• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP

KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII

DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

OLEH

ASWIN DONNY PURBA

NIM. 108321038

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP

KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS VIII

DI SMP AR-RAHMAN MEDAN HELVETIA

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH

ASWIN DONNY PURBA

NIM. 108321038

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi

pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

(UNIMED)

Adapun judul skripsi ini adalah ”

Pengaruh Layanan Bimbingan

Kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII di SMP

Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014-2015

”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

dimana telah membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini berlangsung

dan dengan segala ilmu yang beliau punya, waktu, dan penuh keikhlasan dan

kesabaran.

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor universitas negeri

(4)

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku dekan, bapak Prof. Dr. Yusnadi,

M.S selaku pembentu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku

pembantu dekan II dan bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku

pembantu dekan III.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan psikologi

pendidikan dan bimbingan dan juga ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku

sekertaris jurusan.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik, yang

juga telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada

penulis selama berada di bangku perkulihan.

5. Dra. Nuranjani, M.Pd, Dra. Nurmaniah, M.Pd, Dra, Zulhaini S selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai

perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan

Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,

saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun di luar

perkulihan.

7. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha

surut-menyurat.

8. Bapak Mhd. Yulfikar Akmal S.Pd.I selaku kepala sekolah SMP

Ar-Rahman Medan, dan seluruh Staff SMP Ar-Ar-Rahman Medan atas izin,

(5)

9. Khusus buat keluarga tercinta, teristimewa, tersayang kedua orang tua;

Jansen Purba (ayahanda) dan Yendina Saragih, S.Pd (ibunda): Deo Daniel

Purba, A.Md (abang) : Amelia Oktrina Purba (Adik) beserta seluruh

keluarga besar penulis, terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat

dan bantuan materi yang telah membantu penulis selama mengikuti

pendidikan dibangku perkulihan di universitas negeri medan.

10.Terimakasih penulis ucapkan kepada Miswanto S.Pd yang telah banyak

membantu penulis dalam pengerjaan skripsi penulis Buat teman–teman

seperjuangan yang selalu memberikan doa dan dukungan yaitu, Alfonso

Alwi, S.Pd, Poltak Sihombing, S.Pd

Kepada seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu

yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam

menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari segi pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata

penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang

bimbingan dan konseling.

Medan, September 2014

Penulis,

(Aswin Donny Purba)

(6)

ABSTRAK

Aswin Donny Purba. NIM : 108 321 038. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Permasalahan pada penelitian ini adalah “Adakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional pada siswa kelas VIII-C di SMP Swasta Ar-Rahman Medan Tahun Ajaran 2014/2015” ?. penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional pada siswa kelas VIII-B di SMP Swasta Ar-Rahman Medan”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Swasta Ar-Rahman Medan. Jalan Brigjend H. Abdul Manaf Lubis d/h Gaperta Ujung No. 58 Medan

Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas VIII-B yang berjumlah 28 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 10 siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK (konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kecerdasan emosional. Angket uji coba kecerdasan emosional yang valid sebanyak 30 butir pertanyaan yang akan diberikan kepada 10 siswa yang mendapatkan perlakuan (Bimbingan Kelompok). Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kecerdasan emosional yang rendah dengan pemberian layanan bimbingan kelompok diperoleh nilai rata-rata Pre-test = 61,3 dan Standard Deviasi (SD) = 6,07 sedangkan nilai rata-rata-rata-rata Post-test = 86,1 dan Standard Deviasi (SD) = 6,53 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional siswa dapat mengubah kecerdasan emosional yang lebih baik. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada N-1 = N-10 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 1,81, maka thitung > ttabel = (15,33 > 1,81) tersebut. “ Ada pengaruh Yang Signifikan Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas VIII-B Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015.

(7)

DAFTAR ISI

B.Tujuan Dan Manfaat Bimbingan Kelompok... 11

C.Materi umum dalm Bimbingan Kelompok... 15

D.Jenis-jenis Kelompok dalam Bimbingan Kelompok... 16

E.Tahapan dalan Bimbingan Kelompok... 21

2.Kecerdasan Emosional... 24

A.Defenisi Kecerdasan Emosional... 24

B.Meningkatkan kecerdasan emosional... 26

(8)

D.Fungsi Kecerdasan Emosional Siswa... 30

E.Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi... 31

B.Kerangka Konseptual... 32

C.Hipotesis... 34

BAB III : METODE PENELITIAN... 35

A.Jenis Penelitian... 35

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 44

1. Keadaan SMP Ar-Rahman Medan Helvetia ... 44

2.Langkah - langkah Penelitian ... 45

3.Pelaksanaan Penelitian ... 46

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 46

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 47

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 47

1. Data Pre-Test Kecerdasan Emosional Siswa... 47

2. Data Post-Test Kecerdasan Emosional Siswa ... 47

(9)

E.Kategori Kecerdasan Emosional Siswa Pengukuran

Deviasi Kuartil ... 48

a. Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ... 48

b. Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 49

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

Daftar Pustaka ... 54

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Pemberian Skor Angket ... 37

Tabel 2: Kisi-Kisi Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional ... 38

Tabel 3: Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok ... 39

Tabel 4: Hasil Kategori Kecerdasan Emosional Pada Pre-Test ... 48

Tabel 5: Hasil Kategori Kecerdasan Emosional Pada Post-Test ... 49

Tabel 8: Ringkasan Perhitungan Angket Kecerdasan Emosional ... 61

Tabel 6: Perhitungan Reabilitas Angket Kecerdasan Emosional ... 64

Tabel 7: Tabulasi Data Penelitian ... 71

Tabel 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test ... 72

Tabel 10: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ... 76

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1: Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar... 83

Gambar 2: Bangunan Sekolah Tampak Dari Dalam... 83

Gambar 3: Peneliti Menerangkan dan memberikan pengarahan tentang

pengisian angket (Uji Coba Angket) ... 84

Gambar 4: Siswa Sedang Mengerjakan Angket

Kecerdasan Emosional yang diberikan peneliti (Pre-Test) ... 84

Gambar 5: Siswa Sedang Mengerjakan Angket

Kecerdasan Emosional (Post-Test)... 85

Gambar 6: Siswa Sedang Membaca Materi Layanan

Bimbingan Kelompok ... 85

Gambar 7: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Kecerdasan Emosional.... 98

Gambar 8: Para Siswa Sedang Menyimak Materi Yang Disampaikan ... 98

Gambar 9: Peneliti Sedang Menyampaikan Materi Tentang Motivasi ... 106

Gambar 10: Antusias Siswa Untuk Menyampaikan Kesimpulan Dari

Materi Yang Di sampaikan Peneliti ...106

Gambar 11: Para Siswa Ketika Sedang Melihat Vodio Tentang Motivasi

Belajar ...111

Gambar 12: Salah Satu Siswa Sedang Menyampaikan Kesimpulan Dari Vidio

Yang Disajikan...111

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Angket Uji Coba Kecerdasan Emosional ... 55

Lampiran 2: Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional ... 59

Lampiran 3: Perhitungan Validitas Angket Kecerdasan Emosional ... 60

Lampiran 4: Perhitungan Rehabilitas Angket Kecerdasan Emosional ... 63

Lampiran 5: Angket Penelitian Kecerdasan Emosional ... 66

Lampiran 6: Sebaran Data Penelitian Pre-Test... 69

Lampiran 7: Sebaran Data Penelitian Post-Test ... 70

Lampiran 8: Tabulasi Data Penelitian Pre-Test (XA) Dan Post-Test (XB) ... 71

Lampiran 9: Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test. ... 72

Lampiran 10: Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD) Untuk Data Pre-Test ... 74

Lampiran 11: Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 76

Lampiran 12: Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD) Untuk Data Post-Test ... 78

Lampiran 13: Pengujian Hipotesis ... 80

Lampiran 14: Perhitungan Peningkatan Kecerdasan Emosional ... 82

Lampiran 15: Dokumen Penelitian ... 83

Lampiran 16: Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok I ... 86

Lampiran 17: Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok II ... 92

Lampiran 18: Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok III .... 101

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya bagi manusia salah satunya adalah

kecerdasan. Manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membangun

peradaban dan keadaban demi kesejahteraan umat manusia dengan kecerdasan akal.

Kecerdasan memungkinkan manusia maju dalam bersikap, berbuat, dan berkarya secara

dinamis dan konstruktif. Beberapa kecerdasan tersebut antara lain: kecerdasan intelegensi,

emosi, spiritual, linguistik, bodi kinestik, dan interpersonal, kecerdasan Emosional Question.

Seorang siswa sebagai generasi penerus bangsa, sepatutnya mampu mengelola aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya secara baik. Usia siswa yang tergolong

remaja berkisar antara 13 - 14 tahun. Masa remaja dikenal dengan masa storm dan stress,

masa-masa terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan

bervariasi. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam-macam

pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta

aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupannya sehari-hari (Mu’tadin, 2002: 1).

Hurlock (2004: 207) menyatakan bahwa “masa remaja sebagai periode perubahan, yang salah

satunya adalah meningginya emosi”.

Kecerdasan emosi menggambarkan kemampuan seorang individu untuk mampu

mengelola dorongan-dorongan dalam dirinya terutama dorongan emosinya. Perkembangan

terakhir dalam bidang ilmu psikologi menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan emosi

ini ternyata lebih penting bagi seorang individu daripada kecerdasan intelektualnya. Goleman

(14)

(1) Emosional Question mempengaruhi prestasi anak.

(2) Emosional Question mempengaruhi perilaku anak

(3) Emosional Question mempengaruhi penyesuaian sosial, konsep diri, kepribadian anak

Adanya sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan mengaktualisir segala

potensi siswa sehingga diharapkan siswa puas dan berkompeten dalam berbagai konteks

kehidupan. Tujuan pengembangan kecerdasan emosional adalah agar manusia memiliki

kompetensi emosional. Kompetensi emosional meliputi kompetensi individual dan sosial.

Kompetensi sosial yaitu kemampuan berelasi, berempati terhadap yang lain. Peranan

Emosional Question yang disoroti tidak berarti menggantikan peran Intelektual Question.

Emosional Question dan Intelektual Question tetap dibutuhkan hanya proporsinya berbeda.

Berdasarkan hasil observasi di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia, terlihat masih

banyak siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Hal ini terlihat dari perilaku

siswa sehari-hari misalnya, siswa yang sering berselisih dengan dengan teman, berperilaku

kasar, suka berfoya-foya, bersikap individualis, tidak dapat berempati, tidak dapat

memecahkan masalah sendiri, bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas, serta bersikap

tidak menghormati antar sesama teman, siswa suka membolos pada saat jam pelajaran, siwa

tidak percaya diri pada saat ujian ulangan.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru BK SMP – Ar-Rahman Medan

yang bernama Bapak Miswanto, S.Pd pada tanggal 11 Februari 2014 didapatkan hasil bahwa

cukup banyak siswa kelas VIII yang mempunyai masalah kecerdasan emosional. Hal ini

diperkuat dengan laporan kepada guru BK bahwa dari beberapa guru mata pelajaran

(15)

individualis, kurang berempati terhadap teman, bermalas – malasan dalam mengerjakan tugas

dan tidak saling menghormati antar sesama teman didalam diskusi kelompok.

Kenyataan tersebut didukung dari hasil daftar chek list yang dilaksanakan pada

tanggal 27 februari 2014 sampai dengan 6 maret 2014 khususnya pada siswa kelas VIII,

diketahui bahwa hampir 80% dari 28 siswa pada kelas B dan 35 siswa pada kelas

VIII-C di SMP – Ar-Rahman HelvetiaMedan yang mempunyai kecerdasan emosional yang

rendah.

Salah satu cara untuk membantu meningkatkan kecerdasan emosional siswa adalah

melalui bimbingan dan konseling, dalam bimbingan dan konseling terdapat pula yaitu

layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling

individu, bimbingan kelompok, konseling kelompok. Didalam penelitian ini peneliti

mengambil layanan bimbingan kelompok. Menurut Sukardi dan Kusmawati (2008 : 10)

“bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara

bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber tertentu (terutama guru pembimbing atau

konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai

pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan

dalam pengambilan keputusan”.

Menurut Gazda (1978) dalam Prayitno dan Amti. E (2004 : 309) “kegiatan bimbingan

kelompok adalah kegiatan yang berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah

pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi. Informasi tersbut diberikan terutama dengan

tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman

terhadap orang lain”.

Berdasarkan dari asumsi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kecerdasan

(16)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti di uraikan di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Siswa sering berselisish dengan teman

sebayanya, 2) Siswa berperilaku kasar, 3)Siswa suka berfoya-foya, 4) Siswa bersikap

indiviidualitas, 5) Siswa tidak bisa berempati, 6) Siswa tidak dapat memecahkan masalahnya

sendiri, 7) Siswa bermalas-malasan dalam merngerjakan tugas, 8) Siswa bersikap tidak saling

menghormati antar sesama, 9) Suka membolos pada saat jam pelajaran, 10) Siswa tidak

percaya diri.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini tidak terlalu luas dan agar terarah.

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, adapun

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok

Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia.

D.Rumusan Masalah

Setelah saya memahami latar belakang yang di atas, maka rumusan masalah yang

saya ambil adalah : “Adakah Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan

Emosional Siswa Kelas VIII Di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia 2014-2015”?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelittian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah “Untuk mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kecerdasan

Emosional Siswa Kelas VIII-B Di SMP Ar-Rahman Medan HelvetiaTahun Ajaran

(17)

F.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa, guru BK,

guru bidang studi, kepala sekolah dan peneliti lain.Lebih jelasnya sebagai berikut:

 Bagi Siswa

Sebagai informasi bagi siswa tentang cara meningkatkan Kecerdasan Emosional di

kalangan seluruh siswa.

 Bagi Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan Konseling

Sebagai masukan tentang cara meningkatkan Kecerdasan Emosionalmelalui pemberian

Layanan Bimbingan Kelompok.

 Kepala Sekolah

Sebagai dasar pentingnya ditingkatkannya Kecerdasan Emosionalsiswa melalui

pemberian Layanan Bimbingan Kelompok dan dapat dijadikan dasar peningkatan

kemampuan staf sekolah dalam mengatasinya

 Peneliti Lain

Merupakan informasi sebagai dasar untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test

mempunyai rata-rata (M) = 61,3 dan Standard Deviasi (SD) = 6,07, sedangkan

post-test rata-rata (M) = 86,7 dan Standard Deviasi (SD) = 6,53. Sehingga

diperoleh hipotesis thitung > ttabel = ( 15,33 > 1,81 ), maka dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kecerdasan emosional pada

siswa kelas VIII-C di SMP Ar-Rahman Medan Helvetia Tahun Ajaran 2014/2015.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

antaranya

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih

memperhatikan kecerdasan emosional siswa, salah satu caranya dengan

mengadakan bimbingan kelompok.

2. Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan bimbingan kelompok

yang menarik sehingga siswa dapat secara sukarela mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok yang diadakan di sekolah.

3. Untuk para siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah, hendaknya

mau mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan kegiatan yang diadakan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustian, Ary Ginanjar, 2001, Rahasia Sukses membangun Kecerdasan

Emosional dan Spiritual (ESQ), jakarta, Penerbit Arga.

2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Jakarta : Arga.

Goleman, Daniel 1999. Working with Emotional intelligence Bloomsbury

Publishing, London

2000. Working with Emotional Intelligence. Terjemahan, Elex Tri

Kantjono widodo. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.

2000. Emotional intelligence. Terjemahan, T. Hermaya. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka.

2002. Primal Leadership Kepemimpinan Berdasarkan kecerdasan Emosi. Jakarta: PT Gramedia.

Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama.

Jhon Mayer. 2004. Emotional Intellegence : Theory, findings and implications, Psychological inquiry.

Mu’tadin. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Gramedia.

Nurkancana, Wayan, 1993. Pemahaman Individu. Surabaya, Usaha Nasional.

Patton Patricia, 1998. Emotional intelligence in building relationships. Terjemahan, Hermes, Jakarta, Pustaka Delapratasa.

Prayitno. 2004.Dasar-dasar bimbingan konseling. Jakarta: Rineka cipta.

. 1997. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka cipta.

. 1995. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Jakarta: Rineka cipta.

Nurkancana, Wayan, 1993. Pemahaman Individu. Surabaya, Usaha Nasional.

Segal, Jeanne, 1997. Meningkatkan Kecerdasan Emosional Intelligence pada

Anak. Terjemahan, Alex Tri kantjono, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka

(20)

Shapiro. 2005. Mengajar Emotional Intellegence pada anak. Jakarta: PT. Gramedia.

Soluvey dan Mayer. 2005. Emotional Intellegence Meets Traditional Standards

for an Intellegence, University of New Hampsire, Durham, NH. USA,

267-295

Sukardi Dan Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah.

Jakarta: Rineka Cipta.

Trirusmini Widayatun, 1999. Ilmu Prilaku. Jakarta.

Winkel, W, S Dan Hastuti, S. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Gambar

Tabel 1: Pemberian Skor Angket ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk makanan jajanan (biskuit dan snack) dengan penambahan konsentrat protein

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika melalui pendekatan heuristik sampai 75%, meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi Sentra Pasar Batik Danar Hadi Surakarta tentang apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Pendekatan yang bersifat yuridis ini bermaksud agar seluruh permasalahan harus mendasarkan pada peraturan hukum yang berlaku. Hal ini bertujuan agar permasalahan yang

Diterima pada salah sat u perguruan t inggi di luar negeri pada peringkat 200 t erbaik dunia. Atau memiliki sertifikat kejuaraan/ prestasi pada tingkat perguruan tinggi, atau

Bima Haria Wibisana,

[r]