ABSTRAK
HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING
DAN
TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD
Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Latar belakang: Aktivitas sehari-hari membutuhkan stamina yang prima
yang diperoleh dari kebugaran tubuh. Kebugaran mutlak dimiliki setiap orang
terutama mahasiswa yang memiliki jadwal perkuliahan yang padat sehingga
diperlukan suatu kondisi tubuh yang bugar. Kebugaran dapat diperoleh dengan
latihan dan olahraga seeara teratur dan rutin
Tujuan:
Ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran
mahasiswa dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi
Harvard. Ingin mengetahui juga bagaimana hubungan tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasiHarvard
.Metode: Subjek penelitian (SP) adalah 40 orang mahasiswa FK-UKM dengan umur antara 19-27 tahun. SP mclakukan tes kebugaran; pada tes bangku Astrand-Ryhming, yaitu naik turun bangku setinggi 40 em, sebanyak 22,5x/menit, selama 5 menit. Setelah itu dihitung DN 1 menit dan dieari kapasitas V02 maks. Pada tes bangku modifikasi Harvard, yaitu naik turun bangku setinggi 40 em, sebanyak 30x/menit, selama 3 menit. Setelah itu dihitung denyut nadi 30" (DN 30") setelah istirahat 1 menit. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
Hasil: Dari 40 orang mahasiswa yang diteliti dengan tes bangku Astrand-Ryhming, didapatkan hasil bahwa 27 orang (67,5%) baik (42,66-70,57), 13 orang (32,5%) sedang (39,35-42), dan tidak ada (0%) yang kurang. Pada tes bangku modifikasi Harvard, didapatkan hasil bahwa 1 orang (2,5%) baik (48), 31 orang (77,5%) sedang (52-64), dan 8 orang (20%) kurang(65-80). Hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard dapat dilihat dari
persamaan garis regresi y=60,503 - 0,199x dengan koefisien korelasi (r) =
-
0,144 (lemah)iv
--_.---Kesimpulan:
Tingkat kebugaran yang diperoleh dari 40 mahasiswa yang
diperiksa dengan tes bangku Astrand-Ryhming didapatkan hasil rata-rata baik.
Pada tes bangku modifikasi Harvard didapatkan hasil rata-rata sedang. Hubungan
antara tes bangku Astrand-Ryhming dengan tes bangku modifikasi Harvard dapat
dilihat dari persamaan garis regresi y=60,503 - 0,199x dengan koefisien korelasi
(r) =
-
0,144 (lemah)Saran:
Mahasiswa agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kebugaran
ABSTRACT
THE ROLE OF HARVARD MODIFICATION STEP TEST IN
ASTRAND-RYHMING
STEP TEST
Indraji Dwi Mulyawan, 2002, Tutor: DR. Iwan Budiman, dr., MS, AIF
Backgrounds: A daily activity needs a good stamina which is got from
physical fitness. Physical fitness should had by everyone especially student who
has a fully
schedule thus need a fit body condition. Physical fitness can be got
with practice and sports in a routine manner.
Objectit'es: This study was to know the physical fitness level of FK-UKM
students with Astrand-Ryhming Step Test and Harvard Modification Step Test and
to know how the correlation between them.
Methods:
The subjects are 40 students of FK-UKM, whose age are
between
19-27
years. The subject did the physical fitness
test, on
Astrand-Ryhming Step Test, they performed step up and down on the bench with high is 40
cm for 22,5x/minute during
5
minutes. Then counted their heart rate per minute
and found out V02 max capacity. On Harvard Modification Step Test, they
stepped up and down from the bench which high is 40 cm for 30x/minute during 3
minutes. After that, the heart rate is cOllntedfor 30 seconds (DN 30 'J after 1
minute recovery. Statistical analysis used descriptive statistic and simple linear
regression correlation statistic.
Results: The physical fitness level of 40 students of FK-UKM whose have
for Astrand-Ryhming Step Test are
27
students
(67,5%)
have high criteria
(42,66-70,57),
13
students
(32,5%)
have moderate criteria
(39,35-42),
and none student
(0%) have low criteria. In Harvard Modification Step Test,
1
student
(2,5%)
have
high criteria
(38), 31
students
(77,5%)
have moderate criteria
(52-64),
and 8
students (20%) have low criteria (65-80). The correlation of Astrand-Ryhming
Step
Test in Harvard Modification
Step Test showed by regression line
y=60,503
-
O,199xwith correlation coefficient (r) =-
0,144 (weak)Conclusions: The physical fitness level of 40 students, whose have test for
Astrand-Ryhming Step Test was high criteria. Whereas for Harvard Modification
Step Test the result was moderate. The correlation showed by regression line
y=60,503
- O,199x and correlation coefficient (r) =-
0,144 (weak)Recommendations:
Students should improve and increase the physical
fitness by doing some exercise routinely.
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ... ii
SURA T PERNY AT AAN ... iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT vi
KAT A PENGANT AR... ... vii
DAFT AR IS! ... ... . .. .. . . .... ...
ix
DAFT AR T ABEL xi
DAFT AR GRAFIK xii
DAFT AR DIAGRAM xiii
DAFT AR LAMPIRAN xiv
BABI.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 2
1.3. Maksud dan Tujuan 2
1.4. Kegunaan Penelitian .. .. ... . ... . . . .. . . ..
2
1.5. Metode Penelitian. ... 2
1.6. Lo kasi dan Waktu ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kebugaran 4
2.2. Manfaat Olahraga Terhadap Kebugaran 5
2.2.1. Olahraga Mengurangi Stres 7
2.2.2. Olahraga Mempertinggi Vitalitas Paru-Paru 8
2.2.3. Olahraga Menguatkan Jantung 8
2.2.4. Olahraga Menurunkan Tekanan Darah Tinggi 9
2.2.5. Olahraga Mengurangi Diabetes 10
2.2.6. Olahraga Menurunkan Berat Badan 10
2.2.7. Olahraga Memberi Keseimbangan Komposisi Darah 11
2.2.8. Olahraga Menyegarkan Tubuh 11
2.2.9. Olahraga Menyehatkan Seksualitas 12
2.2. 10. Olahraga Mempertinggi Kesehatan Mental
....12
2.3. Komponen Kebugaran. ... 13
2.3.1. Jantung 13
2.3.1.1. Fisiologi Otot Jantung 14
2.3.1.2. Pengaturan Pompa Jantung 14
2.3.1.4.
Cardiac Output
(COP) Pada Saat Istirahat dan
Beraktivitas 15
2.3.1.5. Aliran Darah Yang Melalui Otot Lurik dan
Pengaturannya Sewaktu KeIja Fisik 16
2.3.2. Paro-Paro 17
2.3.2.1. Mekanisme Ventilasi Paro-Paro 18
2.3.2.2. KeIja Pernapasan 18
2.3.2.3. Volume dan Kapasitas Paro-Paro 19 2.3.2.4. Pengaroh Kenaikan COP Terhadap Sirkulasi
Paro Selama BekeIja Berat.. ... 20
2.3.3. Otot 21
2.3.3.1. Mekanisme Umum Kontraksi Oto1 22 2.3.3.2. Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot 23
2.4. Penyesuaian Pengaturan Suhu Oleh KeIja 24 2.5. Tes Mengukur Kemampuan Kardiovaskuler 25
2.5.1. Tes Sepeda Ergometer.. ... 26
2.5.2. Tes Menggunakan Tredmil 27
2.5.3. Tes Bangku (Step Test) 27
2.5.3.1. Tes Bangku Astrand-Ryhming 27 2.5.3.2. Tes Bangku Modifikasi Harvard 28
BAB ill. BAHAN DAN METODE
3.1. Subjek Penelitian.. 29
3.2. Alat-Alat yang Digunakan 29
3.3. Metode Penelitian ... 29
3.3.1. Variabel Perlakuan dan Variabel Respon 29
3.3.2. Prosedur Penelitian 30
3.4. Analisis Data 32
BAB. IV BASIL DAN PEMBAHASAN 33
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan 40
5.2. Saran 40
DAFT AR PUST AKA 41
LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN 42
RIW A YAT HIDUP 62
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel4.1. Hasil Penelitian Tes Bangku Astrand-Ryhming
33
Tabel 4.2. Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard
35
TabeI4.3. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) dan
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) danTes Bangku Modifikasi Harvard (skor) 39
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1. Hasil Penelitian Tes Bangku Astrand-Ryhming 34Diagram 4.2. Hasil Penelitian Tes Bangku Modifikasi Harvard 36
Diagram 4.3. Hubungan Tes Bangku Astrand-Ryhming (V02 maks) dan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Surat Persetujuan
42
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap orang mendambakan memiliki tubuh yang tetap bugar walaupun
mempunyai bermacam-macam aktivitas yang dapat menguras tenaga.
Pada umumnya kita dapat menghasilkan energi yang cukup untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Namun, jika kegiatan tersebut membutuhkan banyak tenaga,
sebagian orang ada yang tidak dapat memenuhinya lagi. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk memperoleh kebugaran diantaranya dengan berolahraga secara
teratur, makan makanan yang mempunyai gizi tinggi, dan pola hidup yang teratur.
Dewasa ini juga menjamur pusat-pusat latihan kebugaran sebagai salah satu
jawaban untuk mendapatkan kondisi tubuh yang prima. Seseorang yang memiliki
cadangan energi yang besar mempunyai kebugaran yang baik. Ini berarti seseorang
dapat melakukan aktivitas yang lain karena mempunyai cadangan tenaga setelah
melakukan suatu aktivitas sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan subjek penelitian mahasiswa kedokteran yang
mempunyai jadwal perkuliahan yang cukup padat setiap harinya. Mulai dari kuliah,
praktikum serta tugas-tugas yang diberikan.
Banyak metode dan teknik dalam mengukur tingkat kebugaran yaitu
dengan tes lapangan dan laboratorium. Pengukuran secara lapangan yaitu, dengan
tes Balke dan tes Cooper. Pengukuran secara laboratorium dengan tredmil,
ergometer sepeda, dan tes bangku.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kebugaran dengan menggunakan
2
1.2. Identifikasi Masalah
1) Sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes bangku
Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard
2) Bagaimana hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku
modifikasi harvard
1.3. Maksud dan Tujuan
1) Ingin mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kebugaran mahasiswa
dengan tes bangku Astrand-Ryhming dan tes bangku modifikasi Harvard
2) Ingin mengetahui bagaimana hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhming
dan tes bangku modifikasi harvard
1.4. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai bahan
informasi bagi mahasiswa tentang tingkat kebugaran dari berbagai macam tes
kebugaran dan peranannya dalam membantu dan menunjang proses belajar serta
peningkatan pre stasi belajar.
1.5. Metode Penelitian
.
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan
percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif
.
Data yang diukur:Tes bangku Astrand-Ryhming : V02 maks dalam ml 02/Kg BB/menit
Tes bangku modifikasi Harvard: Denyut nadi selama 30 detik, skor kebugaran
.
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier
3
1.6. Lokasi dan Waktu
Lokasi:
1. Rumah ibu Endang Soeratmo, jalan Babakan Jeruk Indah I no. 11
Bandung
2. Laboratorium komputer Gedung Administrasi Pusat (GAP) lantai III
Universitas Kristen Maranatha (UKM)
3. Fakultas Kedokteran UKM
Waktu:
40
BABV
KES~PULANDANSARAN
5.1.
Kesimpulan
1. Tingkat kebugaran yang diperoleh dari 40 mahasiswa FK-UKM:
·
Pada tes bangku Astrand Ryhming, didapatkan hasil:
27 orang (67,5%) merniliki kriteria kebugaran baik
13 orang (32,5%) memiliki kriteria kebugaran sedang
o orang (0%) memiliki kriteria kebugaran kurang.
Tingkat kebugaran rata-rata adalah baik.
·
Pada tes bangku Modifikasi Harvard, didapatkan hasil:
1 orang (2,5%) merniliki kriteria kebugaran baik31 orang (77,5%) merniliki kriteria kebugaran sedang
8 orang (20%) memiliki kriteria kebugaran kurang.
Tingkat kebugaran rata-rata adalah sedang.
2. Hubungan antara tes bangku Astrand-Ryhrning dan tes bangku Modifikasi
Harvard dapat dilihat dengan persamaan garis regresi y = 60,503 - 0,199x
dengan koefisien korelasi (r) sebesar - 0,144 (lemah)
5.2.
Saran
41
DAFTAR PUSTAKA
Astrand,
P.O., and K. Rodahl,
1986.
Text Book of Work Physiology.
3rd
edition. New York: Mc. Graw Hill Book Company: 369
Guyton, A.C., and J. Hall,
1997.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
edisi 9.
Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC:
91-94, 99-100, 133, 144-148,
299,317,597,602-605,619,1067-1068
Hasjim Effendi,
1983.
Fisiologi Kerja dan Olahraga Serta Peranan Tes Kerja
(Exercise Test) untuk Diagnostik.
Bandung: Penerbit Alumni: 61, 77-79,
91, 112-114, 118-120Kuntaraf,
K.L., dan J. Kuntaraf,
1992.
Olahraga Sumber Kesehatan.
Bandung: Percetakan Advent Indonesia: 9-14,23-30, 34-36, 39-44, 47-50,
59-61,69-70, 70-72, 77-79, 88, 110, 123-126, 139-140, 143
Muhamad Prihadi, 1979. Kesegaran Jasmani. Semarang: Penerbit FK-UNDIP: 2, 3, 5