7 2.1. Konsep Dasar
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Pratama (2014:7) menyimpulkan bahwa “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.
Sedangkan menurut Adhawiyah et al. (2017:120) menyimpulkan bahwa
“Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen-komponen yang bekerja sama untuk tujuan bersama”.
1. Karakteristik sistem, menurut Sutabri (2016:10), diantaranya:
a. Komponen sistem (components), terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b. Batasan sistem (boundary), merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (environment), yaitu bentuk apapun yang ada diluar batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebut.
d. Penghubung sistem (interface), yaitu media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain.
e. Masukan sistem (input), yaitu energi yang dimasukkan ke dalam
sistem, dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input).
f. Keluaran sistem (output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
g. Pengolah sistem (proses), sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran sistem (objective), sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
2. Klasifikasi sistem, menurut Sutabri (2016:11), diantaranya:
a. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya hubungan manusia dengan Tuhan- Nya. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem jaringan komputer.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, disebut human machine system, misalnya sistem informasi berbasis komputer.
c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah
laku yang dapat diprediksi, misalnya sistem komputer. Sedangkan
sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi, misalnya ramalan cuaca.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, misalnya teknologi teleconference. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, misalnya closed-cycle OTEC system.
2.1.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Pratama (2014:9) mengemukakan bahwa “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.
Sedangkan menurut Adhawiyah et al. (2017:120) mengatakan bahwa
“Informasi adalah kumpulan dari beberapa fakta yang terorganisasi dan telah diproses agar memiliki nilai tambah selain nilai-nilai individual”.
2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Lumanaw dan Tinangon (2016:225) mengemukakan bahwa
“Sistem Informasi merupakan sarana pengolahan data yang saling berhubungan dan terstruktur guna mencapai suatu tujuan”.
Menurut Pratama (2014:10), menyimpulkan bahwa:
Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama yang
mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih, yang saling
berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data
menjadi informasi yang bermanfaat termasuk didalamnya yaitu proses,
perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan, sehingga
sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang akan
disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan
sebuah sistem yang kompleks.
2.1.4. Konsep Dasar Akuntansi
Menurut Priyati (2013:6) menyimpulkan bahwa “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan”.
Sedangkan menurut Lumanaw dan Tinangon (2016:225) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya”.
2.1.5. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Lumanaw dan Tinangon (2016:225) mengemukakan bahwa
“Sistem Informasi akuntansi adalah proses pengumpulan, pengelompokkan, pengolahan dan penyajian data transaksi yang nantinya akan menjadi laporan keuangan yang digunakan oleh pihak manajemen (internal)”.
Sedangkan menurut Fibriyanti (2017:372) mengatakan bahwa “Sistem
informasi akuntansi dalam perusahaan dapat membantu pihak-pihak manajemen
memperoleh informasi yang tepat dalam pengambilan keputusan untuk mencapai
tujuan utama perusahaan termasuk dalam hal pemberian atau pembayaran
kompensasi kepada karyawan yang berupa gaji dan upah”.
2.1.6. Konsep Dasar Penggajian
Unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja salah satunya yaitu gaji karena dapat dijadikan alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Nilasari (2016:6) mengemukakan bahwa “Gaji atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah salary merupakan sebuah bentuk pembayaran secara periodik dari sebuah perusahaan kepada seorang karyawan yang mungkin didasarkan pada kontrak kerja”.
Menurut Priyati (2013:28) mengemukakan bahwa “Jurnal adalah catatan secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebit dan dikredit, jumlah dan keterangan ringkas”.
Jurnal-jurnal yang diperlukan dalam proses penggajian pada Klinik Siti Khadijah Karawang, yaitu:
1. Pencatatan biaya gaji
Biaya gaji (D) Rp. xxxxxxx
Utang gaji (K) Rp. xxxxxxx
2. Pembayaran gaji
Utang gaji (D) Rp. xxxxxxx
Kas (K) Rp. Xxxxxxx
2.2. Peralatan Pendukung
2.2.1. UML (Unified Modeling Language)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:137) mengatakan bahwa “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Sejarah munculnya UML diawali karena banyaknya metodologi yang berkembang pesat pada saat itu. Oleh karena itu, dibuat bahasa yang mudah dipahami banyak orang dengan menggabungkan beberapa konsep seperti konsep Object Modelling Technique (OMT) dari Rumbaugh dan Booch (1991), konsep The Classes Responsibilities Collaborators (CRC) dari Rebbeca Wirfs-Brock (1990), konsep pemikiran Ivar Jacobson dan beberapa konsep lainnya dimana James R. Rumbaugh, Grady Booch, dan Ivar Jacobson bergabung dalam sebuah perusahaan yang bernama Rational Software Corporation menghasilkan bahasa yang disebut dengan Unified Modeling Language (UML).
UML digunakan karena adanya kebutuhan pemodelan visual pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek sebagai standarisasi bahasa pemodelan untuk mengembangkan software. Tujuannya untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan sebagai dokumentasi dari software. Pemodelan UML yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:155) mengatakan bahwa “Use
case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat”.
Simbol-simbol yang ada pada diagram use case menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:156), sebagai berikut:
Tabel II.1.
Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use case
nama use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.
Aktor / actor
nama aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi / extend
<<extend>>
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan, misal:
<<extend>>
validasi username
validasi user
validasi sidik jari
<<extend>>
Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan; biasanya use case yang menjadi
extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use
case yang menjadi induknya.
Generalisasi /
generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum- khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya:
ubah data
mengelola data
hapus data
Arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum).
Menggunakan / include / uses
<<include>>
«uses»
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case:
1. Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut:
<<include>>
validasi username
login
2. Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut:
<<include>>
validasi user
ubah data
Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan.
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, (2016:156)
2. Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161) mengatakan bahwa
“Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:162), sebagai berikut:
Tabel II.2.
Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.
Aktivitas
aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlane
nama swimlane
atau
n a m a s w im la n e
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:162)
3. Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:165) mengatakan bahwa
“Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:165), sebagai berikut:
Tabel II.3.
Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
nama aktor
Atau
Nama aktor
Tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.
Objek
Nama objek : nama kelas
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya, misalnya:
2: cekStatusLogin()
3: open() 1: login()
Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan didalam metode login().
Aktor tidak memiliki waktu aktif.
Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
<<create>>
Pesan tipe call
1 : nama_metode()
Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,
1 : nama_metode()
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe send
1 : masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe return
1 : keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe destroy
<<destroy>>
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:165) 4. Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:154) mengemukakan bahwa
“Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.
Sedangkan menurut Puspitasari (2016:237) mengemukakan bahwa
“Deployment diagram menggambarkan tata letak sistem secara fisik, yang
menampakan bagian-bagian software yang berjalan pada hardware yang
digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara
komponen hardware tersebut”.
Simbol-simbol yang ada pada diagram deployment menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:154), sebagai berikut:
Tabel II.4.
Simbol-simbol Deployment Diagram
Simbol Deskripsi
Package
Package
Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node.
Node
Nama_node