• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

ABSTRAK

Rosidin (2014). Pengaruh Penggunaan Media Simulator Rem Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Kompetensi Perbaikan Sistem Rem. Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin. FPTK-UPI.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi pebaikan sistem rem kelas XI SMKN 8 Bandung. Kompetensi yang dicapai oleh siswa masih banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, hal tersebut dikarenakan penggunaan metode serta media yang digunakan dalam pembelajaran sistem rem belum maksimal. Tujuan dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media simulator rem terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi perbaikan sistem rem.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperiment dengan desain non equivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 8 Bandung kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan yang berjumlah 68 siswa, sampel dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan media simulator rem dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal pre test yang dilaksanakan sebelum siswa melaksanakan proses pembelajaran dan post test setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran, kedua soal tes tersebut digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media simulator rem sebesar 0,56 lebih tinggi dibandingkan pebelajaran yang menggunakan metode konvensional dengan pengingkatan 0,38, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media simulator rem mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi perbaikan sistem rem.

(2)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

ABSTRACT

This research was motivated by the low student learning outcomes in the competence of Repair the Brake System class XI SMKN 8 Bandung. Competencies achieved by students are still many who do not meet the completeness criteria Minimal ( KKM ) which has been determined by the school, it is because the use of methods and media used in the brake system is not maximized learning. The purpose of the implementation of this study was to determine the effect of the braking system simulator media on learning outcomes of students after the learning process. The research was conducted by using a quasi experiment with design non equivalent control group design. The population in this study is a class XI student of SMKN 8 Bandung light vehicle engineering competence, amounting to 70 students while the sample is divided into two classes, namely class experiments using the braking system simulator media and control classes using conventional methods. The instrument used in this research is a matter of pre test conducted before students carry out the learning process and the post test after the students carry out the learning process, both the test questions used to see an increase in student learning outcomes. Improved student learning outcomes using the braking system simulator media is 0,56 higher than learning to use conventional methods with an increased 0,38, so it can be concluded that the braking system simulator media has a significant impact on student learning outcomes in the competence of Repair the Brake System.

(3)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN. ... i

ABSTRAK. ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 7

1. Pengertian Media Pembelajaran. ... 7

2. Fungsi Media Pembelajaran. ... 7

3. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran... 8

4. Media Simulatror Rem. ... 13

B. Metode Pembelajaran. ... 15

1. Metode. ... 15

2. Metode Pembelajaran. ... 16

3. Macam-macam Metode Pembelajaran. ... 16

4. Metode Konvensional. ... 17

C. Prestasi Belajar ... 19

(4)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

2. Pengertian Hasil Belajar. ... 20

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. ... 21

D. Kompetensi Perbaikan Sistem Rem ... 23

E. Kajian Materi Perbaikan Sistem Rem ... 24

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan. ... 29

G. Kerangka Berfikir... 31

H. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 33

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 34

C. Instrumen Penelitian... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

E. Pengujian Instrumen Penelitiann dan Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 44

1. Analisis Data Instrumen Uji Coba ... 44

2. Data Hasil Penelitian. ... 45

3. Analisis Data Hasil Penelitian. ... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(5)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Simulator Sistem Rem ... 13

2.2 Prinsip Kerja Sistem Rem ... 20

2.3 Tipe Sistem Rem. ... 21

2.4 Cara Kerja Rem Hidraulis ... 21

2.5 Tipe Rem Tangan ... 22

2.6 Exhause Brake ... 23

2.7 Kerangka Pemikiran ... 25

4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Pre test dan Post test. ... 40

4.2 Grafik Normalitas Kelas Eksperimen ... 43

4.3 Grafik Normalitas Kelas Kontrol ... 44

(6)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Persentase Hasil Belajar ... 3

2.1 Pengelompokan Media ... 11

2.2 Kompetensi Kejutuan. ... 18

3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Tingkat Kesukaran dan Kriteria ... 33

3.3 Klasifikasi Daya Beda ... 44

3.4 Persiapan Uji T ... 37

4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen... 39

4.2 Data Hasil Pre Test ... 41

4.3 Data Hasil Post Test ... 41

4.4 Peningkatan Hasil Belajar ... 42

4.5 Data Uji Homogenitas ... 42

4.6 Data Uji Normalitas ... 43

(7)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Uji Validitas ... 55

2. Uji Realibilitas. ... 56

3. Uji Daya Beda. ... 58

4. Tingkat Kesukaran. ... 59

5. Data Hasil Validitas Uji Coba Instrumen. ... 50

6. Data Realibilitas Uji Coba Instrumen. ... 52

7. Data Daya Beda Uji Coba Instrumen. ... 54

8. Data Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen. ... 56

9. Kisi-kisi Instrumen Penelitian. ... 58

10. Soal Instrumen Penelitian. ... 60

11. Data Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol. ... 65

12. Data Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen. ... 66

13. Uji Homogenitas. ... 67

14. Uji Normalitas Kelas Kontrol. ... 69

15. Uji Normalitas Kelas Eksperimen. ... 73

16. Uji Hipotesis. ... 77

17. Data Hasil Pre Test dan Post Test & N-Gain. ... 79

18. Surat Undangan Seminar 1. ... 82

19. Berita Acara Seminar 1. ... 83

20. Surat Undangan Seminar 2. ... 84

(8)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. SMK mempunyai peranan penting dalam menyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Lulusan SMK disiapkan siap bekerja di industri. Tujuan SMK menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit-PSMK) adalah mendidik sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar nasional. Upaya untuk mewujudkan lulusan yang siap bekerja dan kompeten harus didukung dengan sarana dan prasarana yang baik, serta proses belajar mengajar yang baik pula. Proses belajar mengajar disekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu penggunaan metode serta media pembelajaran yang tepat. Seperti diungkapkan Slameto (2010, hlm. 68) “alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, alat yang membantu lancarnya belajar siswa seperti buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain”.

Pemanfaatan media pembelajaran dapat membantu guru dalam mentransfer pengetahuan yang bersifat abstrak menjadi konkrit, sehingga mudah dipahami oleh siswa. Pemanfaatan media pembelajaran memungkinkan pembelajaran yang sebelumnya bersifat teacher centered menjadi terpusat kepada siswa (student centered), karena siswa akan terlibat secara aktif memanfaatkan media dalam pembelajaran. Berdasarkan Encyclopedia of Educational Research (dalam Oemar Hamalik, 1994, hlm. 15), manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

2) Memperbesar perhatian siswa.

3) Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga memuat pelajaran lebih mantap.

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

(9)

2

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

6) Membantu timbulnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan bahasa.

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh strategi pembelajaran yang tidak tepat. Strategi pembelajaran yang tidak tepat tentunya dapat mengakibatkan hasil belajar yang tidak maksimal, diantaranya guru dalam menyampaikan materi ajar sering mengabaikan penggunaan media, padahal penggunaan media dalam proses pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa untuk belajar. Menurut Kemp dan Dayton (dalam Azhar Arsyad, 2003, hlm. 21) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:

1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. 2) Pembelajaran bisa lebih menarik.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat. 5) Kualitas hasil pembalajaran dapat ditingkatkan.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dimana diinginkan atau diperlukan.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang dipelajari. 8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Pencapaian hasil belajar yang baik tidak terlepas dari peran guru mulai dari persiapan, proses, termasuk penggunaan media dalam proses pembelajaran sampai tindak lanjut setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. Guru juga berperan dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik perhatian siswa untuk mewujudkan KBM yang efektif. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Slameto (2010, hlm. 106) yang menyatakan bahwa: “Salah satu masalah yang harus dihadapi guru dalam kelas adalah menarik perhatian siswa dan kemudian menjaga agar perhatian itu tetap ada”.

(10)

3

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

yang tepat dengan materi ajar sehingga siswa dapat lebih termotifasi dalam belajarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan di SMKN 8 Bandung pada saat melakukan praktek mengajar, diketahui bahwa pada pembelajaran kompetensi perbaikan sistem rem masih menggunakan metode konvensional, yaitu guru menggunakan metode ceramah sehingga proses pembelajarannya terpusat pada guru (teacher center). Model pembelajaran ini guru memberi materi melalui ceramah, kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjalin searah dari penceramah kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan, jadi pada proses pembelajarannya guru yang berperan aktif, sedangkan siswa cenderung pasif dan cepat merasa bosan. Dikawatirkan materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka diperlukan penerapan pembelajaran yang diarahkan pada peningkatan siswa dalam proses belajar sehingga tercipta proses belajar mengajar yang optimal antara guru dan siswa.

Hasil penguasaan konsep yang dicapai dengan model pembelajaran konvensional rendah, salah satu yang menjadi penyebabnya yaitu penggunaan media dalam pembelajaran tidak maksimal. Kondisi ini terlihat dari banyaknya siswa yang kurang mamahami materi yang telah diajarkan, indikatornya dari rendahnya nilai hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa pada kompetensi perbaikan sistem rem belum mencapai hasil maksimal, hal ini bisa dilihat dari nilai ujian siswa kelas XI TKR tahun pembelajaran 2012/2013, pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Nilai Ujian Tengah Semester Kompetensi Dasar Teknik Otomotif 2012-2013 Nilai Frekunsi Persentase (%) 9,00-10,00 1 1,00%

7,00-8,99 7 5,00%

6,00-6,99 18 52,00% <5,99 9 42,00%

35 100%

(11)

4

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

Berdasarkan tabel 1.1, memperlihatkan bahwa nilai ulangan umum siswa pada standar kompetensi perbaikan sistem rem sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar atau kriteria kompetensi yang telah ditetapkan kurikulum SMK 2004, standar nilai kelulusan minimal 7,00. Banyaknya nilai siswa yang tidak memenuhi standar KKM salah satunya disebabkan oleh kurangnya penggunaan media dalan proses pembelajaran. Media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi perbaikan sistem rem salah satunya yaitu dengan menggunakan media tiga dimensi. Media tiga dimensi yang dimaksudkan yaitu dengan menggunakan media simulator rem.

Media pembelajaran tiga dimensi merupakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media benda asli, dimana kelemahan media tiga dimensi ini adalah penyajiannya membutuhkan tempat yang khusus tetapi mempunyai kelebihan siswa tidak perlu membayangkan sesuatu hal yang abstrak, melainkan sudah melihat dan mempelajari hal yang konkrit. Peneliti kali ini akan menggunakan media berupa simulator rem dalam proses belajar mengajar pada standar kompetensi perbaikan sistem rem.

Penggunaan media simulator rem tersebut diharapkan dapat memberikan perubahan yang lebih baik dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi perbaikan sistem rem. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Media Simulator Rem Terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Kompetensi Perbaikan Sistem Rem”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah-masalah pada proses belajar-mengajar. Identifikasi masalah pada proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

(12)

5

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

2. Hasil penguasaan konsep yang dicapai dengan model pembelajaran konvensional rendah, sehingga tidak memenuhi standar KKM yang telah ditetapkan.

3. Kurangnya penggunaan media dalam proses proses belajar mengajar pada standar kompetensi perbaikan sistem rem, sehingga nilai hasil belajar siswa tidak maksimal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka untuk memudahkan penelitian yang akan dilakukan diperlukan rumusan dari permasalahan tersebut, rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media simulator rem terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi perbaikan sistem rem?

2. Apakah penggunaan media simulator rem dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi perbaikan sistem rem?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada Kompetensi Perbaikan Sistem Rem. Tujuan penelitian ini secara khusus yaitu untuk mengetahui apakah penggunaan media simulator rem dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari pada mengggunakan metode konvensional (ceramah) pada Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Rem.

E. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

(13)

6

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

2. Guru, memiliki kemampuan dalam menggunakan media simulator, sehingga mempermudah dalam menyampaikan materi dan dalam menyamakan persepsi pemahaman kepada seluruh siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran .

3. Sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan pada program studi teknik kendaraan ringan.

(14)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Objek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMK Negeri 8 Bandung yang beralamat di jalan Kliningan no 31 Bandung. Objek pada penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung. 2. Populasi Penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2011, hlm. 80). Populasi yang diambil pada penelitian ini yaitu siswa SMK Negeri 8 Bandung angkatan 2013/2014 kelas XI semester 2 program studi Teknik Kendaraan Ringan yang berjumlah 2 kelas.

3. Sampel Penelitian

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan

sampel non probalitas tipe sampling purposive, penarikan sampel dengan teknik

sampling purposive atau sering disebut juga judgmental sampling yang digunakan

dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel. “sampling purposive adalah teknik sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 68). Berdasarkan pertimbangan peneliti dan masukan dari guru di sekolah sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kelas XI TKR 4 dan XI TKR 5, dikarenakan kedua kelas tersebut dinilai memiliki kemampuan yang setara berdasarkan hasil belajar.

(15)

34

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media pembelajaran menggunakan simulator rem sebagai media

pembelajaran yang digunakan ketika proses pembelajaran. Pengaruh penggunaan

media simulator pada proses pembelajaran, dapat dilihat dari perbedaan hasil

belajar antara kelas yang menggunakan media simulator rem dan kelas yang tidak

menggunakan media simulator rem pada kompetensi dasar perbaikan sistem rem.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi Exsperimental Design). Selama melakukan eksperimen, siswa merupakan objek penelitian yang tetap mengikuti pelajaran dalam kelas seperti biasa. Selain itu, pemilihan objek penelitian juga tidak dilakukan secara acak.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Non Equivalent Control Group Design) yaitu “menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara acak” (Sugiyono, 2011, hlm.116).

Mekanisme penelitian dari ke dua kelas tersebut digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Non Equivalent Control Group Design

Group Pre-test Treatment Post test

Eksperimen TE1 X TE2

Kontrol TK1 Y TK2

Time

(Sugiyono, 2011, hlm.116) Keterangan :

TE1 = Tes awal yang diberikan pada kelompok eksperimen sebelum

pembelajaran.

X = Pembelajaran kompetensi perbaikan sistem rem dengan menggunakan media simulator rem.

TE2 = Tes akhir yang diberikan pada kelompok eksperimen setelah

pembelajaran.

(16)

35

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

Y = Pembelajaran kompetensi perbaikan sistem rem dengan menggunakan metode konvensional.

TK2 = Tes akhir yang diberikan pada kelompok kontrol setelah pembelajaran. C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini berupa test pilihan ganda (multipe choice). Instrumen uji coba terdiri dari 40 soal pilihan ganda, dan instrumen penelitian terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Instrumen penelitian pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdiri dari pre test dan post test.

1. Pre Test

Pre test digunakan untuk mengukur data mentah (raw input) sebelum

pelaksanaan pembelajaran baik yang menggunakan media simulator rem maupun tanpa menggunakan media simulator rem. Hasil pre test akan digunakan untuk mengukur homogenitas kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Post Test

Post test digunakan untuk mengukur kemajuan dan mengetahui seberapa besar

peningkatan prestasi belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media simulator rem.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(17)

36

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

3. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dari buku, jurnal dan media lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

E. Pengujian Instrumen Penelitian dan Analisis Data

1. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Menghitung validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan cara menghitung koefisien validitas, menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

rxy= n. ∑x. y − ∑x ∑y

n. ∑x − ∑x n. ∑y − ∑y

(Arikunto S, 2009, hal. 72) Keterangan:

rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y.

X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X. Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y. n = Jumlah responden.

Setelah diketahui koefisien (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t, yaitu:

th= r√n −− r

(Sugiyono, 2011, hal. 257) Keterangan:

r = Koefisien korelasi.

n = Jumlah responden yang di uji coba.

Kemudian jika thitung>ttabel pada taraf signifikan � = , 5, maka dapat

disimpulkan item soal tersebut valid pada taraf yang ditentukan

b. Uji Realibilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Sperman-Brown dengan teknik belah dua ganjil genap. Langkah-langkah perhitungannya

(18)

37

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

1) Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir soal nomor genap sebagai belahan kedua.

2) Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu:

rxy= n. ∑x. y − ∑x ∑y

n. ∑x − ∑x n. ∑y − ∑y

(Arikunto S, 2009, hlm. 72) Keterangan:

rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y.

X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X. Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y. n = Jumlah responden.

3) Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus sperman-brown,yaitu:

r = . r

+ r

(Arikunto S, 2009, hlm. 93) Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrummen.

r = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antar dua belah instrumen.

Besarnya koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria reliabilitas. Menurut (Arikunto S, 2009:245) bahwa:

r11≤ 0,20 = Reliabilitas sangat rendah

0,21 < r11≤ 0,40 = Reliabilitas rendah

0,41 < r11≤ 0,60 = Reliabilitas sedang

0,61 < r11≤ 0,80 = Reliabilitas tinggi

0,81 < r11≤ 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi c. Indeks Kesukaran

(19)

38

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

� = �

(Arikunto S, 2009, hlm. 208) Keterangan:

P = Indeks kesukaran.

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar. Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Kriteria untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tingkat Kesukaran dan Kriteria

No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

1. 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah

2. 0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang

3. 0,00 ≤ T K < 0,30 Sukar

(Arikunto S, 2009, hlm. 210) Makin rendah nilai TK suatu soal, makin sukar soal tersebut. Tingkat kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut sekitar 0,50 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai nilai TK ≤ 0,00 adalah soal-soal yang sukar dan soal-soal yang mempunyai nilai TK ≥ 0,90 adalah soal-soal yang terlampau mudah.

d. Daya Pembeda

Perhitungan dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu, sebagaimana diungkapkan Arikunto (1999, hlm. 2011) bahwa: “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah)”.

Daya pembeda (D) dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut:

(20)

39

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

| Keterangan:

D : Indek D atau daya pembeda yang dicari

BA : Jumlah peserta didik yang termasuk kelompok atas (upper group) yang

menjawab benar untuk tiap soal (27% dari jumlah peserta didik)

JA : Jumlah peserta didik yang termasuk kelompok bawah (lower group) yang menjawab benar untuk tiap soal (27% dari jumlah peserta didik)

BB : Jumlah keseluruhan peserta didik kelompok atas

JB : jumlah keseluruhan peserta didik kelompok bawah

Batas klasifikasi menurut Arikunto (1999, hlm. 218) yaitu: 0,00 ≤ D ≤ 0,20 : jelek (poor)

0,21 ≤ D ≤ 0,40 : cukup (poor) 0,41 ≤ D ≤ 0,70 : baik (poor) 0,71 ≤ D ≤ 1,00 : sangat baik (poor)

D≤ 0,00 : negatif, semua butir soal yang memiliki nilai D negatif sebaiknya dibuang

2. Teknik Analisis Data

a. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data kedua sampel. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik. Sebagaimana diungkapkan oleh (Siregar S, 2004, hlm. 167) “Pengujian untuk menyatakan bahwa dua kelompok populasi homogen adalah dengan uji F (Fisher Test), dengan asumsi populasi berdistribusi normal dengan simpangan baku

dan � ”. Adapun rumus uji F adalah sebagai berikut:

F = SS B

(Siregar S, 2004, hlm. 167) Keterangan:

S B = Varians terbesar.

(21)

40

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

Nilai Fhitung dibandingkan dengan harga F pada tabel distribusi F dengan � =

0,05 dan � = 0,01 dengan ketentuan dkA = (nA-1) yang disebut pembilang dan dan

dkB = (nB-1) yang disebut penyebut. Apabila nilai Fhitung tidak terdapat pada tabel,

maka harus dicari nilai F pada � = 0,05 dan � = 0,01 dengan melakukan interpolasi menggunakan rumus:

P − V = (� − � − � ) [F − F ]F − F

(Siregar S, 2004, hlm. 103) Kelompok populasi homogen jika P - value >= 0,05, dengan dk1 = (n1-1)

dan dk2 = (n2-1). b. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak, untuk mendapatkan data yang normal maka digunkan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut:

1) Menentukan rentang dengan rumus:

R = Xa – Xb

(Siregar S, 2004, hlm. 24) Keterangan:

Xa = Data terbesar Xb= Data terkecil

2) Menetukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus: i = 1 + 3,3 log n

(Siregar S, 2004, hlm. 24) Keterangan: n = Jumlah sampel

3) Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus: P =

(Siregar S, 2004, hlm. 25) Keterangan:

(22)

41

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

4) Menghitung rata-rata kelas (i) dengan rumus:

̅=∑�∑����

(Siregar S, 2004, hlm. 25) Keterangan:

Fi = Jumlah frekuensi

Xi = Data tengah-tengah dalam interval

5) Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:

= √�∑���� � −� − ∑����

(Siregar S, 2004, hlm. 86) 6) Tentukan batas bawah (Bb) dan batas atas (Ba) kelas iterval terendah dengan

rumus:

Interval I: Bb: Xb, boleh kurang dari Xb asal tidak melebihi P

Ba: Xb + (P-1)

(Siregar S, 2004, hlm. 86) Keterangan: Bb = Batas bawah interval

7) Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus: Zi = ���−�̅ (dua desimal)

(Siregar S, 2004, hlm. 86) Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isiskan pada kolom lo. Harga ��� dan � selalu diambil nilai peluang 0,5000

(Siregar S, 2004, hlm. 87)

8) Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom li, contoh l1 = lo1– lo2

Hitung frekuensi harapan ei = li∑fi

(Siregar S, 2004, hlm. 87) 9) Hitung nilai X2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:

X2 = �− � 2

(23)

42

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

|

10)Lakukan interpolasi pada tabel X2, untuk menghitung Pvalue

11)Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika Pvalue>� = , 5 c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian menggunakan statistik uji t-test syaratnya data harus normal, maka data harus diuji normalitas dengan menggunkan aturan Sturgess. Berdasarkan pertimbangan memilih rumus t-testdengan rumus sebagai berikut:

= �̅̅̅ − �̅̅̅ √ � + �

(Siregar S, 2004, hlm. 155) Uji t didasarkan pada tabel persiapan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Persiapan Uji T

No.

Eksperimen Kontrol

Pre Test Post Test Selisih

(gaint) Pre Test Post Test

Selisih (gaint)

1. X1a X1b X1=X1a-X1b X2a X2b X2=X2a-X2b

... ... ...

N Xna Xnb X1=Xna-Xnb Xna Xnb X2=Xna-Xnb

n1= �

̅̅̅ =

E =

n1= �

̅̅̅ =

K =

(Siregar S, 2004, hlm. 154) Kriteria pengujian, terima H0 jika:

− sn t +sn t s

n +sn

< t < s

n t +sn t

s n +sn

(Siregar S, 2004, hlm. 156) t1 = t(1-1/2α) ; dk1 ; didapat dari tabel dengan p-v = 1/2α

(24)

Rosidin, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media simulator rem lebih besar, dibandingkan dengan proses pembelajaran yang menggunakan metode konvensional pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media simulator rem pada kompetensi perbaikan sistem rem dapat meningkatkan hasil hasil belajar siswa lebih baik daripada menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, diharapkan menyediakan sarana pembelajaran praktikum yang lengkap seperti simulator sistem rem sehingga dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran.

2. Bagi guru, diharapkan menggunakan media simulator dalam proses pembelajaran sistem rem, sehingga siswa bisa terlibat langsung dengan benda nyata.

Gambar

Tabel
Tabel 1.1  Nilai Ujian Tengah Semester Kompetensi
Tabel 3.1 Non Equivalent Control Group Design
Tabel 3.2 Tingkat Kesukaran dan Kriteria
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi

3.1 Mengidentifikasi kondisi komponen 3.2 Mengerjakan bagian mekanik 3.3 Mengerjakan bagian kelistrikan 3.4 Merakit semua bagian menjadi pesawat/benda kerja sesuai rancangan

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

[r]

Baharr Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Femerintahan (LAKIP) Dinas pU Cipta Karya I',abupaten Ogan Ilir yang disajikan ini berisikan. pelaksanaan dari

Mesin Sekrap (Shaping Machine) Mesin Sekrap (Shaping Machine) dan Mesin Sekrap Meja (Planing9. dan Mesin Sekrap Meja

Berdasarkan hasil analisi Klaster dengan metode K-Mean Cluster , diperoleh hasil bahwa segmen pasar pasar produk shampo di kota Situbondo yang terbentuk adalah 3 klaster yaitu:

In&amp;alava tCIf- ffimnm, Hutans 2$161 lOOPlo - pemUangunan Jalan Setapak flesa Taajung Batu Seberang (C\r. Sido Muncul,. Hrrtans