• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan pengembangan usaha Aquarius Perfume

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan pengembangan usaha Aquarius Perfume"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

AQUARIUS PERFUME

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Leonardi

NIM: 082214017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

AQUARIUS PERFUME

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Leonardi

NIM: 082214017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)

iii

(5)

iv

Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:

Ayahku, Ignatius Ali Wijaya

Ibuku, Martina

Adiku, Yohana Leonardi

(6)

v

Motto:

“Proses Tuhan membentuk kita memang

terkadang sangat menyakitkan, tapi

apabila kita taat maka hasilnya pasti

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yohanes leonardi

Nomor Mahasiswa : 082214017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA AQUARIUS PERFUME

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal: 4 November 2013 Yang menyatakan,

(8)

vii

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA AQUARIUS PERFUME yang diajukan untuk diuji pada tanggal, 4 November 2013 adalah benar-benar karya saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/pendapat/pemikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan/pendapat/pemikiran dari penulis lain tersebut seolah-olah sebagai gagasan/pendapat/pemikiran saya sendiri, dan atau tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/pendapat/pikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya di atas tidak benar, dengan ini saya menyatakan menarik karya tulis yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri, dan gelar serta ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata Dharma batal saya terima.

Yogyakarta, 4 November 2013 Yang membuat pernyataan,

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini. Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini saya banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu,saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ, selaku Rektor Universitas Sanata Dharma,

2. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,

4. Bapak John Philio Simandjuntak, S.E., M.M, selaku pembimbing Tugas Akhir Pengembangan Usaha yang telah mau berbaik hati meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu menyelesaikan dan menemukan berbagai solusi dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik.

6. Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah membimbing dan mendidik saya selama ini serta membantu penyelesaian tugas akhir ini. 7. Semua karyawan administratif Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan tugas akhir ini.

9. Ayahku Ignatius Ali Wijaya dan ibuku Martina yang telah mendoakan dan membiayai demi kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

(10)

ix

11. Tanteku Rosmawati, yang telah memberikanku dorongan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan Tugas akhir ini.

12. Semua kawan-kawan di komunitas OMK St. Yohanes Rasul Priwulung, Yuan, Anton, Angel, Grace, Sumi, Brian, Daniel, Shinta, Indra, dan Brian yang telah membantu memberikan dorongan semangat dan doanya pada masa implementasi dan penulisan laporan pengembangan usaha. Terima kasih atas dukungan kalian semua dan untuk Anton terima kasih sekali lagi karena telah membantu memasarkan dagangan saya.

13. Kawan-kawan di organisasi PMKRI, Bang Thomas, Wara, Bertho, Angel, Dona, Bintang, rio dan Indra yang terus memberikan dorongan semangat dan motivasi pada saat penulisan laporan pengembangan usaha.

14. Semua kawan-kawan di TKP, Ige, Arya, Firto, Selvi, Nico, Ausan, Nia, Sisca, Anton, dan Pak John selaku pembina TKP untuk memberikan semangat dan dorongan sehingga saya berani berwirausaha dan memilih Pengembangan usaha sebagai tugas akhir.

15. Buat Mathias Dian Kurniawan yang sudah memberi pinjaman soft copy

laporan tugas akhirnya dan Luxkas untuk bantuan laporan keuangannya. 16. Kepada semua teman-temanku di kampus maupun di luar kampus khususnya

teman-teman di Manajemen angkatan 2008: Andreas, Arya, Anton, Vian, Gerry, Steve, Priska, Rina, Rika, Ryan, Vero, Angel, dan Maria,yang telah memberi semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan kuliah.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Saya menyadari bahwa tugas akhir Laporan Pengembangan Usaha ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati sayamengharapkan kritik dan saran supaya Laporan Pengembangan Usaha ini dapat makin bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 06 November 2013

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvi

HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Pendirian Usaha ... 9

1.2. Informasi Bisnis Utama Usaha... 9

1.3. Informasi Tentang Pemilik Usaha ... 10

1.4. Lokasi Usaha ... 10

1.5. Bentuk Kepemilikan Usaha... 10

1.6. Bagan Organisasi ... 11

2. Analisis Pasar ... 11

2.1. Analisis Kondisi Pasar ... 11

2.2. Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran ... 15

3. Analisis Industri dan Persaingan ... 17

3.1. Persaingan Usaha ... 17

3.2. Posisi Usaha ... 18

(12)

xi

4.1. Kondisi Aktual Program Pemasaran ... 19

4.2. 4P (Product, Place, Promotion, Price) ... 20

4.3. Rencana Program Pemasaran Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 .... 21

5. Rencana Program Operasi ... 22

5.1. Kondisi Aktual Program Operasi ... 22

5.2. Keterampilan dan Teknologi ... 26

5.3. Keputusan Dalam Hal Kualitas Produk ... 26

5.4. Rencana Program Operasi Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 27

6. Rencana Program Sumber Daya Manusia... 28

6.1. Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia ... 28

6.2. Rencana Program Sumber Daya Manusia Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 29

7. Rencana Program Keuangan ... 29

7.1. Kondisi Aktual Program Keuangan ... 29

7.2. Biaya Penyusutan dan Perkiraan Pendapatan ... 30

7.3. Rencana Program Keuangan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 35

7.4. Rencana Kebutuhan Bulan Maret 2013 – Agustus 2013 ... 35

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN .. 37

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA ... 40

1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 40

1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Jual Beli Parfum ... 40

1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran ... 42

1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan ... 44

1.4. Produk yang Ditawarkan ... 45

1.5. Tahap Awal Usaha ... 46

1.6. Proses Berjalannya Usaha ... 47

1.7. Proses Penjualan ... 49

2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual Selama Masa Pengembangan Usaha ... 51

2.1. Perkembangan Kinerja Pendapatan dan Pengeluaran ... 51

3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha ... 56

3.1. Proses ... 56

3.2. Hasil ... 57

BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA ... 58

1. Evaluasi Indikator Utama Pengembangan Usaha ... 58

1.1. Kondisi Pasar Usaha Jual Beli Parfum... 58

(13)

xii

1.3. Kondisi Aktual Industri dan Persaingan ... 59

1.4. Produk yang Ditawarkan ... 60

1.5. Proses Produksi ... 60

1.6. Proses Penjualan ... 61

1.7. Keterampilan Sumber Daya Manusia yang Diperlukan... 61

2. Evaluasi Kinerja Keuangan ... 62

2.1. Evaluasi Kinerja Keuangan Berdasarkan Pendapatan dan Pengeluaran Usaha ... 62

3. Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 63

3.1. Program Pemasaran ... 63

3.2. Program Operasi... 63

3.3. Program Sumber Daya Manusia ... 64

3.4. Program Keuangan ... 64

4. Hambatan Dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya ... 65

4.1. Hambatan yang Terjadi Selama Masa Pengembangan Usaha ... 65

4.2. Cara Mengatasi Hambatan-Hambatan ... 65

5. Refleksi ... 65

5.1. Suka Duka yang Dialami Pada Masa Pengembangan Usaha... 65

5.2. Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengalami Proses Pengembangan Usaha ... 66

5.3. Makna yang Dapat Dipetik Selama Masa Pengembangan Usaha Bagi Pengembangan Diri ... 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

1. Kesimpulan ... 68

2. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan ... 30

Tabel II.2. Perkiraan Penjualan Perbulan (5ml tanpa alkohol) ... 31

Tabel II.3. Perkiraan Penjualan Perbulan (10ml dengan alkohol 1:1) ... 32

Tabel II.4. Perkiraan Penjualan Perbulan (15ml dengan alkohol 1:1) ... 32

Tabel II.5. Penetapan Harga parfum (5ml) Tanpa Alkohol ... 33

Tabel II.6. Penetapan Harga Parfum (10ml) dengan perbandingan 1:1 ... 33

Tabel II.7. Perkiraan Laporan Laba Rugi Pada Bulan Agusutus 2013 ... 34

Tabel III.1. Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha Jual Beli parfum ... 38

Tabel IV.1. Hasil Penjualan parfum Yang terhitung Sejak Februari 2013 .... 52

Tabel IV.2. Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan Selama Pengembangan Usaha ... 53

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. 20 Jenis Parfum Yang Dipesan Dari Jakarta ... 24

Gambar II.2. 20 Jenis Bibit Parfum Yang Masih Murni ... 25

Gambar II.3. Ukuran Botol Yang Tersedia ... 25

Gambar IV.1. 20 Jenis Parfum Yang Dipesan Dari Jakarta ... 46

Gambar IV.2. 20 Jenis Bibit ParfumYang Masih Murni ... 47

Gambar IV.3. Ukuran Botol Yang Tersedia ... 48

Gambar IV.4. Gambar Jarum Suntik dan Gelas Takar ... 48

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Riwayat Hidup Pemilik Usaha Aquarius Perfume ... 71

Lampiran 2. Gambar Jenis-Jenis Parfum Yang dijual ... 72

Lampiran 3. Gambar Botol Kosong Yang Digunakan ... 74

Lampiran 4. Gambar Peralatan yang Digunakan ... 75

Lampiran 5. Nota-Nota Pembelian ... 76

Lampiran 6. Nota-Nota Penjualan... 78

(17)

xvi

Penulis bertujuan ingin memiliki usaha sendiri yang banyak dicari oleh pasar dan dapat terus bertahan kedepannya. Selain itu penulis juga ingin menerapkan ilmu yang telah didapat dari perkuliahan ke dunia bisnis yang sebenarnya. Penulis berharap dengan adanya pendirian usaha penjualan parfum ini ini akan mendapatkan pengalaman yang berharga menjadi seorang wirausahawan.

Terdapat 4 program untuk mencapai tujuan pengembangan usaha yaitu program operasi, program sumber daya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Pada program operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan memerlukan biaya paling tinggi. Program sumber daya manusia memiliki tujuan mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin dan melatih penulis agar dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar. Informasi dan pengetahuan tentang penjualan parfum didapat dari internet, observasi ke tempat penjualan parfum, dan wawancara kepada pemilik usaha penjualan parfum. Rencana program keuangan tidak mempunyai rincian program yang banyak. Penulis sudah dapat menyediakan modal sendiri. Kemudian pada program pemasaran penulis berharap dapat memanfaatkan statusnya yang saat ini masih mahasiswa untuk memasarkan parfumnya kepada teman kampus dan teman organisasi.

(18)

xvii

The writer have a plan to open a business that a lot of people will looking for. Beside that, the writer also want to apply his knowledge , he get from college into a real field. The writer hope that with his own business he will get a precious experience from an entrepreneurship.

There are 4 programs to achieve, such as: operational, human resource, finance, and marketing. Operational program is a program which have a lot of sub-programs and have a highest cost. The purpose from human resource program is to gather information and to teach the writer so he can get a good knowledge about perfume. The information and the knowledgesource are got from internet, observation, and inteview with a perfume seller. Finance program doesn’t need a lot of sub-programs, the writer already have his own capital. For marketing program the writer hope that he can use his status as a college student to sell his perfume to his college friends and organization friends.

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada masa-masa seperti ini banyak mahasiswa khususnya fakultas

ekonomi hanya mengharapkan kerja dengan memakai pakaian yang rapi dan

duduk diam selama 6-8 jam setiap harinya. Apakah mereka tidak sadar, bahwa

mereka yang bergelar SE seharunya bisa membuat lebih dari itu dan salah satunya

adalah berwirausaha. Dengan berwirausaha kita benar-benar dapat menerapkan

ilmu ekonomi yang telah kita dapat selama duduk di bangku kuliah, yang salah

satunya adalah manajemen waktu dan bagaimana kita bisa memanajemen diri kita

sendiri untuk bekerja secara optimal. Selain itu dengan wirausaha kita tidak perlu

menjadi pekerja dan pesuruh bagi orang lain, akan tetapi kitalah yang menjadi

pemimpin atas diri kita sendiri tanpa harus mendapat teriakan atau bahkan

bentakan dari atasan. Atas alasan tersebutlah sehingga saya memutuskan untuk

berwirausaha dengan usaha penjualan parfum. Sebelum saya menjelaskan alasan

mengapa saya memilih usaha jual beli parfum saya ingin menjelaskan tentang

teori keinginan, keinginan manusia adalah pola kebutuhan manusia yang dibentuk

oleh kebudayaan, dan individualitas seseorang, dari sini kebudayaan juga bisa

disebut sebagai lingkungan. Maka dari itu alasan saya untuk merintis usaha jual

beli parum ini sendiri ialah, saya melihat bahwa pada masa-masa saat ini,

penampilan menarik telah menjadi salah satu syarat yang dibutuhkan dan yang

paling dicari oleh anak-anak muda, dan di kota Yogyakarta sendiri telah menjadi

tempat berkumpulanya pelajar dari berbagai belahan Indonesia sampai dari luar

(20)

beli parfum ini karena saya sendiri melihat begitu banyak toko-toko yang menjual

pernak-pernik anak muda, mulai dari kaos, celana, dompet dan masih banyak lagi

dan tidak terkecuali parfum. Dari sana akhirnya saya mencoba untuk mengambil

peluang yang ada dan mencoba untuk membuka usaha jual beli parfum. Sebelum

memasuki usaha jual beli parfum, saya mendapatkan banyak rintangan dan cobaan

dan harus selalu berganti–ganti usaha mulai dari pengembangan hotel, pengembangan salon, jual–beli barang bekas, marketing di toko software dan

hardware hingga ke bisnis kain flanel dan yang terakhir budidaya jamur tiram. Namun, semua usaha tersebut gagal saya jalankan karena saya kurang berani

untuk mengambil keputusan. Namun, di usaha yang terakhir yaitu budidaya jamur

tiram kendala yang muncul berbeda denga usaha-usaha yang lainnya. Dalam

budidaya jamur tiram saya memiliki dua orang rekan yang membantu saya.

Seiring berjalannya waktu terjadi kecurangan di antara kami bertiga dimana saya

dan teman saya dibohongi oleh rekan ketiga kami sehingga usaha tersebut gagal

dan tidak berjalan dengan baik. Dari sana saya belajar untuk tidak sembarangan

dalam memilih rekan kerja lagi, hingga akhirnya saya memilih usaha jual beli

parfum yang dirintis sendiri, seperti yang saya utarakan di atas hal ini disebabkan

karena saya melihat gaya hidup masyarakat zaman sekarang yang cenderung

hedonis dan selalu berusaha untuk tampil menarik di depan umum, terutama untuk

kalangan anak muda seperti pelajar dan mahasiswa. Usaha ini termasuk usaha

berskala kecil. Kenapa saya memilih usaha ini, karena usaha ini sederhana dan

dapat dikembangkan oleh mahasiswa seperti saya. Akan tetapi, karena banyaknya

(21)

dikarenakan karena kendala modal. Untuk mahasiswa seperti saya yang hanya

dengan memiliki modal seadanya saya hanya dapat mengambil beberapa jenis

parfum saja. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang bagi saya, karena saya

memiliki jaringan untuk mengambil parfum di daerah Yogyakarta dengan harga

yang murah.

1. Sejarah Parfum

Kata 'Parfum' berasal dari kata latin parfume artinya 'melalui asap'. Bila manusia mulai menyelidiki dan membuat parfum, tidak diketahui

dengan jelas. Sejarah hanya mencatat sekitar 5000 tahun yang lalu,

para penganut animisme dan pemeluk berbagai kepercayaan kuno

lainnya, sudah biasa menyajikan korban persembahan kepada para

dewa melalui pembakaran. Ini dapat dimengerti karena para dewa yang

tidak berwujud, tentu lebih mudah menerima korban persembahan

dalam bentuknya yang tidak berwujud pula. Melalui pembakaran,

korban persembahan akan berubah menjadi asap. Dan melalui asap

itulah, persembahan dapat langsung melambung tinggi menuju

sasaran.

Dengan berkembangnya rasa estetika, manusia juga mulai berusaha

agar asap persembahan juga berbau harum. Hal itu dirasakkan akan

lebih sesuai dengan kedudukan para dewa pujaannya. Maka bahan

bakar dari kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang menimbulkan aroma

(22)

pula, mulai dilakukan usaha secara sadar untuk membuat parfum,

sehingga dapat menghasilkan parfum seperti adanya sekarang.

Di Mesir purba, pembuatan parfum ditangani para pendeta istana

pharaoh yang juga bertugas selaku dokter raja. Dalam usaha

menemukan ramuan obat-obatan pengawet mumi raja, para pendeta

berhasil membuat parfum. Parfum digunakan untuk membasahi kain

pembalut mumi. Ketika Lord Carnarvon dari inggris dalam tahun 1922 menggali makam Raja Tuthankhamon di 'Lembah para Raja', parfum

yang diperkirakan dibuat pada tahun 1350 sebelum Masehi. Jadi sudah

berusia sekitar 33 abad yang ternyata masih dalam keadaan baik dan

berbau harum.

Di Inggris, parfum mulai digunakan secara meluas, setelah berakhirnya

Perang Salib. Para kesatria dalam Perang Salib membawa kembali ke

negaranya aneka kosmetika, termasuk parfum, yang diperoleh mereka

dari istana para sultan Timur Tengah, yang sudah maju dalam

pembuatan kosmetika termasuk parfum.

Di Perancis, parfum banyak digunakan sejak zaman Louis ke XIII.

Setelah Revolusi Perancis keadaannya menurun. Kemudian timbul

kembali pada zaman Napoleon, yang merupakan masa dimana

kosmetika termasuk parfum, memperoleh peran penting dalam

kehidupan sosial. Permaisuri Joshepine misalnya, tercatat sebagai

tokoh yang sangat menaruh perhatian terhadap parfum. Di Indonesia

(23)

memberikan asap “ratus” pada pakaiannya, guna menimbulkan aroma

harum anggun sewaktu dipakainya nanti. Dalam cerita pewayangan

juga disebutkan, keberhasilan Arjuna sebagai tokoh pujaan para wanita

bukan saja karena ketampanan dan kesaktiannya, melainkan juga

karena keharuman badannya.

2. Memilih Jenis Parfum

Aroma parfum memiliki variasi yang tidak terbatas jumlahnya.

Campuran kadar wewangian yang sedikit berbeda, sudah dapat

menimbulkan perbedaan aroma. Paling sedikit 200 minyak esensial

yang banyak digunakan dalam pembuatan parfum, sedangkan terdapat

sekitar 800 lainnya yang digunakan dari waktu ke waktu.

Meski demikian aroma parfum pada dasarnya dikelompokkan

hanya dalam 7 kelompok aroma dasar. Yaitu:

1. single floral, yang diambil dari aroma bunga tunggal;

2. multi floral, disebut juga bouquet fragrance, yang berasal dari aroma berbagai bunga;

3. fruity citrus, yang berasal dari aroma buah-buahan, seperti jeruk, apel dan sebagainya;

4. woody mossy, berasal dari aroma kayu, rumput, daun, lumut; 5. species, berasal dari aroma rempah-rempah

(24)

7. modern blend oldehyde, yang merupakan hasil sintesa di labolatorium

Dengan tersedianya berbagai jenis dan kualitas parfum di pasaran,

diperlukkan kebijaksanaan dalam memilihnya. Pada dasarnya

kosmetika pewangi, dapat dibedakan menjadi 3 jenis utama saja, yaitu:

perfume, eau de toilette dan eau de cologne. Dari kadar wewangian yang terkandung di dalamnya, perfume merupakan yang terberat, menyusul eau de toilette, dan ringan adalah eau de cologne.

Jika ingin membeli parfum, pertama-tama pilihlah aromanya yang

paling Anda sukai. Jangan memilih parfum dengan cara mencium

langsung dari mulut botolnya. Cara pemilihan demikian sering kali

menyesatkan , sebab aroma parfum yang sebenarnya baru timbul

setelah alkhohol campurannya cukup menguap. Cara yang benar

adalah mengenakannya sedikit di pergelangan tangan sebelah dalam

dan tunggu sebentar sebelum menciumnya. Faktor menunggu sebentar

ini diperlukan karena 2 alasan. Pertama, aroma parfum sebenarnya

baru timbul setelah alkhohol pelarutnya cukup menguap; kedua

diperlukan waktu sebentar untuk mengetahui reaksi bau parfum

dengan aroma badan, yang bagi setiap orang akan berlainan. Reaksi ini

penting sekali untuk anda teliti sebaik-baiknya sebelum menentukan

pilihan, Karena untuk selanjutnya, aroma itu akan jadi salah satu ciri

(25)

Seseorang yang terus-menerus hanya memakai satu macam parfum

saja, sedangkan ia mempunyai banyak kegiatan diluar yang perlu

memakai parfum, lambat laun akan kehilangan daya kontrolnya

terhadap intensitas aroma parfum yang dipakainya itu. Keadaan ini

disebut fragance fatique. Akibatnya akan timbul kecenderungan untuk setiap kali menambah banyaknya parfum yang dipakainya.

Fragrance fatique sangat merugikan penampilan,khususnya dalam lingkungan pergaulan. Aroma parfum bagaimanapun enaknya, jika

sudah menusuk hidung akan mengganggu lingkungan sekitar dan itu

sering kali tidak lagi disadarinya. Fragrance fatique dapat disembuhkan dengan berhenti menggunakan parfum yang biasa

digunakan atau sebaiknya selama beberapa waktu tidak menggunakan

parfum sama sekali, sehingga pulih kembali kepekaan daya ciumnya

terhadap aroma parfum itu.

Kalau membeli suatu merk, jangan membeli sekaligus banyak.

Kecuali eau de toilette ataupun eau de cologne yang pemakaiannya lebih banyak dari parfum. Selain itu, parfum yang disimpan terlalu

lama, dapat berubah aromanya, meskipun sudah kita simpan rapi

dengan menutup baik-baik botol parfum setiap habis digunakan, tidak

meletakkan di tempat panas , atau membiarkan botol parfum langsung

terkena sinar matahari dalam waktu lama. Harga parfum jelas sangat

bervariasi, hal itu dilihat dari aroma yang terdapat dalam parfum

(26)

harganya akan semakin mahal. Parfum termurah dari semua kategori

yang diebutkan diatas ialah Single Floral, sedangkan yang lain memiliki harga yang kurang lebih sama tergantung banyaknya capuran

wewangian dan bahan lain didalamnya.

3. Latar Belakang Pengembangan Usaha

Alasan saya memilih usaha ini karena beberapa hal :

a. Saya melihat perilaku manusia zaman sekarang terutama

kebanyakan anak muda dan para pekerja yang selalu ingin

tampil segar telah menganggap parfum sebagai salah satu

kebutuhan yang harus dimiliki

b. Bibit parfum, terutama untuk daerah Yogyakarta sangat

gampang diperoleh dan dengan harga yang terjangkau pula

karena semua jenis bibit parfum dijual dengan harga rata-rata

Rp. 1.000,00/ml

Media pembelajaran yang cukup baik bagi saya yang masih tergolong

(27)

9

BAB II

RENCANA USAHA ( BUSINESS PLAN ) 1. Deskripsi usaha yang dikembangkan

1.1 Latar Belakang Pendirian Usaha

Tujuan pendirian usaha Jual beli parfum ini sendiri tidak

lain tidak bukan adalah karena saya melihat dan mengikuti

perkembangan hidup manusia zaman sekarang yang banyak

diantaranya memperhatikan penampilan mereka agar selalu terlihat

segar dan harum di depan umum. Selain itu, hampir semua

pekerjaan saat ini mengharuskan dan menuntut pelakunya untuk

berpenampilan menarik dan selalu terlihat harum dan segar di

depan publik, dan dengan melihat inovasi yang terjadi sekarang

parfum yang dulunya memiliki harga yang mahal mulai dari

ratusan ribu hingga jutaan kini dapat dimiliki dengan harga

puluhan ribu rupiah saja mulai dari harga Rp. 10.000,00 – 50.000,00

1.2 Informasi Bisnis Utama Usaha

Seperti yang saya ceritakan diatas usaha ini adalah usaha jual beli

parfum, maka bisnis utama usaha ini adalah parfum. Saat ini saya telah

(28)

melayani pembeli yang mencari parfum yang tidak terdaftar dalam list

mengingat banyaknya toko parfum yang ada di Yogyakarta.

1.3 Informasi tentang pemilik usaha

Usaha ini dimiliki dan dikelolah oleh saya sendiri sebagai

penggagas ide dan pemilik dari usaha ini. Modal untuk usaha ini

semua berasal dari uang pribadi saya yang juga dibantu dan di dukung

oleh kedua orang tua saya.

1.4 Lokasi Usaha

Lokasi usaha yang saya dirikan saat ini bertepat di jalan Mrican

Baru no 27 yang juga tempat kost saya saat ini. Alasan saya tidak

memilih lokasi lain adalah karena saya melihat bahwa lokasi tempat

kost saya sendiri sudah sangat strategis karena diapit oleh dua

universitas, yaitu Sanata Dharma dan Atma Jaya. Alasan kedua kenapa

saya memilih tempat kost saya sebagai tempat usaha karena saya belum

memiliki modal yang cukup untuk membuka atau menyewa sebuah

ruko, atau toko.

1.5 Bentuk kepemilikan usaha

Usaha ini merupakan usaha perseorangan yang didirikan dan

dikelolah oleh satu orang saja, yang berperan sebagai pemilik, manajer

pemasaran, manajer operasional, manajer keuangan dan juga

(29)

1.6 Bagan organisasi

Saat ini usaha saya belum memiliki bagan organisasi karena usaha

ini juga usaha berskala kecil. Selain itu saya tidak memiliki pekerja

lain atau rekan bisnis dalam usaha sehingga mau tidak mau, suka tidak

suka semua harus saya kerjakan sendiri dan tidak mungkin saya akan

membuat bagan organisasi dan hanya menulis nama saya saja di

dalamnya.

2. ANALISIS PASAR

2.1 Analisis kondisi pasar 2.1.1 Pasar Aktual

Pasar aktual untuk bisnis jual beli parfum yang saya geluti

ini bisa dikatakan sangatlah banyak dan luas, terutama dewasa ini

dimana parfum telah diminati oleh semakin banyak orang yang

ingin selalu tampil harum di depan umum. Mulai dari pelajar, dan

mahasiswa yang selalu memperhatikan penampilan mereka di

depan teman-teman mereka dan juga untuk menaikan gengsi serta

terlihat lebih menarik, belum lagi menyorot mereka pekerja yang

dituntut harus selalu berpakaian rapi dan menarik di depan umum

(30)

2.1.2 Pasar Potensial

untuk pasar potensial adalah mereka yang selama ini telah

menggunakan parfum, baik itu pelajar, mahasiswa ataupun pekerja.

Selama mereka masih memerlukan dan senang menggunakan

parfum, mereka semua adalah pasar potensial karena mereka pasti

akan membeli parfum. Apalagi sekarang ini saya yang mendekati

pasar bukan pasar yang mendekati saya. Ini mempermudah saya

untuk menemukan pasar potensial karena melihat kesibukan

mereka yang padat dan hanya memiliki sedikit waktu untuk pergi

ke toko parfum. Saat ini target pasar saya adalah teman-teman di

kampus dan teman-teman di organisasi yang saya ikuti. Saya

belum memilikki data lebih lanjut karena ini baru perencanaan,

akan tetapi saya akan menjabarkan lebih spesifik setelah

pelaksanaan di bab 4

2.1.3 Pengembangan Pasar

Karena usaha ini adalah usaha yang baru saya kembangkan,

maka sebelum itu saya harus melakukan pengembangan pasar

dengan cara meninjau pasar demografis (demographic markets) yang ada mulai dari para remaja yang mulai masuk sekolah menengah

pertama (SMP), sekolah menengah akhir (SMA), mahasiswa, dan

pekerja kantoran. Disini dilihat kelompok yang paling dapat

(31)

pedagang parfum sebelumnya dan membeli parfum yang saya

tawarkan.

2.1.4 Segmentasi Pasar

Sebelum benar-benar bisa menentukan pasar sasaran

diperlukan proses untuk mengklarifikasikan konsumen ke dalam

kelompok-kelompok yang memperlihatkan kebutuhan, karakteristik,

dan atau tingkah laku yang berbeda yang disebut juga segmentasi pasar (Market Segmentation). Dari usaha jual beli parfum ini dapat dilihat bahwa segmen pasarnya terbagi atas 3 kelompok besar, yaitu:

kelompok SMA dengan kisaran umur 16-18th, kelompok kuliah

dengan kisaran umur 18-24th, kelompok pekerja dengan kisaran

umur 24-45th. Setelah adanya pembagian 3 kelompok besar tersebut

dibuat lagi dua pembagian kelompok, yaitu kelompok yang

menggunakan parfum, dan kelompok yang tidak menggunakan

parfum. Kelompok-kelompok ini harus saya bedakan karena

membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda untuk masing-masing

kelompok ketika saya akan melakukan promosi dan menawarkan

produk saya.

2.1.5 Pasar Sasaran

Tiap pedagang atau penjual pasti memiliki pasar sasaran

yang akan dimasuki. Disini pasar sasaran saya untuk saat ini adalah

(32)

saya belajar sampai ke teman-teman organisasi dimana saya

bergabung. Dengn kata lain bisa dikatakan bahwa pasar sasaran

utama saya adalah kelompok mahasiswa dengan kisaran umur

18-24th. Disana saya melihat pasar sasaran yang sangat jelas karena

hampir semua teman-teman saya baik itu yang ada di universitas dan

yang ada di organisasi menggunakan parfum untuk menaikan gengsi

mereka. Dari sini saya bisa membuat target selama satu bulan saya

harus bisa menjual 5-20 botol .

2.1.6 Prospek Pasar

Bisnis jual beli parfum di kota Yogyakarta bisa dibilang sangat cepat perkembangannya dan saat ini masyarakat pun mulai

berpikir dan merasa bahwa parfum telah menjadi sebuah kebutuhan

tersendiri dalam dunia fashion. Baik laki-laki ataupun perempuan kebanyakan pasti akan menggunakan parfum agar terlihat menarik

dan harum di depan umum. Dari sini bisa dilihat bahwa bisnis jual

beli parfum ini bisa membantu saya yang masih belajar ini untuk

menjadi sukses selama saya giat mencari pasar karena saya tergolong

usaha yang baru dirintis. Di Yogyakarta sendiri bisnis jual beli

parfum ini telah menjamur dimana-mana. Hasil ini sendiri saya

peroleh setelah saya melakukan survey kecil-kecilan dengan masuk ke beberapa toko parfum yang ada di sepanjang selokan mataram.

Dengan alasan ingin mencoba merintis usaha parfum juga saya

(33)

biasanya datang per hari ke toko mereka, dan jawaban yang saya

dapat sangat bervariasi, 5-10 konsumen perhari dan biasanya mereka

pasti akan membeli karena telah memiliki parfum kesukaan sendiri,

namun ada juga beberapa yang ingin mencoba aroma baru. Dengan

riset kecil-kecilan ini saya bisa melihat bahwa prospek penjualan

parfum di Yogyakarta ini menjanjikan.

2.2 Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran

2.2.1 Pola Perilaku Pasar Sasaran

a. Bisnis jual beli parfum ini sedikit berbeda dengan

bisnis-bisnis konvesional lainnya. Karena saat ini pasar

yang merasa membutuhkan parfum sehingga jelas

terlihat bahwa bisnis jual beli parfum ini menjanjikan.

Selama masyrakat masih merasa bahwa parfum adalah

suatu kebutuhan dalam menjaga penampilan mereka,

maka bisa diramalkan bahwa pola prilaku pasar akan

mendekati bisnis jual beli parfum ini dan membuat

pelaku bisnis tidak usah bersusah payah untuk selalu

mencari pasar.

b. Harga parfum yang dijual dipasaran memiliki harga

yang beraneka ragam. Hal ini terjadi karena permintaan

konsumen yang bisa berbeda-beda sesuai dengan selera

(34)

dalam bisnis jual parfum ini berkisar antara Rp.

10.000,00- Rp. 50.000,00, ini dilihat dari jenis botol

yang diinginkan oleh konsumen, berapa banyak parfum

yang akan dibeli (dalam ukuran mili liter) dan juga

perbandingan campuran antara biang parfum dan alkohol

atau larutan pengencer parfum lainnya.

2.2.2 Pihak-Pihak yang Terlibat

a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator

dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri

sendiri maupun toko-toko dan mereka yang

mebutuhkan parfum untuk pemakaian pribadi.

b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah orang

yang sudah terikat dengan parfum dan merasa bahwa

parfum telah menjadi kebutuhan primer dalam

pembentukan penampilan, contohnya: tenaga

pemasaran, mahasiswa dan pelajar.

c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada bisnis jual beli

parfum adalah pasar sasaran itu sendiri

(35)

e. User, pihak yang berperan sebagai user atau pengguna pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran.

f. Evaluator, pihak-pihak yang berperan sebagai evaluator

bisnis jual beli parfum adalah para penjual parfum itu

sendiri.

3. Analisis Industri dan Pasar Persaingan 3.1 Persaingan Usaha

3.1.1 Pesaing Dari Usaha Sejenis

Untuk usaha sejenis, yaitu jual beli parfum sudah banyak

ditemui di daerah Yogyakarta dan sekitarnya dan produk yang

dijual pun lebih banyak dari produk yang saya tawarkan.Selain

itu mereka yang menggeluti usaha sejenis, yaitu jual beli parfum

rata-rata telah dikenal oleh masyarakat dan mengetahui seluk

beluk penjualan parfum. Sedangkan saya masih harus banyak

belajar. Namun, saya mempunyai keuntungan dimana saya bisa

menjual secara mulut ke mulut atau sistem sales, sedangkan

kebanyak orang memilih pasif dan membuka sebuah ruko.

3.1.2 Pesaing Dari Usaha Tidak Sejenis

Parfum memiliki begitu banyak pesaing tidak sejenis

terutama di bidang pengharum tubuh, karena seperti yang kita

ketahui, dewasa ini telah banyak body lotion dan deodorant

(36)

3.2 Posisi Usaha

Terdapat 4 kategori dalam strategi pemasaran kompetitif

yaitu, market leader, market challenger, market follower, dan

market nicher. Posisi usaha jual beli parfum ini sendiri dalam strategi pemasaran kompetitif masuk dalam kategori market follower. Market follower adalah perusahaan–perusahaan nomor 3 yang selalu berusaha memperoleh pangsa pasar dan laba yang

stabil dengan mengikuti tawaran produk, harga, saluran distribusi,

dan program pemasaran pesaing. Market follower mempunyai ciri secara terus menerus mengikuti cara–cara perusahaan-perusahaan

market leader dalam menawarkan produk,menetapkan harga, dan menentukan saluran distribusi serta belajar dari pengalaman

market leader dalam mengembangkan produk baru serta program pemasarannya. Sedangkan perusahaan-perusahaan market leader

dan market challenger yang menjadi pesaing berat bagi usaha saya berada di kawasan Selokan Mataram, Sleman dan daerah

kota. Perusahaan-perusahan tersebut memiliki jumlah produksi

yang lebih beragam, memiliki pangsa pasar lebih luas, serta sudah

(37)

4. Rencana Program Pemasaran

4.1 Kondisi Aktual Program Pemasaran

Berbeda dari usaha jual beli parfum lain yang cenderung pasif, saya memberanikan diri untuk sedikit lebih aktif yaitu, dengan menjual

parfum saya dengan sistem sales atau dimana saya yang mendekati

konsumen. Hal ini saya lakukan karena dua alasan pertama, saya

termasuk pemain baru di dunia jual beli parfum sehingga saya harus

mendekati pasar dengan tujuan mereka mengenal saya, dan yang kedua

saya masih berstatus sebagai mahasiswa yang notabene memiliki

banyak kegiatan diluar sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk

membuka toko/ruko namun, saya bisa mendapatkan banyak konsumen

dengan cara aktif bergerak diluar.

Pada awalnya, saya mengambil parfum di Jakarta via internet dengan nama toko “kenzi Perfume” dari sana saya mengambil 20 jenis

parfum yang sudah dikemas dengan kotak dan botol asli. Namun,

seiring berjalannya waktu, saya diberitahu oleh dosen pembimbing saya tentang “sari wangi parfum” yang berlokasi di jalan Mas Suharto

no. 44 Jogjakarta. Disini saya mendapat berbagai wawasan dan

informasi tentang parfum, lalu saya mengambil 40 jenis bibit parfum

disana dan mulai sedikit mengubah usaha saya sehingga selain menjual

(38)

dan parfum dengan ukuran-ukuran sesuai permintaan konsumen, mulai

dari 5ml-30ml sesuai keinginan konsumen.

Pasar saya saat ini adalah lingkungan tempat saya aktif

beroganisasi baik itu di kampus dan organisasi diluar kampus dan

teman-teman kost. Saya menetapkan pasar saya dengan berlandaskan

bahwa saat ini untuk masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak

muda parfum telah mulai menjadi kebutuhan pokok dan selalu dicari.

4.2 4P (Product, Place, Promotion, Price)

4P dari usaha yang sedang dikembangkan ini ialah yang pertama:

Product (Produk), Produk yang ditawarkan dalam usaha ini ialah usaha penjualan bibit parfum atau sering disebut isi ulang (reffil) parfum, selain menerima botol kosong dari konsumen untuk diisi

ulang saya juga menjual bibit parfum ataupun parfum siap pakai

dalam ukuran 10ml, 15ml, dan 20ml.

Place (Tempat), tempat pemngembangan usaha ini ialah jalan Mrican Baru no 27 Yogyakarta, alasan dipilihnya tempat ini ialah

karena tempat ini dekat dengan kampus Sanata Dharma dan Kampus

Atma Jaya.

(39)

kampus dan teman komunitas saya dengan tujuan agar langsung

dikenal oleh pasar.

Price (Harga), harga yang saya buka cukup bersaing dan bisa dikatakan lebih murah dari toko perfum yang lain.

4.3 Rencana Program Pemasaran Maret 2013 – Agustus 2013 Rencana program pemasaran yang dipersiapakan dari bulan Maret

2013 adalah persiapan yang dimulai sejak datangnya parfum yang

telah saya pesan dri kenzi perfume di Jakarta. Adapaun program pemasaran yang telah saya susun adalah Saat ini saya masih berfokus

dalam mengenalkan pada masyarakat bahwa ada toko parfum baru

yang telah dibuka oleh saya sebagai langkah awal. Karena seperti yang

telah saya pelajari di mata kuliah manajemen pemasaran, apabila kita

membuka usaha maka yang terpenting adalah kita harus mengenalkan

produk atau jasa yang akan kita sediakan, karena apabila tidak maka

masyarakat tidak akan tahu dan mereka tidak akan membeli atau

memakai jasa yang kita sediakan. Lalu, apabila memungkinkan saya

akan berusaha untuk memperluas wilayah penjualan yang telah ada

dan waktu 6 bulan telah lebih dari cukup untuk menyiapkan segalanya

seperti mencari pasar baru. Akan tetapi, saya tidak berniat untuk

melakukan promosi secara besar – besaran, hal ini diakarenakan usaha yang saya jalani ini masih termasuk usaha kecil dan belum memiliki

(40)

modal yang kuat mengingat saya masih seorang mahasiswa yang

belum memiliki pekerjaan tetap. Cukup dari mulut ke mulut telah

menjadi media promosi yang paling tepat untuk saya saat ini.

5. Rencana Program Operasi

Karena ini merupakan usaha yang masih baru saya rintis. Maka,

saya hanya membeli 20 jenis parfum sebagai langkah awal. Dalam

proses produksi saya hanya mengambil parfum yang telah jadi dari

Jakarta, namun seiring berjalannya waktu saya juga mulai mengambil

bibit parfum dan harus meracik parfum tersebut dengan cara

mencampurkan bibit parfum dengan alkohol sesuai dengan

permintaan konsumen. Saya mengambil 40 macam bibit parfum dari pemasok kedua saya, yaitu “sari wangi parfum” dengan ukuran 1

botol sebanyak 50ml. Selain itu juga saya harus membeli jarum suntik,

gelas takar dan alkohol dan botol kaca kosong berbagai ukuran untuk

meracik parfum.

5.1 Kondisi Aktual Program Operasi

Pada awalnya saya mengambil parfum jadi yang

siap jual lengkap dengan kotak dan botol parfum asli serta kemasan

yang masih tersegel sebanyak 20 botol. Namun, seiring berjalannya

waktu, saya merasa sulit karena saya tidak dapat membuka segel

parfum sehingga ketika konsumen ingin mencoba aromanya saya

(41)

mengalami kerugian apabila setelah dicoba konsumen tidak

membelinya. Akhirnya atas rekomendasi dari dosen saya, sayapun menuju ke “Sari Wangi Parfum” yang berlokasi di jalan Mas

Suharto, Yogyakarta. Disana saya mendapatkan banyak

pengetahuan tentang jenis-jenis parfum dan saya akhirnya

memustukan untuk membeli 40 jenis bibit parfum yang masih

murni karena ini lebih memudahkan saya ketika konsumen ingin

mencium aromanya terlebih dahulu sebelum membeli. Untuk

proses produksi sendiri peralatan dan perlengkapan utama dan

yang paling dibutuhkan adalah gelas ukur, jarum suntik, alkohol

murni, dan botol kosong. Saya telah membeli semua peralatan dan

perlengkapan yang saya butuhkan baik itu gelas ukur, jarum suntik,

alkohol dan botol kosong. Semua alat-alat dan perlengkapan

tersebut sangat dibutuhkan apabilaa ingin mencampur bibit parfum.

Selain itu juga saya harus mempelajari cara mencampur parfum

yang baik dan benar karena saya tidak bisa sembarangan dalam

mencampurnya dan semua harus sesuai dengan ukuran yang

diminta oleh konsumen. Pada awalnya saya sedikit bingung

dimana harus membeli alkohol murni yang akhirnya saya temukan

di toko bahan kimia yang terletak di jalan C.Simandjuntak. Proses

pencampuran bibit parfum dan alkohol ini sebenarnya cukup

sederhana. Pertama kita perlu menanyakan terlebih dahulu berapa

(42)

atau bahkan non alkohol. Setelah itu siapkan gelas ukur untuk

mencapurkan biang parfum. Apabila konsumen meminta

perbandingan 1:1 dangan ukuran botol 10ml, maka hal pertama

yang harus saya lakukan ialah, menyiapkan gelas ukur dan

mengisinya dengan bibit parfum yang dipesan oleh konsumen

sebanyak 5ml, dan kemudian saya akan mencampurkannya dengan

alkohol sebanyak 5ml juga, setelah itu campur bibit parfum dan

alkohol yang ada dalam gelas ukur dengan cara menggerakan gelas

ukur ke kiri dan kanan, dan hal terakhir yaitu memasukan ke dalam

botol kosong berukuran 10ml dan parfum telah siap untuk

diserahkan ke konsumen.

Gambar 2.1

(43)

Gambar 2.2

20 JENIS BIBIT PARFUM YANG MASIH MURNI

Gambar 2.3

(44)

5.2 Keterampilan dan Teknologi

Untuk masalah keterampilan, saya merasa tidak

dibutuhkan kemampuan khusus dalam hal mencampur bibit

parfum dan alkohol selama saya telah memahami dan mengerti

langkah-langkah yang harus dilakukan. Selama saya teliti dan

mengikuti langkah-langkah yang telah diperlihatkan oleh pemilik “Sari Wangi Prfum” ini terbukti karena ketika

proposal ini ditulis saya telah berhasil menjual 6 botol parfum

hasil campuran saya sendiri. Untuk teknologi, saya tidak

membutuhkan teknologi sama sekali dalam usaha ini. Kecuali,

saya ingin menambah keuntungan saya dengan mencoba untuk

menmbuat bibit parfum sendiri. Namun sampai saat ini saya

belum memikirkan hal tersebut karena selain dibutuhkan

teknologi saya harus menguasai keterampilan-keterampilan

yang dibutuhkan terlebih dahulu. Untuk membeli semua

peralatan dan perlengkapan saya mengeluarkan modal sebesar

Rp. 146.500,00

5.3Keputusan Dalam Hal Kualitas Produk

Salah satu peran terpenting dalam manajemen operasi

adalah bagaimana suatu usaha dapat terus mempertahankan

kualitas produk yang ditawarkan ke masyarakat. Apabila

kualitas suatu produk selalu berubah maka pasar tidak akan

(45)

beberapa hal yang harus diperhatikan untuk

mempertahankan kualitas produk, yang pertama adalah

bagaimana bentuk desain barang tersebut, ada yang berkata

bahwa penampilan dibutuhkan untuk menraik perhatian,

begitu pula seperti menjual produk kita. Kemasan yang

baik akan membuat pasar tertarik dan membeli produk yang

kita jual. Yang kedua adalah desain proses dan kapasitas,

disini dilihat bagaimana proses perusahaan membuat

produk tersebut, tentunya semakin baik teknologi yang

dipakai maka hasil produksi akan semakin baik pula dan

kapasitas akan meningkat.

5.4Rencana Program Operasi Maret 2013-Agustus 2013

Rencana program operasi ini disusun agar nantinya saya dapat

memeriksa dan melihat kondisi semua peralatan dan perlengkapan

yang tersedia sampai 5 atau 6 bulan ke depan. Hal ini harus saya

lakukan mengingat saya sangat membutuhkan perlengkapan yang

bagus khusunya untuk gelas ukur dan jarum suntik serta persedian

botol kosong dalam berbagai ukuran. Gelas ukur sangatlah penting

dalam usaha ini karena harus benar-benar tepat dalam mencampur

bibit parfum dan alkohol, sehingga apabila tidak saya periksa tiap

hari saya tidak tahu apakah satuan hitung di gelas ukur itu telah

hilang atau belum dan apakah ada keretakan disana. Apabila ada

(46)

saya gunakan maka saya harus secepat mungkin mencari yang baru

terutama apabila ada konsumen yang memesan parfum.

6. Rencana Program Sumber Daya Manusia

6.1 Kondisi Aktual Program Sumber Daya Manusia

SDM yang ada saat ini adalah satu orang, yaitu saya sendiri

sebagai pemilik usaha sekaligus yang mengelolah usaha jual beli

parfum ini. Saya menjalankan usaha ini sendirian, sehingga saya

berperan menjadi manajer operasiona, manajer, keuangan, manajer

sumber daya manusia, dan manajer pemasaran. Usaha ini saya

jalankan sendiri karena saya merasa saya masih mampu utnuk

melakukan semua sendiri dan juga belum membutuhkan tenaga

bantuan mengingat ini merupakan usaha kecil yang baru saya rintis

dan belum menjadi usaha yang besar. Untuk segi keterampilan saya

merasa saya cukup kompeten untuk berperan sebagai manajer

operasional, sumber daya manusia dan keuangan. Namun, saya masih

harus banyak belajar dalam bidang pemasaran karena saya adalah tipe

orang yang bekerja diatas meja bukan merupakan orang lapangan,

sehingga sedikit sulit bagi saya untuk bergerak keluar dan menawarkan

barang dagang saya kepada pasar. Namun, untuk tujuan itulah saya

(47)

6.2 Rencana Program Sumber Daya Manusia Maret 2013– Agustus 2013

Untuk 5 – 6 bulan ke depan saya merasa dari semua cabang manajemen baik itu operasional, pemasaran, dan keuangan. umber

daya manusia yang paling memiliki masalah atau hambatan, hal ini

dikarenakan saya berperan langsung sebagai sumber tenaga kerja

tanpa melibatkan orang lain. Sehingga ketika rasa malas

menyerang saya, dan saya terlena dengan kemalasan tersebut maka

dapat dipastikan bahwa semua fungsi manajemen yang lain akan

lumpuh karena saya adalah satu-satunya sumber daya manusia

yang tesrsedia. Sehingga program saya untuk 5-6 bulan kedepan

adalah melawan rasa malas saya dan bergerak keluar dari zona

nyaman saya ke dunia yang msih baru bagi saya, yaitu wirausaha

yang saat ini sedang saya lakukan.

7. Rencana Program Keuangan

7.1 Kondisi Aktual Program Keuangan

Penyusunan rencana program keuangan perlu direncanakan dalam

setiap usaha. Dengan rencana program keuangan maka biaya-biaya

yang dikeluarkan dalam pengembangan usaha dapat dialokasikan

dengan tepat, dikontrol dan tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan.

Modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah. Dengan

(48)

kemasan yang siap jual, 40 jenis bibit parfum, 1 liter alkohol, gelas

ukur, jarum suntik, serta 3 lusin botol kosong dengan berbagai ukuran.

Untuk permulaan semua yang saya miliki ini telah lebih dari cukup

untuk merintis usaha jual beli parfum berskala kecil. Semua modal dan

sumber dana berasal dari tabungan saya sendiri yang dibantu juga dari

dana orang tua saya setengahnya. Semua dana yang dikeluarkan lebih

tepatnya dirinci ditabel berikut ini.

Tabel 2.1

7.2 Biaya Penyusutan dan Perkiraan Pendapatan

a. Nilai ekonomis peralatan 1 tahun = 12 bulan.

b. Biaya penyusutan peralatan (gelas ukur dan jarum suntik) per 3

bulan:

Rp 26.500,00 / 12 x 3 = Rp. 6.625,00

(49)

Rp. 6.625,00 x 4 = Rp. 26.500,00

d. Total Biaya pemasaran: Biaya Poster @Rp. 6.000,00 x 20 buah

= Rp. 120.000,00

e. Total Biaya peralatan: Jarum suntik, gelas ukur, dan berbagai

jenis botol kaca ukuran 5ml-15ml = Rp. 106.500,00

f. Total biaya pembelian bahan baku: Bibit parfum, dan alkohol

= Rp. 2.040.000,00

g. Biaya pemakaian alkohol: alkohol 1 liter = 1000 ml = Rp.

40.000,00. Maka perhitungannya adalah Rp. 40,00/ml, maka

dalam pemakaian alkohol untuk botol ukuran 10 ml adalah Rp.

200,00; untuk botol ukuran 15 ml adalah Rp.300,00; dan untuk

botol dengan ukuran 20 ml adalah Rp. 400,00. Semua ukuran

alkohol dihitung dalam perbandingan campuran 1:1

h. Biaya botol kaca kosong: botol dengan ukuran 5 ml seharga

Rp. 2.500,00; untuk botol ukuran 10 ml seharga Rp. 1.500,00;

untuk botol ukuran 15 ml seharga Rp. 2.500,00; dan untuk

botol ukuran 20 ml seharga Rp. 2.500,00

Tabel 2.2

Perkiraan penjualan per bulan (5ml Tanpa Alkohol)

Jumlah Harga Jual Per Botol Pendapatan Kotor

5 Botol Rp 10,000.00 Rp 50,000.00

10 Botol Rp 10,000.00 Rp 100,000.00

15 Botol Rp 10,000.00 Rp 150,000.00

(50)

Total Rp. 500.000,00

Tabel 2.3

Perkiraan penjualan per bulan (10ml dengan perbandingan alkohol 1:1)

Jumlah Harga Jual Per Botol Pendapatan Kotor

5 Botol Rp 10,000.00 Rp 50,000.00

Perkiraan penjualan per bulan (15ml dengan perbandingan alkohol 1:1)

Jumlah Harga Jual Per Botol Pendapatan Kotor

5 Botol Rp 20,000.00 Rp 100,000.00

10 Botol Rp 20,000.00 Rp 200,000.00

15Botol Rp 20,000.00 Rp 300,000.00

20Botol Rp 20,000.00 Rp 400,000.00

Total Rp. 1.000.000,00

Keterangan:

a. Perkiraan hasil penjualan tersebut bersumber dari harga yang saya tetapkan

b. Tabel tersebut merupakan tabel perkiraan maksimal jumlah parfum yang dapat saya jual tiap bulannya.

c. Perkiraan harga parfum di tabel berdasarkan harga dari toko “sari wangi parfum “ Maret 2013.

(51)

Contoh: untuk harga parfum 5ml saya memasang harga Rp.10.000,00 karena itu bearti yang dipakai bibit parfum murni sebanyak 5ml dan ditambah dengan harga botol kosong dengan harga Rp. 2.500,00. Disini saya membuat harga parfum 5ml dan 10ml sama karena botol untuk ukuran 5ml lebih sulit didapatkan dan harganya lebih mahal dari botol 10ml dengan harga Rp. 1.500,00. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.5

Penetapan Harga Parfum (5 ml) tanpa alkohol

Bibit Parfum Rp. 5.000,00

Botol kosong Rp.2.500,00

Jumlah Rp.7.500,00

Harga Jual 1 Botol Rp. 10.000,00

Jumlah biaya Produksi Rp. 7.500,00

Laba Rp. 2.500,00 Tabel 2.6

Penetapan Harga Parfum (10 ml) dengan perbandingan 1:1

Bibit Parfum Rp. 5.000,00

Botol kosong Rp.1.500,00

Alkohol Rp. 200,00

(52)

Harga Jual 1 Botol Rp. 10.000,00

Jumlah biaya Produksi Rp. 6.7000,00

Laba Rp. 3.300,00

Keterangan :

1. Disini saya membuat dua tabel untuk membedakan antara harga botol dan adanya pemakaian alkohol

2. Untuk parfum 15 ml semua rincian data sama yang membedakan hanyalah penambahan harga bibit parfum dan alkohol, sedangkan untuk ukuran 20 ml ada penambahan harga botol juga.

3. Harga 1 ml bibit parfum adalah Rp. 1.000,00

Tabel 2.7

Perkiraan Laporan Laba Rugi Penjualan Bibit Parfum Pada Bulan Agusutus 2013

No Komponen Jumlah 1 Pendapatan

Pendapatan Usaha

2 Biaya Produksi

 Bahan Baku ( Bibit Parfum, Parfum dan alkohol )

Rp . 2.790.000,00

 Botol Kosong ( 5ml, 10 ml, 15 ml ) Rp. 80.000,00

 Jarum Suntik dan Gelas Ukur Rp. 26.500,00

(53)

Penyusutan Rp. 6.625,00

Biaya Promosi ( Poster ) Rp. 120.000,00

 Bensin Rp. 4.500,00

4 Laba

Keterangan :

1. Karena ini adalah usaha yang baru pertama kali saya rintis maka dari itu saya belum bisa mengetahui berapa banyak pendapatan usaha dan berapa laba dari usaha ini.

2. Bensin dengan harga Rp. 4.500,00 karena pada saat saya melakukan penelitian dan pembeliaan peralatan untuk usaha saya, harga bensin belum dinaikkan.

7.3 Rencana Program Keuangan Maret 2013-Agustus 2013

Program keuangan sangatlah penting dalam sebuah usaha,

karena tiap usaha pasti membutukan dana dan juga salah satu

indikator sebuah perusahaan dapat dikatakan sehat adalah apabila

mempunyai pencatatan keuangan serta laporan keuangan yang baik

dan tersusun tiap bulannya.

7.4 Rencana Kebutuhan Pembiayaan Bulan Maret 2013 – Agustus 2013

Untuk memenuhi pendanaan yang dibutuhkan

dalam pengembangan usaha jual beli parfum, perlu juga

direncanakan sumber pendanaan tersebut. Seperti telah

dikatakan di latar belakang pengembangan usaha, tepatnya

(54)

usaha ini pemenuhan kebutuhan pembiayaan berasal dari

uang pribadi saya sendiri dan juga dibantu oleh kedua

orang tua saya. Dana tersebut akan dipergunakan untuk

pembelian parfum dan bibit parfum serta peralatan dan

perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk memulai

(55)

37

BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA

Setelah membuat semua rancangan program kerja di bab 2, sangatlah tepat

apabila saya membuat rencana implementasi program pengembangan usaha yang

lebih spesifik lagi agar nantinya tidak lupa dan selalu ingat dengan apa yang akan

saya implementasikan kelak. Semua ini dilakukan agar nanti kedepannya saya

telah siap dengan biaya – biaya, survei, dan juga langkah – langkah yang harus saya ambil kedepannya. Namun, yang terpenting dari pembuatan rencana

implementasi program pengembangan usaha ini adalah untuk mengukur tingat

keberhasilan dari suatu program yang akan dijalankan karena semua indikator– indikator akan tergambar dengan jelas dan rinci, mulai dari perkiraan biaya, kapan

waktu pelaksaan dan tujuan dilakukannya rencana tersebut.

Disini saya tidak merencanakan rencana yang besar karena mengingat

usaha ini adalah usaha yang baru saja didirikan dan juga sedikitnya modal yang

dimiliki. Sehingga saya membuat rencana–rencana implementasi program pengembangan usaha ini sesederhana mungkin.Gambaran rencana dapat dilihat di

(56)

Tabel 3.1

Rencana Implementasi Program Pengembangan Usaha

Jenis

Program Rincian Program Tujuan Program

Waktu

120.000,00 Agar masyarakat mengenal dan membeli parfum

1.2 Pemakaian kemasan

Meningkatkan kuantitas penjualan parfum dan meningkatkan daya tarik konsumen

Memiliki peralatan dan perlengkapan yang lengkap untuk memulai usaha

2.2 Belajar jenis-jenis parfum di toko Sari wangi

parfum

Memahami jeni-jenis parfum dan bagaimana proses pencampuran bahan kimia dan bibit parfum, serta dimana tempat membeli bahan

kimia

April 2013 Rp. 0 Semua jenis parfum telah disiapkan testernya

2.4 Pengecekan alat-alat

Agustus 2013 Rp. 0 Semua alat dalam keadaan baik dan disimpan dengan aman

2.5 Pengecekan persedian

Agustus 2013 Rp. 0 Setiap jenis parfum dicek dan diperiksa kuantitasnya dengan baik

SDM

SDM lebih memahami tentang setiap fungsi kerja manajemen dengan b dan mengerti lebih banyak tentang jenis-jenis parfum Keuangan 4.1 Pencatatan transakasi Pencatatan kas masuk

dan keluar tertata rapi

April

(57)

Dari tabel di atas terdapat 4 program rencana implementasi yaitu program operasi,

program sumber daya manusia, program keuangan, dan program pemasaran. Pada

program operasi adalah bagian program yang paling banyak memiliki rincian program dan

memerlukan biaya paling tinggi. Hal ini dikarenakan usaha Jual beli parfum ini dilakukan

sendiri dan masih dalam tahap awal pengembangan usaha. Pada program sumber daya

manusia saya yang sekaligus menjadi tenaga kerja yang akan menjalankan usaha ini belum

mempunyai bekal pengetahuan yang cukup. Untuk itu program sumber daya manusia

memiliki tujuan mendapat informasi dan pengetahuan yang selengkap mungkin dan

melatih saya agar dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar.

. Rencana program keuangan tidak mempunyai rincian program yang

banyak. Saya dapat menyediakan modal sendiri. Modal tersebut berasal dari

tabungan pribadi dan bantuan orang tua. Kemudian yang terakhir adalah program

pemasaran. Program ini merupakan progam paling penting bagi saya, karena

seperti yang sudah ditulis di bab 2, saya adalah tipe orang kantoran yang hobinya

duduk di depan meja sehingga berinteraksi langsung dengan pasar adalah

tantangan terbesar saya dan itu harus saya lakukan demi keberhasilan usaha ini

(58)

40

BAB IV

PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA

1. Kondisi Aktual Indikator Utama Pengembangan Usaha Jual Beli Parfum

Setelah melakukan implementasi pengembangan usaha jual beli

parfum mulai dari bulan Februari 2013 hingga Oktober 2013, maka dapat

diketahui kondisi aktual berbagai indikator yang utama dalam

pengembangan usaha. Indikator yang utama dalam pengembangan ini

adalah sebagai berikut:

1.1. Kondisi Aktual Pasar Usaha Jual Beli Parfum 1.1.1 Pasar Aktual

Pasar aktual untuk bisnis jual beli parfum yang saya geluti

ini bisa dikatakan sangatlah banyak dan luas, terutama dewasa ini

dimana parfum telah menjadi kebutuhan yang cukup penting.

Mulai dari pelajar, mahasiswa yang selalu memperhatikan

penampilan mereka di depan teman-teman mereka dan juga untuk

menaikan gengsi serta terlihat lebih menarik, belum lagi menyorot

mereka pekerja yang dituntut harus selalu berpakaian rapi dan

menarik di depan umum karena alasan pekerjaan mereka. Rata-rata

konsumen saya disini adalah mahasiswa dari berbagai kampus

karena saya menawarkan produk saya di organisasi tempat saya

(59)

1.1.2 Pasar Potensial

untuk pasar potensial adalah mereka yang selama ini telah

menggunakan parfum, baik itu pelajar, mahasiswa ataupun pekerja.

Selama mereka masih memerlukan dan senang menggunakan

parfum, mereka semua adalah pasar potensial karena mereka pasti

akan membeli parfum. Metode yang digunakan untuk menjalankan

usaha ini berbeda dimana saya yang mendekati pasar. Ini

mempermudah saya untuk menemukan pasar potensial karena

melihat kesibukan mereka yang padat dan hanya memiliki sedikit

waktu untuk pergi ke toko parfum.

1.1.3 Pasar Sasaran

Tiap pedagang atau penjual pasti memiliki pasar sasaran

yang akan dimasuki. Disini pasar sasaran saya untuk saat ini adalah

semua teman-teman yang ada di universitas sampai ke teman-teman

organisasi dimana. Disana saya melihat pasar sasaran yang sangat

jelas karena hampir semua teman-teman saya baik itu yang ada di

universitas dan yang ada di organisasi menggunakan parfum untuk

menaikan gengsi mereka dan agar tampak selalu segar dan harum

tiap kali ada acara. Dari sini saya bisa membuat target selama satu

bulan saya harus bisa menjual 5-20 botol. Dalam bulan pertama dan

kedua, yaitu Februari dan Maret saya gagal mencapai target. Namun,

(60)

1.2. Pola Perilaku Pasar Sasaran

Setelah mengetahui pasar sasaran usaha jual beli parfum,

selama masa pengembangan usaha saya menguraikan mengenai

pola perilaku dari pasar sasaran tersebut adalah para mahasiswa

yang pada masa-masa saat ini sangat memperhatikan penampilan

mereka.

1.2.1. Pola Perilaku

Berikut ini adalah pola perilaku pasar sasaran usaha

yang dimaksud:

a. Waktu pembelian biasanya dilakukan oleh pasar sasaran

saat mereka kehabisan parfum mereka dan saat mereka

mulai bosan dengan aroma jenis parfum yang lama dan

ingin mencoba aroma yang baru, waktu ini sangat tidak

menentu. Namun, rata-rata konsumen melakukan

transaksi pada sore menjelang malam hari, karena itu

waktu-waktu dimana saya dan teman-teman organisasi

saya berkumpul.

b. Kuantitas setiap pembelian tergantung pada seberapa

sering konsumen menggunakan parfum. Ada konsumen

yang hanya membeli botol dengan ukuran 5 ml dengan

harga Rp. 5,000.00 karena jarang memakai parfum, dan

(61)

bahkan 20 ml dengan harga Rp.15,000.00-Rp.20,000.00

karena mereka sering menggunakan parfum.

c. Pembayaran dilakukan secara langsung saat terjadi

transaksi.

1.2.2. Pihak-Pihak yang Terlibat

a. Initiator, pihak-pihak yang berperan sebagai initiator

dalam pembelian oleh pasar sasaran bisa oleh diri

sendiri maupun toko-toko dan mereka yang

mebutuhkan parfum untuk pemakaian pribadi.

b. Influencer, pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembelian oleh pasar sasaran adalah orang

yang sudah terikat dengan parfum dan merasa bahwa

parfum telah menjadi kebutuhan primer dalam

pembentukan penampilan, contohnya : tenaga

pemasaran, mahasiswa dan pelajar.

c. Decider, pihak yang berperan sebagai decider atau pengambil keputusan pembelian pada bisnis jual beli

parfum adalah pasar sasaran itu sendiri

d. Buyer, pihak yang berperan sebagai buyer atau pembeli pada bisnis jual beli parfum adalah pasar sasaran.

Gambar

Gambar II.1.  20 Jenis Parfum Yang Dipesan Dari Jakarta ..........................  24 Gambar II.2
Gambar 2.1
Gambar 2.2 20 JENIS BIBIT PARFUM YANG MASIH MURNI
Tabel 2.1 Rincian Biaya-Biaya yang Dibutuhkan
+7

Referensi

Dokumen terkait