PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP
KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII
DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
OLEH
ASWIN DONNY PURBA
NIM. 108321038
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP
KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII
DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
OLEH
ASWIN DONNY PURBA
NIM. 108321038
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi
pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
(UNIMED)
Adapun judul skripsi ini adalah ”
Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII di SMP
Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014-2015
”.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
dimana telah membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini berlangsung
dan dengan segala ilmu yang beliau punya, waktu, dan penuh keikhlasan dan
kesabaran.
Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor universitas negeri
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku dekan, bapak Prof. Dr. Yusnadi,
M.S selaku pembentu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku
pembantu dekan II dan bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku
pembantu dekan III.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan psikologi
pendidikan dan bimbingan dan juga ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
sekertaris jurusan.
4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, yang
juga telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada
penulis selama berada di bangku perkulihan.
5. Dra. Nuranjani, M.Pd, Dra. Nurmaniah, M.Pd, Dra, Zulhaini S selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai
perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun di luar
perkulihan.
7. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha
surut-menyurat.
8. Bapak Mhd. Yulfikar Akmal S.Pd.I selaku kepala sekolah SMP
Ar-Rahman Medan, dan seluruh Staff SMP Ar-Ar-Rahman Medan atas izin,
9. Khusus buat keluarga tercinta, teristimewa, tersayang kedua orang tua;
Jansen Purba (ayahanda) dan Yendina Saragih, S.Pd (ibunda): Deo Daniel
Purba, A.Md (abang) : Amelia Oktrina Purba (Adik) beserta seluruh
keluarga besar penulis, terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat
dan bantuan materi yang telah membantu penulis selama mengikuti
pendidikan dibangku perkulihan di universitas negeri medan.
10.Terimakasih penulis ucapkan kepada Miswanto S.Pd yang telah banyak
membantu penulis dalam pengerjaan skripsi penulis Buat teman–teman
seperjuangan yang selalu memberikan doa dan dukungan yaitu, Alfonso
Alwi, S.Pd, Poltak Sihombing, S.Pd
Kepada seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari segi pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata
penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang
bimbingan dan konseling.
Medan, September 2014
Penulis,
(Aswin Donny Purba)
ABSTRAK
Aswin Donny Purba. NIM : 108 321 038. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Permasalahan pada penelitian ini adalah “Adakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional pada siswa kelas VIII-C di SMP Swasta Ar-Rahman Medan Tahun Ajaran 2014/2015” ?. penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional pada siswa kelas VIII-B di SMP Swasta Ar-Rahman Medan”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Swasta Ar-Rahman Medan. Jalan Brigjend H. Abdul Manaf Lubis d/h Gaperta Ujung No. 58 Medan
Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas VIII-B yang berjumlah 28 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 10 siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kecerdasan emosional. Angket uji coba kecerdasan emosional yang valid sebanyak 30 butir pertanyaan yang akan diberikan kepada 10 siswa yang mendapatkan perlakuan (Bimbingan Kelompok). Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kecerdasan emosional yang rendah dengan pemberian layanan bimbingan kelompok diperoleh nilai rata-rata Pre-test = 61,3 dan Standard Deviasi (SD) = 6,07 sedangkan nilai rata-rata-rata-rata Post-test = 86,1 dan Standard Deviasi (SD) = 6,53 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional siswa dapat mengubah kecerdasan emosional yang lebih baik. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada N-1 = N-10 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 1,81, maka thitung > ttabel = (15,33 > 1,81) tersebut. “ Ada pengaruh Yang Signifikan Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII-B Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015.
DAFTAR ISI
B.Tujuan Dan Manfaat Bimbingan Kelompok... 11
C.Materi umum dalm Bimbingan Kelompok... 15
D.Jenis-jenis Kelompok dalam Bimbingan Kelompok... 16
E.Tahapan dalan Bimbingan Kelompok... 21
2.Kecerdasan Emosional... 24
A.Defenisi Kecerdasan Emosional... 24
B.Meningkatkan kecerdasan emosional... 26
D.Fungsi Kecerdasan Emosional Siswa... 30
E.Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi... 31
B.Kerangka Konseptual... 32
C.Hipotesis... 34
BAB III : METODE PENELITIAN... 35
A.Jenis Penelitian... 35
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 44
1. Keadaan SMP Ar-Rahman Medan Helvetia ... 44
2.Langkah - langkah Penelitian ... 45
3.Pelaksanaan Penelitian ... 46
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 46
1. Uji Validitas ... 46
2. Uji Reliabilitas ... 47
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 47
1. Data Pre-Test Kecerdasan Emosional Siswa... 47
2. Data Post-Test Kecerdasan Emosional Siswa ... 47
E.Kategori Kecerdasan Emosional Siswa Pengukuran
Deviasi Kuartil ... 48
a. Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ... 48
b. Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 49
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 53
Daftar Pustaka ... 54
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Pemberian Skor Angket ... 37
Tabel 2: Kisi-Kisi Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional ... 38
Tabel 3: Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok ... 39
Tabel 4: Hasil Kategori Kecerdasan Emosional Pada Pre-Test ... 48
Tabel 5: Hasil Kategori Kecerdasan Emosional Pada Post-Test ... 49
Tabel 8: Ringkasan Perhitungan Angket Kecerdasan Emosional ... 61
Tabel 6: Perhitungan Reabilitas Angket Kecerdasan Emosional ... 64
Tabel 7: Tabulasi Data Penelitian ... 71
Tabel 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test ... 72
Tabel 10: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ... 76
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1: Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar... 83
Gambar 2: Bangunan Sekolah Tampak Dari Dalam... 83
Gambar 3: Peneliti Menerangkan dan memberikan pengarahan tentang
pengisian angket (Uji Coba Angket) ... 84
Gambar 4: Siswa Sedang Mengerjakan Angket
Kecerdasan Emosional yang diberikan peneliti (Pre-Test) ... 84
Gambar 5: Siswa Sedang Mengerjakan Angket
Kecerdasan Emosional (Post-Test)... 85
Gambar 6: Siswa Sedang Membaca Materi Layanan
Bimbingan Kelompok ... 85
Gambar 7: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Kecerdasan Emosional.... 98
Gambar 8: Para Siswa Sedang Menyimak Materi Yang Disampaikan ... 98
Gambar 9: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Tentang Motivasi ... 106
Gambar 10: Antusias Siswa Untuk Menyampaikan Kesimpulan Dari
Materi Yang Di sampaikan Peneliti ...106
Gambar 11: Para Siswa Ketika Sedang Melihat Vodio Tentang Motivasi
Belajar ...111
Gambar 12: Salah Satu Siswa Sedang Menyampaikan Kesimpulan Dari Vidio
Yang Disajikan...111
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Angket Uji Coba Kecerdasan Emosional ... 55
Lampiran 2: Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional ... 59
Lampiran 3: Perhitungan Validitas Angket Kecerdasan Emosional ... 60
Lampiran 4: Perhitungan Rehabilitas Angket Kecerdasan Emosional ... 63
Lampiran 5: Angket Penelitian Kecerdasan Emosional ... 66
Lampiran 6: Sebaran Data Penelitian Pre-Test... 69
Lampiran 7: Sebaran Data Penelitian Post-Test ... 70
Lampiran 8: Tabulasi Data Penelitian Pre-Test (XA) Dan Post-Test (XB) ... 71
Lampiran 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test. ... 72
Lampiran 10: Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test ... 74
Lampiran 11: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 76
Lampiran 12: Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD) Untuk Data Post-Test ... 78
Lampiran 13: Pengujian Hipotesis ... 80
Lampiran 14: Perhitungan Peningkatan Kecerdasan Emosional ... 82
Lampiran 15: Dokumen Penelitian ... 83
Lampiran 16: Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok I ... 86
Lampiran 17: Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok II ... 92
Lampiran 18: Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok III .... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya bagi manusia salah satunya adalah
kecerdasan. Manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membangun
peradaban dan keadaban demi kesejahteraan umat manusia dengan kecerdasan akal.
Kecerdasan memungkinkan manusia maju dalam bersikap, berbuat, dan berkarya secara
dinamis dan konstruktif. Beberapa kecerdasan tersebut antara lain: kecerdasan intelegensi,
emosi, spiritual, linguistik, bodi kinestik, dan interpersonal, kecerdasan Emosional Question.
Seorang siswa sebagai generasi penerus bangsa, sepatutnya mampu mengelola aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya secara baik. Usia siswa yang tergolong
remaja berkisar antara 13 - 14 tahun. Masa remaja dikenal dengan masa storm dan stress,
masa-masa terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan
bervariasi. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam-macam
pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupannya sehari-hari (Mu’tadin, 2002: 1).
Hurlock (2004: 207) menyatakan bahwa “masa remaja sebagai periode perubahan, yang salah
satunya adalah meningginya emosi”.
Kecerdasan emosi menggambarkan kemampuan seorang individu untuk mampu
mengelola dorongan-dorongan dalam dirinya terutama dorongan emosinya. Perkembangan
terakhir dalam bidang ilmu psikologi menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan emosi
ini ternyata lebih penting bagi seorang individu daripada kecerdasan intelektualnya. Goleman
(1) Emosional Question mempengaruhi prestasi anak.
(2) Emosional Question mempengaruhi perilaku anak
(3) Emosional Question mempengaruhi penyesuaian sosial, konsep diri, kepribadian anak
Adanya sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan mengaktualisir segala
potensi siswa sehingga diharapkan siswa puas dan berkompeten dalam berbagai konteks
kehidupan. Tujuan pengembangan kecerdasan emosional adalah agar manusia memiliki
kompetensi emosional. Kompetensi emosional meliputi kompetensi individual dan sosial.
Kompetensi sosial yaitu kemampuan berelasi, berempati terhadap yang lain. Peranan
Emosional Question yang disoroti tidak berarti menggantikan peran Intelektual Question.
Emosional Question dan Intelektual Question tetap dibutuhkan hanya proporsinya berbeda.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia, terlihat masih
banyak siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Hal ini terlihat dari perilaku
siswa sehari-hari misalnya, siswa yang sering berselisih dengan dengan teman, berperilaku
kasar, suka berfoya-foya, bersikap individualis, tidak dapat berempati, tidak dapat
memecahkan masalah sendiri, bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas, serta bersikap
tidak menghormati antar sesama teman, siswa suka membolos pada saat jam pelajaran, siwa
tidak percaya diri pada saat ujian ulangan.
Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru BK SMP – Ar-Rahman Medan
yang bernama Bapak Miswanto, S.Pd pada tanggal 11 Februari 2014 didapatkan hasil bahwa
cukup banyak siswa kelas VIII yang mempunyai masalah kecerdasan emosional. Hal ini
diperkuat dengan laporan kepada guru BK bahwa dari beberapa guru mata pelajaran
individualis, kurang berempati terhadap teman, bermalas – malasan dalam mengerjakan tugas
dan tidak saling menghormati antar sesama teman didalam diskusi kelompok.
Kenyataan tersebut didukung dari hasil daftar chek list yang dilaksanakan pada
tanggal 27 februari 2014 sampai dengan 6 maret 2014 khususnya pada siswa kelas VIII,
diketahui bahwa hampir 80% dari 28 siswa pada kelas B dan 35 siswa pada kelas
VIII-C di SMP – Ar-Rahman HelvetiaMedan yang mempunyai kecerdasan emosional yang
rendah.
Salah satu cara untuk membantu meningkatkan kecerdasan emosional siswa adalah
melalui bimbingan dan konseling, dalam bimbingan dan konseling terdapat pula yaitu
layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling
individu, bimbingan kelompok, konseling kelompok. Didalam penelitian ini peneliti
mengambil layanan bimbingan kelompok. Menurut Sukardi dan Kusmawati (2008 : 10)
“bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber tertentu (terutama guru pembimbing atau
konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai
pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan
dalam pengambilan keputusan”.
Menurut Gazda (1978) dalam Prayitno dan Amti. E (2004 : 309) “kegiatan bimbingan
kelompok adalah kegiatan yang berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah
pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi. Informasi tersbut diberikan terutama dengan
tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman
terhadap orang lain”.
Berdasarkan dari asumsi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kecerdasan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti di uraikan di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Siswa sering berselisish dengan teman
sebayanya, 2) Siswa berperilaku kasar, 3)Siswa suka berfoya-foya, 4) Siswa bersikap
indiviidualitas, 5) Siswa tidak bisa berempati, 6) Siswa tidak dapat memecahkan masalahnya
sendiri, 7) Siswa bermalas-malasan dalam merngerjakan tugas, 8) Siswa bersikap tidak saling
menghormati antar sesama, 9) Suka membolos pada saat jam pelajaran, 10) Siswa tidak
percaya diri.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini tidak terlalu luas dan agar terarah.
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, adapun
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia.
D.Rumusan Masalah
Setelah saya memahami latar belakang yang di atas, maka rumusan masalah yang
saya ambil adalah : “Adakah Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan
Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia 2014-2015”?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelittian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah “Untuk mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan
Emosional Siswa Kelas VIII-B Di SMP Ar-Rahman Medan HelvetiaTahun Ajaran
F.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa, guru BK,
guru bidang studi, kepala sekolah dan peneliti lain.Lebih jelasnya sebagai berikut:
Bagi Siswa
Sebagai informasi bagi siswa tentang cara meningkatkan Kecerdasan Emosional di
kalangan seluruh siswa.
Bagi Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan Konseling
Sebagai masukan tentang cara meningkatkan Kecerdasan Emosionalmelalui pemberian
Layanan Bimbingan Kelompok.
Kepala Sekolah
Sebagai dasar pentingnya ditingkatkannya Kecerdasan Emosionalsiswa melalui
pemberian Layanan Bimbingan Kelompok dan dapat dijadikan dasar peningkatan
kemampuan staf sekolah dalam mengatasinya
Peneliti Lain
Merupakan informasi sebagai dasar untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test
mempunyai rata-rata (M) = 61,3 dan Standard Deviasi (SD) = 6,07, sedangkan
post-test rata-rata (M) = 86,7 dan Standard Deviasi (SD) = 6,53. Sehingga
diperoleh hipotesis thitung > ttabel = ( 15,33 > 1,81 ), maka dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional pada
siswa kelas VIII-C di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
antaranya
1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih
memperhatikan kecerdasan emosional siswa, salah satu caranya dengan
mengadakan bimbingan kelompok.
2. Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan bimbingan kelompok
yang menarik sehingga siswa dapat secara sukarela mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok yang diadakan di sekolah.
3. Untuk para siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah, hendaknya
mau mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan kegiatan yang diadakan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Agustian, Ary Ginanjar, 2001, Rahasia Sukses membangun Kecerdasan
Emosional dan Spiritual (ESQ), jakarta, Penerbit Arga.
2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Jakarta : Arga.
Goleman, Daniel 1999. Working with Emotional intelligence Bloomsbury
Publishing, London
2000. Working with Emotional Intelligence. Terjemahan, Elex Tri
Kantjono widodo. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
2000. Emotional intelligence. Terjemahan, T. Hermaya. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka.
2002. Primal Leadership Kepemimpinan Berdasarkan kecerdasan Emosi. Jakarta: PT Gramedia.
Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama.
Jhon Mayer. 2004. Emotional Intellegence : Theory, findings and implications, Psychological inquiry.
Mu’tadin. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Gramedia.
Nurkancana, Wayan, 1993. Pemahaman Individu. Surabaya, Usaha Nasional.
Patton Patricia, 1998. Emotional intelligence in building relationships. Terjemahan, Hermes, Jakarta, Pustaka Delapratasa.
Prayitno. 2004.Dasar-dasar bimbingan konseling. Jakarta: Rineka cipta.
. 1997. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka cipta.
. 1995. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Jakarta: Rineka cipta.
Nurkancana, Wayan, 1993. Pemahaman Individu. Surabaya, Usaha Nasional.
Segal, Jeanne, 1997. Meningkatkan Kecerdasan Emosional Intelligence pada
Anak. Terjemahan, Alex Tri kantjono, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka
Shapiro. 2005. Mengajar Emotional Intellegence pada anak. Jakarta: PT. Gramedia.
Soluvey dan Mayer. 2005. Emotional Intellegence Meets Traditional Standards
for an Intellegence, University of New Hampsire, Durham, NH. USA,
267-295
Sukardi Dan Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta.
Trirusmini Widayatun, 1999. Ilmu Prilaku. Jakarta.
Winkel, W, S Dan Hastuti, S. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.