PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN
SOLFEGGIO TERHADAP HASIL BELAJAR VOCAL SISWA
KELAS XI PLUS SMA SUTOMO I MEDAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
NOVITA IMELDA PASARIBU
NIM : 8136122038
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
ABSTRACT
Pasaribu, Novita Imelda (2015) The Effects of Learning Strategy and Solfeggio Capability to Students’ Vocal Achievement in Class XI Plus Sutomo I Medan Academic Year 2015/2016, Thesis, Medan: Education Technology Studies Program, Graduate Program, State University of Medan.
This study aims to determine: (1) The effects of Learning Strategy and Solfeggio Capability towards learning outcomes Vocal class XI Plus SMA Sutomo 1 Medan (2) The results of studying vocal learners who have a high level of ability solfeggio higher than learners who have a low level of ability solfeggio, and (3) The interaction between learning strategy and the ability to influence the outcome solfeggio vocal learning.
The study population was all students in grade Plus, which totaled 213 (two hundred and thirteen) students and consists of 4 (four) classes. Where the number of Class XI-MIA-01 amounted to 55 people, a class XI-MIA-02 amounted to 54 people, a class XI-MIA-03 amounted to 53 people, a class XI-MIA-04 amounted to 51 people. The sampling technique in this research is the technique of random sample (cluster random sampling) which consists of 4 classes plus two classes and selected as the sample subjected to treatment by random selection. Draw done then elect two (2) class as a sample of Class XI-MIA-02 (54 students) were applied STAD type of cooperative learning strategies and XI-MIA-04 (51 students) were applied with inquiry learning strategy. The research data was collected by using the test results and the ability to learn Vocal Solfeggio, analyzed by ANAVA two lanes at the 5% significance level.
ABSTRAK
Pasaribu, Novita Imelda (2015) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Solfeggio
terhadap Hasil Belajar Vokal Siswa Kelas XI SMA Sutomo 1 Medan Tahun ajaran 2015-2016, Thesis, Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Solfeggio terhadap hasil belajar Vokal siswa kelas XI SMA Sutomo 1 Medan Tahun ajaran 2015-2016, (2) Hasil belajar vokal peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan solfeggio tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan solfeggio rendah, dan (3) Adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan solfeggio dalam mempengaruhi hasil belajar vokal.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Plus, yang berjumlah 213 (dua ratus tiga belas) siswa dan terdiri dari 4 (empat) kelas. Dimana jumlah Kelas XI-MIA-01 berjumlah 55 orang, kelas XI-MIA-02 berjumlah 54 orang, kelas XI-MIA-03 berjumlah 53 orang, kelas XI-MIA-04 berjumlah 51 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel kelompok secara acak (cluster random sampling) yakni terdiri dari 4 kelas Plus dan dipilih 2 kelas sebagai sampel yang dikenakan perlakuan melalui pemilihan secara acak. Hasil pengundian yang dilakukan maka terpilih 2 (dua) kelas sebagai sampel yaitu Kelas XI-MIA-02 (54 siswa) yang diterapkan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan XI-MIA-04 (51 siswa) yang diterapkan dengan strategi pembelajaran Inkuiri. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan tes hasil belajar Vokal dan Kemampuan Solfeggio, dianalisis dengan anava dua jalur pada taraf signifikansi 5%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas Tuhan Yang Maha Esa dengan kebajikan yang berlipat ganda.
Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. sebagai Pembimbing I, dan Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. sebagai Pembimbing II, yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan pada Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd, dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd, sebagai narasumber yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,
3. Seluruh teman angkatan XXIII / B1 Prodi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
4. Bapak Ir. Khoe Tjok Tjin, selaku Kepala Sekolah SMA Sutomo I Medan yang telah memberikan motivasi dan dukungannya selama penulis duduk di bangku perkuliahan dan dalam melakukan penelitian.
5. Bapak Peta F. Hutagalung, S.Pd dan sahabatku Ibu Grace Englilish Rajagukguk, S.Pd selaku guru Seni Musik SMA Sutomo I Medan yang telah membantu penulis dalam penelitian.
6. Orangtua yang paling saya kasihi dan saya banggakan, Bapak S. Pasaribu, S.Pd dan Ibunda tercinta, M. Simamora, S.Pd, yang senantiasa memberikan motivasi serta doa dalam menyelesaikan studi penulis, serta kakanda dan adinda, Berliana Pasaribu, Sherly Elysabeth, Amd., Bripka Dheddy Linggom Pasaribu, Maria Yanti Pasaribu, S.Pd, dan Daniel Nugroho Pasaribu.
7. Seseorang yang saya kasihi, Handoko Paian Rajagukguk, S.Sos., yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
8. Seluruh sahabat saya, Yolanda Trimonica, S.Pd, Tri Putri Eva Sidabutar, S.Pd, Sulastri Silalahi, S.Pd., Rony Lumbantoruan, S.Pd, Elvriyanti Manalu, S.Si, Clara Julietta S.Pd dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan kasih karuniaNya atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II. KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13
A. Kajian Teoritis ... 13
1. Hakikat Hasil Belajar Vocal ... 13
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24
3. Hakikat Kemampuan Solfeggio ... 41
D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 69
E. Pengontrolan Perlakuan ... 72
F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 74
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrrumen Penelitian ... 78
H. Teknik Analisis Data ... 89
G. Hipotesis Statistik ... 92
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 93
A. Deskripsi Data ... 93
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 116
D. Pembahasan Penelitian ... 131
E. Keterbatasan Penelitian ... 140
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 142
A. Simpulan ... 142
B. Implikasi ... 143
C. Saran ... 144
DAFTAR PUSTAKA ... 145
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal.
1.1. Nilai Praktek Vocal ... 8
2.1. Komponen Strategi Pembelajaran ... 27
2.2. Rancangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 33
2.3. Rancangan Pembelajaran Inkuiri ... 39
3.1. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 68
3.2. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .... 70
3.3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri... 71
3.4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Vocal ... 80
3.4. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Solfeggio ... 82
3.5. Ringkasan Validitas Uji Coba Instrumen Kemampuan Solfeggio ... 86
3.6. Identifikasi Kecenderungan Belajar ... 91
4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 94
4.2. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 95
4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 97
4.4. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 98
4.5. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Tinggi Pada Kelas Yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 100
4.6. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Kemampuan Solfeggio Tinggi Dengan Strategi Pembelajaran Tipe STAD... 102
4.7. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah Pada Kelas Yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 103
4.8. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Kemampuan Solfeggio Rendah Dengan Strategi Pembelajaran Tipe STAD... 105
4.9. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Tinggi Pada Kelas Yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 106
4.10. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Kemampuan Solfeggio Tinggi Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 108
4.11. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah Pada Kelas Yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 109
4.12. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Kemampuan Solfeggio Rendah Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 111
4.14. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Kemampuan Solfeggio Tinggi . 113 4.15. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki
Kemampuan Solfeggio Rendah ... 114 4.16. Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Kemampuan Solfeggio Rendah 116 4.17. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok Penelitian 118 4.18. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas ... 121 4.19 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Siswa Dengan
Kemampuan Solfeggio Tinggi dan Solfeggio Rendah ... 122 4.20. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Kemampuan
DAFTAR GAMBAR
4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 95
4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 98
4.3. Histogram Distribusi Siswa Kemampuan Solfeggio Tinggi Pada Kelas Strategi Pembelajaran Tipe STAD ... 101
4.4. Histogram Distribusi Siswa Kemampuan Solfeggio Rendah Pada Kelas Strategi Pembelajaran Tipe STAD ... 104
4.5. Histogram Distribusi Siswa Kemampuan Solfeggio Tinggi Pada Kelas Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 107
4.6. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah Pada Kelas Yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 110
4.7. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Tinggi ... 113
4.8. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah ... 115
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal.
I Silabus ... 148
II a. RPP Strategi Pembelajaran Kooperatiaf Tipe STAD ... 150
. b. RPP Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 176
III Instrumen Penelitian ... 191
IV Instrumen Variabel Moderator ... 193
V Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 199
VI Data Hasil Belajar Siswa ... 206
VII Tabel Kurva Normal Presentase ... 253
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang (UU SPN No. 20 Tahun 2003). Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh
perubahan dan pembaharuan dalam segala komponen pendidikan. Adapun
komponen yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan meliputi : kurikulum,
sarana dan prasarana, guru, siswa, dan juga strategi pembelajaran yang tepat.
Semua komponen tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan
pendidikan yang diinginkan (Djamarah, 2002:123).
Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya antara lain pelatihan guru,
menyediakan sarana dan prasarana, strategi pembelajaran, merevisi kurikulum
serta evaluasi hasil belajar, demi memenuhi tujuan pendidikan dalam sekolah. Hal
ini dilakukan pemerintah bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing siswa
untuk memperoleh mutu pendidikan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan
signifikan terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi terhadap
kemajuan bangsa.
Ilmu pendidikan yang diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan baik yang
formal maupun tidak formal, telah menjadi kebutuhan dunia pendidikan secara
substansial termasuk dengan pendidikan seni, hanya saja porsi pengajaran dari
masing-masing ilmu itu tidak sama. Hal ini berarti bahwa melalui pendidikan
seni, kebutuhan peserta didik terhadap pengakuan harga diri/berprestasi,
aktualisasi diri, mengetahui arti seni dan rasa keindahan, dapat diwadahi di dunia
pendidikan.
Pendidikan seni yang baik dan benar dapat meningkatkan kreativitas dan
menunjang pencapaian hasil pendidikan yang lain. Hal ini dijelaskan Goldberg
sebagaimana dikutip Wardani (2004) menjelaskan bahwa peran pendidikan seni
yaitu memiliki sifat multilingual, multidimensional dan multikultural.
Multilingual adalah mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan
berbagai cara dan media, seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai
perpaduannya. Multidimensional adalah mengembangkan potensi yang meliputi
persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan produktivitas
dalam menyeimbangkan fungsi otak sebelah kanan dan kiri, dengan cara
memadukan secara harmonis unsur-unsur logika, kinestetika, etika, dan estetika.
Sifat multikultural mengandung makna bahwa pendidikan seni dapat
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap
sikap menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab, serta mampu hidup rukun
dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Musik sebagai seni dan sebagai ilmu berperan dalam membentuk karakter
dan nilai budaya bagi individu dalam hal ini peserta didik. Seni dapat menunjang
keberhasilan peserta didik baik dalam bidang akademik dan juga karir. Melalui
pendidikan seni dikenalkan kepada peserta didik pola-pola budayanya sendiri
yang telah dikemas dan ditata dalam bentuk karya seni yang bernilai estetis.
Disamping itu peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan
menanam nilai-nilai keharmonisan sebagaimana yang tercantum dalam tujuan
pendidikan seni.
Pendidikan seni saat ini sangatlah dibutuhkan, terutama dengan perubahan
kurikulum yang pada saat ini sudah dikembalikan lagi ke kurikulum sebelumnya,
yaitu kurikulum KTSP. Kurikulum KTSP saat ini sangat mengharapkan bahwa
peserta didik tidak hanya ahli dibidang sains, memiliki kesadaran diri terhadap
pendekatan spiritual, akan tetapi memiliki kreativitas yang baik dibidang seni dan
budaya. Secara garis besar pembelajaran Seni Musik dalam Kurikulum KTSP
yang sudah diberlakukan sekarang ini mencakup dua aspek, yaitu: apresiasi dan
juga ekspresi. Salah satu sekolah menengah atas yang ada dikota Medan, yaitu
Sekolah Menengah Atas Sutomo 1 Medan, merupakan salah satu sekolah yang
turut memperhatikan pentingnya pengetahuan seni bagi peserta didiknya.
Mata pelajaran seni yang diterapkan oleh SMA Sutomo I Medan ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu seni musik dan seni rupa. Masing-masing guru akan
pelajaran seni musik ini sendiri terdapat berbagai macam topik pembahasan,
yang salah satunya adalah mengenai vokal. Materi ini sangat berpengaruh
terhadap siswa dalam memahami pelajaran seni musik itu sendiri. Vokal
merupakan materi yang tidak asing lagi untuk didengar, karena vokal sangat erat
kaitannya dengan kehidupan kita.
Didalam materi vokal, siswa harus menguasai kemampuan solfeggio, yang
didalamnya melingkupi membaca notasi balok ataupun angka, sensitivitas
pendengaran terhadap tinggi rendahnya nada, nilai nada, nilai ketukan nada,
tangga nada, teknik vokal, dinamik, pernapasan dan lain sebagainya. Jika hal ini
dapat dikuasai oleh siswa, maka siswa akan mampu dalam memainkan musik
vokal dalam kegiatan praktek tersebut. Akan tetapi, masih banyak ditemukan
bahwa murid merasa kesulitan dalam memahami vokal itu sendiri. Karena siswa
masih merasa bingung dalam membunyikan nada-nada yang terdapat didalam
sebuah partitur tanpa harus menggunakan instrumen sebagai alat bantu. Siswa
masih merasa kesulitan dalam merasakan tingkatan dari setiap nada yang ada.
Ketidaktahuan seseorang terhadap solfeggio akan sangat berpengaruh
terhadap pemahamannya dalam mempelajari vokal itu sendiri. Permasalahan
yang kerap sekali ditemukan adalah siswa masih banyak yang belum benar-benar
paham terhadap bagaimana vokal yang baik dan masih banyak ditemukannya
beberapa siswa yang sudah duduk di Kelas XI masih ada yang belum dapat
memahami solfeggio. Sementara salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh
seorang siswa dalam mempelajari vokal adalah siswa terlebih dahulu harus
Solfeggio adalah latihan kemampuan pendengaran atau ketajaman
pendengaran musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Menurut
Stanley dalam Sumaryanto (2005:40) dikatakan Solfeggio adalah istilah yang
mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi
dengan sillaby zolmization yaitu, dengan menyanyikan solmisasi (do, re, mi, dan
seterusnya) dan kemudian dikembangkan dengan menempatkan huruf vokal (a, i,
u, e, o) sebagai ganti solmisasi.
Selain kemampuan solfeggio yang harus dimiliki dalam belajar vokal,
ternyata strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru juga sangat
berpengaruh. Gambaran terhambatnya mata pelajaran seni musik khususnya pada
materi vokal ini sendiri mungkin salah satu faktornya terdapat pada
ketidaksesuaian guru dalam menggunakan strategi yang tepat ketika
menyampaian materi yang bersangkutan. Kurangnya pemberian strategi
pembelajaran yang bervariasi terhadap siswa, maka akan sangat berpengaruh
terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Hal ini
dapat dilihat dari proses pembelajaran pada materi vokal yang dilakukan selama
ini dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional yang hanya
memuat uraian, contoh dan latihan (UCL).
Menurut Degeng (1989) mengatakan bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi lebih lama. Daya serap
anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,
ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya
lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat
tercapai.
Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana yang dijelaskan
diatas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Untuk sekelompok anak didik
boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan
strategi A misalnya. Akan tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka
lebih menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan strategi B atau strategi
lainnya. Menghadapi kasus yang seperti ini maka seorang guru dituntut untuk
menggunakan strategi yang bervariasi dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan
menggunakan strategi yang bervariasi diharapkan semua siswa dapat mengikuti
pelajaran dan mencapai tujuan kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru.
Menurut pendapat Dick dan Carey (2005:7), mengatakan bahwa :
”The strategy will emphasize components to foster student learning including preinstructional activities, presentation of content, learner participation, assessment, and follow-through activities. The strategy will be based on current theories of learning and results of learning research, the characteristics of the media that will be used to the deliver the instruction, content to be taught, and the characteristics of the learners who will participates in the instruction".
Yang artinya adalah bahwa strategi akan menekankan komponen untuk
mendorong belajar siswa termasuk kegiatan preinstructional , penyajian isi ,
partisipasi peserta didik , penilaian, dan tindak lanjut kegiatan . Strategi akan
didasarkan pada teori-teori pembelajaran dan hasil penelitian pembelajaran ,
akan diajarkan , dan karakteristik peserta didik yang akan berpartisipasi dalam
pembelajaran.
Mungkin akan berbeda hasil pembelajaran bila pembelajaran vokal
dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan
strategi pembelajaran Inkuiri. Menurut Slavin (2007), pembelajaran Kooperatif
tipe STAD menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam
kelompok. Ini memperbolehkan pertukaran ide dan pemerikasaan ide sendiri
dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah Kooperatif Tipe
STAD. Didalam strategi pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini, guru lebih
berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kea rah
pemahaman yang lebih tinggi. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada
siswa, tetapi juga harus membangun komunikasi yang baik antara sesama murid
melalui kelompok-kelompok kecil guna membangun pengetahuan yang utuh.
Berbeda halnya dengan strategi pembelajaran Inkuiri. Strategi
pembelajaran Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada
siswa melalui partisipasi aktif dalam menemukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip agar mereka mendapat pengalaman. Pemberian materi dimulai dengan
pemberian contoh atau kasus diikuti dengan latihan memecahkan kasus dan
diakhiri dengan uraian atau generalisasi dari isi pelajaran. Menurut Joice dan
Weik (1980) mengatakan bahwa tujuan umum pembelajaran inkuiri yakni
membantu siswa mengembangkan disiplin dan keterampilan intelektual yang
diperlukan untuk memecahkan masalah dan mencari jawabannya sendiri melalui
Sesuai dengan tujuan vokal yaitu sebagai dasar dalam mempelajari musik,
maka terdapat hal yang harus dimiliki oleh seseorang dalam bermusik yaitu
kemampuan solfeggio. Kemampuan tersebut dapat dimiliki seseorang dengan
menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang terdapat didalam
pembelajaran, diantaranya adalah strategi pembelajaran Inkuiri dan juga strategi
pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Namun pada kenyaataan yang dialami
masih terdapat siswa yang sudah duduk diKelas XI SMA tetapi belum paham
benar bagaimana pemahaman terhadap vokal tersebut. Hal ini didasarkan dari
nilai yang diperoleh siswa pada materi vokal untuk pengambilan nilai latihan
pada materi praktek vokal pop sejak 2011 sampai pada tahun 2014, seperti pada
Tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1 Nilai Praktek Vokal
Tahun Akademik Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Kategori
2011/2012 65 88 75,5 Cukup
2012/2013 60 85 70,5 Kurang
2013/2014 60 89 71,5 Kurang
Sumber : Guru Bidang Studi Seni Musik SMA Sutomo 1 Medan
Jika diperhatikan Tabel 1.1 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
yang diperoleh siswa masih cenderung pada kategori kurang, sementara untuk
standart kelulusan pada mata pelajaran seni musik pada kelas plus di SMA
Sutomo 1 adalah siswa dituntut untuk memiliki nilai yang berbeda dari kelas
regular. Dalam arti kelas plus memiliki standart yang lebih tinggi dari kelas
Dari masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh strategi pembelajaran dan kemampuan
solfeggio terhadap hasil belajar vokal siswa kelas XI SMA Sutomo 1 Medan
Tahun ajaran 2015-2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (1) apakah guru telah merencanakan
pengajaran dengan baik? (2) bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan
guru dalam mengajarkan materi vokal terhadap siswa? (3) apakah guru
mempertimbangkan karakteristik dan hakikat dari mata pelajaran yang
diajarkannya dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa? (4) apakah
guru mengetahui berbagai strategi pembelajaran dalam mengajar? (5) apakah guru
menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan dan bahan ajar yang
disampaikan? (6) apakah penerapan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
mempunyai pengaruh terhadap pencapaian hasil belajar? (7) apakah penerapan
strategi pembelajaran Inkuiri mempunyai pengaruh terhadap pencapaian hasil
belajar? (8) apakah kemampuan solfeggio yang berbeda akan mendapatkan hasil
belajar yang berbeda pula jika digunakan dengan strategi pembelajaran yang
berbeda? (9) apakah ada hubungan antara pengaruh strategi pembelajaran dan
antara strategi pembelajaran dan kemampuan solfeggio terhadap hasil belajar
vokal?
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang diidentifikasi perlu dibatasi sehingga penelitian
ini terarah, efektif, efisien dan memudahkan dalam melaksanakan penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan keefektifan dua strategi
pembelajaran yang digunakan untuk mengajar vokal yaitu Strategi pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dan Inkuiri. Perbandingan strategi pembelajaran ini dilihat
dari hasil belajar siswa dalam materi vokal di SMA Sutomo 1 Medan. Selain
strategi pembelajaran sebagai variabel bebas utama, diperhitungkan juga adanya
kemampuan solfeggio terhadap hasil belajar vokal. Kemampuan solfeggio dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu kemampuan solfeggio tinggi dan kemampuan
solfeggio rendah. Jadi penelitian ini hanya terbatas pada strategi pembelajaran,
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar vokal peserta didik yang
diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan peserta
didik yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri?
2. Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar vokal peserta didik yang
memiliki tingkat kemampuan solfeggio tinggi dengan peserta didik yang
memiliki tingkat kemampuan solfeggio rendah ?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
solfeggio dalam mempengaruhi hasil belajar vokal?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
pengaruh strategi pembelajaran dan kemampuan solfeggio terhadap hasil belajar
vokal, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar vokal antara peserta
didik yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan strategi
2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar vokal peserta didik
yang memiliki tingkat kemampuan solfeggio tinggi dengan peserta didik
yang memiliki tingkat kemampuan solfeggio rendah
3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemampuan solfeggio dalam mempengaruhi hasil belajar vokal
4. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah : untuk
memperkaya dan menambah khazanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran
Kooperatif tipe STAD dan hubungannya dengan kemampuan solfeggio.
Sumbangan pemikiran dan bahan acuan diperuntukkan bagi guru, pengelola,
pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya, yang ingin mengkaji
secara lebih mendalam tentang hasil penerapan strategi pembelajaran Kooperatif
tipe STAD serta pengaruhnya terhadap hasil belajar vokal.
Sedangkan manfaat praktis terhadap hasil penelitian ini adalah : sebagai
bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran strategi
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Inkuiri , sehingga guru dapat merancang
suatu pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika siswa
dapat mengkaitkan pengetahuan yang akan diterimanya dengan pengetahuan yang
sudah dimilikinya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar vokal yang lebih
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI
DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan yaitu:
1. Kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe STAD memperoleh hasil belajar Vokal yang lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Inkuiri
2. Kemampuan Solfeggio yang dimiliki siswa memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Vokal, dimana kelompok siswa yang memiliki Kemampuan Solfeggio Tinggi memperoleh hasil belajar Vokal lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah.
3. Kelompok siswa yang memiliki Kemampuan Solfeggio Tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe STAD akan memperoleh hasil belajar Vokal yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Inkuiri
memperoleh hasil belajar Vokal yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah.
5. Kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Kooperatif tipe STAD yang memiliki Kemampuan Solfeggio Tinggi memperoleh hasil belajar Vokal yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Inkuiri yang memiliki Kemampuan Solfeggio Rendah
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMA Swasta Sutomo 1 Medan dalam upaya penerapan pembelajaram Kooperatif tipe STAD untuk mata pelajaran yang mendukung seperti Vokal, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMA Swasta Sutomo 1 Medan untuk memperhatikan Kemampuan Solfeggio siswa agar guru sebagai tenaga pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang tepat..
pembelajaran yang sesuai dengan siswa yang memiliki Kemampuan Solfeggio berbeda.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, maka perlu disarankan beberapa hal:
1. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya guru menerapkan pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran Vokal, karena hal ini membantu guru dalam membuat suasana belajar yang lebih kondusif dan siswa lebih dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar.
2. Pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan hendaknya memperhatikan karakteristik siswa. Salah satu karakteristik yang berkaitan erat dengan proses pembelajaran adalah Kemampuan Solfeggio. Hal ini bertujuan mempermudah guru dalam merancang strategi pembelajaran yang akan diterapkan
DAFTAR PUSTAKA
Abdelraheem, A., & Asan, A. (2006). The effectiveness of inquiry-based
technology enhanced collaborative learning environment. International
Journal of Technology in Teaching andLearning, 2(2), 65-87.
Arends, Richard I. 2007. Learning to Teach. Terjemahan oleh Soetjipto, Helly
Prajitno & Soetjipto, Sri Mulyanti. 2008. Yogyakarta : Puataka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta : Bumi Aksara.
Benward, Burt. 1989. Work Book in Ear Training. New York : Brown Company Publisher.
Bigge, M.I & Shermis, S.S. 1999. Learning Theories for teachers. 6th ED.,
Longham, New York.
Burden, Paul R. (1999). Methods for effective teaching, Alyn and Bacon. Library
of Congress Cataloging in Publication Data.
Burton, William. 1952. The Guidance of Learning Activities. New York :
Appleton Century Crofts.
Dalyono. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rineka Cipta.
Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang.
Dick, W. and Carey, L. 1996. The sistemic Design of Instruction. Fourth Edition.
New York : Harper Collin College Publisher.
Dimiyanti. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Florentinus, Totok, S. 1997. Pengembangan Instrumen Pengukuran Kemampuan Solfeggio. Thesis. Jakarta : IKIP Jakarta.
Gagne, R.M. and Briggs, L. J. 1979. Principles of Instructional Design (2nd Ed).
New York : Holt, Rinehart and Winston.
Gagne, Robert. M. 1997. The Condition of Learning. New York : Holt, Rinehart,
and Winston.
Hadi Pramono, 2008. Efektivitas Pembelajaran Fisika dengan Strategi Inkuiri
Dikemas Dalam CD Interaktif. Tesis. Program Studi Pendidikan IPA.
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang.
Hamalik. 1993. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : Bumi Aksara.
Hilgard, E.R. (1964). A perpective on the relationship between learning theory and educational practices. Dalam E.R Hilgard (Ed). Theories of Learning
and Instruction. The siXIty-third yearbook of the National Society for the Study of Education, Part I (hlm. 402-415). Chicago : University of Chicago Press.
Holmes , A.V. 2009. Effect of Fixed-Do and Movable-Do Solfege Instruction on
the Development of Sight Singing Skills in 7 and 8 Year Old Children.
Disertasi, University of Florida.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Joyce, B & M. Weill. 2009. Models of Teaching, Model-model Pengajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Jamalius. 1998. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta : Depdikbud.
Kennedy, M. 1980. The Concise OXIford Dictionary of Music. London. OXIford University Press.
Killen, Roy. (1998). Effective Teaching Strategies : Lesson from Research and
Practice, second edition. Australia, Social Science Press. Kodiyat, Latifah. 1983. Istilah-Istilah Musik. Jakarta : Depdikbud.
Lie, Anita. (2005). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Marsh, C., (Editor). 1991. Teaching Social Studies. Sydney : second edition.
Prentice Hall of Australia Pty, Ltd.
Munawaroh.2013. The Effect of Type Stad Cooperative Learning Model, the Way
of Learning, And Learning Motivation toward Enterpreneurial Attitudes
(IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737XI Volume 3, Issue 5 (Nov. –Dec. 2013), PP 38-44 www.iosrjournals.org).
Natawijaya, R. dan Moesa, M. 1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud,
Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta : Aswaja Pressindo.
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theories and Models:an Overview of
their Current Status, Instructional Design: What is it And Why is it?, New Jersey: Publishers Hildsdale.
Rusman,. 2013. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Seif, E. 1979. Teaching Significant Social Studies in The Elementary School,
Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning : theory, research and practice.
London : Allymand Bacon.
Sudana, Degeng. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikum; Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suparman, Atwi. 2001. Desain Instruksional. Jakarta : P2T-UT Dikti Depdikbud.
_____________. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta : Erlangga.
Waruwu, Y.F. 1994. Pendidikan Seni Musik. Jakarta : Erlangga
Wisbey, A. Stanley. 1980. Music as The Source of Learning. Baltimore