• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEBARAN LOKASI MINIMARKET TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN PEDAGANG KELONTONG DI PASAR TRADISIONAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERSEBARAN LOKASI MINIMARKET TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN PEDAGANG KELONTONG DI PASAR TRADISIONAL."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

NO DAFTAR FPIPS : 2035/UN.40.2.4/PL/2014

ANALISIS PERSEBARAN LOKASI MINIMARKET

TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN PEDAGANG

KELONTONG DI PASAR TRADISIONAL

(Studi Kasus di Pasar Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

SKRIPSI

Oleh: EgiSetiyoPambudi

0706105

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS PERSEBARAN LOKASI MINIMARKET TERHADAP

PERUBAHAN PENDAPATAN PEDAGANG KELONTONG DI PASAR

TRADISIONAL

(Studi Kasus di Pasar Kecamatan Jatiwangi Kabupaten

Majalengka)

Oleh

Egi Setiyo Pambudi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Egi Setiyo Pambudi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ANALISIS PERSEBARAN LOKASI MINIMARKET TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN

PEDAGANG KELONTONG DI PASAR TRADISIONAL

(Studi Kasus di Pasar Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka)

Oleh :

Egi Setiyo P

0706105

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd.

NIP. 19620512 198703 100 2

Pembimbing II

Drs. H. Dadang Sungkawa, M.Pd.

(4)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

FPIPS UPI

Dr.Hj. Epon Ningrum, M.Pd

(5)

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

PERSEMBAHAN ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR PETA... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Rumusan masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Persebaran Mini Market ... 6

1. Pengertian Persebaran Mini Market... 6

2. Perkembangan Pasar Modern ... 7

3. Kebijakan Pemerintah Terkait Perkembangan Minimarket... 8

4. Persebaran Lokasi Mini Market... 10

B. Definisi Pendapatan ... .. 18

C. Pedagang Kelontong pada Pasar Tradisional ... 20

1. Pengertian Pedagang Kelontong ... 20

(6)

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Fungsi, Peranan dan Bentuk Fisik Pasar ... 21

D. Retail ... 24

1. Pengertian Retail dan Gambaran Umum Retail ... 24

2. Persaingan Retail ... 24

3. Tempat Berdagang Retail Tradisional ... 26

E. Faktor Pengaruh Lokasi mini Market terhadap Pendapatan Pedagang Kelontong ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Metode Penelitian ... 35

B. Desain Penelitian ... 37

C. Subjek Penelitian ... 38

D. Instrumen penelitian ... 39

E. Prosedur Penelitian ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Pemeriksaan dan Keabsahan Data ... 42

H. Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Kondisi fisik daerah penelitian ... 45

2. Kondisi sosial daerah penelitian ... 46

3. Analisis Lokasi Pesebaran Minimarket... 52

4. Kehadiran Minimarket Terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Simpulan ... 67

(7)

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 72

(8)

i Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Industri ritel modern yang mengalami pertumbuhan cukup pesat di Indonesia saat ini adalah minimarket dengan konsep waralaba. Perkembangan minimarket ini disebabkan banyak faktor, salah satunya perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini yang bisa dikatakan pada tahap transisi, dari ritel tradisional ke ritel modern, khususnya minimarket. Perkembangan minimarket berpotensi menimbulkan penyalah gunaan posisi dominan. Hal ini dapat memicu terjadinya praktek monopoli sehingga mengakibatkan persaingan tidak sehat antara pelaku usaha ritel, baik ritel modern maupun ritel tradisional. Salah satu persaingan antar ritel modern dapat dilihat pada persaingan Alfamart dengan Indomaret. Berdasarkan alasan tersebut, maka penting untuk dilakukan penelitian tentang penentuan pasar relevan untuk minimarket yaitu menentukan di pasar mana minimarket bersaing dan siapa saja yang menjadi pesaingnya.

Kehadiran para peritel modern yang menyasar konsumen menengah ke atas, saat itu lebih menjadi alternatif dari pasar tradisional yang identik dengan kondisi pasar yang kumuh, dengan tampilan dan kualitas yang buruk, serta harga jual rendah serta sistem tawar menawar konvensional. Namun sekarang ini kondisinya sudah banyak berubah. Persaingan yang terjadi saat ini tidak hanya antara pasar modern tetapi juga terhadap pasar tradisional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan survey langsung ke lapangan untuk menentukan koordinat dari pasar tradisional dan minimarket. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama dengan cara wawancara langsung dengan para pedagang pasar tradisional. Dan data sekunder merupakan sumber data yang dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok baik berupa manusia atau benda seperti majalah, buku, koran,dll.

(9)

ii Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The modern retail industry experienced growth fairly rapidly in Indonesia currently is a minimarket with the concept of franchising. The development of markets is due to many factors, one of which changes the pattern of consumption of today's society to be said at this stage of transition, from the traditional to the modern retail retail, particularly the minimart. The development of potentially inflict abuse minimart dominant position. This can trigger the occurrence of monopolistic practices that lead to unhealthy competition between retail trade, both modern as well as traditional retail. One of competition between modern retail can be seen in competition with Alfamart Indomaret. Based on these reasons, it is important to do research on the determination of the relevant market for determining the market where competitive markets and anyone who became rivals.

The presence of the retailers modern targeting consumers upper middle-income, that time more becomes an alternative of the traditional marketplace that is identical with market conditions rws, by the look of, and quality of being inclement and the selling price of low as well as a system of bargain conventional.But now it their condition had changed so much.Competition happened now is not only between modern market but also against traditional markets.

The methods used in this study is to survey directly into the field to determine the coordinates of a traditional market and a minimarket. Primary data obtained directly from the source first by way of direct interviews with traders in traditional markets. And secondary data is data source that can provide additional information or data that can amplify data subject either human beings or objects such as magazines, books, newspapers, etc.

(10)

iii Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

(11)

1 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kegiatan perdagangan merupakan salah satu faktor penggerak perekonomian, maka dari itu perdagangan memiliki posisi yang sangat strategis dalam perekonomian nasional. Kontribusi perdagangan adalah sebagai kegiatan guna memperlancar arus barang dan jasa, mengusahakan dan menjaga stabilitas harga relatif stabil di pasaran, meningkatkan nilai tambah komoditas yang dihasilkan, serta kemampuannya menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Tempat terjadinya perdagangan atau tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk menjual-membeli barang secara umum yaitu pasar, Seperti yang diungkapkan oleh W.J Staton (2006:156) bahwa, pasar adalah sekumpulan orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja (disposable income) serta kemauan untuk membelanjakannya”.

Berdasarkan bentuk fisiknya pasar terbagi kedalam 2bagian yaitu pasar kongkret (Rill) dan pasar Abstrak, pasar kongkret merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan jual-beli. Tempat bertemunya penjual dan pembeli bisa terjadi di dalam gedung/bangunan atau tempat terbuka. Juga pada saat transaksi jual-beli barang akan diperjual belikan berada di tempat yang sama.

(12)

2 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan pasar trasidional yaitu pasar yang dibangun pemerintah, swasta, koperasi, atau swadaya masyarakatdengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, yang dikelola oleh pedagang kecil, menengah dan koperasi dengan usaha skala kecil dan modal kecil pula, juga proses jual-beli nya pun melalui tawar menawar.

Pasar kongkret yang terdiri dari pasar modern dan tradisional biasanya menjual barang-barang secara eceran (retail). Perdagangan retail (eceran) adalah salah satu jenis perdagangan yang sangat strategis di Indonesia. Seperti jenis perdagangan yang lain, dalam perdagangan retail juga kita akan menemukan persaingan di dalamnya. Persaingan perdagangan retail terbagi menjadi dua blok besar, yang pertama blok retail tradisional yang di dalamnya terdiri dari pedagang-pedagang kecil seperti warung, kios, pedagang asongan yang terdapat di pinggir jalan dan pasar tradisional dan yang kedua ialah blok retail modern yang diwakili oleh minimarket, supermarket dan hypermarket.

Persaingan di dunia retail seperti ini sudah bukan hal yang baru, persaingan ini dimulai sekitar tahun 90-an. Di Indonesia, supermarket lokal telah ada sejak 1970-an, meskipun masih terkonsentrasi di kota - kota besar (Lembaga Penelitian Smeru 1 : 2007). Pemberlakukan liberalisasi sektor retail pada 1998 menjadi awal masuknya retail asing ke pasar dalam negeri. Akibatnya, persaingan dunia perdaganganpun semakin meningkat. Meningkatnya persaingan telah mendorong kemunculan supermarket di kota-kota yang lebih kecil dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan terjadinya perang harga.

(13)

3 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkualitas. Pesatnya pertumbuhan ritel modern seperti minimarket membuktikan pesatnya pertumbuhan ekonomi yang bagus, ekspansi minimarket ke daerah - daerah termasuk ke dalam perkampungan menunjukan kemajuan perekonomian Indonesia.

Namun tidak dapat dipungkiri ekspansi minimarket ini menimbulkan keluhan dari pelaku usaha (pedagang) tradisional khususnya pedagang ritel kecil seperti pedagang kelontong, warung dan asongan di pemukiman, pinggir jalan dan pasar tradisional.

Berdasarkan penelitian awal bahwa di Kecamatan Jatiwangi terdapat 11 gerai minimarket waralaba, yaitu 6 gerai Alfamart, 1 gerai Yomart, dan 4 gerai Indomaret. Kehadiran minimarket ini menimbulkan iklim persaingan yang tidak sehat dan tidak menutup kemungkinan juga dengan kondisi yang sangat berbeda tersebut menimbulkan kecemburuan sosial diantara pelaku perdagangan dikarenakan jarak antara minimarket dengan pasar tradisional sangatlah berdekatan. Padahal pemerintah pusat telah memberikan wewenang terhadap Pemerintah Daerah (PEMDA) dalam menentukan jarak dan lokasi (zonasi) minimarket terhadap pasar tradisional melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 112 pasal 3 ayat 1 tahun 2007.

Dalam Perpres ini mengatur tentang lokasi pendirian pusat perbelanjaan dan toko modern wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, termasuk peraturan zonasinya. Namun di Kabupaten Majalengka belum terdapat peraturan daerah yang mengatur zonasi lokasi minimarket terhadap pasar tradisional.

(14)

4 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(PEMDA) yang memberikan Izin Usaha Toko Modern (IUTM) dengan pertimbangan dari Peraturan Presiden No 112 pasal 3 ayat 1 tahun 2007.

Namun berdasarkan temuan dilapangan, masih banyak minimarket yang berdiri sangat berdekatan dengan pasar tradisional. Maka dari itu diperlukan penelitian lebih dalam guna menganalisis fenomena ini dalam sebuah skripsi

yang berjudul, “ANALISIS PERSEBARAN LOKASI MINIMARKET TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN PEDAGANG KELONTONG

DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Kecamatan Jatiwangi

Kabupaten Majalengka)”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Untuk membatasi permasalahan guna mempermudah dalam proses penelitian, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:

1. Belum terdapatnya peta persebaran minimarket di Kecamatan Jatiwangi. 2. Belum adanya bukti empiris di Kecamatan Jatiwangi mengenai lokasi

minimarket yang dibangun berdekatan dengan pasar tradisional, akan mempengaruhi pendapatan dan jumlah pedagang kelontong yang berdagang di pasar tersebut.

C. Rumusan Masalah Penelitian

1. Bagaimana persebaran minimarket di Kecamatan Jatiwangi dengan menggunakan peta ?

2. Apakah terjadi perubahan pendapatan pedagang kelontong setelah hadirnya minimarket yang dekat dengan lokasi pasar tradisional dan seberapa besar perubahan pendapatannya ?

(15)

5 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk;

a. Membuat peta sebaran minimarket sehingga dapat dijadikan bahan rekomendasi dalam mengevaluasi Perpres No 112 pasal 1 ayat 12 tahun 2007 di Kecamatan Jatiwangi.

b. Memperoleh data empiris mengenai ada tidaknya perubahan pendapatan pedagang kelontong setelah hadirnya minimarket yang dibangun berdekatan dengan toko kelontong.

E. ManfaatPenelitian

Penelitianinidiharapkandapatbergunabagiberbagaipihak yang memerlukannyabaikmahasiswaataupunintansiterkaituntukmenambahwawasanke geografiannyadankepentinganlainnya. Adapunmanfaat yang diharapkansecarakhususdaripenelitianiniadalah:

a. Mendapatkan gambaran tentang lokasi minimarket yang berdekatan dengan pasar tradisional terhadap pendapatan pedagang toko kelontong pasar tradisional di Kecamatan Jatiwangi.

b. Memperoleh informasi tentang sebaran minimarket di Kecamatan Jatiwangi. c. Peta sebaran minimarket dapat digunakan oleh PEMDA Majalengka selaku

instansi terkait, guna mengevaluasi lokasi berdirinya minimarket di Majalengka pada umumnya dan di Kecamatan Jatiwangi pada khususnya. d. Bahanmasukandaninformasibagipemerintah yang berwenangterhadap

(16)

6 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. BahanInformasibagimereka yang

(17)

35

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fakta dan data tentang analisis pesebaran lokasi minimarket terhadap perubahan pendapatan toko kelontong di pasar tradisional di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Nazir, 1988 dalam Ayi Olim, 1999: 107).

Goetz dan Lacompte dalam Ayi Olim (1999: 107) mengemukakan bahwa “teknik studi kasus ini sangat bermanfaat untuk melakukan studi yang mendalam, intensif dari suatu fenomena tertentu. Dengan menggunakan studi kasus, peneliti ingin meneliti latar belakang dan interaksi lingkungan dari unit sosial yang akan diteliti. Hasil dari penelitian kasus merupakan generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dari individu, lembaga, kelompok dan sebagainya”.

(18)

36

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti pendapat Moleong (2011:9-10), pendekatan kualitatif ini dianggap sesuai digunakan dalam penelitian ini dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyaatan jamak; dan

2. menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden, dan

3. lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Penelitian dengan menggunakan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011) mengemukakan bahwa, “pendekatan kualitatif mengarah kepada keadaan-keadaan dan individu-individu secara holistic (utuh). Pokok kajiannya, baik sebuah organisasi atau individu tidak akan diredusir (disederhanakan) kepada variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesa yang telah direncanakan sebelumnya, akan tetapi akan dilihat sebagai bagian dari sesuatu yang utuh”.

Bogdan dan Bilken (1982) dalam Sugiyono (2011:15) selain memberikan definisi terhadap pendekatan kualitatif juga mengemukakan lima karakteristik penilaian kualitatif sebagai berikut :

1) Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci;

2) Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka;

3) Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome;

4) Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif; dan

(19)

37

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan berdasarkan pada beberapa pengertian dan ciri-ciri penelitian kualitatif menurt para ahli, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang tepat dalan melakukan penelitian tentang analisis persebaran lokasi minimarket terhadap pendapatan pedagang kelontong di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Dalam penelitian ini, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara berhati-hati apa yang terjadi di lapangan, menafsirkan dan memberi makna serta melakukan analisis terhadap berbagai dokumen berdasarkan temuan-temuan di lapangan secara objektif, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.

Pemilihan metode penelitian dengan menggunakan metode kualitatif disebabkan oleh beberpa alasan sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan pada kondisis yang alamiah langsung ke sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci.

2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang persebaran loaksi minimarket dan dampak terhadap perubahan pendapatan pedagang kelontong di pasar tradisional di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka.

3. Penelitian ini lebih menekankan pada pembuktian secara empiris tentang lokasi persebaran minimarket dan perubahan pendapatan pedagang kelontong atas kehadiran minimarket di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka.

B. Desain Penelitian

(20)

38

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode kasus hal ini dilakukan guna mempermudah peneliti saat melakukan penelitian dan juga agar penelitiaan dapat terarah sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah design dalam penelitian, yang dapat dilihat dalam tabel

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Langkah Penelitian Kegiatan

Pra Penelitian

1. Perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. Rajagaluh dan data dari BAPPEDA.

b. Data jumlah minimarket Kecamatan Jatiwangi yang diperoleh dari kantor Kecamatan Jatiwangi.

c. Data jumlah penduduk Kecamatan Jatiwangi 4. Perancangan Instrumen Penelitian

a. Studi Pustaka Tentang materi terkait judul penelitian

b. Membuat instrumen penelitian (pedoman wawancara)

c. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 lembar 1309 – 132 Jatitujuh, lembar 1309 – 114 Majalengka, lembar 1309 – 141 Jatiwangi, 1309 – 123 Rajagaluh untuk pembuatan peta administrasi dan peta persebaran minimarket di Kecamatan Jatiwangi.

(21)

39

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Melakukan Observasi

2. Wawancara 3. Dokumentasi Pasca Lapangan Pengolahan Data :

1. Editing : penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau sudah relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut.

2. Tabulasi : proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.

3. Analisis : untuk melakukan analisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan presentase untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minimarket. Setelah itu dijabarkan secara deskriptif guna mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dilapangan.

4. Pembuatan laporan dan kesimpulan

C. Subjek Penelitian

Penelitian memerlukan narasumber untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukaan oleh peneliti dalam proses penelitian, narasumber ini dinamakan informan. Dalam penelitian ini peneliti menentukan para pedagang kelontong di pasar tradisional Kecamatan Jatiwangi sebagai informan pokok untuk dapat memberikan informasi mengenai perubahan pendapatan para pedagang kelontong setelah hadirnya minimarket di sekitar mereka.

(22)

40

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap kelancaran pengumpulan informasi, yang pada akhirnya akan menentukan efktivitas dan efisiensi penelitian.

Informan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya : 1) Memiliki data informasi potensial yang dibutuhkan dalan penelitian; 2) Memiliki keterlibatan langsung dalam masalah penelitian; 3) Memiliki ketersediaan waktu banyak dalam memberikan data informasi; 4) Dapat menyampaikan apa yang mereka ketahui dan alami dala bahasanya sendiri serta harapan mereka.

Mengacu pada penjelasan tersebut, peneliti menentukan dalam penentuan pengambilan data dari informan, dilakukan dengan secara purposive yaitu informan dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Maka sesuai dengan keterangan tersebut maka informan yang dipilih oleh peneliti ialah para pedagang kelontong yang terdapat di empat pasar tradisional di Kecamatan Jatiwangi yang telah mulai berdagang sebelum hadir atau berdirinya minimarket disekitar pasar tradisional.

Tujuan dari pemilihan informan yang sudah mulai berdagang sebelum kehadiran minimarket di sekitar pasar tradisional, agar para informan dapat memberikan informasi tentang kehadiran minimarket terhadap perubahan pendapatan para pedagang kelontong di pasar tradisional.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2006 : 1630), “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistimatis sehingga lebih mudah diolah”.

(23)

41

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui wawancara dan alat bantu yang digunakan dalam proses penelitian adalah :

1. AlatPenelitian

Dalam penelitian ini penulis memerlukan alat-alat yang mendukung. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dilapangan adalah sebagai berikut:

a. Sepeda motor, digunakan untuk mengukur jarak setiap minimarket ke pasar tradisional.

b. Kamera,digunakan untuk pengambilan gambar atau mendokumentasikan objek penelitian di lapangan..

c. Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.

2. Bahan Penelitian

a. Peta Rupa bumi skala 1 : 25.000 lembar 1309 – 132 Jatitujuh, lembar 1309 – 114 Majalengka, lembar 1309 – 141 Jatiwangi, 1309 – 123 Rajagaluhdan data dari BAPPEDA.

b. Sumber atau buku-buku yang relevan, data monografi dan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Jatiwangi, yang digunakan sebagai bahan informasi sekunder penelitian.

E. ProsedurPenelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menjadwalkan waktu dalam melaksanakan kegiatan penelitian dari mulai penelitian sampai selesai. Untuk mempermudah dalam melihat kegiatan penelitian, maka dibentuk dalam tabel.

(24)

42

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel : 3.2

Jadwal Penelitian

No Materi Skripsi Waktu Penelitian

1 Proposal Penelitian September

2 Penyusunan BAB 1 Oktober

3 Penyusunan BAB II dan III November

4 Instrumen Penelitian Desember

5 Pelaksanaan Penelitian Lapangan Januari

6 Pengolahan Data Lapangan Pebruari

7 Penyusunan BAB IV dan V Maret

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menunjang kegiatan penelitian ini, maka dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah :

1) Observasi terus terang atau tersamar

(25)

43

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Metode Interview (wawancara)

Wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Tika, 1997:75). Tipe wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data ialah wawancara tidak berstruktur. Wawancara tidak berstruktur ialah wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistimatis dan lengkap dalam pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan adalah garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada para pedagang toko kelontong dipasar – pasar tradisional di Kecamatan Jatiwangi sebagai informan. Data yang diperoleh akan dicatat secara manual atau direkam. b. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari seorang peneliti tidak secara langsung dari subyek/ obyek yang diteliti, akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi/lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip, perseorangan dan sebagainya (Tika, 1997:89).

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari subjek yang diteliti, akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi atau lembaga yang terkait, studi kepustakaan (literatur) dan sebagainya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah :

1) Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 lembar 1309 – 132 Jatitujuh, lembar 1309 – 114 Majalengka, lembar 1309 – 141 Jatiwangi, 1309 – 123 Rajagaluh dan data dari BAPPEDA.

2) Data jumlah minimarket Kecamatan Jatiwangi yang diperoleh dari kantor Kecamatan Jatiwangi.

(26)

44

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Studi literature

Teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, majalah surat kabar dan informasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang sesuai dengan judul penelitian ini.

G. Pemeriksaan dan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang didapat sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut (Moleong, 2007: 330).

Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber dan metode, yang berarti mengecek dan membandingkan erajat balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Patton dalam Moleong 2007: 330). Hal ini dapa dicapai oleh peneliti melalui :

a. Pengambilan data primer akan dilakukan dengan menggunakan cara observasi partisipasi dan wawancara mendalam di lapangan selama beberapa waktu.

b. Data yang terkumpul akan dicek silang dengan cara membandingkan data yang diperoleh melalui observasi partisipasi dengan wawancara mendalam. Jika ada data yang tidak relevan maka akan dilakukan konvirmasi kepada informan.

(27)

45

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Data yang sudah terkumpul dan disusun ke dalam laporan juga akan dilakukan cek silang kembali kepada informan. Tujuannya adalah untuk memastikan kesesuaian antara maksud informan dengan pemahaman peneliti. Jika terdapat ketidak sesuaian, maka perbaikan akan dilakukan berdasarkan maksud yang dikehendaki informan.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (Moleong, 2000: 103) merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategorisasi, dan satuan uraian dasar. Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007: 248) analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada konsep Milles & Huberman (1992: 20) yaitu interactive model yang mengklasifikasikan analisis data dalam tiga langkah, yaitu :

1. Reduksi data (Data Reduction )

Reduksi data yaitu suatu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data yang berupa hasil wawancara terhadap kedua subjek terdapat pada hal 90-169.

2. Penyajian data ( Display Data )

(28)

46

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang lazim digunakan pada data kualitatif terdahulu adalah dalam bentuk teks naratif. Terkait dengan display data, peneliti menyajikannya dalam bentuk tabel yang terdapat pada lampiran di halaman 238-241.

3. Penarikan kesimpulan (Verifikasi )

(29)

72

72

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian terakhir yang membahas tentang kesimpulan yang diperoleh serta saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. Penjelasan dari kesimpulan dan saran tersebut diuraikan pada sub bab di bawah ini:

A.Simpulan

Kesimpulan yang yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu :

1. Belum terdapatnya Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengaturan lokasi atau zonasi jarak minimarket terhadap pasar tradisional, mengakibatkan banyak minimarket yang mendirikan bangunannya berdekatan dengan pasar tradisional. 2. Keberadaan pasar modern seperti minimarket di sekitar pasar-pasar tradisional di Kecamatan Jatiwangi memberikan dampak negatif. Terutama bagi para pedagang kelontong yang barang dagangannya disediakan juga di minimarket seperti kebutuhan pokok sehari-hari, makanan ringan, dan roti. Ini juga dikarenakan ruang bersaing pasar tradisional mulai terbatas dengan adanya beberapa pasar modern yang berdiri di sekitarnya. Selain itu pasar-pasar tradisional di jatiwangi tidak mampu bersaing harga dengan pasar modern di sekitarnya, karena rantai distribusi produk yang sangat panjang dibandingkan dengan pasar modern sehingga dalam membuat harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga pasar modern.

(30)

73

73

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penelitian ini, saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Pemerintah Kabupaten Majalengka sebaiknya mempertimbangkan untuk membuat peraturan daerah (PERDA) yang mengatur lokasi atau zonasi lokasi sebuah gerai minimarket dari pasar tradisional agar tidak terjadi penumpukan minimarket terhadap pasar tradisional yang dapat mengakibatkan persaingan tidak sehat. Danpemerintah harus melakukan perlindungan dan pengembangan usaha kecil ritel dengan mengrehabilitasi sarana dan prasarana di pasar tradisional sehingga dapat bersaing dengan pasar modern serta mengeluarkan kebijakan yang memfasilitasi terciptanya equal playing filed(harmoni) antara usaha kecil, menengah dan besar.

2. Bagi pedagang (tempat penelitian) hendaknya berusaha senantiasa meningkatkan keragaman produk terutama pada ketersediaan produk secara lengkap dan berkualitas, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Dan lebih perduli untuk menambah wawasan dalam bidang usaha ritel.

(31)

74

74 Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahmat, Idris dan Maryani, E. (1997). Geografi Ekonomi. Bandung. FPIPS IKIP Bandung.

Arikunto, suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT Renika Cipta.

Aulia A, Elmanisa, A. M. dan Gunawan, M. P. (2009) Pola Distribusi Spasial Minimarket di Kota-kota Kecil. Bandung: Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota.

Bappeda Kota Bandung, (2007). Laporan Akhir Kajian Dampak Pembangunan Pasar Modern terhadap Eksistensi Pasar Tradisional di Kota Bandung .

BPS Kabupaten Majalengka, (2013). Kecamatan Jatiwangi Dalam Angka. Chaniago,A Arifinal, dkk. (1998). Ekonomi 2. Bandung:Angkasa.

Christaller, Walter. (1933). Central Places in Southern Germany. Germany. Daldjoeni, N.1998. Geografi Kota dan Desa . Salatiga. Alumni : Bandung.

Dewi, Aisyah Sri Kusuma, (2002), Pola Persebaran Mini Market Di Kota Tangerang Propinsi Banten. Skripsi Departemen Geografi Fakultas Matematike dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok. Djojodipuro, Marsudi, (1992), Teori Lokasi. Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

Dwiningsih, Nurhidayati, (2002), Strategi Lokasi. [Online]. Tersedia

di:http://www.stekpi.ac.id/download/bab_4.pdf[Diakses 5 Januari 2014].

Eppli, Mark J dan Benjamin, John D. (1993). The Evolution of Shopping Centre Research: A Review and Analysis dalam The Journal of Real Estate Research Vo. 9, No. 1, Desember 1994.

Ertekin, Ozhan dkk. (2008). Spatial Distribution of Shopping Malls and Analysis of their Trade Areas in Istanbul dalam European Planning Studies Vol. 16, No. 1, January 2008.

(32)

75

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Golledge, R. G; Stimson, R. J., 1997, Spatial Behavior; A Geographic

Perspective The Guilford Press. New York – London

Hadi, Pranowo. (2004). Manajemen Minimarket. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Hendri, Ma’ruf.(2006). Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hurst,Michael E.Eliot. (1974). Transportation Geography.New York:McGraw Hill

Jones, Ken dan Simmons, Jim. (1990). Location Location Location Analyzing the Retail Environment. Canada: Nelson Canada.

Kuncoro, Mudradjad. (2008). Strategi Pengembangan Pasar Modern dan

Tradisional. [Online]. Tersedia di:

www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN- 107-2998-18072008.pdf, Desember 2008[Diakses 5 Januari 2014].

Kurnia, Kafi. (2000). Kompetisi. [Online]. Tersedia di:

http://www.gatranews.net/VI/15/INT1-15.html[Diakses 5 Januari 2014].

Ma’ruf, Hendri. (2006). Pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia.

Maddy. Khairul. (2011).Macam macam Perantara dalam kegiatan saluran distribusi.[Online]. Tersedia di:

http://ammarawirausaha.blogspot.com/2011/03/macam-macam-perantara-dalam-kegiatan.html [Diakses 5 Januari 2014].

Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif, Buku Tentang Sumber-Sumber Baru. Terjemahan Dari Analiyzing Qualitatif Data: A Sourcer Book For New Methode. Jakarta:UI Press

Moleong, Lexy, (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Natawidjaja, Ronnie S, (2005). Modern Market Growth and The Changing Map of The Retail Food Sector in Indonesia dipresentasikan dalam Pacific Food System Outlook (PFSO) 9 Annual Forecasters Meeting di Kunming. China. May 10-13, 2005.

Oyim, Ayi. (2013). Modul Teori dan Praktik Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung:tidak diterbitkan

Pamungkas, Abdee. (2012).Pengertian Pasar Menurut Fisik Pasar. [Online].

(33)

76

Egi Setiyono Pambudi, 2014

Analisis Persebaran Lokasi Minimarket terhadap Perubahan Pendapatan Pedagang Kelontong di Pasar Tradisional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Perdagangan No.53 tahun 2008. Pedoman Penataan dan Pembianan Pasar Tradisional, Pusat perbelanjaan, dan Toko Modern

Peraturan Presiden No 112 Tahun 2007. Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, serta Toko Modern

SMERU Research Institute, (2007). Pasar Tradisional di Era Persaingan Global dalam Buletin No. 22 Edisi April-juni 2007

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:Gramedia Pustaka

Suryadarma. D, Poesoro.A, Budiyati. S, Akhmadi, and M. Rosfadhila, (2007). Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia. Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta

Susanti, Dwi & Gendrowati .(2004). Ekonomi 2 Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Sutanto. (2002). Tehnik Menjual Barang. Jakarta:PT Pustaka Binaman Pressindo Swastha,Basu. (1993). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:Liberti T.N.(2009). Pengertian Fungsi Bentuk Peranan Pasar. [Online]. Tersedia di:

http://komponen-dasar-blog.blogspot.com /2012 /09 /pengertian fungsi bentuk peranan-dan.html [Diakses 5 Januari 2014].

Tambunan, T. (2008). Pengkajian Kebijakan Perdagangan dan Kebijakan Investasi Riil di Indonesia: Beberapa Isu Besar dan Arah Kebijakannya diakses melalui www.kadin-

indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN- 98-3001-21072008.pdf , Desember 2008.

Tika, Moh Pabundu. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Buana

Wee, L dan Ng-Tang, C. (2005). Managing the Brick-and-Mortar Retail Store . Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel : 3.2

Referensi

Dokumen terkait

2) Membuat dua variable data pada lembar kerja tersebut yaitu variable untuk nilai rata-rata pretest atau nilai rata-rata post-test kelas eksperimen Discovery dan kelas

Ketiga, Unjuk kerja dari bentuk dan posisi baffle blocks yang paling efektif untuk meredam energi aliran dan mereduksi panjang loncat air adalah baffle blocks

Hasil olahan data berupa data kuantitatif, yang berupa biaya peresepan obat bermerek dagang dalam resep dan padanan generik, dan data kualitatif berupa pandangan dokter, apoteker

[r]

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMKN 1 Terbanggi Besar Kabupaten

1 Melaksanakan tugas individu dengan baik 2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan 3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 4 Mengembalikan barang yang