• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

Produk Investasi

Jangka Waktu Investasi Pendek

(< 1 Tahun)

Menengah (1-5 Thn)

Panjang (>5 Thn)

Deposito √

SBI √

Obligasi √ √

Mata Uang Asing √ √

Saham √

Properti √

Emas √

Koleksi √

(3)
(4)
(5)

INSTRUMEN INVESTASI

JANGKA PENDEK

(6)

6

Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu

Kelebihan

Suku bunga lebih tinggi daripada tabungan

Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka tempo tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan)

Dapat diijaminkan untuk mendapatkan utang dari bank yang sama

Dijamin pemerintah Kekurangan

Terkena penalti (denda) bila diambil sebelum jatuh tempo

Bunga kena pajak 15%

(7)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan surat berharga atas unjuk atau diakui sebagai instrumen utang jangka pendek yang dikeluarkan pemerintah melalui Bank Indonesia

Kegunaan dan ciri-cirinya :

Untuk mengurangi uang beredar

Alat Bank Indonesia untuk mengelola tingkat suku bunga

Sistem penjualan lelang

Pemenang ditentukan dari ‘bunga’ (tingkat diskonto) terkecil. Lelang diumumkan BI setiap Selasa

Dibeli saat at discount (harga lebih rendah dari hasil saat jatuh tempo)

Dijamin pemerintah

Dikenakan pajak final 15% (dari nilai diskonto)

(8)

8

Contoh konsep Diskonto :

Bila anda ingin membeli Rp.1 milyar SBI maka pada tanggal transaksi anda tidak perlu

membayar Rp.1 milyar tapi dikurangi dengan bunga diskontonya sehingga yang harus

dibayarkan misalnya Rp.980 juta saja.

Pada saat SBI jatuh tempo, anda akan menerima Rp.1 milyar

Selisih Rp.1 milyar – Rp.980 juta = Rp.20 juta

adalah bunga yang anda dapatkan

(9)

Rumus sederhana menghitung nilai tunai (Pt) dari sebuah SBI :

Pt = nilai nominal x 360

360 + (tingkat diskonto x jangka waktu)

(10)

10

Contoh.

Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30 hari) dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 100 juta. Tingkat diskonto 18 %. Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh investor?

Jawab :

Pt = nilai nominal x 360

360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) Pt = 100juta x 360

360 + (0.18 x 30)

= Rp. 98.522.167,5

Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah sebesar Rp 98.522.167,5,

Nilai diskonto dari SBI = Rp 100.000.000 - Rp. 98.522.167,5

= Rp 1.477.832,5

(11)

Seorang investor membeli sebuah SBI berjangka waktu 1 bulan (30 hari)

dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) Rp 500 juta. Tingkat diskonto 16 %.

Berapa nilai tunai harus dibayarkan oleh

investor?

(12)

12

Jawab :

Pt = nilai nominal x 360

360 + (tingkat diskonto x jangka waktu) Pt = 500juta x 360

360 + (0.16 x 30)

= Rp. 493.421.053

Maka, nilai tunai yang harus dibayarkan oleh investor adalah sebesar Rp 493.421.053

Nilai diskonto dari SBI = Rp 500.000.000 - Rp. 493.421.053

= Rp 6.578.947

(13)

INSTRUMEN INVESTASI

JANGKA PANJANG

(14)
(15)

Obligasi (Bonds): surat utang jangka panjang (5 tahun ke atas) dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk

pengembalian dana dengan pembayaran bunga secara berkala Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Bunganya ada yang tetap,mengambang, dan mixed

Harus di rating (mengetahui peringkat dari kondisi perusahaan yang mengeluarkan obligasi)

Jaminan saat perjanjian awal pembelian obligasi

Denominasi Rp 50 juta, umumnya minimal pembelian Rp 500 juta

Risiko dalam berinvestasi dalam obligasi, antara lain:

Risiko bunga dan nominal tidak terbayar (default risk)

Risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk)

Risiko harga pasar obligasi turun karena kenaikan suku bunga pasar (interest rate risk)

(16)

1.

Obligasi berdasarkan issuernya

2.

Obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga

3.

Obligasi berdasarkan tingkat bunga

4.

Obligasi berdasarkan jaminannya

5.

Obligasi berdasarkan tempat penerbitan/

perdagangan

6.

Obligasi berdasarkan rating

7.

Obligasi berdasarkan callable feature

8.

Obligasi berdasarkan sifat convertible

9.

Obligasi berdasarkan jatuh tempo

(17)

Obligasi pemerintah

Obligasi perusahaan milik negara (stated owned company)

Obligasi perusahaan swasta

(18)

Coupon Bond

Bunga dibayar secara periodik

Zero Coupon Bond

Bunga dibayarkan sekaligus

(19)

Obligasi bunga tetap (Fixed Rate Bond)

Ditetapkan diawal, tidak berubah

Obligasi bunga mengambang (Floating Rate Bond)

Obligasi bunga campuran (Mixed Rate Bond)

(20)

Obligasi dengan jaminan (Secured Bond) Ada guarantor atau jaminan aktiva tetap (hipotik)

Obligasi tanpa jaminan (Unsecured Bond)

Disebut juga Debentures

(21)

Obligasi domestik (Domestic Bond)

Obligasi asing (Foreign Bond)

Obligasi global (Global Bond)

(22)

Investment-grade Bond

Layak untuk investasi (AAA, AA, dan A menurut Standard & Poor’s)

Non-investment grade Bond

Tidak masuk peringkat yang layak untuk

investasi (BBB, BB, dan B menurut S&P)

(23)

Freely Callable Bond

Dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum jatuh tempo

Non Callable Bond

Tidak dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sampai jatuh tempo

Deferred Callable Bond

Kombinasi

(24)

Obligasi konversi (Convertible Bond)

Dapat dikonversi dengan saham

Obligasi non konversi (Non Convertible Bond)

(25)

Obligasi atas nama (Registered Bond)

Penerima bunga obligasi hanya yang namanya tercantum

Obligasi atas unjuk (Bearer Bond)

(26)

Term Bond (Obligasi berjangka)

Obligasi yang ditarik secara keseluruhan di akhir masa obligasi (maturity).

Serial Bond (Obligasi berseri)

(27)

Obligasi Hipotik

Dijamin aset tak bergerak.

Aset tak bergerak yg dimiliki stlh penerbitan obl,otomatis jadi agunan.

Call Provision

Penerbit dpt menarik kembali dg call price tertentu.

Obligasi konvesional vs Obligasi Syariah

Obligasi syariah  prinsip syariah (Agama Islam)

(28)

Rating obligasi

Sebagai alat untuk mengukur kemampuan dan keinginan emiten untuk membayar bunga (kupon) dan pokok

pinjaman secara tepat waktu sesuai dengan kondisi perusahaan

Peringkat Obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen yang secara khusus bertugas untuk memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan, misalnya Pefindo

Contoh rating dengan status kreditnya :

Rating Pefindo Status Kredit

AAA Excellent

AA Very Good

A Good

BBB Adequate

BB-CCC Junk (Speculative)

D Default

28

(29)

Karakteristik Obligasi :

1. Nilai pari atau nilai nominal

Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity).

2. Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate )

Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi (coupon bonds)

Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun.

Artinya kupon sebesar 10%.

3. Maturity date (jatuh tempo)

Tanggal dimana nilai par harus dibayar.

(30)

Harga obligasi yang diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan angka persentase (tanpa %). Contoh : jika harga penutupan sebuah obligasi adalah 105 berarti obligasi itu diperdagangkan pada 105 % dari nilai nominal (pari).

Harga obligasi dipengaruhi tingkat suku bunga perbankan

Jika suku bunga > coupon rate, maka cenderung dijual at discount

Jika suku bunga = coupon rate, maka cenderung dijual at par

Jika suku bunga < coupon rate, maka cenderung dijual at premium

Pembeli obligasi yang membeli di harga dibawah nilai pari(nominal) dikatakan membeli obligasi at discount. Apabila obligasi naik diatas nilai nominalnya maka dikatakan obligasi dijual at premium

sedangkan obligasi at par adalah obligasi yang dijual sebesar harga nominalnya

31

(31)

Apa pendapatan yang akan diperoleh oleh mereka yang berinvestasi dalam obligasi? Lihat contoh berikut :

Kita membeli sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan harga at discount, 90 (90% dari nilai pari = Rp 90 juta), masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar 16% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima investor hingga jatuh tempo?

Jawab :

Perolehan kupon atau bunga yakni sebesar Rp 16 juta per tahun (16% xRp 100 juta) selama 5 tahun

Diakhir tahun ke-5 kita juga memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut yakni sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 90, maka terdapat juga keuntungan dari nilai diskonto, yaitu Rp 10 juta (100jt-90jt)

Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai

diskonto

(32)

Sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta

dengan harga at discount, 85, masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon

tetap sebesar 14% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa perolehan yang diterima investor hingga jatuh tempo?

33

(33)

Jawab

Perolehan kupon atau bunga :

=14% xRp 100 juta

= Rp 14 juta per tahun, selama 5 tahun

Diakhir tahun ke-5 memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 85 (85% x100juta), maka

keuntungan dari nilai diskonto: Rp 15 juta (100jt-85jt)

Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun

ditambah nilai diskonto (Rp 70 juta + Rp 15 juta = Rp 85 juta)

(34)

Investasi obligasi juga dapat memperoleh keuntungan capital gain.

Dengan contoh sebelumnya, diakhir tahun ke-1 setelah pembayaran kupon ke-1 kita dapatkan, ternyata harga dari obligasi tersebut meningkat menjadi Rp 90 juta . Kita dapat memperoleh capital gain dengan menjual obligasi tersebut di harga Rp 90 juta tsb sehingga dari sisi harga beli dan harga jual obligasi kita dapat

memperoleh keuntungan sebesar Rp 5 juta ditambah dengan bunga/kupon yang telah kita terima sebelumnya sebesar Rp 16 juta.

Maka total keuntungan kita dalam satu tahun adalah sebesar Rp 21 juta atau sebesar 23,33% pertahun {(Rp 5 juta + Rp 16 juta) / Rp 90 juta )}.

35

(35)

Nilai obligasi di antara 2 tanggal pembayaran bunga

Dalam melakukan transaksi obligasi diantara tanggal pembayaran bunga, ada bunga berjalan yang harus diperhitungkan. Jadi, pembeli akan membayar dua hal kepada penjual, yakni harga transaksi dan bunga berjalan obligasi.

Dasar perhitungan bunga berjalan adalah :

1 bulan = 30 hari

1 tahun = 360 hari

Bunga berjalan dihitung sejak pembayaran kupon terakhir sampai hari transaksi

Hari transaksi tidak dihitung

(36)

Contoh :

Bapak Husen membeli obligasi dengan nominal Rp 1000.000.000 dari Pak Amir, kupon 15 % per tahun dibayarkan setiap 3 bulan. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 1/Jan – 1/Apr – 1/Jul –

1/Okt. Transaksi obligasi dilakukan pada tanggal 5/Jun 2003 pada harga 98.5.

Berapa nilai yang harus dibayarkan kepada Pak Amir oleh Bapak Husen?

37

(37)

Jawab :

Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan : Apr 30 hari + Mei 30 hari + Juni 4 = 64 hari

Bunga berjalan :

64/360 x 15 % x Rp 1000.000.000 = Rp 26.700.000

Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen :

Harga jual/beli = 98.5% x Rp 1000.000.000 = Rp 985.000.000

Bunga berjalan = Rp 26.700.000

Rp.1.011.700.000

(38)

Sebuah obligasi korporat bernilai nominal Rp 2 milyar berkupon 15 % per tahun dan

membayar bunga setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Jika pada tanggal 11 juni 2005 obligasi itu ditawarkan pada harga 114,725, berapa jumlah yang harus dibayarkan

pembeli?

39

(39)

Jawab :

Hari berjalan setelah kupon terakhir dibayarkan :

Maret 30 hari + April 30 hari + Mei 30 hari + Juni 10 = 100 hari

Bunga berjalan :

100/360 x 15 % x Rp 2000.000.000 = Rp 84.166.667

Nilai yang harus dibayarkan oleh Bapak Husen :

Harga jual/beli = 114.725% x Rp 2000.000.000 = Rp 2.294.500.000

Bunga berjalan = Rp 84.166.667

Rp.2.378.666.667

(40)

41

1. Obligasi (Lanj.)

Penilaian Harga Wajar Obligasi Tanpa Bunga

PV = par

(1 + r)^t

Par = nilai nominal

r = tingkat return yang diminta/YTM t = jumlah periode

*

YTM =yield to maturity (pendapatan yang diterima investor jika ia memegang obligasi hingga masa jatuh tempo)

(41)

Contoh :

Sebuah obligasi tak berbunga yang bernilai nominal Rp 500.000.000 jatuh tempo dalam 4 tahun. Tentukan harga wajar obligasi jika investor mengharapkan yield 12%

Jawab :

Par = Rp 500.000.000 t = 4

PV = 500.000.000 (1+12%)^4

= 317.759.039,2

(42)

Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga

Harga suatu obligasi adalah Present Value dari

semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par ) pada tingkat return yang diminta

43

(43)

Rumus Penilaian Harga Wajar Obligasi Berbunga

cpn = coupon

r = tingkat return yang diminta/ YTM Par = nilai par ( par value)

t = jumlah periode

PV cpn r

cpn r

cpn par r

t

  

   

( ) ( ) .... ( )

( )

1

1

1

2

1

(44)

WARNING

The coupon rate BUKAN the discount rate (YTM) yang dipakai dalam perhitungan Present Value.

The coupon rate hanya memberitahu kita berapa aliran kas yang akan dihasilkan obligasi

Karena kupon rate ditulis dalam %, kesalahan ini sering terjadi.

45

(45)

Contoh 1

Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal $1,000 dan memberi kupon

sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang

diharapkan sebesar 3.9%.

29 . 072 ,

1

$

) 039 .

1 (

065 ,

1 )

039 .

1 (

65 )

039 .

1 (

65

3 2

1

PV

PV

(46)

Contoh 2

Berapa harga sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal $1,000 dan memberi kupon

sebesar 6.5% per tahun, yang jatuh tempo dalam 3 tahun? Assumsi hasil yang

diharapkan sebesar 8.9%.

47

14 . 939

$

) 089 .

1 (

065 ,

1 )

089 .

1 (

65 )

089 .

1 (

65

3 2

1

PV

PV

(47)

Seorang investor ingin memprediksi harga obligasi berkupon dengan nominal Rp 100 juta, tingkat kupon 16% dan jatuh tempo 5 tahun. Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor (yield to maturity) sebesar 18 %.

Berapa harga yang tepat untuk obligasi

tersebut?

(48)

Cpn = 16% x Rp 100 juta = 16 juta

57 , 289 .

740 .

93

) 18 , 1 ( 116 )

18 , 1 ( 16 )

18 , 1 ( 16 )

18 , 1 ( 16 )

18 , 1 ( 16

5 4

3 2

1

Rp PV

juta juta

juta juta

PV juta

49

PV cpn r

cpn r

cpn par r

t

  

   

( ) ( ) .... ( )

( )

1

1

1

2

1

(49)

Current Yield – Pembayaran kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi

Yield To Maturity – tingkat bunga dimana present value ( nilai sekarang ) dari

pembayaran-pembayaran obligasi sama dengan harga obligasi. Atau

Rate of return yang diharapkan apabila

pemilik obligasi memegang terus sampai

obligasi jatuh tempo

(50)

Penghitungan Yield to Maturity (YTM=r)

Jika harga sekarang sebuah obligasi (PV) dan kupon (cpn) diketahui, YTM (r) dapat

dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

51

PV cpn r

cpn r

cpn par r

t

  

   

( ) ( ) .... ( )

( )

1

1

1

2

1

(51)

Contoh:

Berapa YTM (r) dari obligasi yang memberi kupon 6.5 % per tahun, nilai pari

(nominalnya) $1,000, dengan jatuh tempo 3 tahun? Harga pasar dari obligasi tersebut adalah $1,072.29.

29 .

072 ,

1

$

) 1

(

065 ,

1 )

1 (

65 )

1 (

65

3 2

1

 

 

  PV

r r

PV r

(52)

WARNING

Calculating YTM by hand can be very tedious (boring, tiresome)

53

(53)

YTM = Cpn+[ (M-PV )/ n]

(M + P v )/ 2

Cpn = nilai kupon / bunga

M = maturity value/ par value PV = harga obligasi sekarang

n = lama waktu obligasi sampai jatuh tempo

(54)

Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga pasar sekarang adalah 761. Jangka waktu

obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 8% per tahun!

Taksiran YTM = 80+[(1000-761)/12]

(1000+761)/2

= 11,35%

55

(55)

Carilah Yield to Maturity (YTM) dari obligasi dengan nilai par sebesar US$ 1.000, harga

pasar sekarang adalah US$853. Jangka waktu obligasi tersebut adalah 12 tahun. Kupon dari obligasi ini sebesar 9% per tahun!

Taksiran YTM = 90+[(1000-853)/12]

(1000+853)/2

= 11,04%

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

Pengertian Obligasi Syari'ah

Obligasi Syari'ah dapat memberikan Bagi Hasil berdasarkan akad Mudharabah/Muqaradhah/ Qiradh atau Musyarakah.

Obligasi Syari'ah dapat memberikan Margin/Fee berdasarkan akad Murabahah atau Salam atau Istishna atau Ijarah

Obligasi Syari'ah:

adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang

mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

Obligasi Syari'ah berupa bagi hasil / margin / fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

(Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002)

(66)

67

Mengapa Obligasi Syari'ah ?

Dari sisi pasar modal:

 Kebutuhan alternatif instrumen investasi berdasarkan

syari’ah seiring berkembangnya institusi-institusi keuangan syari’ah

 Bentuk pendanaan yang inovatif dan kompetitif

 Pengembangan instrumen-instrumen syari'ah di Pasar Modal baik pasar primer maupun sekunder

 Pengembangan Pasar Modal Syari’ah secara lebih luas

(67)

Mengapa Obligasi Syari'ah ?

[lanjutan]

Dari sisi Emiten:

 Mengembangkan akses pendanaan untuk masuk ke dalam institusi keuangan non konvensional

 Memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif

 Memperoleh struktur pendanaan yang inovatif dan menguntungkan

 Memberikan alternatif investasi kepada masyarakat pasar modal

(68)

69

Pengertian Obligasi Syariah Mudharabah

Obligasi Syari'ah Mudharabah:

adalah Obligasi Syari'ah yang menggunakan akad Mudharabah

(Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 33/DSN-MUI/IX/2002)

Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten

untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa bagi

hasil serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo

(69)

Mengapa Obligasi Syari'ah Mudharabah ?

 Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk investasi dalam jumlah besar dan jangka yang relatif panjang, memungkinkan investor

untuk berpartisipasi tanpa harus terlibat dalam manajemen atau operasional perusahaan

 Dapat digunakan untuk pendanaan umum (general financing) seperti pendanaan modal kerja

 Mudharabah memungkinkan percampuran kerja sama antara modal dan jasa (kegiatan usaha) sehingga dimungkinkan tidak

memerlukan jaminan (collateral) atas asset yang spesifik.

 Telah memiliki pedoman khusus melalui pengesahan fatwa No:

33/DSN-MUI/IX/2002

(70)

71

Mekanisme Obligasi Syari’ah Mudharabah

Kontrak atau akad Mudharabah dituangkan dalam perjanjian perwaliamanatan

Rasio bagi hasil (nisbah) dapat ditetapkan berdasarkan komponen pendapatan (revenue) atau keuntungan (profit; operating profit, EBIT, EBITDA, atau net income). Tetapi Fatwa No: 15/DSN-MUI/IX/2000

memberi pertimbangan bahwa dari segi kemaslahatan pembagian usaha sebaiknya menggunakan prinsip Revenue Sharing

Nisbah dapat ditetapkan konstan, meningkat, ataupun menurun, dengan mempertimbangkan proyeksi pendapatan Emiten.

Nisbah ini sudah ditetapkan di awal kontrak

Pembagian hasil pendapatan atau keuntungan dapat dilakukan secara periodik (tahunan, semesteran, kuartalan, bulanan)

Memberikan Indicative return tertentu

Obligasi Syari'ah Mudharabah :

(71)

INVESTOR/

PEMODAL/

SHAHIB AL-MAAL

EMITEN/

PERUSAHAAN/

MUDHARIB KEGIATAN USAHA

BAGI HASIL PENDAPATAN

MODAL KETRAMPILAN/

OPERASIONAL

Nisbah Nisbah

MODAL

Pengembalian Modal Pokok

Skema Obligasi Syari'ah Mudharabah

(72)

73

Obligasi Syariah Mudharabah vs Obligasi Konvensional

Harga Penawaran 100% 100%

Jatuh Tempo 5 tahun 5 Tahun

Pokok Obligasi saat Jatuh Tempo 100% 100%

Return Indikatif Tetap

Pembagian Pendapatan Triwulanan Triwulanan

Rating AA+ AA+

Jaminan & Sinking Fund Tidak Ada Tidak Ada

Obligasi Syari’ah Mudharabah Obligasi Konvensional

Covenant Berlaku Berlaku

Pasar Sekunder Berlaku Berlaku

Pendapatan Bagi Hasil Bunga

(73)

Pengertian Obligasi Syariah Ijarah

Obligasi Syari'ah Ijarah:

adalah Obligasi Syari'ah yang berdasarkan akad Ijarah, dengan memperhatikan sunstansi Fatwa DSN MUI No.

09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah

(Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 41/DSN-MUI/III/2003)

Suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten

untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo

(74)

75

Mengapa Obligasi Syari'ah Ijarah ?

 Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk emiten yang memiliki dasar transaksi sewa-menyewa

 Penggunaan dana relatif flexsibel

 Memberikan return yang tetap, memudahkan juga dalam transaksi di pasar sekunder

 Telah memiliki pedoman khusus melalui pengesahan

fatwa No: 41/DSN-MUI/III/2003

(75)

Skema Obligasi Syari'ah Ijarah

INVESTOR/

PEMEGANG OBLIGASI

PT CSM / EMITEN

(1) WAKALAH

(2) BELI

DARI DANA OBLIGASI (3) SEWA / IJARAH

JK WAKTU 5 TAHUN DENGAN PEMBAYARAN KUPON / FEE DAN POKOK

INFRASTRUKTUR / PERALATAN

ASSET BERUPA PERALATAN YANG DIBELI MENJADI FIDUSIA / JAMINAN OBLIGASI

(76)

Instrumen Investasi

Obligasi Negara Surat pengakuan utang jangka panjang (di

ORI

atas 12 bulan) dengan kupon atau tanpa kupon, dalam denominasi rupiah atau valuta asing yang dijamin pembayaran kupon dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

Obligasi Negara

ORI

Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana.

77

ORI

(77)

1. Memperluas basis investor di dalam negeri.

2. Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik.

3. Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan.

2006

16.561 investor

2010

106.212 investor

(78)

ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah Obligasi negara yang dijual secara ritel

Denominasi minimal Rp 5 juta, atau jumlah di atas itu dengan kelipatan Rp 5 juta.

Memiliki bunga tetap, namun pembayaran kupon dilakukan setiap bulan

Jatuh tempo 3-4 tahun (jangka menengah)

79

(79)

Saham Deposito Reksadana

Terproteksi ORI

Jatuh tempo tidak ada ada ada ada

Kupon/Bunga tidak ada ada, dapat berubah

setiap saat tidak ada

ada, jml tetap, di atas bunga deposito pada

saat penerbitan

Dividen ada tidak ada tidak ada tidak ada

Potensi capital gain ada tidak ada ada ada

Jaminan Negara tidak ada ada (maks. Rp2 miliar

dengan syarat) tidak ada ada (tanpa batasan dan tanpa syarat)

Perdagangan di

Pasar Sekunder dapat tidak dapat dapat dapat

Stand by buyer di

Pasar Sekunder tidak ada tidak ada tidak ada Ada

(80)

Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang

Kupon lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN

Kupon dengan tingkat bunga tetap

Berpotensi memperoleh keuntungan (capital gain)

Dapat dipinjamkan

/dijaminkan kepada pihak lain

Dapat diperdagangkan di pasar sekunder

 ORI bebas risiko gagal bayar

 Risiko kerugian ada bila pemilik menjual ORI di pasar sekunder pada saat harganya turun (<100%)

 Risiko likuiditas

terjadi bila sebelum jatuh tempo pemilik mengalami kesulitan dalam menjual ORI di pasar sekunder pada harga pasar yang wajar

KEUNTUNGAN ORI

RISIKO INSTRUMEN INVESTASI LAIN

RISIKO ORI

Risiko gagal bayar

Risiko Pasar

Risiko liquiditas

81

(81)

mendatangi

Pembeli

Agen Penjual

menerima tanda terima

• Mengisi formulir pemesanan

• Menyampaikan fotocopy KTP

• Membuka rekening (bila diperlukan)

(82)

Seri Nominal (miliar

rupiah) Kupon Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Tenor Keterangan

ORI001 3,283 12.05% 09 Agustus 2006 09 Agustus 2009 3 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI002 6,233 9.28% 28 Maret 2007 28 Maret 2010 3 tahun Sudah Jatuh Tempo ORI003 9,367 9.40% 12 September 2007 12 September 2011 4 tahun Sudah Jatuh Tempo

ORI004 13,445 9.50% 12 Maret 2008 12 Maret 2012 4 tahun

ORI005 2,714 11.45% 03 September 2008 15 September 2013 5 tahun ORI006 8,537 9.35% 12 Agustus 2009 15 Agustus 2012 3 tahun ORI007 8,000 7.95% 04 Agustus 2010 15 Agustus 2013 3 tahun

83

(83)

Contoh :

ORI seri 001 yang dikeluarkan tanggal 9 Agustus 2006, memberikan bunga 12,05% dan dijual pada nilai nominal (100%). Seorang investor

menyimpan dananya dalam ORI sebesar Rp 100 juta. Pada perkembangannya, tingkat bunga SBI terus turun hingga 9,75% per 7 Desember 2006.

Karenanya, harga pasar ORI seri 001 sejak

dikeluarkan juga terus mengalami kenaikan.

Setelah menerima bunga ke-5 pada 9 Januari

2007, ORI tsb dijual pada harga 106,75. Berapa

perolehan yang didapat investor tsb?

(84)

Jawab :

Dalam hal ini apabila investor pemegang ORI

tersebut menjualnya, maka ia akan mendapatkan capital gain dan belum termasuk bunga ORI yang diterima setiap bulan yaitu 1/12 x 12,05% =

1.004167% atau sekitar Rp 1.004.167 setiap bulan.

Total keuntungan investor memegang ORI selama 5 bulan hingga tanggal 9 Januari 2007 adalah :

(5 x 1.004.167 ) + {(106,75% – 100%) x 100 jt)

Dengan demikian, dana sebesar Rp 100 juta di

bulan Agustus 2006 akan menjadi Rp 111,771 juta, ketika dijual 5 bulan kemudian dgn harga 106,75

85

(85)

Kinerja ORI004 di Pasar Sekunder

75 85 95 105 115

Feb-08 Jun-08 Oct-08 Feb-09 Jun-09 Oct-09 Feb-10 Jun-10 Oct-10 Feb-11 Jun-11 Tgl. 13 Okt. 2008

85,35 %

Tgl 5 Oktober 2011 101,52%

- 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

- 5,000 10,000 15,000

Volume (billion rupiah) - LHS Frequency - RHS

(86)

Kinerja ORI005 di Pasar Sekunder

70 80 90 100 110 120

Tgl. 28 Okt. 2008 74,63 %

Tgl 5 Oktober 2011 110,21 %

- 1,000 2,000

- 1,000 2,000 3,000

Volume (billion rupiah) - LHS

Frequency - RHS

87

(87)

Kinerja ORI006 di Pasar Sekunder

95 100 105 110

Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Tgl 3 Sep. 2009

100,025 % Tgl 5 Oktober 2011

103,00%

- 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000

- 3,000 6,000 9,000

Aug- 09

Sep- 09

Oct- 09

Nov- 09

Dec- 09

Jan- 10

Feb- 10

Mar- 10

Apr- 10

May- 10

Jun- 10

Jul- 10

Aug- 10

Sep- 10

Oct- 10

Nov- 10

Dec- 10

Jan- 11

Feb- 11

Mar- 11

Apr- 11

May- 11

Jun- 11

Jul- 11

Aug- 11

Sep- 11

Up to 5- Oct- 11

Volume (billion rupiah)

Frequency

(88)

Kinerja ORI007 di Pasar Sekunder

95 100 105 110

Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11

Tgl 21 Jan 2010 99,65 %

Tgl 5 Oktober 2011 103,23%

- 3,000 6,000 9,000 12,000 15,000

- 3,000 6,000 9,000 12,000 15,000

Aug- 10

Sep- 10

Oct- 10

Nov- 10

Dec- 10

Jan- 11

Feb- 11

Mar- 11

Apr- 11

May- 11

Jun- 11

Jul-11 Aug- 11

Sep- 11

Up to 5-Oct-

11

Volume (billion rupiah)

Frequency

89

(89)

Jika terjadi gejolak pasar.

Tidak panik dan tetap memegang ORI sampai jatuh tempo.

Investor tetap mendapatkan kupon setiap bulannya sampai jatuh tempo.

Pokok ORI akan dibayar penuh (100%) pada saat jatuh tempo.

Jika ingin menjual ORI sebelum jatuh tempo.

Menjual ORI pada saat harga pasar (harga jual) ORI lebih

tinggi dari harga pembelian.

(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan java ini membuat mudah kita dalam mengembangakan dan juga membuat sebuah apalikasi, bagi kita yang ingin menekuni dan berkiprah dalam dunia programmer, saat

Hafied Cangara mendefinisikan media massa sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima pesan) dengan menggunakan alat komunikasi

Berdasarkan bukti pendukung yang diperoleh dan diperiksa, dokumentasikan informasi yang relevan atas transaksi tersebut yang mencakup (namun tidak terbatas pada): (i)

2. Secara parsial ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor Perbankan Bursa Efek Indonesia. Secara parsial ROE

Binjai Utara terdakwa diberikan 1 (satu) paket sabu yang dibungkus plastik klip warna putih secara Cuma-Cuma/ gratis oleh IPAN (DPO), lalu terdakwa

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa upaya Rusia melalui soft power dalam mengagalkan rencana DK PBB mengirimkan pasukan perdamaian dengan memveto rancangan resolusi

This research dealt with two problem formulation: (1) How is a set of speaking materials using communicative approach for the eleventh grade students of tourism department of

Sekurang-kurangnya seorang daripada pengasas syarikat adalah staf Universiti dan terlibat dalam penghasilan harta intelek, teknologi, produk atau perkhidmatan yang