• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DREAM OF KAHYANGAN ART RESTO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DREAM OF KAHYANGAN ART RESTO."

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN CAN GAN CORPORAT E

I DEN T I T Y DREAM OF K AH Y AN GAN

ART REST O

TUGAS AKHIR

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1)

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan oleh :

DIAN PUTRI PRABARINI

0954010025

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

PERAN CAN GAN CORPORAT E

I DEN T I T Y DREAM OF K AH Y AN GAN

ART REST O

TUGAS AKHIR

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1)

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan oleh :

DIAN PUTRI PRABARINI

0954010025

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, di dalam Naskah Tugas Akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan

Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah Tugas Akhir ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Tugas Akhir ini digugurkan dan gelar

akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003,

pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

Surabaya, 12 Juni 2013

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, hormat, dan kemulian penulis panjatkan kepada

hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas segala rahmat anugerah, berkat dan kasih

karunia-Nya yang telah dicurahkan sehingga memberikan kekuatan, kesabaran,

penghiburan, dan semangat kepada penulis hingga dapat menyelesaikan laporan

Tugas Akhir yang telah menempuh selama kurang lebih enam bulan dalam satu

semester.

Laporan Tugas Akhir ini disusun guna untuk membantu presentasi karya

Tugas Akhir yang telah diselesaikan oleh peserta Tugas Akhir. Karena melalui

proses Tugas Akhir ini dapat memberikan pengalaman dalam menghadapi

langsung dunia kerja.

Penulisan Tugas Akhir ini tak lepas dari bantuan, dorongan, dan dukungan

dari beberapa pihak, sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Heru Subiyantoro ST., MT, selaku ketua jurusan S1 Desain

Komunikasi Visual yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengajukan laporan ini.

2. Bapak Aditya Rahman Yani, ST.,M. Med. Kom, selaku koordianator

Tugas Akhir yang telah memberikan saran kepada penulis dalam pengerjaan

laporan ini.

3. Bapak Kadek Primayudi, S.Sn., M.Sn , selaku pembimbing utama Tugas Akhir yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam

mengerjakan laporan ini.

4. Bapak Gusti M.H.F, ST, selaku pembimbing kedua Tugas Akhir yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran penulis dalam

mengerjakan desain.

5. Seluruh dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Pembangunan

(5)

sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Penulis mengetahui bahwa laporan ini jauh dari sempurna, namun penulis

berusaha untuk menyusunnya sebaik mungkin dengan harapan dapat bermanfaat

bagi kita semua. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari rekan-rekan pembaca.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan

manfaat bagi siapa saja yang membacanya dan semoga semua pihak mendapat

berkat dan kasih karunia Tuhan atas semua kebaikan yang telah memberikan

dengan tulus kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Surabaya, Oktober 2013

(6)

DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Identifikasi Masalah...9

1.3. Rumusan Masalah...,,.9

1.4. Tujuan...10

1.5. Manfaat ...10

1.5.1. Bagi Mahasiswa ...10

1.5.2. Bagi Institusi ...10

1.5.2. Bagi Dream of Kahyangan Art Resto ...10

1.6. Skematika Perancangan... ...11

Bab II Studi Eksisting dan Pustaka 2.1. Landasan Teori...12

2.1.1. Pengertian Komunikasi ...12

2.1.2. Komunikasi Visual ...13

2.1.3. Desain Komunikasi Visual...13

2.1.4. Prinsip Desain...13

2.1.5. Typografi...14

2.1.6. Warna...15

(7)

2.1.8. Corporate Identity...18

2.1.9. Gestalt...22

2.1.10. Logo...25

2.1.11. Brand atau Merek...27

2.1.12. Kesadaran Merk (Brand Awareness)...28

2.1.13. Consumer Insight...29

2.1.14. Consumer Journey...29

2.1.15. Point of contact (PoC)...30

2.1.16. Filosofi Orang Jawa...30

2.1.17. Ragam Bahasa Jawa...31

2.1.18. Feng Shui atau Hong Shui...32

2.1.19. Bahasa Mandarin...34

2.2.3. Visi dan Misi Perusahaan...36

2.2.4. Latar Belakang Sejarah Perusahaan...37

2.2.5. Data Produk...37

2.2.6. Informasi Wilayah Operasional Pemasaran...37

2.2.7. Media Komunikasi Visual Dream of Kahyangan Art Resto...38

2.3. Studi Komparator...45

2.3.1. Pondok Tempoe Doeloe...46

2.4. Studi Kompetitor...48

Bab III Metode Perancangan 3.1. Definisi Operasional Judul...54

3.1.1. Perancangan...54

(8)

3.1.3. Dream of Kahyangan Art Resto...54

3.1.4. Perancangan Corporate Identity Dream of Kahyangan Art Resto...54

3.2. Analisa SWOT...55

3.2.1. Dream of Kahyangan Art Resto...55

3.2.2. Indragiri Resto...55

3.2.3. IBC (Ikan Bakar Cianjur) – Pondok Tempoe...56

3.3. Teknik Sampling...57

3.3.1. Populasi atau Target Segmen...57

3.3.1.1. Segmentasi Demografis...57

3.4. Jenis dan Sumber...62

3.4.1. Jenis Data...62

3.4.1.1. Data Primer...62

3.4.1.2. Data Sekunder...63

3.4.2. Sumber Data...63

3.5. Teknik Pengumpulan Data...64

(9)

4.1. Hasil Analisa Riset...68

4.1.1. Prinsip Target Segmen...69

(10)

4.4.3.5. Studi Logogram...100

4.4.3.6. Studi Logotype...,,,..101

4.4.3.7. Logo Final...102

4.4.3.8. Hubungan Logo dengan Tagline...103

Bab V Implementasi Desain 5.1. Logo Dream of Kahyangan Art Resto...104

5.2. Warna Korporat...104

5.3. Huruf Korporat...105

5.4. Supergrafis...106

5.5. Buku Pedoman Penggunaan Brand (GSM)...107

(11)

5.7. Rancangan Anggaran Project...121

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan...125

6.2. Saran...126

Daftar Pustaka ...127

Lampiran ...132

(12)

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

DREAM OF KAHYANGAN ART RESTO

Nama Mahasiswa : Dian Putr i Prabarini

NPM: 0954010025

J ur usan : Desain Komunikasi Visual

Dosen Pembimbing : Kadek P, S.Sn., M.Sn

ABSTRAK

Salah satu dari kebutuhan pokok hidup manusia adalah pangan. Kegiatan

membeli makanan di luar menjadi hal yang umum dilakukan masyarakat sehingga

pengusaha menjadi tertarik untuk membuka sebuah restoran, salah satunya adalah

Dream Of Kahyangan Art Resto. Dream of Kahyangan Art Resto mengangkat

konsep memadukan budaya Jawa dan Cina dengan sebutan “Manunggaling Dwi

Budaya”. Mayoritas pengunjung dari Dream of Kahyangan Art Resto adalah

kalangan menengah atas, khususnya keluarga dan professional. Berdasarkan

wawancara dengan Bapak Miadji selaku manajer, kuisoner kepada 50 responden

beserta survey menghasilkan bahwa pengunjung menganggap Dream of

Kahyangan Art Resto merupakan restoran yang hanya mengangkat konsep

Budaya Jawa saja. Logo pada Dream of Kahyangan Art Resto dinilai kurang

mencerminkan karakter memadukan dua budaya beserta kurang bernuansa

restoran. Melihat keadaan tersebut diperlukan Corporate Identity untuk

memperkuat karakter Dream of Kahyangan Art Resto dengan konsep

“Manunggaling Dwi Budaya”. Keyword dari Dream of Kahyangan Art Resto

adalah “Kelezatan Sejati Berpadu” dengan tagline “Rasa Sesungguhnya” atau

dapat disebut “Raoshi”. Kata “raoshi” merupakan gabungan bahasa Jawa dan

Cina. “Raos” yang diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti “rasa” sedangkan

“shi” yang diambil dari bahasa Cina yang memiliki arti “sesungguhnya”.

(13)

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY

DREAM OF KAHYANGAN ART RESTO

Nama Mahasiswa : Dian Putr i Prabarini

NPM: 0954010025

J ur usan : Desain Komunikasi Visual

Dosen Pembimbing : Kadek P, S.Sn., M.Sn

ABSTRACT

One of the basic needs of human’s life is food. Activities buying food in the outside become commonplace thing by made public so as many employers became interested to open a restaurant, one of which is Dream Of Kahyangan Art Resto. Dream Of Kahyangan Art Resto raised the concept of combining Javanese and Chinese culture as “Manunggaling Dwi Budaya”. The majority of visitors from Dream Of Kahyangan Art Resto is upper middle class, especially the families and professionals. Based on an interview with Mr. Miadji as manager, shared the questionnaire to 50 respondents and then surveyed were producing that visitors is considering Dream Of Kahyangan Art Resto is the restaurant that only raised the concept of the Java culture. Logo on the Dream Of Kahyangan Art Resto considered reflect the character of combinin two cultures and nuance.Looking at that situation is needed the Corporate Identity to strengthen the character of Dream Of Kahyangan Art Resto with the concept of “Manunggaling Dwi Budaya”. Keyword from Dream of Kahyangan Art Resto is “Kelezatan Sejati Berpadu” and then tagline is “Rasa Sesungguhnya” or can be called “Raoshi”. The word of "raoshi" are combination of Javanese and Chinese Language. "Raos" is taken from the Java language which means "taste" and "shi" is taken from the Chinese language which means "real".

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Salah satu dari kebutuhan pokok hidup manusia adalah pangan, namun

pemenuhan kebutuhan akan pangan setiap manusia berbeda-beda. Kegiatan

membeli makanan di luar merupakan salah satu hal yang umum dilakukan

masyarakat. Di zaman mobilisasi, masyarakat tidak ingin repot dalam menyiapkan

pangan.

Kebutuhan untuk membeli makanan di luar menjadi hal yang menarik bagi

para pengusaha untuk membuka usaha di bidang restoran. Mereka menggunakan

berbagai cara agar para konsumen untuk datang dan menjadi pelanggan tetap

dengan menggunakan ciri khas, latar belakang, dan konsep yang berbeda-beda.

Terdapat beberapa jenis restoran, yaitu Fast Food Restaurant, Specialities

Restaurant, dan Families Restaurant. Fast Food Restaurant contohnya Mc Donalds, KFC, Pizza Hut, D'COST seafood. Specialities Restaurant contohnya

Sushi Hanna Japanese Restaurant, Pronto, Warung Steak. Families Restaurant

contohnya Restoran IBC, dapur desa, bumbu desa, bonami. Makin banyaknya

restoran membuat konsumen menjadi selektif dalam memilih.

Pada lingkup toko, pengembangan produk, desain kemasan, dan iklan

masih belum menggunakan secara maksimal langkah-langkah merancang logo.

Hal itu mengesampingkan bukti yang ada yang menggambarkan perilaku

konsumen. Secara umum konsumen memang menilai kualitas yang tampak dari

produk, gaya hidup dan citra dari suatu produk tidak boleh diabaikan sehingga

perlu Brand untuk menginterpretasikan dan mengaplikasikan elemen panca

indera. Banyaknya pesaing baru yang bermunculan mengakibatkan restoran harus

mampu bersaing dalam lingkungannya. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian

konsumen diperlukan desain yang dapat mewakili sebuah perusahaan tersebut.

Desain merupakan ekpresi yang paling ampuh dari sebuah merek dan

(15)

berperan dalam menciptakan emosi, pengalaman indrawi, dan terutama penjualan

(Gobe, 2005: 114).

Dream of Kahyangan Art Resto merupakan salah satu restoran yang

memanfaatkan peluang bisnis dari fenomena perilaku konsumen yang suka makan

di luar. Dream of Kahyangan Art Resto berdiri tahun 2005, memadukan dua

budaya refleksi keindahan cinta sejati akan seni dan budaya sendiri atau dikenal

dengan sebutan “manunggaling dwi budaya”. Dua budaya yang dimaksud adalah

budaya Jawa dan Cina. Nama Kahyangan dalam bahasa Sansekerta berarti surga.

Dream of Kahyangan Art Restoterletak di Puri Widya Kencana LL 05, Citraland

Surabaya.

Gambar 1.1. Bangunan Dream of Kahyangan Art Resto dari depan. (Sumber : Foto Dok. Dian, 31 Oktober 2012)

(16)

Penampilan resto ini jauh dari kesan modern terlihat dari bentuk dan

bangunan baik interior dan eksterior sehingga menimbulkan suasana budaya etnik

Jawa. Suasana unik tersebut dapat pengunjung rasakan sejak menginjakkan kaki

ke dalam restoran tersebut. Gebyok-gebyok Jawa dengan ukiran, wayang, dan

pahatan berbaur apik dengan aksen merah keemasan. Pengunjung dapat

menikmati nuansa masa silam yang dibalut karya arsitektur Jawa-Cina yang

bermutu tinggi sebagai eksterior dan interiornya. Di Restoran Kahyangan juga

terdapat patung seperti Saraswati, Rama dan Shinta, wayang krucil, dan lain lain

yang memperkuat aksen Jawa-Cina sehingga banyak orang yang mengatakan

bahwa Kahyangan seperti di Bali, karena Kahyangan mengangkat konsep Jawa

Hindu.

Gambar 1.3. Patung Saraswati ( Dewi Pengetahuan, Istri Dewa Brahma) (Sumber : Foto Dok. Dian, 31 Oktober 2012)

Gambar 1.4. Wayang Krucil

(17)

Gambar 1.5. Patung Rama dan Shinta (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

Gambar 1.6. Payung Jawa (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

(18)

Gambar 1.8. Patung Barongsai (Sumber : Foto Dok. Dian, 31 Oktober 2012)

Gambar 1.9. Lampion

(Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

Pengunjung dapat memilih tiga lokasi yang ada, seperti ruangan outdoor

yang alami dengan kursi panjang dan meja yang terbuat dari kayu, ruangan

ber-AC, dan ruangan indoor. Di restoran ini juga menyediakan ruangan yang cocok

untuk pengunjung yang datang berdua bersama pasangan. Pengunjung dapat

memilih untuk menikmati hidangan makan malam di gazebo. Lokasi privat ini

berada di atas kolam ikan dengan suara latar gemericik air. Kahyangan juga

menawarkan suguhan live music tradisonal maupun global saat malam harinya.

Mayoritas pengunjung dari Dream of Kahyangan Art Resto adalah

kalangan menengah atas khususnya professional dan keluarga. Berdasarkan hasil

dari wawancara, survey dan data kusioner yang dibagikan kepada pengunjung

Dream of Kahyangan Art Resto adalah tamu recommended yaitu tamu yang

(19)

Kahyangan. Selama ini Dream of Kahyangan Art Resto melakukan promosi

menggunakan website dan brosur, namun Dream of Kahyangan Art Resto lebih

menekankan pada kepercayaan, seperti promosi lewat mulut ke mulut dari

pengunjung yang pernah datang ke restoran ini.

Gambar 1.10. Tampilan website Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 6 Desember 2012)

(20)

Gambar 1.12. Tampilan brosur Dream of Kahyangan Art Resto bagian belakang (Sumber : Foto Dok. Dian, 6 Desember 2012)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Miadji selaku manager dari

Dream of Kahyangan Art Resto, restoran ini dibuat atas keinginan ownernya

dalam rangka membangun kembali ingatan kepada masyarakat terutama kawula

muda bahwa Jawa mempunyai karakter tersendiri. Terkadang orang Jawa sendiri

yang memiliki karakter tidak mengapresiasikannya, oleh karena itu restoran ini

mencoba mengapresiasikannya di Surabaya dengan memunculkan heritage-nya.

Bapak Harijadi Surya sebagai owner mengambil tema Jawa karena selain

owner sebagai orang Cina yang mencintai Jawa, owner juga ingin menonjolkan

karakter yang berbeda dalam membuka usaha resto dengan nama Dream of

Kahyangan Art Resto. Owner sebagai warga Indonesia bangga akan budaya yang

dimiliki baik ke pengunjung maupun dunia luar.

Owner Dream of Kahyangan Art Resto juga membuka resto lain dengan

mengangkat konsep “Manunggaling Dwi Budaya”. Resto tersebut bernama Dewa

– Ndaru Culture Resto. Dewa – Ndaru Culture Resto berdiri setelah Dream of

Kahyangan Art Resto. Perbedaan dari dua Resto tersebut yaitu Kahyangan Art

Resto lebih mengangkat konsep Jawa, sedangkan Dewa – Ndaru Culture Resto

lebih mengangkat konsep Cina. Namun dalam penelitian ini tidaklah membahas

antara kedua resto tersebut dikarenakan Dewa – Ndaru Culture Resto bukanlah

cabang dari resto Dream of Kahyangan Art Resto, melainkan perusahaan yang

(21)

hanya menampilkan kesesuaian desain logo Dream of Kahyangan Art Resto

terhadap karakteristik konsep Jawa namun tidak mengesampingkan konsep

Cinanya.

Gambar 1.13. Tampilan website Dewa – Ndaru Culture Resto (Sumber : http://www.dewa-ndaru.com/ diakses 18 Desember 2012)

Banyaknya resto-resto lain yang berada di daerah sepanjang jalan dekat

Dream of Kahyangan Art Resto yang mengangkat tema hampir sama, seperti:

Indragiri, Bumbu Dapur, dan lain-lain sehingga berpengaruh pada upaya promosi

Dream of Kahyangan Art Resto.

Gambar 1.14. Sepanjang jalan G-Walk menuju Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : http://www.geolocation.ws/v/P/47976437/g-walk-citraland-surabaya/en diakses

28 Maret 2013)

Perancangan Corporate Identity sebagai suatu cara atau hal yang

memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan lainnya.

(22)

dimulai dari keyakinan bahwa merek yang kuat mempunyai ekuitas atau financial

value. Kedua, iklan dan promosi adalah cost yang harus diimbangi dengan

keyakinan bahwa aktivitas pemasaran adalah investasi yang mempunyai tingkat

return. Industri makanan dan minuman di Indonesia masih menjanjikan peluang

yang besar untuk mendapatkan rate of return yang menarik (Irawan, 2003: 185).

Logo merupakan elemen yang sangat penting bagi perusahaan karena logo

sebagai corporate identity berfungsi untuk menunjukkan segala

kebaikan-kebaikan perusahaan dalam batasan hal-hal nyata yang dilakukan perusahaan

tersebut. Berdasarkan observasi awal, Dream of Kahyangan Art Resto

memerlukan sebuah citra perusahaan / logo yang kuat demi tertanamnya image

dibenak masyarakat dalam rangka memperbaiki citra yang dimiliki.

Adapun judul yang diajukan pada Laporan Perancangan Tugas Akhir ini

adalah Perancangan Corporate Identity Dream of Kahyangan Art Resto.

Kesimpulan pengertian judul tersebut diharapkan dapat memberikan sebuah

rancangan tentang identitas Dream of Kahyangan Art Resto. Tanpa adanya

perancangan, visual yang dilakukan akan mengalami kesulitan dalam

mengenalkan maupun membedakan sebuah organisasi.

Dalam tugas akhir ini, Perancangan yang dilakukan dibatasi dalam

beberapa media komunikasi sesuai dengan karakter, jangkauan maupun

frekuensinya.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Pada desain logo Dream of Kahyangan Art Resto masih kurang dalam

memadukan budaya etnik Cina.

2. Implementasi pada media yang dilakukan selama ini melalui internet

seperti facebook dan website, serta media cetak seperti brosur kurang

dalam memberikan karakter yang dimiliki Drem of Kahyangan Art Resto.

1.3. Rumusan Masalah

Bagaimana merancang Corporate Identity bagi Dream of Kahyangan Art

(23)

1.4. Tujuan

1. Tujuan Perancangan adalah untuk menghasilkan Corporate Identity untuk

Dream of Kahyangan Art Resto yang sesuai dengan kaidah yang benar

sehingga sesuai dengan citra yang dimiliki.

2. Konsumen dapat mengenal keberadaan Dream of Kahyangan Art Resto

sebagai restoran yang memadukan budaya Cina dan Jawa.

1.5. Manfaat

1.5.1. Bagi Mahasiswa:

1. Mengetahui, memahami dan membuka wawasan pengetahuan

sebagai desainer grafis terutama mengenai Corporate Identity.

Menganalisis dan mengolah data-data yang diperoleh menjadi

dasar penyusunan konsep perancangan

2. Mampu mengevaluasi permasalahan secara obyektif melalui

karya-karya kepada masyarakat.

1.5.2. Bagi Institusi:

1. Membuktikan bahwa mahasiswa dari Universitas Pembangunan

Nasional Veteran mampu dalam mengerjakan Perancangan

Corporate Identity .

2. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara Universitas

Pembangunan Nasional Veteran dengan perusahaan.

3. Memperoleh gambaran yang nyata tentang perusahaan sebagai

bahan informasi untuk pengembangan pendidikan dan kurikulum.

4. Menghasilkan sarjana yang berkualitas dan mampu menunjukkan

kualitas yang sepadan.

1.5.3. Bagi Dream of Kahyangan Art Resto :

1. Membantu Dream of Kahyangan Art Resto dalam memperoleh

citra yang baik di mata masyarakat pada umumnya dan pelanggan

khususnya, melalui program Corporate Identity yang benar, tepat

dan ideal sesuai dengan ciri khas yang dimiliki pihak Dream of

(24)

2. Perusahaan dapat mengetahui media apa saja yang diperlukan

dalam pengaplikasiannya, oleh pihak Dream of Kahyangan Art

Resto dalam perancangan identitasnya.

1.6 Skematika Perancangan

(25)

BAB II

STUDI EKSISTING DAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Kata Komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communis” yang

berarti “common” ; umum ; bersama. Beberapa pengertian komunikasi : − Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang

terjadi antara dua pihak.

− Komunikasi adalah suatu kegiatan yang terjadi antara dua pihak, untuk mendapatkan pengertian yang sama mengenai hal yang sama.

− Komunikasi adalah suatu network, atau jaringan sistem-sistem pertukaran tanda, isyarat serta lambang yang punya arti, yang terjadi didalam suatu

masyarakat dalam pemasaran, komunikasi sebagai suatu proses yang mana

individu-individu sama-sama mengartikan dan membentuk pemikiran

secara umum (commonness) atau perorangan (oneness).

− Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada yang lain.

− Komunikasi adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran atau pendapat.

− Komunikasi adalah kegiatan mendorong orang-orang lain untuk

menafsirkan suatu ide dengan cara yang diinginkan oleh si pengirim

pesan.

− Komunikasi sebagai penyampai informasi atau pesan diantara dua orang

atau lebih.

− Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara dua orang atau lebih melalui suatu sistem tanda, simbol, isyarat dan perilaku yang

sudah lazim.

− Komunikasi adalah esensi dan dasar dari hal-hal persuasi, perubahan sikap dan tingkah laku serta sosialisasi melalui transmisi informasi (Safanayong,

(26)

2.1.2. Komunikasi Visual

Dalam bidang komunikasi masa, desain komunikasi visual atau

desain grafis berperan dalam hal-hal utama sebagai media untuk

menyampaikan pesan-pesan visual, sebagai cara membagi-bagi informasi

pelayanan kepada organisasi kehidupan publik dan sebagai cara

mengiklankan produk dan pelayanan dalam kerangka sistem ekonomi.

Beberapa aspek komunikasi visual : − Cara kita melihat.

− Bagaimana komunikasi bekerja melalui model-model dasar komunikasi dan

− Bagaimana teori-teori komunikasi visual dipergunakan pada berbagai khalayak sasaran, pesan dan situasi (Safanayong, 2006:10-36).

2.1.3. Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan

bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk

sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada

individu atau kelompok lainnya (Purwosuwito, 2003: 55).

2.1.4. Pr insip Desain

1. Keseimbangan

Keseimbangan atau balance merupakan prinsip dalam komposisi

yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang

diisi dengan unsur-unsur rupa. Keseimbangan artinya halaman harus

tampil seimbang dan harmonis. Keseimbangan dapat dibagi menjadi:

− Keseimbangan simetris

− Keseimbangan asimetris

− Keseimbangan horizontal

2. Keserasian

Keserasian adalah suatu usaha untuk menyusun berbagai macam

bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain dalam satu

(27)

3. Proporsi

Proporsi adalah antara satu bagian objek dengan objek lain atau

dengan keseluruhannya. Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang

telah diketahui sebelumnya.

4. Skala

Skala merupakan ukuran relatif dari suatu objek yang akan terlihat

setelah dibandingkan dengan objek lainnya.

5. Irama

Irama terkait dengan kesan bergerak yang ditimbulkan oleh

pengulangan elemen. Ritme yang baik dapat memberikan kesan gerakan

yang lembut dan berkesinambungan (Pujiriyanto, 2005 :92-94).

2.1.5. Typografi

Typografi merupakan ilmu dalam memilih dan menata huruf

pengaturan penyebarannya pada ruang – ruang yang tersedia, untuk

menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca

mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Huruf atau

biasa dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu

elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan bentuk

yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk

bahasa. Selain gambar, huruf adalah cara manusia berkomunikasi secara

visual (Triady, dkk., 2010: 21). − Legability

Legability berhubungan dengan kemudahan dalam mengenal dan

membedakan masing-masing huruf atau karakter. Legability

menyangkut desain atau bentuk huruf yang digunakan. Suatu jenis

huruf dikatakan Legability apabila masing-masing huruf atau

karakter-karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jenis satu sama

lainnya. − Readibility

Readibility berhubungan dengan tingkat keterbacaan suatu teks.

(28)

legability lebih membahas kejelasan karakter satu-persatu, readibility

tidak menyangkut huruf huruf karakter satu-persatu melainkan

keseluruhan teks yang telah disusun dalam suatu komposisi (Rustan,

2011: 74).

2.1.6. Warna

Warna adalah tentang menyampaikan informasi penting kepada

konsumen. Warna memicu respon yang sangat spesifik dalam sistem saraf

pusat dan kortex otak (cerebral cortex) (Gobe, 2005: 83).

Tinjauan warna Makna warna

Putih Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda,

bersih, netral, cahaya, penghormatan, kebenaran, salju,

damai, innocence, simple, aman, dingin, penyerahan,

takut, tanpa imajinasi, udara, kematian (tradisi Timur),

kehidupan perkawinan (tradisi Barat), harapan, lemah

lembut, kosong, bulan Januari.

Hitam Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian

(tradisi Barat), kecerdasan, pemberontakan, misteri,

ketiadaan, modern, kekuatan, hal-hal duniawi, formal,

elegan, kaya, kejahatan, serius, mengikuti

kecenderungan sosial anarki, kesatuan, dukacita,

professional.

Abu-abu Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa

hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan,

kebusukan, renta, polusi, urban, emosi yang kuat,

seimbang, netral, perkabungan, formal, bulam Maret.

Merah Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus,

perkawinan (India), perkabungan (Afrika Selatan), setan

(tradisi modern Barat), gairah, kuat, energi, api, cinta,

roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi,

(29)

perang, marah, resolusi, radikal, sosialisme, komunisme,

agresi, penghormatan, martir.

Biru Laut, manusia, produktif, isi dalam, langit, kesatuan,

harmoni, damai, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es,

setia, bersih, teknologi, musim dingin., depresi, dingin,

idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi,

zodiac Virgo, Pisces, Aquarius, kuat, tabah, cahaya,

ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta,

keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan, kesehatan.

Hijau Kecerdasan tinggi, alam, musim semi, kesuburan, masa

muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika),

nasib, baik, giat, murah hati, pergi, rumput, agresi,

dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus, narkoba,

korupsi (Afrika Utara), abadi, utara, tanah, tulus, zodiac

Cancer, pembaruan, pertumbuhan, kesehatan, bulan

Agustus, keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif,

Islam.

Kuning Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas,

idealisme, kaya (emas), musim panas, harapan, udara,

liberalisme, pengecut, sakit (karantina), takut, bahaya,

tidak jujur, serakah, lemah, feminisme, bergaul,

persahabatan, zodiak Gemini, Taurus, Leo, bulan April,

September, kematian (abad pertengahan), perkabungan

(Mesir), berani (Jepang), Tuhan (kuning emas).

Ungu Bangsawan, iri, sensual, spritual, kreativitas, kaya,

kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan,

sombong, flamboyan, menonjol, perkabungan,

berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan,

harga diri, zodiac Scorpio, bulan Mei, November, kaya,

(30)

Pink Musim semi, rasa syukur / terima kasih, penghargaan,

kagum, simpati, feminin, kesehatan, cinta, roman, bulan

Juni, perkawinan, sukacita, innocence, kekanakan.

Jingga Hinduisme, Buddhisme, kebahagiaan, energi,

keseimbangan, panas, api, antusiasme, flamboyan,

kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi,

berlebih, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat,

zodiac Sagitarius,bulan September, kerajaan (Belanda),

protestanisme (Irlandia)

Coklat Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam,

kesuburan, desa, stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme,

tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar, tanah,

bulan Oktober, zodiac Capricorn, Scorpio, membumi,

selera makan, menyehatkan, tabah, simple,

persahabatan, ketergantungan.

Tabel. 2.1 Tabel Tinjauan Warna (Rustan, 2011: 73).

2.1.7. Layout

Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara

lain:

1. Sequence atau urutan

Banyak yang menyebutnya dengan istilah hierarki atau flow atau

aliran. Maksud dari seguence yaitu membuat prioritas dan mengurut dari

yang harus dibaca pertama sampai yang boleh dibaca belakangan. Sequnce

diperlukan agar pembaca tidak kesulitan menangkap pesan.

2. Emphasis atau penekanan

Emphasis dapat diciptakan dengan berbagai cara, antara lain :

− Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut.

− Warna yang kontras atau berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya.

(31)

Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya. 3. Balance atau keseimbangan

Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian

yang merata bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan

elemen, tetapi lebih menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan

elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkan pada tempat yang tepat.

Ada dua macam keseimbangan, yaitu : keseimbangan simetris (symetrical

balance or formal balance) dan keseimbangan yang tidak simetris (assymetrical balance or informal balance).

4. Unity atau kesatuan

Tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik

kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang non-fisik yaitu

pesan atau komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut (Rustan,

2010: 74-86).

2.1.8. Corporate Identity

Corporate Identity adalah hal yang pertama dilihat oleh konsumen

dan merupakan citra atau image dari perusahaan itu sendiri. Identitas

Perusahaan sangat penting dimiliki oleh perusahaan yang baik, profesional

dan keren dimata konsumen, pelanggan ataupun investor.

Hal-hal yang perlu dimiliki oleh suatu corporate identity adalah

sebagai berikut:

- Simbol yang Penuh Makna

Sebuah orisinalitas merupakan hal yamg penting. Simbol tersebut

tidak boleh sama atau menyerupai dengan simbol, warna dan makna pihak

lain untuk menghindari image ganda atau bias di pikiran masyarakat.

Bentuk kesederhanaan atau kompleksitas akan dapat menampilkan makna

yang mendalam dan pesan yang disampaikan akan terbaca dengan jelas

oleh masyarakat. Tidak ada aturan khusus mengenai bahwa simbol

tersebut harus sederhana ataupun kompleks tetapi semuanya harus

(32)

- Mempunyai Pemicu Visual yang Kuat

Corporate identity yang baik harus dapat membuat masyarakat atau

orang yang melihatnya memberi respon terhadap perusahaan tersebut.

Simbol yang digunakan harus indah dan nyaman dilihat mata, sesuai

dengan fungsi dari simbol tersebut untuk membungkus identitas dan

kepribadian perusahaan.

- Dapat Menjadi Alat Promosi dalam Penjualan.

Corporate Identity seperti salesman yang bekerja sepanjang waktu

tanpa kenal lelah untuk memberikan image yang diingikan kepada benak

konsumen. Corporate Identity juga bertindak sebagai agen marketing atau

petugas public relation yang handal dan cekatan.

- Corporate Identity Harus Mudah Diingat

Corporate Identity haruslah mudah untuk diingat karena ada dua

hal yang harus di miliki oleh suatu identitas produk atau perusahaan.

Pertama bahwa corporate identity harus mampu membuat konsumen

mengingat perusahaan tersebut ketika ingin membeli suatu produk. Kedua,

corporate identity harus mampu membuat konsumen mengingat kembali

perusahaan tersebut ketika ingin membeli produk yang sama untuk kedua

kalinya atau ketika akan melakukan repeat order

(http://desainlogodesign.com/paket-design-corporate-identity/ciri-ciri-corporate-identity-yang-baik-dan-profesional-serta-aplikasinya) diakses8

Maret 2013.

Fungsi Corporate Identity :

Selain sebagai identitas suatu perusahaan, corporate identity mempunyai

beberapa fungsi lainnya :

1. Sebagai patokan dar i pr ogram menyeluruh strategi dar i suatu

perusahaan.

Suatu corporate identity harus sejalan dengan rencana perusahaan karena

merupakan image yang ingin di bentuk perusahaan di benak konsumen.

(33)

2. Sebagai landasan dar i sistem operasional suatu perusahaan.

Corporate identity adalah suatu image yang ingin dibentuk di benak

konsumen sehingga seluruh personil harus mampu menghayatinya

terutama ketika menjalankan operasional perusahaan sehari-hari

3. Sebagai tiang dar i jar ingan (network) yang baik bagi perusahaan.

Image yang baik dan positif dari suatu perusahaan akan memudahkan

perusahaan mendapatkan investor, pinjaman atau partner dari berbagai

tempat sehingga memudahkan hubungan dengan pemerintah seperti

mengurus perizinan.

4. Alat jual dan pr omosi.

Corporate identity merupakan alat jual bagi perusahaan untuk

produk-produk yang sekarang ada atau produk-produk yang akan dikembangkan. Image

yang positif dari suatu perusahaan akan membuat konsumen percaya dan

nyaman akan perusahaan itu dan percaya pula dengan produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut merupakan produk berkualitas terbaik.

(http://desainlogodesign.com/paket-design-corporate-identity/fungsi-pentingnya-corporate-identity-bagi-perusahaan) diakses 8 Maret 2013.

Corporate Identity tidak hanya dalam bentuk logo, dibutuhkan

perangkat lainnya untuk menjaga konsistensi penerapan pada berbagai

media karena penerapan yang konsisten dapat meningkatkan brand

awareness (Rustan, 2011 : 54). Pada dasarnya ada tiga tahap penilaian audience terhadap suatu perusahaan, dalam konteks corporate identity

yang disebut identity mix yang terdiri dari :

1. Visual. Contohnya : Logo, tipografi, warna

2. Komunikasi. Contohnya : iklan, company profile

3. Perilaku. Contohnya : corporate value, corporate culture, norma

(http://agesvisual.wordpress.com/2007/10/09/corporate-identity/) diakses

10 Maret 2013.

Corporate identity biasanya diterapkan kepada media – media

(34)

− Business stationary

Memo, amplop surat, kop surat, kartu nama, stempel, form, bon, kwitansi,

kontrak kerja, topi, baju seragam, name tag dan lainnya

− Brosur dan Poster

Brosur, flyer ataupun poster yang elegan, indah dan sejalan dengan

corporate identity menjadi sarana penunjang program marketing yang

telah terbukti selalu mampu meningkatkan penjualan.

− Katalog

Produk katalog atau jasa adalah salah satu mata rantai dari identitas

perusahaan. Katalog adalah salesman dan marketing yang jitu apabila

digunakan secara tepat dan akurat.

Iklan dan Marketing Tools

Advertising dan program periklanan jenis lainnya sangat menunjang proses

pencitraan seperti iklan televisi, iklan radio, iklan cetak bahkan Google

Adsword juga merupakan salah satu bagian penting dari proses ini dimana internet, social media, networking dan website merupakan bagian dari

keseharian pelanggan. − Signage System

Signage system seringkali menjadi bagian yang terlupakan dan dibuat asal

jadi oleh perusahaan karena ingin menghemat biaya sehingga pada

akhirnya akan berakibat fatal yaitu buruknya image perusahaan.

− Gedung perusahaan

Aset tidak bergerak seperti gedung, kantor, gudang maupun ruang

pertemuan haruslah menjadi juru bicara dari proses membangun image

perusahaan. Mulai dari tempat parkir, gerbang utama hingga repsesionis.

− Kendaraan operasional perusahaan

Logo, slogan atau tagline pada umumnya melekat pada kendaraan

operasional perusahaan mulai dari sepeda motor, mobil, bus, truk, kapal

hingga pesawat jet. Keindahan warna dan aplikasinya sangat menentukan

(35)

terlihat dari kendaraan perusahaan logistik seperti DHL, Fedex, Tiki,

Pandu, Solid Express, Lorena dan sebagainya. − Laporan tahunan (annual report)

Laporan tahunan biasanya mencangkup laporan keuangan, ekuitas

pemegang saham, hutang piutang dan laporan tentang kemajuan yang

dicapai selama tahun buku tersebut. Bagi perusahaan publik atau masuk

bursa dimana laporan tahunannya akan beredar dimasyarakat maka ini

merupakan hal yang cukup penting diperhatikan sebagai bagian dari

identitas perusahaan.

Buletin perusahaan atau Newsletter

Bagi perusahaan yang aktif banyak berita tentang kegiatan yang dapat

dimasukan kedalam buletin ini yang juga menjadi media untuk bertemu

dengan konsumen, karyawan, pemegang saham maupun stakeholder yang

lain. Beberapa perusahaan menerbitkan buletin seminggu sekali, sebulan

sekali atau setiap tiga bulanan yang sering dikenal dengan trimester

buletin.

Website perusahaan

Website perusahaan dapat berupa company profile website yang memuat

tentang hal-hal mendasar seperti visi-misi, nilai filosofis, tim ahli dari

perusahaan, produk-produk yang ditawarkan, liputan tentang kegiatan

perusahaan maupun berisikan artikel atau tips yang mampu

mengedukasikan konsumen tentang pentingnya produk atau nilai

perusahaan tersebut

(http://desainlogodesign.com/paket-design-corporate-

identity/ciri-ciri-corporate-identity-yang-baik-dan-profesional-serta-aplikasinya) diakses8 Maret 2013.

2.1.9. Gestalt

Menurut Rustan (2011: 48 - 49), Gestalt adalah sebuah teori

psikologi yang mengatakan bahwa seseorang akan mempersepsikan apa

yang terlihat dari lingkunganna sebagai satu kesatuan yang utuh. Teori ini

(36)

seseorang. Prinsip - prinsip dalam gestalt ang anyak diterapkan dalam logo

antara lain :

1. Similarity

Obyek - obyek yang bentuk atau elemennya sama atau mirip akan

dilihat sebagai satu kelompok tersendiri.

Gambar 2.1. Logo The University of Manchester (Sumber : http://www.alc.manchester.ac.uk/ diakses 1 Maret 2013)

Elemen warna yang sama pada pada 'EST' pada letter mark

'MANCHESTER' dilihat sebagai satu kelompok objek. EST 1824 adalah

singkatan dari ESTABLISHED 1824 atau didirikan tahun 1824.

Gambar 2.2. Logo Brasil Telecom

(Sumber :http://en.wikipedia.org/wiki/File:Brasil_Telecom_logo.svg diakses 1 Maret 2013)

Walau disambung dalam satu baris dengan warna yang sama, namun

karena menggunakan weight yang berbeda (bold dan light), letter mark

'Brasil' dan 'Telecom' dilihat sebagai dua kata.

2. Closure

Melengkapi sebuah obyek menjadi sesuatu yang utuh walau

(37)

Gambar 2.3. Logo WWF

(Sumber : http://www.plasticoceans.net/the-foundation/partners/wwf-logo/ diakses 1 Maret 2013)

Otak manusia akan melengkapi sediri bagian atas gambar panda yang tidak

utuh pada picture mark WWF

Gambar 2.4. Logo Le de Tour France

(Sumber : http://de.wikipedia.org/wiki/Datei:Logo-Le_Tour_de_France.svg diakses 1 Maret 2013)

Terdapat figur orang bersepeda dari logo lomba balap sepeda.

3. Figure Ground

Melihat foreground objek (latar depannya) atau background (latar

(38)

Gambar 2.5. Logo Carrefour

(Sumber : http://www.logostage.com/logo/carrefour/#.UVO8HGrbwYd diakses 1 Maret 2013)

Pertama kali mata akan memperhatikan bidang yang berwarna

merah dan biru. Bila diperhatikan lebih dalam lagi, maka huruf 'C' akan

terlihat diantaranya.

Gambar 2.6. Logo FedEx Corporation

(Sumber : http://symbolphotos.blogspot.com/2010/07/fedex-logo-photos. html diakses 1 Maret 2013)

Posisi huruf 'E' dan 'x' menciptakan objek lain ditengahnya berupa tanda

panah mengarah ke kanan.

2.1.10. Logo

Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul

tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo

dapat menggunakan elemen apa saja seperti tulisan, logogram, gambar,

illustrasi, dan lain-lain. Banyak yang mengatakan logo adalah elemen

(39)

Gambar 2.7. Compilation of Brand

(http://www.bounche.com/lite/?p=198) diakses 1 Maret 2013 .

Jenis - jenis logo adalah sebagai berikut :

1. Logo Gram

Logo terbuat dari simbol atau bentuk- bentuk tertentu yang

merepresentasikan nama dan citra perusahaan atau produk dan jasayang

ditawarkan.

2. Logo Type

Logo yang terbuat dari susunan huruf - huruf dengan jenis huruf

sesuai citra perusahaan, produk, atau jasa yang ditawarkan. Huruf - huruf

(40)

3. Logomixed

Logo yang merupakan gabungan dari simbol, bentuk, dan huruf

yang disusun dengan memperhatikan citra, pandangan, dan tujuan

perusahaan (College, 2009: 66).

2.1.11. Brand atau Merek

Merek adalah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan produk

atau jasa dan menimbulkan arti psikologis atau asosiasi. Inilah yang

membedakan produk dan merek. Produk adalah sesuatu yang dibuat pabrik

/ perusahaan, namun yang sesungguhnya dibeli pelanggan adalah

mereknya.

Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk mengembangkan

dan memelihara loyalitas pelanggan. Pada awalnya merek hanyalah sebuah

nama untuk membedakan. Pada perkembangan selanjutnya, merek bisa

menjadi nama yang dianggap mewakili sebuah obyek.

Gambar 2.8. Perkembangan Merek (Susanto, dkk., 2004 :5-9).

Jadi, makna merek dalam konteks masa kini bukanlah sekedar

nama merek (brand name) tetapi sudah berkembang lebih jauh. Pada

akhirnya merek bukanlah apa yang dibuat di pabrik, tercetak pada

kemasan atau apa yang diiklankan oleh pemasar. Merek adalah apa yang

(41)

2.1.12. Kesadar an Merk (Brand Awareness)

Kesadaran (Awareness) menggambarkan keberadaan merk di

dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa

kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity.

Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar

merek. Kesadaran merek merupakan key of brand asset atau kunci

pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Piramida kesadaran merek dari

tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut.

Unaware of Brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling

rendah dalam piramida kesadaran merek, di mana konsumen tidak

menyadari adanya suatu merek.

Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal

kesadaran merek, di mana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah

dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).

Brand Recall (pengingatan kembali kepada merek) adalah pengingatan

kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall).

Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama

kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak

konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama

dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.

Gambar 2.9. Piramida Kesadaran Merek (Durianto, 2004 :6-7)

Peran kesadaran merek dalam membantu merek dapat dipahami

(42)

Gambar 2.10. Nilai-nilai Kesadaran Merek (Durianto, 2004 :6-7)

2.1.13. Consumer Insight

Consumer Insight adalah perasaan, fantasi, keinginan, filosofi

dalam diri manusia yang tidak muncul ke permukaan (Hakim, 2006: 146).

Maksud dari Consumer Insight adalah memerhatikan pelanggan tanpa

membuat pelanggan tahu bahwa pelanggan tersebut diperhatikan oleh

perusahaan. Dari Consumer Insight, perusahaan dengan mudah

mengetahui hal yang dibutuhkan atau diharapkan pelanggan. Perusahaan

hanya dapat mengunci loyalitas pelanggan jika perusahaan telah berhasil

membuat pelanggan antusias untuk membicarakan produk atau servis

perusahaan tersebut (Kartajaya, dkk., 2006: 98-99)

2.1.14. Consumer Journey

Consumer Journey adalah sebuah konsep penting dalam bidang

pengalaman manajemen pelanggan. Sebuah Consumer Journey

mendeskrpsikan semua peristiwa dan pengalaman seorang pelanggan

untuk mencapai suatu tujuan, memenuhi kebutuhan atau saat berinteraksi

dengan merek. Sebuah perjalanan pelanggan terdiri atas peristiwa yang

menggambarkan apa yang telah terjadi kepada pelanggan, bagaimana

perasaan pelanggan selama peristiwa tersebut. Peristiwa dan pengalaman

diterjemahkan kedalam ke dalam visualisasi untuk menunjukkan

pengalaman positif ataupun negative. Consumer Journey sering

dibandingkan proses pelanggan dan siklus membeli. Namun perbedaan

(43)

hanya peristiwa dan kegiatan. Ruang lingkup dari Consumer Journey

tergantung dari ruang lingkup penelitian dan dapat memfokuskan hanya

pada sebuah interaksi seorang pelanggan dengan sebuah perusahaan atau

sekedar perbatasan suatu organisasi dan mencakupi semua pengalaman

seorang pelanggan, mulai dari saat pelanggan menyadari sebuah

kebutuhan hingga pelanggan perlu memenuhinya

(http://www.cxacademy.org/customer-journeys-an-introduction.html)

diakses 3 Maret 3013.

2.1.15. Point of contact (PoC)

Point of contact (PoC) adalah seseorang yang melakukan aktifitas

melalui interaksi media. Media yang tidak umum biasanya media yang

terlahir dari berdasarkan pemahaman mendalam mengenai PoC. Tujuan

dari PoC adalah untuk mencari cara yang efektif dan efisien dalam

membangun hubungan harmonis antara consumer dan brand. PoC usaha

untuk menyentuh segenap isi benak dan hati seseorang dalam kegiatan,

waktu, tempat, maupun suasanan yang paling tepat (Djito, 2008: 65-70).

2.1.16. Filosofi Orang J awa

1. Urip Iku Urup

Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain

disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan

lebih baik.

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara

Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan

dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan

tamak.

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti

segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan

sikap bijak, lembut hati dan sabar.

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji,

(44)

Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau

mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan,

kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan

Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih

manakala kehilangan sesuatu.

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman

Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah

terkejut-kejut. Jangan mudah ngambeg, jangan manja.

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman

Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh

kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka

Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat

curang agar tidak celaka.

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo

Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan

berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna

Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

(http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/kejawen/2011/09/27/55

4/10-Falsafah-Hidup-Orang-Jawa) diakses 13 Maret 2013.

2.1.17. Ragam Bahasa J awa

Ragam tutur dalam bahasa Jawa disebut unggah – ungguhing basa

atau para ahli bahasa disebut tingkat tutur. Secara garis besar unggah –

ungguhing basa dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni:

1. Ragam Ngoko

Menunjukkan tingkat ketakziman yang paling rendah

2. Ragam Krama

Ragam krama disebut juga ragam basa. Ragam karma menunjukkan

(45)

subragam yakni krama inggil dan krama andhap. Krama andhap digunakan

digunakan untuk pembicara (penutur) untuk mengacu pada diri sendiri.

Krama inggil digunakan untuk mengacu kepada teman bicara yang

dihormati.

3. Ragam Madya

Menunjukkan tingkat ketakziman dianara krama dan ngoko.

(Kridalaksana, 2001: 22).

2.1.18. Feng Shui atau Hong Shui

Feng Shui atau Hong Shui merupakan salah satu bagian dari

astrologi Cina. Feng shui digunakan dalam dialek Mandarin sedangkan

Hong Shui digunakan dalam dialek Hokian. Secara harfiah tulisang

“Feng” dalam bahasa Cina berarti Angin dan “Shui” berarti Air. Fengshui

dapat diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan tentang tata letak

bangunan yang bernuansa ekologi ( MRE , 2006: 6).

Beberapa warna yang diyakini cocok untuk berbisnis adalah warna

emas dan merah cocok untuk restoran karena api digunakan untuk

memasak makanan sedangkan warna putih cocok untuk toko permata

karena putih melambangkan logam dan emas adalah logam. Orang Cina

sangat percaya bahwa cahaya berpotensi meningkatkan bisnis. Cahaya

terang pada restoran dapat menarik pelanggan. Bila bentuk yang dianggap

baik bila harus dipakai dalam desain logo adalah bentuk bujur sangkar dan

lingkaran. Penggunaan kata "nasib baik" dalam huruf Cina," kebahagiaan

ganda", "pertumbuhan", atau "keberuntungan" adalah kata - kata baik yang

dapat digunakan. Banyak usaha yang dimiliki orang Cina menggunakan

Naga dalam logo. Naga biasanya dianggap makhluk menguntungkan yang

melambangkan kekuatan, kekuasaan, kehidupan, dan keberanian (Too,

2006 : 108).

Warna – Angka – Bentuk – Arah – Angka yang mewakili masing –

masing unsur :

Putih – Emas atau Logam – Lingkaran – Selatan – Angka 9

(46)

Hijau – Kayu – Persegi Panjang – Utara – Angka 8

Merah – Api – Segitiga – Timur – Angka 7

Kuning – Tanah – Bujur Sangkar – Tenggara – Angka 5

Bentuk Logo yang ideal menur ut Feng Shui :

Segi Tiga Sama Sisi dengan runcing di atas

Lingkaran

Bujur Sangkar

Unsur cocok yang dapat dipasangkan :

Emas –Air

Kayu –Api

Air –Kayu

Api –Tanah

Emas –Tanah

Unsur tidak cocok yang sebaiknya tidak dipasangkan :

Tanah –Air

Warna Yin: Hijau, Biru, Warna Pastel.

Warna Yang: Kuning, Jingga, Merah, Warna Cerah.

Bentuk Yin: Bulat, Panjang, Langsing, Elegan.

Bentuk Yang: Persegi, Kaku,

Gempal.

Bahan Yin: Kain dan Citra Alami, Kayu Alami.

(47)

Prantisayekti. , Pengetahuan Dasar Feng Shui Logo, [pdf],

(prantisayekti.files.wordpress.com/2011/02/fengsui.pdf) diakses 2 Maret

2013

2.1.19. Bahasa Mandar in

Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang tidak menggunakan bahasa

abjad latin dalam system penulisannya. Komponen bahasa Mandarin ada

dua yakni:

1. Hanzi (dibaca: Han-cse)

Merupakan huruf Cina atau huruf bangsa Han. Tiap satu buah hanzi

dipahami orang diseluruh Cina atau rumpun Negara – Negara Cina seperti

Hongkong, Makau, Taiwan, Singapura dengan arti yang tepat dan sama.

2. Pinyin (dibaca: Bin-yin)

Merupakan jembatan penerjemah Hanzi yang menggunakan huruf roman

“ABC” untuk membantu orang yang semula buta huruf bahasa Cina

sehingga dapat membaca dan mengucapkan sebuah Hanzi.

(www.namahao.com/id/guide/whatismandarin.html) diakses 21 Maret

2013.

2.1.20.Fotogr afi

Fotografi adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya

pada film. Pendek kata, penjabaran dari fotografi itu tak lain berarti

“menulis atau melukis dengan cahaya”. Tentunya hal tersebut berasal dari

kata fotografi itu sendiri yaitu berasal dari bahasa Yunani, photos (cahaya)

dan graphos yang berarti tulisan (Bachtiar, 2005: 25).

Dalam fotografi terdapat empat teknik dasar yaitu:

1. Composition/Angle (sudut pandang)

Untuk menghasilkan foto yang menarik diperlukan keberanian

untuk meletakan objek foto tidak selalu ditengah frame kamera. Biasanya

para pemula sering terpaku dengan teori-teori yang pernah diketahui.

Padahal dengan meletakan objek di pojok frame juga akan menarik asal

(48)

mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil kondisi atau angle, itu

semua tergantung dari sense of art dan banyak memotret.

2. Deph of Field (ketajaman)

Seorang fotografer harus dapat menemukan ketajaman objek yang

akan dijepretnya. Objek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya objek

utama yang fokus sedangkan objek yang lainnya tidak.

3. Exposure (pencahayaan)

Hasil sebuah foto sangat ditentukan oleh pencahayaan yang ada.

Foto yang baik adalah foto dengan pencahayaan yang pas, tidak under dan

over exposure.

4. Focus (fokus)

Foto dapat dilihat dengan enak, objek yang dihasilkan harus fokus.

Seorang fotografer harus dibiasakan mengambil foto dalam keadaan under

pressure agar matanya terlatih dalam melihat objek secara jernih. Saat

sekarang kamera dan lensa sudah dilengkapi dengan fitur Auto Focus

(AF) yang dapat membantu fotografer

(http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/04/03/empat-teknik-dasar-fotografi-451387.html) diakses 23 Januari 2013.

2.1.21. Digital Image

Digital Image merupakan obyek nyata yang direpresentasikan

secara elektronis. Obyek dapat bersumber dari dokumen, foto, barang

cetakan, hingga lukisan. Unsur utama digital image adalah grid-grid berisi

elemen obyek yang sangat dasar, yaitu picture elemen (Pixel). Setiap pixel

mempunyai tingkatan nilai tertentu, sehingga menghasilkan representasi

data yang ditangkap oleh mata manusia sebagai bentuk tingkat warna

(49)

2.2. Studi Eksisting

Gambar 2.11. Logo Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 12 Maret 2013)

2.2.1. Nama Perusahaan:

Nama Perusahaan : Dream of Kahyangan Art Resto

Alamat Perusahaan : Puri Widya Kencana LL 05, Citraland Surabaya

Telp : 031- 741 1999, 742 1999, 71221999

Fax. : 031 – 7440456

2.2.2. Filosofi Perusahaan :

Dream of Kahyangan melandasi budaya kekeluargaan dan

professional, karena dengan kekeluargaan mampu mempererat hubungan

antar karyawan namun tidak melupakan serta bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas yang dimiliki.

2.2.3. Visi dan Misi Perusahaan :

a. Visi Perusahaan :

Resto ini ingin membangun atau membuka kembali budaya

Indonesia dengan menonjolkan etnik jawa.

b. Misi Perusahaan :

− Dream of Kahyangan Art Resto menfasilitasi pelayanan yang

bernuansa khas Jawa baik berupa makanan, ruangan, alunan musik.

− Dream of Kahyangan Art Resto menjaga standararisasi yang

(50)

2.2.4. Latar Belakang Sejar ah Perusahaan :

Restoran ini berdiri pada tahun 2005. Lokasi pembangunan yang

dipilih awalnya lokasi yang masih jarang adanya perumahan. Owner

memilih nama Dream of Kahyangan Art Resto karena ingin menciptakan

suatu keunikan sendiri, dilihat dari pelafalannya Kahyangan berasal dari

bahasa Sansekerta berarti surga. Bahasa Sansekerta yang merupakan suatu

Bahasa yang digunakan oleh leluhur Bangsa Indonesia dan memiliki arti

‘Bahasa Dewata’ atau ‘bahasa yang berbudaya’.

Pemilik ingin memberikan nuansa yang berbeda kepada konsumen

yang ada di Surabaya dengan menghadirkan sebuah resto yang eksklusif

dengan konsep “Manunggaling Dwi Budaya” yang memiliki arti

Bersatunya Dua Budaya dengan memiliki tagline “Hangesti Haruming

Katresnan Jati” yang memiliki arti Refleksi Keindahan Sejati. Pemilik

resto mengambil konsep ini karena ingin membangun kembali rasa bangga

akan budaya Indonesia terutama untuk kaula muda.

2.2.5. Data Produk

Dream of Kahyangan Art Resto menyajikan berbagai macam

makanan mulai makanan Khas Jawa maupun Khas Cina seperti sayur

seger waras, terong larasati, iga raja kamandhanu, sate kraton cakraningrat,

lurjuk gandrung kasmaran untuk makanan khas Jawa sedangkan makanan

khas Cina, resto ini menyediakan makanan umum yang dapat dinikmati

oleh semua kalangan seperti tami dan fumi.

Dream of Kahyangan Art Resto tidak hanya menyajikan makanan

saja namun menghadirkan live music Jawa kental saat malam hari,

sehingga memperkuat suasana Jawa yang dimiliki.

Pengunjung juga dapat menikmati suasana selain live music yaitu

dengan banyaknya interior dan eksterior yang beraksen Jawa-Cina saat

berada di resto tersebut.

2.2.6. Infor masi Wilayah Operasional Pemasaran :

Dream of Kahyangan Art Resto terletak di kota Surabaya, di

(51)

yang cukup strategis karena wilayah sekitarnya terdapat banyak orang

ramai yang berdatangan disana, terutama pada malam hari karena di

wilayah ini terdapat banyak resto yang menyajikan makanan dengan khas

masing-masing.

Ciri khas yang paling menonjol dari wilayah pemasaran ini bahwa

jalan G-walk merupakan pusat dari berbagai macam resto yang dijajakan,

tentunya Dream of Kahyangan Art Resto mempunyai daya tarik sendiri

yang cukup unik dengan menonjolkan ciri bernuansa Jawa yang cukup

kuat yang ditunjukkan melalui interiornya dengan warnanya yaitu coklat

keemasan.

2.2.7. Media Komunikasi Visual Dream of Kahyangan Art Resto

Strategi pemasaran yang pernah dilakukan Dream of Kahyangan

Art Resto yaitu memakai sistem mulut ke mulut, yaitu dengan

mempromosikan kahyangan dari orang yang pernah berkunjung ke resto

ini sebelumnya dengan mengajak keluarga, teman, maupun partner kerja

untuk berkunjung kesana.

Dream of Kahyangan Art Resto juga melakukan media promosi

lewat internet dan jejaring sosial seperti website, facebook, twitter. Media

cetak Dream of Kahyangan Art Resto hanya menggunakan media brosur

namun tidak diletakkan di depan ruang lobi. Brosur akan diberikan bila

pengunjung meminta sendiri. Barang yang diletakkan di depan ruang lobi

adalah kartu nama dan postcard.

(52)

Gambar 2.13. Tampilan Belakang Brosur Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 6 Desember 2012)

Kelebihan :

1. Background gambar baik dari tampilan depan dan belakang cukup

mewakili karakter Dream of Kahyangan Art Resto.

2. Ukuran brosur nyaman dan mudah untuk dibawa.

Kekur angan :

1. Font yang digunakan masih sulit untuk dibaca.

2. Logo yang terdapat di tampilan belakang brosur kurang terliha jelas karena

terhalangi dengan background yang warnanya hamper senada dengan

warna logo.

Gambar 2.14. Tampilan kartu nama dari Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

Kelebihan :

1. Font pada katu nama dapat terbaca dengan baik.

Kekur angan :

1. Background yang ingin ditampilkan lebih mencondongkan etnik Cina

namun etnik Jawa kurang ditonjolkan.

(53)

3. Peletakan logo kurang konsisten.

Gambar 2.15. Tampilan Depan Postcard Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

Gambar 2.16. Tampilan Belakang Postcard Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

Kelebihan :

1. Background gambar yang ditampilkan cukup mewakili karakter Dream of

Kahyangan Art Resto

Kekur angan :

1. Font pada cover sulit terbaca dengan baik.

2. Peletakan logo kurang konsisten.

(54)

Gambar 2.18. Tampilan Dalam Website dari Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 6 Desember 2012)

Kelebihan :

1. Isi konten pada website cukup mewakili informasi mengenai Dream of

Kahyangan Art Resto.

2. Foto yang ditampilkan mewakili fasilitas yang terdapat di Dream of

Kahyangan Art Resto.

3. Font dapat terbaca dengan baik.

Kekur angan :

1. Background yang berwarna abu - abu pada website kurang mewakili

karakter yang dimiliki Dream of Kahyangan Art Resto.

2. Peletakan logo kurang menonjol karena terhalangi dengan background

yang penuh gambar.

3. Header pada website terlalu lebar sehingga membuang space yang kurang

(55)

Gambar 2.19. Tampilan Seragam Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 31 Oktober 2012)

Kelebihan :

1. Bentuk motif pada seragam karyawan cukup mewakili bernuansa Jawa

dan Cina, terlihat dari bentuk kerah yang mnyerupai simbol khas Cina

namun tidak melupakan khas Jawa.

Gambar 2.20. Tampilan Buku Menu Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)

Kelebihan :

(56)

2. Background berupa warna kertas lama cukup mewakili karakter Dream of

kahyangan Art Resto

3. Perubahan harga pada isi buku menu dapat diatasi dengan baik karena bila

diubah dapat diubah dengan cara manual seperti menghapusnya dengan

minyak kayu putih dan kapas.

Kekur angan :

1. Font pada cover menu makanan sulit dibaca.

2. Penjilidan dalam buku menu makanan terlalu memakan space banyak.

3. Buku menu terlalu panjang sehingga kurang nyaman untuk membuka

halaman.

4. Peletakan logo kurang konsisten

5. Ornamen terlalu banyak sehingga menutpi gambar yang seharusnya

ditampilkan.

Gambar 2.21. Billboard Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 31 Oktober 2012)

Kelebihan :

1. Background gambar cukup mewakili dalam mengangkat budaya Jawa dan

Cina.

Kekur angan :

1. Tata letak ornamen burung menutupi gambar yang ingin di tampilkan

terlihat pada gambar icon burung pada sisi kiri bawah yang menutupi

Gambar

Tabel. 2.1 Tabel Tinjauan Warna (Rustan, 2011: 73).
Gambar 2.7. Compilation of Brand (http://www.bounche.com/lite/?p=198) diakses 1 Maret 2013
Gambar 2.16. Tampilan Belakang  Postcard Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok
Gambar 2.20. Tampilan Buku Menu Dream of Kahyangan Art Resto (Sumber : Foto Dok. Dian, 4 Maret 2013)  Kelebihan :
+7

Referensi

Dokumen terkait