• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEBARAN PENGGUNAAN LAHAN DAN LAHAN KRITIS DI KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEBARAN PENGGUNAAN LAHAN DAN LAHAN KRITIS DI KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEBARAN PENGGUNAAN LAHAN DAN LAHAN KRITIS DI

KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH:

SARTIKA SIANTURI

NIM: 308331077

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Sartika Sianturi. 308331077. Persebaran Penggunaan Lahan dan Lahan Kritis Di Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Persebaran penggunaan Lahan, 2. persebaran Lahan Kritis yang ada di Kecamatan Pangaribuan, 3. ingin melihat Hubungan Penggunaan Lahan dengan lahan kritis di Kecamatan Pangaribuan.

Penelitian ini di lakukan pada tahun 2012 di Kecamatan Pangaribuan yang terdiri dari 22 Desa. Sedangkan untuk memperoleh sampelnya digunakan tehnik total sampling yaitu seluruh satuan lahan yang ada di wilayah Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan tehnik dokumenter.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, hormat dan kemuliaan penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan kasih dan anugerah-Nya serta kemudahan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan studi dan tugas ahir ini, sebagai salah satu persyaratan penyelesaian Sarjana Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Adapun judul dari skripsi ini adalah :”Persebaran Penggunaan Lahan dan Lahan Kritis di Kecamatan Pangaribuan”. Pada kesempatan ini penulis telah memperoleh dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin sekali mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Ibnu hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Staffnya

2. Bapak Drs. Restu, M.Si selaku dekan Ilmu Sosial. 3. Ibu Dra. Nurmala berutu selaku Pembantu Dekan I.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan,M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Geografi 5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu melungkan waktunnya untuk membimbing, memotivasi, memberikan masukan pada penulis sejak dari awal hingga akhir skripsi ini.

7. Ibu Dra. Rosni M.Pd selaku pembingbing akademik yang senantiasa memberikan pengarahan selama penulis menempuh studi di jurusan Pendidikna Geografi

8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan

(6)

10.Teristimewa untuk keluargaku tercinta, Terkhusus buat kedua orangtuaku terkasih (Bapak M.Sianturi dan Ibu G. Pakpahan) yang telah banyak memberikan dukungan baik secara moril dan materi. Sangat bersyukur mempunyai orang tua yang sangat luar biasa, juga kepada kakak dan abang-abangku ( Berlon Sianturi, Alfiner Sianturi, dan Dewi Sianturi ). Terimakasih buat doa dan kasih sayangnya selama ini, Tuhan memberkati

11.Buat sahabat terbaikku SARIANA ( Agus salim, Ryna anzelina Naninggolan, Choirul syahmora Hasibuan, M. Arief Nasution, Nirwana Herlina Manullang dan Ali ahmad Dalimunthe.) dan Atikah asnella, Terimakasi buat segalannya, kenangan bersama tak akan mampu terlukiskan oleh kata-kata, engkau lah sahabatku yang takkan terlupakan sepanjang hidupku

12.Buat semua rekan seperjuangan Teresia, Eva suranta, Erna, Pretty, Dina Satriani trimakasi atas motivasi dan dukungannya

13.Buat teman di kos 48 ( Mince Hutabarat, Vero Silitonga ) Terimakasih banyak buat motivasi, dorongan dan doannya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis yakin masih banyak terdapt kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pada pembaca, hingga pada akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan geografi

Medan. Agustus 2012

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Tujuan Masalah F. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Berpikir B. Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian B. Populasi dan Sampel

C. Variabel Penelitian dan devenidi Operasional D. Tehnik Pengumpul Data

E. Tehnik Analisis Data

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Kecamatan Pangaribuan

(8)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Penelitian BABVI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

No URAIAN

1. Satuan Kemampuan Lahan 2. Tingkat Kekritisan

3. Klasifikasi Wilayah Kecamatan Pangaribuan Menurut Kemiringan Lereng 4. Penggunaan Lahan di Kecamatan Pangaribuan

5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kecamatan Pangaribuan 6. Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Kecamatan Pangaribuan

7. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kecamatan Pangaribuan 8. Komposisi Penduduk di Kecamatan Pangaribuan Menurut Agama

9. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 10.Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa 11.Sarana Kesehatan di Kecamatan Pangaribuan 12.Panjang Jalan Menurut Jenisnya

13.Jenis Transportasi di Kecamatan Pangaribuan 14.Bangunan Sekolah di Kecamatan Pangaribuan 15.Sarana Ibadah di Kecamatan Pangaribuan 16.Luas Lahan Usaha Tani

17.Luas Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Pangaribuan 18.LUas Tanaman Holtikultura

(10)

21.Luas Penggunaan Lahan Bangunan dan Pekarangan di Kecamatan Pangaribuan 22.Jumlah Lahan Kritis Di Kecamatan Pangaribuan

23.Pengelompokan Jenis Lahan Kritis di Kecamatan Pangaribuan 24.Jenis Penggunaan Lahan dan Luas lahan Kritis

(11)

DAFTAR GAMBAR

No URAIAN

1. Skema kerangka berpikir

2. Gambar tanaman perkebunan rakyat 3. Gambar semi krits

4. Gambar lahan kritis 5. Gambar potensial kritis

6. Peta kabupaten Tapanuli Utara 7. Peta Kecamatan Pangaribuan

8. Citra satelit Kecamatan Pangaribuan 9. Peta penggunaan lahan

10.Peta Persebaran lahan kritis

11.Peta Persebaran Penggunaan Lahan Kritis Di bentuk penggunaan lahan 12.Peta Kelas kemampuan Lahan

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lahan merupakan sumber daya yang sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, sehingga dalam pengelolaannya harus sesuai dengan kemampuannya agar tidak menurunkan produktivitas lahan dengan salah satu jalan perencanaan penggunaan lahan yang sesuai dengan kemampuannya. Dalam penggunaan lahan sering tidak memperhatikan kelestarian lahan terutama pada lahan-lahan yang mempunyai keterbatasan-keterbatasaan baik keterbatasan fisik maupun kimia. Lahan tidak terlindung dari pukulan air hujan secara langsung, berkurangnya bahan organik, aliran permukaan lebih besar daripada yang meresap ke dalam tanah dan sebagainya. Dengan adanya kondisi ini apabila berlangsung terus menerus sangat dikhawatirkan akan terjadi kerusakan fisik lahan yang akan mengakibatkan penurunan kesuburan tanah dan produktivitas tanah.

(13)

2

penduduk yang paling penting dan berperan dalam perubahan penggunaan lahan antara lain jumlah penduduk dan aspek-aspek kependudukannnya.

Pengolahan lahan tanpa menerapkan teknik yang sesuai akan menyebabkan kerusakan tanah. Dapat dikatakan bahwa hancurnya sebagian terbesar agregat adalah akibat daya rusak alat-alat pengolahan lahan. Memang setiap bentuk perlakuan pada tanah akan menghancurkan agregasi, akan tetapi dengan menerapkan teknik yang sesuai menurut keharusan yang perlu dilakukan, maka keadaan tingkat kerusakan akan dapat dikurangi.

Lahan kritis pada hakikatnya adalah lahan yang sudah tidak berfungsi sebagai media pengatur tata air dan unsur produksi pertanian yang baik dicirikan oleh keadaan penutup vegetasi <25%, Topografi dengan kemiringan >15%, dan/atau ditandai dengan adanya gejala erosi lembar (sheet erosion) dan erosi parit (gully erosion). Berdasarkan tingkat kerusakan fisik tanah, maka lahan kritis tidak lain

adalah lahan yang tidak produktif akibat penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya,

Pendayagunaan lahan atau tanah yang kurang tepat akan menyebabkan lahan atau tanah tersebut menjadi rusak (kritis) dan kehilangan fungsinya. Hilangnya fungsi produksi dari sumber daya tanah dapat terus menerus diperbaharui, karena diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk pembentukan tanah tersebut

(14)

3

Di samping itu penggunaan lahan juga dipergunakan sebagai perkebunan kopi. Namun sampai saat ini pola pengelolaan lahan masih bersifat manual dan tradisional serta tergantung pada musim penghujan. Hal ini memberikan indikasi bahwa penggunaan lahan masih belum optimal sehingga banyak terdapat lahan sekitar yang terlantar atau diterlantarkan dan tidak memberikan produksi yang baik. Sedangkan di beberapa wilayah masih terdapat kegiatan penggembalaan ternak secara liar sehingga lahannya banyak yang menjadi gundul.

Luas lahan kritis yang terdapat di Tapanuli Utara semakin meningkat dari tahun ke tahun, dari persebaran jumlah lahan kritis yang terdapat di 15 kecamatan terdapat 5 kecamatan yang memiliki jumlah lahan kritis yang paling tinggi, baik lahan kritis yang terdapat di kawasan hutan maupun lahan kritis yang terdapat di luar hutan. kecamatan tersebut adalah 1) Pangaribuan 8225,25Ha (18,52%). 2) Sipahutar 7788,99Ha (17,54%). 3) Garoga 7080,90Ha (15.95%). 4) Muara 5281,94Ha (11,89%) , 5) Parmonangan 4337,47Ha (9.77%).

(15)

4

Peningkatan jumlah penduduk secara langsung akan membawa dampak terhadap bentuk penggunaan lahan karena pertumbuhan penduduk berarti memerlukan tambahan tempat untuk pemukiman, maupun fasilitas pendukung yang lainya. Oleh karena itu masyarakat dituntut untu mampu memulihkannya dengan landasan konservasi lahan yang bagus. Gambaran ini memberikan pengertian bahwa adannya pemamfaatan penggunaan lahan yang menyebar di seluruh Kecamatan Pangaribuan dan pemamfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kaiah konservasi. Maka dari itu peneliti menjadi tertarik untum membahas Persebaran Penggunaan Lahan dan Lahan Kritis di Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara

B. Identifikasi Masalah

Dalam mempertahankan kehidupannya penduduk menggunakan lahan sebagai sumber daya yang baik dalam pertanian, pemukiman, peternakan, kehutanan, perindustrian, perdagangan dan sebagainya. Persebaran penggunaan lahan merupakan pengaruh, sikap, kebijaksanaan dan aktifitas manusia terhadap lingkungannya sehingga banyak pemamfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan, hal ini mengakibatkan kerusakan tanah atau lahan menjadi kritis.

(16)

5

kritis dapat dihentikan. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) persebaran penggunaan lahan, (2) persebaran lahan kritis, (3) adanya hubungan sebaran penggunaan lahan dengan lahan kritis (4) adanya pemamfaatan lahan yang tidak sesuai engan kaidah konservasi atau pemamfaatan lahan (5) adanya pemamfaatan lahan kritis oleh masyarakat .

C. Pembatasan Masalah

Pemamfaatan bentuk penggunaan lahan yang terdapat di kecamatan Pangaribuan berbeda-beda tergantung dari masyarakat yang memamfaatkannya, dan pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan akan mengakibatkan kerusakan lahan atau lahan kritis. Berdasarkan Identifikasi Masalah seperti yang dikemukakan maka penelitian ini hanya ingin melihat persebaran penggunaan lahan dan lahan kritis serta hubungan sebaran penggunaan lahan serta lahan kritis di Kecamatan Pangaribuan.

D. Perumusan Masalah

Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini, berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persebaran penggunaan lahan di Kecamatan Pangaribuan ? 2. Bagaimana persebaran lahan kritis di Kecamatan Pangaribuan ?

3. Bagaimana Hubungan sebaran penggunaan lahan dengan lahan kritis ?

(17)

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Persebaran penggunaan lahan di Kecamatan Pangaribuan 2. Persebaran lahan Kritis di kecamatan pangaribuan

3. Hubungan Sebaran Penggunaan Lahan dengan lahan kritis di Kecamatan Pangaribuan

F. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini nantinya diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya Kecamatan Pangaribuan

dalam mengambil kebijakan untuk pemanfaatan lahan

2. Sebagai referensi bagi seluruh akademisi mengenai pertanian, khususnya dalam penggunaan lahan

(18)

82

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penyebaran penggunaan lahan yang terapat di Kecamatan Pangaribuan terdiri dari berbagai bentuk penggunaan lahan yang menyebar di seluruh desa yang terdapat di kecamatan Pangaribuan. Yaitu berupa lahan pertanian sawah seluas 2.254 Ha (4,90%), lahan pertanian tegalan/ladang 6.950 Ha (15,10%), perkebunan rakyat sebesar 9.295 Ha (20,20%), Padang Penggembala seluas 175 Ha (0,381%), Kolam Tebat seluas 35 Ha ( 0,08% ), Hutan Rakyat seluas 650 Ha (1,41% ), Hutan Negara/Hutan Lindung 20.300 Ha ( 44,154% ), dan luas sarana dan Prasarana 1.919 Ha (4,20%) 2. Persebaran lahan kritis yang terdapat di kecamatan Pangaribuan. Untuk

(19)

83

Semi kritis seluas 1.979 Ha ( 39,63 % ), dan Potensial Kritis seluas 1.964 Ha (39,33 %). Adapun persebaran lahan kritis tersebut terdapat di berbagai kelas kemampuan lahan lahan, diantaranya adalah lahan kritis tersebar 3,84% di kelas I, 30,76% di kelas II, 38,46% di kelas III, dan 12,5% di kelas IV. Lahan Potensial Kritis tersebar 19,35% di Kelas I, 38,70% di Kelas II, 29,03% di Kelas III dan 19,35% di kelas IV. Dan untuk lahan semi kritis tersebar 28,25% di Kelas I, 34,37% di Kelas II dan 25% di kelas III.

3. Tingkat kekritisan di Kecamatan Pangaribuan didominasi dengan tingkat kekritisan lahan berupa Potensial kritis, Semi kritis hingga Kritis. Yang tersebar di fungsi kawasan budidaya pertanian, yaitu sebesar 3,252 Ha, yang berada di kelas kemampuan lahan kelas I sampai dengan kelas IV dan 1,742 Ha berada di kawasan Hutan lindung yang dimulai dari kemiringan lereng 15% atu berada di kelas kemampuan lahan kelas IV sampai kelas VIII

B. Saran

Dari kesimpulan diatas penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

(20)

84

2. Pengelolaan lahan merupakan komponen penting dalam bidang pertanian, khususnya bagi usaha tani musiman. Pengelolaan tanah utamanya ditujukan untuk menyiapkan media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman dapat berproduksi. Untuk itu diharapkan kepada petani untuk menyadari bahwa pemamfaatan lahan yang berlebihan dapat menyebabkan lahan mejadi kritis.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arsya sitanala.1989, Pengantar Ilmu Tanah. Bandung: IPB

Bintarto,R. 1975. Pengantar Geografi Pembangunan. Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat

Effendi, Supli.2006, Pengendalian Erosi Tanah. Jakarta: Bumi Aksara

Kusuma, Ananto. 1987, Konservasi Sumber Daya Tanah Dan Air, Sulawesi Tengah

Manalu. 2007, Studi Tentang Pengelolaan Lahan Pertanian di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Malingreau. 1978, Pedoman Cara Memperoleh Citra Lansat Indonesia, Cibinong. Bakosurtanal

Muljadi, D dan M.soepraptohardjo. 1975. Masalah ata Luas dan Penyebaran Tanah-Tanah Kritis Dalam Rangka Pengembangan Wilayah. Jakarta

Mulmulyani. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Bandung: Renaka Cipata

Nurjayati.1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah: Fakultas Pertanian UNILA: Lampung

Purba,M.R. 1998. Tataguna Tanah. Bahan Kuliah FPIPS IKIP-Medan

Purwowiodo.1008. Mengenanl Tanah Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor

Pusat Penelitian tanah dan Agromaliat.1997. Statistik Sumber Daya Lahan/tanah Indonesia. Puslittanak-Badan Pertanian, Jakarta

Rayes, luthfi.2007. Metode inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Andi

(22)

Rukmana, Rahmat. 1995. Tehnik Pengelolaan Lahan Berbukit dan kritis. Yogyakarta: Kanisius

Sarief, Saifuddin. 1985. Konservasi Tanah dan Air. Bandung : Pustaka Buana

Siregar.2006. Analisis Penggunaan lahan di kelurahan pangkalan Masyhur Kecamatan Mean johor. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Siregar, Yusnawiyah.2002. Identifikasi pemamfaatan Lahan Kritis di Kecamatan padang Bolak kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sitorus, Santun.1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung: Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan

Analisis kuantitatif merupakan analisis terhadap data-data yang berbentuk angka- angka atau data yang dapat dikonversi dalam bentuk angka dengan cara perhitungan

Pada akhirnya, didapati hasil bahwa ada pengaruh antara citra radio Kristen terhadap minat memasang iklan pada para calon pengiklan dan didapati hasil bahwa citra Radio GoodNews

Hasil yang diperoleh dalam eksperimen ini adalah: (1) Peningkatan kemampuan matematisasi siswa yang mendapatkan Pembelajaran Generatif tidak lebih baik daripada siswa yang

Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan hasil belajar siswa kelas XI dan XI semester Juli-Desember

Terdapat pengaruh positif dan sginifikan motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan hal ini ditunjukan dengan p value (sig 0,000) &lt; 0,005 dengan pengaruh sebesar 0,630

The purpose of the research is looking for relation parameters between velocity and brake pressure of vehicle model that can be control to determine optimum

Guru jurusan geografi begitu juga dengan mata pelajaran yang lain. Ketika ada kebijaksanaan yang.. mengharuskan adanya keterpaduan pada beberapa mata pelajaran yang