• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN PKN :Kuasi eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN PKN :Kuasi eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 2082/UN.40.2.2/PL/2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN PKN (Kuasi eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan kewarganegaraan

Oleh :

CITRA ABADIAH MAGDELA 1001780

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN PKN (Kuasi eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang)

Oleh :

Citra Abadiah Magdela 1001780

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Citra Abadiah Magdela 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

CITRA ABADIAH MAGDELA 1001780

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN PKN (Kuasi eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 1 Binong, Subang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

Pembimbing II

Dr. Kokom Komalasari,M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)
(5)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Citra Abadiah Magdela. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Broken Triangle/Square/Heart Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran Pkn

(6)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tipe broken triangle/square/heart dapat meningkatkan pemahaman konsep PKn, oleh karena itu model ini direkomendasikan untuk diterapkan dalam pembelajaran PKn.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN PKN (Kuasi eksperimen terhadap Siswa kelas VIII di SMPN 1 Binong,

Subang) 1

Citra Abadiah Magdela, 2Sapriya, 3Kokom Komalasari Mahasiswa PKn Universitas Pendidikan Indonesia

(7)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIK ... 9

A. Tinjauan Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 9

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 9

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 10

3. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaraan ... 12

4. Komponen-komponen Pendidikan Kewarganegaraan ... 14

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan ... 15

B. Tinjauan Mengenai model pembelajaran Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) tipe Broken Triangle/Square/Heart ... 17

1. Pengertian Cooperative Learning ... 17

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 20

3. Unsur-Unsur Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) .. 22

(9)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 24

6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ... 26

7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square/Heart ... 27

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square/Heart ... 28

b. Fungsi Model Pembelajaran Broken Triangle/Square/ ... 29

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Broken Triangle/Square/Heart 30 d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Broken Triangle/Square/Hear. ... 32

C. Tinjauan Mengenai Pemahaman Konsep ... 32

1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 33

2. Indikator Pemahaman Konsep ... 34

3. Pemahaman Konsep Pendidikan Kewarganegaraan ... 35

D. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square/Heart dalam meningkatkan Pemahaman Konsep PKn 38

E. Penelitian Yang Relevan ... 42

F. Kerangka Pemikiran (Asumsi Dasar) ... 43

G. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A. Populasi Dan Sampel Penelitian……….……… .... 45

1. Populasi.……….………. 45

2. Sampel.……… 45

B. Metode Penelitian……….…………... 45

C. Desain Penelitian……….…… 46

D. Definisi Operasional……….……... 48

E. Prosedur Penelitian………. 52

(10)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan……….………. 53

3. Tahap Akhir…... 53

F. Teknik Pengumpulan Data……… 53

1. Tes………... 53

2. Angket Kuisioner……… 54

3. Observasi………. 54

4. Studi Dokumentasi……….. 54

5. Studi Literatur………. 54

G. Teknik Analisis Data……… 55

1. Analisis Kualitas Instrumen Penelitian………. 55

a. Uji Validitas……….... 55

b. Uji Reliabilitas………. 56

c. Daya Pembeda……… 57

d. Tingkat Kesukaran Soal (Difficulty Index)……….. 58

2. Analisis Data Hasil Penelitian………... 59

a. Analisis Data Hasil Tes ……….. 59

b. Analisis Data Hasil Non Tes………... 61

H. Rancangan Uji Hipotesis……….. 61

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 63

1. Profil Sekolah SMP N 1 Binong3 ... 63

2. Visi, Misi Dan Rencana strategi Sekolah ... 63

a. Visi Sekolah ... 63

b. Misi Sekolah ... 64

c. Strategi Sekolah ... 65

3. Profil Guru Mitra ... 66

(11)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data Hasil Tes ... 67

2. Uji Hipotesis ... 71

3. Data Hasil Observasi ... 76

4. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa (Skala Sikap) ... 79

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 102 DAFTAR LAMPIRAN

A. Pemetaan, Silabus dan RPP

B. Kisi-kisi Instrumen dan Instrumen Penelitian

C. Perhitungan Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, Normalitas, Homogenitas dan Uji Hipotesis

D. Dokumentasi Penelitian E. Perizinan

(12)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak menuntut pemahaman konsep, diantaranya terdapat 8 (delapan) ruang lingkup materi dalam pembelajaran PKn yang harus dipahami oleh siswa yang secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Persatuan dan Kesatuan, 2. Norma Hukum dan Peraturan, 3. Hak Asasi Manusia (HAM), 4. Kebutuhan Warga Negara, 5. Konstitusi Negara, 6. Kekuasaan Politik, 7. Kedudukan Pancasila, dan 8. Globailisasi. Kedelapan ruang lingkup materi tersebut memuat banyak konsep yang harus dipahami oleh siswa. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajarannya, tidak semua siswa mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini sesuai dengan realitas yang ditemukan oleh penulis setelah penulis melakukan pra-penelitian ke SMPN 1 Binong, Kabupaten Subang menunjukan bahwa tidak semua siswa mampu memahami konsep materi pembelajaran PKn yang disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung.

(13)

2

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman siswa terhadap pelajaran Pkn dibuktikan dengan nilai ulangan siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Adapun data rata-rata nilai ulangan harian kelas VIII-A dan VIII-D pada mata pelajaran PKn semester 2 SMPN 1 Binong Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Nilai Rata-Rata KKM

1 VIII A 41 2886 70,38 72

2 VIII D 39 2120 55,79 72

Dari data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai ulangan harian siswa pada kelas VIII-A adalah 70,38 sedangkan untuk kelas VIII-D adalah 55,79 dengan KKM sebesar 72, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai ulangan harian siswa kelas VII-A dan VIII-D masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman siswa kelas VIII-A dan kelas VIII-D terhadap mata pelajaran Pkn masih kurang dari yang diharapkan.

Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajarannya cenderung lebih mengutamakan guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centered learning) sehingga menyebabkan terjadinya komunikasi satu arah (one way traffic), Hal ini terlihat ketika pembelajaran berlangsung, penyampaian materi oleh guru cenderung monoton dikarenkan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materinya tanpa memvariasikannya dengan model pembelajaran lain.

(14)

3

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap konsep materi pembelajaran PKn. Hal ini sesuai dengan pendapat Misyono dalam http://lib.unnes.ac.id/5341/ mengemukakan bahwa:

Proses pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang monoton akan membuat peserta didik jenuh dalam pembelajaran, akibatnya mereka tidak dapat memahami materi dan hasil belajarnya rendah. Oleh karena itu seorang guru harus dapat membuat pembelajaran yang membuat peserta didik semangat dan senang dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran seharusnya mengutamakan siswa sebagai pusat pembelajarannya (Student Centered Learning), jadi siswa dapat menjadi pelaku aktif ketika proses pembelajaran berlangsung dan dapat bereksplorasi atas pengetahuan yang dimilikinya dimana dalam proses pembelajaran guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator jadi dalam hal ini akan menimbulkan komunikasi yang dua arah (two way traffic) antara guru dan siswa. Hernowo (dalam Sukmawati, 2010: 2) menytakan bahwa:

Apabila minat seorang siswa dapat ditumbuhkan ketika mempelajari sesuatu, lantas dia dapat terlibat secara aktif dan penuh dalam membahas materi-materi yang dipelajarinya, dan ujung-ujungnya ia terkesan dengan sebuah pembelajaran yang diikutinya, tentulah pemahaman akan materi yang dipelajarinya dapat muncul secara sangat kuat. Rasa ingin tahu atau kehendak untuk menguasai materi yang dipelajarinya akan tumbuh secara hebat apabila ia berminat, terlibat dan terkesan.

Dengan menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif yang mampu melibatkan siswa secara penuh dan aktif maka akan menimbulkan minat dan kesan yang baik dari siswa terhadap pelajaran yang di sajikan oleh guru, sehingga siswa dapat terbawa semangatnya untuk menguasai materi yang disajikan oleh guru, dan akan terbentuklah sebuah pemahaman yang bertahan lama dalam struktur kognitif siswa mengenai apa yang telah ia pelajari.

Sesuai dengan pendapat diatas Komalasari (2010: 84) mengemukakan

(15)

4

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktif, kreatif, efektif, interaktif dan menyenangkan bagi siswa sehingga konsep mudah dipahami dan bertahan lama dalam struktur kognitif siswa”.

Dalam proses pembelajaran, terdapat komponen-komponen pembelajaran yang diantaranya adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini metode dan media pembelajaran merupakan dua aspek yang paling menonjol diantara aspek yang lainnya, keduanya memiliki peranan yang sangat penting dalam menarik minat/motivasi siswa untuk belajar. Media dan Metode pembelajaran dikemas dan dibingkai menjadi satu kesatuan sehingga menjadi apa yang dinamakan model pembelajaran. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan adanya model pembelajaran yang menarik, sehingga ketika guru menyampaikan pelajaran dengan metode dan media tertentu, konsep materi yang diajarkan oleh guru dapat difahami oleh siswa secara mendalam.

Komalasari (2010:57) mengemukakan bahwa “model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan khas oleh guru”. Sehingga bentuk pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik minat siswa agar siswa tidak jenuh dalam proses pembelajaran dan memungkinkan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Sekarang ini, penggunaan model pembelajaran yang kreatif untuk memancing pemahaman siswa sedang gencar diterapkan oleh guru disekolah. Oleh sebab itu, penulis akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dalam proses pembelajaran yang dikhususkan pada penguasaan konsep materi demokrasi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII di SMP.

(16)

5

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipotong-potong menjadi beberapa bagian (kartu), dari setiap kartu terdapat satu option pernyataan. Biasanya model ini digunakan untuk materi yang berupa uraian. Pada model pembelajaran ini setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru akan dijawab oleh siswa dengan menggunakan kartu yang telah disediakan oleh guru, jadi disini setelah mengetahui pertanyaan lalu antar kelompok siswa akan bersaing satu sama lain dengan cara mengelompokkan option-option yang merupakan jawaban yang paling tepat. Kemudian setelah kartu yang dirasa tepat sudah dikelompokkan, selanjutnya kartu akan dirangkai oleh siswa sehingga menjadi sebuah kesatuan berbentuk segitiga/bujur sangkar/hati. Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat membangun motivasi siswa dalam belajar, sehingga pada akhirnya setiap konsep yang dipahami siswa akan bertahan lama di dalam struktur kognitifnya..

Berdasarkan paparan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada konsep materi Demokrasi dalam mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP. Adapun penelitian ini berjudul

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square/Heart Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran PKn”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

(17)

6

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian diatas dan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti perlu menyusun perumusan masalah agar dalam penelitian tidak keluar dari permasalahan utama yang diteliti.

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (Treatment)?

2. Bagaimana hasil test akhir (post-test) pada kelas eksprimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dan kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional setelah diberikan perlakuan (treatment)?

3. Apakah terdapat perbedaan signifikan pemahaman siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional?

4. Bagaimana persepsi siswa SMPN 1 Binong terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart pada mata pelajaran PKn?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan di atas, dalam penelitian ini tujuan dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dalam meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran PKn.

2. Tujuan Khusus

(18)

7

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. mengetahui hasil test akhir (post-test) pada kelas eksprimen yang menggunakan model pembelajaran broken triangle/square/heart dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional

c. mengetahui pemahaman siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran broken triangle/square/heart dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional.

d. Mengetahui persepsi siswa SMPN 1 Binong terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart pada mata pelajaran PKn

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian 1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis berupa konsep-konsep baru tentang cara mengajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart di SMPN 1 binong Kab. Subang.

2. Secara Praktis a. Bagi Penulis.

Memberikan pengalaman dan pengetahuan variasi model pembelajaran dalam mengajar sehingga penulis sebagai calon pendidik kelak dapat memiliki bekal sebagai bahan persiapan diri untuk mengajar.

b. Bagi Pengajar:

1) Memberikan alternatif model pembelajaran baru dalam menyampaikan materi Pendidikan Kewarganegaraan.

(19)

8

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Memotivasi pengajar agar mampu berinovasi dan berkreasi dalam menggunakan model pembelajaran yang digunakan untuk keperluan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

c. Bagi Siswa:

1) Memberikan model pembelajaran baru dalam mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan.

2) Memotivasi siswa agar tertarik belajar Pendidikan Kewarganegaraan sehingga hasil belajar yang dicapai maksimal.

3) Memberikan pengalaman baru dalam mempelajari pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Kerangka laporan penelitian untuk judul Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Broken Triangle/Square/Heart Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran Pkn”. adalah sebagai berikut:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian ,dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ni berisi tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian

3. BAB III METODELOGI PENELITIAN

(20)

9

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beda, tingkat kesukaran, dan karakteristik lainnya, teknik pengumpulan data, dan analisis data).

4. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pemaparan hasil penelitian dan pembahasan. 5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Arikunto ( 2010 : 173) mendefinisikan populasi sebagai „‟keseluruhan subjek penelitian „‟. Sedangkan Sugiyono (2012: 119) berpendapat bahwa

populasi adalah „‟wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek/obyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sifat-sifatnya.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 1 Binong Kab. Subang.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono ( 2012: 120) adalah “ bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam sebuah penelitian yang populasinya besar, tidak mungkin peneliti mempelajari keseluruhan subjek/objek yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Akan tetapi sampel yang diambil tersebut haruslah representatif (mewakili).

Adapun sampel dari penelitian ini yaitu siswa kelas VIII-A sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIII - B sebagai kelompok kontrol.

B. Metode Penelitian

(22)

46

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau urutan bagaimana penelitian dilakukan. Untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti maka diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen termasuk ke dalam metode penelitian kuantitatif. Pengertian metode eksperimen menurut Arikunto (2006: 3) merupakan ”suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penelti dengan cara mengeliminasi atau mengurangi dan atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Sedangkan metode

eksperimen menurut Sugiyono (2012: 109) adalah “ metode penelitian yng

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan.” Penelitian eksperimental berbeda dengan penelitian lainnya, adapun ciri-ciri dari metode penelitian eksperimental antara lain yaitu: a. Adanya manipulasi terhadap variable bebas.

b. Adanya kegiatan pengontrolan terhadap variabel lain yang berpengaruh, dan c. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap efek atau pengaruh dari

manipulasi terhadap variabel bebas.

(23)

47

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design (rancangan tes awal-tes akhir kelompok kontrol tidak dengan sampel acak). Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelompok ekspeimen

dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak.

Pada desain ini menggunakan dua kelas sampel. Sampel pertama digunakan sebagai kelas eksperimen dimana akan diterapkan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran broken triangle/squart/heart. Sedangkan pada sampel kedua akan dijadikan sebagai kelas kontrol, dimana akan diterapkan pengajaran secara konvensional.

Adapun pola penelitiannya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Pola penelitian Nonequivalent Control Group Design Sumber: Sugiyono (2012: 118)

Keterangan

= Pretest (test awal) dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebelum dilakukan perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen.

= Posttest (test akhir) dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan setelah dilakukan perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen.

= Pretest (test awal) dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebelum dilakukan perlakuan (treatment) pada kelompok kontrol.

(24)

48

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Posttest (tes akhir) dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan setelah diakukan perlakuan (treatment) pada kelompok kontrol.

=Treatment (perlakuan) pengajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model pembelajaran broken triangle/squart/heart pada kelompok eksperimen.

=Treatment (perlakuan) pengajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode konvensional.

D. Definisi Operasional

Sugiyono (2012: 63) mengemukakan bahwa “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel X (Variabel independen) : Model pembelajaran Broken triangle/square/heart ( Pecahan Segitiga/Bujursangkar/Hati)

2. Variabel Y (Variabel dependen): Pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran PKn.

Hubungan antar kedua variabel bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y dan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2

Hubungan Antar Variabel

(25)

49

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan indikator dari kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Indikator Variabel X dan Variabel Y

VARIABEL INDIKATOR

Model pembelajaran Broken triangle/square/heart.

(Variabel X)

1. Memacu kreatifitas dan motivasi belajar siswa

2. Menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, sehingga siswa tidak jenuh dan bosan. 3. Memancing kerjasama antar siswa. 4. Memicu interaksi yang baik antar

siswa.

5. Membantu siswa memahami konsep yang sulit dipahami.

6. Menciptakan interaksi timbal-balik antara guru dengan siswa.

Pemahaman konsep siswa pada 1. Menyebutkan Macam-macam

3. Pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran PKn.

Variabel X 4. Model pembelajaran

Broken

(26)

50

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu materi demokrasi dalam berbagai

aspek kehidupan (Variabel Y)

demokrasi

2. Menyimpulkan Pengertian Demokrasi

3. Menguraikan demokrasi sebagai 4. bentuk pemerintahan dan nilai atau

pandangan hidup

5. Mengidentifikasi Prinsip-prinsip pemerintahan demokrasi

6. Menguraikan sejarah singkat demokrasi

7. Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara

8. Memberikan contoh masyarakat yang demokratis

9. Memberikan contoh sikap dan perilaku demokrasi dalam kehidupan keluarga, sekolah, bangsa dan negara

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam pengartian judul, maka penulis memberikan penjelasan definisi operasional dari setiap variabel adalah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Broken Triangle/Square/Heart (Variabel X)

(27)

51

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umumnya digunakan pada materi yang berisi uraian dalam bentuk option-option. (Komalasari, 2010: 86).

Adapun langkah-langkah kegiatan dari model pembelajaran ini menurut Komalasari (2010: 87) adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan beberapa bentuk segitiga/bujur sangkar/hati yang dipecah ke dalam beberapa kartu. Masing-masing kartu berisi satu option uraian dari konsep materi dan akan membentuk satu kesatua(utuh) bentuk tertentu segitiga/bujursangkar/hati.

b. Setiap kelompok siswa mendapat beberapa potongan kartu pecahan dari segitiga/bujur sangkar/hati.

c. Setiap kelompok siswa membentuk satu kesatuan kartu ke dalam segitiga/bujur sangkar/hati yang tepat sehingga membentuk satu kesatuan konsep materi.

d. Setiap kelompok siswa yang dapat membentuk satu kesatuan kartu pecahan segitiga/bujur sangkar/hati sbelum batas waktu diberi poin.

e. Perwakilan masing-masing kelompok siswa menempelkan satu kesatuan kartu pecahan segitiga/bujur sangkar/hati di papan tulis.

f. Guru dan siswa mengklarifikasi hasil karya siswa dalam membentuk segitiga/bujur sangkat

g. Kesimpulan/penutup

Sedangkan yang menjadi indikator dari model pembelajaran Broken Triangle/Square/Heart (Pecahan Segitiga/Bujur sangkar/Hati) adalah sebagai

berikut:

a. Memacu kreatifitas dan motivasi belajar siswa

b. Menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, sehingga siswa tidak jenuh dan bosan.

c. Memancing kerjasama antar siswa. d. Memicu interaksi yang baik antar siswa.

e. Membantu siswa memahami konsep yang sulit dipahami. f. Menciptakan interaksi timbal-balik antara guru dengan siswa.

2. Pemahaman (Variabel Y)

(28)

52

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperluas wawasan, pemahaman disini juga berarti kemampuan untuk menterjemahkan suatu gagasan atau konsep ke dalam bahasa sendiri yang dapat

dimengerti”.

Pemahaman dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep PKn yang di khususkan pada materi Demokrasi. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut :

a. Menyebutkan Macam-macam demokrasi b. Menyimpulkan Pengertian Demokrasi c. Menguraikan demokrasi sebagai

d. bentuk pemerintahan dan nilai atau pandangan hidup e. Mengidentifikasi Prinsip-prinsip pemerintahan demokrasi f. Menguraikan sejarah singkat demokrasi

g. Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

h. Memberikan contoh masyarakat yang demokratis

i. Memberikan contoh sikap dan perilaku demokrasi dalam kehidupan keluarga, sekolah, bangsa dan negara

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini antara lain: 1. Tahap Persiapan

a. Studi Pendahuluan (pra penelitian) dilaksanakan melalui observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran PKn SMP N 1 Binong. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sekolah, meliputi: kondesi dan data guru mata pelajaran PKn, data dan kondisi siswa, kondisi sistem pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah tersebut. b. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang relevan

mengenai permasalahan yang dikaji.

(29)

53

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

d. Membuat pemetaan SK dan KD, selanjutnya menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan scenario pembelajaran pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.

e. Membuat dan menyusun instrumen penelitian, untuk selanjutnya di konsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran PKn di sekolah.

f. Menguji coba instrumen penelitian yang sudah di judgement oleh dosen pembimbing.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen dan menentukan subjek penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pre-test) terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa pengajaran mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart pada kelompok eksperimen dan pengajaran menggunakan metode konvensional pada kelompok kontrol.

c. Melakukan tes akhir (post test) terhadap kelompok eksperimen dan kontrol

3. Tahap Akhir

a. Melakukan analisis data penelitian b. Membahas hasil temuan penelitian c. Memberi kesimpulan dan saran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2010: 203) menjelaskan bahwa Teknik Pengumpulan Data

(30)

54

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitiannya „‟. Untuk mengumpulkan data, dibutuhkan instrumen penelitian. Adapun pengertian Instrumen penelitian menurut Arikunto (2010:203) adalah

“alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah… Di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik‟‟.

Adapun teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

„‟Tes yaitu serentetan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegasi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok‟‟. (Arikunto, 2010: 193). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest (tes awal) dan posttest (test akhir) mengenai pemahaman siswa terhadap konsep materi PKn. Adapun bentuk Instrumen testnya adalah soal-soal tes objektif sebanyak 30 soal. Test ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai pemahaman siswa dalam mata pelajaran Pkn sebelum dan sesudah mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/squart/heart.

2. Angket (kuesioner),

(31)

55

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Observasi

Arikunto (2010 : 199) menjelaskan pengertian observasi sebagai „‟ pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera „‟. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati secara langsung terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran PKn.

Data yang diperoleh dari hasil observasi menyangkut aktifitas guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/squart/heart dari mulai kegiatan pendahuluan, Inti dan penutup. Instrumen dalam observasi ini berupa daftar check-list misalnya guru memberikan apersepsi, guru menerangkan, guru bertanya kepada murid, guru bertanya, dsb.

4. Studi Dokumentasi,

Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya, (Arikunto, 2010: 274)

Penggunaan studi dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dari sekolah baik itu berupa gambar dan foto-foto, data siswa, data sekolah dsb. yang dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti.

5. Studi Literatur

Teknik studi literatur dalam penelitian ini digunakan untuk menemukan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti karena sebuah hasil penelitian akan semakin kuat jika dilengkapi oleh teori-teori pendukungnya.

(32)

56

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Analisis Kualitas Instrumen Penelitian

Analisis kualitas tes merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik tes secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes tersebut (Arifin,2009: 246). Dalam penilaian hasil belajar, tes diharapkan dapat menggambarkan nilai yang objektif serta akurat sehingga tingkat pemahaman siswa dapat terlihat dari seberapa besar hasil belajar siswa mellui tes tersebut. Jika instrumen tes yang digunakan oleh guru kurang baik, maka hasil yang diperoleh siswa pun tentunya kurang baik. Untuk mengetahui apakah tes benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, maka kita harus melihat derajat validitas dan readibilitasnya.

a. Uji Validitas

Untuk melihat apakah tes yang digunakan valid (sahih) maka terlebih dahulu hendaknya mengukur derajat validitas tes tersebut. Dalam mengukur derajat validitas tes, maka penulis membandingkan skor peserta didik yang yang didapat dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku. Dalam penelitian ini jenis validitas yang diguakan adalah validitas empiris (empirical validity). Mengenai validitas empiris Arifin (2010: 299) mengemukakan

bahwa “validitas empiris biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di luar tes

yang bersangkutan.” Untuk menguji validitas empiris maka peneliti menggunakan rumus koelasi product-moment dengan angka kasar sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arifin, 2010: 299)

(33)

57

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = jumlah sampel

= skor total item = skor tiap item

∑ = jumlah produk X dan Y

Untuk mengintreprestasikan nilai validitas tes yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan krtiteria validitas tes sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interprestasi Validitas (nilai r)

Besarnya Nilai r Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Rendah

Sangat Rendah Sumber : Arikunto (2010: 319)

b. Uji Reliabilitas

“Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasikan data yang

sama”. (Arikunto, 2010: 168). Jadi hasil penelitian yang reliabel adalah, bila data yang diperoleh sama walaupun waktu penelitiannya berbeda.

Untuk menguji reabilitas instrument maka peneliti menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

(34)

58

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

= reliabilitas internal

= yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Untuk menginterprestasikan nilai reliabilitas tes yang diperoleh dari rumus perhitungan diatas, digunakan kriteria reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 3.3

Interprestasi Reliabilitas (nilai )

Interval koevisien Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Rendah

Sangat Rendah Sumber : Arikunto (2010: 319)

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang tergolong pandai dan kurang pandai, dalam artian apabila soal tersebut diberikan kepada siswa yang pandai maka akan menunjukan prestasi yang baik, dan apabila diberikan kepada siswa yang kurang pandai maka akan menghasilkan prestasi yang kurang baik.angka yang menunjukan besarnya daya pembeda sisebut indeks Diskriminasi (D).

Adapun rumus daya pembeda adalah sebagai berikut:

D =

-

=

-

(Arikunto, 2010: 213) Keterangan:

(35)

59

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta golongan bawah yang menjawab soal dngan benar

= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

= = proporsi pesert kelompok bawah yang menjawab benar

Daya pembeda diinterprestasikan untuk menyatakan kriteria daya pembeda butir soal yang selengkapnya sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interprestasi Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda Kriteria Sumber : Arikunto (2010: 218)

d. Tigkat Kesukaran soal (difficulty Index)

Soal yang dibeikan kepada siswa hendaknya tidak terlalu sukar dan

tidak terlalu mudah. Menurut Arifin (2010: 266) menyatakan bahwa “

perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional) , maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.”

Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif adalah sebagai berikut :

P =

(36)

60

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk mengintreprestasikan tingkat kesukaran yang diperoleh dari perhitungn diatas, digunakan krtiterias tes sebagai berikut:

Tabel 3.5

Interprestasi Tingkat Kesukaran Soal

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria

Soal dengan P 1,00 – 0,30 Soal dengan P 0,30 – 0, 70 Soal dengan P 0,70 – 1,00

Sukar Sedang Mudah Sumber : Arikunto ( 2010 : 210)

2. Analisis Data Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang harus diproses terlebih dahulu agar permasalahan yang diteliti dan hipotesis dapat dipecahkan. Proses yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

a. Analisis data hasil tes

1) Memberikan skor pre test dan post test

Sebelum data diolah, semua jawaban siswa pada tiap instrumen soal diperiksa dan diberi skor terlebih dahulu.

2) Menghitung gain skor tiap siswa

Gain merupakan selisih antara skor hasil tes akhir dan tes awal. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

(37)

61

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melakukan analisis statistika untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata-rata gain antara kelompok ekspeimen dan kelompok kontrol melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal atau tidak.

Untuk melakukan pengujian normalitas, penulis menggunakan uji kolmogorov Smirnov dengan menggunakan SPSS for Windows 16. Siregar

(2013: 148) mengemukakan bahwa “uji kolmogorov Smirnov dilakukan untuk

mengetahui kenormalan distribusi beberapa data”. Kaidah pengujian

- Jika probabilitas (sig) > 0.05 maka Ho diterima - Jika probabilitas (sig) < 0.05 maka Ho ditolak b) Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians berasal dari populasi yang sama atau bukan. Untuk menguji homogenitas kedua varians digunakan distribusi F, dengan langkah-langkah sebagi berikut: (1) Menghitung nilai F, dengan rumus:

=

(Riduan, 2006: 186) (2) Nilai dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikansi α =

0,05 atau 5% dengn menggunakan derajat kebebasan pembilang ( =

– 1) dan derajat kebebasan penyebut ( = – 1). (3) Menentukan kriteria homogenitas sebagai berikut :

Jika , maka varians tersbut homogen.

(Riduan, 2006: 186)

(38)

62

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Data Hasil Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati secara langsung terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran PKn. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan, yaitu sebanyak tiga kali pertemuan. Data hasil observasi dalam penelitian ini dianalisis dengan cara memberikan penilaian dengan kategori baik (B), cukup (C) dan kurang (K) sesuai dengan aspek yang diamati kemudian dihitung presentasinya.

2) Data Hasil Skala Sikap

Penggunaan skala sikap dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/squart/heart. Data hasil skala sikap dianalisis dengan cara memberikan penilaian dengan kategori sebagai berikut: sangat setuju (SS), setuju (S), Ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) kemudian dihitung presentasenya.

H. Rancangan Uji Hipotesis

Sebelum mencari terlebih dahulu dicari nilai simpangan baku

gabungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

s² =

(Sudjana, 2005 : 239)

Setelah nilai simpangan baku gabungan ditentukan, kemudian nilai

(39)

63

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

̅

̅̅̅

(Sudjana, 2005 : 239)

Keterangan

̅ : rata-rata tes akhir kelompok eksperimen

̅ : rata-rata tes akhir kelompok kontrol

: jumlah sampel kelompok eksperimen

: jumlah sampel kelompok kontrol

(40)

Citra Abadiah Magdela, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Broken Triangle/Square?Heart Dalam <emingkatkan Pemahaman Konsep Pad Mata Pelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Binong mengenai efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dalam meningkatkan pemahaman konsep pada mata

pelajaran PKn, maka peneliti menarik kesimpulan secara umum dan khusus.

Kesimpulan umum yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman siswa terhadap konsep materi PKn antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart.

Adapun kesimpulan secara khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil tes awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

rata-rata skor yang tidak jauh berbeda, hal tersebut dikarenakan kedua kelas tersebut memiliki kondisi awal yang sama, yaitu belum menerima perlakuan (treatment).

2. Hasil tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dimana kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pengajaran mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart rata-rata skornya lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal tersebut membuktikan bahwa kedua kelas memiliki kondisi akhir yang jauh berbeda.

(41)

99

dibuktikan berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti. Pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart mampu meningkatkan kualitas dan aktivitas belajar siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan pemahamannya terhadap konsep demokrasi.

4. Proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart pada mata pelajaran PKn mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan banyaknya siswa yang memilih setuju terhadap pernyataan angket dan tidak ada siswa yang memilih sangat tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart ini belum pernah diterapkan di sekolah ini. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart di SMP Negeri 1 Binong mampu menumbuhkan motivasi

dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran PKn sehingga materi yang diajarkan oleh guru dapat diserap dan dipahami oleh siswa.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan di lapangan maupun secara teoritis, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Mengingat salah satu kendala saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart di kelas yaitu kurangnya managemen waktu yang baik, maka Guru hendaknya mampu memanage waktu dengan sebaik-baiknya ketika menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart.

(42)

100

2. Bagi Siswa

a. Hendaknya siswa bersikap lebih aktif dan kooperatif apabila guru menggunakan sebuah model pembelajaran baru khususnya dalam mata pelajaran PKn

b. Siswa hendaknya tidak ragu untuk bertanya pada guru atau teman yang lebih paham tentang materi yang diberikan.

c. Lebih giat belajar PKn, mengingat pentingnya mata pelajaran PKn sebagai sarana untuk menjadikan siswa to be a good citizenship di masa depan. 3. Bagi Sekolah

a. Mengingat kurangnya sarana dan prasarana dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart, maka untuk kedepan handaknya sekolah mampu memfasilitasi kekurangan tersebut. Dengan terwujudnya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan semenarik mungkin sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan gembira.

b. mengingat bahwa model pembelajaran secara lebih efektif dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru, maka sekolah hendaknya dapat memacu guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang mengkaji penerapan model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain dapat melakukan kajian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe broken triangle/square/heart dalam meningkatkan motivasi, kreatifitas dan partisipasi belajar siswa.

Gambar

Tabel 3.1 Indikator Variabel X dan Variabel Y
Tabel 3.4 Interprestasi Daya Pembeda Butir Soal

Referensi

Dokumen terkait