• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 – 1989.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 – 1989."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 – 1989

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

Oleh Vindy Priharyadi

1001661

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 - 1989

Oleh:

Vindy Priharyadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Vindy Priharyadi (2015)

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

VINDY PRIHARYADI

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 - 1989

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. Nana Supriatna, M. Ed NIP. 19611014 198601 1 001

Pembimbing II

Drs. R.H. Achmad Iriyadi NIP. 19611219 198803 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah

(4)

Vindy Priharyadi, 2015

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 -

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik Di Afghanistan 1979-1989”. Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah ketertarikan penulis terhadap sejarah Rusia khususnya pada periode Perang Dingin saat masih bernama Uni Soviet dibawah pimpinan Leonid Brezhnev terutama dalam hubungannya dengan Afghanistan. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Mengapa Uni Soviet menganggap penting diterapkannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan?”. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev (2) Menjelaskan tentang Doktrin Brezhnev (3) Menjelaskan penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan (4) Mendeskripsikan reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev (5) Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun kawasan Asia Selatan. Penulis menggunakan metode historis atau metode sejarah dengan pendekatan interdisipliner atau ilmu bantu yang serumpun (ilmu-ilmu sosial). Langkah-langkah dalam metode historis yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Teknik penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan studi kepustakaan atau studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, isi Doktrin Brezhnev menyatakan bahwa Uni Soviet berhak mengintervensi secara militer negara komunis yang terancam dan dampak yang ditimbulkan dari diterapkannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan diantaranya; berdirinya pemerintahan komunis Afghanistan yang menyebabkan meletusnya Perang Afghanistan antara pemerintah komunis Afghanistan yang didukung Uni Soviet melawan kaum Mujahidin yang didukung Amerika Serikat beserta sekutunya, munculnya kekhawatiran penyebaran Doktrin Brezhnev bagi negara tetangga Afghanistan seperti; Pakistan, India dan Republik Rakyat Tiongkok dan yang terakhir memberikan ancaman terhadap stabilitas serta keamanan di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah.

(5)

Vindy Priharyadi, 2015

DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979 -

ABSTRACT

This research entitled “Impact of the Brezhnev’s Doctrine against Political Developments in Afghanistan 1979-1989". Background research was author’s interest to the history of Russia, especially in the period when the Cold War was still called the Soviet Union under the leadership of Leonid Brezhnev, especially in relation to Afghanistan. Main problem of the research was “Why the Soviet Union did consider important the implementation of the Brezhnev’s Doctrine in Afghanistan?”. The purposes of the study were (1) to describe the circumstances of the political, social and economic in Afghanistan before the implementation of the Brezhnev Doctrine? (2) to explain the Brezhnev’s Doctrine (3) to explain the application of the Brezhnev’s Doctrine in Afghanistan (4) to describe the reaction of the Afghanistan’s people to the Brezhnev’s Doctrine (5) to identify the impact of the Brezhnev’s Doctrine for Afghanistan, the Soviet Union and the South Asian region. Research methodology used historical methods with an interdisciplinary approach or auxiliary allied sciences (social sciences). The steps in the historical method were heuristics, criticism, interpretation and Historiography. Research techniques used in this research was literature study. Based on the finding, Brezhnev’s Doctrine contents declared that the Soviet Union has the right to intervene militarily threatened communist state and the impact of the implementation of the Brezhnev Doctrine in Afghanistan including: the establishing of the communist government of Afghanistan that led to the outbreak of war between the Afghan communist government supported by the Soviet Union against Afghan Mujahedeen supported by the United States and its allies, emergence of fear of Brezhnev’s Doctrine spread to neighboring countries such as; Pakistan, India and the People's Republic of China and the last, inflicted a threat to stability and security in South Asia and Middle East.

(6)

Vindy Priharyadi, 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Teori Konflik ... 8

2.2 Teori Geopolitik ... 12

2.3 Konsep Intervensi ... 15

2.4 Konsep Okupasi ... 18

2.5 Konsep Politik Luar Negeri ... 20

2.6 Konsep Doktrin ... 22

2.7 Penelitian Terdahulu ... 24

2.7.1 Penelitian Dalam Bentuk Skripsi ... 24

2.7.2 Penelitian Dalam Bentuk Artikel Jurnal ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian ... 33

(7)

Vindy Priharyadi, 2015

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ... 35

3.1.3 Proses Bimbingan ... 36

3.2 Pelaksanaan Penelitian ... 37

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik) ... 37

3.2.2 Kritik Sumber ... 41

3.2.2.1 Kritik Eksternal ... 41

3.2.2.2 Kritik Internal ... 44

3.2.3 Interpretasi... 47

3.2.3.1 Pendekatan ... 49

3.2.4 Historiografi ... 50

3.3 Laporan Penelitian ... 51

BAB IV DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1979-1989 4.1 Situasi dan Kondisi Politik, Sosial Serta Ekonomi Afghanistan Sebelum Diterapkannya Doktrin Brezhnev ... 54

4.1.1 Situasi Politik Dalam Negeri Afghanistan Menjelang Diterapkannya Doktrin Brezhnev ... 63

4.1.2 Dinamika Hubungan Uni Soviet - Afghanistan ... 69

4.1.3 Intervensi Uni Soviet Di Afghanistan Tahun 1973 - 1979 ... 73

4.2 Doktrin Brezhnev ... 78

4.2.1 Pemikiran Politik Leonid Ilyich Brezhnev ... 81

4.2.2 Latar Belakang Munculnya Doktrin Brezhnev ... 85

4.2.3 Isi Doktrin Brezhnev ... 87

4.3 Penerapan Doktrin Brezhnev Di Afghanistan ... 93

4.3.1 Pembentukan Republik Demokratik Afghanistan ... 94

4.3.2 Ideologi dan Arah Politik Republik Demokratik Afghanistan ... 97

4.4 Reaksi Rakyat Afghanistan Terhadap Doktrin Brezhnev ... 99

4.4.1 Motor Penggerak Perlawanan ... 101

4.4.2 Perlawanan Mujahidin Afghanistan ... 107

4.4.3 Perlawanan Secara Diplomasi ... 113

(8)

Vindy Priharyadi, 2015

4.5.1 Dampak Diberlakukannya Doktrin Brezhnev Bagi Uni Soviet ... 121

4.5.2 Dampak Diberlakukannya Doktrin Brezhnev Terhadap Situasi Politik Di

Kawasan Asia Selatan ... 125

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 132

5.2 Saran ... 135

(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia

yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

menanamkan pengaruhnya di dunia dan era ini dapat disebut Perang Dingin.

Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode dimana terjadi konflik,

ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok

Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara

kurun waktu tahun 1947-1991. Perang dingin ini juga terjadi di wilayah Asia Selatan

termasuk Afghanistan.

Afghanistan adalah negara pertama yang mengakui pemerintahan Bolshevik

pasca-revolusi tahun 1917 dan ketika Afghanistan menjadi negara yang merdeka dan

berdaulat pada tahun 1919 Uni Soviet adalah negara pertama yang memberikan

pengakuan. Uni Soviet menganggap Afghanistan sebagai wilayah strategis bagi

pertahanan dan keamanannya di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah.

Afghanistan, negara yang terletak di kawasan Asia Selatan ini begitu penting

bagi Uni Soviet karena letaknya yang strategis dan juga sebagai jalan atau jembatan

Uni Soviet untuk bisa memperluas pengaruhnya ke wilayah Samudra Hindia.

Hot Copy (2002, hlm. 53) dalam bukunya menyebutkan bahwa:

“Afghanistan dijuluki “atap dunia,” karena merupakan pertemuan dari tiga

puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Himalaya, Hindu Kush dan Korakorum. Pegunungan Hindu Kush dan anak pegunungannya membagi Afghanistan menjadi tiga wilayah geografi yang berbeda, yaitu Dataran Tinggi Sentral, Dataran Utara dan Dataran Tinggi Barat Daya. Dataran Tinggi Sentral, bagian dari rangkaian Himalaya, merupakan daerah dengan lembah-lembah yang dalam dan sempit, serta gunung-gunung tinggi yang menjulang. Lembah dengan ketinggian antara 3.600 dan 4.500 meter di atas permukaan laut, memiliki nilai strategis yang besar sebagai medan perang

yang ganas”.

Kondisi geografis ini yang menyulitkan Uni Soviet untuk berperang melawan

(10)

rencana Uni Soviet dibawah kepemimpinan Leonid Brezhnev untuk mendukung

pemerintahan komunis yang pro Moskow di Afghanistan.

Di era Leonid Brezhnev kedudukan Uni Soviet di kawasan Asia semakin

terancam oleh Republik Rakyat Tiongkok dan juga Amerika Serikat, situasi ini

mendorong Brezhnev untuk mempercepat dan meningkatkan pengaruhnya atas

Afghanistan. Afghanistan dipilih karena selain sudah terdapat pemerintahan yang pro

kepada Uni Soviet, juga letak strategis Afghanistan yang menghubungkan Uni Soviet

dan India, negara dimana Uni Soviet membangun pos-pos angkatan lautnya.

Invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 sebagai akibat Doktrin

Brezhnev yang sebelumnya Doktrin ini juga pernah berlaku di Cekoslovakia pada

tahun 1968. Sebagaimana yang diungkapkan Lindsay (2007, hlm. 218-219) dalam

bukunya menyebutkan bahwa:

“Ketika itu Brezhnev memerintahkan 200.000 tentara Uni Soviet dengan tank-tank masuk ke Praha, Cekoslovakia pada bulan Agustus 1968 untuk memaksa pemimpin pemerintahan liberal Alexander Dubeck meninggalkan pengalaman-pengalamannya dalam kebebasan bersuara dan kebebasan berkumpul. Penyerbuan Uni Soviet ke Praha memunculkan “Doktin

Brezhnev”, yang mengklaim bahwa Uni Soviet mempunyai hak

mengintervensi secara militer negara komunis yang diancam oleh “kontra

revolusi”.

Intervensi yang dilakukan Uni Soviet tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri

upaya liberalisasi dan pemberontakan yang berpotensi mengancam hegemoni Uni

Soviet di Blok Timur. Negara-negara yang tergabung dalam Blok Timur itu dianggap

oleh Uni Soviet sebagai batas strategis dan pertahanan yang penting apabila perang

dengan NATO meletus. Hak Uni Soviet untuk melakukan Intervensi didalam Pakta

Warsawa terhadap anggota-anggota Pakta Warsawa, tindakan ini telah dikukuhkan

oleh The Brezhnev Doctrine, sekalipun tidak diinginkan oleh negara-negara kecil

anggota Pakta Warsawa (Ambarman, 1983, hlm. 115).

Munculnya pemerintahan komunis di Afghanistan, tidak terlepas dari peranan

Brezhnev yang begitu kuat, hal ini ditunjukan Brezhnev dengan mengerahkan

pasukan militernya ke wilayah Afghanistan sebagai bentuk dukungan Uni Soviet

(11)

ini ditentang keras oleh para ulama dan kepala suku yang ada di Afghanistan

sehingga muncul perlawanan terhadap pemerintahan komunis Afghanistan yang

memicu gerakan-gerakan islam dan rakyat Afghanistan bersatu melawan musuh

bersama yaitu Uni Soviet.

Dalam upaya penyebaran komunisme khususnya ke negara-negara baru,

Brezhnev melanjutkan kebijakan dukungan kepada gerakan dan rezim progresif di

seluruh penjuru dunia (Fahrurodji, 2005, hlm. 171). Figur Brezhnev berperan sangat

penting dalam penentuan intervensi militer ke Afghanistan pada tahun 1979.

Dari seluruh pemaparan diatas, maka penulis memutuskan untuk memilih tema

ini karena “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di

Afghanistan 1979-1989” begitu menarik untuk dikaji. Pertama, akibat kebijakan

doktrin yang diterapkan Brezhnev, Afghanistan dilanda konflik, peperang serta

melahirkan perubahan politik yang berpengaruh terhadap pemerintahan Afghanistan

dan juga Uni Soviet itu sendiri.

Kedua, dampak pemberlakuan Doktin Brezhnev di Afghanistan akan

memunculkan sebuah golongan Islam yang disebut sebagai Mujahidin yang berjuang

secara gerilya melawan pasukan Uni Soviet di Afghanistan, tokoh-tokoh seperti

Abdullah Azzam dan juga Osama Bin Laden pun ikut terlibat dalam perjuangannya

melawan pemerintahan komunis di Afghanistan dukungan Uni Soviet.

Ketiga, dampak invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 akan

menimbulkan ketegangan di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah. Untuk itu

adanya keterlibatan pihak Amerika Serikat dalam mendukung aksi para Mujahidin

untuk melawan kekuatan Uni Soviet di Afghanistan. Amerika dengan agen

rahasianya CIA serta merta membantu perjuangan Mujahidin dengan memasok

senjata yang diberikan Amerika lewat Pakistan yang berbatasan langsung dengan

Afghanistan.

Keempat, akibat dari kebijakan Doktrin Brezhnev yang diterapkan di

Afghanistan, dikhawatirkan dapat memicu konflik serta peperangan di negara-negara

yang berada dikawasan Asia khusunya di wilayah Asia Selatan, Timur Tengah dan

(12)

yang tergabung dalam Blok Barat dan juga Uni Soviet yang tergabung dalam Blok

Timur dalam persaingannya untuk memperebutkan pengaruhnya di wilayah ini.

Dengan demikian penulisan tema ini merasa perlu untuk diteliti karena dapat

menambah wawasan tentang sejarah kawasan Eropa, kawasan Asia Selatan dan

kawasan Timur Tengah yang dalam hal ini berhubungan dengan tema penulisan karya

ilmiah. Selain itu, penulisan tema ini juga dapat berguna untuk mengembangkan

materi bahan ajar yang berhubungan dengan kawasan Eropa khususnya Uni Soviet di

bawah kepemimpinan Brezhnev, kawasan Asia Selatan khususnya Afganistan dan

yang terakhir pergulatan politik di era perang dingin antara blok barat dan blok timur.

Untuk itu tema ini sangat menarik sekali untuk dikaji lebih dalam.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah utama

dalam penulisan ini adalah “Mengapa Uni Soviet menganggap penting diterapkannya

Doktrin Brezhnev di Afghanistan?”. Agar pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi berbagai pokok bahasan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum

diterapkannya Doktrin Brezhnev ?

2. Apakah Doktrin Brezhnev itu ?

3. Bagaimana Penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan ?

4. Bagaimana reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev ?

5. Bagaimana dampak Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun bagi

(13)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah

saebagai berikut:

1. Mendeskripsikan situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan

sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev.

2. Menjelaskan tentang Doktrin Brezhnev.

3. Menjelaskan penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan.

4. Mendeskripsikan reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev.

5. Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari Doktrin Brezhnev bagi

Afghanistan, Uni Soviet maupun kawasan Asia Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Memahami situasi kondisi politik di Uni Soviet pada era Brezhnev dan

Afghanistan.

2. Mengetahui Doktrin Brezhnev dan dampaknya terhadap kehidupan politik di

Afghanistan.

3. Menambah wawasan tentang sejarah Uni Soviet dan juga Asia Selatan terutama

sejarah Afghanistan di era Perang Dingin.

4. Menambah wawasan tentang tokoh sejarah Uni Soviet yaitu Leonid Ilyich

Brezhnev.

5. Memberikan kontribusi dalam penelitian sejarah mengenai Uni Soviet di masa

kepemimpinan Brezhnev dan sejarah Afghanistan.

6. Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat dijadikan referensi untuk penulisan sejarah

selanjutnya.

7. Penelitian yang tertuang dalam bentuk tulisan karya ilmiah ini diharapkan bisa

(14)

Menengah Atas (SMA) dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah

peminatan kelas XII Program Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) semester I.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan,bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian

yang menjadi dasar peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian yang

ditujukan sebagai bahan penelitian. Rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa

pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, bab ini memaparkan mengenai sumber-sumber buku

dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan.Selain

itu, dalam bab ini menyajikan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

tema kajian skripsi. Bab ini juga memaparkan konsep-konsep serta beberapa teori

yang dipakai untuk menunjang pada penulisan skripsi yang berkaitan dengan

pembahasan.

Bab III Metode Penelitian, bab ini menjelaskan tentang metode dan teknik

penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara

pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji dengan

menggunakan metode historis dan tekhnik studi literatur yang terdiri dari empat

langkah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Bab IV Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian

tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Dalam tahap ini

penulis akan membahas, mendeskripsikan dan menguraikan permasalahan yang

selama ini penulis teliti, serta memaparkan dan menjelaskan tentang data-data yang

penulis peroleh baik dari buku-buku sumber, internet atau sumber lainnya yang

(15)

bab ini penulis akan berusaha untuk mendeskripsikan hasil penelitian dan mencoba

untuk menganalisisnya dalam bentuk penulisan sejarah secara terstruktur dan

sistematis.

Bab V Kesimpulan, dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa

kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebagai inti dari

pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta mengambil makna atau manfaat dari

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan dipaparkan mengenai metode dan teknik penelitian yang

akan digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan dengan skripsi yang

berjudul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik Di

Afghanistan Tahun 1979-1989”. Menurut Abdurrahman (2007, hlm. 16) penulisan

sejarah merupakan bentuk dan proses pengisahan atas peristiwa-peristiwa masa lalu

umat manusia.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode historis atau

metode sejarah dan menggunakan teknik studi literatur sebagai teknik penelitiannya.

Menurut Gottschalk (1986, hlm.32) metode historis adalah “suatu proses dalam

menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan, kemudian

menuliskannya berdasarkan fakta yang diperoleh”. Teknik studi literatur dilakukan

dengan cara membaca dan mengkaji buku-buku serta sumber-sumber lain yang

terkait dengan permasalahan yang akan dikaji. Dengan cara teknik studi literatur ini

dapat membantu peneliti di dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang ada.

Menurut Wood Gray dalam Sjamsuddin (2007, hlm. 89) menyebutkan bahwa paling

tidak ada enam tahapan yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah, yaitu :

1. Memilih satu topik yang sesuai.

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik.

3. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan

topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung.

4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik

sumber).

5. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) ke dalam suatu pola

yang benar dam berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan

(17)

6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan

mengkomunikasikannya kepada pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas

mungkin.

Adapun menurut Ismaun (2005, hlm. 34) metode historis terdiri dari empat

langkah sebagai berikut:

1. Heuristik, yaitu “pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan”

(Ismaun, 2005. hlm. 49). Sedangkan menurut Lucey dalam Sjamsuddin

(2007, hlm. 96) mengatakan bahwa “heuristik adalah kajian atau

pengetahuan tentang sumber-sumber sejarah”. Sumber-sumber sejarah itu

dapat berupa benda, tulisan maupun lisan. Sumber-sumber sejarah dapat

diklarifikasikan dengan beberapa cara yaitu: mutakir atau kontemporer dan

lama; formal dan informal; juga pembagian menurut asal, isi, dan tujuan,

yang masing-masing dibagi-bagi lebih lanjut menurut waktu, tempat, dan

cara atau produknya (Sjamsuddin, 2007, hlm. 96). Sumber sejarah juga dapat

dibagi ke dalam sumber primer dan sekunder. Pada tahap ini penulis

memperoleh sumber melalui studi literatur.

2. Kritik, merupakan “suatu usaha dalam menilai sumber sejarah yang didasari

oleh etos ilmiah yang menginginkan, menemukan, atau mendekati

kebenaran” (Ismaun, 2005, hlm. 50). Fungsi dari kritik ini adalah untuk

mengetahui apakah sumber-seumber yang diperoleh tersebut relevan atau

tidak dengan permasalahan yang dikaji oleh peniliti. Sumber-sumber yang

digunakan dipilih melalui kritik internal dan eksternal sehingga dapat

diperoleh fakta-fakta yang sesuai dengan permasalahan peniliti. Kritik

eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap

aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm 132). Sedangkan

kritik internal menekankan aspek “dalam” yaitu isi dari sumber sejarah

(Sjamsuddin, 2007, hlm 143). Fungsi kritik berguna sehingga karya sejarah

merupakan produk dari suatu proses ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan bukan hasil dari suatu fantasi, manipulasi atau

(18)

3. Interpretasi, yaitu menafsirkan keterangan-keterangan sumber secara logis

dan rasional dari fakta dan data yang telah terkumpul dengan cara

dihubungkan sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Menurut Gottschalk

dalam Ismaun (2005, hlm. 56) menyebutkan bahwa “penafsiran sejarah itu

mempunyai tiga aspek penting, yaitu : pertama, analisis-kritis : menganalisis

struktur intern, kedua, historis-substantif : menyajikan suatu uraian prosesual

dengan dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan;

dan yang ketiga, sosial-budya: memperhatikan manifestasi insani dalam

interaksi dan interelasi budaya.

4. Historiografi yang merupakan penulisan sejarah dimana historiografi ini

adalah tahapan terakhir dalam penelitian sejarah dari proses penyusunan

hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi kesatuan yang utuh

dalam menyajikan gambaran sejarah dalam bentuk skripsi, sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya. Menurut Ismaun (2005, hlm.

28-29) historiografi adalah “usaha untuk mensintesiskan data-data dan

fakta-fakta sejarah menjadi suatu kisah yang jelas dalam bentuk lisan maupun

tulisan, baik dalam buku atau artikel maupun perkuliahan sejarah”.

Selanjutnya penulis membagi langkah-langkah penelitian tersebut kedalam tiga

pembahasan, yaitu pembahasan mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan

penelitian, dan laporan penelitian.

3.1. Persiapan Penelitian

Pada tahap ini awalnya dilakukan proses penentuan metode serta teknik

pengumpulan data. Teknik pengumpulan data penlitian menggunakan studi literatur,

yakni mencari sumber tertulis yang relevan dan terdapat hubungan dengan

permasalahan-permasalahan yang akan dikaji, baik berupa buku, artikel dalam jurnal,

(19)

3.1.1. Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian

Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dalam melaksanakan suatu

penelitian. Pada tahap ini penulis melakukan proses memilih dan menentukan topik

penelitian. Penentuan topic penilitian dari skripsi ini berawal dari ketertarikan penulis

terhadap mata kuliah Sejarah Peradaban Barat dan juga Sejarah Kebangkitan

Negara-Negara Asia yang pernah diikuti penulis ketika masih duduk dibangku kuliah Jurusan

Pendidikan Sejarah, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah

skripsi yang bertemakan mengenai sejarah kawasan.

Pada semester enam penulis mengikuti mata kuliah Seminar Penulisan Karya

Ilmiah yang mewajibkan penulis untuk membuat proposal skripsi. Awalnya penulis

mendapatkankan ide untuk menulis tentang Invasi Uni Soviet di Afghanistan namun

ketika penulis mengikuti perkuliahan Sejarah Kebangkitan Negara-Negara Asia yang

di ampu oleh Bapak Drs. H.R. Achmad Iriyadi pada saat itu beliau menjelaskan

bahwa Invasi Uni Soviet ke Afghanistan itu disebabkan dari Doktrin Brezhnev. Rasa

penasaran pun muncul di dalam diri penulis, siapa Brezhnev itu dan untuk apa

Brezhnev itu menerapkan doktrinnya di Afghanistan. Selanjutnya penulis mulai

mencari sumber bacaan baik itu dari buku maupun dari internet yang berhubungan

dengan Doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan.

Setelah membaca berbagai dari referensi, ternyata Doktrin Brezhnev itu

berdampak kepada perkembangan politik di Afghanistan. Akhirnya, penulis membuat

proposal skripsi dengan judul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan

Politik di Afghanistan 1979-1989”. Proposal penulis dikonsultasikan terlebih dahulu

dengan Bapak Drs. H.R. Achmad Iriyadi, kemudian beliau menyetujui tema yang

diajukan oleh penulis serta penulis juga diberi masukan dan juga saran agar penulis

lebih banyak membaca sumber referensi mengenai topik yang akan penulis kaji.

Selanjutnya proposal yang sudah dibuat oleh penulis kemudian diajukan untuk

kemudian dipresentasikan pada mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah, peniliti

(20)

tersebut yaitu Bapak Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si yang hadir untuk memberi

masukan terhadap proposal yang dipresentasikan.

Ada beberapa masukan antara lain mengenai latar belakang yang harus jelas

dan mengapa judul proposal yang penulis ajukan itu sangat penting untuk dijadikan

penelitian dalam bentuk skripsi, selain itu beliau juga memberi masukan tentang

rumusan masalah agar dipersempit ruang lingkupnya sehingga rumusan masalah yang

penulis buat itu menjadi lebih terfokus dan jelas. Setelah penulis merevisi proposal

hasil dari mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah, peniliti kemudian mencoba

mengajukan proposal skripsi tersebut kepada Bapak Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si

selaku ketua Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) pada tanggal 9 September

2014.

Adapun isi proposal penelitian yang diajukan penulis memuat tentang :

a. Judul Penelitian

b. Latar Belakang Penelitian

c. Rumusan dan Batasan Masalah

d. Tujuan Penelitian

e. Manfaat Penelitian

f. Kajian Pustaka

g. Metode Penelitian

h. Struktur Organisasi Skripsi

i. Daftar Pustaka

3.1.2. Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah melakukan pengajuan judul ke TPPS, penulis kemudian melakukan

seminar proposal pada hari Rabu tanggal 17 September 2014 bertempat di di

Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah, Lantai 4 gedung FPIPS, Universitas

Pendidikan Indonesia. Dalam seminar proposal tersebut penulis mendapat masukan

dari Bapak Dr. Nana Supriatna, M.Ed selaku calon pembimbing I, diantaranya beliau

memberi masukan agar latar belakang tidak terlalu meluas, lebih dipersempit lagi dan

(21)

ilmu bantu lain atau dengan kajian interdisipliner (kajian ilmu lain) yang berkaitan

dengan penulisan, selain itu penulis juga diberi masukanagar permasalahan lebih

difokuskan.Selanjutnya, penulis juga mendapat masukan dari Bapak Drs. H. R.

Achmad Iriyadi selaku calon pembimbing II, beliau memberi masukan mengenai

penggunaan dan tambahan landasan teori dan konsep yang digunakan harus sesuai

dan relevan dengan topik yang akan dikaji. Adapun judul yang diajukan penulis

berjudul “Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan Tahun 1979-1989”.

Setelah disetujui, maka pengesahan penelitian ditetapkan melalui Surat

Keputusan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dandari Tim Pertimbangan Penulisan

Skripsi (TPPS) Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung

No.No.10/TPPS/JPS/PEM/2014. Dalam surat keputusan itu, ditentukan bahwa Bapak

Dr. Nana Supriatna, M. Ed sebagai Pembimbing I dan Bapak Drs. H. R. Achmad

Iriyadi sebagai Pembimbing II.

3.1.3. Proses Bimbingan

Bimbingan merupakan suatu kegiatan konsultasi yang dilakukan oleh penulis

baik dengan dosen pembingbing I maupun dosen pembingging II. Proses bimbingan

sangat diperlukan oleh penulis untuk membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Berdasarkan Surat Keputusan penunjukan dosen pembingbing yang dikeluarkan oleh

TPPS dan juga Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung pada tanggal

10 Oktober 2014, dalam penyusunan ini peneliti dibimbing oleh Bapak Dr. Nana

Supriatna, M. Ed selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. H. R. Achmad Iriyadi selaku

Pembimbing II.

Kegiatan bimbingandilakukan bab demi bab secara intensif sehingga penulis

dan dosen pembingbing dapat berkomunikasi dengan baik. Kegiatan bimbingan ini

dilakukan setelah sebelumnya penulis menghubungi pembingbing dan dibuat jadwal

kesepkatan dan jadwal pertemuan untuk selanjutnya melakukan proses bimbingan.

Proses bimbingan ini sangat penting karena dari proses bimbingan itu penulis

(22)

penulis untuk menyelesaikanpenulisan skripsi ini. Selanjutnya, dengan adanya proses

bimbingan ini, penulis dapat mengetahui dimana letak kesalahan dan kekurangan

pada penulisan skripsi ini sehingga kesalahan dan kekurangan itu bisa diperbaiki agar

penilitian ini menjadi penelitian dalam bentuk skripsi yang baik dan benar serta

revelan dengan anjuran yang sesuai dengan penulisan karya ilmiah.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah yang akan

dilakukan peniliti berdasarkan metode yang digunakan oleh penulis. Langkah ini

merupakan proses yang penting dalam penulisan skripsi mulai dari tahap heuristik,

kritik, interpretasi sampai historiografi. Adapun uraian dari keempat tahap tersebut

adalah sebagai berikut :

3.2.1. Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan

sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan penelitian. Kegiatan ini dilakukan

untuk mencari dan mengumpulkan berbagai sumber sejarah, dan sumber sejarah itu

dapat berupa sumber tertulis, baik sumber primer maupun sumber sekunder yang

relevan dengan permasalahan penelitian. Sumber-sumber yang penulis kumpulkan

merupakan sumber tulisan yang berkaitan dengan Doktrin Brezhnev Serta

Dampaknya Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan.

Dalam penelitian ini, peneliti memakai sumber-sumber tertulis atau dengan

menggunakan teknik studi literatur. Sumber primer maupun sumber sekunder yang

relevan dengan permasalahan penelitian. Teknik studi literatur digunakan penulis

untuk mengumpulkan sumber-sumber atau tulisan yang dianggap relevan dengan

masalah penelitian. Adapun jenis-jenis sumber yang digunakan penulis adalah buku,

skripsi, jurnal, sumber internet dan beberapa buku dalam bentuk electronic book.

Penulis berhasil mengumpulkan berbagai sumber buku, karya ilmiah maupun

(23)

a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Di perpustakaan ini penulis

mendapatkan sumber buku antara lain : Perang Afganistan: Di Balik

Perseteruan AS vs Taliban karya Hot Copy (2002), Hukum Internasional

Bagian Damai karya G.P.H. Djatikoesoemo (1956), Teori Sosiologi Modern

karya Bernard Raho (2007), Teori Sosiologi Modern karya George Ritzer

dan Douglas J. Goodman (2007), Geopolitik karya Imam Hidayat dan

Mardiono (1983), Metodologi Penelitian Sejarah karya D. Abdurrahman

(2007), Mengerti Sejarah karya Louis Gottschalk yang diterjemahkan oleh

Nugroho Notosusanto (1986), Ideologi dan Masyarakat: Kajian Sejarah

Eropa karya Nana Supriatna (2002). Sedangkan penelitian dalam bentuk

skripsi penulis mendapatkan : Anwar Hermansyah, (2001), Pemikiran Dr.

Abdullah Azzam Tentang Jihad dan Pengaruhnya di Afhganistan

(1979-1989), skripsi pada FPIPS UPI dan Elsa Hutama (2009), “Peranan kaum

Pashtun dalam bidang politik dan pemerintahan di Afghanistan selama

masa invasi Uni Soviet (1979-1989)”, Skripsi pada FPIPS UPI.

b. Perpustakaan Universitas Indonesia. Di perpustakaan ini penulis

mendapatkan sumber rujukan berupa buku dan skripsi yang menjadi acuan

dalam penelitian ini, sumber buku antara lain: Afghanistan : The First Five

Years of Soviet Occupation karya J. Bruce Amstutz (1986), The Soviet

Union Under Brezhnev karya William J. Tompson (2003), Soviet foreign

policy since World War II karya Joseph L. Nogee dan Robert H. Donaldson

(1992) sedangkan penelitian dalam bentuk skripsi penulis mendapatkan dari

Pandji Putranto, (1985), Uni Soviet dibawah kepemimpinan Brezhnev

1977-1982, Skripsi pada FISIP UI. Usep Hermawan, (1989), Perbedaan Strategi

Antara Amerika Serikat dan Republik Federasi Jerman sebagai anggota

NATO dalam menghadapi invasi Uni Soviet di Afghanistan 1980-1981,

Skripsi pada FISIP UI. Rosmita, (1989), Krisis Afghanistan 1979-1988:

Pengaruh Perimbangan Kekuatan Amerika Serikat-Uni Soviet di Asia

(24)

c. Perpustakaan Centre For Strategic And International Studies (CSIS). Di

Perpustakaan ini penulis mendapatkan sumber buku antara lain : Jihad

Osama Versus Amerika karya Adian Husaini (2001), selain buku penulis

juga mendapatkan Jurnal Analisis CSIS Tahun 1979, 1980, dan jurnal

Analisis CSIS tahun 1983.

d. Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat. Di perpustakaan ini penulis

mendapatkan sumber buku antara lain : Ulasan Politik Pakta Warsawa dan

Comecon karya R. Ambarman (1983), Taliban dan Multi Konflik Di

Afghanistan karya W. Maley (1999).

e. Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika. Di perpustakaan ini penulis

mendapatkan sumber buku antara lain : Timur Tengah Pusaran Strategis

Dunia karya Kirdi Dipoyudo (1981), Beruang Merah Rusia Mengcengkram

Afghanistan karya Anas Sadaruwan dan Anshari Thayib (1980), Asia

Selatan Dalam Sejarah karya Tuti Nuriah Erwin (1990), Perang Mendatang

Antara Rusia & Tjina karya Harrison E. Salisburry yang diterjemahkan oleh

H.K. Dewani (1971), Politik Luar Negeri RRC karya Robert G. Sutter yang

diterjemahkan oleh Rizal Sukma (1991), Kecendrungan Timur-Tengah

Tahun 1980-an karya Dr. M. Amien Rais (1983), Soviet Foreign Policy In A

Changing World karya Robbin F. Laird dan Erik P. Hoffmann (1986),

Afghanistan: The Soviet War karya Edward R. Girardet (1985), Regime

Change in Afghanistan: Foreign Intervention and the Politics of Legitimacy

karya Amin Saikal dan William Maley (1991), The Soviet Union In The

1980s karya Erik P. Hoffmann (1984), Soviet Foreign Policy Aims and

Accomplishments from Lenin to Brezhnev karya Erik P. Hoffmann (1987).

Artikel Jurnal Hubungan Internasional 2 tahun 2002 serta skripsi dari Dupen

Sinaga (1987), “Perebutan Pengaruh Dan Kekuasaan Antara Amerika

Serikat-Uni Soviet Di Kawasan Asia Timur”. Skripsi pada Fakultas Sosial

Politik Universitas Jayabaya Jakarta.

f. Perpustakaan Pusat Dinas Sejarah Angkatan Darat. Di perpustakaan ini

(25)

karya J.L. Brierly diterjemahkan oleh Moh. Radjab (1963), Pengantar

Sosiologi Politik karya Rafael Raga Maran (2001), 11 Macan Asia Musuh

Amerika karya Amir Hendarsah (2007) dan Jurnal Prisma dengan tajuk

Meninjau Kembali Pertahanan Indonesia (2010).

g. Koleksi pribadi penulis diantaranya buku Sejarah Sebagai Ilmu karya Ismaun

(2005), Metodologi Sejarah karya Helius Sjamsuddin (2007), Politik Antar

Bangsa karya Hans J. Morgenthau yang diterjemahkan oleh S. Maimoen dkk

(2010), Tokoh-Tokoh Dunia Abad ke-20 karya Assa Briggs (1988), Bersama

Mujahidin Afghanistan karya Muhammad Abdul Quddus (1992), KGB:

Dinas Rahasia Dan Mata-Mata Uni Soviet karya John Baron yang

diterjemahkan oleh B. Dictus Soetadi (1985), Dari Uni Soviet Hingga Rusia

karya Andi Rafael Saputra (2014).

h. Koleksi pribadi dari teman diantaranya buku Perjalanan Gerakan Jihad

(1930-2002): Sejarah, Eksperiman dan Evaluasi karya Mush’ab As-Suri

(2009), Dasar-Dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo (1999), Rusia

Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar Belakang

Budayanyakarya A. Fakhrurodji (2005),

i. Sumber internet berupa e-book (elektronik book) dalam situs online

dlbin.com, buku yang didapatkan antara lain : buku The Rise and Fall of the

Brezhnev Doctrine in Soviet Foreign Policy karya Matthew J. Ouimet

(2003), America's Afghanistan War : The Success That Failed karya

Jagmohan Meher (2004).

Setelah semua sumber diperoleh selanjutnya penulis membaca, memahami,

mengkaji, dan membandingkan antara sumber satu dengan yang lainnya. Hal ini

dilakukan agar penulis memperoleh pehaman yang benar-benar jelas dan rinci. Hal

tersebut juga bertujuan agar penulis menjadi lebih mudah di dalam menjalankan

proses penulisan skipsi ini. Untuk sumber literatur yang menggunakan bahasa Inggris

baik berupa e-book maupun jurnal, penulis terlebih dahulu membaca buku atau jurnal

(26)

membandingakan dengan sumber lainnya yang relevan agar diperoleh pemahaman

yang jelas dan sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

3.2.2. Kritik Sumber

Setelah upaya pencarian dan pengumpulan sumber dilakukan, penulis

selanjutnya melakukan langkah berikutnya yaitu melakukan kritik terhadap

sumber-sumber sejarah yang digunakan sebagai bahan penulisan skripsi ini. Pada tahap ini

penulis melakukan upaya penilaian dan mengkritik sumber-sumber yang ditemukan

baik dari buku, jurnal, skripsi, internet maupun sumber-sumber tertulis lainnya yang

relevan dengan bahasan yang dikaji.

Kritik adalah kegiatan-kegiatan analitis yang harus ditampilkan oleh para

sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah terkumpul berupa arsip (Sjamsuddin,

2007, hlm. 130). Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.131) tujuan dari kritik sumber ialah

bahwa setelah sejarawan berhasil mengumpulkan sumber-sumber dalam

penelitiannya, ia tidak akan menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis

pada sumber itu, langkah selanjutnya ia harus menyaringnya secara kritis, terutama

terhadap sumber-sumber pertama agar terjaring fakta yang menjadi pilihannya. Untuk

Selanjutnya, kritik sumber ini terbagi menjadi dua, yaitu kritik internal dan eksternal.

3.2.2.1. Kritik Eksternal

Kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap

aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm.132). Kritik eksternal dapat diartikan juga sebagai cara untuk menilai keaslian sumber yang didapat oleh penulis.

Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.134) kritik eksternal harus menegakkan fakta dari

kesaksian bahwa benar-benar diberikan oleh orang yang bersangkutan pada waktu itu

(authenticity), kesaksian yang telah diberikan itu telah bertahan tanpa ada perubahan

(uncorupted), tanpa ada suatu tambahan-tambahan atau

penghilangan-penghilanganyang substansial (integrity). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai

kelayakan sumber-sumber sejarah yang dijadikan bahan penunjang dalam penulisan

(27)

Dengan demikian setiap sumber yang diperoleh harus melalui uji kelayakan

yang meliputi aspek-aspek terluar dari sumber tersebut. Kritik eksternal pada

dasarnya menitikberatkan pada pengujian otensitas dan integritas sumber. Dalam

penelitian ini, penulis melakukan kritik sumber terhadap sumber-sumber yang akan

digunakan dalam penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa sumber yang penulis temukan merupakan sumber

sekunder, karena untuk mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen

mengenai Doktrin Brezhnev yang berdampak kepada perkembangan politik di

Afghanistan yang terjadi selama kurun waktu 1979-1989 sulit untuk didapatkan.

untuk itu temuan sumber dalam proses penyusunan penelitian ini lebih banyak berupa

sumber sekunder seperti buku-buku maupun jurnal sehingga penulis tidak melukan

kritik eksternal.

Sumber buku yang ditemukan,penulis kategorikan menjadi dua, yakni kategori

buku elektronik (ebook) dan kategori buku cetak yang wujudnya ada atau nampak.

Kritik eksternal terhadap buku-buku elektronik (ebook), penulis melakukan kritik dari

aspek latar belakang penulis buku untuk melihat otentitasnya yang berhubungan

dengan tema dari penulisan skripsi ini, penerbit buku serta tahun penerbitan buku.

Kritik terhadap penulis dari buku yang dijadikan sebagai sumber dilakukan

untuk melihat asal usul atau latar belakang penulis dan juga tahun penerbitan buku

tersebut. Seperti contoh kritik eksternal terhadap jenis buku elektronik yang penulis

lakukan adalah membandingkan buku The Rise and Fall of the Brezhnev Doctrine in

Soviet Foreign Policy (The New Cold War History) karya Matthew J. Ouimet (2003)

dengan bukuAmerica's Afghanistan War : The Success That Failed karya Jagmohan

Meher (2004). Dilihat dari sisi penulis buku tersebut, keduanya memiliki latar

belakang yang berbeda jika Matthew J. Ouimet adalah seorang analis kebijakan luar

negeri di Departemen Luar Negeri AS sedangkan Jagmohan Meher adalah Profesor

dan Kepala Departemen Ilmu Politik Akademi Pertahanan Nasional di India.

Matthew J. Ouimet berpendapat bahwa Doktrin Brezhnev di dalam

pemerintahan Uni Soviet adalah untuk membenarkan intervensi atas Cekoslovakia

(28)

penggunaan intervensi militer sebagai alat kebijakan.Pada akhir tahun 1970 para

pemimpin Uni Soviet menerapkan norma ideologi yang ketat bagi anggota Pakta

Warsawa yang tergabung didalam Blok Timur. Subsidi minyak yang begitu besar

untuk Blok Timur sepanjang tahun 1970-an begitu dibutuhkan yang mengakibatkan

Uni Soviet untuk campur tangan di Afghanistan pada tahun 1979 dan Brezhnev

menjalankan Doktrinnya disana. Kebijakan luar negeri Brehznev berfokus kepada

detente. Namun, sebagian besar dari usahanya itu dikhususkan untuk kekuatan militer

yang ketat dalam menegakkan kontrol Komunis yang ketat di negara-negara satelit.

Sedangkan Jagmohan Meher lebih melihat respon Amerika Serikat terhadap

perkembangan di Afghanistan terutama berfokus pada reaksi Amerika Serikat

terhadap invasi yang dilakukan Uni Soviet ke Afghanistan pada bulan Desember

1979 yang berdampak kepada bagaimana sikap Amerika terhadap Afghanistan

sehingga disini perlunya Amerika mengambil keputusan atas apa yang dilakukan Uni

Soviet di Afghanistan. Meher menyoroti perspektif baru pada hubungan Amerika

Serikat dengan Afghanistan selama perang dingin.

Sementara kritik eksternal terhadap sumber buku yang wujudnya ada atau

nampak, selain dari penulis dan tahun terbit buku tersebut, kritik juga dilakukan

terhadap jenis kertas yang digunakan apakah buram atau putih, apakah buku tersebut

masih utuh atau sudah ada bagian yang robek serta melihat cover dari buku tersebut

apakah asli atau hanya fotocopian. Sebagai contoh, kritik eksternal yang penulis

lakukan terhadap buku yang ditulis oleh Drs. R. Ambarman dengan judul Ulasan

Politik Pakta Warszawa dan Comecon yang diterbitkan di Bandung tahun 1983.

Buku ini merupakan cetakan kedua, setelah sebelumnya buku cetakan pertama

diterbitkan tahun 1975 dimana isinya tidak mengalami perubahan, perbedaannya

hanya pada sampul atau cover buku tersebut.

Penulis mendapatkan buku tersebut di Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa

Barat dalam kondisi yang baik tanpa ada bagian yang sobek sedikitpun ditambah dari

latar belakang penulis yang pernah menjabat sebagai staff diplomatik di Perwakilan

Republik Indonesia Roma-Italia dan Warszawa Polandia, beliau juga merupakan

(29)

selain itu beliau juga merupakan dosen mata pelajaran Hukum Internasional sekaligus

menjabat sebagai Sekertaris Fakultas Sosial Politik di Universitas Swasta.

Selain itu, contoh lain adalah buku yang penulis gunakan yaitu buku yang

berjudul Bersama Mujahidin Afghanistan karya Muhammad Abdul Quddus yang

diterbitkan di Jakarta tahun 1992. Penulis mendapatkan buku tersebut dengan

membeli online di jejaring sosial Facebook. Latar belakang penulis buku ini

merupakan wartawan harian terkemuka di Mesir yaitu Akhbarul Yaum, ia berhasil

menorobos dan memasuki daerah Afghanistan lewat perbatasan Pakistan, untuk

melihat dari dekat perjuangan rakyat Afghanistan menentang rezim komunis Uni

Soviet. Buku ini merupakan buku terjemahan dari bahasa aslinya yakni bahasa Arab

yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga membuat penulis mudah

dalam membaca dan memahaminya.

Dalam melakukan kritik eksternal terhadap sumber-sumber tertulis yang berupa

buku, penulis tidak menyeleksinya secara ketat hanya mengklasifikasikannya dari

aspek latar belakang penulis buku untuk melihat keotensitasannya sehubungan

dengan tema penulisan skripsi ini, lalu tahun terbit karena semakin kekinian angka

tahunnya maka akan semakin baik. selain itu, penulis meniliti dari warna kertas yang

digunakan, apakah berwarna buram atau putih bersih.

Kategori penulis sumber dimaksudkan untuk mengetahui dari mana asal

penulis. Adapun kritik dalam karakteristik sumber yaitu membedakan dan

mengelompokkan dalam bentuk buku atau lainnya. Kritik terhadap penulis sumber

dilakukan dengan tujuan mengetahui asal-usul penulis sumber dan latar belakang

penulis.Dari contoh buku diatas, disini penulis menyimpulkan bahwa buku-buku

tersebut layak dijadikan sebagai sumber. Hal ini dapat kita lihat dari segi kelayakan

dilihat dari aspek latar belakang penulis, tahun terbit serta penerbit buku.

3.2.2.2. Kritik Internal

Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Pada tahap ini penulis

membaca seluruh sumber-sumber yang diperoleh pada tahap heuristik, lalu kemudian

(30)

sumber-sumber lainnya yang didapat penulis. Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.143)

kritik internal merupakan penilaian terhadap aspek-aspek “dalam”, yaitu isi dari

sumber sejarah setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal.

Pada tahap ini penulis kemudian melakukan kritik internal untuk menguji

kredibilitas sumber yang diperoleh. Tahap ini juga merupakan kegiatan untuk menilai

aspek dalam dari suatu sumber, sehingga dapat diketahui kelayakan dari sumber yang

akan digunakan. Penggunaan sumber dengan sudut pandang yang berbeda dilakukan

penulis untuk mendapatkan objektifitas dan meminimalisir subjektifitas dari suatu

sumber.

Dalam melakukan kritik internal penulis berusaha untuk menyaring dan

menganalisis semua sumber-sumber yang didapatkan. Sebagai contoh penulis

melakukan kritik internal terhadap buku yang berjudul Regime Change In

Afghanistan : Foreign Intervention And The Politics Of Legitimacy karya William

Maley dan Amien Saikal yang disusun berdasarkan tujuan penelitian William Maley

sendiri adalah Profesor Diplomasi di Asia-Pacific College of Diplomacy, di mana ia

menjabat sebagai Direktur. Dia juga mengajar selama bertahun-tahun di Sekolah

Politik, Universitas College, University of New South Wales, Akademi Pertahanan

Australia, dan telah menjabat sebagai Visiting Professor di Akademi Diplomatik

Rusia sedangkan Amien Saikal adalah Profesor Ilmu Politiksekaligus Guru Besar

Ilmu Politik di Universitas Nasional Australia. Profesor Saikal telah mengkhususkan

diri dalam bidang politik, sejarah, ekonomi politik dan hubungan internasional dari

Timur Tengah dan Asia Tengah.

Buku ini merupakan suatu studi tentang perubahan rejim yang terjadi di

Afghanistan. Penulis menemukan bahwa keterlibatan Uni Soviet di Afghanistan

sebagai suatu tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam

masyarakat. Juga diungkapkan bagaimana Uni Soviet memutuskan untuk melakukan

intervensi ke Afghanistan sebagai suatu langkah untuk menyelamatkan rezim

komunis yang terancam oleh perlawanan yang dilakukan Mujahidin. Bagian lain

dalam buku ini membahas tentang perkembangan golongan oposisi Mujahidin yang

(31)

bagaimana rakyat Afghanistan menanggapi invasi yang dilakukan Uni Soviet yang

berdampak kepada kehidupan sosial dan politik. Digambarkan pula bagaimana usaha

dari PBB yang mendukung perundingan di Geneva tentang penarikan mundur tentara

Uni Soviet dari Afghanistan. Buku ini memfokuskan bahasan pada negosiasi yang

terjadi di Afghanistan yang berakhir dengan ditandatanganinya Geneva Accords pada

bulan April 1988.

Sedangkan dalam bukunya Afghanistan: The Soviet War karya Edward R.

Girardet yang disusun berdasarkan pengalaman pribadi Girardet yang merupakan

seorang jurnalis Eropa-Amerika sekaligus reporter untuk The Christian Science

Monitor, US News dan World Report penulis menemukan bahwa masalah

Afghanistan adalah masalah besar di Amerika Serikat selama beberapa bulan ketika

Tentara Merah Uni Soviet menginvasi negara itu pada akhir 1979. Afghanistan

adalah salah satu negara yang di invasi oleh Uni Soviet, sebelumnya ada negara

seperti Hungaria pada tahun 1956 dan Cekoslowakia pada tahun 1968 yang di invasi

oleh Uni Soviet. Dalam buku ini dijelaskan juga bagaimana Pemerintah Afghanistan

meminta agar pemerintah Uni Soviet memasukan pasukan Uni Soviet di Afganistan

saat musim semi dan musim panas tahun 1979. Mereka meminta bantuan kepada

pasukan Uni Soviet untuk menyediakan keamanan dan meningkatkan efektivitas

dalam menghadapai perlawanan Mujahidin.

Setelah melakukan kaji banding terhadap kedua buku tersebut peniliti

menyimpulkan bahwa pada dasarnya kedua buku itu melihat kebijakan Uni Soviet di

bawah Brezhnev dengan mengintervensi Afghanistan adalah sebuah tindakan yang

berdampak kepada kehidupan sosial maupun politik. Jika melihat kepada dampak

sosial akan menimbulkan konflik antara Pemerintahan Afghanistan dukungan Uni

Soviet dengan Gerilyawan Mujahidin sedangkan dampak politik dapat menimbulkan

perubahan politik yang akan mengganggu stabilitas kemanan di wilayah Asia Selatan

maupun Timur-Tengah terutama setelah Uni Soviet menunjuk Babrak Karmal

sebagai Presiden Afghanistan ini yang akan menjadi ancaman serius bagi Amerika

(32)

Berdasarkan dari hasil melakukan kritik internal, penulis mendapatkan

kesesuaian pendapat dan sumber tersebut dapat dipercaya sehingga penulis berasumsi

bahwa hasil tersebut valid untuk dijadikan acuan untuk penelitian yang dilakukan

penulis.

3.2.3. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran adalah pemberian makna terhadap fakta-fakta yang

penulis dapatkan dari sumber-sumber sehingga tercipta panafsiran yang relevan

dengan permasalahan yang dikaji. Setelah fakta-fakta tersebut berhasil dirumuskan

dan disimpulkan, kemudian dilakukan penafsiran untuk kemudian menuju kepada

tahap akhir dari penelitian yaitu penulisan sejarah.

Menutur Gottschalk (1986, hlm. 23-24) “penafsiran sejarah itu mempunyai tiga

aspek penting, yaitu analitis-kritis, historis-substantif, dan sosial-budaya”. Aspek

analitis-kritis menganalisis struktur internal, pola-pola hubungan antara fakta yang

satu dengan fakta lainnya, dan gerak dinamika dalam sejarah. Historis-substantif

menyajikan suatu uraian dengan dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu

perkembangan. Sedangkan yang terakhir aspek sosial-budaya lebih memperhatikan

manifestasi insani dalam interaksi dan hubungan sosial-budaya.

Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.164) “terdapat dua macam cara penafsiran

yang ada kaitannya dengan faktor-faktor pendorong sejarah yaitu determinisme dan

kemauan bebas manusia serta kebebasan manusia mengambil keputusan”.Bentuk

-bentuk dari deterministik itu ada determinisme rasial, penafsiran geografis,

interpretasi ekonomi, penafsiran (teori) “orang besar”, penafsiran spiritual atau idealistik, penafsiran ilmu dan teknologi, penafsiran sosiologis dan penafsiran

sintesis.

Penulis menggunakan filsafah sejarah yang diterministik dalam melakukan

penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah. Filsafah sejarah yang deterministik ini

menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia dalam menentukan

dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia semacam robot, yang

(33)

yang berada di luar diri manusia berasal dari dunia fisik seperti faktor geografis,

faktor etnologi, faktor dalam lingkungan budaya manusia seperti sistem ekonomi dan

sosial (Sjamsuddin, 2007, hlm.163).

Diantara bentuk-bentuk dari penafsiran deterministik, penulis memilih untuk

menggunakan penafsiran sintesis. Penafsiran ini mencoba menggabungkan semua

faktor atau tenaga yang menjadi penggerak sejarah. Menurut Barnes dalam

Sjamsuddin (2007, hlm. 170) mengatakan bahwa “dalam penafsiran sintesis ini, tidak ada satu kategori “sebab-sebab” tunggal yang cukup untuk menjelaskan semua fase

dan periode sejarah”. Perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan oleh beberapa faktor dan tenaga bersama-sama dan manusia tetap sebagai pemeran utamanya.

Pemilihan penafsiran sintesis dilakukan karena Doktrin Brezhnev yang dijalankan di

Afghanistan tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong seperti politik Brezhnev

untuk memperluas dan memperkuat pengaruh komunis ke wilayah Asia termasuk

Asia Selatan, khususnya Afghanistan.

Interpretasi sementara penulis tentang Doktrin Brezhnev yang berdampak

kepada perkembangan politik di Afghanistan tahun 1979-1989, peneliti berpendapat

bahwa Uni Soviet dibawah Leonid Brezhnev ingin memperluas serta memperkuat

pengaruh Uni Soviet dengan idelogi komunisnya di wilayah Asia Selatan dan Timur

Tengah khususnya Afghanistan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan Brezhnev

menerapkan doktrinnya di Afghanistan, a). Ancaman kudeta yang dilakukan

gerilyawan Mujahidin terhadap pemerintahan komunis Afghanistan, b). Kedudukan

Uni Soviet di kawasan Asia semakin terancam oleh Republik Rakyat Tiongkok dan

juga Amerika Serikat, situasi ini mendorong Brezhnev untuk mempercepat dan

meningkatkan pengaruhnya atas Afghanistan, c). Afghanistan merupakan Negara

yang sangat strategis bagi Uni Soviet, Afghanistan merupakan jalan persimpangan di

Asia Selatan maupun Timur-Tengah dan pangkalan pos komando untuk mengawasi

jalaur perdagangan dan lalu lintas laut di Samudra Hindia, d). Afghanistan begitu

penting bagi Uni Soviet karena dekat dengan sumber minyak yang berada di kawasan

(34)

3.2.3.1. Pendekatan

Penulis menggunakan pendekatan interdisipliner dalam melakukan interpretasi.

Pendekatan ini menggunakan bantuan dari berbgai disiplin ilmu yang serumpun,

yaitu ilmu-ilmu sosial. Penggunaan ilmu bantu ini dimaksudkan untuk mempertajam

hasil analisis. Dalam pendekatan interdisipliner ini penulis menggunakan ilmu bantu

lain yang berupa ilmu politik dan sosiologi. Ilmu politik yang digunakan antara lain

teori geopolitik, teori intervensi, teori okupasi, teori kekuasaan, konsep doktrin dan

konsep politik luar negeri. Sedangkan ilmu sosiologi yang digunakan adalah teori

konflik.

Teori geopolitik digunakan penulis untuk mengkaji serta menganalisis tujuan

intervensi yang dilakukan Uni Soviet terhadap Afghanistan. Jika kita melihat faktor

geografis, Uni Soviet itu sendiri dekat dengan wilayah Afghanistan mengingat

geopolitik mengkaji makna strategi politis suatu wilayah yang mencakup lokasi, luas

dan sumber daya alamnya yang dapat mempengaruhi kepentingan Uni Soviet di

kawasan Asia.

Teori konflik penulis gunakan untuk menganalisis keadaan masyarakat

Afghanistan pada saat pendudukan Uni Soviet di Afghanistan pada tahun 1979

sampai dengan 1989 terutama setelah munculnya Doktrin Brezhnev yang berdampak

terhadap perkembangan politik di Afghanistan yang berdampak menimbulkan

gesekan-gesekan antara pemerintahan komunis Afghanistan yang di dukung oleh Uni

Soviet dengan para pejuang Mujahidin.

Konsep intervensi dalam kaitannya dengan skripsi ini digunakan untuk

menganalisis akibat yang ditimbulkan dari kebijakan Uni Soviet dengan

mengintervensi Afghanistan atas dasar Doktrin Brezhnev yang diterapkan di

Afghanistan yang berdampak kepada apa yang dinamakan Perang Afghanistan antara

pemerintahan komunis Afghanistan yang didukung Uni Soviet melawan para

Mujahidin anti pemerintahan komunis yang didukung Amerika Serikat, intervensi ini

dapat mengganggu stabilitas dan keamanan diwilayah Asia Selatan dan Timur

(35)

Konsep okupasi penulis gunakan untuk menganalisis upaya yang dilakukan Uni

Soviet di Afghanistan yang berusaha memperluas kedaulatan negara tersebut dengan

cara menduduki Afghanistan tujuannya yaitu untuk menyebarluaskan paham ideologi

komunis ke wilayah Asia termasuk Afghanistan dan juga untuk mendukung rezim

pemerintahan di Afghanistan yang pro Moskow.

Konsep doktrin dalam kaitannya dengan skripsi ini digunakan penulis untuk

menganalisis dari doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan sebagai langkah

dari kebijakan negara Uni Soviet untuk memperluas pengaruhnya ke wilayah Asia

Selatan termasuk Afghanistan yang berdampak kepada perkembangan politik dalam

kurun waktu 1979-1989.

Konsep politik luar negeri penulis gunakan untuk menganalisis tujuan dari

Doktrin Brezhnev yang ditindaklanjuti dengan invasi Afghanistan oleh Uni Soviet

pada tahun 1979 sebagai kebijakan politik luar negeri Uni Soviet yang dikeluarkan

Brezhnev dimana Doktrin itu berpengaruh terhadap negera Uni Soviet demi

kepentingan nasional.

3.2.4. Historiografi

Historiografi adalah pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang

terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah (Ismaun, 2005, hlm. 28). Tahap ini

merupakam tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan melaporkan seluruh

hasil penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah. Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.

156) “menulis karya sejarah sebenarnya adalah merupakan suatu paduan antara kerja

seni karena menggunakan bahasa dengan berbagai gaya yang disukai atau dikuasai

dan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sintesis”. Itu sebabnya mengapa karya

sejarah acapkali disebut sabagai suatu gabungan antara “seni” (art) dan “ilmu” (science).

Seorang sejarawan ketika memasuki tahap historiografi diharapkan memiliki

kemampuan analitis dan kritis sehingga hasil tulisannya tidak hanya berupa karya

tulis biasa, tetapi menjadi karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.

(36)

Selain itu, tata bahasa yang digunakan dalam penulisan sejarah sebaiknya mengikuti

kaidah-kaidah keilmuan yang berlaku serta sesuai dengan pedoman penulisan karya

ilmiah. Skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika penulisan sesuai dengan

buku pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas

Pendidikan Indonesia.

3.3. Laporan Penelitian

Langkah ini merupakan tahap terakhir dari prosedur penelitian yang penulis

lakukan. Hal ini dilakukan setelah penulis menemukan sumber-sumber untuk

selanjutnya menganalisisnya serta menfsirkannya lalu menuangkannya dalam bentuk

tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia.

Laporan penelitian ini disusun dalam lima bab yang terdiri dari :

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan berisi latar belakang masalah penelitian. Disertai ketertarikan

penulis dalam memilih permasalahan yang diangkat mengenai Dampak Doktrin

Brezhnev terhadap perkembangan politik di Afghanistan tahun 1979-1989. Untuk

memfokuskan penelitian, maka bab ini dilengkapi dengan rumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi

skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori

Bab ini memaparkan mengenai sumber-sumber buku dan sumber lainnya yang

digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan. Selain itu, dalam bab ini

menyajikan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema kajian

skripsi. Bab ini juga memaparkan konsep-konsep serta beberapa teori yang dipakai

untuk menunjang pada penulisan skripsi yang berkaitan dengan pembahasan.

3. Bab III Metodelogi Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan

penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara pengolahan sumber yang dianggap

(37)

tekhnik studi literatur yang terdiri dari empat langkah yaitu, heuristik, kritik,

interpretasi dan historiografi.

4. Bab IV Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan

penelitian yang dirumuskan. Dalam tahap ini penulis akan membahas,

mendeskripsikan dan menguraikan permasalahan yang selama ini penulis teliti, serta

memaparkan dan menjelaskan tentang data-data yang penulis peroleh baik dari

buku-buku sumber, internet atau sumber lainnya yang mendukung judul dan pemasalahan

yang dikaji dari karya ilmiah ini, sehingga pada bab ini penulis akan berusaha untuk

mendeskripsikan hasil penelitian dan mencoba untuk menganalisisnya dalam bentuk

penulisan sejarah secara terstruktur dan sistematis.

5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini memaparkan beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan

yang diajukan sebagai inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta

mengambil makna atau manfaat serta saran dari kajian yang telah penulis bahas pada

bab sebelumnya.

Selain itu, ada pula beberapa tambahan, seperti kata pengantar, abstrak, daftar

pustaka serta lampiran-lampiran. Semua hal tersebut disajikan dalam satu laporan

utuh yang kemudian disebut sebagai skripsi dengan judul “Dampak Doktrin Brezhnev

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penulisan skripsi yang berjudul

“Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan 1979-1989”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian

yang telah dikemukakan oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Sesuai dengan

rumusan masalah pada bab I, terdapat lima hal yang penulis simpulkan berdasarkan

permasalahan yang dibahas. Pertama, Bagaimana situasi politik, sosial serta ekonomi

di Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev ? Kedua Apakah Doktrin

Brezhnev itu,? Ketiga, Bagaimana Penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan ?

Keempat, Bagaimana Reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev ?

Kelima, Bagaimana Dampak Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet serta

kawasan Asia Selatan ? Maka kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai

berikut.

Pertama, situasi dan kondisi politik Afghanistan sebelum diterapkannya

Doktrin Brezhnev banyak diwarnai oleh pergantian kekuasaan atau kudeta. Hal ini

dikarenakan para pemimpin di Afghanistan ingin mempunyai kedudukan dan

kekuasaan tertinggi di Afghanistan. Dengan banyaknya pergantian kekuasaan

menarik perhatian dunia internasional termasuk Uni Soviet yang secara hubungan

politik sangat dekat dengan Afghanistan sejak tahun 1950-an menjadikannya sebagai

negara satelit dari Uni Soviet di kawasan Asia. Keadaan sosial masyarakat

Afghanistan memiliki beragam etnis yang satu sama lain bersaing dan saling

mempengaruhi terhadap kebijakan pemerintahan Afghanistan. Seperti adanya

ketegangan antara faksi Kahalq dan Parcham dan adanya perlawanan terhadap

pemerintahan komunis Afghanistan yang dapat memberi peluang masuknya invasi

(39)

saat itu sedang mengalami krisi sehingga menjadi ketergantungan pada Uni Soviet

yan

Referensi

Dokumen terkait

Jika merah berada atas biru maka berlaku trend sell. Jika biru berada atas merah trend

Bagaimana perbandingan nilai average delay yang dihasilkan oleh algoritma penjadwalan mmSIR dan mSIR pada jaringan wimax untuk kelas layanan rtPS.. Bagaimana performansi

two isolates collected from infected rice plants and four isolates from laboratory collection were studied by using morphological characters and molecular analysis.. Un-weighted

kooperatif tipe STAD berbantuan Finding My Secret Word yang terbukti dari hasil penelitian dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Bila diterapkan kebijakan pengampunan pajak diharapkan tidak hanya menghapus hak tagih atas wajib pajak (WP) tetapi yang lebih penting lagi dalam jangka panjang dapat

Mengingat semakin banyaknya kejahatan penyalahgunaan narkotika dan kejahatan penyalahgunaan psikotropika yang dilakukan oleh perempuan khususnya sehingga mereka berada di LP

(Pertunjukan ini mengambil tempat di tahanan khusus wanita narapidana perempuan. Alur yang berlangsung secara berkelanjutan dan memuncak. Pada babak pertama dimulai

Dari hasil instalasi pada penelitian yang telah dilakukan pada Kampus Aikom Ternate dapat ditulis bahwa jaringan WLAN merupakan teknologi yang bertujuan untuk