PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI DESA SOSORGONTING KECAMATAN DOLOKSANGGUL
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ELFRIDA SIMAMORA NIM. 308111034
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi
ABSTRAK
ELFRIDA SIMAMORA, NIM 308111034 “ Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja serta untuk mengetahui usaha orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Sosorgonting yang terdiri dari 364 Kepala Keluarga, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari 364 Kepala Keluarga yaitu 55 Kepala Keluarga yang dilakukan secara acak ( Random Sampling). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dan angket. Pada penelitian ini teknik analisis data yang telah dilakukan adalah teknik analisis sederhana (tabel frekuensi).
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Peran Orang Tua Dalam Pencegahan
Kenakalan Remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai
isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan
skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas
Negeri Medan
2. Bapak Drs. H. Restu, MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
iv
4. Bapak Gabriel Parlaungan Siahaan, SH, M.Hum, sebagai Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
5. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si Sebagai Kepala Laboratorium Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
6. Ibu Sri Hadiningrum, SH,M.Hum sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang
telah penuh kesabaran dan ketulusan hati memberi bimbingan, arahan dan
petunjuk serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini
7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan
dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan
8. Bapak Drs.Marasat Siagian, sebagai dosen Penguji yang telah memberikan
saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini
9. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH.M.Hum sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini
10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh STAF Unimed, khusunya yang
ada di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan
etika berperilaku serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa
perkualihan
11.Bapak Sugiono sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa
v
12.Bapak Salmen Purba sebagai Kepala Desa di Desa Sosorgonting Kecamatan
Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis dalam mengadakan penelitian dan juga kepada uda
Jeplin Simamora Spd yang telah ikut membantu penulis
13.Buat yang tercinta dan tersayang dalam hidup penulis Ayahanda K. Simamora
dan Ibunda M. Purba yang telah membesarkan penulis dan atas segala bekal
ilmu kehidupan yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis. Dan
kepada Abangda Tomi Rizal Simamora, Netro Simamora yang telah
mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.
14.Buat sahabat-sahabat karib tercinta penulis yakni, Tarulina Simamora,
Gokrulina Sitompul, , Erma Juwita Sihite, yang telah mendukung, mendoakan
serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas kenangan
indah yang tak akan terlupakan bersama kalian dan akan selalu penulis kenang
dalam hidup.
15.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Medan, Juli 2012
Penulis
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teori ... 9
1. Pengertian Peran Orang Tua ... 9
2. Pengertian Remaja ... 12
3. Pengertian Kenakalan Remaja ... 13
4. Pengertian Pencegahan ... 19
B. Kerangka Berfikir ... 21
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23
A. Lokasi Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 24
D. Kisi-kisi Penelitian ... 25
E. Alat Pengumpulan Data ... 26
F. Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 28
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 28
B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan... 57
B. Saran ... 59
ix
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Pekerjaan Orang Tua Sekarang ... 28
2. Tabel 2 Pendapatan orang tua tiap bulan ... 29
3. Tabel 3 Pendidikan orang tua terakhir ... 30
4. Tabel 4 Jumlah Anak di Dalam Keluarga ... 31
5. Tabel 5 Dalam Melaksanakan Pendidikan Sosial, Orang Tua Membatasi Pergaulan Anak ... 32
6. Tabel 6 Orang Tua Menanamkan Disiplin Kepada Anak ... 33
7. Tabel 7 Disiplin yang Diterapkan Orang Tua Kepada Anak ... 34
8. Tabel 8 Anak Mempunyai Kegiatan di Luar Rumah ... 35
9. Tabel 9 Kegiatan yang Dilakukan Anak Pulang dari Sekolah ... 36
10.Tabel 10 Tanggapan Orang Tua Terhadap Kegiatan yang Dilakukan Anak di Luar Sekolah ... 37
11.Tabel 11 Orang Tua Meluangkan Waktu Untuk Memperhatikan Anak ... 38
12.Tabel 12 Orang Tua Mengawasi Anak dengan Siapa Berteman ... 39
13.Tabel 13 Orang Tua Melakukan Usaha Untuk Mencegah Kenakalan Remaja ... 40
14.Tabel 14 Orang Tua Menegur Anak yang Terlambat Pulang ke Rumah ... 41
15.Tabel 15 Tanggapan Orang Tua Dalam Menuruti Keinginan Anak ... 42
x
17.Tabel 17 Orang Tua Memberikan Masukan Terhadap Aktivitas Anak ... 44
18.Tabel 18 Orang Tua Meluangkan Waktu Untuk Berkumpul Bersama dengan
Anak ... 45
19.Tabel 19 Orang Tua Memberikan Hadiah Kepada Anak yang Prestasi
Belajarnya Meningkat ... 46
20.Tabel 20 Orang Tua Pernah Menerima Laporan dari Orang Lain Akibat
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Angket
Nota Tugas
Surat Penelitian Dari Jurusan
Surat Penelitian Dari Fakultas
Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
Kartu Bimbingan Skripsi
Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PP-Kn
Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan
Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam
perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial
terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial
ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat
dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem
sosial. Suyanto (2007:101) menuliskan yang termasuk sebagai perilaku
menyimpang, antara lain:
1. Tindakan yang nonconform
Yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada. Misalnya: membolos pada jam belajar, merokok di area dilarang merokok, membuang sampah bukan ditempat yang semestinya dan sebagainya.
2. Tindakan yang antisosial atau asosial
Yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Misalnya: minum minuman keras, menggunakan narkotika atau obat-obat berbahaya, pelacuran, dan sebagainya.
3. Tindakan-tindakan kriminal
Yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar aturan-aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan berbagai bentuk kejahatan lainnya. Hal ini karena remaja adalah generasi penerus yang masih memungkinkan potensi sumberdaya manusianya berkembang, sehingga dapat menggantikan generasi sebelumnya menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.
Pada saat ini semakin berkembang bentuk perilaku menyimpang yang
dilakukan remaja. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang
gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat
2
remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Dimana masa kanak-kanak dan masa
remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi
yang begitu cepat. Menurut Havighurst (dalam Sarwono 2011:48) tugas
perkembangan pada remaja adalah:
1. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif 2. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis
kelamin yang mana pun.
3. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya.
4. Mempersiapkan karier ekonomi.
5. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.
6. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya.
Untuk itu orang tua mempunyai peranan di dalam pertumbuhan dan
perkembangan pribadi seorang anak. Sebab keluarga merupakan lingkungan
pertama dari tempat kehadirannya dan mempunyai fungsi untuk menerima,
merawat, dan mendidik seorang anak. Jelaslah keluarga menjadi tempat
pendidikan pertama yang dibutuhkan seorang anak. Sebab pendidikan itu pada
prinsipnya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. Pendidikan
yang baik akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut. Anak bisa
menjadi mandiri, penuh tanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya,
menghormati sesama manusia dan hidup sesuai martabat dan citranya. Sebaliknya
pendidikan yang salah dapat membawa akibat yang tidak baik bagi perkembangan
pribadi anak.
Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik
yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para
pelakunya. Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 17
3
Kenakalan remaja ini sering dilakukan oleh remaja yang kebutuhan ekonominya
kurang sehingga mereka melakukan kenakalan bahkan bukan hanya kenakalan
saja tetapi tindakannya sudah termasuk kejahatan kriminal atau pidana.
Kenakalan remaja salah satunya dipengaruhi oleh faktor keluarga. Gaya
komunikasi orang tua terhadap remaja yang kurang baik justru dapat
mengakibatkan kenakalan remaja, meskipun demikian gaya komunikasi orang tua
terhadap anak juga dapat di lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja. Hal ini
dikarenakan keluarga merupakan tempat pembentukan karakter dan kepribadian
seorang anak remaja dalam lingkungan pergaulan, sebab kepribadian seorang
remaja masih labil sehingga perlu pengawasan dan perhatian keluarga. Keluarga
memiliki peranan penting dalam menghadapi situasi lingkungan yang dapat
mempengaruhi tingkah laku atau kehidupan remaja.
Fenomena-fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa apabila
konflik-konflik yang berkembang antara orang tua dan remaja menjadi
berlarut-larut, dapat menimbulkan berbagai hal yang negatif, baik bagi remaja itu sendiri
maupun dalam hubungannya antara remaja dan orang tuanya. Kondisi demikian
merupakan suatu keadaan yang tidak baik bagi remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan yang kompleks, baik fisik maupun sosial termasuk
pendidikan, antara lain dapat menimbulkan keluhan fisik yang tidak jelas
penyebabnya maupun berbagai permasalahan yang berdampak pada perilaku anti
sosial yang sering terjadi pada remaja. Bentuk kenakalan remaja tersebut seperti:
kabur dari rumah, membawa senjata tajam, dan kebut-kebutan di jalan, sampai
4
yang melanggar hukum seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks
bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, dan tindak kekerasan lainnya yang sering
diberitakan pada media-media massa.
Mengingat remaja sebagai generasi muda yang merupakan sumber daya
manusia yang sangat potensial sebagai penerus cita-cita bangsa, yang memiliki
peranan yang sangat penting. Mereka memerlukan perlindungan dan pembinaan
serta bimbingan untuk menjamin pertumbuhan fisik, mental dan spritual secara
utuh. Dalam memberikan perlindungan dan bimbingan kepada remaja, diperlukan
dukungan yang positif, dan partisipasi aktif dari semua pihak terutama orang tua.
Dalam hal ini orang tua perlu membina mentalitas anak remaja dengan
menanamkan ajaran agama.
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman serta
ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama yang dianut. Dalam kenyataan sehari-hari
menunjukkan, bahwa remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang
memahami norma-norma agama bahkan lalai menunaikan perintah-perintah
agama sehingga menimbulkan kenakalan remaja seperti melakukan pencurian,
penganiayaan, pembunuhan, penggelapan, dan kejahatan-kejahatan lainnya.
Dalam Sofyan (2010:89), menurut Dr. Kusumanto, kenakalan anak dan
remaja adalah tingkah laku individu yang bertentangan dengan syarat-syarat dan
pendapat umum yang dianggap sebagai accepteble dan baik oleh masyarakat yang
berkebudayaan. Hal yang sama sebagaimana diungkapkan oleh Kartono
(2010:21), bahwa remaja tersebut dapat dilihat dari berbagai bentuk antara lain:
5
b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan dan urakan yang dapat mengganggu ketentraman dilingkungan sekitarnya. Perilaku ini bersumber pada dorongan primitif yang tidak terkendali serta suka menteror lingkungan. c. Perkelahian antar sekolah, antar suku (tawuran) yang dapat mengakibatkan
korban jiwa.
d. Membolos sekolah, lalu bergelandangan sepanjang jalan atau bersembunyi ditempat-tempat terpencil untuk melakukan bermacam-macam eksperimen kedurjanaan dan tidak a-susila.
Meskipun orang tua telah berusaha, membimbing dan membina anak
remajanya semaksimal mungkin tapi, masih banyak terdapat anak remaja yang
masih melakukan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan sudah jelas
berdampak negatif bagi masa depannya maupun bagi masyarakat sekitarnya. Hal
ini dapat kita lihat karena masih banyaknya terdapat kenakalan remaja. Demikian
juga halnya yang terjadi di desa yang menjadi tempat penelitian saya, masih
terdapat anak remaja yang melakukan perilaku-perilaku menyimpang seperti,
meminum minuman keras, bolos dari sekolah, main judi bersama
teman-temannya, serta tawuran antar pemuda setempat.
Hal inilah yang mendasari penulis ingin melakukan penelitian mengenai
”Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa
Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”. B. Identifikasi Masalah
Agar penelitian menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan
identifikasi masalah. Jika suatu masalah sudah diidentifikasi tentu penelitian akan
dapat dilakukan secara lebih mendalam. Ali (2004:234) mengatakan untuk
keperluan karya ilmiah suatu hal yang perlu diperhatikan masalah penelitian
6
menghasilkan analisa sempit, sebaliknya bila ruang lingkup masalah dipersempit
dapat diharapkan analisa secara lebih mendalam dan luas”.
Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam proposal ini
adalah:
1. Peran orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja.
2. Cara orang tua memberikan bimbingan kepada anak remaja.
3. Faktor –faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.
4. Sikap orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.
5. Bentuk-bentuk kenakalan remaja.
C. Pembatasan Masalah
Dalam sebuah penelitian hendaknya memiliki batasan masalah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kejelasan terhadap batasan-batasan masalah yang
hendak dibahas agar ruang lingkup masalah tidak terlalu luas sehingga tidak
menyimpang dari latar belakang dan identifikasi masalah.
Maka sehubungan dengan itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor–faktor yang menyebabkan kenakalan remaja di Desa Sosorgonting
Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.
2. Usaha orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa
Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
7
1. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di
Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang
Hasundutan?
2. Bagaimana usaha orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja di Desa
Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang
Hasundutan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik tujuan yang akan dicapai
seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Itulah sebabnya
tujuan penelitianyang akan dilakukan harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas
terperinci serta operasional.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan.
2. Untuk mengetahui usaha orang tua dalam mencegah terjadinya
kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:
8
Agar dapat meningkatkan perannya untuk membimbing anak guna
mencegah terjadinya kenakalan remaja.
2. Bagi masyarakat
Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa peranan orang tua sangat
bermanfaat dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.
3. Bagi penulis
Sebagai bahan masukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai
faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja dan bagaimana cara
untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja serta dapat menambah
1 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dimaksud dalam bab ini merupakan simpulan dari hasil
pembahasan penelitian, sedangkan saran merupakan suatu pandangan atau
gagasan penulis yang ditunjukkan pada pihak tertentu khususnya orang tua dan
para remaja itu sendiri.
Dari hasil analisa angket yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh
kesimpulan bahwa:
1. Kenakalan remaja pada umumnya terjadi karena penghasilan orang tua
yang masih minim atau rendah dan tindakan orang tua yang masih saja
memaksakan kehendak kepada anaknya. Sehingga anak remaja
terpengaruh untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal yang dapat
merugikan dirinya sendiri dan bahkan juga orang lain. Adapun
bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakukan anak yaitu: mencuri, bolos dari
sekolah, tawuran antar pelajar, sering keluar malam, meminun-minuman
keras, dan sebagainya.
2. Dalam pencegahan kenakalan remaja orang tua perlu memberikan perhatian
dan kasih kasih sayang untuk memperhatikan setiap aktivitas yang
dilakukan anak di rumah maupun di luar lingkungan rumah. Dengan
begitu maka antara anak dengan orang tua memiliki hubungan yang
2
3.Orang tua juga perlu menanamkan disiplin kepada anak mereka. Misalnya
disiplin untuk belajar maupun disiplin untuk masuk rumah. Dengan
demikian anak memiliki waktu yang teratur dan tidak bersikap sesuka hati
lagi untuk bermain diluar rumah. Selain itu orang tua juga perlu
meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan anak. Misalnya
3
A. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari orang tua di Desa Sosorgonting
Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis memberikan
beberapa saran yang dianggap perlu dalam pencegahan terjadinya kenakalan
remaja antara lain yaitu:
1. Diharapkan orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya.
Misalnya orang tua tidak boleh menjodohkan anaknya dengan pilihannya.
Orang tua juga harus lebih memperhatikan dan mengawasi setiap kegiatan
yang dilakukan anak baik di rumah maupun diluar rumah serta orang tua
juga perlu membuat anak mereka untuk mengikuti les tambahan dari
sekolah. Dengan demikian anak tidak tersita lagi untuk bermain-main
bersama teman sepermainannya.
2. Sebagai remaja yang masih dalam berkondisi labil dan banyak mendapat
pengaruh dari luar, diharapkan setiap remaja harus bisa mengendalikan
diri dalam bertindak berdasarkan norma yang ada. Dalam bergaul pun
setiap remaja harus bisa menentukan mana yang membawa pengaruh baik
dan mana yang membawa pengaruh buruk. Yang pasti, setiap remaja harus
bisa mengendalikan dirinya untuk selalu berperilaku positif.
3. Diharapkan kepada masyarakat hendaknya peduli dengan
lingkungan tempat tinggal terutama ikut berperan dalam pencegahan kenakalan
remaja yang dilakukan anak-anak remaja saat ini. Untuk itu perlu diberikan
nasehat ataupun kegiatan positif lainnya yang dapat mendukung demi mencegah
28
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 2004. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi.Bandung: Angkasa
Alwi Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arikunto, Suhaima. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Kartono Kartini. 2010. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Narwoko J. Dwi dkk. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana
Nazir. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sarwono W. Sarlito. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sudarsono. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta
Riyanto, Yatim. 2006. Metodologi Penelitian. Surabaya: SIC
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Cv
Wilis, S.Sofyan LN. 2011. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta
WJS. Poerwardamita. 2005. Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti
Mangwar.http://createdbymaharani.blogspot.com/2011/03/peran-orang-tua-dalam-mengatasi.htmldiakses pada 3 Maret 2012
1 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dimaksud dalam bab ini merupakan simpulan dari hasil
pembahasan penelitian, sedangkan saran merupakan suatu pandangan atau
gagasan penulis yang ditunjukkan pada pihak tertentu khususnya orang tua dan
para remaja itu sendiri.
Dari hasil analisa angket yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh
kesimpulan bahwa:
1. Kenakalan remaja pada umumnya terjadi karena penghasilan orang tua
yang masih minim atau rendah dan tindakan orang tua yang masih saja
memaksakan kehendak kepada anaknya. Sehingga anak remaja
terpengaruh untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal yang dapat
merugikan dirinya sendiri dan bahkan juga orang lain. Adapun
bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakukan anak yaitu: mencuri, bolos dari
sekolah, tawuran antar pelajar, sering keluar malam, meminun-minuman
keras, dan sebagainya.
2. Dalam pencegahan kenakalan remaja orang tua perlu memberikan perhatian
dan kasih kasih sayang untuk memperhatikan setiap aktivitas yang
dilakukan anak di rumah maupun di luar lingkungan rumah. Dengan
begitu maka antara anak dengan orang tua memiliki hubungan yang
2
3.Orang tua juga perlu menanamkan disiplin kepada anak mereka. Misalnya
disiplin untuk belajar maupun disiplin untuk masuk rumah. Dengan
demikian anak memiliki waktu yang teratur dan tidak bersikap sesuka hati
lagi untuk bermain diluar rumah. Selain itu orang tua juga perlu
meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan anak. Misalnya
3
A. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari orang tua di Desa Sosorgonting
Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis memberikan
beberapa saran yang dianggap perlu dalam pencegahan terjadinya kenakalan
remaja antara lain yaitu:
1. Diharapkan orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya.
Misalnya orang tua tidak boleh menjodohkan anaknya dengan pilihannya.
Orang tua juga harus lebih memperhatikan dan mengawasi setiap kegiatan
yang dilakukan anak baik di rumah maupun diluar rumah serta orang tua
juga perlu membuat anak mereka untuk mengikuti les tambahan dari
sekolah. Dengan demikian anak tidak tersita lagi untuk bermain-main
bersama teman sepermainannya.
2. Sebagai remaja yang masih dalam berkondisi labil dan banyak mendapat
pengaruh dari luar, diharapkan setiap remaja harus bisa mengendalikan
diri dalam bertindak berdasarkan norma yang ada. Dalam bergaul pun
setiap remaja harus bisa menentukan mana yang membawa pengaruh baik
dan mana yang membawa pengaruh buruk. Yang pasti, setiap remaja harus
bisa mengendalikan dirinya untuk selalu berperilaku positif.
3. Diharapkan kepada masyarakat hendaknya peduli dengan
lingkungan tempat tinggal terutama ikut berperan dalam pencegahan kenakalan
remaja yang dilakukan anak-anak remaja saat ini. Untuk itu perlu diberikan
nasehat ataupun kegiatan positif lainnya yang dapat mendukung demi mencegah