SELF,
BEFORE LEAD OTHERS
(Jadikanlah kamu mampu
sebagai pemimpin dirimu sendiri, sebelum kamu
MEMIMPIN DIRI SENDIRI = KEMAMPUAN INTERNAL(IQ, EQ, SQ, CQ)
APA YANG DIKERJAKAN OLEH PARA
MANAJER/PEMIMPIN?
• Fungsi-fungsi manajemen
• Peran- peran manajemen
• Ketrampilan manajemen
• Kegiatan manajerial yang efektif Versus
sukses
PERAN DAN KEAHLIAN MANAJER
(H. Mintzberg)
PERAN MANAJER (ROLE OF MANAGER) :
1. Interpersonal Role 2. Informational Role 3. Decesional Role
KEAHLIAN MANAJER (SKILL OF MANAGER):
1. Conceptual Skill 2. Human Skill
FUNGS-FUNGSI MANAJER/PEMIMPIN
• PERENCANAAN: mendefinisikan tujuan, menegakkan strategi, dsn mengembangkan rencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan
• PENGORGANISASIAN: menetapkan tugas-2 yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan,
bagaimana tugas-2 itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan harus diambil
• MEMIMPIN: memotiasi bawahan, mengarahkan orang-2 lain, memilih saluran-2 komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik-konflik.
• PENGAWASAN: memantau kegiatan-2 untuk
memastikan kegiatan itu sedang dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap
PERAN-PERAN MANAJEMEN/PEMIMPIN
• PERAN ANTAR PRIBADI: menajer dituntut untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya
seremonial (upacara) dan simbolik
• PERAN INFORMASIONAL: manajer menerima dan mengumpulkan informasi dari organisasi-2 dan lembaga-2 diluar organisasi mereka sendiri • PERAN KEPUTUSAN: meliputi 4 peran
keputusan yang berkisar pada penentuan pengambilan pilihan (1. peran wiraswasta/
entrepreneur/proyek/program, 2. penanganan kerusuhan, 3. pengalokasi SDM, fisik dan
KETRAMPILAN MANAJEMEN/PEMIMPIN
• KETRAMPILAN TEKNIS: kemampuan menerapkan pengetahuan atau keahlian spesialisasi
• KETRAMPILAN MANUSIAWI: kemampuan bekerjasama dengan memahami dan
memotivasi orang-2 lain, baik perorangan maupun dalam kelompok
ALOKASI KEGIATAN MANAJER MENURUT WAKTU
MANAJER RATA-RATA
% MANAJER SUKSES
% MANAJER EFEKTIF
%
1.Manajemen Tradisional
1.Membentuk
Jaringan 2.Komunikasi 3.Manajemen
Tradisional 4.Manajemen SDM 2.Manajemen SDM
3.Manajemen Tradisional 4.Membentuk Jaringan
44% 26%
19%
11%
KEAHLIAN/KECAKAPAN
MANAJER/PEMIMPIN
Konseptual Human Relation Teknikal
Top Manager
Middle Manager
ALOKASI KEGIATAN MANAJER/PEMIMPIN MENURUT WAKTU
MANAJER RATA-RATA
% MANAJER SUKSES
% MANAJER EFEKTIF
%
1.Manajemen Tradisional
1.Membentuk
Jaringan 2.Komunikasi 3.Manajemen
Tradisional 4.Manajemen SDM 2.Manajemen SDM
3.Manajemen Tradisional 4.Membentuk Jaringan
44% 26%
19%
Keterangan:
• MANAJEMEN TRADISIONAL: mengambil keputusan, merencanakan dan mengawasi (melaksanakan fungsi-fungsi manajemen)
• KOMUNIKASI: mempertukarkan informasi rutin dan memproses dokumen, komitmen dan
kepuasan dari bawahan yang dipimpin • MANAJEMEN SDM: memotivasi,
mendisiplinkan, mengelola konflik, pengisian staff dan melatih; sistem prosedur
pendayagunaan tenaga
• MEMBENTUK JARINGAN: bersosialisasi,
• MANAJER YANG SUKSES didefinisikan dalam cepatnya promosi dalam organisasi.
Pembentukan jaringan memberikan paling besar kepada sukses manajer; kegiatan manajemen SDM memberikan sumbangan yang paling kecil. • MANAJER YANG EFEKTIF didefinisikan dalam
kuantitas dan kualitas kinerja mereka dan
PEKERJAAN MANAJER/PEMIMPIN
• Mengenali kembali (mininjau ulang) fungsi,
peran, ketrampilan, dan kegiatan terhadap
manajemen.
PERUBAHAN
KEAHLIAN/KEMAMPUAN MENURUT
UMUR (%)
Golongan
Umur Kemampuan Melihat Kemampuan Menguasai Gerak
Kemampuan
Daya Ingat Daya MenilaiKemampuan
10 -17 100 88 95 72
18 – 29 95 100 100 100
30 – 49 93 97 92 100
50 – 69 76 92 82 87
70 - 89 46 71 55 69
MANAJER /PEMIMPIN
EFEKTIF DAN BERHASIL
EFEKTIF (EFFECTIVE) BERHASIL (SUCCESSFUL) 1. Communication
Management
2. Human Resources Management
3. Traditional Management 4. Net Working
Management (Speed of Promotion)
1. Net Working
Management (Speed of Promotion)
2. Communication Management
3. Traditional Management 4. Human Resources
KETERANGAN :
COMMUNICATION MANAGEMENT =
Komitmen dan kepuasan dari bawahan yang dipimpin (kualitas dan kuantitas)
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT = Sistem dan prosedur pendayagunaan SDM TRADITIONAL MANAGEMENT = Berkaitan dengan fungsi-2 manajemen (POAC,
POSDCoRB)
NET WORKING MANAGEMENT = Berkaitan jaringan/pertalian kerja sebagai aktivitas
KARAKTERISTIK
PROFESIONALISME (PEMIMPIN)
•
Para profesional selalu mendasarkan
keputusannya pada prinsip-prinsip
umum (rasional dan obyektif)
•
Para profesional mencapai statusnya
karena prestasi, bukan karena
favoritisme atau askripsi, dsb
PEMIMPIN DAN
PENGERTIAN MOTIVASI
(THE MEANING OF MOTIVATION)
•
Berasal dari bahasa latin “MOVERE”
yang artinya “TO MOVE” (untuk
melangkah lebih lanjut)
•
Dipergunakan secara bersamaan
dengan istilah: DESIRE, WANTS,
WISHES, AIMS, GOALS, NEEDS,
DRIVES, MOTIVES, dan INCENTIVES
•
Motivasi adalah proses yang diawali
adanya deficiency (kekurangan)
dalam hal phisik maupun kejiwaan
atau kebutuhan akan aktivitas
•
Suatu pernyataan “internal
mental” seseorang yang
menyebabkan perilaku tertentu
•
Suatu aktivitas manajemen atau
sesuatu yang dilakukan oleh
manajer/leader untuk mengajak
HIRARCHY OF NEEDS
ABRAHAM MASLOW (1970)
AC
Basic Needs (defciency needs)
Stimulation
KETERANGAN :
1. Actualization = pengakuan diri
2. Self Esteem and Esteem by others = harga diri dan harga diri orang lain
3. Love and Belongingness = rasa cinta dan rasa ikut memiliki (kebutuhan sosial)
4. Savety and Security = keselamatan dan keamanan
5. Physiological = kebutuhan jasmani dan rochani
6. Cognitive = olah pikir (pengetahuan)
•
KETERANGAN :
E = Existence Needs R = Relatedness Needs G = Growth Needs
SUPER MAN
TUGAS
PIMPINAN/MANAJER
HUMAN BEING/BASIC
Motivasi 90% - 100 % (serba bisa, irrasional)
Motivasi 30% - 90% (sebagai power Motivation)
Motivasi 0% - 30% (karena ada kebutuhan, rasa ingin tahu, dan rasa suka sebagai
manusia normal/sehat) 0%
100%
POWER MOTIVATION
(KEKUATAN MOTIVASI)
T
R T
KEKUATAN MOTIVASI
TINGKAT KESULITAN (TANTANGAN)
Mudah
Sulit
50%
Tugas Pimpinan/Manajer
PERUBAHAN-PERUBAHAN
DALAM KEKUATAN MOTIVASI
•
Tingkat kepuasan kebutuhan
•
Terhalangnya pemuasan kebutuhan
•
Perbedaan kognisi (persepsi)
•
Kondisi frustrasi
•
Kekuatan motivasi yang bertambah
atau kebutuhan yang semakin naik
•
Karena terikat oleh aktiva tujuan
Beberapa petunjuk bagi pemimpin
dalam memotivasi anggota
1. Kenali perbedaan kebutuhan
anggota.
Setiap anggota memiliki kebutuhan
dan kepentingan yang berbeda. Oleh
karena itu perlakuan terhadap setiap
anggota hendaknya berbeda pula.
2. Tetapkan tujuan yang harus dicapai
dan beri feedback.
• 3. Libatkan anggota dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan mereka.
Anggota dapat dilibatkan dalam pengambilan
keputusan tentang penetapan tujuan, pemilihan tunjangan, pemecahan masalah produktivitas
dan kualitas kerja, dll. Pelibatan ini dapat meningkatkan motivasi dan komitmen mereka terhadap organisasi, sehingga diharapkan
4. Kaitkan reward dengan performance. Reward harus dibuat berdasarkan
performance dan hubungan ini harus jelas. Jika anggota mempersepsikan
hubungan ini cukup erat, maka kondisi ini akan meningkatkan kepuasan kerja dan menurunkan turnover dan
ketidakhadiran kerja.
5. Tetapkan sistem pembayaran yang
adil.
Sistem pembayaran hendaknya juga
disesuaikan dengan keterampilan,
PEMIMPIN,
“Setiap kalian adalah
pemimpin, dan setiap
pemimpin itu
bertanggungjawab atas
yang di pimpinnya”
“ Dan Dialah yang
menjadikan kamu
penguasa (pemimpin)
bumi dan sebagian kamu
ditinggikan Tuhan berapa
derajat dari yang lain,
karena Tuhan hendak
menguji kamu tentang haq
dan dalam melaksanakan
tugas kewajibannya”
“Apabila berangkat
dalam perjalanan tiga
orang, maka hendaklah
mengangkat salah
seorang dari mereka
menjadi pemimpin”
Peran Pemimpin
adalah
Melaksanakan
Fungsi-Fungsi
“Apabila amanat itu telah
disia-siakan, maka tunggulah saat
kehancurannya.
Sahabat bertanya-tanya:
bagaimana menyia-nyiakannya?
Jawab Rosulullah: Apabila suatu
jabatan diserahkan kepada
orang-orang yang bukan
ahlinya”.
Pemimpin adalah
mereka-mereka yang memiliki
sumber-sumber
kekuasaan
dan memerankan
perilaku
politik
dalam organisasi
“POLITIK ADALAH
KEKUASAAN DAN
KEPENTINGAN;
TETAPI KEKUASAAN DAN
KEPENTINGAN TIDAK HARUS
DI DALAM POLITIK TIDAK ADA
ISTILAH SAHABAT ATAU MUSUH,
KALAH ATAU MENANG, YANG
ADA ADALAH KEPENTINGAN DAN
KEKUASAAN
POLITIK ADALAH ILMU
TENTANG PERSEPSI
POWER TENDS TO CORRUPT AND
ABSOLUTELY
(John Acton)
Kekuasaan yang berlebihan akan
POST POWER SYNDROMA
(Parkin, 1950)
Mengalami syndroma
APA SAJA YANG DIANGGAP
BERNILAI/BERMANFAAT OLEH MASYARAKAT?
1. Kekuasaan (power)
2. Kekayaan (wealth)
3. Pendidikan (education)
4. Informasi/Penerangan (einleigment)
5. Kesehatan (health)
8.
Kejujuran (honesty)
9. Keadilan (justment)
10.Saling hormat menghormati (respect)
11.Kepatuhan (obedience)
12.Keamanan (security)
13.Kemerdekaan (liberty)
SEMBILAN NILAI INTEGRITAS
1. JUJUR
2. PEDULI
3. MANDIRI
4. DISIPLIN
5. TANGGUNG JAWAB
6. KERJA KERAS
7. SEDERHANA
8. BERANI
KEKUASAAN DAN
POLITIK
• Merupakan salah satu upaya individu atau
sub unit (kerja) untuk menyelesaikan
konfik (latent, manifest) dan stress kerja sesuai keinginannya
• Muncul sebagai salah satu akibat dari
situasi statusquo dan clique (kubu-kubuan)
• Muncul sebagai salah satu akibat dari
pergantian kepemimpinan/manajer,
berkait dengan reorganisasi dan relokasi sumber-2 organisasi (yang
KEKUASAAN
(POWER)
•
Adalah kemampuan seseorang atau
sekelompok orang untuk
mempengaruhi orang lain, baik
sebagai individu maupun sebagai
kelompok
•
Indikator kekuasaan melibatkan dua
orang atau lebih dan adanya
hubungan ketergantungan yang
•
Karakter kekuasaan mencakup
sistem pengaruh (
infuence system
),
sistem kepatuhan (
obedience
system
), penggunaan kewenangan
(
autority
), dan saling ketergantungan
(
dependencity
)
•
Kekuasaan dapat bermakna sebagai
sesuatu yang terikat nilai (berkait
dengan kepentingan, amanat atau
mandat) dan bebas nilai (neutral,
wajar)
JENIS KETERGANTUNGAN KERJA
1. Ketergantungan yang dikelompokkan/ Horizontal (Pooled Interdependency)
A B
- Mengelompok - Konfik terbuka
(manifest)
2. Ketergantungan Berurutan/ Vertikal (Sequency Interdependency)
A B - ( latency) Konfik tertutup
3. Ketergantungan Timbal Balik/ Mutualis (Reciprocal Interdependency)
A B
KEKUASAAN DALAM ORGANISASI
Fenomena Kekuasaan
(Power)
• Alat mencapai tujuan
Kinerja dan kepuasan
• Amanah/mandat • Bersifat etis
Bebas Nilai (Values Free)
Terikat Nilai (Values Bound)
• Sbg tujuan
• Sbg Kepentingan • Bersifat non etis
Menimbulkan perilaku politik sebagai aktivitas untuk memanipulasi kekuasaan
• Kekuasaan = hak
• Tanggungjawab = kewajiban •• Pimpinan Bawahan
• Hak>Kw = otoriter
• Hak<Kw = humanisasi • Hak=Kw = Demokrasi
Kewenangan (otority)
Rendah (persuasif)
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
DALAM ORGANISASI
Pelaku/Aktor Kekuasaan karena:
-Legitimasi -Imbalan -Paksaan -Keahlian -Kharisma/
Referen -Informasi -Koneksi/
Nepotisme/ Askripsi
Karakteristik orang yang Dipengaruhi:
- Kepribadian
- Jenis Kelamin (gender) - Budaya/Tradisi
Situasi Lingkungan:
-Ketidak Pastian
-Kemampuan faktor pengganti -Keterpusatan
-Pengendalian informasi -Pengendalian atas sumber -Pengendalian atas keputusan