• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga terhadap Minat Beli pada CV. Sentra Mulia Tekstil, Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga terhadap Minat Beli pada CV. Sentra Mulia Tekstil, Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Fanny Irene, 2007 Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Terhadap Minat Beli Pada CV. Sentra Mulia Tekstil, Bandung.

Peningkatan kemakmuran ekonomi menghadirkan semakin banyaknya permintaan dan kebutuhan konsumen yang harus dipuaskan, oleh karena itu dewasa ini banyak perusahaan yang bersaing untuk menarik minat beli konsumen. Harga merupakan salah satu alasan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan program penetapan harga berpengaruh terhadap minat beli pada CV.Sentra Mulia Tekstil.

Pelaksanaan program penetapan harga merupakan elemen penting, sebagai salah satu bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi minat beli. Dimana mencakup empat metode penetapan harga, yaitu: metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan. Oleh karena itu penting bagi suatu perusahaan menetapkan harga yang tepat sehingga dapat meningkatkan minat beli, karena menurut Kotler (2002: 519), faktor harga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan.

CV. Sentra Mulia Tekstil merupakan salah satu distributor penjualan kain yang terletak di jalan Tamim no. 41, Bandung, yang berdiri tahun 2004, terutama dalam penjualan kain untuk bahan seragam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu metode yang digunakan untuk mencari hubungan antara variable bebas (penetapan harga) dan variable terikat (minat beli). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini dengan observasi, wawancara, dan kuesioner.

Hasil penelitian antara Penetapan Harga (X) terhadap Minat beli konsumen (Y) dengan menggunakan koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruh Penetapan Harga terhadap Minat beli konsumen sebesar 0,384 (38,4%) dan sisanya sebesar 61,6% diperkirakan minat beli dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Pelaksanaan program penetapan harga oleh CV. Sentra Mulia Tekstil pada dasarnya sudah sesuai dengan landasan teoritis dan telah diterapkan dengan baik, akan tetapi perusahaan perlu meneliti faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi minat beli.

(2)

DAFTAR ISI

2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian...36

2.4 Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Terhadap Minat Beli...39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...40

3.1.1 Sejarah Perusahaan...40

3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan...41

3.2 Metode Penelitian Yang Digunakan...43

3.2.1 Definisi Operasional Variabel...43

3.2.2 Metode Penarikan Sampel...45

3.3 Metode Pengumpulan Data...45

(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden...49

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Untuk Menumbuhkan Minat Beli Konsumen...53

4.2.1 Penetapan Harga...53

4.2.2 Minat Beli...62

4.2.3 Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Terhadap Minat Beli...65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...66

5.2 Saran...67

DAFTAR PUSTAKA...viii

LAMPIRAN...ix Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuisioner

(4)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1.1 Kelompok Sektor………..…….…….…1

Tabel 1.2 Tabel Distributor PT. Firman Jaya……….………...4

Tabel 1.3 Data Penjualan Kain CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung………….….……...5

Tabel 1.4 Daftar Harga Kain………...…...7

Tabel 1.5 Kerangka Pemikiran………...10

Tabel 2.1 Sembilan Strategi Harga Mutu………...……..28

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Terhadap Minat Beli………...………..44

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden………...………..49

Tabel 4.2 Usia Responden………...……….50

Tabel 4.3 Frekuensi Kedatangan Responden………...………….... 51

Tabel 4.4 Cara Responden Mengetahui Keberadaan CV. Sentra Mulia Tekstil………...……....52

Tabel 4.5 Tanggapan responden mengenai harga produk CV. Sentra Mulia Tekstil lebih murah dibandingkan harga produk pesaing dengan kualitas yang relatifsama………..………...…...53

Tabel 4.6 Tanggapan responden mengenai produk sejenis CV. Sentra Mulia dapat ditemukan di tempat lain dengan harga yang relatif sama……….…..…..54

Tabel 4.7 Tanggapan responden mengenai frekuensi membeli di CV. Sentra Mulia Tekstil………...55

Tabel 4.8 Tanggapan responden mengenai CV. Sentra Mulia Tekstil dapat melayani jumlah yang diminta konsumen………56

Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai harga produk yang ditawarkan CV. Sentra Mulia Tekstil lebih murah dibandingkan harga produk pesaing……...57

Tabel 4.10 Tanggapan responden mengenai harga yang ditawarkan CV. Sentra Mulia Tekstil sesuai dengan daya beli pelanggan………..58

Tabel 4.11 Tanggapan responden mengenai CV. Sentra Mulia Tekstil memperoleh keuntungan yang wajar………....59

Tabel 4.12 Tanggapan responden mengenai potongan harga yang diberikan CV. Sentra Mulia Tekstil lebih besar dibanding pesaing………....60

Tabel 4.13 Tanggapan responden mengenai kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang diberikan CV. Sentra Mulia Tekstil………...61

Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai harga produk CV. Sentra Mulia Tekstil . Terjangkau………...62

Tabel 4.15 Tanggapan responden mengenai keanekaragaman jenis produk dan harga yang ditawarkan CV. Sentra Mulia Tekstil……….….62

Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai potongan harga yang diberikan CV. Sentra Mulia Tekstil lebih besar dibanding pesaing……….………...63

Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai CV. Sentra Mulia Tekstil sering memberikan potongan harga………....……….……...64

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Struktur perekonomian suatu negara dapat dikelompokkan menjadi 3 sektor, yaitu

sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tertier. Sektor primer yaitu sektor yang tidak

mengolah bahan baku, melainkan hanya mendayagunakan sumber-sumber alam seperti

tanah dan deposit didalamnya. Sektor sekunder yaitu mengolah bahan baku baik yang

berasal dari sektor primer maupun sektor sekunder sendiri, menjadi barang yang lebih

tinggi nilainya. Sedangkan sektor tertier, atau dikenal juga sebagai sektor jasa, yaitu

sektor-sektor yang tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa.

(Tambunan, 2001: 9)

2.Industri tekstil, pakaian jadi & kulit 3. Industri kayu

4. Industri kertas 5. Industri kimia

6. Industri barang galian bukan logam 7. Industri barang galian logam 8. Industri Listrik

Pada tahun 1950-an, perekonomian negara-negara berkembang masih

didominasi oleh sektor-sektor primer (pertanian). Akan tetapi, setelah melewati suatu

proses pembangunan dan modernisasi ekonomi yang cukup lama, sektor-sektor

sekunder (industri) dan sektor-sektor tertier (jasa) menjadi lebih penting dibandingkan

(6)

Peningkatan kemakmuran ekonomi ini menghadirkan semakin banyaknya

permintaan dan kebutuhan konsumen yang harus dipuaskan. Permintaan dan kebutuhan

tersebut bervariasi, mulai dari tuntutan akan pelayanan yang semakin baik, dan

barang-barang yang berkualitas tetap menjadi kunci bagi loyalitas pelanggan. (Kotler, Hong

An, Meng Leong, Tiong Tan, 1999: 4)

Industri tekstil merupakan salah satu bagian dari sektor sekunder, tetapi dengan

adanya krisis ekonomi di Indonesia yang berawal pada Juni 1997 (ditandai oleh

depresiasi rupiah yang tidak terkendali) membuat iklim bisnis di Indonesia kurang

kondusif. Pada bulan April 2001 tercatat nilai tukar Rupiah per 1 USD sebesar Rp.

11.500,00. Suku bunga dalam jangka waktu 1 bulan melonjak menjadi 11%, dan

tingkat inflasi mencapai 11,5% dibandingkan tahun 2000 hanya sebesar 9,53%.

(Soeharsono Sagir, 2001: 10)

Pada saat sekarang saja Industri tekstil dan pakaian jadi mengalami tekanan

yang cukup berat. Secara global, demand terhadap garmen (produk sandang) memang

menurun, dan pendapatan masyarakat tidak naik. Di pasar internasional, hanya Amerika

dan sebagian besar negara-negara Eropa yang pasar industri tekstil dan produk tekstil

(TPT) masih terbuka. Yang paling mendominasi dalam pasar ekspor ke negara-negara

Eropa dan Amerika adalah produk dari Cina, India, dan sebagian produk dari Indonesia.

Sementara segmen pasar lainnya didominasi produk Cina termasuk di pasar

Indonesia. Penguasaan pasar di Indonesia sebenarnya tidak mengherankan dan memang

sudah bisa diprediksi jauh-jauh hari. Dari sisi infrastruktur, Cina memiliki bahan baku

yang berlimpah, sementara di Indonesia hampir 95% bahan baku berasal dari impor dan

sebagian besar didatangkan dari Cina. Upah pekerja di Negeri Tirai Bambu itu hanya

sekitar 45 dolar AS/bulan (sekitar Rp.420.000,00) dengan jam kerja selama 46 jam

dalam seminggu. Sementara upah pekerja di kota Bandung sekitar 80 dolar AS/bulan

(sekitar Rp.745.000,00), namun jam kerja hanya 40 jam/minggu. Sistem kerja di Cina

pun rata-rata bersifat borongan, sehingga dicapai produktivitas optimal, dari sisi

pembiayaan (perbankan), industri di Cina sangat diuntungkan karena mendapatkan

bunga murah atau hanya 1-2%. Yang jelas kemudahan tersebut tidak dapat dinikmati di

Indonesia, malah sebaliknya, industri di Indonesia dibebani berbagai harga yang

(7)

penurunan daya beli, kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan upah yang disesuaikan setiap

tahun, kondisi tersebut diperparah dengan bayang-bayang aksi unjuk rasa pekerja.

(Ahmad Yusuf, 2006).

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih toko

yang akan dijadikan tempat untuk belanja. Harga merupakan salah satu alasannya.

Sepanjang sejarah, pada umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual yang

saling bernegosiasi. Secara tradisional, harga berperan sebagai penentu utama dari

pilihan pembeli. Hal itu masih berlaku untuk negara-negara miskin, dan untuk jenis

produk komoditas. Dan walaupun faktor-faktor non harga telah menjadi semakin

penting dalam perilaku pembeli selama beberapa dasawarsa ini, harga masih tetap

merupakan salah satu unsur terpenting yang mempengaruhi minat beli dan menentukan

pangsa pasar serta profitabilitas perusahaan. (Kotler, 2002: 518)

Menurut Berman & Evans (1995: 201), minat beli dapat didefinisikan sebagai

rasa ketertarikan yang dialami konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa)

yang dipengaruhi oleh sikap dari luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri.

Dalam menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen, perusahaan harus dapat

memahami bagaimana konsumen membuat keputusan.

CV. Sentra Mulia Tekstil merupakan salah satu distributor PT. Firman Jaya,

yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil, ekspor kain dan

distributor.

Kegiatan usahanya meliputi :

a. Memproduksi kain untuk pasar lokal (dalam negeri)

b. Memproduksi kain untuk di ekspor (India, Arab, Negara Timur Tengah)

c. Mempromosikan kain untuk penjualan dalam negeri dan luar negeri.

Dalam kegiatan usahanya, PT. Firman Jaya memiliki kantor sekaligus pabrik

yang terletak di Jl. Radio no. 149-150 Raya Dayeuhkolot, Bandung. PT. Firman Jaya

telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 5 distributor di Bandung dan Jakarta.

(8)

Tabel 1.2

Tabel Distributor PT. Firman Jaya

No Distributor Kota Alamat

1 Asiong Tekstil Bandung Jl. Tamim no.59

2 Kim Jaya Bandung Gg. Ma Eja no.29

3 Sentra Mulia Tekstil Bandung Jl. Tamim no. 41

4 Subur Jaya Jakarta Tanah Abang A - 9

5 Sumber Mas Bandung Majalaya

6 Tri Utama Bandung Jl. H. Durasit no.20

Sumber: Manajemen CV. Sentra Mulia Tekstil (Februari 2006)

CV. Sentra Mulia Tekstil berdiri di Bandung sejak Tahun 2004, terletak di Jl.

Tamim no.41 dan Bapak Ricky Arifin adalah pemilik sekaligus pengelola perusahaan

tersebut. CV. Sentra Mulia Tekstil merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang penjualan kain yang khusus menjual kain lokal untuk pasar dalam negeri.

Seperti halnya perusahaan-perusahaan lain, CV. Sentra Mulia Tekstil juga berupaya

memperoleh keuntungan atau laba dari hasil kegiatan usaha yang dijalankannya.

CV. Sentra Mulia Tekstil dalam kegiatan usahanya telah menetapkan target

penjualan per bulan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan yaitu 200 roll

sampai 250 roll/bulan, namun selama perusahaan CV. Sentra Mulia Tekstil berjalan

dari bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Agustus 2006, telah terjadi kesenjangan

antara target jumlah penjualan kain CV. Sentra Mulia Tekstil, dengan kenyataan yang

ada, dimana jumlah penjualan kain di CV. Sentra Mulia Tekstil lebih rendah daripada

(9)

Tabel 1.3

Data Penjualan Kain CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung

Bulan Agustus 2004-Bulan Agustus 2006

No Bulan Tahun Penjualan

Dari tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa realisasi penjualan kain di CV. Sentra

(10)

seharusnya tidak terjadi mengingat CV. Sentra Mulia Tekstil merupakan perusahaan

yang terletak di pusat perdagangan kain.

Tidak tercapainya realisasi penjualan kain di CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung

diperkirakan karena kurangnya minat beli, yang disebabkan beberapa hal diantaranya

adalah kurang tepatnya pelaksanaan program bauran pemasaran yang diterapkan oleh

CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung.

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar

sasaran yang meliputi product, price, place, promotion. (Kotler, 2002: 18) Kegiatan

bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung

meliputi:

1. Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan

keinginan dan kebutuhan. (Saladin, 2002: 123).

Jenis produk yang dijual CV. Sentra Mulia Tekstil:

a. TR (Tetoron Rayon)

Terdiri dari 2 jenis yaitu:

- TR–TR

- TR–PE (campuran polyester)

Jenis kain yang dipergunakan untuk bahan seragam, jenis TR–TR dan TR–PE

hanya membedakan kualitas saja, TR–TR kualitasnya lebih baik daripada TR–PE.

b. High Twist (Campuran Nylon dan Rayon)

Jenis kain ini untuk bahan celana dan seragam.

c. BSY

Jenis kain ini digunakan sebagai bahan untuk baju muslim dan baju koko.

2. Price adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai

yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk

atau jasa. (Kotler, Armstrong, 1997: 340)

Berikut ini merupakan daftar harga kain CV. Sentra Mulia Tekstil dan perusahaan

(11)

Tabel 1.4 Daftar Harga Kain

Harga per roll ( Rp, - ) Jenis Kain Sentra Mulia

Tekstil

Sumber: Manajemen CV. Sentra Mulia Tekstil, 2006

3. Place adalah kekuatan-kekuatan dan para pelaku yang mempengaruhi kemampuan

manajemen pemasaran dalam mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang

sukses dalam hubungannya dengan para pelanggan sasarannya. (Saladin, 2002: 48)

CV. Sentra Mulia Tekstil dalam pelaksanaannya telah memiliki beberapa saluran

agen, selain memiliki tempat usaha yang bertempat di lingkungan pusat tekstil

4. Promotion adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang

didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang

produk perusahaan. (Saladin, 2002: 170)

CV. Sentra Mulia Tekstil melakukan promosi dengan memasang iklan di

koran, menyebarkan brosur, melakukan penjualan dengan menggunakan 2 orang

salesman yang bertugas menawarkan produk ke tempat konveksi, memberikan

hadiah kalender setiap pembelian minimal 10 roll.

Dilihat dari program bauran pemasaran diatas; product, price, place, promotion

telah dijalankan dengan baik oleh CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung, diduga program

bauran harga merupakan faktor yang dominan mempengaruhi minat beli, seperti pada

tabel 1.4 harga kain pada CV. Sentra Mulia Tekstil sebagian besar lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjual kain sejenis. Faktor ini merupakan

salah satu kendala yang menyebabkan target penjualan tidak tercapai meskipun ada

(12)

Harga adalah faktor terpenting dalam bauran pemasaran karena harga

merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan, sedangkan

elemen-elemen lainnya menimbulkan biaya. Harga juga merupakan salah satu elemen-elemen bauran

pemasaran yang paling fleksibel: Harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti ciri

khas (features) produk dan perjanjian distribusi. Maka dari itu perlu dilakukan

kebijakan penetapan harga yang baik. (Kotler, 2002: 519)

Penetapan harga adalah satu elemen dalam bauran pemasaran dimana sebagian

besar fungsi bisnis ingin memberikan masukan untuk proses pengambilan keputusan.

pemasar secara alamiah tertarik dalam penetapan harga dalam memberikan nilai pada

pelanggan. (Lamb, Hair, Mcdaniel, 2001: 262)

Hal ini sesuai dengan pendapat Peggi Variani (2004: 81) yang menyatakan bahwa

penetapan harga dapat mempengaruhi minat beli sebesar 0,62 yang berarti pengaruh

cukup kuat. Oleh karena itu perlu diteliti pengaruh penetapan harga terhadap minat beli

di CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung

1.2 Identifikasi Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penetapan harga sehingga dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan program penetapan harga yang dilakukan oleh CV. Sentra

Mulia Tekstil mempengaruhi minat beli?

2. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program penetapan harga CV. Sentra Mulia

Tekstil, Bandung terhadap minat beli?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan program penetapan harga yang harus dilakukan

sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen di CV. Sentra Mulia Tekstil.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh pelaksanaan

program penetapan harga yang dilakukan oleh CV. Sentra Mulia Tekstil, Bandung

(13)

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

yang membutuhkan, diantaranya:

1. Kegunaan teoritis atau akademik

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu ekonomi manajemen. Lebih

khususnya ilmu ekonomi manajemen pemasaran, terutama tentang pelaksanaan

program penetapan harga dan minat beli.

2. Kegunaan praktis

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan

pelaksanaan program penetapan harga di dalam kegiatan operasi guna meningkatkan

minat beli di CV. Sentra Mulia Tekstil Bandung.

1.5 Kerangka Pemikiran

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan jasa, dan

juga harga yang ditetapkan oleh produsen berpengaruh terhadap penetapan harga jual

produk dan laba usaha perusahaan.

Hal tersebut disusun berdasarkan dimensi atau atribut-atribut pelaksanaan program

penetapan harga sebagai berikut:

1. Menentukan posisi produk

2. Analisis pasar dan harga

3. Memilih strategi penetapan harga

(14)

Secara skematis kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 1.5 Paradigma Penelitian

Pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Terhadap Minat Beli Kain pada CV. Sentra Mulia Tekstil, Bandung

Pemasaran

Bauran Pemasaran

Produk Harga Tempat Promosi

- Menentukan posisi produk - Analisis Pasar dan harga

- Memilih strategi penetapan harga

- Menentukan harga dan kebijakan khusus

Minat Beli

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dirumuskan hipotesis sbb:

Ho: Pelaksanaan program penetapan harga tidak berpengaruh terhadap minat beli

di CV. Sentra Mulia Tekstil

Hi: Pelaksanaan program penetapan harga berpengaruh terhadap minat beli di CV.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan program penetapan harga oleh CV. Sentra Mulia Tekstil, Bandung

pada dasarnya sudah sesuai dengan landasan teoritis dan telah diterapkan dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

terhadap 50 responden, CV. Sentra Mulia Tekstil telah menetapkan harga yang

bersaing sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, hal ini dapat dilihat dari 68%

responden yang berpendapat bahwa CV. Sentra Mulia Tekstil menawarkan harga

yang lebih murah dibandingkan dengan harga produk pesaing dengan kualitas

yang relatif sama (dilihat dari top 2 boxes = penggabungan tanggapan responden

dari 2 jawaban sangat setuju dan setuju sebesar 68%), CV. Sentra Mulia Tekstil

menawarkan produk yang beraneka-ragam dengan harga yang kompetitif, hal ini

dapat dilihat dari 92% responden yang berpendapat bahwa produk yang

ditawarkan CV. Sentra Mulia Tekstil dapat ditemukan di tempat lain dengan

harga yang relatif sama atau bahkan 78% responden berpendapat bahwa harga

produk yang ditawarkan CV. Sentra Mulia Tekstil lebih murah dibanding harga

pesaing, Produk CV. Sentra Mulia Tekstil banyak dibeli pelanggan, hal ini dapat

dilihat dari 74% responden menyatakan sering melakukan pembelian di CV.

Sentra Mulia Tekstil, 92% responden menyatakan bahwa CV. Sentra Mulia

Tekstil dapat melayani jumlah yang diminta konsumen, karena CV. Sentra Mulia

Tekstil melayani penjualan eceran (per meter maupun per roll), Kebijakan harga

yang ditetapkan CV. Sentra Mulia Tekstil sudah tepat, hal ini dapat dilihat dari

100% responden berpendapat bahwa harga yang ditawarkan CV. Sentra Mulia

Tekstil sesuai dengan daya beli pelanggan, CV. Sentra Mulia tekstil menetapkan

harga yang sesuai dengan harga pasar, oleh karena itu 88% responden

mengasumsikan bahwa CV. Sentra Mulia Tekstil memperoleh keuntungan yang

(16)

Sentra Mulia Tekstil lebih besar dibanding pesaing, CV. Sentra Mulia Tekstil

telah memberikan pelayanan yang baik bagi para pelanggannya, hal ini dapat

dilihat dari 100% responden yang menyatakan puas terhadap pelayanan yang

diberikan CV. Sentra Mulia Tekstil.

2. Besarnya pengaruh Pelaksanaan Program Penetapan Harga Terhadap Minat Beli

di CV. Sentra Mulia Tekstil adalah sebagai berikut:

Terdapat pengaruh antara pelaksanaan program penetapan harga terhadap minat

beli di CV. Sentra Mulia Tekstil sebesar 0,384 atau 38,4% dan sisanya sebesar

61,6% diperkirakan minat beli dipengaruhi faktor lain diluar harga seperti

kualitas, tempat, promosi dan pelayanan yang dilakukan oleh CV. Sentra Mulia

Tekstil, serta faktor-faktor pendukung lain yang dapat mempengaruhi minat beli.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan minat beli, penulis

menyarankan perusahaan untuk mempertahankan harga yang sesuai dengan minat

beli pelanggan.

2. Menetapkan harga sesuai dengan kualitas dengan memperoleh keuntungan yang

wajar, memperbanyak jenis produk dan memperhatikan kualitas produk yang dijual

agar tidak mengecewakan pelanggan serta memberikan pelayanan yang

memuaskan, misalnya dengan melatih pegawai untuk ramah terhadap para

pelanggan, dan lebih cekatan dalam melayani permintaan pelanggan.

3. Menciptakan beberapa variasi dalam memberikan potongan harga, misalnya dalam

bentuk cashback atau memberikan voucher untuk pembelian selanjutnya. Hal ini

diharapkan dapat mendorong minat beli konsumen untuk kembali membeli di CV.

Sentra Mulia Tekstil. Selain itu perusahaan juga disarankan perlu meningkatkan

promosi agar CV. Sentra Mulia Tekstil lebih dikenal keberadaannya oleh

masyarakat, karena minat beli konsumen dapat juga timbul dari adanya promosi

(17)

pembelian. Selain faktor harga seperti yang telah diteliti dalam skripsi ini, adapun

faktor pendukung lain yang perlu diperhatikan perusahaan guna meningkatkan

minat beli, seperti product, place dan promotion, yang mungkin dapat dijadikan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 1992. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, edisi ke-2, Alfa Beta, Bandung.

Anto, Daya, 1986. “Pengantar Metode Statistik”, jilid2, LP3ES, Jakarta.

Djaslim Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung.

Kotler, Philip, 2002. “Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian”, edisi millenium ,jilid 1&2, PT.Prenhallindo, Jakarta .

Kotler, Philip, Amstrong, 2001 ”Dasar-dasar Pemasaran“, jilid 1&2 edisi 8, Erlangga, Jakarta.

Lamb, Hair, McDaniel, 2001 “Pemasaran”, terjemahan, jilid 2 edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mason Robert D. & Lind Douglas A., 1999. Teknik Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Stephen P. Robbins, Marry Coulter, 2002. “Management”, Prentice Hall.

Peter J. Paul & Olson Jerry C, 1999. Consumer Behavior, Erlangga, Jakarta.

Peter J. Paul, James H.Donnely Jr, 2001.“Marketing Management”, edisi 6, Prentice Hall.

Sudjana, 1998. “Statistika Untuk Ekonomi”, jilid 2, Penerbit Tarsito, Bandung .

Sutisna, 2001. ”Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tulus T.H Tambuan, 2001. Industrialisasi di Negara Sedang Berkembang, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Umar, Husein, 1999. “Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(19)

Gambar

Tabel 1.1 Kelompok sektor
Tabel Distributor PT. Firman Jaya
Tabel 1.3
Tabel 1.4
+2

Referensi

Dokumen terkait